KREDIT PRODUKSI PERTANIAN MATA KULIAH : AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kebanyakan mata pencaharian dari masyarakat Indonesia adalah sebagai petani. Berdasarkan data BPS tahun 2002 bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan ker!a bagi sekitar ""#$ penduduk. %al ini men!adikan sektor pertanian men!adi sangat strategis bagi masyarakat untuk meningkatkan kese!ahteraan. Setidaknya terdapat lima alasan mengapa sektor pertanian men!adi strategis. Pertama pertanian merupakan sektor yang menyediakan kebutuhan pangan masyarakat. Kedua pertanian merupakan penyedia bahan baku bagi sektor industri &agroindustri'. Ketiga pertanian mampu memberikan kontribusi bagi de(isa negara melalui komoditas yang diekspor. Keempat pertanian mampu menyediakan kesempatan ker!a bagi tenaga ker!a pedesaan. Dan kelima sektor pertanian perlu dipertahankan untuk keseimbangan ekosistem &lingkungan'. Selain itu data statistik BPS menun!ukkan salah satu sektor ekonomi yang tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi adalah sektor pertanian karena dalam kondisi krisis seperti de)asa ini sektor ini masih memberikan pertumbuhan yang positi*. Pertumbuhan nilai ekspor komoditi hasil sektor pertanian mengalami pertumbuhan positi* sebesar 022$ di tahun +,,-. ni memberikan indikasi bah)a sektor pertanian memiliki kekenyalan dalam menghadapi masalah negasi pertumbuhan ekonomi. Di samping memiliki kekenyalan sektor pertanian pun memberikan man*aat lain yang lebih primer di masa krisis ekonomi de)asa ini yakni berpotensi untuk melepaskan diri dari beban impor untuk bahan pangan rakyat. Seperti telah diketahui bersama pada masa lalu bahan pangan masih men!adi beban bagi de(isa kita. %al ini sangat ironis dengan identitas sebagai bangsa agraris. Pengembangan sektor pertanian termasuk pengembangan industri yang berbasis pertanian merupakan andalan potensial untuk membangkitkan dinamika ekonomi masyarakat di tengah keterpurukan ekonomi ekonomi yang tak terhingga de)asa ini. Pengembangan sektor pertanian beserta program lan!utannya dalam hal ini agroindustri memiliki nilai strategis untuk keluar dari krisis ekonomi. Sekurangkurangnya terdapat dua alasan penting yakni: a' membantu mengendalikan harga pangan dalam negeri serta berpotensi meningkatkan produksi substitusi impor melalui pengembangan secara intensi* sekaligus dapat menghemat de(isa.
+
b' sektor pertanian dan agro industri memiliki keuntungan komperati* yang dapat merangsang kelompok in(estor yang memiliki orentasi ekspor. kendala utama dalam pengembangan sektor pertanian adalah ratarata petani di Indonesia adalah penduduk yang tergolong mempunyai ekonomi yang lemah sehingga dengan naiknya harga barang barang kebutuhan pertanian seperti pupuk dan bibit sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi pertanian mereka. Kesulitan yang sering dihadapi oleh masyarakat golongan ekonomi lemah yaitu petani diantaranya adalah dalam hal memperoleh modal untuk men!alankan usahanya. Permodalan hampir men!adi masalah utama petani kecil di semua daerah Studi Dinamika Kemasyarakatan &PSDK' yang diadakan oleh /lsppat. Setelah ditelaah permasalahan tersebut setidaknya berakar dari tiga hal. Pertama terbatasnya luasan lahan dan teknologi yang dikuasai petani sehingga tidak mampu menghasilkan pendapatan dan pembentukan modal &capital *ormation' yang memadai. Kedua keterbatasan in*ormasi dan akses yang dimiliki petani mengenai sumbersumber dan !enis permodalan eksternal. Ketiga andai pun petani memiliki akses kredit *ormal mereka mengeluhkan pan!angnya birokrasi atau prosedur perolehan ketidaktepatan !umlah dan )aktu terima serta adanya diskriminasi terhadap mereka. Kelangkaan modal ini menyebabkan petanipetani kecil men!alankan usahataninya secara tidak optimal. ereka tidak dapat mengaplikasikan teknologi secara lengkap karena mereka tidak memiliki uang tunai untuk membeli pupuk atau pembasmi hama dan penyakit tanaman. Barangkali modal mereka hanya cukup untuk membeli benih. Kadangkala uang pembeli benih pun mereka dapatkan dari pelepas uang. %asilnya pertumbuhan tanaman men!adi tidak optimal dan panenan pun tidak memuaskan. %al ini u!ungu!ungnya akan berdampak pada kehidupan petani yang semakin tertekan dalam men!alankan roda kehidupan seharihari. 1pabila hal ini ter!adi terus menerus akan berdampak kepada tingkat kese!ahteraan petani asalah mengenai kese!ahteraan petani adalah permasalahan yang sangat sensiti* dan harus benarbenar diselesaikan secepat mungkin oleh pemerintah agar !umlah rakyat miskin di Indonesia tidak terus bertambah. Disinilah diperlukan hukum pertanian yang bersi*at komprehensi* dari semua aspek yang mengatur dan melindungi pertanian khususnya 2
kese!ahteraan para petani. Kebi!akan pertanian mebutuhkan reorientasi politik pertanian dalam kerangka hukum merekonstruksi organisasi pertanian berdasarkan konsep yang konstrukti* berdasarkan permasalahn yang ada dan disusun secara sistematis dan logis untuk mencapai tu!uan yang stabil. Oleh karena itu kebi!akan pertanian & agraria ' tidak dapat berdiri sendiri oleh karena itu kebi!akan pertanian mau tidak mau menuntut secara serentak sekaligus melingkupi !uga kebi!akankebi!akan seluruh *aktor*aktor dalam struktur pertanian & 1grastruktur' baik *aktor teknis & tanah sebagi sub *aktor ' *aktor ekonomi maupun *aktor sosial yang beker!anya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan untuk mencapai tu!uan. Dengan adanya pengaturan hukum pertanian yang tepat akan mampu memberikan perlindungan hukum bagi manusia dan alam terhadap dampak kehidupan modern.
1. R!"!san Masalah Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain : +. Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Kredit saha Pertanian3 2. Permasalahan apa sa!akah yang timbul dalam pemberian Kredit saha Pertanian &K4'3
BAB II PEMBAHASAN .1 Ke#$%akan Pe"er$ntah &ala" Pe"#er$an KUT
#
Kesulitan yang sering dihadapi oleh masyarakat golongan ekonomi lemah yaitu petani diantaranya adalah dalam hal memperoleh modal untuk men!alankan usahanya. engingat pentingnya peranan modal bagi perkembangan suatu usaha maka untuk membantu usaha golongan ekonomi lemah pemerintah mengeluarkan kebi!aksanaan agar dapat membantu perkembangan usaha golongan ekonomi lemah khususnya petani. Kebi!akan pemerintah dengan membuka kembali keran pengucuran Kredit saha 4ani &K4' sebagai *asilitas kredit untuk membantu permodalan petani sangat membantu sekali bagi petani. Program K4 diprioritaskan membantu para petani pada komoditas unggulan &padi !agung dan pala)i!a'. Se!ak ei +,,- pemerintah telah menempuh beberapa penyempurnaan kebi!aksanaan. Kebi!akan pertama adalah perubahan dan penyederhanaan pelaksanaan penyaluran K4 dari semula melalui lima pola terhitung se!ak 2 Desember +,,- lebih disederhanakan lagi men!adi hanya dua pola. Pola pertama K4 disalurkan kepada koperasi sebagai pelaksana pemberian K4 &e5ecuting agent' untuk diberikan kepada petani melalui kelompok tani. Pola kedua K4 disalurkan disalurkan bank kepada 6S sebagai pelaksana pemberian K4 &e5ecuting agent' untuk diberikan kepada petani melalui kelompok tani. Kebi!akan kedua se!ak 7uli +,,- ditempuh kebi!akan memperlonggar persyaratan tunggakan bagi koperasi penyalur K4 dari yang ditetapkan sebelumnya sebesar 20$ &untuk K4 pola umum' dan -$ &untuk K4 pola khusus' men!adi 80$. Selain itu tunggakan K4 4 +,-8 9 4 +,,8 dihapuskan dan dilakukan pen!ad)alan kembali &reschedulling' terhadap sisa pin!aman K4 selama empat musim &dua tahun' yakni 4 +,,8+,,; sd 4P +,,;+,,<. Kebi!akan ketiga suku bunga K4 !uga diturunkan dari semula +" $ per tahun men!adi +08$ per tahun yang didistribusikan kepada bank penyalur &2$' KoperasiKD6S &8$' PP6 &+$' Perum PKK &+8$' dan dana titipan pemerintah di Perum PKK &+$'. Petani. %asil dari pada itu penga!uan proposal dalam bentuk =encana Kebutuhan De*initi* Kelompok 4ani &=DKK' untuk memperoleh K4 meningkat pesat. Kemudian pla*on K4 posisi 2- >ebruari +,,- 4ahun Penyediaan &4P' +,,<+,,- cuma sebesar =p. "00 ilyar. ?amun pada posisi 2" >ebruari +,,, pla*onnya mencapai =p.;.#8 triliun atau mengalami peningkatan sebesar +.8#28$. Ditengah pelakanan program K4 pemerintahpun menaikan harga dasar gabah dari =p.+.000 men!adi =p.+800kg. 1kan tetapi pemerintah pun pada saat yang sama mengumumkan penghapusan subsidi pupuk dan tata niaganya pada a)al desember lalu. Dengan penghapusan subsidi tersebut maka harga pupuk urea yang semula =p."80kg naik men!adi =p.+.++8kg dalam pla*on Kredit saha 4ani &K4'. %arga pupuk @1 men!adi =p.+.000kg &naik 8# persen' SP#; men!adi =p.+.;00kg &naik +"; persen' dan Kcl men!adi =p.+.;80kg &naik ," persen'.
"
Kenaikan harga pupuk sangat meukul kehidupan petani karena pemakaian pupuk sudah ter!adi se!ak a)al musin tanam. Sedangkan kenaikan harga dasar gabah baru akan dinikmati tiga bulan mendatang ketika tanaman padi dipanen. Kenaikan harga pupuk yang ratarata di atas +80 persen sebagian besar masyarakat dengan !umlah sekitar -0 persen tidak otomatis memperlihatkan posisi ta)ar mena)ar mereka yang kuat. ntuk menekan biaya pengeluaran sekecil mungkin akibat penghapusan subsidi pupuk petani terpaksa mengurangi penggunaan pupuk dan obatobatan. Dan implikasinya sangat luas terutama terhadap produksi beras nasional. Sehubungan dengan itu maka pagu Kredit saha 4ani &K4' pun dinaikan men!adi =p.2 !uta dari semula =p.+.",;.#80 dengan bunga +08 persen atau turun #8 persen dari sebelumnya +" persentahun.
.Mekan$s"e Me"'er(leh KUT ) &$ Bank U"!" * Dalam memperoleh kredit usaha tani & K4 ' salah satu caranya petani dapat menga!ukan permohonan permintaan kredii ke bank umum. Dalam memberikan kredit ini bank umum memeliki sistem tersendiri dan cenderung tidak ada pembedaannya dengan pemberian kredit komersil lainnya. ekanisme tersebut sering dinamakan SP# & Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian ' adalah skim kredit untuk pembiayaan kepada usaha mikro dan usaha kecil yang bergerak dalam saha Pertanian &tanaman pangan hortikultura peternakan dan atau perkebunan mulai dari hulu budidaya dan hilir' dimana di dalam pemberian kredit SP# ini Departemen Pertanian memberikan Aadangan =isiko Kredit &Pen!aminan' dan Biaya Premi Pen!aminan. 1dapun persyaratan dalam memperoleh pin!aman kredit usaha tani dari bank adalah :
•
Aalon Debitur Perorangan +. sia pemohon minimal 2+ tahun dan atau telah menikah. 2. enyerahkan identitas diri #. 4elah men!alankan usaha Pertanian minimal 2 tahun ". empunyai usaha yang layak. 8. 4idak termasuk dalam da*tar kredit macet atau kredit bermasalah. ;. enyerahkan agunan sesuai dengan ketentuan Bank <. emenuhi persyaratan tehnis Perbankan lainnya
Aalon Debitur Kelompok +. Kelompok terdiri dari maksimal 20 orang. 2. empunyai Pengurus minimal Ketua Sekretaris dan Bendahara #. enyerahkan identitas diri anggota dan Pengurus ". 1nggota mempunyai usaha yang layak 8. embuat D?K1 atau =DKK ;. 4idak termasuk dalam da*tar kredit macet atau kredit bermasalah <. enyerahkan agunan sesuai dengan ketentuan Bank -. emenuhi persyaratan tehnis Perbankan lainnya. 8
•
Aalon Debitur abungan Kelompok +. erupakan gabungan dari beberapa kelompok. 2. empunyai Pengurus minimal Ketua Sekretaris dan Bendahara #. enyerahkan identitas diri anggota dan Pengurus ". 1nggota mempunyai usaha yang layak 8. embuat =DKK ;. 4idak termasuk dalam da*tar kredit macet atau kredit bermasalah <. enyerahkan agunan sesuai dengan ketentuan Bank -. emenuhi persyaratan tehnis Perbankan lainnya
•
Aalon Debitur Badan saha &Berbadan %ukum maupun ?on Badan %ukum' +. 6egalitas saha &SIP ?PCP 4DP dan yang terkait' dan 6egalitas Diri Pengurus &K4PSI'. 2. enyerahkan In*ormasi Keuangan #. empunyai usaha yang layak ". 4idak termasuk dalam da*tar kredit macet atau kredit bermasalah. 8. enyerahkan agunan sesuai dengan ketentuan Bank ;. emenuhi persyaratan tehnis Perbankan lainnya
Pada dasarnya masingmasing bank mempunyai tata cara persyaratan dan prosedur permohonan kreditnya sendirisendiri namun tetap secara konsisten mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku bagi kalangan perbankan terutama yang berkait dengan penerapan prinsip kehatihatian. Secara garis besar prosedur untuk memperoleh kredit pada bank umum adalah sebagai berikut : a' engisi *ormulir aplikasi &permohonan kredit data dan in*ormasi perusahaan' b' elengkapi persyaratan *ormulir permohonan kredit dengan dokumendokumen &data historis perusahaan data proyeksi dan data !aminan' c' 1nalisis Kelayakan Kredit & aspek %ukum ' 1nalisis kelayakan kredit yang sekurangkurangnya akan mencakup 8 &lima' hal utama yaitu : &+'. Catak calon debitur & Aharacter' &2'. Kemampuan calon debitur & Aapacity' '. odal calon debitur &Aapital' &"'. 1gunan!aminan &Aollateral' &8'. Kondisi perekonomiankeuangan &Aondition'. d' 1nalisis keuangan & aspek Keuangan ' =asiorasio keuangan yang sering digunakan untuk analisis keuangan calon debitur adalah : &+'. 6iuidity ratio &2'. 6e(erage ratio '. 1cti(ity ratio &"'. =asio Kemampuan emperoleh 6ab a &Pro*itability ratio' e' Bila bank memberikan persetu!uan langkah berikutnya adalah penandatangan Per!an!ian Kredit &akad kredit' dihadapan notaris. Proses berikutnya adalah realisasi &tahap pencairan kredit'.
+. R$s$k( Kre&$t &$tangg!ng (leh Pe"er$ntah Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah ?o. -# tahun +,,, tentang ker!asama pemerintah dan bank umum dalam rangka pembiayaan kredit usaha tani dalam pasal 8 ;
ayat + menyebutkan bah)a =isiko kredit atau risiko pembiayaan dalam rangka penyaluran Kredit saha 4ani sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah. Dalam hal ii segala resiko tidak terbayarnya pin!aman yang dilakukan oleh petani ditanggung oleh pemerintah hal ini memudahkan petani kecil yang termasuk golongan rakyat miskin untuk tetap men!alankan usaha taninya tanpa takut dengan adanya beban hutang dari pin!aman apabila tidak bisa memenuhi untuk melakukan pelunasan.
,. Per"asalahan -ang T$"#!l &ala" Pelaksanaan Kre&$t Usaha Tan$ saha pertanian rakyat skala kecil dicirikan oleh beberapa hal. Pertama sempitnya luasan lahan yang dikuasai petani. =atarata petani di 7a)a menguasai tanah diba)ah 08 hektar. Secara obyekti* luasan sebesar ini belum dapat di!adikan sebagai satusatunya sumber penghasilan petani. Kedua terpencarnya lokasi penguasaan lahan petani. Kadangkadang petani menguasai lahan di dua atau beberapa tempat. %al ini menyulitkan dalam pengolahan lahan penentuan pola tanam aplikasi teknologi dan mana!emen. Ketiga masih terbatasnya penguasaan iptek yang berkaitan dengan aspek teknis dan mana!emen usahatani. 4erbatasnya penguasaan iptek ini berakibat tidak sa!a pada hasil yang tidak optimal tetapi !uga pengelolaan usahatani yang tidak pro*esional. Keempat !umlah petani kecil termasuk di dalamnya petani penggarap dan buruh tani sangat banyak !umlahnya. Data Sensus Pertanian +,,# menun!ukkan !umlah rumah tangga petani gurem sekitar +0, !uta =4 &80-$' dari 2+8 !uta rumah tangga pertanian. Persentase tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun Kelima secara indi(idu hasil produksi petani !uga relati* kecil. sehingga keuntungan yang dihasilkan !uga kecil baik dari kuantitas maupun kualitas. Secara kumulati* karakteristik diatas menyebabkan tetap rendahnya tingkat pendapatan petani. Kondisi seperti ini menyulitkan petani untuk dapat menciptakan tabungan baik berupa uang ataupun barang modal seperti tanah. Dengan demikian dibutuhkan suntikan modal dari luar agar kelangsungan produksinya dapat berlan!ut. ?amun ciri usaha petani yang Etidak men!an!ikanF diatas membuat mereka sulit untuk mengakses kredit perbankan. Dengan kata lain kondisi usaha petani termasuk dalam kategori usaha yang tidak bankable karena tidak memenuhi kuali*ikasi 8A yakni character &)atak' collateral &agunan'
capacity
to
repay
&kemampuan
mengembalikan
pin!aman'
&ketersediaan modal sendiri' dan condition o* econo my &kondisi ekonomi makro'.
<
capital
Sebenarnya pemerintah telah mengembangkan model kredit kecil µ credit' bagi petani yang dianggap mampu mengatasi kesulitan petani yakni rumitnya persyaratan kredit *ormal yang ada. Salah satu bentuk kredit kecil tersebut adalah kredit usaha tani &K4'. Sayangnya K4 ini memiliki banyak kelemahan meskipun secara konseptual idenya cukup bagus. Kelemahan ini nampak dalam adanya diskriminasi peruntukannya pan!angnya prosedur perolehan ketidaksiapan in*rastruktur dan bias sumberdaya manusia yang men!adi penyalur kredit. Diskriminasi peruntukan K4 tidak terlepas kebi!akan pemerintah yang tertuang dalam program Bimas Intensi*ikasi. Dalam pasal +< ayat + Keputusan enteri Pertanian ?o. ,SKentanBimasGI ,; disebutkan bah)a HPetani peserta program Bimas Intensi*ikasi Pertanian yang membutuhkan tambahan modal agar dapat menerapkan teknologi an!uran disediakan *asilitas K4 Pola mum dan K4 Pola Khusus bagi intensi*ikasi padi pala)i!a dan hortikultura. 1rtinya K4 lebih ditu!ukan kepada petani peserta program BI1S Intensi*ikasi padi pala)i!a dan hortikultura. Konsekuensinya petani yang tidak masuk dalam program Bimas sulit untuk dapat mengakses K4. Padahal !umlah petani non Bimas lebih besar dibandingkan dengan petani peserta Bimas. Bila ditelaah lebih !auh *asilitas K4 ini tidak terlepas dari strategi besar pencapaian s)asembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Di tingkat tertentu keberadaan K4 ini identik dengan introduksi teknologi re(olusi hi!au pembangunan irigasi paket penyuluhan dan sebagainya yang dibangun secara integral untuk menyukseskan teraihnya s)asembada pangan. Dengan demikian orientasi pengadaannya lebih mendahulukan Ekepentingan nasionalF
kecukupan
pangan
dibandingkan
keberpihakan
untuk
membela
dan
meningkatkan kese!ahteraan petani. emang untuk petani kecil non Bimas pemerintah !uga menyediakan berbagai kredit seperti kredit umum pedesaan &Kupedes' kredit kepada koperasi primer untuk anggotanya &KKP1' kredit mini dan kredit in(estasi kecil &KIK'kredit modal ker!a permanen &KKP'. ?amun melihat persyaratanperolehan kredit dan prosedurnya kreditkredit tersebut !uga tidak e*ekti* bisa diakses oleh petani kecil.
. Pr(se&!r /ang R!"$t Bagi petani peserta Bimas pun lantas tidak ada masalah dalam mengakses K4. Aontoh kasus yang ditemui /lsppat di daerah alang misalnya menun!ukkan bah)a -
penga!uan K4 hanya bisa dilakukan oleh kelompok tani yang dibina oleh Petugas Penyuluh 6apang &PP6' le)at KD setempat. Padahal !umlah petani yang benarbenar dibina oleh PP6 di lapangan sangat sedikit. Selain itu intensitas persentuhan PP6 dengan petani pun dinilai sangat rendah. Di sisi lain prosedur penga!uan K4 oleh petani !uga dianggap birokratis karena harus melalui KD. Padahal tidak setiap KD dapat menga!ukan K4. 4ahapan penga!uan K4 !uga dinilai terlalu pan!ang yakni pertama kelompok tani tingkat desa diminta menga!ukan rencana kebutuhan biaya usaha taninya atau =encana De*initi* Kelompok &=DK' kepada KD. Kemudian pihak KD mengka!i =DK dan membantu menyempurnakan men!adi =encana De*initi* Kebutuhan Kelompok tani &=DKP'. =DKP ini kemudian dia!ukan sebagai proposal K4 kepada pihak bank. Sebelum dia!ukan ke bank =DK ini harus mendapatkan persetu!uan atau rekomendasi terlebih dahulu dari Kepala Desa. Setelah kredit disetu!ui oleh pihak bank pun petani tidak bisa langsung mengambilnya dari bank karena pencairan kredit hanya bisa dilakukan oleh KD. Prosedur yang rumit inilah yang dikeluhkan para petani. asalah yang berkaitan dengan mismana!emen K4 oleh perangkat KD sebagai penyalur !uga banyak ditemui. Aontoh kasus ini ditemukan /lsppat di %aurgeulis Indramayu. Operasional penyediaan K4 di tingkat petani a)alnya ber!alan lancar. Petani mampu mengembalikan kreditnya tepat )aktu. ?amun belakangan muncul tuduhan bah)a petani menunggak kredit dari perangkat KD padahal petani yang bersangkutan sudah mengembalikannya. Sebagai pemecahan pihak bank memberlakukan K4 pola khusus di mana petani dapat langsung memin!am uang &kredit' dari bank. %al ini mungkin dilakukan dengan bantuan dan !aminan dari 6S pendamping. Kasus mismana!emen di alang Selatan ini bahkan sudah mulai dari B=I sebagai pemberi kredit. Pihak B=I dinilai membatasi in*ormasi tentang kredit yang dapat diakses petani termasuk K4. B=I hanya melayani petanipetani yang memiliki lahan luas. Padahal data yang dihimpun oleh 6S pendamping petani menun!ukkan realisasi penyaluran K4 di alang Selatan baru sekitar #0 $. Ketika 6S tersebut mencoba mem*asilitasi petani untuk menga!ukan K4 pihak B=I kelihatan mempersulit prosesnya bahkan akhirnya penga!uan K4 tidak diterima. Di tingkat KD penyimpangan ini ter!adi melalui unit KD yang biasa disebut dengan 4empat Pelayanan Simpan Pin!am &4PSP'. 4PSP ini beroperasi di tingkat desa. Dalam prakteknya 4PSP ini lebih melayani pin!aman yang dia!ukan tengkulak ketimbang ,
petani. KD diuntungkan karena pengembalian dari tengkulak tepat )aktu dan bunganya cukup tinggi. ereka tidak menghiraukan bagaimana kemudian tengkulak memin!amkan pin!aman dari 4PSP ke petani. dengan bungan ratarata sekitar < $ per bulan &-"$tahun' J Ironisnya meski bunga yang dibebankan tengkulak sangat tinggi namun petani tetap tidak mau memin!am uang ke bank karena prosedurnya dianggap terlalu rumit dan berbelitbelit. Padahal tingkat suku bunga pin!aman di B=I misalnya hanya sekitar +- $ per tahun.
+0
BAB III KESIMPULAN Permasalahannya kemudian tidak sa!a berhenti pada kecukupan kredit bagi petani kecil. Secara obyekti* dengan luasan lahan diba)ah 08 ha akan sulit bagi petani untuk menghidupi keluarganya hanya dari pertanian meski kebutuhan kreditnya terpenuhi. Salah satu hambatan yang ada dalam program perkreditan petani adalah langkanya asistensi mana!emen yang menyertai pemberian kredit terutama dalam hal !aminan pemasaran. Kredit yang cukup bila tidak diimbangi dengan asistensi pemasaran yang baik penciptaan produk baru dan peningkatan da ya saing pasar bagi produk mereka pada akhirnya tidak akan mengubah nasib petani dan ketergantungan mereka terhadap kredit itu sendiri. Selain itu perlu !uga dikembangkan peluangpeluang usaha alternati* yang mampu memberikan tambahan penghasilan bagi petani kecil tersebut. Karena !eda antara musim tanam dan panen cukup lama berarti dalam masa pertumbuhan tanaman petani tidak akan memperoleh pendapatan. Barangkali !ika mereka hanya bersandar dari usahatani akan sangat sulit bagi mereka untuk sekedar mengentas dari kemiskinan. Peluang usaha alternati* inilah yang diharapkan mampu memberikan tambahan penghasilan disamping usahatani. Dengan usaha alternati* inilah diharapkan petani mampu menghidupi keluarganya secara layak dan bukan sekedar lepas dari garis kemiskinan
++
Da0tar P!staka •
autama Sudargo. 4a*siran ndangndang Pokok 1graria. 1lumni.
•
Bandung+,-+. %arsono Budi. %ukun 1graria Indonesia. 7ambatan. 7akarta 200#. S. Sumard!ono aria. Puspita Serangkum 1neka asalah %ukum 1graria.
•
1ndi O**set. ogyakarta +,-2. Supriyadi. %ukum 1graria.
Sinar
ra*ika.
7akarta
200<.
1nd!ar)ati 1ny ?egara Kese!ahteraan dan Pasar 4anah Pertanian 6and •
1gustusOktober 200 LLLLLLLLLLLL 4u!uan Khusus Politik 1graria 6and ?o(ember 200;
•
7anuari 200< Surono Indra+,,, enyoal Kredit akro PertanianCacana ?o. +"
•
?o(emberDesember +,,, Indra)an =ully /(aluasi dan Kontribusi 4erhadap Program Kredit saha
•
4ani http))).rullyindra)an.blogspot.com %. Iskandar Strategi petani dalam mengatasi sistem dan prosedur kredit komersialmakalah
•
S!"#ers!"#er la$n: LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLKumpulan Peraturan Perundangundangan di
Indonesia Beserta Petun!uk Pelaksanaannya. Depdagri Direktorat 7enderal • • • •
1graria Direktorat 6andre*orm. 7akarta +,-+. Sistem 7aringan Dokumentasi dan In*ormasi Pertanahan. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. ))).deptan.go.id LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.))).republika.co.id LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. ))).sinarharapan .co.id
+2