STANDARISASI BAHAN BAKU OBAT BAHAN ALAM
Oleh : Banu Kuncoro
GEMBANGAN BAHAN OBAT DARI A
Standarisasi
Simplisia
Ekstrak / Krud / Isolat
Standarisasi :
- Proses Pas!a Panen
Budida"a
- Kimia - Fisika - Mikrobiologi
Produk Bahan Alam erstandar
Obat dari Bahan Alam
ACUAN STANDARD
-Suplemen FI -Suplemen FHI -MMI
- Standar pemilihan bahan baku - Standar pengawasan
Produk yang : - bermutu - aman dan - berman!aat
Peningkatan data saing
SIMPLISIA Kebanyakan simplisia berasal dari tumbuhan (simplisia nabati) Sbg bahan baku (awal) dan produk siap konsumsi langsung, harus memenuhi Parameter mutu bahan: 1)Kebenaran jenis (identiikasi) 2)Kemurnian (bebas kontaminasi kimia ! biologi) 3)Stabilitas (wadah, penyimpanan, transportasi) Trilogi produk kefarmasian :"uality#Saety#$i%a%y Spesiikasi kimia: komposisi (&enis ! kadar) senyawa
S'AA*ISASI
Definisi (secara kefarmasian): Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur#unsur terkait paradigma mutu kearmasian, mutu dalam artian memenui s!arat standar (kimia,biologi dan armasi)
Tujuan: "enjamin ba#a produk akir (obat, ekstrak atau produk ekstrak) mempunyai nilai parameter tertentu !ang konstan (ajeg) bahan obat yang berkualitas, aman dan bermanaat
Simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan yang ter%antum dalam monograi terbitan resmi epKes(Materia Medika Indonesia) Simplisia sebagai produk yg langsung dikonsumsi (e+:serbuk &amu) harus memenuhi persyaratan produk kearmasian sesuai peraturan yg berlaku Sedangkan ekstrak dalam bentuk bahan dan produk kearmasian baru harus memenuhi persyaratan : Monograi bahan baku (simplisia) Parameter standar umum dan spesiik
SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI "# Harus bebas serangga !ragmen hewan kotoran hewan $# %idak boleh menyimpang dari bau, warna %idak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lain '#%idak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya (# Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal $)
TAHAPAN YG MEMPENGARUHI MUTU SIMPLISIA * * * * * * * *
"# P+,-.MP./0, B0H0, B0K. 1P0,+,2 $# SO3%0SI B0S0H P+,4.4I0, '# P+3050,-0, (# P+,-+3I,-0, 6# SO3%0SI K+3I,7# P+,-+P0K0, 80, P+,9IMP0,0, # P+M+3IKS00, M.%.
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU * Kadar ;at akti! dalam simplisia ber
i 1semen2 bulbus
Kulit batang * K./I% B0%0,? umur sudah cukup tua >angan terlalu tua memiliki banyak gabus 1tidak ada ;at akti!2 ? >angan mengganggu pertumbuhan panen men>elang musim kemarau ? panen batang utama dan cabang ukuran tertentu ? mengandung m#a @ !enol hindari logam ? kadar air A )
* B0%0,? dari cabang dengan diameter tertentu ? potong dengan panjang tertentu ? kadar air A ") * K09. ? dari batang atau cabang ? kelupas kulit ? potong?potong kecil diserut 1disugu2 ? kadar air A ")
* 80., ? daun tua : ? telah membuka sempurna ? pada cabang batang ? menerima s#m# sempurna misal : sembung Blumea balsamifera /# ? daun muda, pucuk : ? saat mengalami perubahan pertumbuhan dari
* B.,-0 %ergantung yang dimaksud : kuncup, bunga mekar, mahkota bunga, daun bunga, kadar air ≤ 5% dipetik dengan tangan * 0K03 : ? bagian bawah tanah ? potong?potong ukuran tertentu ? kadar air A ") * 3IMP0,- : ? panen musim kering bag# atas tan# kering ? cabut tanaman bersihkan rimpang ? potong melintang tebal tertentu ? kadar air A )
* B.0H %ergantung yang dimaksud : buah masak, matang, muda, dipetik dengan tangan ? umum buah masak ditandai perubahan pada buah : tingkat kekerasanClabu merah Cucurbita moschata /# warna; asam Tamarindus indica /# >eruk nipis Citrus aurantifolia /# bentuk; mentimun Cucumis sativus /# pare Momordica charantia /# ? kadar air ≤ % •
•
•
* BI5I ? buah mengeringC kedawung Parkia roxbugii - sebelum kering benar sebelum pecah secara alamiC >arak Ricinus communis /# ? buah dipetik 1manual alat2 ? kupas kulit buah ? kadar air A ") * B./B.S ? umbi lapis maksimal besar pertumbuhan di atas berhentiC bawang merah llium cepa /# ? tanaman cabut bulbus pisah dari daun dan akar ? cuci
b# umur tanaman * tropa belladonna /#:alkaloida utama hiosiamin pertama ada pada akar tahun ! tertinggi pada batang hijau tahun !! batang berkayu dan kadar tertinggi pada pucuk daun tanaman mulai berbunga * Mentha piperita !"# kadar mentol tertinggi pada daun muda saat tanaman mulai berbunga * Cinnamomum camphora /# : kadar kam!er tergantung dari umur tanaman makin tua makin tinggi pada bagian kayu
c# Daktu panen E Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari E Pertimbangan ;at akti! : ? stabilitas kimia
? stabilitas !isika d# %eknik pengumpulan E 8engan menuai 1tangan2 :
? keterampilan ? baik bagi tanaman dipanen berulang?ulang E 8engan alat 1mekanik2 :
? perhatikan ;at akti! 1kimia2 misal : golongan >angan pakai alat besi ? baik bagi tanaman sekali panen
PA*AM$'$* S'AA* M.'. /A0A /AK.
1 $ama simplisia: bahasa latin, nama nasional 2 %raian: paparan tanaman, hasil determinasi dan sinonim 3 &emerian: organoleptis, makroskopis dan mikroskopis 4 'aku pembanding: 5at identitas (hasil sintesis dan hasil isolasi) 6 dentifikasi: u&i pendahuluan golongan senyawa 7 %ji kemurnian: kadar abu, %emaran mikroba,%emaran logam berat, %emaran pestisida,%emaran alatoksin
Pemerian : 'idak berbau, rasa agak kelat Makroskopik Kayu : /erbentuk potongan2 atau kepingan dengan ukuran sangat ber8ariasi atau berupa serutan29 keras dan padat9 warna merah, merah &ingga atau kuning Mikroskopik ilem : ;elas, radier dengan &ari#&ari +ilem terdiridari 1 sampai 3 baris sel yang berisi butir pati ke%il, tungga ldan berkelompok Pembuluh kayu atau trakhea : .mumnya berkelompok, kadang2 tunggal, garis tengah 26m sampai12
Serabut ilem : /erkelompok, tersusun radier, td 6#4< serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, klp serabut diliputi seludang sel parenkim, selparenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalatberbentuk prisma, ukuran hablur 3m=2arna merah &ingga ke%oklatan *ragmen pengenal adl berkas serabut dng seludang hablurkalsium oksalat berbentuk prisma, ragmen pembuluhkayu berpenebalan &ala9 ragmen serabut, umumnyapan&ang dan lumen sempit (MMI &ilid I hal31)
AALISIS ?/A' /A0A ALAM
/erdasarkan @armakope Indonesia : 1
"onografi yang terdiri dari : a) nama latin b) nama lokal %) title obat bahan alam 2
Definisi 3
Penyandraan dari aspek : d) makroskopik e) mikroskopik 4
%) Pengu&ian Identitas d) Pengu&ian kemurnian 7
e) Penetapan kadar
) Penyimpanan
AALISIS K.ALI'A'I@ 1
1.&i ?rganoleptik : untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia 2
2.&i Makroskopik : menggunakan ka%a pembesar atau tanpa alat, untuk men%ari kekhususan morologi,ukuran dan warna simplisia u&i 3
3 .&i Mikroskopik menggunakan mikroskop dengan dera&at perbesaran sesuai kebutuhan Simplisia u&i berupa sayatan melintang, radial,paradermal maupun membu&ur atau berupa serbuk
Lan&utan Pengu&ian .&i mikroskopik di%ari unsur#unsur anatomi åanyang khas .ntuk mengetahui &enis simplisia berdasarkan ragmen pengenal yang spesiik bagi masing2 simplisia 4 .&i 0istokimia untuk mengetaui berbagai macam +at kandungan yangterdapat dalam åan tanaman engan pereaksi yang spesiik, 5at#5at kandungan tersebut akan memberikan warna yang spesiik pula sehingga mudah dideteksi
Batatan dalam Pengamatan Makroskopis ! ?rganoleptis $omenklatur : nama simplisia, tanaman asal, namalatin, sinonim, amilia, dll Ketersediaan, simplisia utuh atau ra&angan /entuk, bentuk se%ara umum dari simplisia .kuran, dimensi Kenampakan luar, luasan se%ara umum, misalnyaberserabut, kasar, tertutup lapisan lilin, dll >arna, warna bagian luar atau dalam /au dan rasa, sulit digambarkan
ANALISIS KUANTITATI 1 Parameter non spesiik emaran mikroba a) uji angka lempeng total untuk mengetahui ¨ah mikrobaC bakteri dalam sampel /atasan : 1< &uta [email protected] gram b) uji angka kapang dan kamir untuk mengetahui adanya %emaran kapang /atasan :maksimal 1<<<< [email protected] gram %) "ost probabl! number ("&$) untuk mengetahui seberapa banyak %emaran bakteri %oliorm (bakteri yang hidup di saluran pen%ernaan) d) mikroba patogen : negati
.&i alatoksin untuk mengetahui %emaran alatoksin yang dihasilkanoleh &amur Aspergillus la8us /atasan : maksimal 3< bp&
2 Moisture Bontent metode gra8imetri
pemeriksaan untuk simplisia yang tidak mengandung minyak atsiri
susut pengeringanD E bobot yang hilangselama proses pengeringan Pengukuran dilakukan dengan pengeringan pada temperatur 1<6B sampai bobot konstan Susut pengeringan D(bobot awal # bobot akhir)Cbobot awal + 1<
Metode titrasi Karl @is%her adalah dengan mentitrasi sampel dengan larutan iodin dalam metanol *eagen lain yang digunakan titrasi ini : sulfurdioksida dan piridin Metanol dan piridin digunakan untuk melarutkan iodin sulur dioksida agar reaksi dengan air men&adi lebih baik 'itrasi Karl @isher digunakan untuk penentuan kadar air dalam alkohol, ester#ester, senyawa lipida,lilin, tepung gula, pati madu dan bahan#bahan kering b-ara kalsium karbid: berdasarkan reaksi antara kalsium: karbid dan air menghasilkan gas asetilin karbid dan airBara ini untuk menentukan kadar air dalam,sabun, kulit, bi&i 8anili, air buah
Kekurangan 'aan lain selain air ikut menguap bersama dengan uap air misal: alkohol, asam asetat, minyak atsiri dll 'er&adi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau 5at yang mudah menguap Bontoh : gula mengalami dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi /ahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air se%ara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan
Metode estilasi toluen (A5eotropi) Metode destilasi ini digunakan suatu pelarut yang immiscible pada baan !ang tela ditimbang dengan telitiPelarut yang biasa digunakan adalah toluene, +ylene,dan %ampuran pelarut#pelarut ini dengan pelarut lain Metode ini sering digunakan pada produik#produk bahan pangan yang mengadung sedikit air atau mengandung senyawa 8olatil
!. Ash Falue
Perlu diingat, saat penimbangan kadar abu dilakukan sampai diperole bobot tetap.konstan dari alat dan bahan yang digunakan
Bara perhitungan kadar abu : /erat abu totalDGberat total penimbangan=berat %awan kosongH Kadar abu totalD/erat abu total + 1<
4 0ea8y Metal A%%umulation Penetapan logam berat Logam berat merupakan baan berbaa!a !ang sama sekali tidak diperbolekankan ada dalam simplisia- Pengu&ian ini sangat penting untuk men&amin keamanan dari bahan baku maupun produk &amu &adi yang siap dikonsumsi Metode : atomic adsorption spectroscop!setela atom diiksasi dengan asam nitrat,hidroklorat dan asam sulat
6 *esidu Pestisida 'anaman obat dapat &uga tercemar ole pestisida 0al ini bisa ter&adi antara lain akibat pestisida !ang masuk ke dalam tanaman dan terus menumpuk sampai tanaman itu dipanen, baik lewat akar, kulit batang maupun daun tanaman herba 'anaman obat yang pada waktu dibudidayakan dan dirawatnya memakai pestisida se%ara intensi, mungkin sa&a produk herbalnya ter%emar oleh residu pestisida &estisida /rgano fosfat dan organo klorin Metode : 'LB, B, Spektro
Parameter Spesiik 0at identitas, untuk simplisia yang belum diketahui 5at aktinya (5at penandaCmarker)i%ari profil kromatografi (minimal profil KT) Penetapan kadar, untuk simplisia yang belum diketahui 5at aktinya >adah dan penyimpanan, memenuhi kriteria tertentu karena dimungkinkan mempengaruhi kualitas simplisia
7 Penetapan kadar sari Penetapan kadar sari bahan &amu Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumla kandungan sen!a#a dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu Penetapan kadar sari dapat dilakukan dengan dua %ara yaitu kadar sari !ang larut dalam air dan kadar sari !ang larut dalam etanol
Penetapan kadar sari Penentun kadar sari larut air bertu&uan untuk mengetahui kadar sari dari baan !ang terlarut di dalam pelarut air Penentuan kadar sari larut etanol bertu&uan untuk mengetahui kadar sari dari !ang terlarut di dalam pelarut etanol
Stabilitas senyawa kimia bahan alam dipengaruhi : &emanasan, terhadap 5at yang tidak tahan panase+: minyak atsiri %dara, senyawa yang mudah teroksidasi aa!a, terhadap sinar ultra8iolet ogam berat, dapat terbentuk ikatan dengan senyawa alam Derajat keasaman, %ur%umin stabil dalam asam