PRAKTIKUM 6 PENENTUAN KADAR SARI LARUT AIR DAN KADAR SARI LARUT ETANOL DARI EKSTRAK KENTAL DAUN TEH
1. Tujuan praktikum : menentukan menentukan parameter penetapan ekstrak kental yaitu kadar sari larut air dan kadar etanol ekstrak kental daun teh (camellia sinensial L) 2. Dasar teori
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu.penetapan ini dapat dilakukan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut dalam etanol.kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyaawa yang terkandung dalam simplisia. (Djarwis,2004) Ada beberapa teknik isolasi senyawa bahan asam yang umum digunakan
seperti maserasi,perkolasi dan ekstrasi kontinu,tetapi pada
penilitian ini digunakanmaserasi .maserasi adalah metode perendaman selmpel dengan pelarut organik dengan molekul relative kecil dan perlakuan pada temperature ruang,akan mudah pelarut terdistribusi kedalam sel tumbuhan.(Djarwis ,2004) Kadar sari larut etanol merupakan indicator lain yang dapat menujukan kadar zat khasiat yang terkandung dalam tumbuhan oabt yang kemudian dapat tersari dengan baik dalam etanol,dalam analisis menentukan kadar sari larut etanol ini dapat dilakukan dengan cara yang cukup sederhana.kadar yang larut etanol dihitung dalam persen terhadap bobot bahan yang telah dikeringkan di udara. ( harbone j.b.1996) j.b.1996) Uji kadar sari dari suatu ekstak bahan obat alam dimasudkan agar dapat memberikan gambaran awal sejumlah kandungan ,dengan cara melarutkan ekstak sediaan dalam pelarut organic tertentu (etanol atau air).(anonym ,2007). 3. Alat dan bahan
1. Alat yang digunakan
Neraca analitik
1
Kertas saring
Corong
Gelas kimia
Batang pengaduk
Cawan uap
2. Bahan yang digunakan
Ekstrak kental
Aquadest
Kloroform
Etanol 95%
4. prosedur kerja
penetapan kadar sari yang larut dalam air
1. Timbang 1 gram ekstrak kental daun teh, maserasi dengan menggunakan 100mL air:kloroform(1000:2,5) selama 24 jam, aduk pada 6 jam pertama. 2. Disaring, ambil filtrat sebaanyak 20 mL 3. Masukan kedalam cawan, uapkan 105 0 C hingga bobot tetap
kadar sariyang larut etanol
1. Timbang 1 gram ekstrak kental daun teh, maserasi dengan menggunakan 100mL etanol 96% selama 24 jam, aduk pada 6 jam pertama. 2. Disaring, ambil filtrat sebaanyak 20 mL 3. Masukan kedalam cawan, uapkan 105 0 C hingga bobot tetap
4. Data hasil pengamatan
Kadar sari larut air No
Perlakukan
1
Ekstrak
kental
Keterangan daun
teh
ditimbang sebanyak 1 gram 2
Ekstrak kental daun teh berwarna hijau
Ekstrak dilarutkan dengan Pelarut sebanyak 100 air:kloroform (1000:2,5) dan
mL untuk merendam
dimaserasi selama 24 jam
ekstrak kental daun teh
2
Gambar
3
Tutup dan aduk sesekali
Larutan
selama 6 jam pertama .
coklat
berwarna
diamkan selama 18 jam. Kemudian disaring 4
Cawan kosong dioven dan
Suhu : 105 ² C
ditimbang
Waktu 1,5 jam Cawan 1 = 33493,0 mg Cawan 2 = 35682,8 mg Cawan 3 = 49135,5 mg
5
Filtrat air diuapkan dalam Filtrat air sebanyak 20 cawan kosong
6
mL
Cawan yang berisi filtrat air Cawan 1 yang
telah
diuapkan
1.33618,8 mg
kemudian ditimbang sampai
2.33619,3 mg
bobot konstan
3.33619,0 mg Cawan 2 1.35811,3 mg 2.35811,8 mg 3.35811,4 mg Cawan 3 1.49259,6 mg 2.49258,9 mg 3.49259,1mg
7
Dihitung kadar sari larut air
Cawan 1 = 63%
yang dihasilkan
Cawan 2 = 64,3 % Cawan 3 = 61,8 %
3
Kadar sari larut etanol No
Perlakukan
1
Ekstrak
kental
Keterangan daun
teh
ditimbang sebanyak 1 gram 2
Gambar
Ekstrak kental daun teh berwarna hijau
Ekstrak dilarutkan dengan Pelarut sebanyak 100 etanol 96 % dan dimaserasi
mL untuk merendam
selama 24 jam
ekstrak kental daun teh
3
Tutup dan aduk sesekali
Larutan
berwarna
selama 6 jam pertama . hijau diamkan selama 18 jam. Kemudian disaring 4
Cawan kosong dioven dan
Suhu : 105 ² C
ditimbang
Waktu 1,5 jam Cawan 1 = 59360,5 mg Cawan 2 = 27893,4 mg Cawan 3 = 21322,1 mg
5
Filtrat
etanol
diuapkan Filtrat air sebanyak 20
dalam cawan kosong 6
mL
Cawan yang berisi filtrat air Cawan 1 yang
telah
diuapkan
1.59535,8 mg
kemudian ditimbang sampai
2.59535,5 mg
bobot konstan
3.59535,7 mg Cawan 2 1.48066,5 mg 2.48066,4 mg 3.48066,7 mg
4
Cawan 3 1.21505,2 mg 2.21505,3 mg 3.21505,4 mg 7
Dihitung kadar sari larut air Cawan 1 = 87,6% yang dihasilkan
Cawan 2 = 86,65 % Cawan 3 = 91,65 %
5. Perhitungan
1. Penetapan kadar sari larut air Diketahui : Berat cawan kosong : Cawan 1 = 33493,0 mg Cawan 2 = 35682,8 mg Cawan 3 = 49135,5 mg Berat cawan + residu Cawan 1 1.59535,8 mg 2.59535,5 mg 3.59535,7 mg Cawan 2 1.48066,5 mg 2.48066,4 mg 3.48066,7 mg Cawan 3 1.21505,2 mg 2.21505,3 mg 3.21505,4 mg Ditanyakan : % kadar sari larut air? Cawan 1 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 33619,0 – 33493,²
5
= 126 mg
100% 126 5 100 % 1000 63%
% kadar sari larut air
Cawan 2 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 35811,4 – 35682,8 = 128,6 mg
100% , 5 100 % = 64,3%
% kadar sari larut air
Cawan 3 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 49259,1 – 49135,5 = 123,6 mg
100% 6 5 100 % 123, 1000 61,8%
% kadar sari larut air
% rata-rata kadar sari larut air
63%+64,33%+61,8 % 63,03%
2. Penetapan kadar sari larut etanol
Diketetahui : Berat cawan kosong
6
Cawan 1 = 59360,5 mg Cawan 2 = 27893,4 mg Cawan 3 = 21322,1 mg Berat cawan+ residu Cawan 1 1.59535,8 mg 2.59535,5 mg 3.59535,7 mg Cawan 2 1.48066,5 mg 2.48066,4 mg 3.48066,7 mg Cawan 3 1.21505,2 mg 2.21505,3 mg 3.21505,4 mg Ditanyakan : % kadar sari larut etanol ? Cawan 1 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 59535,7 – 59360,5 = 175,2 mg
100% 2 5 100 % 175, 1000 87,6%
% kadar sari larut etanol
Cawan 2 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 48066,7 – 47893,4 = 173,3 mg % kadar sari larut etanol
100% 7
3 5 100 % 173, 1000 86,63% Cawan 3 Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong = 21505,4 – 21522,1 = 183,3 mg
100% 3 5 100 % 183, 1000 91,65%
% kadar sari larut etanol
% rata-rata kadar sari larut etanol
87,6%+86,633 %+91,65 % 88,63%
Perhitungan Standar deviasi 1. Kadar sari larut air
̅) ( ̅)
2
No
X1
1.
63%
63,033% -0,033%
0,001089
2.
64,3%
63,033%
1,267 %
1,605
3
61,8%
63,033% -1,233%
1,520
∑=( ̅)
2
Varian
(
= 3,1260
∑=( ̅) )/ n-1
= S2 (
2
= 3,1260 / 3-1 = 1,563
Standar Deviasi S =
=
,−
√ 1,563 8
= 1,2501 % Rata rata kadar sari larut air = 63,03% 10% rata-rata
63,03% 6,3033%
2. Kadar sari larut etanol
( ̅) ( ̅)
2
No
X1
1.
87,6
88,63
-1,03
1,0609
2.
86,65
88,63
-1,98
3,9204
3
91,65
88,63
3,02
9,1204
∑=( ̅)
2
Varian
= 14,1017
∑=( ̅) )/ n-1
= S2 (
2
= 14,1017/ 3-1 = 7,05085
Standar Deviasi S =
=
,− √ 7,05085
= 2,6553 % Rata rata kadar sari larut air = 88,63% 10% rata-rata
88,63% 8,863%
9
6. Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan tentang penetapan kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol dari ekstrak kental daun the (camellia sinensis L )kadar sari larut air dan etanol merupakan pengujian untuk penetapan jumlah kandungan senyawa yang dapat terlarut dalam air (kadar sari larut air) dan kandungan senyawa yang larut dalam etanol (kadar sari larut etanol) Metode penentuan kadar sari digunakan untuk menentukan jumlah senyawa aktif yang terekstraksi dalam pelarut dari sejumlah simelisia.penentuan kadar sari juga dilakukan untuk melihat hasil dari ekstarksi,sehingga dapat terlihat pelarut yang cocok untuk dapat mengekstraksi senyawa tertentu .prinsip dari ekstraksi didasarkan pada distribusi zat tersebut dengan perbandingan tertenu antara dua pelarut yang tidak saling tercampur Pada penentuan kadar sari larut air,ekstrak terlebih dahulu dilarutkan dengan air : kloroform ,penambahan kliroform bertujuan sebagai zat antimikroba atau sebagai pengawet.karena apabila pada saat meserasi hanya air saja ,mungkin ekstraknya akan rusak karena air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba atau dikhawatirkan terjadi proses hidrolisis yang akan merusak ekstrak sehingga menurunkan mutu dan kualitas dari ekstrak tersebut .sedangkan pada penentuan kadar sari larut etanol ekstrak dilarutkan dengan etanol 96% kemudian dimaserasi selama 24 jam .hal ini bertujuan agar zat aktif yang ada pada simplisia dapat terekstaksi dan tertarik oleh pelarut tersebut.kemudia sesekali dikocok pada 6 jam pertama dan di diamkan selama 18 jam. Prinsip maserasi adalah eksraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperature kamar terlindung dari cahaya.pelarut akan masuk kedalam sel tanaman melewati dinding sel.isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi
antara
larutandidalam
sel
dengan
luar
sel.larutan
yang
konsentrasinya tinggi terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendah (proses difusi)
10
Pada proses penyaringan ,terdapat perbedaan yang signifikan antara pembentukan fitrat pada kadar sari larut air dan kadar asari larut etanol.ekstrak lebih cepat terlarut dalam etanol dan fitrat lebih mudah terbentuk .untuk proses penguapan selanjutnya dapat digunakan 20 ml sari larut air dan sari larut etanol Pemanasan fitrat dilakukan menggunakan oven.disebabkan perbedaan titik didih pelarut.fitratyang didapat dipanaskan sampai bobot tetap atau konstan.hasil pemanasan dalam cawan kemudian didinginkan,jika perlu dapat digunakan desikator.pendinginan dilakukan dengan seksamakarena dapat dipengaruhi masa fitrat yang yang telah dipanaskan dalam cawan.setelah cawan dingin,kemudian dilakukan penimbangan dan penghitungan kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil kadar sari larut air pada cawan 1,2 dan 3 adalah 64% , 64,3% dan 61,8% dan diperoleh bobot rata rata 63,03% sedangkan pada penetapan kadar sari larut etanol pada cawan 1,2 dan 3 didapatkan hasil 87,6% , 86,65% dan 91,65% diperoleh % rata – rata kadar sari larut etanol 88,63% .kadar sari larut etanol didapatkan lebih besar dibandingkan kadar sari larut air.hal ini karena air bersifat polar dan etanol bersifat non polar.jadi etanol bias menarik senyawa yang bersifat polar dan non polar dibandingkan air yang hanya bisa menarik senyawa yang polar saja.oleh karena itu etanol biasa disebutkan pelarut universal Adapun factor – factor yang perlu diperhatikan dalam penetapan kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air adalah mutu ekstrak,lamanya maserasi,pemanasan residu,factor – factor pengotor,proses penimbangan sampai dapat bobot konstansecara berulang dengan hasil tidak boleh lebih dari 0,05 g.
7. kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai penetapan kadar sari larut air dan kadar sari larut etanol.berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil kadar sari larut air 63,03% dengan standar devisiasi 1,250 dan untuk
11
kadar sari larut etanol diperoleh hasil 88,63% dengan standar devisiasi 2,653.berarti standar devisiasi memenuhi syarat.berdasarkan literaturtidak lebih dari 10%,hal tersebut memenuhi syarat karena literature kadar sari larut air tidak kurang dari 8,4% dan kadar sari larut etanol tidak kurang dari 4,3% 8. daftar pustaka
Djarwis.2004.teknik penelitian kimia organic bahan alam.jakarta:dikjer dikti depdiknas Anonim.2007,Parameter standar ekstrak tumbuhan obat.jakarta: depkes RI j.b Harbone .1996.metode fitokimia.penerbit kimia
12