Nama : Nindia Nur Arifiana Putri Nim
: 135020307111004
Kelas : Praktikum Audit CH Pertanyaan Diskusi 1. Tugas utama dari masing-masing posisi tim perikatan audit yang dibentuk KAP Adi Susilo dan Rekan untuk menyelesaikan setiap penugasan audit a. Partner Partner menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit, bertanggung jawab atas hubungan dalam klien, bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai auditing. Tugas Partner Menandatangani laporan audit dan management letter Bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien Mereview program audit, draft laporan audit independen, draft laporan keuangan Mengorganisir, mengimplementasikan, mengimplementasikan, dan mengontrol sistem pengendalian mutu KAP
b. Manajer Manajer bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu w aktu audit Tugas Manajer Menyusun dan mereview draft laporan keuangan, laporan auditor independen dan management letter. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior di kantor auditor Bertanggungjawab Bertanggungjawab atas penyeliaan/supervisori penyeliaan/supervisori dua atau lebih perikatan audit sekaligus Melakukan review kecukupan kertas kerja audit dan kumpulan koreksik oreksikoreksi audit Melakukan supervisi pekerjaan senior dan junior auditor Melakukan evaluasi terhadap kinerja auditor senior maupun staf auditor
c. Senior Auditor Senior auditor sebagai auditor penanggungjawab ( in charge auditor ), ), yaitu auditor yang memenuhi syarat untuk memikul tanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta penyusunan rancangan laporan auditor, yang akan dikaji ulang dan disetujui oleh manager auditor dan partner Tugas Senior Auditor Melaksanakan audit, bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana r encana Mengarahkan dan mereview pekerjaan staf auditor, umumnya staf auditor melakukan audit terhadap satu objek pada saat tertentu Melaksanaan program audit terhadap staff auditor dan penyusunan kertas kerja oleh staff auditor Mengawasi kinerja staff auditor dan mereview hasil dari program auditan staff auditor Melakukan diskusi dengan staf auditor mengenai temuan-temuan audit dan alternatif prosedur dan koordinasi pelaksanaan program audit dengan manager
d. Staf Auditor Auditor staff sering kali melakukan tugas-tugas tugas-tugas audit yang rinci, namun mereka mempunyai pengalaman yang sangat terbatas sehingga perlu banyak melakukan audit di lapangan atau kota dan perlu diawasi secara teliti Tugas Staf Auditor Melaksanakan pekerjaan lapangan Melaksanakan prosedur audit secara rinci Mengumpulkan dan mengevaluasi kecukupan bukti audit sesuai dengan program audit Menyusun kelengkapan kertas kerja Mengusulkan koreksi-koreksi atas temuan-temuan audit Membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan 2. Sebutkan masing-masing tujuan dari dimilikinya partner-in-charge dan consulting dalam setiap perikatan per ikatan audit partner dalam
a. Tujuan di milikiya partner-in-charge Sebagai kepala tim yang akan melakukan perikatan audit Membantu memberikan pertimbangan untuk menerima atau menolak perikatan audit
Membantu dalam pengambilan keputusan selama proyek audit dilaksanakan b. Tujuan di milikiya consulting partner Sebagai pemberi rekomendasi dan review terhadap hasil akhir Memberikan nasihat mengenai klien yang benar-benar baru atau masih belum pernah ditangani oleh KAP sebelumnya Menyetujui pelaksanaan perikatan audit secara bersama dan terlaksananya check and balance sehingga tercipta pengawasan yang memadai dan tetap terjaganya kompetensi dalam setiap aktivitas audit.
c. Menurut saya KAP tersebut harus melakukan rotasi partner, dengan beberapa alasan yaitu diantaranya 1. Mengacu pada seksi 203 dari Sarbanes Oxley yang menyatakan bahwa: “It should be unlawful for a registered public accounting to provide audit services to an issuer if the lead (or coordinating) audit partner, or the audit partner responsible for reviewing the audit, has performed audit services for that issuer in each of the 5 previous years of that issuer ”. Dengan demikian, sebuah kantor akuntan publik hanya boleh menugaskan satu orang partner untuk memimpin audit di satu klien yang sama selama lima tahun berturut-turut. Aturan ini muncul sebagai bentuk reaksi atas terjadinya kasus Enron dengan KAP besar yaitu Andersen. Aturan pergantiannya ini juga diberlakukan di Indonesia sejak tahun 2003. 2. Auditor baru pasti akan melakukan pemahaman baru atas aspek bisnis klien, yang membuat auditor tersebut menjadi tidak langsung percaya atas reputasi bisnis klien di masa lalu terkait pelaporan keuangan sehingga auditor baru tersebut menjadi dapat lebih bersikap skeptis terhadap klien barunya daripada auditor yang sama. Jika auditor tidak mengetahui bisnis klien dan reputasi klien di masa lalu, maka ia akan lebih berhati-hati dalam mengaudit klien yang baru. 3. Auditor harus mempertahankan independensi dalam penugasan. Akan wajar jika independensi auditor diragukan jika ia memiliki tenure yang makin panjang pada satu klien. Walaupun ia bertugas atas nama pemegang saham, auditor bagaimanapun juga dipilih dan digaji oleh manajemen klien. Ketika hubungan tersebut makin panjang, maka dependensi finansial auditor terhadap klien akan makin besar juga. Semakin tinggi dependensi finansial ini, maka dikhawatirkan independensi auditor akan makin turun.
lama KMK 423 th 2002 pasal 6 dan 59 ayat 4, 259 H 2003 > auditor
539 KAP bisa mengaudit berturut turut, audit 3 tahun Kalo yang baru 3 tahun ganti, PP No 20 tahun 2015 pasal 11 > max5 tahun berturut2 Kalopun ada sanksi adm bisa berupa denda, pembatasan audit yang dilakukan (ada sanksi sendiri)
PMK No 17
marketing yang dilakukan oleh KAP untuk menambah akuisisi klien klien 3. Apakah kegiatan marketing baru tidak bertentangan dengan prinsip independensi? Menurut saya kegiatan marketing yang dilakukan oleh KAP untuk menambah akuisisi klien baru tidak bertentangan dengan prinsip indepedensi auditordengan syarat kegiatan marketing yang dilakukan oleh KAP hanya digunakan untuk memperkenalkan KAP yang bersangkutan kepada publik dan jasa-jasa apa yang dapat dikerjakan oleh KAP tersebut. Kegiatan marketing seperti advertensi ini pun sudah tidak dilarang oleh IAI. Selama kegiatan marketing tersebut tidak menciptakan harapan yang berlebihan dan tidak menggambarkan seolah-olah dapat mempengaruhi keputusan pejabat pengadilan, badan pengatur atau badan/instansi lain yang serupa maka kegiatan marketing tersebut tidak akan mempengaruhi independensi auditor (Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik 502). Independensi adalah sikap yang bebas dan tidak tergantung kepada pihak lain, terdapat 3 jenis independensi auditor yaitu independence in appearance, in fact, in profesionalism; yang mana ketika KAP beriklan tentu tidak akan mempengaruhi independensinya terhadap klien karena auditor tahu bahwa bagaimanapun laporan keuangan tetap akan menjadi tanggungjawab klien dan tanggungjawab auditor terbatas pada pemberian opini atas laporan keuangan klien.
Dan haruskah manajemen menunjuk seorang auditor secara khusus untuk kegiatan akuisisi klien baru seperti kegiatan marketing tsb?
Ya memang harus, jika tidak ada divisi pemasaran dalam KAP Adi Susilo dan Rekan maka bagaimana mungkin KAP tersebut dapat dikenal oleh klien dan bagaimana mungkin klien dapat mengetahui jenis-jenis jasa atestasi, konsultasi, akuntansi, pembukuan dan jasa-jasa lainnya yang disediakan oleh KAP tersebut.
4. Alasan mengapa organisasi besar mempertimbangkan untuk mengakuisisi KAP seperti KAP Adi Susilo dan Rekan
Ada beberapa alasan mengapa KAP besar mengakuisisi KAP menengah ke bawah, yaitu antara lain: lain: a. Agar dapat memperluas jaringan kerjanya dan mempercayai bahwa bekerjasama dengan KAP kecil akan membuat KAPnya lebih mampu bekerja secara berkualitas, fleksibel dan menjangkau segala ukuran, jenis dan wilayah bisnis klien. Semakin besar reputasi dan nama suatu KAP yang sering melakukan akuisisi tersebut maka publik akan semakin percaya terhadap kualitas audit suatu KAP tersebut. b. Agar nama dari KAP menengah kebawah seperti KAP Adi Susilo dan Rekan, akan ikut terangkat dan terpromosikan secara tidak langsung. c. Agar KAP tersebut juga menjadi dapat memperoleh klien dengan ukuran bisnis yang lebih lebih besar besar sebagaimana sebagaimana biasa dilayani oleh oleh KAP besar induknya induknya tersebut. tersebut. d. Bentuk penggabungan usaha ini adalah baik untuk profesi audit, karena berdasarkan penelitian Firth dan Liau Tan (1998) mengatakan bahwa kualitas audit sangat sering dikaitkan dengan skala auditor yang mencakup empat faktor, yaitu: 1. Jumlah dan ragam klien yang ditangani oleh suatu klien, 2. Ragam jasa yang ditawarkan, 3. Luas cakupan geografis pelayanan jasa yang disediakan, termasuk afiliasi internasional, 4. Jumlah staf audit. e. Kantor Akuntan Publik (KAP) kecil atau menengah mungkin mempunyai pengalaman yang jauh lebih banyak di dalam proses pengauditan klien-klien yang bukan merupakan klien bidikan utama kantor akuntan publik besar. f. KAP yang mempunyai nama besar adalah KAP asing yang sangat awam dengan budaya di Indonesia sehingga jalan termudah untuk bekerja sesuai dengan budaya yang ada di daerah (Indonesia) adalah dengan mengakuisisi KAP lokal yang mungkin dari segi ukuran masih kecil atau menengah. menengah. Keuntungan apabila KAP menengah kebawah seperti KAP Adi Susilo dan Rekan bersedia diakuisisi oleh KAP besar
Standarisasi yang paling mencolok adanya akuisisi antara KAP besar dengan menengah kebawah adalah adanya standarisasi yang coba diterapkan oleh KAP besar tersebut di dalam setiap penugasan audit maupun dar internal KAP yang diakusisi itu sendiri sehingga KAP menengah kebawah yang telah diakuisisi mau tidak mau harus mengikuti syarat-syarat penjaminan mutu yang dibuat oleh KAP besar. Apakah semua bentuk penggabungan usaha tersebut baik untuk profesi audit?
Tidak semua penggabungan usaha tersebut menimbulkan dampak yang positif, bahkan hal tersebut dapat juga menimbulkan dampak negatif bagi KAP menengah kebawah yang telah diakuisisi, diantaranya:
Perubahan Budaya Organisasi Perubahan budaya organisasi KAP karena harus mengikuti syarat-syarat penjaminan mutu dari KAP yang telah mengakuisisinya mengakuisisinya akan mengakibatkan perubahan budaya organisasi yang mempunyai implikasi ditinggalkannya KAP yang bersangkutan dengan klien-klien lamanya.
5. Apabila selama periode sibuk, individu seringkali berpindah tempat ke area yang berbeda, contohnya dari jasa konsultasi ke jasa audit. Berikan pendapat ^^ Tentu hal tersebut akan menimbulkan permasalahan akibat aktivitas individu yang sama yang berpindah ke area yang berbeda dalam perusahaan yang sama. Sebagai contoh bagaimana mungkin individu yang bertindak sebagai jasa konsultasi atas permasalahan di perusahaan tersebut bertindak sebagai pengaudit hasil jasa konsultasinya kepada klien. Permasalahan yang mungkin timbul dari kasus tersebut adalah permasalahan terkait pelanggaran standar umum auditing yang kedua yaitu standar yang mengharuskan auditor untuk menjaga sikap mental independennya. Kompetensi seorang auditor saja tidak cukup dalam proses audit, auditor harus benar-benar jelas dan tegas terhadap perannya sebagai apa dalam proses audit.
1. Independensi, Sumber Daya Manusia, Penugasan Personil, Supervisi. Informasi tambahan : melakukan perjanjian, ada tidaknya sertifikat yang pendukung profesionalnya, mengecek laporan secara berkala
Aturan etika kompartemen akuntan publik tahun 2000 di seksi 502 menggantikan peraturan yang lama , anggota dalam menjalankan praktik bisa mencari klien melalui pemasaran iklan dll.
Kode etik profesi akuntan publik thn 2008 seksi 150.2 : setiap praktisi bertindak jujur mengenai jasa profesionalnya. pr ofesionalnya. Tidak boleh merendahkan, marketing tidak boleh komersiil.
No 5 yang menjadi masalah dilarang memberikan jasa konsultasi dan jasa audit di tahun yang sama. Latihan no 1 A. Tanggungjawab Tanggungjawab pimpinan pimpinan : pimpinan pimpinan KAP tanggungjawab secara keseluruhan terhadap mutu KAP. Contoh Adi Susilo : PPL, CPA dan 30 SKP per tahun untuk karyawan baru masuk B. Aturan dan etika profesi : mematuhi etprof yang berlaku ex tidak memiliki hubungan khusus dengan klien ex interpedensi C Penerimaan dan keberlanjutan klien D SDM E Pelaksanaan Perikatan , 1 konsultasi, 2, 3 dokumentasi, 4 perbedaan pendapat F Pemantauan