INFEKSI SALURAN CERNA Prof. Dr. Dr. WH Sibuea, Sibuea, Sp.PD Bagian Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UKI
PENDEKATAN KLINIK
Diare oleh infeksi atau non infeksi. Pada I nfeksi gangguan saluran cerna bagian atas(SCBA) dg gejala mual dan muntah bila terjadi di sal.cerna bg bawah (SCBB) akan timbul diare.
I. PATOFISIOLOGI Bakteri dapat menimbulkan penyakit melalui 3 mekanisme 1.
Bakteri Enterotoksigenik : E. Coli, C. Perfringens, stafilokokus Aureus.
-
Toksin dinding enterosit Aktivasi adenil siklase ATP cAMP pompa Cl diaktifkan sekresi Cl ke dlm lumen meningkat.
-
Absorsi NaCl me
-
Absorsi glukosa + Na tidak terganggu
Carrier protein
Bakteri Enterotoksigenik : E. Coli, C. Perfringens, stap. Aureus.
2. Bakteri Invasif Menyerang dan merusak mukosa usus halus distal dan kolon. kolitis : demam, diare, feses berisi lendir, darah dan nanah. ( Bakteri : Salmonella enteritidis, Shigella, E.Coli, Vibrio cholerae ) 3. Bakteri Penetratif Menyerang mukosa tanpa ulserasi yang luas, tt sepsis, demam, infeksi di ileum terminale. Tinja bernanah, leuko : +. Etiologinya : Salmonella typhi, Yersinia enterocolitica.
II. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN JASMANI 1. Anamnesis •
Gejala utama.
•
Masa inkubasi.
•
Demam, berak bercampur darah,lendir atau seperti air cucian beras.
•
Wabah dl keluarga,di kantor sumber makanan/ minuman.
•
Kebiasaan jajan.
•
Obat antibiotik atau anti kanker.
•
Sex : homo, AIDS.
2. Pemeriksaan Jasmani
- Tensi, nadi, turgor tanda dehidrasi -
Biasanya tidak banyak kadang2 peritonitis.
kelainan
jasmani,
3. Pemeriksaan tinja - Pewarnaan gram lekosit.
bakteri Gr (+), Gr (-),
- Diare leko (-) bakteri enterotoksigenik, virus, parasit.
Pemeriksaan leko :
1 tetes feses + 2 tetes metilen biru, aduk tunggu 3 menit, periksa dengan pembesaran 100x. Normal leko : < 10 / LBP
KOLERA Definisi
Penyakit yang disebabkan Vibrio cholerae diare, muntah dehidrasi tanpa bantuan meninggal
Etiologi Vibrio cholerae, Gr (-) 0,2-0,6 μm x 1,5-2,0 μm, bentuk koma. Media : TCBS (Thiosulfate-Citrate-Bile salt-Sucrose) 2 biotipe: - Vibrio klasik mencerna eritrosit. - Vibrio El Tor sekresi hemolysin hemolisis eritrosit - Setiap tipe dibagi atas 3 serotipe yaitu Ogawa, Inaba dan Hikojima.
Epidemiologi Tempat: delta Gangga Penyebaran melalui kapal, kapal terbang, jalur perdagangan dan para peziarah. Tahun 1817- 1977 : 7 pendemik.
Vibrio El Tor Ditemukan di pulau El Tor 1905 Tahun 1961 : dari Sulawesi Selatan ke seluruh Indonesia Tahun 1985 : menyebar ke 23 negara Tahun 1971 : mencapai Timur Tengah, Uni Sovyet, Afrika Selatan dan Sahara. Tahun 1992 : di sekitar Madras wabah vibrio kolera O139 Bengal seluruh India Malaysia
Penularan - Kolera di dalam tinja ditularkan melalui makanan, minuman , lalat atau melalui kontak langsung. - Hanya sekitar 1-5% yang terinfeksi menjadi sakit. - Untuk menimbulkan penyakit kolera perlu 1 juta kuman. - Masa inkubasi 2-6 hari.
Patogenesis V.cholerae ditelan, berkembang biak di usus mengeluarkan toksin diabsorsi enterosit adenil siklase diaktifkan cAMP me hipersekresi Cl- ke dlm lumen dan menghalangi absorbsi Na+. hiperosmolar cairan ditarik dinding usus diregang diare
Gejala Klinik - Diare banyak , 1000 cc/jam, feses amis, manis menusuk,warna seperti cucian beras. - Kejang otot : hipokalemia, hipocalsemia dan hipochloremi. - Asidosis. - Lemah karena gangguan elektrolit, tidak berdaya tapi sadar. - Dehidrasi, lidah kering, pipi cekung facies cholerica, suara serak (vox cholerica), kulit tangan keriput (washer woman hand).
Lanjutan …
- Urine berkurang/anuri. Hipovolemia, sirkulasi lambat, suhu bisa mencapai 34oC, nadi cepat dan halus. - Hipotensi, sianosis perifer, anoksia ginjal ATN GGA - Asidosis, pernafasan Kussmaul.
Diagnosis : - Klinis - Laboratotrium - Kultur Feses Thiosulfate-citrate-bile salt sucrose (TCBS)
II. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah tepi
: Hb, leuko, diff, LED.
b. Elektrolit serum : Na, K, Ca, Mg, HCO3, analisa gas darah. c. Ureum, kreatinin. d. Feses : darah samar, kultur dan resistensi test, pewarnaan wright. Kalau perlu : analisa supernatan tinja ( elektrolit Na, K, Cl, HCO3 )
Pemeriksaan Fisik Umum – kulit – Kardiovaskuler – Abdomen – Neurologi dan Muskulo skelete SI STE M SCORE : TANDA KLINIS
SKOR
TANDA KLINIS
SKOR
1. Muntah
1
8. Facies cholerica
2
2. Turgor kurang
1
9. Sianosis
2
3. Akral dingin
1
10. TD < 90 mmHg
1
4. Washer woman's hands
1
11. TS < 60 mmHg
2
12. Apatis
1
5. Nadi >120/mt
1
13. Somnolen/sopor
2
6. Nafas >30/mt
1
14. Usia > 50 th
-1
7. Vox cholerica
2
15. Usia > 60 th
- 2
III. TERAPI A. Suportif : 1. Rehidrasi inisial: dengan larutan RL dan NaCl 0,9 %. Jumlah cairan = score/15 x BB x 0,1 x 1000 ml diberikan dalam 2 jam. (Jika ada tanda-tanda asidosis, berikan Na bicarbonate). 2. Maintenance: 2 1/2 liter cairan untuk pemeliharaan ditambah cairan pengganti pengeluaran selama observasi (sesuai balance cairan).
Lanjutan ..
B. Spesifik : – Tetrasiklin
500 mg tiap 6 jam PO (untuk susp. kolera) 3 hari.
– Doksisiklin
dosis tunggal 300 mg.
– Macrolite
: eritomisin selama 3 hari
– Ciprofloxacin
3 x 500 mg / hari
2 x 500 mg/hari selama 3 hari.
Pencegahan •
Memperbaiki sanitasi lingkungan dan sanitasi pribadi, makanan dan air minum harus bersih.
•
Vaksinasi tidak begitu bermanfaat karena antibodi yang timbul setelah vaksinasi tidak bertahan lama.
SEKIAN