31
3
BAB II
ANATOMI
Musculoskeletal terdiri atas:
Muskuler/otot : Otot, tendon, dan rangka.
Skeletal/rangka : Tulang dan sendi
Skeletal/rangka
Adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di tulang pipih contoh : tulang dada / pada corpus sterni.
Pembagian Skeletal
Rangka Axial (kerangka sumbu)
Terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang berikut:
Bagian kepala (cranium)
Terdiri dari:
1 tulang kepala belakang (occipital)
2 tulang ubun-ubun (parientale)
1 tulang dahi (frontale)
2 tulang pelipis (temporale)
2 tulang tapis (ethmoid)
2 tulang spenoidal (sphenoidale)
Tulang wajah (spalchocranium)
2 tulang rahang atas (Maxilla)
2 tulang rahang bawah (Mandibula)
2 tulang pipi (Zygomatic)
2 tulang hidung (Nasale)
2 tulang langit-langit (Pallatum)
1 tulang lidah (Hyoideum)
2 tulang air mata (Lacrimale)
2 tulang rongga mata (Orbitalle)
Tulang dada (sternum)
Tulang hulu (manubrium sterni)
Tulang badan (corpus sterni)
Taju pedang (proccesus xyphoideus)
Tulang rusuk (costae)
7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera)
3 pasang tulang rusuk palsu ( costa sporia)
2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)
Tulang gelang bahu (humerum)
2 tulang belikat (scavula)
2 tulang selangka (clavicula)
Tulang gelang panggul (pelvis)
2 tulang duduk (ichium)
2 tulang kemaluan (pubis)
2 tulang panggul (illium)
Tulang belakang (vertebrae)
7 ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
5 ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
4 ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)
Bagian-bagian tulang Axial
Bagian kepala (cranium)
Terdiri dari:
Tulang kepala belakang (occipital)
Terletak di belakang dan bawah rongga kranium di lalui medula oblongata dan bertemu dengan medula spinalis,sisi foramen magnum di sebut kondilus
Tulang ubun-ubun (parientale)
Dua tulang perietal membentuk atap sisi tengkorak, permukaan luarnya halus, permukaan dalam di tandai kerutan-kerutan dalam yang memuat arteri-arteri kranium.
Tulang dahi (frontale)
Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi supraorbital di tandai dengan takik di tengah sebelah dalam. Melalui takik pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital lewat. Permukaan sebelah dalam tulang frontal di tandai dengan lekukan-lekukan yang di timbulkan lekukan-lekuan permukaan otak.
Tulang pelipis (temporale)
Membenruk bagian bawah sisi kanan dan sisi kiri tengkorak. Setiap tulang terdiri dari atas dua bagian:
a. Skuama, bagian pipih menjulang ke atas dan memungkinkan otot-otot temporal berkaitan kepadanya. Dari prosesuz zigomatikus (lengkung pipi). Di belakang dan di bawah akar prosesus ini terletak meatus auditorius ekstermus (lingkar telinga luar).
b. Mastoid, terletak di belakang dan berjalan ke bawah sebagai prosesus mastoideus, permukaan luar memungkinkan otot sternokleidomastoideus berkaitan padanya. Prosesus mastoid dan sebuah ruang yang di kenal sebagai rongga udara mastoid dan sebuah ruang khusus besar dan terletak sedikit lebih kedepan disebut antrum timpanik (ruang gendang). Ruang ini di lapisi epitel yang bersambung dengan epitel dari rongga telinga tengah atau rongga timpanik infeksi yang penularannya berasal dari rongga telinga tengah menyebabkan antrum timpanik bernanah.
c. Petrosum, tulang tengkorak terjepit dalam dasar tengkorak dan memuat alat-alat pendengaran.
Tulang tapis (ethmoid)
Adalah tulang yangringan seperti spons, berbentuk kubus, terletak pada atap hidung dan terjepit di antara kedua rongga mata. Etmoid terdiri dari dua masal lateral atau labirin yang terdiri atas rongga etmoid atau sinus. Sinus-sinus ini tertutup kecuali di tempat tempat perhubungan rongga hidung. Etmoid juga memuat sebuah lempeng tegak yang membentuk bagian atas septum nasalis (sekat hidung). Lempeng kribriformis duduk tepat di dalam sebuah takik pada tulang dahi . di atas lempengan ini terletak sekumpulan alat penghindu dan melalui lubang-lubang lempeng ini berjalan serabut-serabut saraf penghindu ke bagian atas hidung
Tulang spenoidal (sphenoidale)
tulang baji berbentuk kelelawar dengan kedua sayapnya di rentangkan . tulang ini terdiri atas badan dan sayap yang besar dan dua yang lebih kecil. Badannya memperlihatkan sebuah lekukan yang di namai sela tursika (pelana tukik) yang memuat kelenjar hipofisis
Tulang wajah (spalchocranium)
Tulang rahang atas (Maxilla)
Membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.
Tulang rahang bawah (Mandibula)
Membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan satu-satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak. Membentuk dagu dan berisi gigi bawah.
Tulang pipi (Zygomatic)
Prosesus tulang ini besatu dengan prosesus zigomatikus tulang temporal untuk membentuk tulang pipi atau arkus zigomatikum.
Tulang hidung (Nasale)
Rangka tulang fosa nalis atau hidung terdiri atas wajah, satu dengan yang lain di pisahkan sekat tipis yang melebar dari palatum ke atas sampai tulang frontalis. Ruang-ruang ini berhubungan dengan sinus tulang frontalis, etmoidalis, maksilaris, dan sfenoidalis.
Tulang langit-langit (Pallatum)
Membentuk atap mulut dan dasar hidung
Tulang air mata (Lacrimale)
Membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang rongga mata pada sudut dalam rongga mata.
Tulang belakang (vertebrae)
Ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
Ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri sebagai berikut:
Badannya kecil dan persegi panjang, lebih panjang dari samping ke samping dari pada dari depan kebelakang. Lengkungnya besar, prosesus spinosus atau taju duri diujungnya memecah dua atau bifida.
Ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
Lebih besar daripada servical, dan disebelah bawah menjadi lebih besar. Ciri khasnya adalah : badannnya berbentuk lebar-lonjong (bentuk jantung) dengan faset atau lekukan kecil disetiap sisi untuk menyambung iga. Lengkungannya agak kecil, prosesus spinosus panjang dan mengarah kebawah, sedangkan prosesus transversus-yang membantu mendukung iga-tebal dan kuat serta memuat faset persendian untuk iga.
Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
Badannya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebrata lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima membentuk sendi dengan sakrum pada sendi lumbo-sakral.
Ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
Berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis. Terjepit diantara kedua tulang inominata (tulang koksa) dan membentuk bagian belakang rongga pelvis (panggul). Dasar sakrum terletak diatas dan bersendi dengan vertebrata lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral yang khas.
Ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)
Terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter yang bergabung menjadi satu. Diatasnya koksigeus bersendi dengan sakrum.
Rangka Appendikular
Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
Tulang belikat (Scapula)
Tulang Selangka (Clavicula)
Tulang lengan atas (Humerus)
Tulang hasata (Ulna)
Tulang lengan bawah (Radius)
Tulang pangkal tangan (Carpal)
Tulang telapak tangan (Metacarpal)
2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)
Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)
2 tulang paha (femur)
2 tulang kering (tibia)
2 tulang betis (fibula)
2 tulang tumit (calcaneus)
2 tulang tempurung lutut (patella)
2x7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
2x5 tulang telapak kaki (meta tarsal)
2x5 tulang jari kaki (phalanges pedis)
2x14 ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)
Bagian-bagian rangka Apendikular
Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
Scapula
Tulang belikat membentuk bagian belakang gelang bahu, terletak di sebelah belakang toraks yang lebih dekat ke permukaan iga. Terdiri atas akromion, prosesus korakoid, insisura supraskapular, sudut suprakapular, fasa supraskapular dan angulus inferior
Clavicula
Atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang membentuk bagian anterior gelang bahu. Tulang ini dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung medial disebut ekstremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut ekstremitas akromial, yang bersendi pada prosesus akromion skapula.
Humerus
Atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas, memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas humerus, terdiri atas kepala, leher anatomik, leher cirurgis, tuberositas minor, tuberositas mayor, antara kedua tuberositas ini memuat otot bisep.
b. Batang humerus
c. Ujung bawah humerus, terdiri atas fasa koronoid, fasa olekranon, troklea, kapitulum, epikondilus medialis.
Ulna
Tulang hasta sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Terletak sebelah medial lengan bawah dan lebih panjang daripada radius atau tulang pengumpil. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas ulna, terdiri atas prosesus olekranon, prosesus koronoid, takik troklearis, takik radialis
b. Batang ulna
c. Ujung bawah ulna, terdiri atas prosesus stiloideus
Radius
Tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, leher dan tuberositas radii
b. Batang radius
c. Ujung bawah, terdiri atas prosesus stiloideus
Carpal
Atau tulang pangkal tangan, baris atas tersusun dari luar kedalam adalah navikular(skafoid), lunatum (semilunar), trikuetrum dan pisiformis. Baris bawah adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multangulum minus), kapitatum dan hamatum.
Metacarpal
Membentuk kerangka tapak tangan berbentuk tulang pipa.
Phalanges
Atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.
Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)
Tulang paha (femur)
Adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Terdiri atas:
Ujung atas, terdiri atas kepala, trokanter mayor, trokanter minor, leher, linea intertrokanterika, krista intertrokanterika, tuberkulum kuadratum, tuberositas glutea.
Batang femur, terdiri atas line aspera
Ujung bawah, terdiri atas kondil medial, kondil lateral, tuberkulum aduktor, permukaan popliteal, krista intertrokanterika
Tulang kering (tibia)
Terdiri atas:
Ujung atas, terdiri atas spina tibiae, kondil medial dan kondil lateral, tuberkel tibia, takik popliteum, linea poplitea
Batang tibia
Ujung bawah, terdiri atas maleolus medial atau maleolus tibiae
Tulang betis (fibula)
Terdiri atas:
Ujung atas, terdiri atas kepala fibula, prosesus stiloideus
Batang fibula
Ujung bawah, terdiri atas maleolus medialis
Tulang tumit (calcaneus)
Adalah tulang terbesar telapak kaki. Membentuk tumit dan mengalihkan berat badan diatas tanah ke belakang.
Tulang pergelangan kaki (tarsal)
Terdiri atas, talus, navikular, kuboid, kuneiformis lateralis, kuneiformis intermedialis, kuneiformis medialis.
Tulang telapak kaki (meta tarsal)
Terdapat lima tulang metatarsal, tulang-tulang ini berbentuk tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Tulang jari kaki (phalanges pedis)
Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.
Ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)
Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.
Struktur Tulang
Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang dinamakan periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk tulang.
Osteon
Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut merupakan matrik tulang yang dinamakan lamela.
Lamela
Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah)
Canaliculi (saluran)
Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang disebut canalis Havers yang satu sama lain saling beranastomose dengan hubungan yang tranversal dari permukaan periosteum ke endosteum yang disebut sebagai canalis Volkmann
Kanal volkmann
Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkmann yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil) arteri nutrien memasok darah ke sumsum dan tulang.
Endosteum
Endoesteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk memelihara rongga sum-sum.
Trabekulae (batang) tulang
Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone marrow yang membentuk sel-sel darah merah. Bone Marrow ini terdiri atas dua macam yaitu bone marrow merah yang memproduksi sel darah merah melalui proses hematopoiesis dan bone marrow kuning yang terdiri atas sel-sel lemak.
Muskuler/otot
Jaringan otot adalah salah satu dari empat jenis jaringan primer (utama) terutama terdiri dari sel-sel otot yang khusus untuk berkontraksi. Tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Tanpa adanya jaringan otot, tubuh tidak dapat melakukan pergerakan.
Ciri-ciri otot
Kontraksi : Menegang
Ekstabilitas : Merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf
Ekstensibilitas : Mampu menegang melebihi panjang otot saat rileks
Elastisitas : Dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi
Jenis otot
Otot Rangka
Otot rangka merupakan bagian terbesar tubuh kita. Fungsi utamanya untuk menggerakkan tubuh. Otot-otot anggota gerak ada 2 kelompok yaitu otot-otot fleksor, untuk membengkokkan sendi. Dan otot-otot ekstensor untuk meluruskan sendi. Umumnya kedua kelompok ini saling berlawanan, bila otot ekstensor berlontraksi (berkerut), otot fleksor akan relaksasi (melemas). Tetapi bila diperlukan kedua kelompok itu dapat sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
Fungsi otot rangka:
Menghasilkan gerakan otot, pada tempat otot itu melekat
Mempertahankan postur dan posisi tubuh terhadap gaya grafitasi
Menjaga panas tubuh, agar suhu tubuh tetap normal
Mengatur gerak pada tulang dan sebagai alat gerak aktif
Ciri otot rangka
Bercorak lintang
Terdapat pada rangka tubuh
Bekerja sesuai kesadaran (volunteer)
Struktur mikroskopis otot rangka
Seratnya memiliki diameter 10-100 µm
Serat otot berukuran relatif besar, memanjang, dan berbentukseperti silinder
Panjang sampai 750.000 µ atau 2,5 kaki
Jaringan ikat nya terdapat bagian luar epimysium, bagian tengah perimysium dan bagian inti endomysium
Epimysium
Seluruh otot dikelilingi oleh bagian luar epimysum, lapisan padat dari serat kolagen. epimsyum memisahkan otot dari jaringan dengan organ sekitarnya. Terhubung ke fasia profunda lapisan jaringan ikat padat.
Perimysium
Serat jaringan ikat dari perimysium tersebut, membagi otot rangka menjadi serangkaian komponen yang masing-masingnya berisi bundel serat otot yang disebut fascicle. Selain tersusun dari serat kolagen dan juga elastis, perimysium mengandung vassels darah dan fasikula. setiap fascicle menerima cabang pembuluh darah dan saraf.
Endomysium
Dalam fascicle, jaringan ikat halus endomisium mengelilingi serat otot rangka individu dan interkoneksi serat otot yang berdekatan. sel-sel satelit tersebar antara endomydium dan serat otot, sel-sel induk embrionik yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak.
Sarkolema. Sarkolema adalah membran sel serabut otot. Akan tetapi, sarkolema terdiri atas membran sel yang asli, dinamakan membran plasma (sarcoplasma)
Sarkoplasma
Terdapat banyak myofibril (aktin dan miosin) dan retikulum sarkoplasma (tempat keluarnya ion kalsium) dan mitokondria (tempat pembentukan ATP)
Myofibril
Didalam myofibril tersusun filament tebal dan tipis
Filament tebal berdiameter 12-18 nm, panjang 1,6 µm adalah susunan khusus dan protein myosin
Filament tipis, berdiameter 5-8 nm dan panjang 1,0 µm, terbentuk oleh protein aktin
(sumber gambar: http://sayaeganingrum.files.wordpress.com)
Otot Polos
Sebagian besar sel otot polos ditemukan di dinding saluran dan organ berongga. Seperti kandung kemih dan uterus serta pada dinding tuba. Yang terdapat pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Fungsi otot polos
Membantu dalam pencernaan makanan dan juga memaksa makanan dari satu organ ke organ yang lain dalam sistem pencernaan
Mengatur kontraksi dari kerja organ pencernaan, pernafasan, reproduksi, serta organ-organ lainnya kecuali jantung.
Ciri otot polos :
Berbentuk gelendong
Mempunyai inti sel
Tidak mempunyai garis melintang
Cara kerjanya di luar kesadaran
Struktur mikroskopis otot polos:
Berbentuk gelendong, memiliki satu inti, dan cukup kecil
Berdiameter 2-10 µ dan panjang 50-400 µm
Filament myosin tebal, filament aktin tipis, filamen ukuran menengah
Tidak membentuk myofibril, tidak memperlihatkan pita-pita atau serat lintang seperti pada otot rangka sehingga disebut otot polos
(Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/otot+polos.png)
Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung secara structural dan fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka & otot polos unit tunggal seperti otot rangka, otot jantung memperlihatkan serat lintang karena filament tebal dan tipisnya tersusun sangat teratur menjadi pola pita yang regular. Fungsinya untuk memompa darah ke pembuluh darah untuk sirkulasi ke seluruh tubuh.
Fungsi otot jantung :
Mengatur fungsi jantung
Memompa darah keluar dari serambi dan bilik ke pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru
Memeras darah keluar dari jantung untuk pasokan ke paru-paru atau bagian tubuh lainnya
Menyimpan energi dalam bentuk kreatin fosfat
Ciri otot jantung
Berbentuk memanjang
Mempunyai inti sel (tengah)
Terdapat garis melintang gelap & terang
Cara kerjanya di luar kesadaran
Struktur mikroskopis otot jantung
Retikulum Sarkoplasma
Terminal sisterna
Sarkomer
Mitokondria
myofibril
Sarcolema
(Sumber gambar: http://media.smakita.net/ Gambar-Struktur-otot-jantung.jpg)
Otot-otot di dalam Tubuh
Kepala
Otot bagian kepala di bagi atas:
Otot kulit kepala yang terhimpun di antaranya :
M. Occipito-frontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot lainnya pada os frontalis).
M. Temporo-parietalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan yang lainnya pada os parietalis).
(sumber gambar: http://putrakietha.blogspot.com/2013/03/anatomi-fisiologi-otot.html)
Wajah
m. nasalis (otot hidung)
m. orbicularis oegli (otot keluk mata)
m. orbicularis oris (otot sekitar mulut)
m. temporalis (otot pelipis)
m. frontalis (otot dahi)
m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)
(Sumber gambar: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/12/senam-wajah-solusi-wajah-sehat-di-tengah-kesibukan-334131.html)
Leher
m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula
m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat
m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula
(Sumber gambar : http://i.imgur.com/2jIjl.jpg)
Dada
Fungsi: menurunkan bahu, membantu pernafasan, abduksi lengan dan membungkuk. Otot- otot itu antara lain:
M. Pektoralis mayor
M. Pektoralis minor
M. Oblique abdominis externus
(Sumber gambar : http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)
Perut
Berguna untuk: membungkukkan badan ke depan, membantu pengeluaran nafas, memutar tubuh, membengkokkan badan ke samping.
Ada 4 otot:
M. Rektus abdominis
M. Oblique abdominis externus
M. Oblique abdominis internus
M. Transversus abdominis
(Sumber gambar : http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)
Punggung
Fungsi: untuk menegakkan badan, mengedikkan ke belakang, dan membantu respirasi.
Beberapa otot punggung:
Mm. Interspinalis
Mm. Intertransversi
Mm. Levator stratum
Mm. Rektus kapitis
M. Rotator
M. Multifudus
M. Semispinalis
M. Spinalis
(Sumber gambar : http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)
Bahu dan lengan
M. Sternokleido mastoideus
M. Skalenus
M. Semispinalis kapitis
M. Longus kolli
M. Triseps brachialis
M. Biseps brachialis
M. Brachialis
M. Brachioradialis
(Sumber gambar : http://h4lim4tusy4.files.wordpress.com/2010/10/otot-lengan-atas-1.jpg)
Lengan
M. Extensor digitorum komunis
M. Extensor karpi radialis
M. Extensor karpi ulnaris
M. Supinator
M. Pronatot teres
(Sumber gambar : http://i.imgur.com/tyadY.jpg)
Kaki
M. Pektus femoris
M. Vastus medial
M. Vastus lateral
M. Sartorius
M. Tibialis anterior
M. Extensor digitorum longus
M. Extensor halusis longus
M. Peroneus longus
M. Gastroknemus
(Sumber gambar : http://www.ahliwasir.com/image-upload/detail_itb.jpg)
Jaringan Penyambung
Sendi
Sendi atau artikulasi adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka, untuk memudahkan terjadinya gerakan. Ilmu yang mempelajari persendian disebut artrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama, yaitu sendi fibrus, sendi tulang rawan dan sendi synovial. Sendi juga dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit bergerak, dan bergerak luas. (pearce, 2010)
Sendi fibrus
Atau sinarthroses adalah sendi yang tak dapat bergerak atau merekat ikat sementara itu menurut (Martini, 2001) antara tepi tulang dan tepi tulang lainnya cukup dekat, maka tidak mungkin ada gerakan diantara tulang-tulangnya.
Contoh: sutura sela antara tulang pipih dan tulang tengkorak
Sendi tulang rawan
Atau amphiatrosis adalah sendi dengan gerakan sedikit dan permukaan persendiannya dipisahkan oleh serat kolagen dan tulang rawan dan hanya sedikit gerakan.
Contoh: sendi antara manubrium dan bahan sternum
Sendi synovial
Atau diarthrosis adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak ragamnya.
Contoh:
sendi panggul dan sendi bahu (sendi peluru)
sendi siku (sendi engsel) sendi lutut, pergelangan kaki
sendi pergerakan pergelangan tangan (sendi kondiloid)
bergerak dalam dua bidang lateral, kebelakang dan kedepan, sehingga fleksi dan ekslersi
sendi pelana : memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya
sendi berporos (putar) : gerakan kepala
sendi karpal : sendi tangan dan jari
Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan satu tulang yang lain. Menjadi jaringan ikat yang memfasilitasi gerakan, ligamen sangat elastis untuk memungkinkan peregangan dan lentur sendi dan anggota badan untuk memproduksi gerak. Ligamen dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori utama – Ligamen artikular, Ligamen Remnant fetal dan Ligamen peritoneal.
( Sumber gambar: http://www.sridianti.com/ligamen-tendon.html)
Ligamen artikular adalah jaringan ikat tulang-tulang yang menghubungkan tulang untuk membentuk sendi. Ligamen ini sangat tangguh dan padat berserat, yang diperlukan untuk bertahan dan keausan yang dialami oleh sendi. Ligamen ini kebanyakan terdiri dari kelompok yang sangat padat dari serat kolagen yang sangat tipis. Ligamen yang hadir di wilayah kepala dan leher (krikotiroid ligamen, ligamen periodontal, ligamen suspensorium okular, dll), daerah pergelangan tangan (ligamen dorsal radiocarpal, radial ligamen kolateral, palmar radiocarpal ligamen, ulnaris ligamentum radiocarpal, dll ), wilayah dada (suspensorium ligamen dada), ligamen lutut (ligamen patella, ligamentum cruciatum anterior, ligamen caudal, ligamen kolateral later
alis, ligamen tengkorak, ligamen posterior, medial ligamen kolateral, dll) dan daerah panggul.
Ligamen Remnant Fetal adalah ligamen seperti struktur yang tetap dalam tubuh organisme sejak masih janin dan telah berkembang menjadi jaringan menyerupai ligamen. Struktur ini termasuk ligamentum venosum, ligamentum arteriosum, tali arteri umbilikalis dan ligamentum lingkaran hati.
Ligamen peritoneal adalah lipatan jaringan ikat yang terbentuk di dalam dan di sekitar lapisan membran dari rongga perut. Ligamen ini adalah ligamentum hepatoduodenal dan ligamentum uterus.
Tendon
Tendon adalah jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi yang menghubungkan otot dengan tulang. Mirip dengan ligamen, tendon juga terutama terdiri dari serat kolagen. Tendon secara struktural dirancang untuk menahan jumlah tinggi tegangan otot dan mereka bekerja sama dengan otot untuk mengerahkan kekuatan dalam yang digunakan untuk menarik hal-hal ke arah tubuh. Selain serat kolagen padat, tendon juga terdiri dari elastin, glikoprotein berat glikosilasi, kalsium, mangan dan tembaga.