HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA
Disusun oleh :
Kelompok III Kelas 1B Fakultas Ilmu Komputer S1 Teknik Informatika T.A 2010/2011 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jl.RS. Fatmawati Pondok Labu 12450 Jakarta Selatan
KATA PENGANTAR Puji syukur Kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. teman-teman. Amin...
Jakarta,November2010
Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................... PENGANTAR............................................ ..............................I .........I 1. DAFTAR ISI.......................................... ISI............................................................... ......................II .II 2. BAB I PENDAHULUAN............................................1 PENDAHULUAN............................................1 3. BAB II ISI.................................... ISI.......................................................... ................................2 ..........2 A. HAKIKAT MANUSIA .....................................6 .....................................6 B. DIMENSI KEMANUSIAAN.............................9 KEMANUSIAAN.............................9 C. PANCADAYA.................... PANCADAYA......................................... ...............................15 ..........15
4. BAB III A. PENUTUP.................... PENUTUP............................................. ......................................17 .............17 B. KESIMPULAN.............. KESIMPULAN.............................. ................................... ....................18 .18 C. DAFTAR PUSTAKA........................................19 PUSTAKA........................................19 D. PENYUSUN................ PENYUSUN................................... ......................................20 ...................20
BAB I Pendahuluan Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu¶alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kami disini ingin membahas materi tentang Harkat dan martabat martabat manusia. Harkat dan Martabat Martabat Manuasia membedakan membedakan manusia dari makhluk makhluk lainnya di seluruh alam semesta, dimana Harkat dan Martabat Manusia (HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah: a) Makhluk yang terindah dalam be ntuk dan pencitraannya; b) Makhluk yang tertinggi derajatnya; c) Makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahn Yang Maha Kuasa; d) Khalifah dimuka bumi; dan e) Pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM) Pada diri manusia dapat dilihat adanya lima dimensi kemanusiaan, yaitu : 1) Demensi kefitrahan; 2) Dimensi keindividualan; 3) Dimensi kesosialan; 4) Dimensi kesusilaan; dan 5) Dimensi keberagamaan. Kata kunci untuk dimensi kefitrahan adalah kebenaaran dan keluhuran, dimensi keindividualan adalah potensi dan perbedaan dan perbedaan,, dimensi kesosialan adalah komunikasi dan kebersamaan, kebersamaan , dimensi kesusilaan adalah nilai dan moral , dan dimensi keberagamaan adalah iman dan taqwa. Kelima dimensi kemanusiaan tersebut merupakan satu kesa tuan, saling terkait dan berpengaruh
Pada dasarnya menyatu, berdinamika dan bersinergi sejak awal kejadian individu, sampai akhir kehidupannya. Kelima menuju kepada perkembangan individu menjadi ³manusia seutuhnya´ Untuk memungkinkan perkembangan indivi du ke arah yang dimaksud itu, manusia dikaruniai lima jenis bibit yang dalam hal ini disebut Pancadaya, yaitu: (1) Daya cipta, (2) Daya karsa, (3) Daya rasa, (4) Daya karya, dan (5) Daya taqwa. Pancadaya menjadi sisi hakiki dari keseluruhan keseluruhan dimensi kemanusiaan. Dalam kajian, pancadaya dimanifestasikan sebagai intelegensi rasional, intelegensi social, intelegensi emosional, intelegensi instrumental, dan intelegensi spiritual.
BAB II HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA (HMM) DAN IMPLIKASINYA
A. Hakikat Manusia 1.
Manusia adalah mahluk yang paling indah dan sempurna dalam pencitraanya
Citra kesempurnaan dan keindahan manusia diwujudkan melalui penampilan budaya dan peradaban yang terus berkembang. Kebudayaan itu adalah ciptaan manusia dan syarat bagi kehidupan manusia. Manusia menciptakan kebudayaa dan kebudayaan itu sendiri menjadikan manusia makhluk yang berbudaya. Manusia juga disebut dengan makhluk yang memiliki peradaban (Civil Society). Melalui peradaban ini manusia dapat mengembnagkan pola pikir, berbuat dan bertindak serta merasakan yang merupakan cerminan dari kebudayaannya. Pengertian hakikat manusaia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut : y
y
y
y
y
y
y
y
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibat melibatkan kan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk untuk ditempati. ditempati . Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama l ingkungan ingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
2. Manusia adalah mahluk mahluk yang paling paling tinggi derajatnya .
Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban amanat pengetahuan tentang Allah. Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan kekuatan dalam kedua dunia dunia i ni untuk mencapai kesempurnaan. kesempurnaan. Sebab tidak tidak sesuatupun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat. Manusia mempunyai mempunyai kekuatan kekuatan ini melalui esensi sifat -sifatnya -sifatnya (sifat-sifat ruhnya), bukan melalui raganya. Karena ruh manusia berkaitan dengan derajat tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai kekuatannya, entah itu malaikat maupun setan sekalipun atau segala sesuatu lainnya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang paling rendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatannya, entah itu hewan dan binatang buas atau yang lainnya. Ketika mengaduk mengaduk dan mengolah tanah, semua sifat hewan dan binatang buas, semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan tumbuh-tumbuhan dan benda benda -benda mati diaktualisasikan. diaktualisasikan. Hanya saja , tanah itu dipilih untuk mengejawantahka mengejawantahkan n sifat "dua tangan -Ku". Karena masing-masing sifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu ada mutiara dan permata berupa sifat Ilahi.
3.Manusia
adalah khalifah di muka bumi .
Manusia sebagai makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkan sebagai "khalifah" (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan merupakan wakil Allah untuk menjadi saksi -Nya serta mengungkapkan mengungkapkan rahasiarahasia rahasia firman-Nya. Para mahkluk yang lain ti dak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia. Dalam dunia pendidikan,manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan, mengelola
atau
mengatur mengatur
kehidupan
dibumi,untuk
dimanfaatkan
bagi
kehidupan,tanpa merusak tatanan dan keharmonisannya. Artinya manusia ditugaskan untuk membimbing generasi kini dan yang akan datang, serta menjalin keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
4.Makluk yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa. Di antara ciri mereka yang takwa adalah beriman kepada kepad a yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan menafkahkan sebagian sebagian rezeki anugera anug erah h Allah, beriman kepada al -Quran dan kitab-kitab kitab -kitab samawi sebelum alQuran, alQuran, serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).
5.Manusia adalah makhluk pemilik Hak Asasi Manusia (HAM)
Manusia dalam menjalani kehidupannya telah dilengkapi dengan hak dasar (HAM) yang dikrarkan untuk dijalankan bagi sesama manusia. Hak dasar ini yang mengatur tata kehidupan kehidupan manusia, sehingga dalam men jalankan aktifitas kehidupan tidak mengalami benturan dengan aturan yang telah ditetapkan.
Aturan
tersebut
antra
lain
adalah
kebebasan
dalam
menjalankan/menentukan nasib dalam menjalankan kehidupan. Manusia jug memiliki kebebasan kebebasan dalam menjalan menjalan perintah,da lam hal ini tentu masih dalam bingkai keempat butir harkatdan martabat manusia.(HMM)
B. Dimensi Kemanusiaan 1.Dimensi Kefitrahan.
Berdasarkan dimensi ini, tujuan pendidikan diarahkan diarahkan kepada pencapaian pencap aian target yang berkaitan dengan hakikat penciptaan penci ptaan manusia oleh Allah SWT. Dari Dari sudut pandangan ini, maka pendidikan bertujuan untuk membimbing perkembangan perserta didik secara optimal agar menjadi pengabdi kepada Allah yang setia (QS.51:56) Berangkat dari tujuan ini, maka aktivitas pendidikan diarahkan diarahkan kepada kepada upaya upaya mem mem bimbing bimbi ng manusia manusi a agar dapat menempat me nempatkan kan diri dan berperan sebagai individu yang taat dalam menjalankan ajaran agama Allah. Jadi Jadi dimensi dimensi ini diarahkan pada pembentukan pribadi yang b ersikap taat ta at asas as as ter t erhadap hadap pengabdian kepada Allah. Mengacu kepada kepada tujuan tersebut, pendidikan dipandang seba gai upaya untuk menempatkan manusia manusia pada statusnya sebagai makhluk yang diciptakan.
2.Dimensi Keindividualan.
Manusia merupakan makhluk ciptaan yang unik. Secara umum manusia memiliki sejumlah sejumlah persamaan. Namun Namun di balik itu sebagai indi vidu, manusia manusi a juga memiliki memili ki berbagai perbedaan antara anta ra individu yang yang satu dengan dengan yang lainnya. lain nya. Kenyataan ini menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa manusia sebagai individu individu secara fitrah fitra h memiliki perbedaan. perbedaan. Selain itu perbedaan tersebut juga terdapat pada kadar kadar kemampuan kemampuan yang dimiliki masing -masing individu. individu. Jadi secara secara fitrah, fitra h, manusia manus ia memiliki perbedaan individu ( individual individual differencies) yang memang unik. Sehubungan dengan dengan kondisi itu, maka tujuan pendidikan diarahkan pada usaha membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal, dengan tidak mengabaikan adanya faktor perbedaan individu,serta menyesuaikan pengembanganya dengan kadar kemampuan dari potensi yang dimiliki masing-masing.
Dimensi individu dititikberatkan pada pada bimbingan bimbingan dan pengembang an potensi fitrah manusia dalam statusnya sebagai insan. Dalam konteks al-Insan, manusia adalah makhluk yang eksploratif (dapat mengembangkan diri). Tetapi dalam kaitan dengan adanya perbedaan individu, pengembangan diri manusia adalah
dalam kapasitasnya kapasitasnya sebagai individu. individu. Dengan demikian de mikian menurut men urut dimensi di mensi ini, i ni, usaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insan kamil (individu manusia paripurna), sesuai dengan kadar yang dimiliki masing-masing individu.Manusia sebagai individu memiliki memiliki potensi fisik, mental, dan spiri tual. Pendidikan dalam kaitan ini, digambarkan sebagai upaya untuk mengembangkan mengembangkan potensi fisik, mental, dan spiritual sesuai dengan dengan kadar kemampuan setiap individu secara utuh, berimbang dan optimal. Tujuan pendidikan dalam hal ini diarahkan pada pencapaian target target perkembangan maksimal dari ketiga potensi tersebut, denga n memperhatikan memperhati kan kepentingan faktor perbedaan individu. Sejalan dengan adanya perbedaan individu tersebut, maka selain adanya faktor kadar kadar kemampuan kemampuan yang berbeda, pada diri peserta didikpun terdapat irama perkembangan yang berbeda pula. Oleh karena itu da lam kaitan dengan dimensi dimensi segala faktor yang menyangkut perbedaan ini perlu diperhatikan, antara lain tahap perkembangan, yang tidak tida k sama pada setiap set iap individu. Dengan Dengan demikian dalam dalam memberikan memberikan pendidikan pendidikan kepada kepada peserta peserta didik, perlakuan terhadap setiap indi vidu harus pula didasarkan atas pertimbangan per timbangan perbedaan perbedaan ini.
3.Dimensi
Kesosialan.
Manusia adalah makhluk makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki memiliki dorong an untuk hidup berkelompok secara bersama -sama. Oleh karena itu dimens dimensii sosial sosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang yang didasa dida sarkan rkan pada pa da pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasy bermasyarakat, arakat, manusia mengenal sejumlah lingkungan sosial, dari bentuk satuan yang terkecil terkecil hingga yang paling palin g kompleks, yaitu rumah tangga tangga hingga ke ke lingkungan yang paling luas seperti negara. Sejalan dengan hal itu, maka tujuan pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan kewajiban, hak dan tanggung jawab sosial, serta sikap toleran, agar keharmonisan hubungan hubungan antar sesama manusia dapat berjalan dengan dengan harmonis. Pendidikan Pendidikan dalam
konteks konteks
ini
adalah
merupakan merupakan
usaha untuk
mem mem bimbin bimb ing g
dan
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan serasi dengan tuntutan dan kebutuhan ma ma syarakat lingkungannya. lingkungannya. Dengan kemampuan berperan berperan atas dasar peme nuhan kewajiban kewajiban dan tanggung tanggung jawab ini, serta penghargaan penghargaan terhadap terhadap hak-hak hak-ha k asasi yang y ang dimiliki di miliki,, maka diharapkan peserta didik nantinya akan dapat ikut menciptakan keharmonisan dan kedamaian hidup dalam masyarakat, bangsa, maupun antar sesama manusia secara global global.. Dalam kaitan dengan dengan kehidupan kehidupan bermasyarakat bermasyarakat tujuan pendidik an diarahkan pada pembentukan manusia sosial yang memiliki sifat takwa sebagai dasar sikap dan perilaku. Kehidupan bermasyarakat bermasyarakat merupakan kenyataan yang tak dapat dihindarkan, karena manusia manusia adalah makhluk sosial sejalan dengan dengan konsep al Nas. Walaupun demikian kehidupan bermasyarakat tidak seharusnya meleburkan kodrat kodrat individu demi kepen kepen tingan sosial sepenuhnya. Sebagai anggota masyarakat manusia perlu pula menyadari eksistensinya sebagai makhluk individu.
4.Dimensi Kesusilaan.
Dalam
dimensi
ini
manusia
dipandang
sebagai
sosok
individu
yangmemiliki potensi fitriyah. Maksudnya bahwa sejak dilahirkan, pada diri manusia sudah ada sejumlah potensi bawaan bawaan yang diperoleh secara fitrah. fitrah. Menurut M. Quraish Shihab, potensi ini mengacu kepada tiga kecenderung kecenderungan an utama, yaitu benar, baik, dan indah. Manusia pada dasarnya cenderung cender ung untuk senang senan g dengan yang benar, yang baik, dan yang indah (M. Quraish Shihab, Shihab, 1996 ). Atas dasar sudut pandang ini terlihat bahwa manusia pada dasarnya merupakan makhluk makhluk yang me miliki nilai-nilai moral (senang dengan yang baik, dan membenci membenci yang buruk). buruk). Kecenderungan itu merupakan bawaan, bawaan, sehingga di mana, dan kapan pun pun kecenderungan tersebut akan muncul. Manusia Manusi a terdorong terdoron g untuk berbuat sesuatu yang baik dan terpuji, serta menghindar untuk berbuat buruk dan tercela. Namun demikian, oleh karena pengaruh lingkungan terkadang kecenderungan itu sering tidak tampak.Dalam hubungan dengan dimensi moral ini, maka pelaksanaan pelaksanaan pendidikan ditunjukan kepada upaya pembentukan manusia sebagai sebagai pribadi yang bermoral. Tujuan Tujuan pendidikan dititik beratkan pada upaya pengenalan
terhadap nilai-nilai yang yang baik dan kemudian
mengintemaliksasiny mengintemaliksasinya,serta a,serta mengaplikasikannya mengaplikasikannya,, nilai -nilai tersebuat dalam sikap dan perilaku perilaku melalui melalui pembiasaan. pembiasaan. Sumber utama dari nilai -nilai moral dimaksud adalah ajaran wahyu.Dimensi moral dinilai berguna dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Dengan pendekatan ini, diharapkan kepribadian peserta didik akan selaras dengan fitrahnya. Melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai nilai -nilai ajaran moral, peserta didik disadarkan akan nilai-nilai nilai-nilai asasi kemanusiaan yang yang dimilikinya, dimilikinya, yaitu sebagai sebagai makhluk yang bermoral. bermoral. Makhluk Makhl uk yang dapat membedakan yang bai k dari yang buruk, serta mampu mampu untuk untuk mempertahankan nilai nilai -nilai tersebut secara konsisten.
Atas dasar prinsip prinsip ini, manusia merupakan merupakan makhluk makhluk yang dalam se gala bentuk aktivitasnya aktivitasnya adalah makhluk yang terikat kepada kepada nilai -nilai moral, yang sumbernya adalah wahyu Ilahi. Kesadaran Ke sadaran akan adanya nilai-nilai nilai-nilai moral moral yang wajib dipatuhi dipatuhi dan diterapkan dalam kehidupannya, kehidupannya, karena dirinya di rinya merupakan sosok pribadi penyandang nilai-nilai itu.
5. DIMENSI KEBERAGAMAAN.
Mengacu kepada kepada dimensi dimensi ini, maka maka tujuan Pendidikan diarahkan diarahkan kepada upaya pembentukan pembentukan sikap sikap takwa. Dengan Dengan demikian demikian pendidikan ditujukan dituj ukan kepada kepa da upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa. Di antara ciri mereka yang takwa adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki anugerah Allah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab samawi sama wi sebelu seb elum m alQuran, serta keyakinan keyakinan kehidupan kehidupan akhirat akhirat (QS. 2:3). Takwa kemudian
secara
umum dapat
dirumuskan
sebagai
kemam puan untuk
memelihara memelihara diri dari siksaan Allah, Allah, yakni dengan cara cara mema tuhi dan melaksanakan segala perintah-Nya. lalu diimbangi dengan usaha semaksimal mungkin untuk menjauhkan clan menghin dari diri dari perbuatan yang melanggar.segala melanggar.segal a bentuk bentuk larangan -Nya. Ketakwaan dikaitkan dengan dimensi tauhid, karena sifat ketakwaan mencerminkan ketauhidan secara menyeluruh, yaitu mematuhi sepenuhnya perintah Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, sejalan dengan dengan pe rintahnya agar manusia bertakwa (QS.4:131).
C.
PANCADAYA
1.DAYA
TAQWA
Merupakan basis dan kekuatan pengeanmbangan yang secara hakiki ada pada diri manusiua untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dari tuhan Yang Maha Kuasa. Tujuan pendidikan pada pada daya takwa ini adalah dalam upaya pembentukan pembentukan sikaf takwa. Dengan demikian pendidikan pendidikan ditujukan pada upaya membimbing dan mengembangankan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba yang bertakwa kepada Sang Khalik. 2.DAYA
CIPTA
Berhubungan dengan kemampuan akal,pikiran,kecerdasan dan fungsi otak, yang sering disebut dengan komponen kognitif. Dalam taxonomy Bloom ada enam tingkatan berpikir yang harus dikembangkan untuk membangun proses berpikir yang komprehensif dari tingkatan yang paling rendah sampai pada tingkatan yang paling tinggi, yaitu Knowledge,Understanding,Application,analysis,synthesis, and Evalution 3.DAYA
RASA
Mengarah pada kekuatan perasaan atau emosi yang sering disebut dengan kmponen afektif. Dalam daya ini peserta didik dibentuk untuk dapat,menerima (Receiving)merespon (responding),menilai atau menghargai (valuing) dalam prose pembelajaran.
4.DAYA KARSA
Merupakan kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu. Dorongan dalam pendidikan yang juga sering disebut dengan motivasi. Motivasi ini bisa saja dari dalam individu( Intrinsict) dan dari luar individu (extrinsict). Kedua motivasi ini akan mempengaruhi peserta didik dalam prose belajar mengajar . 5.DAYA KARYA
Mengarah pada ahsil atau produk nyata yang langsung dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan. Dalam taxonomy pendidikan,daya ini meliputi Imitation, manipulation,precision, and articulation. Dalam taxonomy ini, peserta didik usahakan untuk dapat mendemonstarasikan mendemonstarasikan,, memanpulasi memanpulasi proses kegiatan dengan akurat dan e ffisien terhadap apa yang telah diberikan oleh pendidik .
BAB III A. PENUTUP
Demikian makalah tentang Harkat dan martabat manusia yang kami buat,. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak
kekurangan,
oleh
sebab
itu
penulis
sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
B. KESIMPULAN Dari uraian tentang Implikasi HMM terhadap Pendidikan, dapat disimpulkan bahwa titik tolak pendidikan itu adalah Harkat dan Martabat Manusia (HMM). Berdasarkan HMM itu ditetapkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai.
Untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
dilakukan
proses
pembelajaran,yang merupakan interaksi antara manusia dengan manuasia (pendidik dan peserta didik). Proses pembelajaran dalam pendidikan ini pada hakikatnya adalah proses pengembangan segenap potensi/dimensi yang ada melalui pancadaya. Pendidikan merupakan wahana bagi pengembangan manusia. manusia. Pendidikan menjadi menjadi media bagi pemuliaan kemanu kemanu siaan manusia yang tercermin dalam HMM dengan dimensi kemanusiaan dan pancadaya serta HMM-nya itu. Pendidikan terjadi di antara manusia oleh manusia dan untuk manusia, serta hanya mungkin terjadi dalam hubungan antarmanusia.
DAFTAR PUSTAKA Hamalik,Oemar.2003.
erencanaan P engajaran engajaran P erencanaan
Berdasarkan pendekatan sistim .Jakarta
Bumi Aksara Kemp.J.E. 1980. Designing Effective Instruction. Instruction . New York. MacMilan College Manan,Imran,1989. Antropologi Antropologi
endidikan:Suatu P endidikan:Suatu
engantar .Jakarta. P engantar .Jakarta.
Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan. Nasution,S. Sosiologi P endidikan. endidikan. Jakarta.Bumi Aksara. Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan, 2005
eta P eta
Keilmuan P endidikan. endidikan. Jakarta;
Depdiknas. Prayitno, 2005. Sosok Keilmuan Ilmu P endidikan. endidikan. Padang: UNP. Prayitno, 2008. Dasar 2008. Dasar Teori dan P raksis raksis P endidikan endidikan Padang: UNP.
PENYUSUN
Nama
NRP
Gagan firmansyah
210.511.061
Eko pratama cahyadi
210.511.088
Feri purdi pratama
210.511.090