asuhan keperawatan tentang eliminasiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Makalah Eliminasi Alvi
Full description
hasil diskusi SGD dan bolak-balik buku sama browsingan.Full description
IU & IADeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
AIDeskripsi lengkap
MMDeskripsi lengkap
MM
patofisiologi inkontinesia alvi
IU & IA
Full description
Full description
pathway eliminasi urinDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Reaksi EliminasiFull description
pathway eliminasi urinFull description
awes diare
EliminasiDeskripsi lengkap
Defekasi sebagian merupakan refleks,sebagian lagi merupakan aktivitas volunter. Masuknya makanan ke dalam rektum menstimulasi keinginan untuk defekasi,ditransmisikan sepanjang saraf parasimpatis ke bagian sakral dari medula spinalis dan stimulus eferen ditransmisikan sepanjang saraf parasimpatis eferen untuk mencapai aksi muskular.
Terjadi relaksasi spinkter anus. Kontraksi otot kolon Kontraksi diafragma dan otot-otot abdomen Peninggian dasar pelvik Terjadi defekasi Kontraksi spinkter,pengeluaran feses terjadi.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Prosedur Diagnostik
Data subjektif
Hal-hal yang perlu ditanyakan : Bagaimana kebiasaan BAB ? Bagaimana warna,konsistensi dan bau feses ? Keluhan yang berhubungan dengan BAB ? Penggunaan laxatif/pencahar .
Inspeksi Auskultasi Perkusi
Palpasi
Gelombang peristaltik normal/tidak Bising usus Apakah ada cairan pada rongga abdomen ? Apakah kembung ?
Massa di abdomen
Gangguan defekasi berhubungan dengan immobilisasi ditandai dengan klien mengeluh sudah 5 hari tidak b.a.b.,klien bed rest,perut kembung,bising usus (+),teraba massa pada perut kiri bawah. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan konstipasi ditandai dengan klien mengeluh sudah 5 hari tidak b.a.b.,perut mules,nafsu makan menurun,klien gelisah,perut kembung,muka kurang bergairah.
Dx. Kep. 1 :
Tujuan : Terpenuhi kebutuhan eliminasi tinja dengan kreteria: Klien dapat b.a.b. Kebiasaan b.a.b. kembali seperti biasa Klien merasa lega dan perut merasa enak. Intervensi : Beri makanan tinggi serat Beri latihan mobilisasi terbatas Lakukan pemberian glyserin spuit,bila tidak berhasil lakukan secara manual.
Tujuan :
Rasa nyaman terpenuhi dengan kreteria: Klien merasa lega, tidak gelisah lagi. Mules hilang Kembung hilang Dapat b.a.b dengan normal Intervensi : Beri makanan tinggi serat Meningkatkan mobilisasi Banyak minum Banyak makan buah-buahan Keluarkan feses dengan cara glyserin spuit,huknah atau manual Observasi keadaan umum.
Tujuan : Keseimbangan cairan terpenuhi dengan kreteria : Klien sudah tidak haus lagi B.a.b/menjadi normal Turgor kulit baik Mata tidak cekung
Intervensi : Observasi keadaan umum Awasi b.a.b. (konsistensi,warna dan bau) Beri cairan melalui per oral atau parenteral Beri obat sesuai hasil kolaborasi dengan tim medis.
Tujuan : Komplikasi teratasi dengan kreteria : Klien tidak mengeluh sakit perut Klien tenang Klien sudah flatus Klien tidak kembung lagi
Intervensi : Observasi keadaan umum Beri latihan mobilisasi terbatas Beri cerobong angin (schorstein) Lakukan penyuluhan (penkes)
Pemasukan cairan bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang. Pemberian makanan tinggi serat bertujuan untuk merangsang defekasi karena makanan tersebut banyak menghasilkan sisa makanan yang harus dikeluarkan. Huknah bertujuan untuk membantu melembekkan feses dan mempermudah pengeluaran feses. Pemberian glyserin bertujuan merangsang b.a.b dan melicinkan feses. Mobilisasi merangsang kerja otot termasuk otot-otot pencernaan.