BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu target kompetensi mahasiswa praktek profesi Ners di stase kep anak ialah mahasiswa profesi mampu merumuskan diagnose keperawatan dengan mengacu pada data pengkajian, diantara sub target stase keperawatan tersebut ialah dian taranya : 1. Merumuskan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak 2. Menetapkan klasifikasi penyakit anak usia 2 bulan sampai 5 tahun 3. Menetapkan klasifikasi pada bayi muda baru lahir sampai dengan usia 2 bulan
Untuk dapat mencapai target pada program profesi Ners di stase keperawatan ialah dengan melakukan pengkajian anak dengan menggunakan metode M!S di puskesmas, Manajemen erpadu !alita Sakit "M!S# adalah suatu pendekatan yang digagas oleh $%& dan UN'()* UN'()* untuk menyiapkan menyiapkan petugas kesehatan melakukan penilaian, membuat klasif klasifika ikasi si serta serta member memberikan ikan tindaka tindakan n kepada kepada anak terhad terhadap ap penyakit penyakit+pe +penyak nyakit it yang umumnya umumnya mengancam jiwa M!S bertujuan bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan keterampilan keterampilan petugas, petugas, memperkuat sistem kesehatan serta meningkatkan kemampuan perawatan oleh keluarga dan masyarakat yang diperkenalkan pertama kali pada tahun -... &leh &leh karena karena itu itu pada pada perio periode de akhi akhirr stas stasee keper keperaw awata atan n anak, anak, sela selama ma 2 mingg minggu u terhitung sejak 2/ 0anuari sampai dengan 5 *ebruari 21-- kami kelompok profesi Ners !melakuk melakukan an prakti praktik k klinik klinik di uskesm uskesmas as iyunga iyungan n !antul !antul 3ogyakar gyakarta ta M!S M!S dalam dalam kegi kegiat atan an di lapa lapang ngan an khus khusus usny nyaa
di uske uskesm smas as meru merupa paka kan n
suat suatu u
sist sistem em yang ang
mempermudah pelayanan serta meningkatkan mutu pelayanan 4dapun proses dari M!S adalah sebagai berikut : 1. 'nput
!alita sakit datang bersama kelaurga diberikan status pengobatan dan formulir M!S empat empat dan petugas petuga s : oket, petugas kartu 2. roses
+ !alita sakit dibawakan kartu status dan formulir M!S + Memeriksa berat dan suhu badan + 4pabila batuk selalu mengitung napas, melihat tarikan dinding dada dan mendengar stridor + 4pabila diare selalu selalu memeriksa kesadaran balita, mata mata cekung, memberi minum anak untuk melihat apakah tidak bisa minum atau malas dan mencubit kulit perut untuk memeriksa turgor + Selalu memeriksa status gi6i, status status imunisasi dan pemberian kapsul 7itamin 7itamin 4 + empat empat dan petugas : 8uangan M!S, case manager "!idan yang telah dilatih dilatih M!S# 3. &utput
1
9lasifikasi yang dikonersikan menjadi diagnosa, tindakan berupa pemberian terapi dan konseling berupa nasehat pemberian makan, nasehat kunjungan ulang, nasehat kapan harus kembali segera 9onseling lain misalnya kesehatn lingkungan, imunisasi, 9onseling cara perawatan di rumah 8ujukan diperlukan jika keadaan balita sakit membutuhkan rujukan empat dan petugas : 8uangan M!S, case manager "!idan yang telah dilatih M!S# raktek M!S memliliki ; komponen khas yang menguntungkan yaitu:
1. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana balita sakit "petugas kesehatan non+dokter yang telah terlatih M!S dapat memeriksa dan menangani pasien balita#
2. Memperbaiki
sistem
kesehatan
"banyak
program
kesehatan terintegrasi
didalam pendekatan M!S#
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya
pencarian
pertolongan
balita
sakit
"berdampak
meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan# Menurut data Surei
-111 kelahiran hidup !ila angka ini dikonersikan secara matematis, maka setidaknya terjadi /11 kematian bayi perhari atau -= kematian bayi setiap - jam di seluruh 'ndonesia, sedangkan 4ngka 9ematian !alita "49!4# sebesar //>-111 kelahiran hidup yang berarti terjadi 52. kematian>hari atau 22 kematian balita setiap jamnya !ila kita mencoba menghitung lebih jauh lagi, berarti terjadi lebih dari -5111 kematian balita setiap bulannya Sedangkan menurut data 8iset 9esehatan
peralatan, alat diagnostik, obat+obatan dan ketersediaan Skota sedangkan masyarakat 'ndonesia banyak tinggal di pedesaan 2
B. RUMUSAN MASALAH
!erdasarkan uraian latar belakang di atas maka kami sebagai mahasiswa profesi Ners rogram Studi 'lmu 9eperawatan S'9)S B4isyiyah 3ogyakarta turut membantu melaksanakan program M!S di puskesmas iyungan sebagai ujung tombak fasilitas kesehatan yang paling dasar, serta membantu memberikan pendidikan kesehatan untuk mewujudkan pola hidup bersih dan sehat guna mendukung program 'ndonesia sehat C. TUJUAN 1. Tujuan Umum
b.
d.
f.
Memberikan konseling kesehatan
g.
rujuk
BAB II ISI
5. Memeriksa status gi6i anak 6. Memeriksa anemia yang terjadi pada anak 7. Memeriksa stastus imunisasi anak 8. Memeriksa pemberian itamin pada anak 9. Memeriksa keluhan lain ketika anak diperiksa di klinik M!S 10. Membantu melaksanakan pemberian imunisasi di ruang 9'4 11. Membantu pelaksanaan posyandu 12. Mengkalsifikasikan penyakit anak sesuai dengan usia 1 + 2 bulan dan 2 D 5 tahun 13. Memberikan penyuluhan kesehatan %!S 14. Memberikan edukasi tentang perawatan balita sakit di rumah secara mandiri 15. Mengkaji riwayat kesehatan anak serta keluarga 16. Memberikan konseling pada ibu balita 17. Memberikan pengobatan pada balita sakit
4dapun jenis penyakit yang kami dapatkan selama 0anuari 21-- di uskesmas iyungan adalah sebagai berikut : NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
-
neumonia
/.
2
!atuk bukan pneumonia
;A
;
-
/
-=
5
-
@
;.
=
-
A
-/
.
elinga infeksi akut
2
-1
Status gi6i kurus
-
--
ain D lain
;/ 0umlah
KET
9ontrol E -;
!aru E ;@
-=5
!erdasarkan hasil praktek M!S di puskesmas piyungan dari tanggal 2/ 0anuari + 5 *ebuari 21--, hasil yang kami dapatkan terjadi dalam bentuk diagram dibawah ini :
4
Untuk kasus pneumoni di daerah kerja uskesmas iyungan selama kami praktek berjumlah -5 kasus tersebar di beberapa wilayah yaitu : di desa Sitimulyo sejumlah ; kasus, desa Srimulyo = kasus, di desa Srimartani / kasus dan diluar wilayah yang memeriksakan kesehatannya di uskesmas iyungan - kasus enangangan kasus pneumonoia di wilayah puskesmas iyungan sejauh sudah mengacu pada pedoman M!S, Namun hal ini belum ditunjang oleh fasilitas pemeriksaan yang memadai diantaranya pencegahan inos dengan belum menerapkan uniersal pre caution secara masksimal, hal ini misalnya terlihat dari tidak adanya handuk pengering setelah mencuci tangan 4dapun kendala D kendala yang kami temukan dalam melakukan kegiatan praktek sehingga kami belum dapat mencapai target atau kompetensi yang lain, diantaranya : 1. $aktu yang terbatas 2. !elum tersedianya alat pemeriksaan dener sehingga kami belum dapat melakukan
pemeriksaan tumbuh kembang anak usia 2 D 5 tahun
staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan terbentuknya abses dan empiema !ayi Nampak lebih sakit dibandingkan dengan pada bronchitis !ayi cenderung pucat dan kolaps dengan rintihan waktu ekspirasi 9egelisahan bayi disebabkan oleh hipoksia otak Untuk pengobatan bayi harus dirawat dengan oksigen yang dipantau kadarnya secara teratur !ila penyebabnya tidak diketahui maka kombinasi atibiotika yang dapat digunakan adalah flukloksasilin dan ampisilin Mungkindiperlukan sedasi dan pemberian minum dengan pipa lambung apabila minum dengan botol menyebabkan sesak
4dapun gejala yang timbul pada pneumonia adalah sebagai berikut : Fejala 9linis : !iasanya didahului infeksi saluran pernafasan bagian atas Suhu dapat naik secara mendadak ";AG( D /1G(#, dapat disertai kejang "karena demam tinggi# Fejala khas :
1. Sianosis pada mulut dan hidung 2. Sesak nafas, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung 3. Felisah, cepat lelah 4. !atuk mula+mula kering kemudian produktif 5. 9adang+kadang muntah dan diare, anoreksia 6. emeriksaan laboratorium E lekositosis 7. *oto thorak E bercak infiltrate pada satu lobus>beberapa lobus
!erikut ini kami lampirkan salah satu contoh kasus pneumonia yang kami dapatkan selama kami menjalankan praktek keperawatan di uskesmas iyungan
6
KASUS A. Pengkajian
anggal kunjungan
: 22 0anuari 21--
Nama bayi > anak
: Nurulita
0enis kelamin
: perempuan
Umur
: @ bulan
!erat badan
: @,; kg
inggi badan
: @/ cm
Suhu
: ;@,A H(
9unjungan
: pertama
9eluhan utama
: batuk I / hari
%asil pengkajian 1.
4yah mengatakan sudah 2 hari anaknya batuk D batuk, nafas cepat 2. <& : a.
idak tampak tarikan dinding dada
b. idak terdengar adanya stridor c.
8espirasi @/ J>menit
d. !! @,; kg, suhu ;@ H(, ! @/ cm B. Daa! K"asi#ikasi! Tin$akan
9lasifikasi
indakan 1. enkes: definisi, tanda dan
neumonia
bahaya pneumoni 2. 9olaborasi obat : a. (otrimoksa6ol sirup 2K-
7
1. arikan dinding dada "+# 2. Stridor "+# 3. 88 : @/ K>menit
sdt 3. elega tenggorokan lanjut 0eruk : kecap "- : -# 4. 9unjungan ulang 2 hari
C. %aaan &e'kem(angan
%ari>anggal Senin,2/+1-+21--
9lasifikasi
menit + Suhu: ;@,A ( + !!: @,; kg + ! : @/ cm + Stridor "+# + arikan dinding dada "+#
indakan erapi dilanjutkan: + (otrimoksa6ol +
sirup 2K- sdt elega tenggorokan 0eruk : kecap "- :
+
-# 9unjungan ulang 2 hari
9amis,2=+-+21--
menit + Suhu: ;@,2 ( + !!: @,; kg + ! : @/ cm + Stridor "+# + arikan dinding dada "+#
erapi dilanjutkan: + (otrimoksa6ol +
sirup 2K- sdt elega tenggorokan 0eruk : kecap "- :
+
-# 9unjungan ulang 2 hari
Sabtu,2.+1-+21--
menit + Suhu: ;@ ( + !!: @,/ kg + ! : @5 cm + Stridor "+# + arikan dinding dada "+#
erapi dilanjutkan: + (otrimoksa6ol +
sirup 2K- sdt elega tenggorokan 0eruk : kecap "- :
+
-# 9unjungan ulang 2 hari
Senin,;-+1-+21--
erapi dilanjutkan: + (otrimoksa6ol +
sirup 2K- sdt elega 8
menit + !!: @,5 kg + ! : @5 cm + Stridor "+# + arikan dinding dada
tenggorokan 0eruk : kecap "- : +
"+# 8abu,2+12+21--
-# 9unjungan ulang 2 hari
menit + !!: @,/ kg + ! : @5 cm + Stridor "+# + arikan dinding dada
erapi dilanjutkan: + (otrimoksa6ol sirup +
2K-
sdt
dihabiskan elega tenggorokan 0eruk : kecap "- :
"+# +
-# 9unjungan ulang 2 hari
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1.
2. Untuk jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan di klinik M!S sebanyak =. balita dimana klasifikasi yang didapatkan dengan jumlah tertinggi adalah demam bukan malaria "22 kasus# dan jumlah terendah adalah infeksi telinga akut "2 kasus#
SARAN
9
1.
2. erlunya peningkatan pemeliharaan alat kesehatan serta fasilitas pemeriksaan anak khususnya dan umumnya fasilitas kesehatan umum, agar inentaris alat kesehatan dapat bermanfaat dan tidak sia+sia
3.
DA)TAR PUSTAKA
10
11