HOSPITAL SAFETY (KESELAMATAN & KESEHATAN) KESEHATAN) CSSD MANAJEMEN RESIKO –
DYAH AYU CITRAWA CITRAWATI TI
Tujuan •
•
Pada akhir sesi diharapkan para peserta dapat memahami prinsip dan keselamatan kerja serta aplikasinya di lingkungan CSSD Mengenal manajemen resiko kaitannya dengan pelayanan CSSD
Pustaka Utama
KMK 66/2016, K3RS
Rumah Sakit
•
Padat Karya Padat Pakar Padat Modal Padat Teknologi Padat Pasien Padat Bahaya
•
Resiko:
• • • • •
– –
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
Gaya berat yang ditanggung karyawan rata-rata lebih dari 20 kg. Keluhan subyektif low back pain didapat pada 83.3% karyawan.
Penderita terbanyak terbanyak usia 30-49 : 63.3 %. (instalasi bedah sentral di RSUD di Jakarta 2006)
Di Indonesia, penelitian dr Joseph tahun 2005 -2007 mencatat bahwa bahwa angka KAK NSI (needle stick injury) mencapai 38-73 % dari total petugas kesehatan.
Prevalensi gan ganggu gguan an men menta tall emosiona emosionall 17, 17,7% 7% pada perawat di su suat atu u RS di Ja Jaka kart rta a berhub berhubun unga gan n bermak ber makna na den denga gan n st stre resso ssorr ke kerja rja
Hasil Penelitian & Survey
Pekerjaan di CSSD membutuhkan ketelitian ket elitian tinggi ting gi
Area kerja CSSD dilaporkan merupakan area beresiko cidera fisik & psikologis
Cenderung menyebabkan kelelahan pada petugas
44 %
81%
Petugas sering melakukan pekerjaan merangkap pekerjaan lain dengan tingkat penyelesaian pekerjaan yang tinggi Cenderung menyebabkan cidera pada petugas & Stress
40 – 50%
MENGAPA PERLU K3
Tunt untutan utan t erhadap mutu mut u layanan RS yang semakin sema kin meningkat
Karateristik Karateristik khusus dr rs shg memiliki akses bersingungan dgn selain pekerja pekerja rs pada proses kegiatannya yang dapat memberikan memberikan kontribusi terhadap gangguan kesehatan & kecelakaan
Perlunya SDM, pasien, penunjung pen unjung & lingk rs mendapat perlindungan dari gangguan kesehatan & kecelakaan
Kesehatan dan Keselamatan Kesehatan Keselamatan Kerja Ker ja Wajib Dilaksanakan ?
Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan dan kesehatan kerja;
UU No.39/ No.39/1999 1999 tentang HAM
UU No.8/1999 Perlindungan Konsumen
Kesehatan merupakan HAM; Setiap oran or angg be berh rhak ak at atas as liling ngku kung ngan an hi hidu dupp yang ya ng baik baik da dann se seha hat. t.
Konsumen jasa pelayanan kesehatan berhak untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mendapatkan jasa pelayanan kesehatan.
”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.
UU No. 44/ 44/200 20099 tent te ntan ang g Ru Ruma mah h Sa Saki kitt ,P ,Pas asal al 7 Rumahh Sa Ruma Saki kitt Ha Haru russ me meme menu nuhi hi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, SDM, kefarmasia kefarmasiann & peralatan peralatan
Undang-Undang No. 44/2009 tentang ten tang Rumah Sak Sakit, it, pas pasal al 40 Dala Da lam m Upa Upaya ya Pe Peni ning ngka kata tan n Mu Mutu tu Pe Pela laya yana nan n RS wajib wajib dil dilaku akukan kan Akr Akredi editas tasii ber berkal kalaa minimal 3 tahun
KMK No. 66/ 2016 Tentang K3RS, Bab Bab 1 Pasal Pasal 2 & Bab IX pasal pasal 29 29 “Setiap RS Wajib menyelenggarakan K3RS” “Pada saat peraturan menteri berlaku, seluruh RS harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam peraturan menteri paling lambat 1 thn sejak peraturan di undangkan”
Hospital Safety
Enviromental Safety
Bangun Bang unan an & Peralatan Safety Worker Safety Pasien Safety Bisnis Bisn is RS Safety
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan)
•
$
•
1 • •
5 HINGGA $50
$
• • • •
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN)
1 HINGGA $3
$
BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN DIASURANSIKAN
• •
• •
• • •
•
Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produ k dan material material Terlambat dan ganguan produ ksi Biaya legal hukum Pengeluaran Pe ngeluaran biaya un tuk penyediaa penyediaan n fasilit as dan peralatan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untu k penyelidikan Gaji terusdi baya Gaji bayarr untu k waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti d an/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi administrasi Berkurangnya hasil hasil pr oduksi akiba akibatt dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik baik
TUJUAN Manajemen K3 Menciptakan Menci ptakan tempat kerja yang aman dan sehat.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit penya kit akiba akibatt k erja
Menciptakan nciptakan efisiensi dan dan produktivita produktivitas s kerja
MANFAAT 1. Bagi RS : a. Mening Meningka katk tkan an mutu mutu pelay pelayana anan n b. Memper Mempertah tahank ankan an kelangs elangsung ungan an opera operasio sional nal RS c. Menin Meningk gkat atka kan n citr citra a RS. 2. Bagi karyawan RS : a. Meli Melind ndun ungi gi kary aryawan awan dari dari Peny enyakit akit Akib Akibat at Kerja erja (PAK (PAK)) b. Menc Menceg egah ah terja terjadi diny nya a Kecel ecelak akaa aan n Akib Akibat at Kerj Kerja a (KAK) (KAK) 3. Bagi pasien dan pengunjung : a. Mut Mutu u laya layana nan n yang yang bai baik k b. Kep Kepua uasa san n pasi pasien en dan dan pengu pengunj njun ung g
Segala kegiatan untuk menjamin & melindungi kese sellamatan & kesehatan bagi SDM RS, pasien pasien,, pendamping pasien, pengunjung maupun lingkungan RS melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja (KAK) & penyakit akibat kerja (PAK) KMK 66/2016 66/2016,, Kese Kesehata hatan n dan Kesela Keselamat matan an Kerja Kerja K3 di RS
•
KESELAMATAN KERJA Upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan & segala bentuk kerugian baik thd manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, tempat kerja & lingkungan kerja secara langsung dan tidak langsung
•
KESEHATAN KERJA Upaya peningkatan peningkata n & pemeliharaan derajat kesehatan yang yang setinggi tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan & pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya –
KMK 66/2016 66/2016,, Kese Kesehata hatan n dan Kesela Keselamat matan an Kerja Kerja K3 di RS
1. Kese Kesela lama mata tan n - Ke Kece cela laka kaan an Mechanic Electric Kinetic Substances Ny Nyal ala a ap apii Peledakan Mudah Corrosive
1. Ke Kes seh eha ata tan n - Pen enya yak kit
•
•
•
•
•
•
•
Accidental release
2. Kons Konsek ekue uens nsii Minor Accident merugikan Mayor Fatal Assets kerusakan •
•
Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction)
• •
Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial
2. Kons Konsek ekue uens nsii Terpapar kontak penyakit mendadak, mend adak, menahu menahun, n, kanker kanker dan damp da mpak ak te terh rhad adap ap ma masy syar arak akat at um umum um (Prolonged Reaction) •
3. Konse Konsent ntras rasii kepedul kepedulian ian lingkungan (bahan Titik berat pd 3. Kon Konse sent ntras rasii kepedul kepedulian ian pencemar) bahaya tersembunyi Process Titik berat pd Pembongkaran Sepertinya kurang perlengkapan, kerusakan asset, Work hours urgent (laten) facilities, tools fatality APD Prinsip pendekatan Pelaksanaan kerja Sepertinya urgen Pendidikan Pengkajian perlindungan (bahaya mendadak) Karir jab. Sesuai kepaparan Pengalaman Prinsip pendekatan pendidikan Utk Karir lapangan + Pengkajian resiko memperkecil pelatihan Utk memperkecil memperkecil kepaparan resiko •
•
•
•
•
•
•
•
• •
•
•
• •
•
•
•
•
•
• •
•
BAHA BAH AYA - HAZAR HAZARD D •
Keadaan / kondisi yang dapat mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan menimbulkan kerugiaan (cidera/penyakit) (cidera/penyakit) bagi bag i pekerja, menyangkut lingkungan kerja, pekerjaan (mesin, metoda, material), pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja & pekerja lain.
RISIKO •
Kemungkinan / peluang suatu bahaya menjadi suatu kenyataan kenyataan
KONS ONSEK EKUEN UENSI SI - INS INSIDE IDEN N •
Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif kuantitatif,, berupa kerugian, sakit, cidera, keadaan merugikan atau menguntungkan. Dan bisa juga berupa rentangan akibat – akibat yang mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.
Contoh bahaya (hazar (hazard) d) Lant Lantai ai RS yang ang lici licin n adal adalah ah bahaya Jik Jika seor seoran ang g berj berjal alan an di lant lantai ai yang ang lici licin n mak maka dia dia memp mempun unya yaii risik risiko o jatuh jatuh Jik Jika sese seseor oran ang g berj berjal alan an di lant lantai ai yang ang lici licin n kemud emudia ian n terja erjatu tuh h mak maka dia dia meng mengal alam amii insiden • • •
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN RESIKO KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
TENAGA KERJA KESEHATAN
KESELAMATAN PROSES
BAHAN
ALAT LINGKUNGAN
Faktor yg mempengaruhi kesehatan & Keselamatan Kerja Beban kerja
Lingkungan kerja -Fis -Fisik ik :
-Fisik mengangkat
-Kimia
mendorong
-Biologi
dll
-Ergonomi
-Mental
Kapasitas kerja
-Psikologi
- Ketra etramp mpil ilan an - Kesegar Kesegaran an jasmani jasmani & rohani - Sta Status tus keseha kesehatan tan/g /gizi izi - usia - Jeni Jenis s kel kelam amin in - Ukura Ukuran n tubu tubuh h
KMK KM K 432/2 432/2007 007,, Pedom Pedoman an Ma Manaj najem emen en Ke Kese sehat hatan an da dan n Ke Kese sela lama mata tan n Ke Kerj rja a K3 di RS
HOW HARM HAPPEN
IMMEDIATE CAUSES UNSAFE ACTS H
Tergesa dalam bekerjaan Tidak menggunakan APD
RESULT
Bergurau dalam bekerja
UNSAFE CONDITIONS
R
M
Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, Tempat kerja yang tidak aman (becek/ licin, ventilasi kurang baik, bising, suhu panas, kotor, dll)
A
CONTRIBUTING CAUSES
SAFETY
MENTAL
PHYSICAL
MANAGEMENT
CONDITION
CONDITION
PROGRAM
OF WORKERS
OF WORKERS
BAHAYA POTENSIAL DI RS bising, getaran, debu, panas, radiasi
viruses, bacteria, fungi, viruses, parasites, insects, etc.
Disinfektan, cytotoxics, Ethylene oxide (kamar operasi), formaldehyde, Metthacrylate Metthacryla te Hg (dr gigi), solvent (lab) & gas-gas anesthesi
Pekerjaan yg dilakukan manual, postur yg salah dalam melakukan pekerjaan, pekerjaan yg berulang. Sering kontak dng pasien, kerja bergilir, kerja ker ja berlebih, ancaman secara fisik f isik KMK 66/2016, KESELAMA KESELAMAT TAN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA DI RS
Bahaya Potensial di Rumah Sakit Bahay Ba haya a Me Meka kanik nik Dari Mesin; terjepit, terjepit, terpotong, dll. dll. Tertusu Tertusuk k benda tajam
Bahaya Bah aya Lis Listr trik ik
Sengatan listrik, listrik, korsleting, kebakaran, kebakaran, petir petir,, listrik statis, dll
Limbah
Medis Medis (jarum (jarum suntik, suntik, vial, vial, obat, obat, nana nanah, h, dara darah), h), Non Medis, Medis, Caira Cairan n Tubuh ubuh
KMK 66/2016, KESELAMA KESELAMAT TAN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA DI RS
CSSD CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT
APSIC •
PRAKTEK RUTIN –
–
Praktik rutin harus menjadi bagian dari semua pendidikan dan pelatihan staf dalam upaya upaya menceg mencegah ah papar paparan an caira cairan n tubuh. tubuh.
Contoh : 5 MO MOME MENT NT HAND AND HYGIEN GIENE E IN CSSD SSD Tangan dibersihkan sebelum mulai bekerja , sebelum istirahat dan setelah selesai pekerjaan;; setelah melepas sarung tangan; pekerjaan tangan ; dan setiap kali tangan terkontaminasi terkontaminasi dengan material atau cairan tubuh jika terlihat tangan kotor
•
APD –
–
–
Kewaspadaan standar harus dipatuhi oleh semua staf. Staf yang terlibat dalam reprosesing perangkat/peralatan harus dilatih dalam hal cara penggunaan yang benar, benar,kapan digunakan, digunakan, batasan dan indikasi penggunaan APD Ketersediaan eyewash/ shower
APSIC •
PENANGANAN BENDA TAJAM TAJAM –
–
–
–
•
Prosedur pembuangan dan penanganan benda tajam harus tersedia ditempat untuk mencegah cedera dari benda tajam Ketersediaan Ketersediaan wadah / box penyimpanan benda tajam single use Langkah-langkah Langkah-langkah dan prosedur tertulis harus tersedia untuk mencegah staff terjadi cidera oleh benda tajam. Tidak menutup jarum yang sudah dipergunakan dan benda tajam lainnya la innya kecuali kecuali menggunakan perangkat/peralatan recapping; Dilarang membengkokkan dan mematahkan jarum secara manual
PEMBATASAN KERJA –
–
Staf yang memiliki masalah pernapasan (misalnya asma) harus dievaluasi oleh team kesehatan dan keamanan serta keselamatan sebelum bekerja pada saat menggunakan bahan disinfektan atau bahan pembersih kimia; dan Staf yang memiliki lesi eksudatif atau dermatitis yang dipermukaan di tubuh (yaitu, lengan di bawah siku, wajah atau leher) staff harus diistirahatkan untuk tidak melakukan reprosesing peralatan/perangkat peralatan/perangkat sampai masalah teratasi.
APSIC 1.
Exhaust ventilasi yan ang g me mema mada daii un untu tuk k me meli lind ndun ungi gi pe petu tuga gass da dari ri ga gass be bera racu cun n
2.
Bahan kimia diberi label, disimpan dan ditangani secara benar. MSDS tersedia
Langk Langkahah-lan langk gkah ah dan prose prosedur dur di temp tempat at untu untuk k sege segera ra mere meresp spon on terh terhad adap ap papa papara ran n dar darah dan caira cairan n tubuh tubuh staf staf.. Kete Keters rsedi ediaan aan Spil Spilll Kit Kit. 3.
Harus ada kebijakan yang ang mela melarrang ang mak makan / minu minum m, penyi enyimp mpan anan an mak makanan anan,, mer merokok okok,, menggunakan
kosmetik
atau
/
dan
lensa
kontak
di
area
reprosesing
peralatan/perangkatt/perangkat
4.
Vaksinasi : –
Semua staf yang bekerja di unit pengelolaan dan pengolahan peralatan/pengolahan perl perla atan/p an/pe erangk angka at medi medih h haru haruss diber iberik ikan an Imu Imunisas isasii Hepatitis B kecuali staff telah memilik memilikii kekeba ekebalan lan terhad terhadap ap Hepati Hepatitis tis B, dan terdok terdokume ument ntasi asi
–
Staff harus ditawarkan untuk pemberian vaksin sesuai kebijakan institusi (misalnya, gondok-campak-rubella, difteriasel difteriaselular ular pertusis) pertusis)
varicella,
influenza,
tetanus-diphtheria
atau
tetanus-
Decontamination and Repr Decontamination Reprocessing ocessing of Medical Devices for HealthHealth-care Facilities WHO 1.
Exhaust ventilasi yang ang me mema mada daii un untu tuk k me meli lind ndun ungi gi petu petuga gass dari dari gas gas bera beracu cun n
2.
Ketersediaan APD yang cukup dan tepat
3.
Bahan kimia diberi label, disimpan dan ditangani secara benar. MSDS tersedia & ter update (max 5 thn)
4.
Imunisasi B bagi petugas
5.
Ketersediaan kota kotak k P3K & log log boo book insiden iden reg registe isterr untuk dokumenta dokumentasiny sinya a
6.
Traning / pelatihan berkala untuk petugas
7.
Tatalaksana hand hygie ygien ne yan yang tep tepat & bena enar deng dengan an sara sarana na penu penunj njan ang g yang yang ters tersed edia ia
8.
Baju kerja petugas harus di cuci di laundry rs
9.
Memahami pena penang ngga gana nan n bend benda a taja tajam m . Keter eterse sedi diaa aan n wada wadah/ h/bo box. x. Terma ermasu suk k peng pengel elol olaa aan n limb limbah ah sesu sesuai ai deng dengan an kode kode warn warna a yang ang berl berlak aku u
10.
Menjalankan pembat pembatas asan an kerja kerja bagi petugas dengan kondisi : Ruam kulit, bisul atau luka terbu erbuka ka;; Diar iare atau gast gastrroent oente erit ritis; is; Peny enyakit kit kun kuning; ing; Peny enyakit kit pernaf rnafas asa an, bai baik aler lergi atau tau menular
Decont De cont amination and Reprocessin g of Medical Devices Devices for He Health alth--care Facili Facili ties WHO
KMK NO. 66 / 2016 tentang K3RS SMK3RS
Organisasi K3RS
Penilaian K3RS
Standar K3RS
Unit Pelayanan Kesehatan Kerja
Pembinaan & Pengawasan K3RS
Pendidikan & Pelatihan K3RS
Pelaporan Insiden
32
KERANGKA HUKUM PERLINDUNGAN K3 BIDANG KESEHAT KESEHATAN KERJA PASAL 27 (2) UUD 1945 Setiap Warga Negara Berhak Atas Pekerjaan Dan Dan Penghidupan Yang Yang Layak Bagi Kemanusiaan. Ps 86 & 87 UU No. 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan : Perlindungan K3 dan penerapan SMK3
Ps 3, 8, 8, 9 UU No. 1 Th 1970 1970 ttg ttg Kesela Keselamat matan an Kerja Kerja : Syarat2 K3. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
1.
Norma Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
2.
Norma Pemeriks Pemeriksaan aan Kesehatan Kesehatan Tenaga Kerja
3.
Norma Penanggu Penanggulanga langan n Penyakit Penyakit Akibat Kerja Kerja
4.
Norma P3K Di Tempat Tempat Kerja Kerja
5.
Norma Norma Gizi Kerja Kerja & Penyel Penyelengg enggara araan an Makan Makan Di Temp Tempat at Kerja Kerja
6.
Norma Program Program Pencegah Pencegahan an dan Penanggulan Penanggulangan gan HIV dan AIDS (P2-HIV (P2-HIV & AIDS). AIDS).
7.
Norma Pencegahan Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Penyalahgunaan dan Pere Peredar daran an Gelap Gelap Narko Narkotik tika, a, Psik Psikotr otropik opika a dan Zat Adikti Adiktiff Lainny Lainnya a (P4GN (P4GN))
Norma Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja : ✓
Permennakertrans Permennakertrans No. No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
✓
Permenakertranskop Permenakertranskop No No 01 tahun1976 tentang Kewajiban latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan Dokter Perusahaan
✓
✓
Permenakertrans No Permenakertrans No 01 tahun tahun 1979 1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan d an K 3 Bagi Tenaga Para Medis Kepdirjen Binwasnaker No. 22 Th 2008 ttg Juknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Norma Pemeriksaan Pemeriksa an Kesehatan Tenaga Kerja : ✓
Permennakertrans No. Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang pemeriksaan tentang pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kesehatan Tenaga Kerja Kerja dalam dalam Penyelenggaraan Penyelenggaraan Keselamatan Keselamatan Kerja ✓
Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 07/BW/1997 tentang Pengujian Hepatitis B Dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
Norma Penanggulan Penanggulangan gan Penyak Penyakit it Akibat Akibat Kerja : tentang
✓
✓
Permenakertrans Permenakertrans No. No. Per. 01/Men/1981 tentang K tentang Kewajiban ewajiban Melapor Melapor Penyakit Akibat Penyakit Akibat Kerja Kerja
tentang Diagnosis d an
✓
Pelaporan penyakit Ak penyakit Akii b at Kerja ✓
Kepmenakertrans No. Kepmenakertrans No. Kep Kep.. 25/Men/2008 tentang
Norma P3K Di Tempat Kerja : Permenakertrans No. 15 Tahun Tahun 2008 tentang P3K di Tempat Tempat Kerja, ✓ ✓ Kepdirjen Binwasnaker No 53 Th 2009 ttg Juknis Pelatihan dan Lisensi Petugas Petugas P3K Di Tempat Kerja Norma Gizi Kerja & Penyelenggaraan Makan Ma kan Di Tempat Tempat Kerja : tentang Pengadaan Kantin ✓
d an Ruang Makan ✓
tentang
tentang pengawasan terhadap
✓
Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
Norma Program Program Pencegahan dan Penanggulangan Penanggulangan HIV dan AIDS (P2-HIV & AIDS) AIDS) di Tempat Tempat Kerja Kerja : ✓
✓
✓
tentang
Kepdirjen Binwasnaker No 20 Th 2005 ttg Juknis Pelaksanaan Program P2-HIV/AIDS Di Tempat Kerja Kepdirjen Binwasnaker No 44 Th 2012 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Program P2-HIV dan AIDS Di Tempat Kerja
Norma Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (P4GN) di Tempat Kerja : Permenak ertrans No. 11 11 Tahun Tahun 2005 tentang tentan g P4GN di Tempat Tempat Kerja ✓ Permenakertrans Kepdirje n No. III Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Teknis Pelaksanaan Pelaksa naan ✓ Kepdirjen P4GN di Tempat Kerja Ke rja
c. Norma Norma yang yang sebagian mengatur Kesehatan Kesehatan Kerja
tentang
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahu ahun n 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kesehatan, Kebersihan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
tentang tentang
Permenakertrans Permenakertr ans No. 13 Men/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja
tentang Peningkatan Pengawasan dan Penertiban terhadap Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan
d. Norma Norma yang yang berkaitan dengan Kesehatan dengan Kesehatan Kerja
Perm Permen enak aker er No. No. Per. 01/Men/ 01/Men/19 1998 98 tent tentan ang g Peny Penyel elen engg ggar araa aan n Jaminan Pemeliharaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Kesehatan Dengan Dengan Manfaat Manfaat Lebih Lebih Baik Baik
tentang Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Program JPK Jamsostek
Pasal Pasal 79 UU Nomor Nomor 13 Tahun ahun 2003 2003 tenta tentang ng Ketena Ketenagak gakerj erjaan aan dan peraturan pelaksanaannya yang memuat tentang pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat
Pasa Pasall 81 UU No. No. 13 Tahun ahun 2003 2003 tent tentan ang g Kete Ketena naga gake kerj rjaa aan n yang yang memu memuat at perl perlin indu dung ngan an peke pekerj rja a pere peremp mpua uan n dala dalam m masa masa haid haid dan dan merasakan sakit tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid
HAZARD ASSESMENT PROCESS semua a tuga tugass dan dan kegia egiata tan n yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an pek pekerja erjaan an ❖ Inventaris semu biologi, i, kimia, kimia, bahay bahaya a fisik fisik dan psik psikologis ologis yang yang Identifi ifikas kasii potens potensii bahay bahaya a biolog ❖ Ident ❖
❖
❖ ❖ ❖
terka terkait it dengan dengan pekerj pekerjaan aan bahaya denga dengan n mempe memperti rtimba mbangk ngkan an tingka tingkatt kepara eparahan han Menila Menilaii risik risiko o bahaya terhada terhadap p konsek onsekuen uensi si dari dari papar paparan, an, proba probabil bilit itas as terja terjadin dinya ya papara paparan n dan frekuensi frekuensi kejadian kejadian yang dapat dapat mengh menghila ilangk ngkan an atau atau mengur mengurangi angi Identifik Identifikasi asi pengendal pengendalian ian yang risiko. risiko. Pengendal Pengendalian ian terkait terkait metode metode yang paling paling efek efektif tif,, pengendalian pengendalian admini administr strati atiff (seper (seperti ti pelati pelatihan han dan atur aturan) an),, dilanj dilanjutk utkan an denga dengan n pen penyedi yediaa aan n dan dan peng penggu guna naan an ala alat peli pelind ndun ung g diri diri (APD (APD). ). untuk k seti setiap ap baha bahaya ya.. Melaksanak Melaksanakan an pengendal pengendalian ian untu pengendal dalian ian yang yang akan akan Mengkomunikasikan “hazard assesment” dan pengen dila dilaku kuka kan n kepad epada a seti setiap ap petu petuga gass yang yang terk terkai aitt terhadap dap progr program am pengen pengendali dalian an secar secara a berka berkala la untuk untuk Melakukan Melakukan evaluasi evaluasi terha memastik memastikan an program program ini efektif efektif..
HAZARD Terkait K3 CSSD Paparan Gas Etilen Oksida
Luka bakar/ Luka terpotong
Paparan Merkuri
Paparan Glutaraldehide
Ergonomi
Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun (B3)
Terpeleset/ Jatuh
OSHA
Alergi Lateks
BAHAYA BIOLOGI Potensial Hazard •
•
Petugas dapat terkena patogen darah dan material infeksius lainnya dari barang dan instrumen tajam yang terkontaminasi saat melakukan sortir. Petugas harus membuang benda tajam dan melakukan pemrosesan instrumen yang perlu untuk dicuci dan disterilkan.
Possible Solutions •
Gunakan APD yang tepat jika dimungkinkan terdapat darah atau material infeksius lainnya. APD meliputi: –
–
–
•
•
Sarung tangan digunakan saat melakukan kontak dengan darah, membran mukosa, cairan tubuh dan peralatan yang terkontaminasi Gunakan sarung tangan tebal dan apron untuk memberikan pengamanan tambahan saat melakukan sortir peralatan yang terkontaminasi Sarung tangan tebal dapat dilakukan dekontaminasi apabila dilakukan reuse. Selalu pastikan integritas sarung tangan masih baik. Buang sarung tangan tebal apabila terdapat kerusakan, robekan dan tanda-tanda kerusakan lainnya atau fungsi pengamanan telah rusak.
Tingkatkan engineering controls controls seperti penggunaan jarum yang yang lebih lebih aman aman untuk untuk mencegah resiko patogen darah pada petugas. Lakukan Lakukan administ administrati rative ve controls controls seperti seperti memiliki memiliki prosedur prosedur kerja kerja yang yang aman aman untuk untuk penangganan peralatan dekontaminasi; kepatuhan terhadap semua praktik pencegahan dan pengendalian infeksi; program imunisasi; pendidikan staf
Bloodborne Pathogens (BBP) Patogen Darah
BAHAYA BIOLOGI Potensial Hazard •
Petu Petuga gass terp terpap apar ar konta ontami mina nasi si biol biolog ogii dari dari ling lingku kung ngan an kerja erja sepe sepert rtii sist sistem em venti entila lasi si dan dan air air
Possible Solution •
•
•
Tingk Tingkatk atkan an engine enginerin ring g contr control ol seperti seperti pemeli pemelihar haraan aan siste sistem m vent ventila ilasi; si; peme pemeli liha hara raan an prev preven enti tiff sist sistem em vent ventil ilas asii dan sist sistem em pasok pasokan an air air denga dengan n peng penguji ujian an ruti rutin n untu untuk k mema memast stik ikann annya ya berfu berfung ngsi si deng dengan an baik baik;; detek deteksi si dini dini dan pence pencega gaha han n jamu jamurr Mela Melaku kuka kan n admi admini nist stra rasi si kontr ontrol ol sepe sepert rtii : adan adanya ya prak prakte tek k penc penceg egah ahan an dan dan pengen pengendal dalian ian infek infeksi si yang yang terkait terkait dengan dengan pemeli pemelihar haraan aan gedung; gedung; proto protok kol ICRA ICRA untuk untuk proy proyekek-pr proy oyek ek konstru onstruksi ksi dan renov renovasi asi agar agar meng mengur urang angii kontam kontaminasi inasi;; pendidika pendidikan n staf staf Menggun Menggunak akan an APD yang yang tepat tepat saat saat membe members rsihk ihkan an permuk permukaan aan lingku lingkunga ngan n yang terkontaminasi, terkontaminasi, termasuk sarung tangan, respiratory respiratory protection, dan pelind pelindung ung mata mata
BAHAYA KIMIA Potential Hazard Petugas terkena paparan bahan kimia berbahaya saat melakukan pencucian instrumen. Bahan kimia yang tidak diberi label dan petugas yang tidak terlatih •
•
•
Petugas tidak menggunakan alat pelindung diri yang tepat saat melakukan penanganan bahan kimia berbahaya. Bahan kimia berbahaya, deterjen, disinfektan, dll
Bahaya Kimia Possible Solutions Implementasikan program yang mencakup pelatihan petugas, pemberian label berbahaya, dan akses ke Material Safety Data Sheets (MSDS). •
•
•
•
Sediakan Alat Pelindung Diri yang tepat (sarung tangan, kaca mata pelindung, apron) saat menangani barang kotor, deterjen dan bahan kimia lainnya Sediakan P3K saat mata atau bagian tubuh lainnya terkena materian korosif sediakan area pertolongan pertama untuk melakukan bilas mata dan tubuh sesegera mungkin Gunakan mesin pencuci otomatis untuk menghindari kontak bahan kimia dengan petugas. Petugas tetap harus menggunakan APD yang tepat sebagai perlindungan (sarung tangan dan kaca mata pelindung).
MSDS (Material Safety Data Sheets) Doku Dokumen men yan ang g beri berisi si info informa rmasi si tent tentan ang g ba baha hay ya pote potens nsia iall yan ang g da dapa patt diti ditimb mbul ulka kan n suat suatu u ba baha han n kimia imia da dan n baga ba gaim iman ana a car cara be beke kerj rja a yan ang g ama aman n terh terhad adap ap ba baha han n ters terseb ebut ut..
MSDS MSDS ju juga ga be beri risi si tent tentan ang g kegu keguna naan an suatu suatu bahan bahan kimi kimia, a, penyim penyimpan panan an,,
car cara pe pena nang ngan anan an ap apab abil ila a terp terpap apar ar baha ba han n kimi kimia a ters terseb ebut ut..
MSDS Disinfektan
Paparan Gas Etilen Oksida •
•
•
Etilen Oksida (Ethylene Oxide/ EtO/ EO) memiliki resiko bahaya pada fisik dan kesehatan dan membutuhkan perhatian khusus EtO merupakan merupakan cairan cairan tidak berwar berwarna na pada suhu suhu di bawah 14 oC. EtO juga dapat berbentuk b erbentuk gas yang berbau seperti eter pada konsentrasi diatas 700 ppm. Batas konsentrasi yang diperbolehkan (Permissible (Permissible Exposure Limit - PEL) oleh OSHA OSHA (Occupatio (Occupational nal Safety Safety and Health Health Administration) untuk EtO adalah 1 ppm rerata selama selama 8 jam dengan batas maksimal 5 ppm.
Paparan Gas Etilen Oksida Resiko Potensial Paparan staff CSSD pada gas EtO. Paparan dapat terjadi karena aerasi yang kurang setelah sterilisasi, sterilisasi, atau saat fase pengeluaran gas atau adanya kebocoran gas EtO. Paparan juga dapat terjadi pada pasien operasi, kateter jantung, poli gigi dan area lainnya. •
•
•
Paparan Gas Etilen Oksida Pengaruh Kesehatan : Pada bentuk cairan; EtO dapat menyebabkan menyebabkan iritasi mata dan luka pada kornea, rasa dingin frostbite, serta iritasi pada kontak yang lama
•
–
•
•
Menghirup gas EtO dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan dan kerusakan liver. Efek akut menyebabkan iritasi saluran nafas dan kerusakan paru-paru, pusing, pusing, mual, muntah, muntah, diare, nafas pendek dan cyanosis. Paparan dikaitkan pada kejadian kanker dan mutasi, mutasi, pengaruh pada sistem reproduksi dan alergi. alergi. EtO terbukti menyebabkan kanker pada hewan coba laboratorium dan diakitakan dengan peningkatan insiden kanker pada manusia. Efek pada reproduksi dan kerusakan kromosom juga dapat terjadi terj adi dengan paparan EtO.
Paparan Gas Etilen Oksida Solusi Solusi yang yang dimungk dimungkink inkan an : Sediakan ventilasi yang cukup. Ventilasi Ventilasi yang cukup dapat menjaga konsentrasi gas EtO di udara hingga tingkatan yang tidak membahayakan. (terutama pada mesin yang lama, harus memindahkan ke aerator) •
•
Kurangi resiko resiko paparan gas EtO selama proses sterilisasi –
•
Gunakan mesin dengan teknologi terbaru; Automated dosage cartridge, vacuum pump, abator.
Gunakan sistem pendeteksian gas EtO dalam ruangan dan dosimeter untuk petugas yang menangani mesin EtO
–
Glutaraldehyde Resiko Potensial: Petugas terkena paparan glutaraldehid pada proses disinfeksi tingkat tinggi. Produk Produk seperti seperti Cidex, Cidex, Steranios, Steranios, dll dll Solusi yang Dimungkinkan: Simpan produk glutaraldehid pada wadah yang tertutup, di ruangan dengan ventilasi yang baik. Gunakan glutaraldehid di ruangan dengan ventilasi yang baik dan cukup cuku p luas untuk memastikan uap glutaraldehid terencerkan dengan baik. Ruangan memiliki ventilasi yang cukup dengan pergantian udara minimal 10 kali setiap jam. Secara ideal, gunakan fume hood. Gunakan APD yang sesuai untuk meminimalkan paparan: •
•
•
•
–
–
Sarung tangan yang yang terbuat terbuat dari Butyl Rubber Rubber dan Nitrile Nitrile yang menunjukkan menunjukkan perlindungan dari glutaraldehid. glutaraldehid. Kaca mata atau pelindung wajah untuk menghindari percikan cairan glutaraldehid pada mata
Glutaraldehyde Safety Tips •
Bias Biasak akan an diri diri deng dengan an dan dan dapa dapatt meng mengen enal alii sumb sumber er papar aparan an glut glutar aral alde deh hida. ida. (Become familiar with and be able to glutaraldehyd glutar aldehyde e exposure) exposure)..
•
recognize
sources of
Dalam kasus kulit atau kontak mata, cuci den dengan air air seg segera. era. (In case of skin or eye con onttact, wash with wate waterr imme immediat diately ely). ).
•
Memb Member ersih sihka kan n tump tumpah ahan an deng dengan an sege segerra. (Cle Clean an up spi spills lls imm immedi ediate ately) ly)..
•
Merujuk ke ANSI / AAMI ST58 untuk informasi lebih lanjut tentang ang prosedur daru darurrat jik jika terj terjad adii tump tumpah ahan an besa besarr. (Refer to AN ANSI/ SI/AA AAMI MI ST5 ST58 8 for fur furth ther er inf inform ormat ation ion ab abou outt eme emerge rgency ncy proce pr ocedu dures res in the eve event nt of a la larg rge e sp spil ill) l)..
Latex Allergy Potential Hazard Petugas dapat mengalami alergi latex karena penggunaan sarung tangan saat melakukan penanganan instrumen yang terkontaminasi. •
Possible Solutions Manajer CSSD harus memberikan sarung tangan pada petugas yang mungkin kontak dengan darah atau material infeksius lainnya Manajer CSSD memberikan alternatif kepada petugas yang alergi terhadap sarung tangan yang diberikan •
•
Bahaya Fisik Terpeleset / Jatuh Potential Hazard Petugas terpeleset atau jatuh karena lantai yang licin karena uap yang bocor atau proses pencucian •
Possible Solutions Pastikan lantai selalu bersih dan kering Permukaan yang basah juga meningkatkan resiko infeksi dengan timbulnya yeast dan jamur, serta bakteri. Pastikan lorong dan alur kerja dalam kondisi yang baik. Tidak terdapat hambatan pada jalur kerja. Sediakan sumber listrik sehingga tidak perlu menarik kabel dari tempat yang jauh. • •
•
•
Luka Bakar / Luka terpotong Potential Hazard Petugas mengalami luka bakar atau luka terpotong saat melakukan penanganan barang sterilisasi dalam kondisi panas atau penanganan instrumen tajam •
Possible Solutions Lakukan praktek kerja yang aman untuk menghindari bahaya: •
– – –
•
Tidak mengeluarkan barang hingga suhu turun. Hindari memegang bagian instrumen yang tajam Menggunakan forcep atau peralatan lainnya untuk melepaskan bagian tajam instrumen
Lengkapi penggunaan APD –
–
Manajer CSSD harus melakukan identifikasi jenis APD yang diperlukan di area kerja. Untuk memastikan petugas aman dan memastikan petugas menggunakan APD tersebut. Manajer CSSD mempersiapkan APD sarung tangan tahan panas saat mengeluarkan barang dari autoclavce dan menyediakan sarung tangan kevlar untuk menghindari luka saat menangani instrumen tajam.
Ergonomics •
•
Ergonomics merupakan pengetahuan pengetahuan kesesuaian kesesuaian beban kerja terhadap terhadap petugas. Apabila terdapat ketidaksesuaian ketidaksesuaian antara kapasitas kapasitas fisik petugas dan permintaan pekerjaan, maka terdapat resiko Musculoskeletal Musculoskeletal Disorders (MSD) yang dapat terjadi. MSD merupakan penyakit penyakit degeneratif degeneratif dan merupakan kondisi kondisi inflamasi yang yang menyebabkan rasa nyeri saat melakukan aktivitas normal
Potential Hazard Petugas dapat terkena MSD dairi pekerjaan yang repetitif (berulang), terus menerus, melakukan setting instrumen, mengambil barang, mengangkat barang hingga di atas bahu dan mendorong kereta dorong penuh dengan beban. MSD juga dapat muncul karena berdiri terus menerus pada posisi yang statis saat melakukan pemilahan barang kotor. Trauma juga dapat terjadi pada ujung siku karena melatakkan lengan pada permukaan yang tajam selama melakukan pemilahan. •
•
•
Ergonomics Possible Solutions Lakukan desain ulang tempat kerja sehingga saat melakukan pengemasan siku tetap dekat dengan tubuh petugas Gunakan kereta doroing dengan roda yang mudah digerakkan, dengan ukuran yang cukup besar sehingga mudah melewati rongga yang ada di ujung lift atau lorong rumah sakit. Kurangi aktivitas aktivitas mengambil atau meletakkan benda di atas bahu (perbaikan model rak di bawah tinggi bahu) Gunakan meja yang ketinggiannya dapat diatur sehingga kepala tidak terlalu menekuk Lakukan rotasi petugas untuk menghindari pekerjaan yang berulang-ulang berulang-ulang Berikan pengaman pada ujung permukaan meja kerja yang melakukan kontak pada siku atau lengan untuk menghindarai trauma kontak kontak Sediakan tempat duduk berdiri pada area kerja Gunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman untuk digunakan Sediakan foot rest sehingga petugas dapat mengganti posisi dengan satu kaki •
•
•
•
•
•
•
•
•
Bahaya Kelistrikan Potential Hazard Petug tugas da dapa patt ter terken ena a ba bah haya listrik rik yan ang g mel meliputi uti ters tersen enga gat, t, kema kemati tian an da dan n le leda daka kan. n. Sumb umber listri trik yang ru rusak dapa patt me men nyeba babk bka an shock dan da n kema kemati tian an.. Sumber listrik yang fleksibel dapat rusak karena ujung pin pintu atau tau jen end del ela a, te terinj rinja ak pe perralatan ata atau karena usia. Kem emun ungk gkin inan an terj terjad adin iny ya seng sengat atan an list listri rik k dida didapa patk tkan an dari: •
•
•
•
– – –
Per eral alat atan an yan ang g ru rusa sak k atau atau pe peng ngka kabe bela lan n yan ang g kur kuran ang g ba baik ik Keru erusak sakan an konek konektor tor Prak Prakte tek k ker erja ja yan ang g tida tidak k am aman an
Bahaya Kelistrikan Possible Solutions Guna Gunaka kan n Per eral alat atan an sesu sesuai ai de deng ngan an inst instru ruks ksii pa pabr brik ikan an Sedi Se dia akan kan ru ruan ang g yan ang g cuku cukup p un untu tuk k pr prak akte tek k ker erja ja yan ang g am aman an da dan n memudahk memudahkan an per perawa awatan tan Pasti astika kan n semu semua a alat alat me meng nggu guna naka kan n ar arde de/g /gro roun undi ding ng Beri Be rik kan tand tanda a pa pada da pe perralat alatan an yan ang g ru rusa sak k da dan n sege segerra pind pindah ahka kan n untu un tuk k pe perb rbai aika kan n Sege Se gerra laku lakuka kan n pe perb rbai aika kan n pe perralat alatan an yan ang g ru rusa sak k sebe sebelu lum m digu diguna naka kan n kembali Pasti astik kan pe petu tuga gass tida tidak k me mele lepa pass atau atau me mema masa sang ng list listri rik k de deng ngan an kond kondis isii tang tangan an yan ang g ba basa sah h Gunaka Gunakan n APD yang yang tepa tepatt Laku Lakuka kan n pr prak akte tek k kerj kerja a yan ang g am aman an da dan n pr prak akte tek k pe perb rbai aika kan n yan ang g am aman an Sediaka Sediakan n sekeri sekering/ ng/auto automat matic ic brea breaker ker untuk untuk mencegah mencegah kebaka kebakara ran n pada pada korsl korslet etin ing g • •
• •
•
•
• • •
Resiko Kebisingan Potential Hazard Paparan mesin dengan suara keras dapat menyebabkan hilangnya pendengaran, kerusakan pendengaran, hipertensi, dan resiko kesehatan lainnya
•
Possible Solutions Mengurangi nilai paparan kebisingan
•
– – – –
Perbaikan pencegahan mesin kerja Redesain fasilitas Peredam suara Penggunaan APD
Stress Panas Potential Hazard Petugas dapat mengalami heat exhaustion dan heat stroke. Heat exhaustion, pusing, pandangan kabur, kabur, mual hingga pingsan. Heat stroke merupakan keadaan tubuh tidak dapat memproduksi keringat yang menurunkan suhu badan. Dapat mengakibatkan kerusakan otak hingga kematian
•
Possible Solutions Kenali tanda-tanda heat exhaustion dan heat stroke Perbaikan fasilitas:
•
•
–
– –
Petugas sebaiknya bekerja di tempat yang lebih dingin, ventilasi udara yang baik. Penggunaan baju kerja yang sesuai. Rehidrasi berupa air minum selalu tersedia. Area istirahat istirahat petugas yang yang dingin, ventilasi ventilasi baik Pengaturan waktu kerja, beban yang berat pada kondisi tidak panas (pagi hari)
Resiko Kebakaran Potential Hazard Api/ Kebakaran Kebakaran dapat muncul dari berbagai sumber: Peralatan Peralatan yang mengh menghasi asilk lkan an panas panas/a /api pi,, Pen Penyi yimp mpan anan an ba baha han n kimi kimia a mudah mudah terba terbaka karr, dan da n kesa kesala laha han n inst instal alas asii list listri rik. k.
•
Possible Solutions Mana Ma naje jeme men n me memb mber erik ikan an ru rute te ke kelu luar ar yan ang g mema memada daii •
– – – –
•
Juml Jumlah ah ru rutte kelu keluar ar yan ang g me mema mad dai de deng ngan an pint intu yan ang g cuku cukup p leba lebarr Rute Rute da daru rurrat me menu nuju ju temp tempat at yan ang g am aman an Rute ute darur arurat at dengan ngan pe pene nerran anga gan n darur arurat at dan diber iberii tand tanda a khus khusus us Meny Menyed edia iakan kan sist sistem em alar alarm m
Mana Ma naje jeme men n me menj njag aga a ru rute te da daru rurrat – – –
Pint Pintu u darur arurat at tidak idak bole oleh dikun ikunci ci Jalur menuju pintu darurat harus bebas dari hala alangan set setiap saa saat Sela Se lama ma pe pemb mban angu guna nan n atau atau reno renov vasi asi rute rute kelu keluar ar ha haru russ dipe diperh rhat atik ikan an,, dimu dimung ngki kink nkan an rute rute da daru rurrat alte altern rnat atif if..
Resiko Kebakaran •
Keb ebija ijaka kan n Pencega encegaha han n Keba ebaka karran – – –
Pelatihan Pelatih an Kondis Kondisii Kebakar Kebakaran/ an/ Darurat Darurat Pen enyi yimp mpan anan an Ba Baha han n Kimi Kimia a Muda Mudah h terba terbaka karr Per erbai baika kan n inst instal alas asii list listri rik k
•
Satu Sa tuan an Pem emad adam am Keb ebak akar aran an
•
Sist Sistem em Pem emad adam aman an Api – – – – – –
Jal Jalur Pipa Pipa Automatic Sprinkler APAR Hydrant Pendet Pe ndeteks eksian ian Api Sist Sistem em Alar Alarm m
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen Resiko •
•
•
•
Keg egia iata tan n iden identi tifi fika kasi si da dan n eval evalua uasi si un untu tuk k me meng ngur uran angi gi risi risik ko cede cederra dan da n ker erug ugia ian n pa pada da pa pasi sien en,, kary karyawan awan ru ruma mah h saki sakit, t, peng pengun unju jung ng da dan n organi organisasi sasi (JCAHO) (JCAHO) Kegiata egiatan n me memi mini nima malilisi sirr bahay bahaya a terh terhad adap ap pasie pasien, n, kegia kegiata tan n un untu tuk k menc me ncip ipta taka kan n ling lingku kung ngan an yan ang g aman aman ba bagi gi kary karyaw awan an,, pasie pasien n da dan n pengunju pengunjung ng (ASHRM (ASHRM))
Metod Metoda-m a-met etoda oda dan pr prose oses-p s-pro rose sess yang yang digun digunaka akan n me menge ngelo lola la resi re siko ko,, kejadi kejadian an-k -kej ejad adia ian n yang yang mungk mungkin in atau atau kead keadaan aan yan ang g da dapat pat berpe ber penga ngaru ruh h ne nega gati tiff di Perus Perusah ahaa aan n (Enterprise (Enterprise Risk Management ) Tujuan – – –
Perbai Perb aikan kan mutu mutu Peningkata Peningkatan n keselamatan keselamatan Pence Pe ncegah gahan an dan pengen pengendal dalian ian tuntut tuntutan-t an-tunt untuta utan n malpr malprakte aktek k
K3 PPIRS Px.Safety
Identifikasi Resiko •
Department Department Head / Supervisor Supervisor or their their delegated delegated staff shall identify all hazards associated with processing plant and plant related systems of work using the most relevant relevant methods methods chosen chosen from from the following following list: list: – – – – – –
•
a visual inspection auditing testing technical or scientific evaluation an analysis of injury or near miss data discussions with designers, manufactures, suppliers, importers, employers, employees or relevant parties.
Lembar pengumpul Data
Analisis Resiko Risiko = Peluang x Akibat x Frekuensi Paparan Peluang (Probability) Yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan kerja ketika terpapar dengan suatu sumber bahaya
Akii b at (K Ak (Ko o n s eku ekuen ens si) Yaitu tingkat keparahan/kerugian keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu kecelakaan karena bahaya yang ada
Frekuensi Fre kuensi Pa Papara paran n Untu Untuk k menj menjel elas aska kan n sebe sebera rapa pa lama lama atau atau seri sering ng kejadian tersebut terjadi.
Penil enila aian Fakt Faktor or Pe Pelu luang ang (P) (P)
PENILAIAN FAKTOR AK FAKTOR AKIBAT IBAT (A) (A ) NIL AI 100
K ETERA NGAN • • • •
40
• • • • • •
15
• • • • •
• •
7
• •
• • •
3
• • •
1
• • •
Catastrophe / Malapetaka/ Malapetaka/ Keuangan ekstrem Banyak kematian Kerugian sangat sangat besar / berhenti berhenti total Kerugian keuangan > 10 Milyar Disaster / / Bencana/ Keuangan sangat berat Beberapa kematian Kerugian besar / sebagian sebagian proses berhenti berhenti Menyebabkan penyakit yang bersifat komunitas/endemik komunitas /endemik pada karyawan atau pasien Menyebabkan Menyebabkan terhambatnya pelayanan pelayanan hingga lebih lebih dari 1 hari Kerugian keuangan keuangan > 5 M 10M Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat Menyebabkan Menyebabkan satu kematian, kerugian kerugian cukup besar besar Memperberat atau menambah menambah penyakit penyakit pada beberapa pasien atau karyawan karyawan Menyebabkan Menyebabkan penyakit yang bersifat permanen atau kronis (HIV, Hepatitis, keganasan, keganasan, Tuli, gangguan fungsi organ menetap). Menyebab Menyebabkan kan cidera cidera serius serius seperti seperti cacat cacat atau kehilangan kehilangan anggota tubuh permanen permanen,, hilang hilang fungsi fungsi tubuh tubuh (fungsi (fungsi motorik motorik / sensorik / psikologis (irreversibel)). (irreversibel)). Menyebabkan terhambatnya terhamba tnya pelayanan lebih dari 30 menit hingga 1 hari Kerugian keuangan 1 5 Milyar –
–
Serious / Serius/ Keuangan sedang Cidera Cidera sedang sedang (misal (misal luka robek) atau insiden insiden yang yang terjadi terjadi dapat dapat memperpa memperpanjan njang g masa perawatan perawatan (tergang (tergangguny gunya a fungsi fungsi motorik / sensorik / psikologis (reversibel)) (reversibel)) dan hilang hari kerja, kerugian material cukup besar Menyebabkan penyakit yang memerlukan memerluk an perawatan medis lebih dari 7 hari dan dapat disembuhkan Menyebabkan terhambatnya terhambatn ya pelayanan kurang dari 30 menit. Kerugian keuangan 500 jt 1 Milyar –
Casualty treatment / Perawatan medis/ Keuangan ringan Menyebabkan cidera/penyakit cidera/pen yakit yang memerlukan perawatan medis atau tidak dapat masuk bekerja hingga 7 hari. Kerugian keuangan 50 juta 500 juta –
First aid aid treatment treatment / P3K/ Keuangan sangat ringan Cidera tidak serius / minor seperti lecet, lecet, luka kecil dan hanya perlu penanganan penanganan P3K Kerugian keuangan keuangan s/d s/d 50 juta
TINGKATAN RISIKO
PENA PENANGANA NGANAN N RIS RISIK IKO O Berdasarkan penilaian Berdasarkan penilaian risiko risiko kemudian kemudian ditentukan ditentukan apakah risiko apakah risiko tersebut tersebut : : masih bisa masih bisa diterima diterima (acceptable risk) atau tidak atau tidak (unacceptable (unacceptable risk) Apabila risiko Apabila risiko tersebut tersebut tidak tidak bisa bisa diterima diterima maka maka kita kita harus menetapkan harus menetapkan bagaimana bagaimana risiko risiko tersebut tersebut ditangani hingga ditangani hingga tingkat tingkat dimana dimana risikonya risikonya paling paling minimum/sekecil minimum/sekecil mungkin mungkin Bila risiko Bila risiko mudah mudah dapat dapat diterima diterima//tolerir maka kita maka kita perlu memastikan perlu memastikan bahwa bahwa monitoring monitoring terus dilakukan terus dilakukan terhadap risiko terhadap risiko itu itu..
PENGE PE NGEL L OLA OLAA A N RIS RISIKO IKO •
Dihinda ihindari ri (Avoid) tidak melaksanakan kegiatan yang menimbulkan risiko
•
Dire ireduksi duksi (Reduction) mengurangi atau mengandalikan dampak yang mungkin terjadi
•
Dipin ipinda dahkan hkan (Transfe ransfer) r) mengatur agar pihak lain ikut menanggung atau berbagi sebagian risiko, melalui kontrak,kerjasama, joint venture
•
Dite iterima rima:: (Acce Accept) pt) beberapa risiko sangat ringan sehingga dapat diterima / dikelola sendiri
What Next? •
Alternatif Penyelesaian Penyelesaian SPO Pen ening ingka kata tan n sar saran ana a pr pras asar aran ana a Peningka Pe ningkatan tan Gaji? Remuner Remunerasi? asi? Pela elatih tihan an Berka Berkala la Rotasi Brainstorming
– – – – – –
PILIH YANG YANG SESUAI DENGAN KEADAAN DI RUMAH SAKIT
Sosialisassi & Edukasi Sosialisa
Cuci Cuci tang tangan an
Penggunaan AP APAR AR
Kesimpulan • •
•
Rumah Sakit mempunyai mem punyai banyak resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu diterapkan di Rumah Sakit sebagai bentuk pengendalian resiko Indikator capaian keberhasilan pengelolaan K3RS adalah : Menurunnya angka absensi karyawan karena sakit Menurunnya KAK & PAK Meningkatnya produktivitas kerja RS Salah satu cara pengendalian resiko adalah dengan Manajemen resiko resiko,, yang yang terdiri terdiri dari: dari: Identi Identifik fikasi asi Resik Resiko o Analisa Resiko Alternatif Solusi Pemilih emilihan an Solusi Solusi MonEv Dibu Dibuttuh uhk kan duku dukung ngan an da dari ri ma mana naje jeme men n ru ruma mah h sak sakit ag agar ar manaje manajeme men n re resi siko ko terl terlak aksa sana na de deng ngan an ba baik ik.. – – –
•
– – – – –
•
“Sekarang, “Sekaran g, mari kita bicara bicara pentingnya pentingnya K3”
“Perusahaan perlu mendefinisikan kebijakan kebijakan K3 serta menjamin komitmennya komitmennya terhadap SMK3”
TERIMA KASIH