Lahan kosong adalah lahan pertanian produktif yang tidak digunakan, jika ditata dengan baik, bakal menjadi taman yang akan memberikan lingkungan kita asri, menarik, nyaman, sehat serta menyenangkan, dimana akan membuat kita lebih betah berlama -lama di rumah. Pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman produktif seperti tanaman holtikultura (tanaman buah-buahan, sayursayuran, dan tanaman hias), obat-obatan, rempah-rempah dan lainnya juga akan memberikan keuntungan yang bersifat ganda, baik dari segi keamanan pangan (aman dari zat pencemar), menopang ekonomi keluarga maupun keuntungan dari segi estetika (keindahan lingkungan).
Kemudian tanaman-tanaman yang cocok untuk dibudidayakan di lahan tidur adalah tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air yang terlalu banyak. Hal ini dikarenakan lahan tidur biasanya hanya mengandalkan air dari hujan atau dapat disebut dengan teknik system tadah hujan.
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia kimia,, seperti minyak lada, minyak lemak lemak,, juga pati pati..[1] Lada bersifat sedikit pahit pahit,, pedas pedas,, hangat hangat,, dan antipiretik antipiretik..[1] Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. lalu.[2] Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dapur..[2] Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. luar.[3
MELATI HARUM (Menanam
Lahan Tidur Halaman Rumah ) Merupakan suatu kegiatan
pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah.
Tidak dapat dipungkiri lagi, suasana kota merupakan salah satu magnet bagi masyarakat desa untuk melakukan Urbanisasi atau eksodus besar-besaran untuk mendapatkan peningkatan taraf hidup mereka ke arah yang lebih baik. Harapan akan banyaknya peluang kerja di perkotaan semakin meningkat dengan banyaknya investor di berbagai bidang, baik perdagangan, manufaktur, property, dll. Akibatnya, urbanisasi tidak terelakkan lagi, bahkan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Banyaknya pendatang di perkotaan ditambah lagi dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, menuntut ketersediaan lahan sebagai tempat pemukiman baru semakin meningkat pula, demikian juga dengan tuntutan ketersediaan lapangan pekerjaan. Akibatnya, banyak lahan-lahan produktif dan ruang terbuka hijau mengalami peralihan fungsi. Hal ini tentu saja menimbulkan dampak social yang besar, terutama bagi keseimbangan ekosistem di dalam perkotaan itu sendiri.
Lahan pekarangan yang sempit di perkotaan bukanlah merupakan alasan untuk tidak memanfaatkanya dengan optimal. Penanaman, baik pohon yang m enghasilkan buah-buahan, tanaman hias, sayur-sayuran maupun tanaman obat dapat dilakukan dengan intensifikasi lahan dan
teknik maupun teknologi bercocok tanam yang modern, seperti vertikultur. Banyak keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal.
Keuntungan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Pemanfaatan lahan pekarangan secara terpadu mempunyai berbagai m acam keuntungan bagi pemilik rumah, diantarannya : 1. Terciptanya lingkungan yang asri, indah dan sehat 2. Menambah ruang terbuka hijau 3. Terciptanya keakraban antar anggota keluarga, karena setelah beraktivitas seharian di luar rumah, mereka dapat kembali bercengkerama dan berkumpul di rumah yang asri, indah dan sehat. Fungsi rumah sebagai tempat istirahat dan recharge energy yang terkuras dapat terpenuhi dengan baik dan dengan biaya yang murah. 4. Mengurangi pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, k arena sayur-sayuran telah dapat terpenuhi dari lahan pekarangan rumah. Sayur-sayuran yang dihasilkan lebih segar dan tentu saja lebih sehat karena dikelola secara organic. 5. Menambah penghasilan keluarga, minimal ada pengeluaran yang dapat dijadikan tabungan keluarga. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat menambah penghasilan atau meminimalisir pengeluaran keluarga dengan penanaman sayur-sayuran dipekarangan rumah. 6. Kesehatan lebih terjaga.
Penghijauan lahan perkotaan adalah aksi nyata menyelamatkan kondisi lingkungan yang terus memburuk. Melalui penghijauan, masalah lingkungan seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara frekuensi dampak lingkungannya semakin berkurang. Penghijauan salah satu cara mudah menyelamatkan lingkungan. Mempertahankan zona hijau dengan melakukan penghijauan/gerakan hijau akan memperbaiki kualitas lingkungan dan kehidupan mahluk hidup. Berikut dapat disimak 25 manfaat penghijauan bagi lingkungan dan manusia:
13. Berkebun di Rumah Sendiri Penghijauan juga dapat dilakukan di lahan yang sempit atau bahkan di rumah yang tidak memiliki lahan kosong. Penghijauan pada rumah tanpa lahan bisa dilakukan di dinding rumah atau balkon rumah. Tanaman yang dipilih misalnya sayur-sayuran atau obat herbal yang tidak membutuhkan media tanam terlalu besar.
Salah satu bentuk pengolahan tanah agar lebih bermanfaat adalah penggunaan/pengolahan lahan tidur yang ada di sekitar pekarangan rumah. Tanah kosong dan penuh dengan semak belukar yang ada di sekitar rumah dapat dibersihkan dan ditanami dengan tanaman yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seberapapun luas tanah tersebut tetapi bila dipergunakan secara maksimal tentunya hasilnya juga akan memuaskan. Adapun tanaman yang dapat ditanam di sekitar rumah dapat berupa tanaman sayur, jagung , buah-buahan, dll. Ada juga beberapa orang yang menggunakan pekarangan rumah sebagai sarana bisnis berupa penanaman tanaman hias sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Apapun jenis penggunaan pekarangan kosong samping rumah pastinya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya paling tidak bisa menghilangkan perasaan bosan ataupun memberikan rasa rileks saat bergelut dengan tanaman yang ada di tempat tersebut Lada perdu adalah lada yang ditanam tanpa tiang panjatan berupa tiang beton atau pohon kayu inangnya. Jadi ia dibiarkan tumbuh berbentuk semak perdu begitu saja di tanah. Keuntungannya adalah kita tak perlu keluar biaya untuk membuat tiang panjat, dan jarak tanam bisa lebih rapat, 1x2 meter, berbanding lada panjat yang minimal harus 2x2 meter. Pemanenan juga lebih mudah, karena tak perlu pakai tangga. Menurut pengalaman petani, hasil bersih berupa lada putih atau lada hitam dari tanaman lada perdu juga 25 persen lebih banyak dibanding tanaman lada panjat. Kekurangannya adalah lahan tidak boleh terendam air lebih dari 3 jam. Jadi, 3 jam setelah hujan lebat, lahan harus sudah bebas air ter genang. Lada panjat lebih tahan air, karena rumpunnya bisa dibumbun. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangpilot/beda-tanaman-lada-perdu-denganlada-panjat_54f369517455137a2b6c7422