BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi terlebih lagi di era digital yang sangat pesat saat ini. Kebutuhan akan produk yang berkualitas dan kuantitas tinggi menuntut semua pihak bergerak cepat dalam mengembangkan system penunjang dari produksi suatu produk. Dalam hal ini dibutuhkan teknologi software yang mumpuni untuk digunakan dalam berbagai fungsi yang mungkin sangat kompleks. Kita tidak dapat lagi menggunakan teknik gambar suatu produk secara manual yang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dapat menghambat produksi. Karena itulah muncul berbagai produk software gambar teknik yang multifungsi dan masing-masing memiliki kelebihan. Penggunaan akan software sangat membantu dalam proses manufaktur karena dapat mesimulasikan perhitungan numerik dan menvisualisasikan hal-hal yang mungkin terjadi pada proses manufacturing yang selanjutnya dapat diaplikasikan dilapangan. Jadi bukan hanya tampilan design fisik dari produk semata yang dapat ditampilkan. Teknologi digital pendukung proses rekayasa dan pengembangan produk seperti halnya Computer Aided Design (CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM), Computer Aided Engineering (CAE). CAD adalah suatu program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu.CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAM teknologi melibatkan sistem komputer yang merencanakan, mengelola, dan mengendalikan operasi manufaktur melalui antarmuka komputer dengan sumber daya produksi.Salah satu cakupan yang paling penting dari CAM adalah kontrol numerik (NC).Ini adalah teknik menggunakan instruksi yang diprogram untuk mengontrol mesin, mill, grind, yang bisa mengubah benda mentah menjadi bagian-bagian tool barang jadi. Fungsi signifikan lain CAM adalah dalam pemrograman sebuah robot. Proses perencanaan juga merupakan target otomatisasi computer. Teknologi CAE menggunakan sistem komputer untuk menganalisis fungsi dari produk desain CAD, memungkinkan desainer untuk mensimulasikan dan mempelajari bagaimana produk tersebut akan berperilaku sehingga desain dapat disempurnakan dan dioptimalkan. Alat CAE tersedia untuk beberapa jenis analisis.Misalnya, program analisis kinematik dapat digunakan untuk menentukan jalur gerak dan kecepatan secara mekanisme.Program analisis dinamis dapat digunakan untuk
1
menentukan beban dan perpindahan dalam assembly kompleks seperti mobil.Salah satu metode yang paling populer dari analisis menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM). Pendekatan ini dapat digunakan untuk menentukan stres, deformasi, perpindahan panas, distribusi medan magnet, aliran fluida, dan masalah lapangan lain yang sering terjadi dan terlalu sulit untuk dipecahkan dengan pendekatan lain.Diantaranya perangkat lunak yang dapat digunakan dalam proses manufacturing seperti Pro-Engineering, Catia, AutoCAD, SolidWorks dan lain sebagainya. Salah satu software yang telah banyak dikenal di kalangan industri ataupun dunia pendidikan, yaitu Pro-Engineering. Pro-Engineering merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametric Technology Corporation) untuk mempermudah pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill of Material), Optimasi design, simulasi gerakan pada assembly. Secara umum software ini terdiri dari 3 bagian, yaitu : CAD (Computer Aided Design), CAE (Computer Aided Engineering), dan CAM (Computer Aided Manufacturing).
1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan software Pro-Engineering serta sebagai salah satu penilaian mata kuliah praktek CAD dan untuk menambah pengetahuan tentang software CAD. 1.3 Sistematik Penulisan Bab ini berisi tentang pengenalan dan teori singkat mengenai software CAD, CAM & ProEngineering. 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, tujuan praktiku, dan sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai Pro-Engineering, serta penjelasan dari fungsi extrude, resolve, datum plane dan datum axis 3. BAB III ANALISIS PRAKTIKUM Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan yang didapat pada saat mata kuliah praktik CAD yang disertai gambar dari setiap tahap. 4. BAB IV ANALISIS UJIAN Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan pada saat mengikuti ujian UTS , UAS dan pada saat praktik CAD. 5. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisikan tentang gambaran akhir dari pembuatan laporan CAD dan dibuat berdasarkan pengalaman penulis yang ditujukan kepada mahasiswa.
2
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pro-Engineering Pro-engineering merupakan software yang dibuat oleh PTC
(Parametric Technology
Corporation) untuk mempermudah pembuatan model-model, perakitan komponen pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill Of Material), optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan thermal dam simulasi proses manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari tiga bagian, yaitu : a. CAD (Computer Aided Design) Pada bagian ini model-model dibuat dalam bentuk 3D dengan tools yang telah disediakan dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar teknik lengkap dengan BOMnya. Dari bentu-bentuk model yang telah dibuat dapat dirakit menjadi sebuah model assembly.Perakitan(assembly) pada bagian ini bersifat tetap. b. CAE (Computer Aided Engineering) Model-model yang telah dibuat dianalisis pada bagian ini untuk melihat kekuatan struktur dan simulasi thermalnya.Dari hasil analisis yang dipeloleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih optimal. c. CAM (Computer Aided Manufacturing) Simulasi proses manufaktur dilakukan pada bagian ini. Model-model dapat langsung diproduksi pada mesin-mesin CNC yang compatible dengan software ini. 2.2 Datum Plane Fitur ini digunakan untuk membuat suatu bidang datum tambahan sebagai referensi dalam pembuatan fitur/part dan assembly komponen. Prosedur datum planes : 1. Aktifkan datum planes tools 2. Masukkan bidang referensinnya dngan meng-klik datum yang telah ada seperti planes, permukaan, eddges (sisi), points atau sumbu. 3. Untuk metode penempatan datum yang baru ada beberapa metode seperti : - through :datum baru ditempatkan refemce yang telah dipilih. - offset ; datu baru ditempatkan dengan jarak jarak referensi yang telah dipilih. - parallel : datum baru ditempatkan pararel terhadap referensi yang telah dipilih. - normal : datum baru ditempatkan normal terhadap referensi yang telah dipilih. 4. Pilih OK 2.3 Datum Axis Fitur ini sama seperti datum panes, datum axis berguna sebagai referensi tambahan untuk pembuatan objek. Datum axis ini digunakan untu membuat datum planes, menempatkan objek yang membutuhkan garis tengah dan untuk membuat sumbu.
3
Prosedur datum axis : 1. Aktifkan datum axis tool. 2. Masuklkan bidang referensi untuk datum axis yang baru. 3. Metode penempatan datum axis terdapata beberapa pilihan. - normal : untuk menempatkan datum axis yang mempunyai jarak dengan memasukannya dikotak offset reference. - through : datum axis ditempatkan melewati bidang referensi yang telah dipilih 4. Pilih OK untuk mengakhiri. 2.4 Extrude Tools Fitur ini merupakan metode pembuatan yang mengizinkan kita untuk membuat objek solid atau permukaan dan untuk menambah atau mebuat material. Prosedur pembuatan extrude : 1. Aktifkan extrude tools. 2. Click create a section. 3. Pilih bidang gambar (datum) sebagai referensi. 4. Pilih sketch toolbar untuk menggambar secara 2D. 5. Click continue. 6. Tentukan nilai kedalaman extrude, pada menu option terdapat pilihan : - blind : nilai ketebalan dimasukan secara manual. - symetric : extrude dilakukan dibidang referensi yang telah dipilih secara sama. - to select :objek diextrude dengan batasan yang telah kita pilih. 7. Click applies icon - catt : untuk mengextrude objek menjadi 2 bagian dengan nilai yang berbeda masukkan nilai -
depth diside 2. remove material : berfungsi untuk membuang objek extrude.
2.5 Revolve Tool Fitur ini berfungsi untuk membuat objek yang mempunyai sumbu putar dicenter line berupa solid atau permukaan dan menambah atau mebuang material. Prosedur resolve : 1. Aktifkan resolve tool. 2. Pilih create a section toolbars. 3. Pilih bidang referensi (datum reference). 4. Pilih sketch untuk menggambar secara 2D. 5. Buat centerline untuk arah putarnya. 6. Pilih continue untuk melanjutkan. 7. Masukan nilai sudut putarnya. 8. Pilih applies feature untuk menyelesaikan.
4
BAB III ANALISA PRAKTEKUM 3.1 Connecting Rod 1. Membuat New Part dengan cara klik File dan pilih New
Gambar 3.1 File – New 2. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini, isikan data seperti gambar dibawah dengan nama “Connecting_Rod”, untuk penamaan tidak boleh terdapat Spasi, dan hilangkan tanda
Use default template.
Gambar 3.2 New 3. Lalu muncul kotak dialog New File Options seperti dibawah, dan kemudian pilih mmns_part_solid untuk pembuatan part dengan satuan milimeter.
5
Gambar 3.3 New File Options
4. Setelah itu akan terlihat gambar plan seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.4 Tampak Awal 5. Buatlah sketch pada plane front dengan cara klik plane front, kemudian pilih icon
sketch
yag terdapat pada sisi kanan. Kemudian muncul tampilan seperti gambar dibawah dan klik pada kotak dialog kanan atas.
6
Gambar 3.5 Sketch
6. Buatlah sketch seperti gambar dibawah dengan menggunakan icon circle atau bentuk garis melingkar, icon
untuk pembuatan
untuk pembuatan garis lurus, icon
circular untuk menghubungkan lingkaran (circle dengan garis lurus), dan icon
Delete
Segment untuk menghilangkan garis yang tidak terpakai. Beri ukuran sesuai dengan gambar dibawah.
Gambar 3.6 Sketch Connecting Rod
7
7. Pilih icon
jika sketsa sudah selesai dibuat, kemudian pilih icon
Extrude dan pilih
options lalu symmetric extrude yang terdapat pada sisi kiri, dan isikan ukuran 2,5 pada kotak dialog seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.7 Extrude Options
8. Pilih icon
pada sisi kanan atas. Kemudian sketsa yang dibuat akan menjadi 3 dimensi.
Gambar 3.8 Extrude Connecting Rod 9. Kemudian buat kembali sketsa pada sisi front dengan cara yang sama pada langkah nomor 1. Pilih Sketch pada kotak dialog
Gambar 3.9 File 10. Klik Sketch dan pilih refrences
8
Gambar 3.10 Sketch – Refrences
11. Arahkan kursor pada lingkaran kecil dan lingkaran besar untuk menjadikan lingkaran tersebut sebagai refrensi untuk pembuatan sketsa selanjutnya
Gambar 3.11 Sketsa Lingkaran 12. Pilih icon
untuk membuat lingkaran, buatlah lingkaran sesuai dengan lingkaran pad
benda yang sudah dibuat dan klik icon
jika sketsa sudah jadi.
9
Gambar 3.12 Sketch
13. Lakukan langkah yang sama seperti langkah nomor 7 dan 8 tetapi ukuran yang dimasukan nilai 8 mm.
Gambar 3.13 Extrude cranck pin dan piston pin
Gambar 3.14 Extrude Cranck pin dan Piston pin
14. Buat datum plane untuk memudahkan pada saat proses assembly. Pilih icon
untuk
membuat plane. Kemudian muncul kotak dialog dan isikan sesuai dengan yang dibawah kemudian ok
10
Gambar 3.15 Datum Plane
15. Buat datum axis dengan cara memilih icon
dan pilih plane piston pin dan plane Top
dengan cara menekan tombol Ctrl, kemudain beri nama Piston Pin pada properties kemudian OK.
Gambar 3.16 Datum Axis Piston Pin 16. Lakukan hal yang sama seperti langkah diatas untuk membuat axis Cranck pin.
11
Gambar 3.17 Datum Axis Cranck Pin
17. Save hasil gambar pada folder yang sudah dibuat
Gambar 3.18 Connecting Rod
3.2 Piston 1. Klik file, set working directory untuk menentukan tempat penyimpanan file yang akan dibuat 2. Tentukan tempat penyimpanan file yang diinginkan kemudian klik OK.
12
Gambar 3.20 Select Working Directory 3. Kemudian klik File – new untuk membuat gambar piston, beri nama piston pada file name dan hilangkan tanda
pada use default template.
Gambar 3.21 File – New 4. Pilih satuan mmns_part_solid untuk satuan mili meter, lalu pilih OK.
13
Gambar 3.22 New File Options 5. Buat 2 datum Axis baru menggunakan icon
kemudian buat dua datum datum axis piston pin,
click tool bar datum axis tool pilih datum top dan front sebagai referensinya, datum axis cylinder, click tool bar axis tool pilih datum front dan right sebagai referensinya.
Gambar 3.23 Datum Axis
14
Gambar 3.24 Datum Axis
Gambar 3.25 Datum axis Piston pin
15
Gambar 3.26 Datum Cylinder 6. Buat sketsa pada plane TOP dengan cara klik icon
pada plane top.
Gambar 3.27 Sketch Top 7. Buat sketsa lingkaran dengan menggunakan icon mm
16
dan buat lingkaran dengan diameter 30,5
Gambar 3.28 Sketch Piston 8. Kemudian Extrude sketsa tersebut kearah bawah dengan panjang 16 mm dan kearah atas 14 mm
menggunakan icon
pada extrude options.
Gambar 3.29 Extrude Piston 9. Buat sketsa pada plane Front untuk membuat lengkungan sisi atas piston dengan cara menggunakan icon gunakan icon
Revolve. Buat sketsa dengan ukuran dan bentuk seperti gambar dibawah, untuk membuat garis dan icon
menyambung dua buah garis dan icon
untuk membuat lengkungan dengan
centerline untuk membuat sumbu dimana
17
digunakan sebagai refrensi pada saat revolve sketsa kemudian klik icon selesai dibuat.
jika sketsa sudah
Gambar 3.30 Sketch Top Piston 10. Klik icon
untuk revolve sketsa yang sudah dibuat kemudian pilih icon
.
Gambar 3.31 Revolve 11. Buat Sketsa pada sisi bawah piston untuk membuat groove pada sisi dalam piston. Buat sketsa dengan ukuran dan bentuk dibawah kemudian klik icon
18
Gambar 3.32 Sketsa Groove piston 12. Klik icon Extrude dan balikkan arah extrude ke arah dalam dengan cara klik icon panah kedalam
dan klik icon
untuk membuat bentuk groove dan masukkan ukuran 25 mm. Klik icon
Gambar 3.33 Extrude Remove Material
19
Gambar 3.34 Remove Material 13. Pembuatan pin piston dengan cara membuat sketsa pada plane Front, buat lingkaran menggunakan icon
dan beri ukuran 8 mm kemudian klik icon
Gambar 3.35 Sketch Piston Pin 14. Klik icon Extrude – Remove Material untuk membuat lubang pin piston.
20
Gambar 3.36 Remove Material Piston Pin
Gambar 3.37 Hasil Remove Material 15. Buat groove pada sisi bawah piston, gambar sketsa sesuai gambar dibawah, kemudian klik icon
Extrude – Remove Material
kemudian klik icon
21
jika sudah sesuai.
Gambar 3.38 Sketsa Groove Connecting Rod
Gambar 3.39 Extrude Remove Material Groove
22
Gambar 3.40 Hasil Groove Connecting Rod 16. Buat groove untuk Ring piston dengan cara mebuat sketch pada plane Front, buat sketsa sesuai dengan ukuran dan gambar dibawah ini, kemudian beri garis centerline dengan menggunakan
icon
sebagai refrensi untuk Revolve – Remove Material. Klik icon
sudah selessai.
Gambar 3.41 Sketsa Groove Ring Piston
23
jika sketsa
17. Klik icon
Revolve – Remove Material untuk membuat groove ring piston. Kemudian klik
icon
Gambar 3.42 Revolve Ring Piston
Gambar 3.43 Hasil Groove Ring Piston 18. Buat Groove pada piston pin. Buat sketsa pada plane Right, buat sketsa sesuai dengan ukuran dan bentuk gambar dibawah. Klik icon
jika sketsa sudah selesai.
24
Gambar 3.44 Sketsa Groove Permukaan Piston Pin 19. Klik icon
Extrude – Remove Material
kemudian klik icon
Gambar 3.45 Extrude Remove Material
25
jika sudah sesuai.
Gambar 3.46 Hasil Akhir Piston 20. Save hasil gambar pada folder yang diinginkan dengan klik icon
.
3.3 Crank Shaft 1. Klik file, set working directory untuk menentukan tempat penyimpanan file yang akan dibuat 2. Tentukan tempat penyimpanan file yang diinginkan kemudian klik OK. 3. Buat new part dengan nama crankshaft dengan cara klik File-New dan hilangkan tanda pada Use Default Template.
26
Gambar 3.49 New Part Cranckshaft 4. Buat Datum plane baru dengan translation plane TOP sebesar 8.5 mm ke arah atas dengan cara klik icon
dan beri nama OFFSET pada plane baru yang dibuat.
Gambar 3.50 Datum Plane Cranckshaft 5. Buat Datum Axis untuk cranck dan Cranckpin. Klik icon
kemudian buat axis cranck dengan
mengambil refrensi Plane Top dan Right. Dan buat axis Cranckpin dengan mengambil refrensi plane Offset dan Right.
Gambar 3.51 Axis Cranck
27
Gambar 3.52 Axis Cranck Pin
6. Buat sketsa pada plane Front
Gambar 3.53 Sketsa Plane Front 7. Buat Sketsa dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar dibawah kemudian klik
28
Gambar 3.54 Sketsa Cranckshaft 8. Buat sketsa kembali pada plane Front, buat lingkaran pada tengah sketsa pertama yang dibuat dengan diameter 8.5 mm kemudian klik
Gambar 3.55 Sketsa Main Shaft 9. Buat sketsa lingkaran dengan refrensi datum plane dan centerline
29
Gambar 3.56 Sketch Refrence
Gambar 3.57 Refrence Cranck Pin 10. Buat sketsa pada titik pusat dari refrensi yang sudah dibuat, buat lingkaran dengan diameter 5.5 menggunakan icon
kemudian klik
30
Gambar 3.58 Cranck Pin 11. Extrude sketsa pertama yang dibuat dengan panjang 25 mm dengan simmetric extrude.
Gambar 3.59 Extrude Cranck 12. Extrude sketsa kedua dengan ukuran sesuai dengan gambar dan keterangan gambar dibawah.
31
Gambar 3.60 Extrude Main Shaft 13. Extrude – Remove Material sketsa yang ketiga untuk cranck pin dengan ukuran 10 mm
Gambar 3.61 Extrude Remove Material Cranck Pin
32
Gambar 3.62 Cranckshaft 14. Save hasil gambar yang sudah selesai pada folder yang diinginkan dengan klik icon 3.4 Assembly 1. Klik file, set working directory untuk menentukan tempat penyimpanan file yang akan dibuat. 2. Tentukan tempat penyimpanan file yang diinginkan kemudian klik OK. 3. Buat New Assembly dengan cara klik File-New Assembly beri nama Cranckshaft_Assembly dan pilih mmns_asm_design kemudian klik OK.
Gambar 3.65 New Assembly
33
4. Buat Datum Axis pada plane Assembly dengan cara klik icon
. Buat datum axis sumbu X,
sumbu Y dan sumbu Z seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.66 Sumbu X, Y, dan Z 5. Masukan komponen Cranckshaft yang sudah dibuat dengan klik icon muncul kotak dialog seperti dibawah, dan pilih komponen cranckshaft.
Gambar 3.67 Open File
34
kemudian akan
Gambar 3.68 Cranckshaft 6. Hubungkan axis centerline cranckshaft dengan datum axis Sumbu Z plane assembly. Dan plane front
cranckshaft
dengan plane ASM_Front
dan ubah
pada sisi kiri atas kemudian klik icon
menjadi .
Gambar 3.69 Cranckshaft Assembly 7. Masukan Komponen Connecting rod dengan cara yang sama ketika memasukan komponen Cranckshaft. Ubah
menjadi 35
agar conncting rod dapat
diputar ketika menjalankan animasi. Kemudian hubungkan sumbu cranck pin pada connecting rod dengan sumbu cranck pin cranckshaft, hubungkan plane front connecting rod dengan plane ASM_Front. Kemudian klik icon
.
Gambar 3.70 Connecting Rod Assembly 8. Masukan Komponen Piston dengan cara yang sama seperti memasukan komponen cranckshaft dan connecting rod.
Gambar 3.71 Piston
36
9. Hubungkan sumbu piston pin pada komponen piston dengan sumbu piston pin pada connecting rod, sumbu Cranck piston dengan sumbu Y Assembly, kemudian klik icon
kemudian klik
icon
Gambar 3.72 Piston Assembly 3.5 Kepala Gambar 1. Klik file – New Drawing beri nama format A4 dan hilangkan tanda ceklis pada use default template.
Gambar 3.73 New Drawing 2. Lok gambar kotak, klik Offset pilih ent section, klik enter masukkan angka 15, klik enter. Dan klik Edit – trim - corner untuk merapihkan sisa garis dipojok-pojok.
37
Gambar 3.74 Garis Tepi Drawing 3. Buat Tabel untuk kepala gambar dengan cara Table – Insert Table – Ascending – Rightward – By Length – On Enity – kemudian klik pojok kanan bawah Ketik 30 Enter, 20 Enter, 20 Enter, 64 Enter, 30 Enter, 16 Enter, Enter.
Gambar 3.75 Kepala Gambar 4. Masukan data – dat pada kepala gambar sesuai dengan gambar dibawah ini
Gambar 3.76 Data Kepala Gambar
38
3.6 Drawing Part 1. Klik File – New Drawing dan hilangkan tanda ceklis pada use default template,
Gambar 3.77 New Drawing
Gambar 3.78 Drawing Piston 2. Klik kanan untuk memasukan komponen piston. Klik kanan – Insert general view klik OK
39
Gambar 3.79 Insert General View
Gambar 3.80 Drawing View 3. Masukan sesuai pandangan kemudian klik kanan - insert projection view .
40
Gambar 3.81 Insert Projection View
Gambar 3.82 Drawing Piston 4. Klik dua kali pada komponen dan akan muncul kotak dialog isikan sesuai dengan gambar dibawah
41
Gambar 3.83 View Display
5. Buat arsiran pada gambar yang diinginkan dengan cara klik dua kali pada komponen kemudian pilih section – 2D cross section – create new – Planar – Single – Done – Enter Name (ketik B) – Enter – pilih refrensi Setup Plane (plane right) – OK
Gambar 3.84 2D Cross – Section
42
Gambar 3.85 Hasil Perpotongan 6. Untuk membuat detail suatu pandangan dapat dilakukan dengan cara klik insert – drawing view – Detailed. Kemudian
Gambar 3.86 Detailed
43
Gambar 3.87 Detailed View
7. Untuk menampilkan dimension dapat menggunakan icon
Gambar 3.88 Dimension
44
.
BAB IV ANALISA UTS DAN UAS 4.1 Analisa UTS 4.1.1 Gambar 1 1. Klik file, set working directory untuk menentukan tempat penyimpanan file yang akan dibuat. 2. Tentukan tempat penyimpanan file yang diinginkan kemudian klik OK. 3. Buat new part dengan cara klik File – New beri nama Gambar_1
Gambar 4.3 Gambar_1 4. Buat Sketsa pada plane front dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar dibawah ini, kemudian klik
Gambar 4.4 Sketsa 1 5. Revolve sketsa yang sudah dibuat dengan klik icon
45
Gambar 4.5 Revolve Sketsa 1 6. Buat sketsa kedua dengan bentuk dan ukuran seperti gambar dibawah kemudian klik
Gambar 4.6 Sketsa 2 7. Revolve Sketsa 2 dengan icon
dan putar 360o
46
Gambar 4.7 UTS Gambar_1 8. Save Gambar_1 pada folder yang sudah ditentukan.
4.1.2
Gambar_2
1. Klik File – Set Working Directory untuk memilih tempat penyimpanan file yang akan dibuat.
47
Gambar 4.8 Set Working Directory
Gambar 4.9 Select Working Directory 2. Buat file baru dengan cara klik File – New – Part , dan beri nama Gambar_2 kemudian hilangkan tanda ceklis pada Use Default Template.
48
Gambar 4.10 File – New Part 3. Buat sketsa pada plane Front dan buat sesuai dengan bentuk serta ukuran yang tertera pada gambar dibawah ini, kemudian klik
Gambar 4.11 Sketsa Gambar_2 4. Revolve sketsa yang sudah dibuat dengan klik icon tengah sketsa dan putar sebesar 360o. 49
dan pilih centerline pada tengah –
Gambar 4.12 Revolve 5. Save Gambar_2 pada folder yang diinginkan.
50
4.13 Gambar_3 1. Klik File – Set Working Directory untuk menentukan folder tempat penyimpanan file.
Gambar 4.13 File – Set Working Directory
Gambar 4.14 Select Working Directory
51
2. Buat part baru dengan cara klik File – New – Part, dan beri nama Gambar_3 dan hilangkan ceklis pada Use Default Template lalu klik OK.
Gambar 4.15 File New Part 3. Buat sketsa pada plane Top, dan buat sesuai dengan sketsa dan ukuran yang tertera pada gambar dibawah ini. Klik
Gambar 4.16 Sketsa Gambar_3
52
4. Extrude hasil sketsa dengan panjang 30 mm. Kemudian klik
Gambar 4.17 Extrude 5. Save pada folder yang diinginkan dengan nama Gambar_3.
53
4.14 Gambar_Assembly 1. Klik File – New – Assembly beri nama Gambar_Assembly hilangkan tanda ceklis pada Use Default Template kemudian klik OK
Gambar 4.18 File New Part
2. Masukan komponen dengan klik icon
, masukan komponen Gambar_3 terlebih dahulu.
Kemudian hubungkan plane TOP Gambar_3 dengan Plane Asm_Top dan atur align menjadi
agar menjadi bersinggungan.
54
Gambar 4.19 Assembly Gambar_3
3. Masukan komponen dengan klik icon
, masukan komponen Gambar_2. Kemudian
hubungkan plane TOP Gambar_2 dengan Plane Asm_Top dan atur align menjadi
agar
menjadi bersinggungan kemudian axis centerline Gambar_2 dengan axis centerline Gambar_3.
Gambar 4.20 Assembly Gambar_2 55
Gambar 4.21 Hasil Assembly Gambar_2 & Gambar_3
4. Masukan komponen dengan klik icon
, masukan komponen Gambar_1. Kemudian
hubungkan surface top Gambar_2 dengan surface bottom Gambar_1dan atur align menjadi agar menjadi bersinggungan kemudian axis centerline Gambar_1 dengan axis centerline Gambar_2.
Gambar 4.22 Assembly Gambar_1
56
Gambar 4.23 Hasil Assembly 5. Save hasil pada folder yang ditentukan.
57
4.2 Analisa UAS 4.2.1 Drawing Jaw 1. Klik File – New – Drawing, hilangkan tanda ceklis pada Use Default Template, kemudian pilih empty with format dan masukan kepala gambar serta kompenen yang akan dibuat drawing.
Gambar 4.24 File – new drawing 2. Masukan judul pada kepala gambar kemudian Enter.
Gambar 4.25 Judul Drawing
58
3. Masukan komponen dengan cara klik kanan – insert general view
Gambar 4.26 Insert General View
Gambar 4.27 Drawing View
59
4. Buat drawing menjadi Hidden dengan cara klik dua kali pada komponen kemudian view display dan ubah menjadi hidden.
Gambar 4.28 View Display
Gambar 4.29 Hidden Drawing
60
5. Buat Arsiran gambar potongan pada drawing dengan cara klik dua kali pada salah satu sisi drawing kemudian pilih Sections – 2D Cross Section – Create New – Planar – Single – Done – Ketik Name pada kiri atas – Enter – klik plane right – ok.
Gambar 4.30 Gambar Arsiran
61
Gambar 4.31 Hasil Arsiran 6. Untuk mengubah garis arsiran dengan cara klik dua kali pada garis arsiran kemudian pilih angle yang ditentukan
Gambar 4.32 Angle Arsiran
62
7. Dan untuk mengubah material pembuat dengan cara klik dua kali pada garis arsiran – klik retrieve – pilih material – done dan pilih material sesuai dengan yang ditentukan.
Gambar 4.34 Material Komponen 8. Untuk membuat detail dari suatu potongan dapat dilakukan dengan cara klik Insert – Drawing view – Detailed
Gambar 4.35 Detailed
63
Gambar 4.36 Detail Komponen 9. Untuk menampilkan dimensi dengan cara klik kanan – show dimension kemudian atur posisi dari dimensi.
Gamba 4.37 Show Dimension
10. Save hasil pada folder yang ditentukan.
64
BAB V KESIMPULAN
a. CAD merupakan software desain yang berguna untuk membuat desain suatu komponen dan assembly dari komponen yang dibuat serta pembuatan gambar teknik dari suatu komponen agar bisa diproduksi secara massal dan informatif. b. CAD memudahkan pembuatan gambar teknik dari suatu komponen dan memudahkan dalam penyampaian informasi keterangan suatu komponen.
65
DAFTAR PUSTAKA
Tim Lab CAD Dasar / Lanjut. “Panduan Praktek CAD Dasar / Lanjut”. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Jakarta : 2005
66