DEFINISI PROYEK KONSTRUKSI 1. Proyek: Satuan kegiatan dengan tujuan tertentu (lingkup, biaya, waktu, dan mutu).
2. Proyek Konstruksi spesifik (unik); berbeda dengan proyek manufaktur (pabrik): a. Tidak berulang: walaupun jenis bangunan/infrastruktur sama, waktu dan kondisi lingkungan termasuk sosial pasti berbeda. b. Learning process terbatas; selalu akan menghadapi hal yang baru; perencanaan dan pengendalian sangat penting.
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN PROYEK KONSTRUKSI 1. Proyek konstruksi semakin lama semakin besar dan kompleks. 2. Proyek konstruksi identik dengan pembangunan infrastruktur. 3. Kebutuhan pembangunan infrastruktur semakin mendesak; perlu kecepatan: a. b.
untuk mendorong perekonomian; meningkatkan kesejahteraan masyarakat; pelayanan minimal kualitas hidup (MDG); pemerataan pembangunan.
4. Sementara itu, resources (5 M + T + I) selalu terbatas: -
Makna pengendalian: informasi kontrol decision making ; Perlu ada sistem organisasi; administrasi; produksi; engineering; keuangan; SDM; bisnis; dll.
KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI (3) 6. Kompleksitas proyek meningkat: a.
Bukan saja teknik: -
b.
semakin maju; teknik semakin berkembang; material baru ditemukan (jembatan panjang, dll.); semakin besar; multi site; semakin kompleks: multi spesialisasi (refinery, intelligent building, dll.).
Juga tuntutan lain (kepuasan stakeholders): -
Persyaratan lingkungan dampak lingkungan; Kultural; Ekonomi; daya saing produksi nasional; Pendapat publik; demokrasi telah meningkatkan kesadaran; Persyaratan standar lokal: fisik lingkungan; sosial; budaya; Isu baru pengembangan infrastruktur: i. ii. iii.
Life cycle cost; efisiensi total; integrated infrastructure planning (optimasi logistic engineering); Project Financing (PPP - Public Private Participation).
SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI 1. Proyek besar tidak langsung dibangun ada tahapan. 2. Mulai dengan: adanya kebutuhan – perencanaan – pelaksanaan – pemanfaatan – demolisi: -
3. Pre Fund ------- Post Fund. 4. Kebutuhan dan penggunaan sumber daya antara tahapan berbeda-beda. 5. Durasi kegiatan tidak dapat dipastikan: -
Perencanaan yang baik – mempercepat pelaksanaan dan menghemat biaya; E & F lebih pasti (ada informasi statistik); C & D tergantung objek (tidak banyak informasi).
The Dynamic of The Project Life Cycle Level of Effort / Resource Utilization
Final Funding Approval
Construction Engineering Procurement
Feasibility Concept Planning
Project Start
Planning
Commissioning Execution
Project Completion
Project Life Cycle Level of effort – Resources Utilization
Conceive C
Develop D
Execute E
Finish F
Final Funding Approval
Planning
Execution
PROJECT MANAGEMENT (1) 1. Merupakan cara untuk mengelola sumber daya guna mencapai tujuan, dengan batasan: waktu, biaya, dan mutu. 2. Harus memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terlibat (stakeholders). 3. Project Management (PM): Proses menerapkan sistem dan teknik manajemen dalam mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan proyek.
4. Kompleksitas PM: akan tergantung pada kompleksitas konstruksi atau kondisi lingkungan yang dihadapi: -
Proyek rumah sederhana; Proyek PLTN; tingkat perencanaan & kontrol berbeda; Medan yang berat; Daerah dengan kendala: areal sempit; perkotaan, dll.
Program dan anggaran disusun tahunan . Basis evaluasi: pengembalian modal, dan growth. Personal objective sering mempengaruhi corporate objective; perlu menyatu pada kepentingan institusi; pemimpin yang baik. Umumnya koordinasi vertikal lancar; akuntabilitas dibangun vertikal. Koordinasi horizontal sering kurang baik; tetapi tidak terasa karena program kerja bersifat rutin.
KENAPA PM PERLU ? (2) 2. Proyek dengan objektif tertentu: a. tidak bersifat rutin. b. perlu koordinasi horizontal antara unit fungsional yang lebih intensif (untuk mengalokasikan sumber daya dengan efektif). 3. PM diperlukan, terutama jika: -
Proyek kompleks; Kendala (sumber daya, lingkungan) tinggi. Jika disiplin/departemen yang terlibat jumlahnya banyak perlu integrasi – koordinasi. Jika faktor luar banyak dan harus diperhatikan.