Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : Tanggal :
PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengob Pengobata atan n merupa merupakan kan suatu suatu proses proses ilmiah ilmiah yang yang dilaku dilakukan kan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anam anamne nesi siss dan dan pem pemerik eriksa saan an.. Dala Dalam m pros proses es peng pengob obat atan an terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan risiko sekeil mungkin bagi pasien. !al tersebut dapat diapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. "ala "alah h satu satu pera perang ngka katt untu untuk k ter terap apai ainy nyaa peng penggu guna naan an obat obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan seara seragam pada pelayanan kesehatan dasar dasar atau puskesm puskesmas# as# yaitu yaitu Pedom Pedoman an Pengobat Pengobatan an Dasar di Puskesmas. Pene Penera rapa pan n Pedo Pedom man ini ini diha dihara rapk pkan an dapa dapatt menin eningk gkat atka kan n kera kerasi sion onal alan an peng penggu guna naan an obat obat## dan dan deng dengan an demik demikia ian n akan akan menun$ menun$ang ang upaya upaya penap penapaia aian n Millenium Development Goals %MD& %MD&s' s' ()*+ ()*+ dala dalam m hal hal penu penurun runan an ,ngka ngka Kemat Kematia ian n ayi ayi %,K'# penurun runan ,ngka Kema ematian bu bu %,K %,K' serta rta Pemberantasan !/0,D" dan Penyakit Menular. Pedo Pedom man Peng Pengob obat atan an Dasa Dasarr di Pusk Puskes esm mas seba sebaga gaim iman anaa diteta ditetapka pkan n dengan dengan Keputu Keputusan san Menter Menterii Keseha Kesehatan tan 1 Nomor Nomor (230Me (230Menke nkes0" s0"K0 K00( 0())4 ))4 perlu perlu direvi direvisi si dan disem disempurn purnaka akan n seara seara berkala berkala## tidak tidak hanya hanya menyesua menyesuaika ikan n dengan dengan kema$u kema$uan an yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011 *
') ABSES GIGI Kompetensi : 3 dan ) !aporan Penyakit : 1*03
$%D X : K0)+"
a. Def$n$#$ Pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke $aringan di sekitarnya# biasanya berasal dari suatu infeksi. ,bses gigi yang dimaksud adalah abses pada pulpa dan periapikal.
b. Pen"e!a! ,bses ini ter$adi dari infeksi gigi yang berisi airan %nanah' dialirkan ke gusi sehingga gusi yang berada di dekat gigi tersebut membengkak.
c. Ga!aran Kl$n$# 1) Pada pemeriksaan tampak pembengkakan disekitar gigi yang sakit. ila abses terdapat di gigi depan atas# pembengkakan dapat sampai ke kelopak mata# sedangkan abses gigi belakang atas menyebabkan bengkak sampai ke pipi. ,bses gigi ba;ah menyebabkan bengkak sampai ke dagu atau telinga dan submaksilaris. 2) Pasien kadang demam# kadang tidak dapat membuka mulut lebar. 3) &igi goyah dan sakit saat mengunyah.
d. D$agno#$# Pembengkakan gusi dengan tanda peradangan di sekitar gigi yang sakit.
e. Penatalak#anaan 1) Pasien dian$urkan berkumur dengan air garam hangat. 2) De;asa: ,moksisilin +)) mg tiap 4 $am selama @ hari ,nak : ,moksisilin *)-*+ mg0kg# tiap 3-4 $am 3) "imtomatik: Parasetamol De;asa: +)) mg tiap 3-4 $am ,nak : *)-*+ mg0kg# tiap 3-4 $am
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2011 **
maupun maupun farmasi farmasi## tetapi tetapi $uga $uga didasa didasarkan rkan pada pada pola pola penyaki penyakitt yang ada di puskesmas. Pada revisi kali ini ini terdapat perubahan dan penam penambaha bahan n se$uml se$umlah ah diagno diagnosis sis yang yang diangg dianggap ap pentin penting g serta ditiap diagnosis dilengkapi dengan Komunikasi# nformasi nfor masi dan 5dukasi %K5' yang bermanfaat baik untuk pasien maupun keluarganya. eberapaa kri eberap kriter teria ia dal dalam am pem pemili ilihan han dia diagno gnosis sis peny penyaki akitt yan yang g perlu disusun dalam kaitan mengukur mengukur mutu# yaitu: Peny nyaki akitt te terse rsebu butt me memp mpuny unyai ai dam dampa pak k fu fung ngsio siona nall ya yang ng a. Pe besar. b. Merupakan penyakit yang $elas batas-batasnya dan relatif mudah mendiagnosisnya. c. Prevalensinya relatif ukup tinggi. d. Per$alanan penyakitnya dapat seara nyata dipengaruhi oleh tindakan medis yang ada. e. Pengelolaannya dapat ditetapkan seara $elas. f. 6aktor non-medis yang mempengaruhinya sudah diketahui. Peny nyusu usuna nan n di diag agno nosi siss di dises sesua uaik ikan an de deng ngan an kom kompet peten ensi si g. Pe dokter dan sistem pelaporan yang ada.
Tujuan dan Manfaat Pedoan Pengo!atan Tu$uan Pedoman Pengobatan. Tu$uan $uan Pedo Pedom man Peng Pengob obat atan an dike dikelo lom mpokk pokkan an dala dalam m beberapa hal: Mutu Pelayanan Pengobatan. 7leh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang ang terpi rpilih untuk masi asing-ma -masing penya nyakit 0 diagnosis. "tandar Profesi. "enantiasa "enantiasa men$adi men$adi standar standar profesi profesi setinggi-t setinggi-tingg ingginya inya karena disusun dan diputuskan atas kesepakatan para ahli. Perlindungan !ukum. Merupakan landasan hukum dalam men$alankan profesi karena disusun dan disepakati para ahli dan organisasi profesi kesehatan dan diterbitkan oleh pemerintah.
2 Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011
Kebi$akan dan Mana$emen 7bat. Peren Perenana anaan an obat obat yang yang diguna digunakan kan akan akan lebih lebih tepat# tepat# seara seara langsu langsung ng dapat dapat mengop mengoptim timalk alkan an pembiay pembiayaan aan pengobatan. Manfaat Pedoman Pengobatan. eberapa manfaat dengan adanya pedoman pengobatan: a. 8ntuk pasien. Pasien hanya memperoleh obat yang benar dibutuhkan. b. 8ntuk Pelaksana Pengobatan. Tingkat Tingkat profesionalisme profesionalisme tinggi tinggi karena sesuai dengan dengan standar. Pemegang Kebi$akan Kesehatan dan c. 8ntuk Pengelolaan 7bat. Peng Pengen enda dallian ian biay biayaa obat obat dan dan supla uplaii obat obat dapa dapatt dilaksanakan dengan baik.
Metode Pen"u#unan Penyusunan pedoman ini terdiri dari: Panitia Penyusunan Pedoman. Kontributor. Tim Pakar 0 ,hli.
Langkah-langkah penyusunan Pedoman: 1. Penyusunan konsep 0 draft. 7leh 7leh Pani Paniti tiaa Peny Penyus usun unan an ditam ditamba bah h kont kontri ribu buto torr baik baik lintas program maupun lintas sektoral. 2. Pembahasan konsep 0 draft. 7leh : - Panitia Penyusunan.
- Kontributor. - Pakar 0 ,hli. 3.
Pembahasan akhir. 7leh : - Panitia Penyusunan.
- Kontributor. - Pakar 0 ,hli. 4.
Disemin eminaasi# sosia sialisasi asi dan Pengobatan Dasar di Puskesmas.
Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011 9
evaluasi
Pedoma oman
C.
Ruang L$ngku% Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas meliputi pedoman penatalaksanaan terhadap $enis-$enis penyakit yang ada di Puskesmas. Puskesmas. Dalam penatalaksanaan penatalaksanaan tersebut tersebut mengau mengau pada "tandar Kompetensi Ko mpetensi Dokter. "tanda "tandarr Kompet Kompetens ensii Dokter Dokter telah telah diterb diterbitk itkan an oleh oleh Konsil Konsil Kedokteran ndonesia tahun ())3 dalam rangka memenuhi amanah 8ndang-8ndang No.(2 tahun ()) tentang Praktek Kedokteran. Dengan Dengan di$adikanny di$adikannyaa "tandar "tandar Kompetensi Kompetensi Dokter ini sebagai aua auan n dala dalam m meny enyusun usun pedo pedom man peng pengob obaatan tan dasar asar di Puskesmas# diharapkan seorang profesi dokter akan mampu :
a. Menger$akan tugas 0 peker$aan profesinya. b. Mengorganisasikan tugasnya seara baik. Tanggap dan tahu yang dilakukan bila ter$adi sesuatu yang c. Tanggap berbeda. Meng Menggu guna naka kan n kemam kemampu puan an yang yang dimi dimili liki ki untu untuk k d. memeahkan masalah di bidang profesinya. e. Melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda. Dalam "tandar Kompetensi Dokter ada beberapa komponen kompe kompete tens nsi# i# akan akan teta tetapi pi hany hanyaa kompet kompeten ensi si inti inti pada pada area area pengelolaan masalah kesehatan terutama pada daftar penyakit yang dipilih menurut perkiraan data kesakitan dan kematian yang terbanyak di ndonesia pada tingkat pelayanan kesehatan dasar. Pengertian dan Tingkat Kemampuan pengelolaan penyakit:
T$ngkat Kea%uan & Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaa literatur. Dalam korespo koresponde ndensi nsi## ia dapat dapat menge mengenal nal gambar gambaran an klinik klinik ini# ini# dan tahu bagaimana mendapatkan informasi informasi lebih lan$ut. lan$ut. Leve Levell ini ini mengi engind ndik ikas asik ikan an over overvi vie; e; leve level. l. ila ila mengh enghad adap apii pasi pasien en deng dengan an gam gambara baran n klin klinik ik ini ini dan dan menduga penyakitnya# Dokter segera meru$uk.
4 Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011
T$ngkat Kea%uan ' Mampu memb embuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter %misalnya: nya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray'. X-ray'. Dokter mamp mampu u meru$ meru$uk uk pasi pasien en see seepa patny tnyaa ke spes spesia iali liss yang yang relevan dan mampu menindaklan$uti sesudahnya.
T$ngkat Kea%uan ( (a) Mampu ampu membu embuat at diag diagno nosi siss klin klinik ik berd berdas asar arka kan n pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tam tambaha bahan n yang ang dim diminta inta oleh oleh dokt dokter er %mis %misal alny nya: a: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray'. X-ray'. Dokte okterr dapa dapatt memut emutus uska kan n dan membe emberi ri tera terapi pi pendahuluan# serta meru$uk ke spesialis yang relevan %bukan kasus ga;at darurat'. (!) Mam Mampu membu embuat at diag diagno nosi siss klin klinik ik berd berdas asar arka kan n pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tam tambaha bahan n yang ang dim diminta inta oleh oleh dokt dokter er %mis %misal alny nya: a: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray'. X-ray'. Dokte okterr dapa dapatt memut emutus uska kan n dan membe emberi ri tera terapi pi pendahuluan# serta meru$uk ke spesialis yang relevan %kasus ga;at darurat'.
T$ngkat Kea%uan * Mampu memb embuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tamba ambah han yang ang diminta oleh dokter %mi %misalnya nya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray'. X-ray'. Dokter dapat dapat memutu memutuska skan n dan mampu mampu menang menangani ani proble problem m itu seara mandiri hingga tuntas.
Pada tiap diagnosis penyakit dalam pedoman ini dilengkapi dengan tingkat kemampuan kompetensi dokter dan kode penyakit %
info inform rmas asii tent tentan ang g tinda indaka kan n maupu aupun n peng pengob obat atan an yang ang tela telah h dilakukan terhadap pasien tersebut. 1u$u 1u$uka kan n bali balik k bisa bisa berup berupaa pasi pasien en mela melan$ n$ut utka kan n peng pengob obat atan an di Puskesmas# atau masih diperlukan ru$ukan lebih lan$ut bagi pasien yang memerlukan pemeriksaan spesialistik. Dalam penatalaksanaan pengobatan pasien oleh tenaga medis# harus berpedoman pada 3 langkah pengobatan rasional sebagai berikut %>!7# *22': 1. Definisikan masalah penyakit pasien Tentukan tu$uan pengobatan 2. Tentukan rmakologi dan 3. Tentukan pilihan pengobatan %non farma farmakologi' 4. Penulisan resep yang baik dan benar 5. Memberikan informasi dan edukasi yang memadai 6. Monitoring dan evaluasi pengobatan
BAB II PENATALAKSANAAN PENGOBATAN
1. ABORTUS Kompetensi !aporan Penyakit
: 3 : 1"# 1"01
$%D X : &03
a. Def$n$#$ Terhentinya proses kehamilan sebelum $anin dapat hidup di luar kandungan. kandungan. "ebagai "ebagai batasan batasan digunakan digunakan kehamilan kehamilan kurang kurang dari (( minggu atau berat $anin kurang dari +)) g.
6 Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011
b. Pen"e!a! "ebagi "ebagian an besar besar diseba disebabka bkan n karena karena kelain kelainan an kromosom kromosom hasil hasil konsepsi. eberapa penyebab lain adalah trauma# kelainan alat kandungan dan sebab yang tidak diketahui.
c. Ga!aran Kl$n$# ,danya ge$ala kehamilan %terlambat haid# mual0 muntah pada pagi hari' yang disertai perdarahan pervaginam %mulai berak sam sampai pai ber bergumpa umpall' dan dan0ata 0atau u nyer nyerii peru perutt bagi bagian an ba; ba;ah# ah# mengarah ke diagnosis abortus. 1) A!ortu# I$nen# +An,aan KeguguranDitandai dengan perdarahan pervaginam sedikit# nyeri perut tidak ada atau sedikit. elum ada pembukaan serviks. serviks . 2) A!ortu# In#$%$en# +Keguguran #edang !erlang#ungPerdarahan pervaginam banyak %dapat sampai bergumpalgumpal gumpal'# '# nyeri nyeri perut perut hebat# hebat# terdapa terdapatt pembuk pembukaan aan servik serviks. s. Kadang-kadang tampak $aringan hasil konsepsi di ostium serviks. 3) A!ortu# Inko%letu# +Keguguran t$dak lengka%Perdarahan pervaginam banyak# nyeri perut sedang sampai hebat. hebat. 1i;ay 1i;ayat at keluar keluar $aring $aringan an hasil hasil konsep konsepsi si sebagi sebagian# an# ostium serviks bisa masih terbuka atau mulai tertutup. 4) A!ortu# Ko%letu# +Keguguran lengka%Perdar Perdaraha ahan n pervag pervagina inam m mulai mulai berkur berkurang ang?be ?berhen rhenti ti## tanpa tanpa nyeri perut# ostium serviks sudah tertutup. 1i;ayat keluar $aringan hasil konsepsi utuh# utuh# seluruhnya.
Abortion +Keguguran +Keguguran "ang terta.an5) Missed Abortion
,bortus dengan hasil konsepsi tetap tertahan intra uterin selama ( minggu atau lebih. 1i;aya ayat perdarahan pervaginam sedikit# tanpa nyeri perut# ostium serviks masih tertutup. Pembesaran uterus tidak sesuai %lebih keil' dari usia gestasi yang seharusnya.
d. D$agno#$# Terlambat haid %amenore' kurang dari (( minggu. 1) Terlambat Perdaraha ahan n pervag pervagina inam# m# mungki mungkin n disert disertai ai $aring $aringan an hasil hasil 2) Perdar konsepsi. Pedoman Pengobatan Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas 2011 2011 @
3) 1asa nyeri di daerah atas simpisis. 4) Pembukaan ostium serviks. e. Penatalak#anaan 1) Pu#ke#a# non PONED +Pela"anan O!#tetr$ Neonatal Eergen#$ Da#ar-/ a) A!ortu# I$nen# (1) Tirah baring sedikitnya (?9 hari %sebaiknya ra;at inap' (2) Pantang senggama (3) "etelah tirah baring 9 hari# evaluasi ulang diagnosis# bila masih abortus imminens tirah baring dilan$utkan bertahap %duduk?berdiri?ber$alan' (4) Mobilisasi dimulai apabila diyakini tidak ada perdarahan pervaginam ( $am
b) A!ortu# t$ngkat #elanjutn"a (1) ila mungkin lakukan stabilisasi keadaan umum dengan pembebasan $alan napas# pemberian oksigenasi %7( (- liter0menit'# pemasangan airan intravena kristaloid %1inger Laktat01inger ,setat0Na
2) Pada %u#ke#a# PONED a) A!ortu# I$nen# "eperti pada Puskesmas non P7N5D. b) A!ortu# In#$%$en# (1) ,ntibiotik profilaksis: ,moksisilin +)) mg per oral sebelum tindakan kuretase. (2) Perlu segera dilakukan pengeluaran hasil konsepsi dan pengosongan kavum uteri. Dapat dilakukan dengan abortus tang# sendok kuret# dan kuret hisap (3) 8terotonika: 7ksitosin *) 8 i.m.
8 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2011
(4) Disesuaikan dengan program P7N5D Dit$en 8K Dasar
c) A!ortu# Inko%letu# (1) Perlu segera dilakukan pengosongan kavum uteri. Dapat dilakukan dengan abortus tang# sendok kuret# dan kuret hisap (2) "egera atasi kega;atdaruratan: (a) 7ksigenisasi (? liter0menit (b) Pemberian airan i.v. kristaloid %Na
d) A!ortu# Ko%letu# (1) 5valuasi adakah komplikasi abortus %anemia dan infeksi' (2) ,pabila di$umpai komplikasi# disesuaikan tanpa komplikasi# (3) ,pabila penatalaksanaan khusus.
penatalaksanaan tidak
perlu
e) M$##ed A!ort$on (1) 5valuasi hematologi rutin %hemoglobin# hematokrit# leukosit# trombosit' dan u$i hemostasis %fibrinogen# ;aktu perdarahan# ;aktu pembekuan'. (2) ila ter$adi gangguan faal hemostasis dan hipofibrinogenemia# segera ru$uk di rumah sakit yang mampu untuk transfusi trombosit0 'u((y-%oat dan komponen darah lainnya. (3) !asil konsepsi perlu dievakuasi dari kavum uteri. Dilaksanakan setelah dipastikan tidak terdapat gangguan faal hemostasis.
f. KIE 1) Pemeriksaan kehamilan seara teratur 2) Pasa abortus dian$urkan untuk mengikuti Keluarga erenana 3) Tunda kehamilan berikutnya sampai kondisi pulih Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2011 2
program
4) Kenali faktor risiko ter$adinya abortus 5) ,pabila ter$adi perdarahan pada saat kehamilan# segera hubungi puskesmas.
10 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2011