1. 14
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Standar Kompetensi :
Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan mengajar, merencanakan penggunaan berbagai keterampilan. mengajar di dalam rencana pembelajaran, dan terampil menerapkan berbagai keterampilan mengajar dalam pembelajaran.
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa trampil menggunakan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Indikator
Memahami konsep dan prinsip membuka dan menutup pelajaran,
Menyusun rencana pembelajaran untuk melatih keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
Trampil membuka dan menutup pelajaran dalam mengajar,
Tujuan Pembelajaran
Memahami tujuan membuka pelajaran,
Memahami prinsip-prinsip membuka pelajaran,
Memahami komponen membuka pelajaran,
Menyusun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
Berlatih menerapkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Metode dan Strategi Perkuliahan
Pada perkuliahan ini digabungkan sejumlah metode pembelajaran, antara lain Tanya jawab, diskusi, simulasi, dan eksperimen. Strateginya disesuaikan dengan kondisi perkuliahan kemampuan mahasiswa. Bagi kamu yang tidak duduk dibangku kuliah dapat membentuk kelompok belajar, dan mengukur sendiri capaian kompetensi menggunakan instrument yang terlampir pada bagian akhir modul ini.
Uraian Materi
Tujuan dan Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran
Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sebagai kepala manusia yang menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang. Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut.
Apabila menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar, yang terlihat dari aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus memberi dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai pembelajaran. Dorongan tersebut bisa berupa pemberian perhatian khusus pada anak-anak yang terlihat belum siap untuk belajar, mendekati anak mengajukan pertanyaan tentang diri anak dan bentuk-bentuk perhatian lainnya.
Apabila anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru pada saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengerahui tujuan pembelajaran siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta apa manfaatnya bagi mereka.
Penyampaian strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang harus dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Kapan dan bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan menuju, bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus mereka lakukan untuk membantu nakhoda mencapai tujuan.
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk,
Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran,
Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan dipelajari,
Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Prinsip-prinsip Membuka Pelajaran
Agar tujuan membuka pelajaran tercapai seperti yang diharapkan, guru diharapkan paham dan memperhatikan prinsip-prinsip membuka pelajaran. Ada dua prinsip yang harus menjadi perhatian dan pertimbangan guru di dalam membuka pelajaran; yaitu:
Bermakna
Fisika merupakan pengetahuan tentang kejadian-kejadian di sekitar kita baik yang terjadi secara alami maupun melalui campaur tangan manusia. Fisika berkembang melalui gabungan pengalaman empiris dan hasil pemikiran atau penerapan konsep matematis. Hasil kajian para ahli fisika dimanfaatkan melalui teknologi. Jadi fisika ilmu yang sangat bermanfaat bagi semua makhluk di duniam ini. Manfaat yang dimaksud baik yang terlihat dan terasa maupun yang di luar jangkauan manusia.
Sehubungan dengan kegiatan membuka pelajaran, guru harus berusaha memberi gambaran nyata tentang kaitan materi pelajaran dengan peristiwa atau kejadian yang terdapat di sekitar siswa. Sehingga siswa merasakan bahwa apa yang akan dipelajari bermanfaat bagi mereka dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya.
Misalnya materi pelajaran yang akan diajarkan adalah pemuaian. Pada saat membuka pelajaran guru membahas kenapa sambungan rel kereta api tidak dibuat menyatu satu dengan yang lainnya, melainkan ada jarak antara batang satu dengan yang lainnya. Kenapa ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil dari ukuran kusen. Kenapa pada saat memasak air, isi ketel sebelum dipanaskan tidak dipenuhkan. Setelah mengungkap contoh-contoh kasus pemuaian tersebut, guru menjelaskan bahwa hari ini siswa akan mendapatkan penjelasan tentang semua kejadian tersebut. Dengan demikian diharapkan siswa merasa bahwa materi yang akan dipelajari bermanfaat bagi mereka. Dengan kata lain ada artinya mereka belajar tentang pemuaian.
Berurutan dan Berkesinambungan
Aktivitas-aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang diharapkan, apabila dilakukan sesuai hirarkhinya. Diawali dengan memperhatikan dan menciptakan kondisi siswa siap mengikuti pelajaran, penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian strategi pembelajaran, pemberian contoh kejadian yang berkaitan dengan materi ajar, menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi pelajaran sebelumnya, serta mengemukakan pertanyaan dan pernyataan yang memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran.
Aktivitas membuka yang berkesinambungan mempermudah guru dan siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Siswa mendapatkan panduan dalam perjalanan batin dalam belajar dan guru sebagai nakhoda pembelajaran dapat memulai kegiatan inti dengan lebih enteng. Keadaan ini menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Dengan demikian diharapkan interaksi antara guru- siswa, siswa-siswa dan antara siswa dengan sumber belajar terjalin sepanjang kegiatan pembelajaran.
Komponen Membuka dan Menutup Pelajaran
Komponen Membuka Pelajaran
Belajar fisika berbeda dengan belajar ilmu lain dan juga sangat berbeda dengan belajar sesuatu yang hanya membutuhkan kecakapan motorik saja. Dibutuhkan perhatian, kosentrasi dan kecakapan matematis untuk memahami materi fisika secara baik. Jadi digabungkan antara kemampuan intelegensi dengan keterampilan motorik serta daya nalar. Dengan kata lain perlu tenaga lebih untuk mempelajari fisika.
Seandainya guru fisika kurang trampil di dalam mengajar, maka kemungkinan besar fisika tidak akan disuakai oleh siswa. Bila kita cermati kondisi saat ini di tingkat SMP dan SMA anak-anak sebagian besar mengatakan tidak suka dan bahkan sangat alergi belajar fisika. Kondisi ini tercipta, antara lain akibat dari kurang sigapnya guru di dalam mencari kemasan yang tepat untuk pembelajaran. Sehingga siswa merasa bosan, sulit dan berat belajar fisika.
Guna menciptakan pembelajaran yang menarik dan dirasakan bermakna bagi siswa, guru seyogianya melakukan aktivitas-aktivitas yang menfasilitasi untuk terciptanya keadaan tersebut. Pada saat membuka pelajaran guru mencermati apakah komponen membuka pelajaran seperti berikut ini sudah terpenuhi atau belum.
Menarik Perhatian
Usaha pertama yang dilakukakan seorang guru fisika pada saat membuka pelajaran bertujuan untuk menarik perhatian siswa. Apabila pada saat guru member salam masih ada siswa yang asik dengan kegiatan sendiri atau masih berbicara atau bercanda dengan temannya, maka itu perlu diberikan perhatian khususnya, misalnya disapa, ditanya sesuatu tentang apa yang mereka perbincangkan atau dihimbau supaya memberikan perhatian.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa di dalam belajar, antara lain:
Menampilkan Gaya Mengajar
Gaya mengajar seorang guru sangat berpengaruh terhadap perhatian anak di dalam belajar. Guru yang dikenal cuek, tidak mau tahu anak siap atau tidak, suka atau tidak, senang atau benci guru langsung memulai pelajaran, tidak akan membuat anak tertarik untuk belajara. Mereka akan melakukan aktivitas sendiri atau izin ke luar pada saat guru mengajar.
Guru yang terlalu galak, membuat anak ketakutan. Seorang yang ketakutan berarti berada di dalam tekanan mental yang membuat mereka tidak nyaman bahkan sangat tertekan. Kondisi kejiwaan seperti ini tentu saja tidak akan memberikan ketertarikan pada anak. Selama pembelajaran mereka seperti memperhatikan, tapi sebetulnya itu tidak lain suatu keterpaksaan dan kepura-puraan, karena takut dimarahi guru bila tidak memperhatikan.
Seorang guru yang dapat menciptakan pembelajaran yang menarik perhatian siswa selalu menjaga komunikasi dengan siswa. Pada saat membuka pelajaran guru selalu memulai dengan sapaan, ucapan atau pertanyaan yang simpatik. Menampilkan muka bersahabat, ramah, namun selalu menjaga wibawa di depan anak-anaknya. Berusaha memahami dunia siswanya, tetapi tidak ikut-ikutan bergaya seperti siswa. Itulah gambaran singkat seorang guru dalam menarik perhatian siswa pada saat membuka pelajaran.
Menggunakan Alat Bantu Mengajar
Media merupakan alat bantu yang dapat mempermudah guru di dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Keterampilan dan ketepatan guru memilih dan menggunakan media berdampak terhadap perhatian siswa. Media yang digunakan guru harus bisa dilihat dengan jelas, sekalipun oleh siswa paling belakang.
Sebagai contoh untuk materi ajar menggunakan alat ukur listrik, guru perlu memperkenalkan avometer dan cara penggunaannya. Bila digunakan alat asli, terlalu kecil, skalanya tidak terlihat dari belakang. Guru dapat memilih media lain di dalam menjelaskan, misalnya OHP, Power Point, atau carta. Tergantung sarana pendukung yang terdapat di sekolah. Dengan demikian diharapkan anak tertarik untuk mempelajari bagaimana menggunakan alat tersebut.
Contoh lain guru akan menjelaskan struktur atom menurut hipotesa Boer. Ukuran atom sangat kecil, sehingga sukar bagi guru untuk memberikan gambaran tentangatom pada anak. Guru dapat memilih media seperti contoh di atas untuk menarik perhatian siswa. Akan lebih menarik lagi bila guru bisa menampilkan gerakan elektron mengelilingi inti atom.
Variasi Pola Interaksi
Membuka pelajaran memang bukan pekerjaan semudah membalik telapak tangan, bila seorang guru mengharakan siswa tertarik belajar fisika. Guru harus terampil menggabungkan berbagai pola interaksi. Merubah secara spontan interaksi dari satu pola ke pola lain. Misalnya guru memulai dengan pola intraksi guru-siswa, selanjutnya difasilitasi terjadi interaksi siswa-ruru, siswa-siswa, dan interaksi siswa- sumber belajar.
Misalnya guru bertanya tentang keadaan siswa dan temannya yang tidak hadir. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya. Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bila jawaban satu siswa belum tuntas guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan atau melengkapi. Selanjutnya guru menarik benang merah untuk menyamakan pemahaman siswa tentang materi yang didiskusikan.
Membangkitkan motivasi
Saat guru memasuki kelas, suasana kelas kemungkinan masih perlu ditata, baik fisik maupun psikologisnya. Kemungkinan anak juga belum tahu apa yang akan mereka pelajari. Kegiatan membuka pelajaran ditujukan untuk membangkitkan motivasi atau mendorong semangat siswa untuk belajar. Aktivitas, mimik wajah, ucapan, dan gaya guru memulai suatu pembelajaran berpengaruh terhadap siswa. Penagaruh opemberian motivasi tersebut akan lebih efektif bila:
Diberikan Dengan Kehangatan dan Keantusiasan, dengan kata lain guru penuh semangat,
Memancing rasa rasa ingin tahu siswa terhadap materi ajar
Dilakukan dengan cara mengemukakan beberapa kondisi atau kejadian di sekitar siswa yang sifatnya bertentangan, sehingga anak termotivasi untuk mengetahui menurut konsep fisika mana diantaranya yang benar.
Dilakukan oleh guru dengan memperhatikan Minat Siswa
Memberi Acuan
Aktivitas-aktivitas membuka pelajaran yang berperan sebagai pemberi acuan bagi siswa adalah:
Menyampaikan Tujuan dan Batas-batas Tugas
Menyarankan Langkah-langkah yang akan dilakukan
Mengingatkan Masalah Pokok yang akan dibahas
Mengajukan Pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui wawasan siswa tentang materi yang akan dibicarakan di dalam pembelajaran.
Membuat Kaitan Materi
Jalinan atau kaitan antar materi belajar fisika sangat penting artinya bagi siswa dan guru. Karena memahami konsep-konsep fisika tidak terlepas dari hubungan antara suatu konsep dengan konsep lainnya. Membuka pelajaran akan bermakna bagi siswa apabila di dalam kegiatan tersebut guru berusaha:
Menghubungkan Antar Aspek yang Relevan
Membandingkan, Mempertentangkan Pengetahuan Baru dengan Pengetahuan yang sudah diketahui
Menjelaskan Konsep atau pengertian pengertian sebelum diperinci
Namun ketiga kegiatan trsebut tidak harus disampaikan secara monoton satu arah dari guru ke anak. Guru dapat menjaring pendapat anak dan guru cukup mengarahkan atau memandu untuk sampai pada tujuan tersebut.
Komponen Menutup Pelajaran
Seperti halnya membuka pelajaran juga tidak kurangpentingnya. Setelah guru melaksanakan kegiatan inti, guru harus menyisakan waktu beberapa menit untuk aktivitas menutup pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan sudah tercapai, seberapa banyak siswa yang sudah mencapai tujuan, dan bagian mana materi ajar yang belum dipahami oleh siswa. Dengan informasi tersebut guru bisan merencanakan tindak lanjut seperti pengayaan, remedial, dan sebagainya. Jadi, yang dimaksud mentup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri inti pelajaran.
Aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan guru untuk mencapai tujuan menutup pelajaran tersebut adalah:
Meninjau Kembali Materi yang diberikan, dengan cara
Merangkum Inti Pelajaran
Membuat Ringkasan
Kedua kegiatan tersebut Dapat dilakukan guru dengan melibatkan anak, tidak disampaikan secara definitif. Melibatkan anak dalam merangkum inti pelajaran atau meringkas, membantu mereka untuk memahami lebih baik dan bertahan di dalam ingatan siswa lebih lama.
Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
Mendemonstrasikan Keterampilan.
Misalnya memperagakan konsep hukum pascal menggunakan botol aqua bekas yang dilubangi pada beberapa tempat pada ketinggian sama dengan ukuran lubang sama besar. Dipotong bagian atasnya, sehingga yang digunakan, dari atas sampai ke bawah penampangnya sama besar. Mengisi botol tersebut dengan air, dan menyuruh siswa memperhatikan pancaran air yang keluar dari lubang.
Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain.
Misalnya guru membahas pompa hidrolik sebagai contoh penerapan hokum pascal. Pada kegiatan penutuk guru menbahas tentang jarum suntik.
Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru menunjuk siswa tertentu untuk menyampaikan penjelasannya tentang materi atau bagian dari materi yang sudah dipelajari. Siswa lain diberi kesempatan untuk melengkapi, mengulas, atau menyanggahnya.
Memberikan latihan tertulis
Pemberian latihan dapat dilakukan di dalam kelas, bila waktu masih tersedia. Bila tidak ada waktu guru dapat member pekerjaan rumah. Latihan disini tidak hanya berbentuk soal, namun bisa berupa narasi, laporan hasil pengamatan, atau bentuk lainnya.
Memberikan tindak Lanjut
Informasi yang didpat guru pada saat menutup pelajaran dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk merencanakan tindak lanjut yang tepat sasaran. Dua aktivitas yang dapat direncanakan guru setelah menutup pelajaran adalah:
Pembelajaran Remidial bagi siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran. Yang perlu diingat oleh guru adalah, bahwa belum mencapai tujuan pembelajaran tidak sama dengan pencapaian ketuntasan. Seorang anak yang sudah mencapai ketuntasan belum tentu mencapai tujuan pelajaran. Karena ketuntasan hanya dipatok beberapa presen dari keseluruhan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Pengayaan, bagi siswa yang sudah menguasai materi ajar secara penuh (seratus presen tujuan pelajaran tercapai), guru perlu merencanakan materi dan bentuk pembelajaran pengayaan yang tepat.
Contoh Rencana Pembelajaran
Rencana Mengajar Mikro
Bidang Studi : Fisika
Materi Pokok : Pengaruh kalor terhadap zat
Sub Pokok Materi : Cara-cara perpindahan kalor
Satuan Pendidika : SMA
Kelas/ Semester : X Semester 2
Waktu : 10 menit
Keterampilan yang dilatih : Membuka dan menutup pelajaran
Standar Komptensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar
Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator Pencapain
Memahami perpindahan kalor secara konduksi
Mengkaji peritiwa perpindahan kalor secara konduksi di dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi
Melakukan penelitian sederhana yang berhubungan dengan perpindahan kalor secara konduksi
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan prinsip perpindahan kalor secara konduksi
Memberikan contoh perpindahan kalor secara konduksi
Menerapkan konsep dan prinsip-prinsip fisika untuk menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi
Secara berkelompok melakukan penelitian sederhana dan menulis laporan tentang konduksi
Materi Pelajaran
Perpindahan kalor secara konduksi
Uraian materi terlampir !!
Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Keterampilan
1
Sejenak memperhatikan seluruh siswa secara bergantian dan mengucapkan salam.
Membalas salam
Membuka
2
Mengecek alasan ketidak hadiran siswa, bila ada yang tidak hadir
Menyampaikan informasi yang diketahu kepada guru
Menarik perhatian
3
Mendekati siswa yang terlihat belum siap mengikuti pembelajaran
Menanggapi kedatangan guru
Menarik perhatian
4
Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
Menyimak apa yang disampaikan guru
Menyampaikan tujuan
5
Membuka forum diskusi untuk menjaring pemahaman siswa tentang materi ajar sebelumnya (pengaruh kalor terhadap zat)
Aktif menyampaikan pendapat, menanggapi, melengkapi jawaban, atau menyanggah yang dianggap kurang tepat atau salah
Mengkaitkan materi pelajaran dengan materi sebelumnya
6
Membuka forum diskusi tentang perpindahan kalor di sekitar siswa baik yang terjadi secara spontan maupun melalui campur tangan manusia
Aktif menyampaikan pendapat, menanggapi, dan melengkapi jawaban.
Membangkitkan motivasi
Menciptakan pembeljaran bermakna
7
Menyampaikan strategi pembelajaran
Menyimak penjelasan guru
Membangkitkan motivasi
8
Menyampaikan penjelasan umum tentang perpindahan kalor secara konduksi
Menyimak penjelasan guru
Kegiatan inti
9
Mendemonstrasikan percobaan tentang konduktivitas bahan
Memperhatikan peragaan
Mendemonstrasikan keterampilan
10
Membuka forum diskusi untuk menarik kesimpulan melalui partisipasi siswa tentang demonstrasi yang dilakukan
Menyampaikan pendapat tentang apa yang diamati
Mengekspresikan pendapat siswa
11
Memberi kesempatan kepada siswa untuk merangkum materi pelajaran berdasarkan demonstrasi dan penjelasan materi ajar pada buku teks
Menyampaikan rangkuman
Merangkum
12
Menanyakan siswa yang belum mengerti dengan materi pelajran
Bertanya tentang materi yang tidak dimengerti atau kurang dipahami
Mengetahui ketercapaian tujuan
13
Menjawab pertanyaan siswa
Mendengarkan penjelasan guru
Melakukan klarifikasi
Mengungkapkan beberapa peristiwa perpindahan kalor secara konduksi di sekitar sswa
Mendengarkan dan memberikan pendapat
Mengaplikasi ide baru
14
Memberikan latihan
Mencatat dan mengerjakan latihan (bila waktu sudah habis, mengerjakan sebagai Pekerjaan Rumah)
Memberi latihan
15
Menutup pelajaran
Mengucapkan salam
menutup
Alat dan Sumber Belajar
Alat
white board, spidol, penghapus, power poin atau OHP, alat Muschenbroek, kapas, spiritus, korek api, lilin, stopwatch.
Sumber:
Buku paket Fisika SMA yang direkomendasikan oleh BSNP
Sumber berupa LKS
Penilaian
Dari hasil demonstrasi:
Urutkan nama batangan logam mulai dari konduktor terbaik sampai paling kurang baik!
Bandingkan waktu yang dibutuhkan masing-masing batangan untuk melelehkan lilin pada salah satu ujungnya
Buat kesimpulanmu tentang konduktivitas bahan yang digunakan pada demonstrasi, menggunakan teori yang terdapat di dalam buku teks.
Latihan dan Petunjuk Solusi
Susun rencana pembelajaran mikro (waktu 10 menit) untuk melatih keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Petunjuk mengerjakan latihan:
Pelajari susunan sebuah rencana pembelajaran,
Pilih dan bataskan materi ajar untuk kegiatan membuka dan menutp pelajaran selama 10 menit.
Tuliskan semua aktivitas membuka dan menutup pelajaran untuk matri yang dipilih.
Lakukan kegiatan latihan praktek mengajar untuk melatih keterampilan membuka dan menutp pelajaran. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Gunakan Rencana pembelajaran yang sudah disusun
Lakukan prosedur membuka dan menutup pelajaran dengan benar, sesuai rencana yang sudah disusun
Minta teman saudara untuk mengamati apakah kegiatan membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan sudah terlaksana sesuai rencana atau belum
Kalau ada alat rekam semua aktivitas pembeljaran
Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengevaluasi catatan observer dan hasil rekaman
Manfaatkan saran-saran teman saudara sebagai masukan untuk memperbaiki kemampuan saudara pada latihan berikutnya.
Penilaian
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Nama Praktikan : …………………..…….. Tanggal : ………………………….
Bidang Studi : Fisika Skolah : ………………………….
Materi Pokok : ………………………… Kelas : …………………………..
Sub Materi Pokok : …………………………. Pengamat : …………………………..
Komponen-komponen Keterampilan
Bobot Keterampilan
1
2
3
4
5
Membuka Pelajaran
Menarik perhatian dengan
Gaya mengajara guru
Memilioh posisi (di depan, di tengah, dan di belakang)
Memilih kegiatan (membaca, bercerita, demonstrasi, membuka forum diskusi)
Penggunaan alat bantu pembelajaran
Gambaran
Model
Skema
Variasi pola interaksi
Guru-Siswa
Siswa-Guru
Siswa-Siswa
Membangkitkan motivasi
Kehangatan dan keantusiasan
Menimbulkan rasa ingin tahu
Mengemukakan rasa ingin tahu
Mengemukakan ide yang bertentangan
Memperhatikan minat siswa
Memberi acuan
Mengemukakan tunjuan dan batas-batas tugas
Menyarankan langkah-langkah yang akan dibahas
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Membuat kaitan
Membuat kaitan antara aspek yang relevan
Membandingkan, mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah diketahui
Menjelaskan konsep atau pengertian sebelum bahan dirinci
Menutup Pelajaran
Meninjau kembali
Merankum inti pelajaran
Membuat ringkasan
Mengevaluasi
Mendemonstrasikan
Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Mengekspresikan pendapat siswa
Latihan tertulis
Tindak lanjut
Member pekerjaan rumah
Merencanakan pemberian pengajaran remedial
Merencanakan pemberian pembelajaran pengayaan
Catatan : Observer,
Sangat kurang
Kurang
Sedang
Baik
Sangat baik ……………………………..
Bobot dinilai dari frekuensi dan kualitas