BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Hernia Hernia adalah adalah penonj penonjola olan n gelung gelung atau ruas ruas organ organ atau jaringa jaringan n melalui melalui lubang lubang abnormal. abnormal. Diafragmatika Diafragmatika adalah sekat yang membatasi membatasi rongga rongga dada dan rongga rongga perut. Hernia Diafragmatika Diafragmatika adalah penonjolan penonjolan organ intra abdomen ke dalam rongga kavum pleura melalui suatu lubang pada diafragma. Salah satu penyebab terjadinya hernia diafragma adalah trauma pada abdomen, baik trauma penetrasi maupun trauma tumpul, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Mekanisme dari cedera dapat berupa cedera penetrasi langsung pada diafragma diafr agma atau at au yang paling sering s ering akibat trauma tumpul abdomen. ada ada trauma trauma tumpul tumpul abdome abdomen, n, penyeb penyebab ab paling paling sering sering adalah adalah akibat akibat kecelak kecelakaan aan.. Hal ini menyeb menyebabk abkan an terjad terjadii peningk peningkata atan n tekana tekanan n intraab intraabdom domina inall yang yang dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan adanya adanya rupture pada otot-otot otot-otot diafra diafragma gma.. ada ada trauma trauma penetra penetrasi si paling paling sering sering diseba disebabka bkan n oleh oleh luka luka tembak senjata api dan luka tusuk senjata tajam. Secara anatomi serat otot yang terletak terletak lebih medial dan lateral diafragma diafragma posterior posterior yang berasal berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi ruptur. ruptur. !rgan abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster gaster,, omentu omentum, m, usus usus halus, halus, kolon, kolon, lien dan hepar hepar.. "uga "uga dapat dapat terjadi terjadi hernia hernia inkarserata inkarserata maupun maupun strangulasi strangulasi dari dari usus usus yang yang mengalami mengalami herniasi herniasi ke rongga thorak ini. #amu pada bayi lahir penyebab adalah kemungkinan $kibat penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thora% melalui suatu pintu pada diafragma. &erjadi bersamaan dengan pembentukan sistem organ dalam rahim.
B. Tujuan
'. Mengeta Mengetahui hui defini definisi si Herni Herniaa Diafrag Diafragma ma (. Mengeta Mengetahui hui )tiolo )tiologi gi Hern Hernia ia Diafr Diafragm agmaa
1
*. Mengeta Mengetahui hui ato atofisi fisiolo ologi gi Hernia Hernia Diafrag Diafragma ma +. Mengeta Mengetahui hui athwa athways ys Herni Herniaa Diafrag Diafragma ma . Mengeta Mengetahui hui Manif Manifesta estasi si linis linis Hernia Hernia Diafrag Diafragma ma . Mengetahui Mengetahui emeriksaan emeriksaan enunjang enunjang Hernia Hernia Diafragm Diafragmaa /. Mengetahui Mengetahui &erapi atau enataksanaa enataksanaan n Hernia Hernia Diafragm Diafragmaa 0. Mengeta Mengetahui hui omp omplik likasi asi dari dari Hernia Hernia Diafra Diafragma gma 1. Mengeta Mengetahui hui rog rognos nosis is Herni Herniaa Diafrag Diafragma ma
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR 1. Definii
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma 2Halamek, '1113. $kibat penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thora% melalui suatu pintu pada diafragma. &erjadi bersamaan dengan pembentukan sistem organ dalam rahim. Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal triagone adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi rupture. Herrnia diafragmatika adalah masuknya organ-organ abdomen melalui defek pada diafragma ke dalam rongga dada. enyebab hernia diafragmatika yang sering dijumpai adalah kelainan diafragma yang bersifat bawaan walaupun masih ditemui kelainan yang didapat 2Suda, (4443. Menurut lokasinya hernia diafragma traumatika 1 5 pada sisi kiri, (+ 5 pada sisi kanan, dan ' 5 terjadi bilateral. hal ini terjadi karena adanya hepar di sisi sebelah kanan yang berperan sebagai proteksi dan memperkuat struktur hemidiafragma sisi sebelah kanan. !rgan abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster, omentum, usus halus, kolon, limpa6dan hepar. "uga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulata dari saluran cerna yang mengalami herniasi ke rongga toraks ini. Hernia diafragmatika termasuk kelainan bawaan yang terjadi karena tidak terbentuknya sebagian diafragma, sehingga ada bagian isi perut masuk kedalam rongga torak.
3
!. Eti"l"gi
enyebab pasti hernia masih belum diketahui. Hal ini sering dihubungkan dengan penggunaan thalidomide, 7uinine, nitrofenide, antiepileptik, atau defisiensi vitamin $ selama kehamilan. ada hernia tipe 8ockdalek, diafragma berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada saat diafragma berkembang. ada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar. ada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan saluran pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti 9banyak faktor: baik faktor genetik maupun lingkungan. ada Hernia kongenital gangguan difusi bagian sentral dan bagian kostal diafragma di garis median mengakibatkan defek yang disebut foramen Morgagni. &empat ini dapat menjadi lokasi hernia retrosternal yang disebut juga hernia parasternalis. "ika penutupan diafragma tidak terganggu, foramen morgagni dilalui oleh Mammaria interna dengan cabangnya a.epigastrika superior. ;angguan penutupan diafragma di sebelah posterolateral meninggalkan foramen 8ochdalek yang akan menjadi lokasi hernia pleuroperitoneal
#. Pat"fii"l"gi
"anin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara minggu ke-/ sampai
'4
minggu
kehamilan.
)sofagus 2saluran
yang
menghubungkan tenggorokan ke abdomen3, abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu. ada neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma. ;angguan
pembentukan
itu
dapat
berupa
kegagalan
pembentukan sebagian diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. ada gangguan pembentukan dan fusi
4
akan terjadi lubang hernia, sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan eventerasi 2usus menonjol ke depan dari dalam abdomen3.
si perut seperti usus juga dapat mendesak diafragma melalui lubang yang terbentuk akibat cedera tersebut sehingga menyebabkan anak mengalami gangguan pernafasan.
5
$. Pat%&a'
ongenital
Defisiensi vitamin $ selama kehamilan
;angguan pembentukan diafragma pada minggu ke /-'4
egagalan pembentukan sebagian diafragma
;angguan fusi jaringan
@ubang hernia
&raumatik
;angguan pembentukan otot
Diafragma menipis
)venterasi
Mual dan muntah
;angguan nutrisi b.d. mual dan muntah
Defek dinding abdomen
=isera abdomen
Diafragma terdesak
Hernia
$nestesi
?edera benda tajam atau tumpul
Dispnue
Hasil pembedahan
>nkontinuitas jaringan
>mobilisasi
etidakefektifan pola napas b.d. obstruksi jalan napas
aralise
#yeri akut
#yeri b.d. terputusnya intergitas jaringan.
6
Mobilitas fisik b.d paralise
(. )anifetai klini
&anda dan ;ejala Hernia Diafragmatika
'. ;angguan pernapasan yang berat
(. Sianosis 2warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen3
*. &akipneu 2laju pernapasan yang cepat3
+. 8entuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama 2asimetris3
. &akikardia 2denyut jantung yang cepat3
. erut kecil dan cekung
/. Suara nafas kadang tidak terdengar karena terdesak isi perut.
0. &erdengar bising usus di daerah dada
1.
8unyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi perut.
*. Pe+erikaan ,enunjang
emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa antara lain A a. Boto thoraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus di daerah toraks. Boto thoraks sangat sensitif dalam mendeteksi adanya hernia diafragma kiri. $danya ruptur diafragma akibat tr au ma bi la
7
d il ih at
d ar i
f ot o
t ho ra ks
d ap at
d it em uk an
g am ba ra n
abnormal seperti adanya isi abdomen pada rongga thoraks terlihat selang #;& di dalam rongga thoraks, peninggian hemidiafragma 2kiri lebih tinggi dari pada kanan3, dan batas diafragma yang tidak jelas. emasangan sonde langsung dapat digunakan untuk memastikan diagnosis sebab sonde nampak membelok kembali ke atas diafragma.
Gambar Anteroposterior (AP) pada pasien dengan Hernia diafragmatika congenital menunjukkanherniasi di hemithirax kiri
b. 8il a
di da pat kan
abn or ma li tas
pa da
pe mer iks aan
fot o
tho ra k, s el anj ut nya dil aku ka n pemeriksaan ?& Scan atau CS; B$S& untuk memastikan diagnosis rupture dia fr ag ma da n hern ia diafragma. 8anyak kasus yang mengenai diafragma kiri adalah akibat dari efek buttressing dari liver.
8
Foto CT Scan thorak irisan koronal tampak herniasi dari gaster dan omentum masuk ke kavum thorak sebelah kiri
c. Boto at kontras kadang diperlukan jika kolon tersangkut didalamnnya. d. adang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis diafragmatika dengan eventerasi 2usus menonjol ke depan dari dalam abdomen3
-. Tera,i atau Penatalakanaan PRE OPERASI
a. emeriksaan Bisik '3 ada hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi gerakan nafas tidak nyata (3 erut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid *3 ada hernia diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser sehingga kadang-kadang terletak di hemitoraks kanan +3 8ila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang 3 ;erakan dada pada saat bernafas tidak simetris 3 &idak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
9
/3 8ising usus terdengar di dada 03 erut terasa kosong 13 emeriksaan penunjang, seperti foto thoraks dan fluoroskopi
b. erencanaan $pabila pada anak dijumpai adanya kelainan E kelainan yang biasa mengarah pada hernia diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa ditangani dan mendapatkan penanganan yang tepat. $nak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipa nasogatrik yang dengan teratur dihisap. Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak dipersiapkan untuk operasi. Hendaknya perlu diingat bahwa biasanya 2/453 kasus ini disertai dengan hipospadia paru. embedahan efektif perlu untuk mencegah penyulit. &indakan darurat juga perlu jika dijumpai insufisiensi jantung paru pada neonatus.
&indakan yang bisa dilakukan sesuai dengan masalah dan keluhankeluhan yang dirasakan adalah A '3 $nak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipa nasogastrik yang dengan teratur dihisap (3 Diberikan
antibiotika
profilaksis
dan
selanjutnya
anak
dipersiapkan untuk operasi. !rgan perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada difragma diperbaiki. *3 >ndikasi !perasi a. )sophagitis E refluks gastroesofageal b. $bnormal H monitoring pada periksaan monometrik c. elainan pada foto upper ;> d. $danya hernia paraesofageal dengan gejala mekanis e. )sophageal stricture f. &indakan operatif pada 8arrett6s esophagus g. egagalan terapi medikal yang adekuat
10
h.
Fang dapat dilakukan seorang bidan atau perawat, khususnya perawat maternitas bila menemukan bayi baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu A '3 (3
8erikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru. osisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas.
*3 $wasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi,
maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi. +3 @akukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi
ke tempat pelayanan yang lebih baik.
d. engobatan Hernia diafragmatika diatasi dengan pembedahan darurat. !rgan perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada diafragma diperbaiki.
PERAATAN PAS/A BEDAH
erawatan pasca bedah meliputi perawatan jangka pendek 2segera setelah pembedahan3 dan perawatan jangka panjang. Pera&atan jangka ,en0ek A erawatan pasca bedah jangka pendek
meliputi deteksi dan tata laksana komplikasi yang dapat terjadi setelah pembedahan. omplikasi yang mungkin timbul dapat berupa perdarahan, distres pernapasan, hipotermia, produksi urin
11
yang menurun, infeksi dan obstruksi usus. engawasan yang dilakukan saat anak masih dirawat di rumah sakit meliputi monitoring
pernapasan,
evaluasi
neurologis,
dan
masalah
pemberian makanan. Pera&atan jangka ,anjang A erawatan pasca bedah jangka
panjang meliputi pemantauan tumbuh kembang anak. ertumbuhan kasus dipantau karena risiko terjadi gagal tumbuh besar akibat adanya penurunan asupan kalori sebagai akibat penyakit paru kronis, gastroesophageal refluk dan feeding yang buruk terutama pada anak dengan defek neurologis yang berat.
e. ?ara Mencegah Hernia Diafragma 8agi 8umil '3 ?ukupi pemenuhan konsumsi vitamin $ dan asam folat selama kehamilan (3 "aga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh karena hal ini berkaitan dengan nutrisi bagi perkembangan janin didalam rahim *3 Hindari stres berlebih +3 Selalu konsultasi ke dokter kandungan secara rutin
8agi >bu yang mempunyai anak A '3 erhatikan tahapan perkembangan yang terjadi selama proses tumbuh kembang anak (3 $wasi anak dalam bermain *3 8eri mainan sesuai umur dan tahapan pertumbuhannya
f.
?ara Menangani Hernia Diafragma Hernia diafragmatika diatasi dengan pembedahan darurat. !rgan perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada diafragma diperbaiki.
12
. K"+,likai
ada hernia diafragmatika dapat terjadi penyulit berupa perdarahan dan obstruksi. 8ila hernia besar mungkin terjadi insufisiensi kardiovask ular yang dapat menganc am jiwa.omplikasi yang paling membahayakan adalah strangulasi isi hernia. @ambung, usus dan bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. "ika hernianya besar, biasanya paru-paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna. Setelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara. &erbentuk massa yang mendorong jantungseh ing ga me ne kan pa ru -p ar u da n ter jadi lah sindr om a g aw at
p er na f as an . S ed an gk an
terjadi
pada
penderita
k om pl ik as i
her nia
y an g m un gk in
diafragmatika
tipe
8ockdalek antara lain (4 5 mengalami kerusakan kongenital par u- par u da n E ' 5 me ng ala mi ke la inan kr om os om .
2. Pr"gn"i
rognosis dari hernia diafragma traumatika ini tergantung dari kecepatan dalam mendiagnosis dan pemilihan terapi yang tepat. rognosis akan menjadi lebih buruk bila didapatkan tanda-tanda shock hemoragik pada saat pasien datang dan didapatkan trauma skor yang tidak baik.
B. ASUHAN KEPERAATAN
'. PEN3KAJIAN a3 >dentitas lien A b3 eluhan utama A c3
13
renatal A Ditanyakan apakah ibu menderita infeksi atau penyakit kronik lain.
$ntenatal A Ditanyakan Siapa penolong persalinan karena data ini akan membantu membedakan persalinan yang bersih G higienis atau tidak. $lat pemotong tali pusat, tempat persalinan.
ostnatal A Ditanyakan apakah setelah lahir langsung diberikan imunisasi apa tidak.
&anyakan pada keluarga apakah anak mendapat imunisasi lengkap.
g3 $D@ 2$ctivity Daily @iving3 '.
#utrisi
(.
$ktivitasGistirahat
*.
)liminasi
+.
>stirahat tidur
.
ersonal Higiane
.
>ntegritas )go
/.
enyamanan
h3 emeriksaan fisik eadaan umum &&= &D, Suhu , #adi, << '.
(.
epala dan leher
Mata
Hidung
&elinga
8ibir
Dada
14
*.
+.
>nspeksi A simetris atau tidak
alpasi A denyut jantung teraba cepat atau tidak
erkusi A jantung Dulness
$uskultasi A suara nafas bagaimana
$bdomen
>nspeksi A ada benjolan tidak
alpasi A teraba masa, atau rasa nyeri jika ditekan
erkusi A dulness
$uskultasi A bising usus
)kstremitas
)kstremitas $tas
)kstremitas 8awah .
>ntegumen
.
;enetalia
/.
i3 emeriksaan penunjang A '. Boto thorak dan ?& Scan (. Sinar I abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam ususG obstruksi usus. *. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi
2peningkatan
hemotokrit3, peningkatan sel darah putih dan ketidak seimbangan elektrolit.
(. DIA3NOSA KEPERAATAN a. #utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah. b. #yeri berhubungan dengan terputusnya integritas jaringan.
15
c. Mobilitas fisik berhubungan dengan paralise.
*. INTER4ENSI KEPERAATAN 15 Nutrii kurang 0ari ke6utu%an 6er%u6ungan 0engan +ual +unta%
&ujuan A Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi pasien terpenuhi. >ntervensi A '3 aji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan, batuk, dan mengatasi sekresi. (3 &imbang berat badan sesuai indikasi. *3 "aga keamanan saat memberikan makan pada pasien. +3 8erikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dengan teratur. 3 &ingkatkan kenyamanan, lingkungan yang santai termasuk sosialisasi saat makan. $njurkan orang terdekat untuk membawa makanan yang disukai pasien. 3 olaborasi dengan ahli gii dalam pemberian nutrisi terhadap pasien.
menentukan pemilihan
terhadap jenis
makanan sehingga pasien harus terlindung dari aspirasi. !5 Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah
pemberian nutrisi. #5 Menurunkan resiko regurgitasi dan terjadinya aspirasi. $5 Meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien
terhadap nutisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien saat makan. (5 Meskipun
proses
pemulihan
pasien
memerlukan
bantuan makan dan menggunakan alat bantu, sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat
16
meningkatkan pemasukan dan menormalkan fungsi makan. *5 Merupakan sumber yang efektif untuk mengidentifikasi
kebutuhan kaloriGnutrisi tergantung padaberat badan, ukuran tubuh, keadaan penyakit sekarang.
!5 N'eri 6er%u6ungan 0engan ter,utun'a intergita jaringan.
&ujuan A Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang atau hilang. >ntervensi A 15 >dentifikasi karakteristik, lokasi, lama nyeri 2dengan skala
4-'43. !5 $njurkan klien istirahat ditempat tidur. #5 $tur posisi pasien senyaman mungkin. $5 olaborasi untuk pemberian analgetik.
dentifikasi karakteristik nyeri dan faktor yang berhubungan penting untuk memilih intervensi yang efektif. (3 >stirahat untuk mengurangi intesitas nyeri. *3 osisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri. +3 $nalgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman.
#5 )"6ilita fiik 6er%u6ungan 0engan ,aralie.
&ujuan A Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan mobilitas pasien membaik atau sembuh. >ntervensi A '3 ?atat respon-respon emosiGperilaku pada imobilisasi.
17
(3 8erikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang spesifik. *3 8antu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif. +3 $njurkan pasien untuk melatih kaki bagian bawahGlutut. 3 8erikan obat untuk menghilangkan nyeri kira-kira *4 menit sebelum memindahkanGmelakukan ambulasi pasien. mobilisasi yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, peka rangsang. (3 &ergantung pada bagian tubuh yang terkenaGjenis prosedur, aktivitas yang kurang berhati-hati akan meningkatkan kerusakan spinal. *3 Memperkuat otot abdomen dan fleksor tulang belakang, memperbaiki mekanika tubuh. +3 Stimulasi sirkulasi venaGarus balik vena menurunkan keadaan vena yang statis dan kemungkinan terbentuknya trombus. 3 $ntisipasi terhadap nyeri dapat meningkatkan ketegangan otot. !bat dapat merelaksasikan pasien, meningkatkan rasa nyaman dan kerjasama pasien selama melakukan aktivitas.
$5 Keti0akefektifan ,"la na,a 6er%u6ungan 0engan "6truki jalan na,a &ujuan A Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
sesak napas bekurang atau hilang >ntervensi A '3 Memposisikan anak dengan posisi semi fowler (3 Memberi terapi oksigen jika dibutuhkan
18
'3 $nak menjadi lebih tenang dan dapat bernapas dengan lancar (3 Mengurangi sesak napas $. I+,le+entai Dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang ada
(. E7aluai
'3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi pasien terpenuhi (3 #yeri berkurang atau hilang. *3 Mobilitas pasien membaik atau sembuh. +3 Sesak napas berkurang atau hilang
19
BAB III PENUTUP 1. Si+,ulan
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. $kibat penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thora% melalui suatu pintu pada diafragma. Ditemukan pada ' diantara ((44-444 kelahiran dan 04145 terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. "anin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara minggu ke-/ sampai '4 minggu kehamilan. )sofagus 2saluran yang menghubungkan tenggorokan ke abdomen3, abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu. Fang dapat dilakukan seorang bidan atau perawat bila menemukan bayi baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu A'3. 8erikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru, (3. osisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas, *3. $wasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi, +3. @akukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
!. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu mendiagnosis secara dini mengenai penyakit hernia diafragma pada anak, sehingga kita mampu memberikan asuhan keperawatan yang maksimal terhadap anak tersebut. &entunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan.
20
DA8TAR PUSTAKA
'. Halamek @ and )l-Sayed FF. ?ongenital Diaphrag-matic HerniaA erinatologists erspective. #eo
21