TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER SISTEM TEKNOLOGI BENEFISIASI “Minyak Bekatul”
NAMA DOSEN Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng.
Di kerjakan oleh: M. Wawan Junaidi Usman 12/340131/PTK/08346
MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014
Page
of
1. Latar Belakang Masalah
Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Hingga saat ini minyak goreng yang umum digunakan di Indonesia adalah minyak kelapa dan kelapa sawit. Selain minyak tersebut, masih banyak minyak nabati lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan karena manfaat dan ketersediaannya di Indonesia. Salah satu minyak nabati yang bermanfaat dan bahan bakunya tersedia banyak di Indonesia adalah minyak bekatul. Bekatul merupakan limbah dari penggilingan padi yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas. Indonesia merupakan negara agraris di mana salah satu komoditas utamanya adalah padi. Menurut BPS pada tahun 2012, produksi gabah kering giling di Indonesia mencapai 69,045 juta ton.
Tabel 1.Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi Provinsi
Jenis
Tahun
Luas Panen(Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi(Ton)
Indonesia
Padi
2012
13.443.443,00
51,36
69.045.141,00
Aceh Sumatera Utara Sumatera barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur
Padi
2012
387.803,00
46,12
1.788.738,00
Padi
2012
765.099,00
48,56
3.715.514,00
Padi
2012
476.422,00
49,71
2.368.390,00
Padi Padi
2012 2012
144.015,00 149.369,00
35,56 41,85
512.152,00 625.164,00
Padi
2012
769.725,00
42,81
3.295.247,00
Padi Padi
2012 2012
144.448,00 641.876,00
40,29 48,19
581.911,00 3.093.422,00
Padi
2012
8.057,00
28,52
22.976,00
Padi
2012
382,00
34,63
1.323,00
Padi Padi
2012 2012
1.897,00 1.918.799,00
58,22 58,74
11.044,00 11.271.861,00
Padi
2012
1.773.558,00
57,70
10.232.934,00
Padi
2012
152.912,00
61,88
946.224,00
Padi
2012
1.975.719,00
61,74
12.198.707,00
Page
of
Provinsi
Padi Padi
2012 2012
Luas Panen(Ha) 362.636,00 149.000,00
Padi
2012
425.448,00
49,69
2.114.231,00
Padi
2012
200.094,00
34,91
698.566,00
Padi
2012
427.798,00
30,39
1.300.100,00
Padi
2012
251.787,00
30,01
755.507,00
Padi
2012
496.082,00
42,05
2.086.221,00
Padi
2012
140.689,00
39,34
553.440,00
Padi
2012
126.931,00
48,46
615.062,00
Padi
2012
229.080,00
44,71
1.024.316,00
Padi
2012
981.164,00
51,04
5.008.143,00
Padi
2012
124.511,00
41,47
516.291,00
Padi
2012
51.164,00
47,96
245.357,00
Padi
2012
83.796,00
49,24
412.620,00
Padi
2012
20.489,00
41,13
84.271,00
Padi
2012
17.794,00
36,91
65.686,00
Padi Padi
2012 2012
7.750,00 37.149,00
39,03 37,16
30.245,00 138.032,00
Jenis
Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
Tahun
Produktivitas (Ku/Ha) 51,45 58,09
Produksi(Ton)
1.865.893,00 865.553,00
Sumber : http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php tahun 2013 2. Karakteristik bekatul
Bekatul adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses penggilingan padi. Menurut FAO dalam Houston (1972), bekatul adalah hasil samping dari penggilingan padi yang sebenarnya merupakan selaput inti biji padi. Bekatul terdiri atas lapisan pericarp, seed coat, nucellus, dan aleurone. Proses penggilingan padi menjadi beras menghasilkan beras sebanyak 60-65%. Bekatul yang diperoleh dari penggilingan padi adalah 8-12%. Menurut catatan Pusat Penelitian dan Pengembangan pertanian Bogor dalam Nursalim dan
Page of
Razali (2007), kegiatan penyosohan beras dapat mengikis 7,5% dari bobot beras awal berupa bekatul yang memiliki kadar sel ulosa dan hemiselulosa yang paling tinggi dibandingkan dengan beras. Bekatul merupakan dedak yang paling halus dengan komponen utamanya dalah endosperm. Penampang bujur biji gabah dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Penampang membujur biji gabah Menurut David (2008), dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, sedangkan bekatul pada proses penyosohan kedua. Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma beras. Menurut Damardjati (1988) proses penggilingan padi menghasilkan bekatul sebesar 13,51%. Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua jenis hasil samping, yaitu dedak dan bekatul. 3. Komposisi Kimia dan Kegunaan Bekatul
Bekatul mengandung air, protein, lemak, abu, serat kasar dan selulosa. Komposisi
kimia
bekatul
beragam
tergantung
pada
varietas,
proses
penggilingan, kondisi lingkungan, penyebaran kandungan kimia dalam butir padi, ketebalan lapisan luar, ukuran dan bentuk butiran padi, ketahanan butir
Page of
terhadap kerusakan dan metode analisa zat gizi yang digunakan. Jenis padi dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap komposisi zat gizi bekatul (Houston 1972). Kisaran kandungan zat gizi makro dan mikro serta komponen kimia lainnya pada bekatul disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Komposisi kimia bekatul menurut beberapa penelitian
Karbohidrat yang terdapat pada bekatul berupa selulosa, hemiselulosa dan pati. Kandungan pati yang terdapat pada bekatul diperoleh dari bagian endosperma yang terbawa pada proses penyosohan (Hargrove 1994). Damayanthi et al. (2007) menambahkan, kandungan pati tersebut akan meningkat dengan semakin banyaknya tahap penyosohan yang dilakukan. Selain zat gizi makro, bekatul juga mengandung zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bekatul antara lain karoten (4,2 μg/g),
thiamin (10,1-27,9
μg/g),
μg/g),
piridoksin (10,3-32,1
riboflavin (1,7-3,4
μg/g),
μg/g),
niacin (236-590
asam pantotenat (27,7-71,3
(0,16- 0,60 μg/g), inositol (4,62-9,27
μg/g),
kolin (1,28-1,70
μg/g),
μg/g),
(0,5-1,46 μg/g), vitamin B12 (0,005 μg/g) dan tokoferol (149,2
biotin
asam folat
μg/g)
(Houston
1972). Bekatul adalah sumber vitamin B kompleks dan tokoferol, tetapi rendah vitamin A dan vitamin C. Sebagian besar vitamin yang ada dalam padi terdapat pada bagian aleuron dan lembaga. Hal ini menjadikan bekatul sebagai bahan yang kaya akan kandungan vitamin. Vitamin B kompleks dan vitamin E (tokoferol) banyak ditemukan di dalam bekatul (220-320 ppm), sedangkan
Page of
vitamin A (0.9-1.6 ppm) dan vitamin C hanya sedikit jumlahnya (Barber dan Barber 1980). Bekatul mengandung komponen antioksidan lebih dari 100 jenis, di antaranya gamma oryzanol (2200-3000 ppm), tokoferol dan tokotrienol (220-320 ppm), fitosterol (2230-4400 ppm), karotenoid (0.9-1.6 ppm), vitamin B (tiamin, 22- 31 ppm) (Helal 2005). Tokoferol (vitamin E) berperan sebagai antioksidan dengan mencegah kerusakan dinding sel sehingga mampu mencegah hemolisis (kerapuhan) sel darah merah. Oryzanol merupakan fraksi tidak tersabunkan dari minyak bekatul yang dapat membantu sirkulasi darah dan memicu sekresi hormon (Kahlon et al. 1994). Bakatul mempunyai sifat fungsional penurun kolesterol yang disebut efek hipokolesterolemik. Mekanisme yang mendasari penurunan kolesterol adalah kemampuan serat menyerap lipid pada jalur saluran pencernaan dan peningkatan ekskresi asam empedu (Kahlon et al. 1994). Selain itu, bekatul mampu menurunkan tekanan darah melalui penghambatan kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE), suatu enzim yang bertanggung jawab terhadap peningkatan tekanan darah (Ardiansyah 2004). Bekatul juga mengandung zat anti-gizi dan enzim yang sangat merugikan. Zat anti-gizi dapat
menghambat
metabolisme
tubuh,
sedangkan
keberadaan
enzim
menyebabkan ketengikan bekatul. Zat anti-gizi di dalam bekatul meliputi fitin, tripsin inhibitor, dan hemaglutinin. Zat anti-gizi tersebut mempunyai aktivitas yang rendah dan dapat diinaktifkan melalui pemanasan. Fitin yang terdapat pada lapisan aleuron merupakan garam fitin-fosfor sebanyak 2.3-2.6%, sedangkan fitinnya sebesar 1.8%. Tripsin inhibitor berupa protein albumin yang larut dalam air, tetapi tidak menghambat kimotripsin, pepsin dan papain. Hemaglutinin adalah zat yang mampu mengaglutinisasi sel-sel darah merah tipe A, B, AB, dan O (Juliano 1985). Kandungan lemak dalam bekatul cukup tinggi. Minyak bekatul mengandung asam-asam lemak tidak jenuh mencapai 80% (Ciptadi dan Nasution 1979). Kandungan lemak yang tinggi menyebabkan mudahnya terjadinya ketengikan dalam beberapa jam setelah penggilingan. Ketengikan ini disebabkan karena hidrolisis oleh enzim lipase pada lapisan biji dan melintang
Page of
pada gabah serta ketengikan oksidatif. Enzim lipase dapat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Jika enzim lipase tidak diinaktifkan maka asam lemak bebas akan meningkat satu persen setiap jam pada suhu kamar (Luh 1980). Enzim lipoksigenase mengoksidasi asam lemak bebas menjadi peroksida kemudian menjadi keton dan aldehid. Ketengikan akan mempengaruhi penerimaan bekatul sebagai bahan makanan. Kandungan protein dalam bekatul dapat mencapai 15,4% (Houston 1972). Protein dedak padi mempunyai asam amino esensial yang lengkap sehingga mempunyai nilai gizi yang tinggi. Nilai gizi protein dedak ternyata tidak berbeda jauh dengan nilai gizi protein pada kacang kedelai (Ciptadi dan Nasution 1979). Komposisi asam amino esensial bekatul lebih baik dibandingkan tepungterigu. Komposisi asam amino esensial bekatul disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Komposisi Asam Amino Bekatul, Tepung Terigu dan Beras (g/16 g N)
Bekatul mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 20,9%. Kandungan serat pangan pada bekatul dapat mencapai empat kali lipat serat kasarnya. Serat pangan sebagian besar terdiri atas karbohidrat antara lain selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin. Serat ini tidak dapat dihidrolisa oleh enzim pencernaan. Bahan yang mengandung banyak serat akan mempercepat transit time sisa makanan di dalam usus sehingga menjadi lebih pendek. Selain itu serat pangan juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Bahan pangan yang mempunyai serat yang tinggi juga cenderung mempunyai indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah tingkatan pangan menurut efeknya
Page of
terhadap peningkatan kada gula darah. Pangan dengan indeks glikemik yang tinggi cepat menaikkan kadar gula darah (Rimbawan dan Siagian 2004). Serat dalam bentuk utuh bertindak sebagai penghambat fisik pada pencernaan sehingga indeks glikemik cenderung rendah. Serat dapat memperlambat laju makanan pada saluran pencernaan dan menghambat pergerakan enzim sehingga proses pencernaan menjadi lambat. Dengan demikian respon glukosa darah juga lambat. Bekatul mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan. Penelitian pada binatang dan manusia, bekatul dan fraksi bekatul menunjukkan potensi efek penurunan level kolesterol. Beberapa senyawa yang mempunyai aktivitas menurunkan kadar koleseterol antara lain orizanol, hemiselulosa, fraksi serat, protein dan komponen lemak tidak jenuh ganda dan tunggal (Saunder dalam Malekian F et.al 2000). 4. Pemanfaatan Bekatul
Penggunaan bekatul sangat bervariasi, mulai dari bahan bakar sampai bahan makanan, termasuk pupuk, pharmaceutical, sabun dan makanan. Minyak bekatul kasar dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan asam olet dan asam stearat dan sabun (Salvador B dan Carmen BB 1980). Pemanfaatan bekatul antara lain sebagai bahan bakar, makanan, pupuk, obatobatan, sabun dan pakan (Barber S dan Barber CB 1980). Selain itu, bekatul juga dapat digunakan untuk minyak salad, bahan baku kosmetik dan suplemen kesehatan (Nursalim dan Razali 2007). Bekatul itu sendiri, kaya vitamin B15 dan mampu meningkatkan daya metabolisme tubuh. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, China juga negara-negara di Eropa sudah lebih dahulu menggunakan minyak bekatul sejak tahun 2000an. Termasuk juga negara lain seperti Malaysia, Singapura dan India. Selain itu, bekatul juga mengandung berbagai antioksidan yaitu
γ–
oryzanol, tocopherol, dan tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL (Very Low Density Lipid) serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipid) dalam darah. Di Indonesia, penggunaan minyak goreng sehat semakin berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat.
Page of
Penggunaan rice bran oil atau biasa disebut minyak bekatul sebagai minyak goreng terkait dengan titik asapnya yang tinggi, yaitu sekitar 254 oC dan citarasa yang khas. Minyak goreng dengan titik asap tinggi lebih aman karena tidak akan mengubah lemak baik menjadi lemak jahat saat proses penggorengan. Perubahan lemak baik menjadi lemak jahat inilah yang berkontribusi terhadap risiko peningkatan kolesterol akibat gorengan.
Gambar 2. Minyak bekatul Melihat banyaknya manfaat dari minyak bekatul, maka usaha pembuatan minyak bekatul berpotensi dikembangkan mengingat tingginya kesadaran masyarakat Indonesia untuk hidup sehat. Ketersediaan bekatul yang merupakan limbah dari penggilingan padi melimpah di Indonesia juga menjadi alasan bahwa minyak bekatul berpotensi dikembangkan di Indonesia. 5. Lokasi Pendirian Usaha
Usaha minyak bekatul dari bekatul ini akan didirikan di Brebes, Jawa Tengah. Alasan pemilihan Brebes sebagai tempat pengembangan usaha minyak bekatul ini adalah karena Brebes merupakan produsen padi giling yang cukup besar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Produksi gabah kering giling di
Kabupaten Brebes hingga akhir Desember 2012 mencapai 500.000 ton. Selain karena bahan baku yang melimpah kota Brebes terkenal akan kulinernya khususnya telor asin dan Bawang merah. sehingga dalam pemasaran produk akan mudah mengingat minyak bekatul merupakan terobosan baru di bidang kuliner sehat.
Page of
6. Penyediaan Bahan Baku
Minyak bekatul dibuat dengan bahan baku bekatul yang merupakan hasil samping dari penggilingan padi. Selama ini limbah hasil penggilingan padi hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa diolah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Bahan baku bekatul diperoleh dari beberapa penggilingan padi yang ada di Brebes dan sekitarnya untuk diolah menjadi minyak bekatul. 7. Alat Proses
Alat utama yang digunakan dalam proses pembuatan minyak bekatul dari bekatul menjadi minyak adalah : a. Oven Oven digunakan untuk memanaskan bekatul yang sudah diayak untuk mendeaktivasi enzim lipase yang menyebabkan ketengikan dalam minyak bekatul. Pemanasan dengan oven dilakukan pada temperatur 120 0C dengan kapasitas 160 liter atau 0,16 meter kubik.
Gambar 3. Oven Bekatul
b. Rotary Ekstraktor Rotary ekstraktor digunakan untuk mengekstrak minyak bekatul dengan menggunakan
pelarut
n-Heksan
dengan
prinsip
perkolasi
untuk
mendapatkan minyak bekatul kasar.
Page of
Gambar 4. Rotary Extractor
c. Filter Filter banyak digunakan dalam proses pemurnian untuk mengubah minyak bekatul kasar menjadi minyak pangan (edible oil ). Filter press digunakan untuk mengilangkan kotoran-kotoran yang ikut terlarut dalam min yak.
Gambar 5. Filter Minyak 8. Deskripsi Proses
Minyak bekatul ini dibuat dari bekatul dengan menggunakan extraction solvent. Bekatul sebelum masuk ke ekstraktor dilakukan pretreatment yaitu pemanasan.
Page
of
Pemanasan dengan menggunakan oven bertujuan untuk mendeaktivasi enzim lipase yang ada dalam bekatul yang menyebabkan ketengikan juga untuk memudahkan dalam pengambilan minyak. Pemanasan dilakukan pada suhu 1200C. Minyak bekatul yang sudah dipretreatment masuk ke dalam rotary ekstraktor untuk diekstrak dengan menggunakan pelarut n-Heksana. Setelah diperoleh minyak bekatul kasar, minyak bekatul mengalami proses pemurnian. Kapasitas yang diinginkan adalah 1000 botol perbulan maka untuk perhitungan kapasitas harian adalah sebagai berikut:
Kapasitas per bulan
: 1.000 Bungkus = 1.000 kg Minyak Bekatul
Kapasitas harian jika dalam satu bulan adalah 25 hari dan dalam sehari 6 jam kerja operasional maka kapasitas hariannya = 40 kg minyak bekatul perhari Dan kapasitas perjam menjadi 6,66667 kg minyak perjam.
Bekatul Oven Oil Extractor
Pemurnian
Pen emasan
Min ak Bekatul Gambar 6. Skema proses pembuatan minyak bekatul Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan menggunakan filtrasi. Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat dibuang dengan beberapa teknik antara lain deodorisasi, winterisasi, solidifikasi, dan hidrogenasi.
Page
of
Perhitungan kapasitas mesin dimulai dari kapasitas produksi sampai kapasitas bahan baku sebagai berikut:
Kapasitas Produksi 6,66667 kg
Kapasitas Pengemas 7 kg
Kapasitas Refined 7 kg minyak + sisa kotoran = +- 8 kg
Kapasitas Oil Extractor 7 kg minyak = 10 % bahan baku, jadi = 70 kg
Kapasitas Oven 70 kg dengan density 0,5 = 140 liter Bahan Baku yang harus disediakan dalam sehari adalah 70kg x 6 = 420 kg.
Tabel 4 Kebutuhan Mesin, Listrik dan pekerja untuk Proses Produksi
No
Nama Kapasitas Alat
1 Oven 2
3
Oil Extractor Oil Refining
4 Pengemas
Alat Yang Ada dipasaran
Produksi Kapasitas
Listrik
Harga
(Watt)
satuan
140 liter 52 Liter 1.600 1.230.000 70 kg
75 Kg 4.103 17.500.000
Alat Yang Dibutuhkan Jumlah
Listrik
Total
Total
Harga
Pekerja yang diperlukan
3
4.80003.690.000
1
1
4.103 17.500.000
1
8 kg
50 Liter -
4.000.000
1
-
4.000.000
1
8 kg
72 Unit 500
3.490.000
1
500
3.490.000
1
5
9.403 28.680.000
Total Kebutuhan
Page
4
of
Perhitungan Kebutuhan Listrik pproses produksi. Kebutuhan Listrik perjam kerja = 9.403 watt Kebutuhan Listrik perhari kerja = 9.403 watt x 6 jam Kerja = 56.418 watt Kebutuhan Listrik perbulan kerja = 56.418 watt x 25 hari kerja = 1.410.450 watt Jadi kebutuhan listrik tiap bulan = 1.410 Kilo Watt = 1.500 Kilo Watt 9. Teknik Penjualan
Teknik penjualan yang dilakukan unttuk memasarkan produk: 1. Survei pasar Dengan melakukan survei langsung ke lapangan, sehingga bisa diketahui trend seperti apa yang saat ini sedang diminati para konsumen. Dari hasil survey tersebut, didapatkan bahwa gaya hidup hidup sehat mulai digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini sangat mendukung berkembangnya produk ini karena minyak bekatul merupakan minyak nabati yang sehat karena mengandung vitamin B15 dan mampu meningkatkan daya metabolisme tubuh. Selain vitamin B15 minyak bekatul juga mengandung berbagai antioksidan yaitu
γ – oryzanol,
tocopherol, dan
tocotrienol. Antioksidan ini bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol VLDL (Very Low Density Lipid) serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipid) dalam darah. 2. Pemasaran Usaha pemasaran yang dilakukan meliputi : a. Manfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar Pemanfaatan teknologi merupakan strategi yang cukup penting di tengah perkembangan era digital seperti sekarang ini. Dukungan teknologi yang serba canggih dan media informasi yang semakin luas jangkauannya menjadi peluang untuk bisa menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Beberapa strategi yang bisa anda jalankan dengan bantuan teknologi antara lain membuat website untuk memasarkan produk atau jasa, membuat forum untuk memperluas jaringan bisnis, membuat database hasil riset pasar, dan lain sebagainya.
Page
of
b. Skill SDM di bidang pemasaran Tak bisa kita pungkiri bahwa sejitu apapun strategi pemasaran yang kita ciptakan, tentu tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar handal dan memiliki skill dalam bidang tersebut. 10.
Sasaran Penjualan
Bekatul yang merupakan hasil samping penggilingan padi dapat diolah menjadi bahan makanan bernilai ekonomis tinggi dan juga menyehatkan yaitu minyak bekatul. Sektor yang menjanjikan pemanfaatan minyak bekatul ini adalah sektor pangan dan juga kesehatan. Minyak bekatul dapat digunakan sebagai pengganti minyak sawit dan juga minyak kelapa karena kandungan vitamin B12 dan juga senyawa-senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Sasaran dalam penjualan minyak bekatul adalah industri-industri pangan dan juga ibu-ibu rumah tangga. Selain itu sasaran penjualan adalah penderita kolesterol tinggi. Minyak bekatul dapat dijadikan terapi diet rendah kolesterol. Artinya yang peduli akan kesehatan akan menjadi prioritas utama dalam pemasaran produk minyak bekatul. 11.
Transportasi
Dalam pengadaan bahan baku dan pemasaran kami menggunakan jalur transportasi darat yaitu Truk. Sifat dari bekatul yang berbentuk padat dan mudah dalam pengangkutannya maka jalur darat menjadi pilihan dalam transportasi
bahan
baku
dari
industri
penggilingan
padi
ke
pabrik.
Pengangkutan produk Minyak bekatul untuk dipasarkan menggunakan jalur darat karena minyak bekatul yang dikemas secara rapi lebih efisien untuk didistribusikan melalui jalur darat. 12.
Analisa Ekonomi
Modal dalam pelaksanaan usaha ini didapatkan dari pinjaman bank. Minyak bekatul berbahan bekatul jika dilihat dari segi ekonomi memiliki prospek yang cerah. Berikut adalah daftar biaya Investasi awal dan biaya operasional pembuatan minyak bekatul dalam jangka waktu satu bulan operasi selama 30 hari:
Page
of
Tabel 5 biaya bangunan dan pembelian alat produksi minyak bekatul: Nama Alat
Jumlah
Harga Satuan(Rp)
Total (Rp)
Bangunan
1
100.000.000
100.000.000
Oven
3
1.230.000
3.690.000
Oil extractor
1
17.500.000
17.500.000
Filter Minyak
1
4.000.000
4.000.000
Alat pengemas Plastik
1
3.490.000
3.490.000
Biaya Transportasi Tambah Daya Listrik
1 1
7.500.000 10.000.000
7.500.000 10.000.000
lain-lain
1
3.820.000
3.820.000
Total Biaya
150.000.000
Tabel 6 Biaya Operasional produksi minyak bekatul satu bulan = 25 hari kerja Transaksi
Jumlah/hari
Bahan baku Bekatul
Harga (Rp)
400 kg
Pengemas Plastik 40 Utilitas Listrik Proses 57 KW Listrik penerangan 5 KW Bensin 10 liter Gaji 4 Operator 1 Pengangkut 1 marketing Total Biaya UMR Brebes : Rp 859.000,-
Biaya/Hari (Rp)
2000 / kg
1.500/Bungkus 2.000/KWh 2.000/KWh 6.500 900.000 900.000 1.200.000
Biaya/Bulan (Rp)
800.000
20.000.000
60.000
1.500.000
57.000 5.000 65.000
2.855.000 125.000 1.625.000 3.600.000 900.000 1.200.000 31.800.000
-
Total Biaya : Rp. 31.800.000,Penjualan : Rp. 40.000,- / botol dalam sebulan bisa menjual 900 botol : Rp. 36.000.000,Laba
: Rp. 4.200.000,-/bulan
Waktu Impas
= Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan = Rp 150.000.000,- : Rp 4.200.000,= 36 bulan ( ROI = 2,78 % perbulan)
Dari analisa diatas maka akan didapat Pa y Back Period selama 36 bulan
Page
of
Jika Penjualan dalam sebulan tejual semua 1200 botol : Rp. 48.000.000,Laba
: Rp. 16.200.000,-/bulan
Waktu Impas
= Biaya Total Investasi : Laba Tiapa Bulan = Rp 150.000.000,- : Rp 16.200.000,= 9 bulan ( ROI = 11,08 % perbulan)
Dari analisa diatas maka akan didapat Pay Back Period selama 9 bulan 13.
Kesimpulan
Dengan adanya hasil perhitungan diatas, modal dan biaya produksi yang relatif kecil dan profit yang relatif besar maka dapat disimpulkan bahwa usaha ini sangat layak untuk dapat dijalankan dan dikembangkan baik dalam bentuk usaha rumah tangga maupun usaha menengah. Bentuk konsep bisnis dapat lebih digali lagi, baik untuk proses produksi, kemasan, maupun pemasarannya dapat lebih di tingkatkan maupun dikembangkan lagi sesuai dengan kreatifitas pelaku usaha tersebut. Dan dengan adanya usaha minyak bekatul tersebut maka dapat diperoleh berbagi macam manfaat antara lain: 1. Peningkatan ekonomi rakyat 2. Pengembangan produk yang sehat 3. Semakin beragamnya pilihan alternatif minyak goreng bagi kesehatan 5. Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat akan manfaat bekatul 6. Adanya keinginan untuk bisa mengolah bekatul yang bernilai tinggi. Saran Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku, agar proses produksi lancar dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas kualitas dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan keuangan yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan usaha. mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah daerah pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan volume penjualan
Page
of
Page
of
Daftar Pustaka
Ebook Artikel bekatul, Kumpulan Tulisan dan Artikel Bekatul dari Berbagai Media Versi 1.0 Gumelar G, Bening G, 2012, Perencanaan usaha minyak bekatul, Universitas Sebelas Maret Surakarta http://www.aqua-calc.com/page/density-table/substance/rice-blankbran-coma-and-blank-crude http://www.bhinneka.com/products/sku00513099/oxone_giant_oven__o x-899rc_.aspx http://ramesiamesin.com/continuous-sealer/ http://rumahmesin.com/alat-dan-mesin-minyak-goreng-kelapa/ IPB, BAB II Tinjauan Pustaka_ I11afa, diakses 4 juni 2013 jam 17.34. Rizqie Auliana, M.Kes, April 2011 Dalam Kegiatan Dharma Wanita, FT UNY Sukma LN, Zackiyah, Gumilar, 2010, Pengkayaan asam lemak tak jenuh pada bekatul dengan cara fermentasi padatmenggunakan Aspirgillus terreus. Jurnal sains dan teknologi kimia, bandung.
Page
of
Lampiran Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor : 561.4/58 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2013
1. UMR 2. UMR 3. UMR 4. UMR 5. UMR 6. UMR 7. UMR 8. UMR 9. UMR 10.UMR 11.UMR 12.UMR 13.UMR 14.UMR 15.UMR 16.UMR 17.UMR 18.UMR 19.UMR 20.UMR 21.UMR 22.UMR 23.UMR 24.UMR 25.UMR 26.UMR 27.UMR 28.UMR 29.UMR 30.UMR 31.UMR 32.UMR 33.UMR 34.UMR 35.UMR 36.UMR 37.UMR 38.UMR 39.UMR 40.UMR 41.UMR
2013 DKI Jakarta Tahun 2013 sebesar Rp 2.400.000, 2013 Kalimantan Barat Tahun 2013 sebesar 1.060.000, 2013 Kalimantan Selatan Tahun 2013 sebesar 1.337.500, 2013 Kalimantan Tengah Tahun 2013 sebesar 1.553.127 2013 Kalimantan Timur Tahun 2013 sebesar 1.762.073, 2013 Nangroe Aceh Darussalam tahun 2013 sebesar 1.550.000, 2013 Sumatera Utara Tahun 2013 sebesar 1.305.000, 2013 Sumatera Barat Tahun 2013 sebesar 1.350.000, 2013 Kepulauan Riau Tahun 2013 sebesar 1.365.087, 2013 Jambi Tahun 2013 sebesar 1.300.000, 2013 Bangka Belitung Tahun 2013 sebesar 1.265.000, 2013 Bengkulu Tahun 2013 sebesar 1.200.000, 2013 Sulawesi Tenggara Tahun 2013 sebesar 1.125.207, 2013 Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebesar 1.440.000, 2013 Propinsi Papua Tahun 2013 sebesar 1.710.000. 2013 Semarang : Rp 1.209.100 2013 Kabupaten Demak : Rp 995.000 2013 Kabupaten Kudus : Rp 990.000 2013 Kabupaten Jepara : Rp 875.000 2013 Kabupaten Pati : Rp 927.600 2013 Kabupaten Rembang : Rp 896.000 2013 Kabupaten Boyolali : Rp 895.000 2013 Kota Surakarta : Rp 915.900 2013 Kabupaten Sukoharjo : Rp 902.000 2013 Kabupaten Sragen : Rp 864.000 2013 Kabupaten Karanganyar : Rp 896.500 2013 Kabupaten Wonogiri : Rp 830.000 2013 Kabupaten Klaten : Rp 871.500 2013 Kabupaten Kendal : Rp 953.100 2013 Kabupaten Semarang : Rp 1.051.000 2013 Kota Salatiga : Rp 974.000 2013 Kabupaten Grobogan : Rp 842.000 2013 Kabupaten Blora : Rp 932.000 2013 Kota Magelang : Rp 901.500 2013 Kabupaten Magelang: Rp 942.000 2013 Kabupaten Purworejo: Rp 849.000 2013 Kabupaten Temanggung : Rp 940.000 2013 Kabupaten Wonosobo : Rp 880.000 2013 Kabupaten Kebumen : Rp 835.000 2013 Kabupaten Banyumas : Rp 877.500 2013 Kabupaten Purbalingga : Rp 896.500
Page
of
42.UMR 43.UMR 44.UMR 45.UMR 46.UMR 47.UMR 48.UMR 49.UMR
2013 Kabupaten Batang : Rp 970.000 2013 Kota Pekalongan : Rp 980.000 2013 Kabupaten Pekalongan : Rp 962.000 2013 Kabupaten Pemalang : Rp 908.000 2013 Kota Tegal : Rp 860.000 2013 Kabupaten Tegal : Rp 850.000 2013 Kabupaten Brebes : Rp 859.000 2013 Cilacap Kota: Rp 986.000
Page
of
Page
of