SISTEM MANEJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
MEMBANGUN BUDAYA K3 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dr. Dr . Zulmiar Yanri PhD, SpOk Kepala Pusat Keselamatan Kerja dan HIPERKES DEPNAKERTRANS
Jakarta, 28 November 2006 1
A.Kondisi dan tantangan saat ini: 1. Ke Kece cela laka kaaan kerja kerja ma masih sih tinggi 2. Daya sa saing ing Indone Indonesia sia ya yang ng menurun menurun di era era globa globall 3. Daya sa saing ing nasional nasional dipengaruhi dipengaruhi ole ol eh mutu SDM SDM da dann pelaksana pelaksanaaan K3 4. Masih banyak banyak perusahaa perusahaan menganggap menganggap pelaksa pelaksana naaan K3 merupakan merupakan beba bebann bagi perusahaan.
2
K 3 dan Globalisasi Daya Saing
• HAM
K3
• SA 8000 • Corporate Social Responsibility Stan St anda darr In Inte tern rnasi asion onal al ISO 9000, ISO 14000, SMK3, OSHAS 3
Kualitas SDM ASEAN 2005
4
Country Competitiveness Vs Safety
5
KORELASI ANTARA HDI, DAYA SAING NEGARA vs PELAKSANAAN K3, DAN KINERJA INDUSTRI HDI (175 N egara,, egara Negara, UNDP)
Daya Saing Negara Vss Pelaksanaan K 3 V (27 N egara, ILO)
Kinerja Industri ( … Negara, UNIDO)
2004
2001
2000
Malaysia
59
16
15
Thailand
76
22
23
Philippine
83
Indonesia
111
Indikator I ndikator
Negara
Tahun
25 26
54
6
P E NG NGALAMA ALAMA N NE NEG G ARA MAJ U •
AS mengalami depresi ekonomi yang parah th 1901. Perusahaan US Steel mengalami dampak serius dan berbagai kecelakaan besar (major (major accident) accident ) akibat alat produksi mengalami kerusakan karena kurang perhatian yg menimbulkan banyak korban dan kerugian.
•
Presdir US Steel mengubah kebijakan-nya yang semula: ”Production First, Quality Second, Safety Third” menjadi ”Safety First, Quality Second, Production Third”. Semboyan Safety First membawa perusahaan tersebut maju pesat dalam beberapa tahun, tidak mengalami kecelakaan serius serta tingkat produktivitas tinggi. Kebijakan Safety First kemudian melanda seluruh perusahaan di Amerika Serikat sampai sekarang. Dan slogan safety first masuk ke Jepang dengan sebutan ”Anzen Daiichi”.
7
BIAY A DAN KEUNTUNG KEU NTUNGAN AN P E NER NERAP AP AN K3 (COS (CO ST AND BENEFI T RATI O) Biay Bi aya a K3 (C (Cos ost) t) mel melip iput utii :
Biaya Biay a ti tind ndak akan an pe penc nceg egah ahan an (s (saf afet ety y me meas asur ures es)) Biay Bi aya a ak akib ibat at ke kece cela laka kaan an (c (cos osts ts caus caused ed by acci accide dent nt)) Hilang dan rusaknya material/produk Terhentinya proses produksi Hilangnya tenaga terampil & pengalaman Menurunnya kredibilitas perusahaan Hilangnya keuntungan Hilangnya waktu kerja Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan dll Keuntu Keu ntung ngan an (Be (Benef nefit) it) :
Efek Primer Efek Ef ek Se Secu cund nder er
: Terhindar dari kecelakaan kerja : Pe Peni ning ngka kata tan n pr prod oduk ukti tivi vita tas, s, re repu puta tasi si da dan n ci citr tra a pe peru rusa saha haan an,d ,dllll.. 8
Pengalaman Perusahaan Jepang JISHA pada pada bulan Februari Februari – Maret tahun tahun 2000, menyelengga menyelenggarakan rakan survey survey melalui kuesioner kepada 1368 perusahaan. D a ri r i s ur u r ve ve y t s b d ip i p er e r ol o l eh e h g am a m ba b a r an a n u tk t k s et e t i ap a p p er e r us u s ah a h aa a a n r at at a rata ra ta da dala lam m y en en.. Biaya (Cost)
Keuntungan (benefit)
Biaya tindak pencegahan (Safety measures) ¥ 192.86 juta Biaya akibat kecelakaan (Caused by accident) ¥ 63.68 juta Jumlah biaya ¥ 256.54 juta
1. Efek Primer ¥ 580,68 juta 2. Efek Sekunder ¥ 112.73 juta Jlh Keuntungan ¥ 693.40 juta (US $ 6.54 juta)
(US $ 2,42 juta)
Cost : Benefit Ratio = 1 : 2,7
9
1.2 juta tenaga kerja (0.04%) meninggal setiap tahun akibat kecelakaan dan PAK 250 juta kecelakaan kerja / tahun 160 juta PAK / tahun Kerugian akibat kecelakaan dan PAK seluruh dunia rata-rata 4% dari GDP
10
B. SM K3 mem bangun budaya K3 * Setelah diterbitkan UU No.1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja, slogan safety first di Indonesia dipopulerkan dg semboyan ” Utamaka Utamakan n Keselamatan”. Kesela matan”. * Semboyan tsb belum menjadi budaya kerja. * Perilaku dan peran manajemen sangat penting dalam mengembangkan budaya K3. * Tenaga kerja belum melaksanakan kewajibannya secara optimal.
hak
dan
11
ILO The most efficient way to build
a sustained safety culture
Establishment of OSHMS
ILO OSHMS Guidelines 2001 12
Budaya kerja “norma “nor ma-n -nor orma ma liling ngku kung ngan an so sosi sial al ya yang ng dapa dapatt mendoro ron ng atau melemahkan semangat untuk mela me laksa ksana naka kan n pe peke kerj rjaa aan” n” (T (Tim imbr brel ell, l, 19 1982 82))
↓
Budaya K3 “norma “nor ma-n -nor orma ma liling ngku kun nga gan n so sos sia iall ya yang ng da dapa patt mendorong atau melemahkan semangat untuk mela me lak ksa sana naka kan n K3 K3”” 13
RI SK BASED BASE D O SH P ROGRAM
O SH M S 14
SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3 (Bradley’ curve)
N a t u r a l I n s t i n c t s R y r uj nI
s et a
S u p e r v i s i o n S e el l f f
T e e a a m ms s
Reactive • Safety by Natural Instinct • Compliance is the Goal • Delegated to Safety Manager • Lack of Management Involvement
Dependent
Independent Independent
• Management Commitment • Condition of Employment • Fear/Discipline • Rules/Procedures • Supervisor Control, Emphasis, and Goals • Value All People • Training
• Personal Knowledge, Commitment, and Standards • Internalization • Personal Value • Care for Self • Practice, Habits • Individual Recognition
Engineering Control
OSH - MS
Interdependent • • • • •
Help Others Conform Othe Ot hers rs’’ Ke Keep eper er Networking Contributor Care for Others Organizational Pride
Behavioral 15 Safety
Kebija jak kan SMK3 Pencegahan Kecelakaan
K3
Efisiensi dan da n ef efek ekti tiff
Kompetisi
Kecende Kece nderung rungan an pasa pasarr
SMK3 Pers Pe rsai aing ngan an Pa Pasa sarr (domes (do mestik tik & global global))
Mgt Risk
Zero Accident
Kepercayaan Konsumen
Produk : •Le Lebi bih h ba baik ik •Le Lebi bih h mu mura rah h •.l .leb ebih ih ce cepa patt
16
UU No. 13 tahun 2003, pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Ketentuan mengenai sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Permenaker No. 05/Men/1996 17
D. Implementasi dan evaluasi
18
SMK3: bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
19
SMK3: prinsip dasar
Peningkatan Berkelanjutan Peninjauan Peninjauan Ulang Ulang&& Peningkatan Peningkatan oleh olehManajemen manajemen
Pengukuran dan Evaluasi
Komitmen dan Kebijakan
Perencanaan K3 Penerapan K3
20
SMK3: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pembangunan dan pemeliharaan komitmen Strategi pendokumentasian Peninjauan ulang perancangan (desain) dan kontrak Pengendalian dokumen Pembelian Kemanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3 Standar pemantauan Pelaporan dan perbaikan kekurangan Pengelolaan material dan perpindahannya Pengumpulan dan penggunaan data Audit sistem manajemen K3 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
21
Jumlah perusahaan yang diaudit SMK3 1997 - 2006
22
Food & Dring
dll
Farm acy & Health Health
6.6%
3.5%
2.4%
Chemical Electronic
manufacture
10.3%
38.3%
5.5%
Contruction 5.2% Oil & Gas 4.1%
Forestry & Plantation 24.1%
23
PR OPOR PROP ORTI TI ON OF OCC O CCU U PAT ION A L ACCIDENT CASE CASES S (%) AL BY TOTAL W O R K E R S RS
TOTAL ENTERPRISES
WORKERS
% CASES BY TOTAL WORKERS
91.510
80.802
11.094.575
0,82
2000
98.902
84.439
13.552.141
0,73
2001
104.774
93.329
16.356.250
0,64
2002
103.804
100.929
17.369.960
0,60
2003
105.846
109.807
19.337.886
0,55
2004
95.418
118.866
10.939.166
0,48
YEAR
CASES
1999
24
2.00 1.82
1.61 1.80 1.60
1.61
1.83
1.69
1.65
1.40 i s a t n e s e r P
1.20 1.00
0.82 0.73
0.80
0.64
0.60
0.60
0.55
0.48
0.40 0.20 1999
2000
2001
2002
2003
2004
Ye ar
% Acc case case to tota totall worker kers
% F Fa atal tality to ttl case cases s
25
Frequency Rate Frequ Frequecy ecy Rat Rat e
5.00
e g a t n e c r e P
4.25
4.00
3.76 3.30
3.08
3.00
2.82 2.47
2.00 1.00
FR = Ttl Cases x 1.00 1. 00 0. 0.00 00 0 man hours
19 99
2000
2001
2002
2003
2004
Year
Freque Fre quec cy Ra Ra te 26
TINGKAT KEPATUHAN ELEMEN 1 - 12 HASIL AUDIT SMK3 TAHUN 2001 & 2003 % Perusahaan
No
Elemen
Memenuhi (conformance)
Td k memenuhi ( unconformance )
2001
2003
2001
2003
20
26.58
80
73.42
1
Pembangunan & pemeliharaan komitmen
2
Strategi pendokumentasian
38,6
46.84
61,4
53.16
3
Peninjauan ulang perancangan (desain) dan kontrak
78,6
69.62
21,4
30.38
4
Pengendalian dokumen
51,4
43.04
21,4
56.96
5
Pembelian
65,7
81.01
34,3
18.99
6
Keamanan bekerja berdasarkan SM K3
2 ,9
2.53
97,1
97.47
7
Standar pemantauan
30
22.78
70
77.22
8
Pelaporan dan perbaikan kekurangan
45,7
35.44
54,3
64.56
9
Pengelolaan material & perpindahan
28.6
15.19
71,4
84.81
10
Pengumpulan dan penggunaan data
45,7
62.03
54,7
37.97
64,3
51.90
35,7
48.10
14,3
39.24
85,7
60.76 27
11 12
Audit Audit SMK3 Pengembangan ketrampilan & & kemampuan kemampuan
TI NGK AT P E MENUH AN ( %) ELEME E LEMEN N 6 H A SI S I L A U DI D I T SM SM K 3 : 2 0 0 2 - 2 0 0 3 Perusahaan
Kriteria
No.
Memenuhi (%) (Conformance)
Tdk memenuhi (%) (non Confermance Confermance))
2002
2003
2002
2003
1.
Sistem kerja
34.3
31.65
65,7
68.35
2.
Pengawasan
67,1
63.29
32,9
36.71
3.
Seleksi penempatan personil
95,7
91.14
4,3
8.86
4.
Lingkungan Kerja
47,1
81.01
52,9
18.99
5.
Pemeliharaan , perbaikan dan perubahan sarana produksi
48,6
50.63
51,4
49.37
6.
Pelayanan
95,7
79.75
4,3
20.25
7.
Kesiapan untuk menanganai keadaan darurat
21,4
8.
Pertolongan pertama pada kecelakaan
67,1
31.65 68.35
78,6
32,9
68.35 31.65 28
TINGKAT PEMENUHAN ELEMEN 7 HASIL AUDIT 2002: 70 PERSH
Perusahaan
N o.
Kriteria Elemen 7 : Standar Pemantauan
Memenuhi (conformance)
Tidak memenuhi (non conformance)
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Pemeriksaan bahaya
38
54,3
32
45,7
2
Pemantauan lingkungan kerja
50
71,4
20
28,6
3
Peralatan inspeksi , pengukuran d a n pengujian
60
85,7
10
14,3
46
65,7
24
34,3
4
Pemantauan secara manual d a n mekanis
29
18000 16000 14000 12000
Dokter
10000
Paramedis
8000
Pengelola
6000
Teknisi
4000 2000 0 2001 2002 2003 2004 2005 30
UNIVERSITAS
D3 / D4
S1
S2
USU
V
V
V
UI
V
V
V
ITB UNDIP
V
UNS
V/V
V
V
UGM
V
V
V
V/V
V
V
UNAIR
V
V
UNHAS
V
V
UNSRAT
V
V V
ITS
S3
V
V
V 31
Kondisi tanpa SMK3 HOT WORK PERMIT INSPEKSI K3
DOKUMENTASI
MANUAL K3
FIRE DRILL DOKUMENTASI OKD
AUDIT K3
IJIN KERJA PENGUKURAN KOMUNIKASI LINGK. KERJA
PELAPORAN PELATIHAN PERUNDANGAN K3 SAFETY P2K3 TALK
IDENTIFIKASI BAHAYA
STATISTIK K3
PENGADAAN SAFETY PROMOTION
KEBIJAKAN K3
32
Kondisi dengan SMK3 PELAPORAN KINERJA
TINJAUAN MANAJEMEN
PENGENDALIAN DOKUMEN
PELATIHAN
KOMUNIKASI TINJAU AWAL
SASARAN K3 KEBIJAKAN K3
DOKUMENTASI
PROGRAM K3 PENGUJIAN KALIBRASI
PENGADAAN
PERUNDANGAN STANDARD K3
IDENTIFIKASI BAHAYA
INSPEKSI K3
TANGGAP DARURAT
PENGENDALIAAN OPERASI
AUDIT K3
33
D. KES KESII M P ULAN Sisitem Manajemen K3 (SMK3) merupakan kebijakan nasional untuk meningkatkan budaya K3 di tempat kerja, diawali oleh komitmen dan kebijakan pimpinan perusahaan dan didukung oleh seluruh pelaku dalam perusahaan. Implementasinya di Indonesia menunjukkan hasil yang positif, ditandai dengan: a. Pen Penuru urunan nan angka angka kekera kekerapan pan kecel kecelaka akaan an kerja kerja b. Peningkatan jumlah perusahaan yang di diaudit dan keragaman sekt kto or yang menera rapk pka an SMK3 c. Peningkatan pelatihan dan pendidikan di bidang K3 d. Peningkatan partisipasi pengusaha, masyarakat dan perguruan tinggi dalam membudayakan K3 34
35