Pola kerusakan akson Saraf optik terdiri dari kumpulan serabur saraf atau akson, glia, vaskuler dan jaringan ikat.Jaringan akson saraf optik tersusun dari sel ganglion retina dalam brntuk lapisan serbut-serabut saraf retina dan dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian besar akson (92%) melaani pengli!atan sentral atau 2"% dari pengli!atan, sedangkan sisana terdiri dari serabut saraf ang berasal dari bagian temporal retina dibagi ole! rafe !ori#ontal menjadi saraf bagian atas dan ba$a! makula berjalan melingkari serabut papilomakuler dan disebut serabut arkuata. Serabut ang berasal dari sel ganglion retina atas akan menempati papil saraf optik bagian atas, sedang ang berasal sel ganglion retina bagian ba$a! menempati papil bagian ba$a!. Serabut saraf dari makula (papillomaular bundle), dilapisi ole! mielin ang tipis dan bentukna bentukna keil, menempati papil sedikit di ba$a! daera! midpoint bagian temporal. Serabut saraf dari bagian nasal berjalan relatif lurus dan memasuki papil bagian dari bagian nasal. &natomi &natomi serabut saraf retina dan saraf optik menentukan gambaran ang k!as dari kelainan pandang glaukoma. Pada glaukoma kerusakan serabut saraf pada papil terutama terletak di bagian superotemporal dan inferotemporal. 'empat 'empat ini diduga diduga paling rentan ter!adap kenaikan tekanan intra okuler karena merupakan pertemuan vaskularisasi pembulu! dara! silier. ambaran ang k!as dari kelainan lapang pandangan pandangan pada glaukoma ole! karena kerusakan pada masing-masing kumpulan serabut saraf (bundle) dari saraf papil. erusakan serabut saraf menangkut serabut saraf arkuata atas dan ba$a! dari makula dan sepanjang rafe !ori#ontal, akan memberi gambaran kelainan lapang pandangan berupa defek lapang pandangan ang meluas dari bagian nasal titik fiksasi meluas ke perifer. *entuk, ukuran dan lokasi dari skotoma tergantung dari luas dan tempat kerusakan kumpulan serabut saraf papil saraf optik. erusakan serabut saraf pada glaukoma ada dua mekanisme aitu gangguang transport akson dan gangguan vaskularisasi.'ransport akson adala! aliran ang mele$ati serabut saraf ang berasal dari sel bodi maupun ang menuju ke sel bodi. +engan adana kenaikan ' akan terjadi terja di gangguan transport
akson plasma dan gangguan perfusi pada saraf optik se!ingga aliran dara! ke saraf optik berkurang. ambaran kelainan lapangan pandang pada glaukoma simpleks ada bermaam-maam. Pada stadium a$al glaukoma gambaranna sebagai depresi umum, dan apabila proses berjalan terus gambaran bisa beruba! menjadi defek arkuata dan pada stadium ak!ir berupa defek altitudinal. elainan lapangan pandang sesuai dengan perjalanan penakit juga beruba! menjadi lebi! padat (denser) dan bertamba! luas dimana pada a$alna !ana mengenai separu! lapangan beruba! menjadi seluru! lapangan. +epresi adala! suatu bentuk defek lapangan pandang ang merupakan penurunan sensitivitas retina meneluru! atau lokal se!ingga terjadi penempitan isopter, terutama pada bagian nasal. Penderita dengan /+ ratio dan ' lebi! tinggi dan akan mengalami penempitan isopter lebi! banak dan bintik buta lebi! lebar. &pabila pemeriksa menemukan gambaran seperti ini bisa menduga ba!$a kerusakan saraf ole! glaukoma seperti ini bisa menduga ba!$a kerusakan saraf ole! glaukoma suda! terjadi terutama apabila terjadi unilateral atau ' tinggi dan upping luas. +iduga kenaikan ' menebabkan kerusakan ang difus, tetapi kurang mempengaru!i perkembangan kelainan ang lokal. elainan lapangan pandang ang bersifat lokal dapat dibagi menjadi beberapa maam antara lain kelainan daera! *jerrum dan daera! perifer ang disebabkan ole! kerusakan serabut saraf akan terli!at sebagai skotoma. Skotoma adala! suatu daera! dengan defek lapangan pandang ang normal. ambaran skotoma pada glaukoma simpleks pada a$al kelainan 20% adala! skotoma parasentral, 21% nasal step sentral maupun perifer, "% skotoma parasentral dan nasal step pada periode sangat a$al kelainan lapangan pandang dan 3% defek bentuk sektor. *eberapa bentuk skotoma pada glaukoma simplek antara lain4 . Skotoma daera! *jerrum, ang menurut letakna dapat dibedakan menjadi 4 a. 5asal step atas dan ba$a! ang dibagi ole! meridian !ori#ontal ang menggambarkan berak!ira serabut saraf pada rafe !ori#ontal, disebabkan karena turunna sensitivitas pada tempat masukna serabut saraf.
b. +efek arkuata atas dan ba$a! merupakan perluasan dari skotoma *jerrum ang kemudian menjadi satu sebagai lengkungan di sebela! atas atau ba$a! titik fiksasi. . Skotoma arkuata daera! *jerrum berupa skotoma-skotoma parasentral pada 1 1 daera! 1 - 21 dari ttik fiksasi akibat kerusakan serabut saraf arkuata atas dan ba$a!. Skotoma ang terkeil terdapat pada sekitar bintik buta. d. Skotoma parasentral adala! skotoma ang mengenai daera! ang berbatasan dengan titik fiksasi tetapi tidak mengenai titik fiksasi. e. Skotoma sekosentral merupakan skotoma ang mengenai bintik buta dan titik fiksasi. f. Perluasan bintik buata karena terdapat skotoma-skotoma di sekitar bintik buta. g. *arring of blind spot aitu bintik buta keluar dari isopter disertai depresi isopter sentral.
2. Skotoma daera! perifer meliputi 4 a. +epresi/penumpulan nasal, merupakan tanda a$al penurunan lapangan pandang pada glaukoma, bila terjadi bersamaan dengan kerusakan serabut saraf merupakan tanda patognomonis untuk glaukoma. b. 5asal step atas dan ba$a! biasana gambaranna berbentuk baji. 5asal step terjadi paling a$al ole! karena penurunan sensitivitas semua serabut saraf. &dana gambaran nasal step berguna untuk menegakkan diagnosa glaukoma apabila gambaran ang lain meragukan. . +efek sektor pada bagian temporal biasana terjadi pada stadium ak!ir perjalanan penakit, tetapi gambaran !ana ada pada beberapa kasus.
Peruba!an lapangan pandang ang progresif pada glaukoma simpleks ada dua ara aitu . Peruba!an lapangan pandang ang tiba-tiba disebabkan ole! kerusakan serabut saraf ang baru. Peruba!an ang terjadi berupa skotoma ang absolut atau relatif sesuai peruba!an kerusakan serabut saraf ang terjadi, misalna skotoma parasentral ang terpisa! menjadi skotoma arkuata.
2. erusakan terjadi pada daera! ang berbatasan dengan kumpulan serabut saraf maka skotoma menjadi bertamba! luas, dan lapangan pandang bagian perifer !ilang, gambaran skotoma parasentral. Peruba!an lapangan pandang ang progresif ini disebabkan ole! kenaikan '.