tentang aggaran bahan baku dan contoh-contohnyaFull description
reportDeskripsi lengkap
Pengertian Bahan BakuFull description
indomie
standarisasi bahan baku obat herbalFull description
Full description
analisis farmasiDeskripsi lengkap
dataquuuDeskripsi lengkap
SOP Penerimaan Bahan BakuFull description
penganggaran bahan baku di perusahaan manufaktur.Deskripsi lengkap
SSSSDeskripsi lengkap
OBADeskripsi lengkap
jurnal bahan baku
tata busanaFull description
laporan sanitasi dan limbah teknologi panganFull description
Full description
akuntansi biaya
BAHAN KULIAHDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
AKUNTANSI BAHAN BAKU
Membeli impor/lokal Membuat sendiri
Tersedia internal
Kebutuhan Bahan Baku
Prosedur perolehan bahan baku
Kegiatan
Unit Terkait
Cek bahan baku
Bagian Gudang
Membeli bahan baku
Bagian Pembelian
Menerima bahan baku
Bagian penerimaan
Pencatatan
Bagian Akuntansi
Unsur Harga Pokok Bahan Baku: Semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku. Harga dalam faktur pembelian Biaya lain yang dikeluarkan Semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat bahan baku siap diolah
Contoh unsur harga pokok bahan baku: 1. Harga beli HP Bhn baku 2. Biaya angkut 3. Order costs 4. Biaya penerimaan 5. Biaya bongkar sering 6. Biaya inspeksi dianggap 7. Biaya asuransi BOP 8. Biaya gudang 9. Biaya akuntansi
Pembebanan Biaya Angkut: 1. Sebagai tambahan harga pokok produk yang dibeli. 2. Sebagai unsur biaya overhead pabrik Biaya Angkut Sebagai Tambahan HPBB
Masalah yang timbul adalah bagaimana meng’alokasi’ biaya
angkut tersebut pada masing-ma sing jenis bahan baku!!
1. Alokasi berdasarkan perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku. Contoh: Perusahaan membeli 3 jenis bahan baku dengan berat masing-masing A: 50kg, B:100kg, dan C:25 kg. Harga faktur untuk bahan baku tersebut Rp1.000.000 dan biaya angkut sebesar Rp.500.000 Alokasi: Jenis Berat % alokasi Alokasi biaya angkut (kg) berat A 50 (50/175)= 29% 29% x 500.000= 145.000 B 100 (100/175)= 57% 57% x 500.000= 285.000 C 25 (25/175)= 14% 14% x 500.000= 70.000 Total 175
2. Alokasi berdasarkan harga faktur tiap jenis bahan baku Contoh: Perusahaan membeli 3 jenis bahan baku dengan harga faktur masing-masing A: Rp75.000, B:Rp100.000, dan C:Rp25.000. Biaya angkut yang dikeluarkan untuk ketiga bahan baku tersebut adalah Rp100.000. Alokasi: Jenis
Harga (Rp)
Alokasi biaya angkut
Alokasi harga pokok bahan baku
0,5*) x 75.000= 37.500 A 75.000 B 100.000 0,5 x 100.000= 50.000 C 25.000 0,5 x 25.000= 12.500 Total 200.000 *) Rp100.000/Rp200.000 = 0,5
3. Alokasi berdasarkan Tarif yang ditentukan dimuka Penghitungan tarif dilakukan dengan menaksir biaya angkut yang akan dikeluarkan dalam tahun anggaran tertentu. Pada saat terjadi pembelian bahan baku, harga faktur bahan baku harus ditamba dengan biaya angkut sebesar tarif yang telah ditentukan.
Contoh: Pada tahun 20X9 Perusahaan memperkirakan membeli bahan baku masing-masing A: 75.000 kg, B:100.000 kg, dan C:25.000 kg. Perkiraan biaya angkut sebesar Rp100.000.000.
Harga Biaya angkut harga pokok Faktur (Rp) dibebankan *) bahan baku **) A 75.000 7.500.000 37.500.000 45.000.000 B 100.000 20.000.000 50.000.000 70.000.000 C 25.000 7.500.000 12.500.000 20.000.000 Total 200.000 100.000.000
*) Berat x tarif biaya angkut **) harga faktur + biaya angkut dibebankan
Biaya Unit Organisasi yang Terkait Dalam Perolehan Bahan Baku
Jika berdasarkan Tarif maka perhitungan tarif biaya pembelian: 1. Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut diperkirakan selama satu tahun anggaran. 2. Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir berapa jumlahnya dalam tahun anggaran. 3. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi biaya tiap bagian dengan dasar pembebanan.
Dasar Pembebanan: Bagian Pembelian
Penerimaan Gudang
Akuntansi persediaan
Dasar Pembebanan Jumlah frekuensi pembelian atau volume pembelian Jumlah macam bahan yang diterima Jumlah macam bahan, kuantitas, atau nilai rupiah Jumlah frekuensi pembelian
Tarif Pembebanan Biaya Pembelian Tarif per transaksi pembelian atau tarif setiap jumlah harga faktur pembelian Tarif per macam bahan yang diterima Tarif per macam bahan, per meter kubik atau per nilai rupiah bahan baku yang disimpan di gudang Tarif per transaksi pembelian
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dipakai Dalam Produksi
Digunakan karena dalam satu perioda akuntansi seringkali terjadi fluktuasi harga harga bahan baku akan berbeda dari pembelian satu dengan yang lain. Maka harga pokok bahan baku di gudang akan mempunya harga pokok persatuan yang berbeda meskipun jenisnya sama Masalah dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi!!
Metoda Penentuan Harga Pokok Bahan Baku: a. b. c. d. e. f.
Metoda Identifikasi khusus Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO) Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO) Metoda Rata-rata Bergerak (Moving Average) Metoda Biaya Standar Metoda Rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan
a. Metoda Identifikasi khusus
Setiap pembelian bahan baku yang harga persatuannya berbeda dengan harga persatuan bahan baku yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut dibeli.
Metoda paling teliti namun tidak praktis
Seringkali digunakan pada metoda harga pokok pesanan
b. Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
Harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
Contoh: Persediaan bahan baku X pada tanggal 1 Januari 20X8 terdiri dari: 300 kg @Rp2.000= Rp600.000 200 kg @Rp3.000= Rp600.000 Data Pemakaian dan pembelian: Pembelian: 10 Januari 19 Januari