MANAJEMEN PERSEDIAAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Nama Kelompok: 1. #. ". -. /. 2. %.
Catur Catur Puji Puji Letari Letari Sika Sika 'itria 'itria(ati (ati 'itria 'itria A*u Sue+o Sue+o Aia Aia Kumala Kumala 0i+i 0i+i Rati Rati Raa*u Raa*u 3a4i4a 3a4i4a 56 56ta ta 'irla+ 'irla+a a Colik Colik A+(ar +(ar
!1"#$1 !1"#$1$#$ $#$$1%% $1%%&& !1"#$1$ !1"#$1$#$$ #$$1%) 1%)&& !1"#$1 !1"#$1$#$$ $#$$1,) 1,)&& !1"#$1$ !1"#$1$#$$ #$$#1 #11& 1& !1"#$1$ !1"#$1$#$$ #$$#1) #1)&& !1"#$1 !1"#$1$#$ $#$$## $###& #& !1"#$1$ !1"#$1$#$$ #$$##1 ##1&&
Semester / Kelas: 4 / Manajemen B4 Sore
'AKULTAS EK5N5MI JURUSAN MANAJEMEN UNI0ERSITAS MU3AMMADI7A3 SID5ARJ5
TA3UN TA3UN AJARAN #$1/8#$12
9A9 1MANAJEMEN PERSEDIAAN
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, pada perusahaan manufaktur mengakibatkan berkurangnya pemakaian tenaga kerja langsung disatu sisi, namun disisi lain memerlukan pengeluaran investasi yang relative besar untuk menggunakan peralatan modern. Karena keterbatasan dana masih banyak perusahaan yang menggunakan prosedur yang tradisional untuk menghadapi kemajuan teknologi itu sendiri. amun masyarakat di egara maju seperti !epang khususnya komunitas manufaktur mulai mengembangkan suatu system yang disebut !ust "n #ime, dimana sistem ini dilatar belakangi oleh pemborosan$ pemborosan tenaga kerja, ruangan dan %aktu industri, yang terjadi dikarenakan adanya persediaan & inventory' sehingga biaya produksi menjadi lebih tinggi. Keunggulan suatu perusahaan terhadap para pesaingnya ditentukan oleh faktor$faktor yaitu %aktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia. (aktu merupakan salah satu faktor penentu unggulan daya saing. !ika suatu perusahaan ingin unggul dari faktor %aktu maka perusahaan harus dapat melayani permintaan konsumen tepat %aktu, mengeliminasi atau mengurangi %aktu untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah, dan mengefisiensikan %aktu untuk aktivitas bernilai tambah. Salah satu alat agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi faktor %aktu adalah dengan mengembangkan dan menerapkan konsep$konsep !"#. )perasi !"# merupakan suatu pendekatan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi segala ma*am sumber pemborosan dalam aktivitas produksi, dengan memberikan komponen produksi yang tepat serta pada %aktu dan tempat yang tepat. +alam pengertian luas, !"# adalah suatu filosofi tepat %aktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen$segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
Dee+ii Jut I+ Time !JIT&
!ust "n #ime merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. "de dasar !ust "n #ime sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan &full system' atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. rinsip dasar !ust "n #ime adalah peningkatan kemampuan perusahaan se*ara terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Menurut -enri Simamora dalam bukunya kuntansi Manajemen, !ust "n #ime adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku *adang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.
Tujua+ Strate;i Jut I+ Time !JIT&
#ujuan dari adanya manajemen menggunakan dan mengembangkan konsep manajemen Just In Time dalam perusahaan dapat dirangkum atas beberapa aspek. dapun tujuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
. Meningkatkan efisiensi proses produksi eningkatan efisiensi dapat dilakukan terutama melalui pengurangan persediaan barang sehingga mengakibatkan pengurangan biaya persediaan, atau dengan kata lain meningkatkan perputaran modal. Biaya persediaan ini sangat tinggi, berkisar antara 01 persen241 persen dari harga barang pertahun. 3fisiensi didapat juga dengan *ara mendesain pabrik sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan lebih *epat dan aman. 0. Meningkatkan daya kompetisi Meningkatnya efisiensi dalam proses produksi dengan sendirinya akan meningkatkan daya saing perusahaan. -al ini dianggap salah satu tujuan yang paling penting, yaitu suatu tujuan strategis, karena peningkatan efisiensi berarti penurunan biaya dan ini memungkinkan perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan pasar. . Meningkatkan mutu barang Kemitraan pembeli &perusahaan' 2 penjual &penyedia bahan baku' yang dibina dan berlangsung dalam jangka panjang selalu berusaha untuk melakukan perbaikan se*ara terus menerus dalam hal mutu dan biaya barang. Mutu tinggi dari suku *adang atau komponen yang dipasok oleh pemasok pada gilirannya akan meningkatkan mutu barang yang diproduksi oleh perusahaan. Kemitraan penjual pembeli memungkinkan melakukan pengendalian mutu suku *adang atau komponen dengan lebih murah dan lebih handal. 4. Mengurangi pemborosan engurangan pemborosan terutama dalam bentuk barang yang terbuang, karena pada hakekatnya pemborosan adalah biaya. #ujuan tersebut dapat di*apai dengan *ara : .
Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
0.
Meningkatkan mutu
.
Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah &sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat'
4.
Memperbaiki kinerja pengiriman.
Kelemaa+ Jut I+ Time !JIT&
Satu kelemahan sistem !"# adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. !ika permintaan naik melebihi dari rata$rata peren*anaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen. erlu kita ketahui bah%a pengimplementasian konsep !ust "n #ime &!"#' dalam perusahaan juga tidak mudah. Kegiatan produksi akan terhenti dan tenggang %aktu pengiriman tidak terpenuhi apabila salah satu komponen bahan penting hilang atau ditemukan *a*at. Sedangkan pemasok harus mampu menyerahkan bhan baku yang bebas dari *a*at pada %aktu dan jumlah yang tepat. -al ini berarti perusahaan perlu mengandalkan pemasok yang betul$betul dapat diandalkan dan juga pemasok yang yang sanggup untuk memasok bahan baku dalam jumlah yang tepat sebelum proses produksi dilaksanakan. )leh karena itu disamping konsep !ust "n #ime &!"#' menghasilkan benefit yang tinggi karena aktifitas evesiensi biaya namun diiringi juga dengan risiko yang tinggi pula. ilihan ini tentu saja harus membuat perusahaan berfikir lebih komprehensif sehingga perusahaan dapat mengantisipasi segala kemungkin untuk meminimalisir risiko. 'ilooi JIT
Konsep !ust "n #ime &!"#' adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan$perusahaan terbaik yang ada di !epang, sejak a%al tahun 561an, !"# pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik #oyota Manufa*turing oleh #aii*hi )hno, oleh karena itu #aii*hi )hno sering disebut sebagai bapak !"#, Konsep !"# berprinsip hanya memproduksi jenis$jenis barang yang diminta &%hat' sejumlah yang diperlukan &-o% mu*h' dan pada saat dibutuhkan &(hen' oleh konsumen. !ust "n #ime &!"#' merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku *adang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas
dibutuhkan. #ujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan
mengurangi pemborosan. 7ujio 8ho dari #oyota mendefinisikan pemborosan &%aste' sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan %aktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk. +alam bahasa sederhanya pengertian pemborosan adalah segala sesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan.
da 9 jenis pemborosan yang perlu diidentifikasi dalam !ust "n #ime &!"#': .
(aktu pemrosesan : %aktu aktual untuk menghasilkan suatu produk.
0.
(aktu pindah : %aktu yang digunakan untuk memindahkan dari satu departemen ke
depatemen yang lain. . (aktu inspeksi : %aktu yang digunakan untuk menentukan produk rusak atau mengerjakan ulang produk yang rusak tsb 4. (aktu tunggu : %aktu yang dihabiskan suatu produk karena menunggu untuk dikerjakan ketika sampai pada departemen berikutnya 9. (aktu penyimpanan : %aktu yang dibutuhkan suatu produk baik dalam gudang penyimpanan persedianan setengah jadi maupun setelah barang jadi sampai di gudang. Per4a+i+;a+ Sitem Jut I+ Time !JIT& a+ Traiio+al JIT
TRADISI5NAL
1.
Sistem tarikan
1.
Sistem dorongan
2.
ersediaan tidak signifikan
2.
ersediaan signifikan
3.
Basis pemasok sedikit
3.
Basis pemasok banyak
4.
Kontrak jangka panjang
4.
Kontrak jangka pendek dengan
dengan pemasok 5.
emanufakturan berstruktur
pemasok 5.
seluler
.
emanufakturan berstruktur departemen
6.
Karya%an berkeahlian ganda
6.
Karya%an terspesialisasi
7.
!asa terdesentralisasi
7.
!asa tersentralisasi
8.
Keterlibatan karya%an tinggi
8.
Keterlibatan karya%an rendah
9.
aya manajemen sebagai
9.
aya manajemen sebagai
penyedia fasilitas 1. #otal ;uality *ontrol <8'
pemberi perintah 1. **eptable ;uality level &<='
Sistem tarikan dibanding sistem dorongan Sistem tarikan adalah system penentuan aktivitas$aktivitas berdasar atas permintaan konsumen, baik konsumen internal maupun konsumen eksternal. Sebagai *ontoh dalam perusahaan pemanufakturan permintaan konsumen melalui aktivitas penjualan menentukan aktivitas produksi, dan aktivitas produksi menentukan aktivitas pembelian.
System dorongan adalah system penentuan aktivitas$aktivitas berdasar dorongan aktivitas$aktivitas sebelumnya. embelian bahan melalui aktivitas pembelian mendorong aktivitas produksi, dan aktivitas produksi mendorong aktivitas penjualan. 0. ersediaan tidak signifikan dibanding persediaan signifikan Karena !"# menggunakan system tarikan maka dapat mengurangi persediaan menjadi tidak signifikan atau dengan kata lain dikurangi sampai tingkat minimum persediaan yaitu 1 . Sebaliknya, dalam system tradisional, karena menggunakan system dorongan maka persediaan jumlanya signifikan sebagai akibat jumlah bahan yang dibeli melebihi kebutuhan produksi, jumlah produk yang diproduksi melebihi permintaan konsumen dan perlu adanya persediaan penyangga. ersediaan penyangga diperlukan jika permintaan konsumen melebihi jumlah produksi dan jumlah bahan yang digunakan untuk produksi melebihi jumlah bahan yang dibeli. . Basis pemasok sedikit dibanding basis pemasok banyak !"# hanya menggunakan pemasok dalam jumlah sedikit untuk mengurangi atau mengeliminasi aktivitas$aktivitas tidak bernilai tambah, memperoleh bahan yang bermutu tinggi dan berharga murah. Sedangkan system tradisional menggunakan banyak pemasok untuk memperoleh harga yang murah dan mutu yang baik, tapi akibatnya banyak aktivitas$aktivitas tidak bernilai tambah dan untuk memperoleh harga yang lebih murah harus dibeli bahan dalam jumlah yang banyak atau mungkin dengan mutu yang rendah. 4. Kontrak jangka panjang dibanding kontrak jangka pendek !"# menerapkan kontrak jangka panjang dengan beberapa pemasoknya guna membangun hubungan baik yang saling menguntungkan sehingga dapat dipilih pemasok yang memasok bahan berharga murah, bermutu tinggi, berkinerja pengiriman tepat %aktu dan tepat jumlah serta dapat mengurangi frekuensi pemesanan. Sedangkan tradisional menerapkan kontrak$kontrak jangka pendek dengan banyak pemasok sehingga untuk memperoleh harga murah harus dibeli dalam jumlah yang banyak atau mungkin mutunya rendah. 9.
Struktur seluler dibanding struktur departemen Struktur seluler dalam !"# adalah pengelompokan mesin$mesin dalam satu keluarga, biasanya kedalam struktur semilingkaran atau huruf >?@ sehingga satu sel tertentu dapat digunakan untuk melakukan pengolahan satu jenis atau satu keluarga produk tertentu se*ara berurutan. Setiap sel pemanufakturan pada dasarnya merupakan pabrik mini atau pabrik di dalam pabrik. enggunaan struktur seluler ini dapat mengeliminasi aktivitas, %aktu, dan biaya yang tidak bernilai tambah. Sedangkan struktur departemen dalam system departemen adalah struktur pengolahan produk melalui beberapa departemen produksi sesuai dengan tahapan$tahapannya dan memerlukan beberapa departemen jasa yang memasok jasa bagi departemen produksi.
kibatnya struktur departemen menimbulkan aktivitas$aktivitas serta %aktu dan biaya$biaya tidak bernilai tambah dalam jumlah besar. A. Karya%an berkeahlian ganda dibanding karya%an terspesialisasi System !"# yang menggunakan system tarikan %aktu >bebas@ harus digunakan oleh karya%an struktur seluler untuk berlatih agar berkeahlian ganda sehingga ahli dalam berproduksi dan dalam bidang$bidang jasa tertentu misalnya pemeliharaan pen*egahan, reparasi, setup, inspeksi mutu. Sedangkan pada system tradisional system karya%an terspesialisasi berdasarkan departemen tempat kerjanya misalnya departemen produksi atau departemen jasa. Karya%an pada departemen jasa terspesialisasi pada aktivitas penangan bahan, listrik, reparasi, dan pemeliharaan,
karya%an
pada
departemen
produksi
terspesialisasi
pada
aktivitas
pen*ampuran, peleburan, pen*etakan, perakitan, dan penyempurnaan. 6. !asa terdesentralisasi dibanding jasa tersentralisasi System tradisional mendasarkan pada system spesialisasi sehingga jasa tersentralisasi pada masing$masing departemen jasa. Sedangkan pada system !"# jasa terdesentralisasi pada masing$masing struktur seluler, para karya%an selain ditugaskan untuk berproduksi tapi juga harus ditugaskan pada pekerjaan jasa yang se*ara langsung mendukung produksi dalam struktur selulernya. . Keterlibatan tinggi dibanding keterlibatan rendah +alam system tradisional, keterlibatan dan pemberdayaan karya%an relative rendah karena karya%an fungsinya melaksanakan perintah atasan. Sedangkan dalam system !"# manajemen harus dapat memberdayakan para karya%annya dengan *ara melibatkan mereka atau memberi peluang pada mereka untuk berpartisipasi dalam manajemen organisasi. Menurut pandangan !"#, peningkatan keberdayaan dan keterlibatan karya%an dapat meningkatkan produktviitas dan efisiensi biaya se*ara menyeluruh. ara karya%an dimungkinkan untuk membuat keputusan mengenai bagaimana pabrik beroperasi. 5. aya pemberi fasilitas dibanding gaya pemberi perintah System tradisional umumnya menggunakan gaya manajemen sebagai atasan karena fungsi utamanya adalah memerintah para karya%annya untuk melaksanakan kegiatan. Sedangkan pada system !"# memerlukan keterlibatan karya%an sehingga mereka dapat diberdayakan, maka gaya manajemen yang *o*ok adalah sebagai fasilitator dan bukanlah sebagai pemberi perintah. 1. #<8 dibanding <= #<8 otal
Keimpula+
!"# &!ust "n #ime' merupakan suatu system yang dikembangkan atas dasar perbaikan dari kekurangan pada system tradisional. +imana dalam langkah !"# &!ust "n #ime' pemborosan yang terjadi dalam system tradisional berusaha untuk mengeliminasi pemborosan$pemborosan biaya yang timbul akibat banyaknya %aktu yang digunakan dalam memproduksi suatu barang sehingga perusahaan dapat meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
Sara+
erbandingan System #radisional dengan Sistem !"# &!ust "n #ime' diketahui bah%a Sistem !"# &!ust "n #ime' memiliki keunggulan dalam penghematan %aktu dan biaya dalam memproduksi barang. )leh karena itu Manajemen erusahaan sebaiknya mengambil keputusan untuk menggunakan Sistem !"# &!ust "n #ime' dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.