ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN
-KELOMPOK 3-
POPI RAHAYU ANJALIKA
RIO SATRIYANTARA
ZINNURAENI
Unsur-Unsur Keragaman dan Kesederajatan Manusia di Indonesia
3. Ideologi dan Politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Indonesia hanya mengakui satu ideologi yaitu Pancasila. Politik mencakup konflik antara individu-individu dan kelompok untuk memperolah kekuasaan yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkan. Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial. Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideologi dan politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya Orde Lama.
4. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta. Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat menyakitkan tapi juga membahayakan kerukunan masyarakat. Bahkan bisa menjadi pemicu perang antar etnis atau suku. Perbedaan kondisi ekonomi pada kehidupan masyarakat juga dapat memicu terjadinya kesenjangan sosial.
Unsur-Unsur Keragaman dan Kesederajatan Manusia di Indonesia
1. Suku, Bangsa, dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti kata yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan Gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun memiliki pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
SUBMENU
Makna Keragaman dan Kesederajatan Dalam Masyarakat
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan pada suatu ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Individu dan masyarakat adalah suatu bagian komplementer atau saling melengkapi. Masyarakat Indonesia digolongkan sebagi masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri atas beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional.
Kesamaan derajat warga negara di dalam hukum dan di muka pemerintah terdapat pada pasal 27 ayat 1 yang menetapkan bahwa "Segala warga negara bersama-sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
SUBMENU
PEMBAHASAN
A
Makna Keragaman dan Kesederajatan Dalam Masyarakat
B
Unsur-Unsur Keragaman dan Kesederajatan Manusia di Indonesia
C
Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
D
Problematika Dalam Keragaman dan Kesederajatan
MENU
PEMBAHASAN
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia diberi akal, perasaan, dan kehendak yang menyatakan kesempurnaannya sebagai makhluk budaya. Makhluk yang sifatnya menginginkan yang benar dan yang bermanfaat bagi kehidupan bersama sesuai dengan kemampuannya.
Sifat ini manusiawi, semua manusia diciptakan memiliki kodrat masing-masing. Namun dalam menghadapi lingkungan alam dan sosial, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan tetapi juga ketidaksamaan dan ketidakseragaman yang diungkapkan dalam berbagai bentuk dan corak pikiran, perasaan, perbuatan, dan hasil pikiran serta perbuatannya.
MENU
KAJIAN PUSTAKA
Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat atau setara yang menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan atau pangkat, kedudukan. Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. (Setiadi, 2006: 141)
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Di hadapan Tuhan manusia memiliki kesamaan derajat dan kedudukan. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan manusia terhadap Tuhan. (Herimanto, 2009: 98)
Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Indonesia adalah negara yang Multi Etnik. Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni sehingga perbedaan yang ada sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi.
Sifat dasar masyarakat majemuk (Van de Berghe):
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda,
2. Mempunyai struktur sosial yang bersifat non-komplementer,
3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar,
4. Sering terjadi konflik antar kelompok,
5. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, dan
6. Adanya dominasi publik.
SUBMENU
Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Realitas itu harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa sehingga kemajemukan dapat dipertumpul. Jika tidak maka akan terjadi hal-hal seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivisme atau rasialis, yaitu suatu keadaan dimana adanya keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Pluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
Problematika Dalam Keragaman dan Kesederajatan
Salah satu bentuk problema dalam Keragaman dan Kesederajatan ialah Diskriminasi. Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang. (Setiady, 2006)
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa "Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu". Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa, "Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat".
SUBMENU
Apa yang terjadi esok ialah apa yang engkau lakukan hari ini
QUIT
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Herimanto. 2009. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Sinar Grafika Offset
Angga. 2005. Kebudayaan dan Peradaban. http://angga17kireina.wordpress.com/category/kuliah-sistem-informasi/ilmu-sosial- budaya-dasar/ Diakses pada tanggal 15 September 2012.
Anonim. 2011. BAB 6-Manusia, Keragaman dan Kesederajatan. http://kelompokduaisbd.blogspot.com/2012/04/bab-6-manusia-keragaman-dan.html Diakses Pada Tanggal 15 September 2012.
Anonim. 2011. MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN. http://mueraja.blog.com/2011/06/05/manusia-keseragaman-dan- kesederajatan/ Diakses pada tanggal 15 September 2012.
Lv, Fatony. 2011. Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan. http://vatonilv.blogspot.com/2011/11/manusia-keragaman-dan- kesederajatan.html Diakses Pada Tanggal 15 September 2012.
Wulansari. 2011. Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan. http://isbdbywulansari1cmatematika.blogspot.com/2011/06/manusia-keseragaman- dan-kesederajatan.html Diakses pada tanggal 15 September 2012.
MENU
PENUTUP
Saran
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi dari berbagai Tindakan Diskriminasi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang "majemuk" atau "heterogen". Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari berbagai data dan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan- perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi,
2. Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki,
3. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa dan Ras, Agama dan Keyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan Ekonomi serta Kesenjangan Sosial,
4. Diskriminasi adalah sikap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara dan kebangsaan seseorang
MENU
Problematika Dalam Keragaman dan Kesedarajatan
Salah satu bentuk problematika diskriminasi saat ini ialah mengapa warga etnis Tionghoa hingga kini tidak (mau) banyak terjun ke dunia politik.
Dalam berpolitik, mengapa warga etnis Tionghoa hingga kini tidak (mau) banyak terjun ke dunia politik bukan karena warga etnis Tionghoa tidak (mau) berpolitik, namun akibat sistem yang diskriminatif yang sesungguhnya membuat etnis ini tidak (bisa) terjun 'bebas berpolitik'. Tidak saja dalam konteks politik nasional tetapi juga lokal, seperti pilkada/ pilgub.
Kita ambil contoh ialah salah satu Etnis Tionghoa yang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok. Banyak yang kurang setuju dengan pencalonannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hal tersebut dikarenakan statusnya sebagai Etnis Minoritas yakni Tionghoa dan juga agamanya yakni Nasrani. Masalah ke-Tionghoa-an Ahok bukanlah menjadi latar belakang diskriminasi oleh masyarakat, namun lebih mengarah ke masalah agamanya yakni Nasrani.
KAJIAN PUSTAKA
Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut KBBI artinya: 1. Tingkah laku; 2. Macam, jenis; 3. Lagu: musik; langgam; 4. Warna, corak, ragi; 5. Laras atau tata bahasa. Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi di dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situsi ekonomi. (Setiadi, 2006: 141)
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam layaknya binatang atau tumbuhan. Keragaman manusia dimaksudkan adalah setiap manusia memiliki perbedaan. (Herimanto, 2009: 97)
Unsur-Unsur Keragaman dan Kesederajatan Manusia di Indonesia
5. Tata Krama (Adat dan Kesopanan)
Tata Krama yang dianggap dari bahasa Jawa yang berarti "adat sopan santun, basa basi" pada dasarnya adalah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap, dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang jika dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.
6. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan belum meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan mengakibatkan makin bertambahnya pengangguran di kalangan pemuda serta terjadinya kesenjangan ekonomi.
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini ialah Bagaimana pengertian keragaman dan kesederajatan serta beberapa contoh bentuk tindakan diskriminasi.
C. TUJUAN MASALAH
Kita memahami makna keragaman dan kesederajatan serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
KAJIAN PUSTAKA
MANUSIA
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang tedapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa.
Menurut Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si, dalam bukunya yang berjudul "Ilmu Sosial & Budaya Dasar" mengatakan bahwa Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk individu atau pribadi yang memiliki perbedaan satu sama lain. Adanya perbedaan itulah yang melahirkan keragaman.
Manusia memiliki kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Salah satu bentuk kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik darat, laut, maupun udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang terbatas.
MENU
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keragaman Manusia dan Kesederajatan merupakan masalah yang sangat rumit. Salah satu pandangan filsafat mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk monodualis jiwa raga. Dari aspek jiwa manusia memiliki cipta, rasa, dan karsa sehinga dalam tingkah lakunya mampu mempertimbangkan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam keragaman dan kesederajatan manusia akan membawa manusia pada potensi sebagai makhluk yang paling sempurna. Dengan keistimewaan yang dimiliki menyebabkan manusia perlu keseragaman dan kesederajatan agar dapat memikul amanah sebagai kholifah yang bermoral di muka bumi ini.
MENU
M E N U
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
selesai
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
13
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
10/19/2012
#
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/19/2012
#
10/19/2012
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#