Membuat Tempe Dedak 20 Maret 2016 Urip Santoso Peternakantempe dedak
Tempe sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan telah menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Tempe biasanya dibuat dari kedelai yang difermentasi oleh ragi tempe (Rhizopus sp). Kini, tempe bukan saja dibuat dari kedelai tetapi juga dari bahan lain. Salah satunya adalah tempe dedak. Tempe dedak ini tentu saja diperuntukkan bagi hewan/ternak. Cara membuatnya tidak jauh dari pembuatan tempe kedelai. Pertamatama, dedak dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1 (kadar air 60%). Dedak kemudian dikukus selama 30 menit. Tujuan pengukusan adalah selain untuk membuat dedak lebih lunak, juga untuk sterilisasi. Setelah 30 menit, dedak kemudian diambil dan didinginkan. Setelah dingin, dedak ditaburi ragi tempe dengan ukuran 2 gram per kg dedak. Lalu masukkan dedak yang sudah ditaburi ragi ke dalam plastik. Plastik ditutup rapat. Plastik kemudian dilubangi untuk memudahkan pertukaran udara, sebab ragi tempe membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Fermentasi dedak selama 2-3 hari. Gampang kan! Selamat mencoba! Tempe dedak ini dapat diberikan kepada ternak, sebagai salah satu bahan pakan. Tempe dedak mempunyai nilai kecernaan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dedak.
CARA PEMBUATAN FERMENTASI DAN MASA DEPAN DEDAK PADI 1. Siapkan 20 kg dedak, 3% Molase dan 3% EM4 (dari berat 20 kg bahan) 2. Campurkan air bersih 50% dari berat bahan (10 Liter air) dengan Molase dan EM4 tersebut aduk hingga rata 3. Campur larutan dengan dedak secara bertahap dan aduk hingga rata 4. Masukkan hasil pencampuran ke tempat/ kantong plastik dan tutup rapat jangan ada udara masuk
5. Simpan pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung, Biarkan selama 2 sd 3 hari 6. Tanda – tanda fermentasi sdh selesai adalah timbul wangi, ada jamur putih/ merah, terasa hangat 7. Dedak fermentasi dapat segera dicampurkan dengan pakan pabrik dan diberikan ke ayam 8. Untuk mengawetkan dedak fermentasi harus dikerigkan dengan cara diangin – angin 9. Simpan dedak pada tempat yang kering dan jangan terkena air Note ; Dedak bisa juga diganti atau dicampurkan dengan jagung ataupun lainnya untuk pakan ternak Mengintip Peluang Dedak
Kalau ditangani secara profesional, ternyata berbisnis dedak menguntungkan.
Dedak padi atau yang sering kita kenal sebagai bekatul atau rice brand, merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan ransum ternak. Hal ini lantaran kandungan energi dan proteinnya cukup tinggi. Walaupun dedak hanya mengandung energi 2.500 kkal, keberadaannya bersama gaplek dan minyak sawit mentah (CPO) bisa menjadi sumber energi yang dapat mengganti jagung.
“Untuk sumber energi, kita punya jagung, dedak padi. Kalau misalkan dedak padi tidak ada, pakai pollard (dedak gandum). Kalau pollard tidak ada, pasti main jagung, tapi kalau main di jagung terlalu mahal,” ungkap Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc., pakar Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB.
Selain sumber energi, menurut Nahrowi, dedak juga bisa menjadi sumber protein. Bahkan nilai protein dedak lebih tinggi ketimbang jagung. Berdasarkan National Research Council (NRC) 1994, protein dari jagung, dedak padi, gaplek, dan gandum berturut-turut sebesar 8,5, 12,9, 2,5 dan 14,1 persen
Ketersediaan
Di kalangan peracik pakan unggas, dedak padi biasanya difungsikan sebagai penekan harga pakan. Namun belakangan ini, limbah padi tersebut tidak bisa
lagi menyandang fungsi itu. “(Bekatul) itu proteinnya bagus, energinya juga bagus, harganya murah, dulu berfungsi untuk nurunin harga, tapi sekarang tinggi (harganya),” ungkap FX Sudirman, Ketua Umum Asosiasi Produsen Pakan Indonesia (GPMT).
Menurut Sudirman, harga dedak normal sekitar Rp800 per kg, tetapi selama dua tahun terakhir ini tidak pernah mencapai Rp1.000, selalu di atas Rp1.500, bahkan akhir-akhir ini menembus angka Rp2.800 per kg. Melambungnya harga dedak tersebut tak terlepas dari ketersediaannya di pasaran. “Pertama, suplainya kurang. Itu disebabkan karena panennya gagal, bisa kelihatan juga dari harga beras mahal. Yang kedua, kalau bekatul itu life time-nya sebentar, orang nggak bisa stok,” terang salah satu petinggi Sierad Produce tersebut.
Menyikapi kondisi itu, ahli nutrisi di pabrik pakan melakukan berbagai upaya, seperti mengeluarkan kandungan lemaknya lalu dilanjutkan dengan proses pembentukan pellet. “Rice brand yang sudah diambil minyaknya itu bisa lebih awet, dipellet juga jadi lebih mudah. Atau dengan penyimpanan yang bisa menghambat oksidasi,” lanjut Sudirman.
Nahrowi berpendapat, ada cara untuk menjamin ketersediaan yang murah, yaitu melalui fermentasi. Dengan teknik fermentasi yang sedang dikembangkannya, daya simpan dedak bisa mencapai 6 bulan dan lebih hemat karena tidak perlu pemberian imbuhan pakan (feed additive) dan probiotik. “Produk itu kaya akan bakteri asam laktat, kaya akan asam organik. Ini ‘kan tambah berkualitas,” paparnya.
Prospek Dedak
Pemanfaatan dedak untuk pakan ternak di pasaran bersaing dengan konsumsi manusia. “Permasalahan dedak ini, belum ada yang menangani secara profesional. Yang ada hanya penjual-penjual saja. Kalau dedak ini ditangani dengan bagus, sebetulnya manusia juga butuh. Dibeli dari penggilingan padi, langsung diolah. Bahkan kalau dilihat asam lemaknya masih bagus, itu bisa jadi makanan manusia, atau langsung diekstrak minyaknya. Minyaknya ini bisa untuk (mengatasi) jantung koroner,” ungkap Nahrowi.
Gambaran omzet bisnis dedak paling tidak bisa dilihat dari prediksi konsumsi pakan ternak non-ruminansia oleh GPMT. Untuk 2012 diperkirakan konsumsi pakan ternak nasional sebanyak 10,66 juta ton. Bila porsi dedak dalam ransum
pakan 12 persen, maka kebutuhan dedak mencapai hampir 1,3 juta ton setahun atau 100 ribu ton lebih per bulan. Bila harganya Rp2.000 per kg saja, berarti omzet bisnis ini tak kurang dari Rp200 miliar sebulan. Cukup menggiurkan bukan bila Anda mau menangani dedak secara profesional? http://bambangdwisuharmoko.blogspot.de/2015/05/cara-pembuatan-fermentasidan-masa.html
Bekatul Fermentasi Genjot Bobot Ayam Filed in Satwa by admin on October 1, 2009 • 0 Comments
Dengan bekatul fermentasi bobot ayam umur 35 hari mencapai 2 kg Prof Dr Sujono M Kes, fermentasikan bekatul jadi pakan bergizi tinggi Cetak Bekatul Fermentasi 1. Siapkan bekatul alias dedak halus 2. Bekatul dicampur air sebanyak 20% 3. Dikukus hingga empuk 4. Setelah dingin dimasukkan dalam plastik 5. Saat itu juga diberi kapang Rhizophus oligosporus 6. Kantung plastik ditutup dan diperam selama 5 – 7 hari 7. Fermentasi berhasil dicirikan aroma bekatul tidak tengik, melainkan tercium aroma tempe. Selain itu warna berubah menjadi cokelat muda 8. Bekatul fermentasi siap dicampur ke pakan.***
Bekatul atau dedak halus sudah lama dipakai sebagai campuran pakan ternak seperti bungkil jagung dan kedelai. Selain harganya murah, Rp1.200 – Rp1.500/kg, kadar protein yang dikandung kulit bulir padi itu cukup tinggi mencapai 10 – 12%. ‘Pemakaian bekatul mencapai 20
– 30% dari total pakan,’ kata Sobri. Sayangnya, bekatul mudah tengik karena memiliki ikatan asam lemak tidak jenuh. Kelemahan lain, bekatul mengandung asam fitat. Asam ini merupakan zat antinutrisi yang mampu berikatan dengan protein dan mineral seperti Ca, P, Fe, Zn, dan Mg. ‘Asam fitat sulit larut di air dan tahan panas. Sebab itu bekatul sulit dicerna,’ kata Sobri yang merangkap dosen peternakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur. Enzim fitase Asam fitat di bekatul memang dapat menghambat pertumbuhan. Terikatnya fosfor, misalnya, mengganggu pertumbuhan tulang dan kenaikan bobot tubuh ayam. Menurut Ir A rnold P Sinurat, MS. PhD, peneliti utama Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Bogor, ayam perlu 0,4 – 0,5% fosfor di dalam pakan. Jumlah fosfor merosot karena terikat asam fitat. ‘Fosfor yang tersedia hanya 0,25%,’ kata Arnold. Sebab itu dibutuhkan enzim fitase untuk meningkatkan kadar fosfor. Enzim fitase memecah asam fitat menjadi lebih sederhana. Pada hewan ruminansia, enzim fitase diproduksi oleh rumen. Berbeda dengan keluarga monogastrik alias lambung tunggal seperti keluarga unggas, enzim fitase yang dihasilkan sedikit. Enzim fitase dapat diproduksi melalui fermentasi. Adalah Sujono yang menfermentasi bekatul sejak 2001. Sujono memakai kapang tempe Rhizophus oligosporus yang mudah diperoleh sebanyak 2%. Itu terbukti mampu memecah asam fitat menjadi asam lemak tak jenuh. Saat itu karbohidrat, lemak, dan protein terhidrolisis menjadi senyawa sederhana. Dalam bekatul terfermentasi pun terdapat asam lemak tidak jenuh tunggal dan majemuk, antioksidan faktor 2, serta enzim superoksida dismutase. Selain itu vitamin B dan asam amino meningkat. Asam amino, misalnya, naik dari 7,36% menjadi 12,37% dan protein dari 12,09% menjadi 18,82%. Ujungnya proses metabolisme kian lancar dan pertumbuhan optimal. Rendah kolesterol Berdasarkan pengamatan Sujono porsi bekatul fermentasi sebagai campuran pakan dapat ditingkatkan sampai 40%. Ini menguntungkan peternak karena menghemat biaya pakan. Ongkos fermentasi bekatul Rp150 – Rp200/kg. ‘Ini masih lebih irit Rp200/kg dari total ransum,’ tutur Sobri. Nilai itu dihitung dari harga pakan yang terus meningkat: jagung Rp2.500 – Rp3.000/kg dan kedelai Rp5.600/kg. Bekatul fermentasi memiliki keistimewaan lain, yakni menurunkan kolesterol daging dari 54,44 mg menjadi 29,59 mg. Begitu pula kolesterol telur, turun menjadi 196,49 mg/100 g bahan kering dari 252,07 mg/100 g bahan kering. Itu artinya, daging dan telur ayam broiler sehat dikonsumsi.
Tak hanya bekatul, bahan lain seperti solid heavy phase (SHP) dari limbah cair sawit, singkong, daun singkong, onggok, kelapa, ampas sagu, dan biji kopi, bisa difermentasi untuk campuran pakan. Itu dilakukan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor. Pada 2007 balai itu memperkenalkan fermentasi SHP sebagai pengganti 25% jagung. Mikroba yang dipakai sangat adaptif, mudah berbiak, dan tidak menghasilkan racun. Proses fermentasi menunjukkan terjadinya penurunan serat kasar, peningkatan protein, asam amino, dan energi metabolisme. Dengan memfermentasi bahan-bahan campuran pakan, seperti bekatul dan SHP, peternak memperoleh banyak keuntungan. (Lastioro Anmi Tambunan)
Jika dilakukan penggilingan gabah sebanyak 100 kg maka akan diperoleh 80 kg beras pecah kulit (brown rice) dan 20 kg sekam. Dari 80 kg beras pecah kulit tersebut akan dihasilkan 70 kg beras sosoh atau beras putih dan 10 kg bekatul hasil sampingan penggilingan dan penyosohan gabah. Sebenarnya bekatul dapat dibagi atas dua bentuk yaitu berupa bekatul (polish) sebanyak 3 kg dan dedak (bran) sebanyak 7 kg.
Proses pengolahan beras dan bekatul
Komposisi kimia bekatul sangat bervariasi, tergantung kepada faktor agronomis padi, termasuk varietas padi, dan proses penggilingannya. Secara umum, bekatul kaya akan vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, dan B6), vitamin E (tocopherols dan tocotrienols), carotenoids, asam lemak esensial, dietary fiber, asam amino, g-oryzanol, polyphenols, mineral, dan phytosterols. Komponen-komponen bioaktif bekatul banyak terdapat pada pada bagianseed coat dan aleurone layer. Ada banyak manfaat bekatul, baik bagi hewan ternak maupun bagi manusia. Kandungan protein pada bekatul cukup tinggi yaitu sekitar 10-12%, sehingga dapat mendukung pertumbuhan hewan ternak.
Menurut Eijkman (1858-1930) seorang peneliti berkebangsaan Belanda, tiamin (vit. B1) banyak ditemukan dalam bekatul. Eijkman menemukan bahwa ada hubungan erat antara gejala beri-beri pada ayam dengan pemberian makanan beras giling. Dimana dengan pemberian beras giling yang masih mengandung bekatul jarang ditemukan gejala beri-beri. Bekatul juga mengandung Pangamanic Acid yang sering disebut sebagai vitamin B15. Pangamanic Acid ini berfungsi dalam menurunkan kolesterol, meningkatkan kekuatan jantung, dan sebagai antioksidan.
METODE PEMBUATAN CASSAPRO Yang saya paparkan di bawah ini,merupakan aplikasi termudah yang saya pilihkan dengan pertimbangan kepraktisannya. Rekan-rekan peternak yang kebanyakan domisili di pedesaan jika memperoleh Aspergillus Niger sulit dapat menggunakan ragi Tape yang sangat mudah di dapatkan. BAHAN-BAHAN YANG DI PERLUKAN a. Ketela pohon atau gaplek. b. Mineral A khusus untuk Ruminansia ( sapi, kambing ) dan Mineral B untuk Unggas ( ayam,bebek,itik ), dengan ukuran 50 gr ( 1 sendok makan untuk setiap kg ketela pohon ) c. Urea sebanyak 20 gr ( 1 sendok the untuk setiap kg ketela pohon ) d. Ragi, setiap satu butir ragi untuk 2 kg ketela pohon. e. Peralatan yang di perlukan. LANGKAH PEMBUATAN a. Bersihkan ketela pohon dari tanah, potong melintang 5-10 cm,kupas . Belah membujur menjadi 2-4 bagian, buang sumbunya. Bila bahan dari gaplek, rendam dulu selama 1-2 hari agar menjadi lunak. b. Kukus selama 10-15 menit, hindari terlalu matang. c. Bila di buat untuk pakan Unggas , lalu di giling seperti mie. Bila untuk Ruminansia cukup berbentuk potongan saja. Potongan tidak harus seperti ini, silahkan kreasi sendiri. d. Buat adonan, yang bahannya Mineral, urea dan ragi. e. Campurkan adonan tersebut dengan ketela rebus hangat sampai merata. f. Simpan dalam wadah kedap udara ( anaerob )untuk di fermentasi selama 2-4 hari, bila proses berjalan lancar hasilnya akan berbau harum dan wangi. g. Produk siap di hidangkan, bila akan di simpan, tiriskan dan keringkan terlebih dahulu. http://bumiternak-betha.blogspot.com/2012/02/membuat-protein-ketela-pohondari-15-3.html
Upgrade Pakan Bebek Dengan Fermentasi Posted on 25/09/2010 by admin
Lagu lama dalam seluruh budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik yang menjulang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas bahkan menyiutkan nyali peternak pemula. Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging dan telur bebek adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1.100-1.200 gr diperlukan waktu 10 minggu dengan
konversi pakan 4,19-6,02. Bandingkan dengan konversi pakan ayam potong (broiler) 1,3-1,4 untuk mencapai bobot yang sama. Terkhusus ternak bebek memang masalah pakan relatif lebih moderat karena pakan bebek tidak mutlak bergantung dari konsentrat pabrik. Hanya pada minggu-minggu awal pemeliharaan diperlukannya, maksimal sampai umur 1 bulan (untuk bebek pedaging). Selanjutnya sumber karbohidrat dan protein tinggi bisa diperoleh dari bahan yang ada di sekitar yaitu dari limbah agroindustri. Saya ada satu pengalaman saat menyarankan Bpk Ir. Hadi, peternak bebek di Bogor yang berdomisili di Jakarta Barat awal bulan puasa tahun 2010 yang lalu. Beliau saya tanya apakah pernah memfermentasi pakan bebeknya. Dijawab belum pernah. Apa bisa? Gunanya apa?
Lantas saya mengenalkan kepadanya Ragi Tape Jerami. Sedianya produk ini didesain untuk memfermentasi bahan pakan untuk ternak besar seperti sapi. Namun saya pelajari ternyata kandungan bakteri aktifnya sangat memungkinkan untuk dipakai memfermentasi pakan bebek yang memang biasanya diberikan dalam keadaan basah (lembab). Saya beri resep 5 gr Ragi Tape Jerami per 10 kg pakan (Pak Hadi meracik pakan berupa bekatul, nasi aking, jagung sisa pipilan yang terbuang, gabah hampa dan ampas kelapa). Dengan dibasahi sekedar lembab dengan ramuan ragi, pakan diperam 2 hari di wadah tertutup. Fermentasi dinyatakan selesai manakala muncul salah satu atau lebih dari tandatanda berikut ini: 1. Timbul bau wangi karamel (seperti bau gula yang digoreng tanpa minyak). 2. Muncul kapang/jamur berkelompok berwarna putih atau kuning. 3. Saat wadah diraba, terasa temperatur hangat. Setelah itu, buka tutup wadah untuk dikeringanginkan dan siap dihidangkan ke bebek peliharaan. Jangan ditutup lagi karena bisa menyebabkan proses fermentasi berlanjut. Jika fermentasi terlalu lama, pakan bisa menjadi terlalu lembek dan aromanya menjadi terlalu kuat.
Alhasil, pakan jadi wangi karamel yang membuat para bebek demikian lahap menyantapnya. “Kalaunya tidak saya batasi, bebek-bebek maunya makan terus”‘ ujar Pak Hadi senang. Sekarang tak ada lagi pakan basi karena pakan yang tidak habis masih bisa dimakan besok. Hebatnya, bebek yang telah lepas konsentrat pabrik di akhir minggu 2 ini menunjukkan perkembangan yang amat signifikan. Di umur 1 bulan bobotnya mencapai 500 gr-700 gr. Suatu hal yg belum pernah dialami Pak Hadi selama berternak bebek. Biasanya di umur segitu paling standar bobot 400 gr-450 gr. Alhamdulillah tingkat serangan snot (dengan gejala kepala bengkak dan pilek) hanya menyerang 10% dari populasi dari biasanya mencapai 50%. Beberapa ekor bebek yang terkena serangan ND (leher melintir) yang biasanya tak tersembuhkan, bisa sembuh dengan sendirinya. Semua itu beliau ceritakan via telepon saat saya sedang bersilaturrahim di Banyuwangi. Pakan bebek yang difermentasi dengan Ragi Tape Jerami akan terangkat nilai gizinya. Protein akan terpecah menjadi bentuk yang siap serap tanpa banyak yang terbuang. Nafsu makan bebek menjadi berlipat-lipat. Sistem imunitas bebek akan terbangun lebih baik Ini semua bisa terjadi karena Ragi Tape Jerami mengandung: 1. Bakteri Acetobacter yang mampu menghasilkan senyawa selulosa dengan derajat kemurnian yang tinggi. 2. Jamur Rhizopus yang memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangioligosakarida yang membuat pakan susah dicerna. Tekstur yang dimiliki pakan lebih lunak karena enzim yang dihasilkan jamur Rhizopus selama proses fermentasi meninbulkan perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat. Enzim yang dihasilkan jamur ini antara lain lipase, protease dan amilase yang dalam organ pencernaan unggas berfungsi mencernakan lemak, protein dan pati. Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan. 3. Aspergillus niger yang sejenis jamur bersifat fakultatif, dapat berkembang dalam kondisi aerob maupun anaerob. Oleh karena itu, penggunaan mikroba ini untuk fermentasi akan lebih praktis, karena proses fermentasi tidak mesti tertutup rapat. Jamur ini menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang merupakan senyawa untuk bahan pengawet yang baik dan alami.
Teknik fermentasi ini mendapat dukungan dari hasil penelitian yang dilakukan Litbang Deptan Jawa Barat. 1 botol Ragi Tape Jerami isi 500 gr cukup untuk memfermentasi 1000 kg bahan pakan (1 ton). Harganya yang murah meriah namun kenyataan manfaatnya yang terbukti nyata InsyaAlloh memberi pencerahan buat kawan-kawan para bebek mania di seluruh Indonesia. Berminat? Hubungi kami di sini. Dijamin murah.