A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENYA PENYAKIT 1. DEFINISI Kanker tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan kecil (nodul) (nodul) dalam kelenjar. Sebagian Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemamp kemampuan uan mengha menghasil silkan kan hormo hormon n tiroid tiroid,, tetapi tetapi kadang kadang mengha menghasil silkan kan cukup cukup banya banyak k hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
2. ETIOLOGI Etiologi Etiologi dari penyakit penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya khususnya untuk terjadi ell differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah factor genetic. !elum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kank kanker er anap anapla lasti stik k dan dan medu meduler ler.. "ipe "iperk rkir irak akan an kank kanker er jenis jenis anap anapla lasti stik k bera berasal sal dari dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar. #adiasi merupakan salah satu factor etiologi kanker tiroid. !anyak kasus kanker pada anak$a anak$anak nak sebelum sebelumny nyaa mendap mendapat at radiasi radiasi pada pada kepala kepala dan leher leher karena karena penya penyakit kit lain. lain. !iasanya efek radiasi timbul setelah %$&% tahun, tetapi rata$rata '$ tahun. Stimulasi *S+ yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. aktor resiko lainnya adalah adanya riayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
3. GAMB GAMBAR ARAN AN KLI KLINI NIS S Kecu Kecuri riga gaan an klin klinis is adan adanya ya karsi karsino noma ma tiro tiroid id dida didasa sark rkan an pada pada obser obser-a -asi si yang dikonf dikonfirm irmasi asikan kan dengan dengan pemeri pemeriksa ksaan an patolo patologis gis dan dibagi dibagi dalam dalam kecuri kecurigaa gaan n tinggi tinggi,, sedang dan rendah. ang ang termasuk kecurigaan tinggi adalah: . #iayat #iayat neuplasma neuplasma endokrin endokrin multipl multiplee dalam dalam keluar keluarga ga &. /ert /ertum umbu buha han n tumo tumorr cepa cepatt 0. 1odu 1odull ter terab abaa ker keras as 4. iks iksasi asi daera daerah h sek sekit itar ar %. /ara /arali lisi siss pita pita sua suara ra 2. /embes /embesaran aran kelenja kelenjarr limpa limpa region regional al
3. danya metastasis jauh Kerugian kurang adalah: . 5sia 6 & tahun atau 7 2 tahun &. #iayat radiasi leher 0. 8enis kelamin pria dengan nodul soliter 4. *idak jelas adanya fiksasi daerah sekitar %. "iameter lebih besar dari 4 cm dan kistik Kecurigaan rendah adalah tanda atau gejala diluar atau selain yang disebutkan diatas.
4. GEJALA KLINIS ang dijumpai dapat berupa: . /enekanan organ sekitar &. 9angguan dan rasa sakit pada saat menelan 0. Sulit bernafas 4. Suara serak
5. PATOFISIOLOGI 1eoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang diskret. Kadang$ kadang mirip goiter noduler jinak. 1odule$nodule tiroid dapat diraba, kebanyakan nodule tersebut jinak, namun beberapa nodule goiter bersifat karsinoma. 5ntuk menentukan apakah nodule tiroid ganas atau tidak, harus dinilai factor$faktor resiko dan gambaran klinis massa tersebut, dan harus dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Karsinoma tiroid biasanya kurang menangkap yodium radioaktif dibandingkan kelenjar tiroid normal yang terdapat disekelilingnya. "engan cara scintiscan. nodule akan tampak sebagai suatu daerah dengan pengambilan yodium radioaktif yang berkurang, *ehnik yang lain adalah dengan echografi tiroid untuk membedakan dengan cermat massa padat dan massa kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik biasanya merupakan kista jinak. Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodul yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya dan berhubungan dengan limfadenopati satelit. Kanker tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdiferensiasi baik dengan kecepatan pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan penyembuhan yang tinggi, dan suatu kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal.
6. PATHWAY #"S
9E1E*K
/embesaran pada leher /aralisis pita suara
Suara serak
9oiter Endemis
Kanker tiroid
9ondok
#asa sakit saaat menelan
;embatasi penyerapan yodium /enekanan organ sekitar (faring)
Sulit bernafas 1yeri 9angguan pada pola nafas
Kanker tiroid
;enghasilkan banyak hormon tiroid Kurangnya pengetahuan
nsietas
+ipertiroidisme sekunder
;embatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid
+ipertiroidisme sekunder
"ekasifikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal
7. KLASIFIKASI . Karsinoma papilaris 8enis yang paling banyak ditemukan, 1eoplasma tumbuh lambat dan menyebar melalui saluran getah bening ke kelenjar getah bening regional. &. Karsinoma folikuler *umor sangat mirip tiroid normal, meskipun pada suatu saat dapat berkembang secara progresif, cepat menyebar ketempat$tempat yang jauh letaknya. *umor ini tidak hanya secara histologis menyerupai folikel tiroid, tetapi juga mampu menangkap yodium radioaktif.
0. Karsinoma meduler
Sel asal neoplasma ini adalah sel < atau sel parafolikuler. Seperti sel prekursornya, maka tumor ini sanggup mensekresi kalsitonin. ;eskipun tampaknya tumor ini tumbuh lambat, tumor cenderung mengalami metastasis ke kelenjar getah bening local pada stadium dini. Kemudian tumor ini akan menyebar melalui aliran darah ke paru$paru, hati, tulang dan organ$organ tubuh lainnya dan ada kecenderungan bermetastasis pada stadium dini. /erkembangan dan perjalanan klinisnya dapat diikuti dengan mengukur kadar kalsitonin serum 4. Karsinoma anaplastik 8enis tumor ini sangat ganas dan penyebarannya sangat cepat serta berdiferensiasi buruk. Karsinoma ini memperlihatkan bukti in-asi lokal pada stadium dini ke struktur$struktur disekitar tiroid, serta metastasis melalui saluran getah bening dan aliran darah.
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG . /E;E#KS1 =!>#*>#5;. /emeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. /emeriksaan *0 dan *4 kadang$kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis alaupun jarang. +uman *iroglobulin (+*9) *era dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. ?alaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian +*9 ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler. &. #">=>9S a. oto @$#ay /emeriksaan @$#ay jaringan lunak di leher kadang$kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. /ada karsinoma papiler dengan badan$badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai stippledcalcification, sedangkan pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang$kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening. /emeriksaan @$#ay juga dipergunnakan untuk sur-ey
metastasis pada pary dan tulang. pabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.
b. 5ltrasound 5ltrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik.
c.
d. Scintisgrafi "engan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. "aerah cold nodule dicurigai tumor ganas. *eknik ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.
0. !>/S S/#S /ada decade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. *eknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. "engan mempergunakan jarum tabung ml, dan jarum no.&& B &0 serta alat pemegang, sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. !erdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan karsinoma meduler.
. PENATALAKSANAAN /enatalaksanaan medis dengan cara . *herapi #adiasi (perasi: /engangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun seluruhnya (Tiroidectomi Total)
/eran peraat adalah dalam penatalaksanaan /re$>peratif, ntra >peratif dan /ost >perasi . /enatalaksanaan /re >perasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut: a. nform perasi /eran peraat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jaab sepenuhnya dipegang oleh "okter >perator dan "okter nesthesi. 0. /enatalaksanaan /ost >perasi (di ruang sadar) a. >bser-asi tanda$tanda -ital pasien (9bser-asi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi c. "ekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila seaktu$aktu dibutuhkan atau terjadi hal$hal yang tidak diinginkan d. Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita e. =akukan peraatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang peraatan umum
1!. DIAGNOSA "iagnosa yang mungkin muncul adalah: . 1yeri berhubungan dengan pembesaran pada leher &. 9angguan pola nafas berhubungan dengan heper-entilasi 0. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak adekuatnya informasi 4. nsietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
11. E"ALUASI Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin. 9angguan ini lebih banyak terjadi pada anita dengan distribusi berkisar antara &: sampai 0:. nsidensinya berkisar antara %,4 B 0 D. !erdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada pasien berusia kurang dari 4 tahun. ang berperan dalam ell differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.
Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes laboratorium, yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum. /emeriksaan *0 dan *4 kadang$kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksitosis alaupun jarang. /emeriksaan @$#ay jaringan lunak di leher kadang$kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. 5ltrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik, dan cara ini aman serta tepat. <*$Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas dan jinak. "engan menggunakan radioisotropik dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. /ada dekade terakhir ini biopsi aspirasi banyak dipergunakan sebagi prosedur diaknostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.
D#$%&%'%
*iroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid. Klasifikasi dari tiroidektomi adalah total tiroidektomi dan nyaris total tiroidektomi.
ndikasi dilakukan
tiroidektomi adalah gondok,
kanker tiroid,
hipertiroidisme, gejala obstruksi, kosmetik.
M(&%$#')('% K*%&%'
;anifestasi klinis dari tiroidektomi adalah suara serak, lemah, hipokalsemia, tempat insisi kemerahan, distangia, sesak tenggorokan, pernafasan stidor, sianosis. /ersiapan tiroidektomi meliputi sebelum pembedahan, selama pembedahan dan sesudah pembedahan. Komplikasi yang dapat terjadi dari tiroidektomi adalah pembekakan atau pendarahan, sarak atau suara lemah, kerusakan pada kelenjar paratiroid, hipokalsemia, distangia, hipertiroidisme, hipoparatiroid, keloid. ;asalah keperaatan yang mungkin terjadi adalah ketidaktelitian
pembersihan jalan nafas, nyeri, kerusakan integritas kulit, hambatan
komunikasi -erbal, resiko infeksi, gangguan mobilitas fisik, gangguan citra. . *iroidektomi parsial atau total dapat dilaksanakan sebagai terapi primer terhadap karsinoma tiroid, hipertiroidisme, dan hiperparatiroidisme :
!.
•
*iroidektomi total
: kelenjar tiroid diangkata seluruhnya
•
*iroidektomi parsial
: mengangkat sebagian kelenjar tiroid
/eraatan pre$operasi 1. Kadar hormon tiroid harus diupayakan dalam keadaan normal
&. /emberian obat antitiroid masih tetap dipertahankan disamping menurunkan kadar hormon darah 0. ;asalah jantung juga sudah harus teratasi 4. Kondisi nutrisi harus optimal, diet tinggi protein dan karbohidrat %. =atih klien cara batuk yang efektif dan latih napas dalam 2. jarkan cara mengurangi peregangan pada luka operasi akibat rangsangan batuk dengan menahan di baah, insisi dengan kedua tangan 7. !eri tahu pasien kemungkinan suara menjadi serak setelah operasi jelaskan baha
itu adalah hal yang ajar dan dapat kembali seperti semula. <.
/eraatan pasca operasi
. ;onitor tanda$tanda -ital setiap % menit sampai stabil dan kemudian lanjutkan setiap 0 menit selama 2 jam &. 9unakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien sadar penuh •
!ila sadar, berikan posisi semi foler, apabila memindahkan klien hindarkan penekanan pada daerah insisi
•
!erikan obat analgesic sesuai program terapi
•
!antu klien batuk dan napas dalam setiap 0 menit
•
9unakan penghisap oral atau trachea sesuai kebutuha
•
;onitor komplikasi aCl /erdarahan
−
"istress pernapasan
−
+ipokalsemia akibat pengangkatan paratiroid yang ditandai dengan tetani
−
Kerusakan saraf laryngeal
−
". /endidikan kesehatan . /enggunaan obat$obatan. Konsistensi aktu sangat perlu diperhatikan &. 9unakan kipas anginC-an atau ruangan ber < agar klien dapat beristirahat 0. /ada klien dengan tiroidektomi total atau penggunaan obat antitiroid, jelaskan tanda hipotiroidisme dan hipertiroidisme 4. 8elaskan pada keluarga penyebab emosi yang labil pada klien dan bantu mereka untuk dapat menerima dan mengadaptasinya. %.
jarkan untuk folloup secara teratur ketempat pelayanan terdekat
TERAPI YANG LAIN TERHADAP TUMOR TIROID
*umor tiroid merupakan penyakit yang sering ditemukan, pada umumnya berupa tumor jinak, sebagian kecil berupa karsinoma, jarang sekali dijumpai sarkoma. "ari penduduk merika Serikat, sekitar 0D dengan perabaan dapat ditemukan nodul soliter kelenjar tiroid. Kesulitan terbesar dalam menangani nodul tiroid adalah dalam memastikan ada tidaknya karsinoma di dalamnya. da yang telah mengumpulkan data sampel tiroid dari hasil otopsi 2 kasus dari 8epang, Kanada, /olandia, Kolombia dan +aaii, ditemukan adanya kanker tersembunyi pada %,2$&,4D kasus, yang tertinggi di 8epang. !agaimana membedakan sifat jinak dan ganas dari nodul tiroidF !eberapa hal berikut dapat membantu
membedakannya.
. 5sia muda lebih sering menderita keganasan dibandingkan orang deasa. "ari nodul soliter tiroid pada kelompok usia kurang dari % tahun, $%D adalah ganas. Keseluruhnya berupa karsinoma tiroid berdiferensiasi relatif baik. *api pada kelompok usia di atas 2 tahun, kemungkinan kanker juga lebih besar, terutama berupa karsinoma tidak berdiferensiasi dengan derajat keganasan tinggi. Kemungkinan anita menderita karsinoma papiler tiroid lebih besar sekitar kali lipat dibanding pria. &. 1odul tiroid dengan konsistensi condong keras, tidak terasa adanya kapsul, kemungkinan kanker besarG jika konsistensi seperti tulang, mungkin terdapat kalsifikasi, kemungkinan jinak ataupun ganas masih terbukaG konsistensi sedang, berbatas tegas umumnya tumor jinak, tapi kadang kala sulit dibedakan dari karsinoma folikular tiroid stadium diniG tumor kistik umumnya bersifat jinak, tapi juga mungkin juga karsinoma folikular tiroid mengalami perubahan kistik. 0. Skening radioisotop tiroid: dengan iodium$0 atau teknesium$''m dapat menampilkan citra kelenjar tiroid. "ari citra skening itu, nodul tiroid dapat tampak sebagai: () nodul panas, yaitu daerah nodul memiliki radiasi lebih tinggi dari jaringan normal sekitarnya, ini dapat terjadi pada lesi jinak (adenoma folikular) ataupun ganas (adenokarsinoma folikular)G (&) nodul hangat: intensitas daerah nodul menyerupai jaringan normal sekitarnya, terutama terjadi pada lesi jinak tiroidG (0) nodul dingin: radiasi daerah nodul jelas lebih rendah, sering terjadi pada karsinoma tiroid tidak berdiferensiasi, karsinoma medular, dll. "ari nodul dingin %4D adalah keganasan. 4. 5S9: pemeriksaan ini dapat menentukan bentuk, ukuran dan jumlah nodul tiroid, dan yang lebih penting menentukan sifatnya kistik atau padat. 8ika sifatnya padat, harus diaspadai kemungkinan karsinoma tipe folikular, karsinoma medular dan karsinoma tidak berdiferensiasi. %. /emeriksaan sitologi dari biopsi jarum halus: di baah panduan 5S9, tumor tiroid dipungsi dan diaspirasi dengan jarum halus untuk mendapatkan selnya, pada 'D lebih kasus diagnosis dapat ditegakkan. *api jika tidak ditemukan sel ganas, tidak dapat menyingkirkan total karsinoma tiroid, karena lesi dapat bersifat fokal, bila perlu pungsi dan pulasan sitologi harus diulang. ;eskipun terdapat berbagai metode membedakan tumor jinak dan ganas tiroid, tapi misdiagnosis tidak jarang terjadi. da kalanya secara klinis didiagnosis sebagai adenoma soliter, namun dalam operasi ditemukan nodul multipel dan terdapat kanker. >leh sebab itu deasa ini dianjurkan, setiap nodul tiroid
pada dasarnya harus dioperasi, dengan lobektomi tiroid, bukan ekstirpasi nodul saja. "alam operasi dilakukan potong beku, jika terbukti berupa kanker tiroid berdiferensiasi baik, cukup mengeksplorasi ada tidaknya limfadenopati ser-ikal, lalu operasi dapat ditutup. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan berkala, tidak akan menyebabkan kanker menyebar. 8ika ditemukan limfadenopati, harus dilakukan pengangkatan kelenjar limfe. Setiap pasien yang menjalani tiroidektomi karena kanker tiroid harus mengonsumsi hormon tiroksin seumur hidup. +al ini adalah untuk memenuhi defisiensi hormon tiroksin tubuh, di samping itu dengan menekan pelepasan hormon *S+ dari kelenjar hipofisis akan mencegah kekambuhan kanker tiroid. >bat yang biasa dipakai adalah natrium =$ tiroksin, setiap kali $%ug peroral.
A'+,(& K#-#(/()(& A. P#&0(%(&
/engkajian secara pasien bedah saat kembali ke unit terdiri atas : 2. #espirasi Kepatenan jalan napas Kedalaman •
rekuensi
•
!unyi napas
3. Sirkulasi •
tanda$tanda -ital : *C", suhu, nadi
•
kondisi kulit : dingin, basah
•
sianotis
. 1eurologi : •
tingkat respons
•
neurosensori
•
fungsi bicara :
•
kualitas dan tonasi
'. "rainase : •
;engantisipasi perdarahan : /erhatikan cairan drainase yang keluar khususnya &4 jam pertama pasca operasi.
•
nspeksi balutan luka.
. Kenyamanan •
*ipe nyeri dan lokasi
•
;ual dan muntah
•
/erubahan posisi yang dibutuhkan
. Keselamatan : Kebutuhan akan pagar tempat tidur &. /eralatan : diperiksa untuk fungsi yang baik. B. R#&(&( K#-#(/()(& D%(0&'( K#-#(/()(& I
!ersihkan jalan napas tak efektif yang bCd obstruksi akibat perdarahan atau edema daerah insisi. T++(& •
;empertahankan jalan napas paten
•
spirasi di cegah nter-ensi Keperaatan
•
/antau tanda$tanda distress pernapasan, sianosis, takipnea
•
uskultasi suara napas setiap & jam, catat adanya suara ronki
•
/eriksa balutan luka setiap jam selama periode pertama pasca operasi dan kemudian dilakukan setiap 4 jam
•
/ertahankan posisi semi foler
•
9unakan kirbat es untuk mengurangi edema di daerah sekitar insisi
•
=akukan penghisapan pada mulut dan trachea sesuai dengan indikasi, catat arna dan karakteristik sputum
D%(0&'( #-#(/()(& II
Komunikasi, kerusakanG -erbal yang bCd cedera pita suara, kerusakan saraf laring T++(&
;ampu
menciptakan
metode
komunikasi
di
mana
nter-ensi keperaatan •
Kaji fungsi bicara secara periodik
•
njurkan untuk tidak bicara terus menerus
•
/ertahankan komunikasi yang sederhana
•
!erikan metode komunikasi alternatif yang sesuai
kebutuhan
dapat
dipahami
•
/ertahankan lingkungan yang tenang
D%(0&'( K#-#(/()(& III
1yeri yang berhubungan dengan insisi pada kelenjar tiroid T++(&
Klien mengalami nyeri yang minimal. nter-ensi Keperaatan •
Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala penilaian nyeri
•
=etakkan klien dalam posisi semi foler dan sokong kepala atau leher dengan bantal pasir atau bantal kecil
•
jarkan klien cara menopang leher dan kepala saat merubah posisi
•
*empatkan bel pemanggil disisi klien agar mudah digunakan
•
/ertahankan lingkungan yang tenang, kurangi stresor
•
Kolaborasi : $
!erikan obat analgetik sesuai program
$
!erikan minuman yang sejuk atau makanan yang lunak seperti es krim.
D%(0&'( K#-#(/()(& I"
#esiko tinggi terhadap tetani yang bCd ketidak seimbangan kimia dan stimulasi SS/ yang berlebihan T++(&
/antau tanda$tanda -ital, catat adanya peningkatan suhu tubuh, takikardia 64$ & HCm, disritmia, distres pernapasan, sianosis.
•
>bser-asi adanya peka rangsang, misalnya : gerakan tersentak, kebas
•
/ertahankan penghalang tempat tidur
•
Kolaborasi : $
/antau kadar kalsium darah
$
!erikan obat sesuai indikasi
$
Sedati-e
$
ntikon-ulsan
. I-*##&)('%
"ilaksanakan sesuai dengan inter-ensi keperaatan, melaksanakan setiap tindakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan dan sesuai dengan kondisi klien
D. E(*+('%
E-aluasi di sesuaikan dengan kriteria hasil yang ingin dicapai : •
;empertahankan jalan napas paten
•
spirasi dicegah
•
;ampu menciptakan metode komunikasi di mana kebutuhan dapat dipahami
•
;engalami nyeri yang minimal
•
DAFTAR PUSTAKA
;arilynn E. ">E19ES. ''' #encana suhan Keperaatan, /edoman untuk /erencanaan
dan
pendokumentasian /eraatan
/asien.
Edisi
0,
8akarta
G
E9<
IliAanne dan !renda. &. !uku jar Keperaatan ;edical !edah !runner dan Suddarth Jol ,&, edisi , 8akarta G E9< −
"oenges ;arlyn E, ;oorhouse ;ary rances, 9eissler lice <, ''', Pedoman Asuhan Keperawatan”, Edisi ke$0. !uku Kedokteran E9<, 8akarta.
Long Barbara C, 1996, “Medical Bedah 2” Yayasan IAPK, Pajajaran, Bandung
Price Sy!ia A, "ison Lorraine #, 199$ “Patifosiologi”, %disi &e'( Bu&u &e II, Bu&u Kedo&)eran %*C,
+a&ar)a