BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sedangkan Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan
8
(delapan)
Standar
Nasional
Pendidikan,
penilaian,
pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki enam
dimensi
kompetensi
yang
dipersyaratkan,
yaitu:
Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, Kompetensi Sosial Untuk mencapai
keenam kompetensi yang dipersyaratkan bagi
Pengawas itulah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya diklat penyiapan calon pengawas Pola Diklat calon pengawas sekolah yang harus dijalani oleh peserta adalah dalam kegiatan tatap muka (in servis-1) selama waktu 70 jam (meliputi mata diklat umum, merupakan modal awal untuk menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama kurang lebih 3 bulan atau 200 jam (150 jam di sekolah sendiri dan 50 jam) dilaksanakan di sekolah lain. OJL CAWAS -- 2014
Halaman 1
Kegiatan OJL sebagai tindak lanjut
dari In servis-1 merupakan
implementasi dari materi yang disampaikan master trainer dari LPPKS Surakarta selama kurang lebih 1 minggu mulai dari tanggal 24 Februari sampai dengan 2 Maret 2014 sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi calon pengawas sekolah. Porsi waktu OJL lebih besar karena calon pengawas sekolah/madrasah dituntut untuk belajar langsung di lapangan untuk melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan (RTK) yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri calon pengawas sekolah berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku), yang terdiri dari kegiatan Sosial, melaksanakan observasi pembelajaran, melaksanakan supervisi akademik, supervisi manajerial di sekolah sendiri. Disamping melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan, juga melaksanakan tugas mandiri yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran , Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah sendiri dan sekolah lain, Pengembangan Model Penilaian (PKG) di Sekolah sendiri dan sekolah lain, Pengkajian Program Kepengawasan baik Kajian Program Kepengawasan Manajerial maupun Kajian Program Kepengawasan Akademik, Berdasar
hasil
penilaian
Analisis
Kebutuhan
Pengembangan
Keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon pengawas sekolah, kelemahan yang paling menonjol yaitu pada Kompetensi Sosial maka penulis mengangkat tema
yang terkait dengan Kompetensi Sosial dengan judul
“Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan) oleh Guru dan
optimalisasi
program
kepengawasan
akademik
dan
manajerial. “. B. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan OJL adalah: 1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi Sosial Kepramkaan oleh guru ( berdasarkan hasil AKPK) baik secara mandiri maupun terprogram dan Rencana Tindakan Kepengawasan. (RTK) baik OJL CAWAS -- 2014
Page 2
Akademik maupun Manajerial beradasarkan hasil AKPK Calon Pengawas (50 JPL) 2. Menyusun perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30 JP) 3. Menyusun laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap 1 orang guru dari sekolah sendiris dan 1 orang guru dari sekolah lain, dalam upaya mencapai standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan/ feedback yang sudah disetujui oleh guru di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku ) maupun oleh guru sekolah lain ( SMP Negeri 1 Pringkuku) (30 JP) 4. Mengembangkan model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg menyangkut mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya, dalam bentuk Penilaian Kinerja Guru (30 JP) 5. Melaksanakan pengkajian terhadap program kepengawasan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan berkenaan dengan Implementasi 8 standar Nasional Pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras, Tendik, Pembiayaan). (50 PL) 6. Menyusun laporan (10 JP)
C. Hasil Yang Diharapkan ( OJL ) 1. Terlaksana
dan terbuatnya laporan upaya peningkatan kompetensi
penelitian dan pengembangan oleh guru (berdasarkan hasil AKPK) baik secara mandiri maupun terprogram
dalam bentuk Rencana Tindakan
Kepengawasan. (RTK) baik Akademik maupun Manajerial beradasarkan hasil AKPK Calon Pengawas (50 JPL) 2. Tersusunnya perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30 JP) 3. Tersusunnya laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap beberapa guru (minimal 1 org untuk minimal 2 sekolah) dalam upaya mencapai standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan
OJL CAWAS -- 2014
/ feedback yang sudah
Page 3
disetujui guru di sekolah asal calon pengawas dan oleh guru di sekolah magang (ada tandatangan guru bersangkutan) (30 JP) 4. Terkembangkannya model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg menyangkut mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya (30 JP) 5. Terlaksananya pengkajian terhadap program kepengawasan di dinas pendidikan berkenaan dengan Implementasi 8 standar Nasional Pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras, Tendik, Pembiayaan). (50 PL) 6. Tersusunnya laporan (10 JP)
OJL CAWAS -- 2014
Page 4
BAB II KONDISI NYATA TEMPAT OJL
A. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Dinas
Pendidikan
merupakan
unsur
pelaksana
bidang
pendidikan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan urusan pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah propinsi Jawa Timur. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengacu pada Peraturan Bupati Pacitan Nomor: 45 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Berikut fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan: 1. Fungsi Dinas Pendidikan: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan; b. Penyelenggaraan urusan pendidikan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 45 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pendidikan TK dan SD;
OJL CAWAS -- 2014
Page 5
d. Bidang Pendidikan SMP dan SM; e. Bidang Tenaga Pendidikan; f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah; g. Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi secara garis besar dapat penulis uraikan seperti gambar 1 di bawah ini. Gambar : 1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN
OJL CAWAS -- 2014
Page 6
B. Profil Tempat Magang Sekolah Sendiri (SMP NEGERI 3 PRINGKUKU) 1. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Pringkuku merupakan sekolah menegah yang berdomisili di desa Candi Kecamatan Pringkuku dengan kondisi Geografi yang berbukit kapur. Input siswa dari sekolah dasar(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun swasta yang tersebar di desa Dadapan, desa Poko, desa Candi, desa Jlubang, desa Watukarung dan desa Dersono dengan 11 SD dan MI, tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat bervariatif menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 325, menurut data sekolah sekitar 85% yang dikategorikan miskin. Sehingga partisipasi masyarakat (donatur) belum maksimal, yang ditandai kontribusi RAPBS dari komite baru sekitar 30%. Faktor Politik dan keamanan di daerah Candi cukup kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditandai beberapa kali pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga dirasakan masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajar agar proses pembelajaran semakin berkualitas. Keadaan gedung yang ada di SMP N. 3 Pringkuku sudah bisa dikatakan lengkap. Siswa SMP N. 3 Pringkuku terdiri dari 320 siswa.
2. Profil Sekolah: 1. Nama Sekolah
:
SMP Negeri 3 Pringkuku
2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 20510955 3. Tipe Sekolah
OJL CAWAS -- 2014
: A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
Page 7
4. Alamat Sekolah
: Jln. Dadapan-Watukarung Km 05, Desa Candi
:
(Kecamatan) Pringkuku
:
(Kabupaten/Kota) Pacitan
:
(Propinsi) Jawa Timur
5. Telepon/HP/Fax
: 0357-5101391
6. - Jarak Sekolah Ke Dinas Kabupaten/Kota : 15 Km - Transportasi yang digunakan menuju sekolah Siswa/Guru : Jalan Kaki/ Sepeda Motor/angkutan 7. Status Sekolah
: Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)
8. Nilai Akreditasi Sekolah
: Amat Baik
9. Kepemilikan Tanah
Skor
= 87,55
: Pemerintah
a. Status Tanah : Pemerintah b. Luas Tanah : 5460 m2 10. Rekening Rutin Atas Nama Sekolah a. Nomor : 0067-01-030694-50-4 b. Atas Nama
: SMPN 3 Pringkuku
c. Nama Bank dan Cabang
:
BRI, Cabang Pacitan
11. Data Peserta Didik Baru 3 tahun terakhir : Th.
Kelas VII
Jml Pendaftar
Pelajar (Cln Siswa an
Kelas VIII
Jumlah
Baru) Jml Siswa
Jumlah
Romb Jml Siswa el
Jumlah Kelas IX (Kls. VII + VIII + IX) Jumlah
Romb Jml Siswa Romb el
SiswaRombel
el
2011/2012
106
106
4
102
4
99
4
307
12
2012/2013
109
109
4
104
4
100
4
313
12
2013/2014
103
103
4
111
4
110
4
324
12
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi “BERIMAN DAN BERTAKWA, BERJIWA MANDIRI, DAN UNGGUL DALAM PRESTASI” b. Misi
OJL CAWAS -- 2014
Page 8
1) Melaksanakan
ajaran
agama,
dengan
mengintensifkan
kehidupan beragama di sekolah dan di masyarakat. 2) Mentaati norma dan kedisiplinan yang berlaku di sekolah, serta menumbuhkan
kepedulian
sosial
dalam
kehidupan
di
masyarakat. 3) Mengembangkan kurikulum sekolah, sesuai dengan potensi, karakteristik, dan sosiall budaya masyarakat. 4) Melaksakan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang, didukung oleh sumber daya pendidik yang kompetitif. 5) Melaksanakan
penilaian
otentik,
dengan
pengembangan
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. 6) Meningkatkan tingkat kelulusan, dengan lulusan yang cerdas, kreatif, kompetitif, serta berakhlaq mulia. 7) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, dengan didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan bakat minat siswa, agar bisa mencapai hasil yang optimal. 8) Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan dari peran serta masyarakat yang memadai dan legal. c.Tujuan Sekolah :
1) Mengembangkan kurikulum yang dilengkapi dengan perangkat pembelajaran (pemetaan, standar kompetensi dan kompetensi dasar, silabus, prota, promes, RPP) semua mata pelajaran serta mengembangkan kurikulum muatan lokal dan standar sistem penilaian. 2) Mengembangkan pembelajaran
strategi
model
pembelajaran
CTL,
Pakem,
kooperatif
kooperatif
diantaranya
learning
dan
pembelajaran berbasis masalah dengan mengoptimalkan media pembelajaran.
OJL CAWAS -- 2014
Page 9
3) Mencapai standar ketuntasan belajar untuk semua mata pelajaran. 4) Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas. 5) Menanamkan sikap sesuai dengan kepribadian yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME. 6) Memenuhi kebutuhan sarana prasarana kegiatan pembelajaran (Lab. IPA, Lab. Komputer, Perpustakaan,LCD, media pembelajaran matematika, bahasa Inggris, IPA dan pembangunan ruang Lab. Bahasa) dan fasilitas penunjang lain. 7) Melaksanakan manajemen
berbasis sekolah dan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah secara demokratis, akuntabilitas dan terbuka 8) Membekali lulusan dengan kecakapan hidup sesuai bakat dan minat siswa. 9) Mengoptimalkan pelaksanaan program remidi dan pengayaan. 10) Menggalang pembiayaan pendidikan secara adil, demokratis dan memanfaatkan secara terencana serta dipertanggungjawabkan secara jujur, transparan memenuhi akutabilitas
C. Profil Tempat Magang Sekolah Lain (SMP N 1 PRINGKUKU) 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Pringkuku berada di desa Ngadirejan yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan Pringkuku, 1.
Nama Sekolah
:
UPT SMPN 1 PRINGKUKU
2.
No. Statistik Sekolah
:
201051206041
3.
Tipe Sekolah
:
A
4.
Alamat Sekolah
:
DESA NGADIREJAN
:
(Kecamatan) PRINGKUKU
:
(Kabupaten/Kota) PACITAN
:
(Propinsi) JAWA TIMUR
5.
Telepon/HP/Fax
:
(0357) 511128 Fax. (0357) 511543
6.
Status Sekolah
:
Negeri
7.
Nilai Akreditasi Sekolah
:
A
8.
Luas Lahan, dan jumlah rombel
: 18 Rombel
OJL CAWAS -- 2014
Skor
= 94
Page 10
Luas Lahan
:
jumlah ruang pada lantai 1
26.605
m2
: 18
Lantai =
jumlah ruang pada lantai 2 : ....................... jumlah ruang pada lantai 3 : ....................... Jumlah Rombel
9.
: 18 Nilai Akreditasi Sekolah
: A
Prosentase ruang kelas yang sudah berbasis IT :
10. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir): Jml Pendaftar Th. Pelajaran (Cln Siswa Baru)
Kelas VII Jml Siswa
Kelas VIII
Jumlah
Jml Siswa Rombel
Jumlah
Kelas IX
Jumlah
Jml Siswa Rombel
(Kls. VII + VIII + IX)
Jumlah
Siswa Rombel
Rombel
2010/2011
161
161
6
162
6
161
6
484
18
2011/2012
164
164
6
161
6
163
6
488
18
2012/2013
165
165
6
162
6
156
6
482
18
2013/2014
132
132
6
167
6
161
6
460
18
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi : “ BERPRESTASI, BERBUDI PEKERTI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA” b. Misi . 1. Mewujudkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik 2. Meningkatkan udaya baca dan tulis 3. Meningkatkan pembelajaran berbasis TI 4. Mewujudkan budaya disiplin, jujur, santun, tanggung jawab bagi seluruh warga sekolah 5. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan 6. Mewujudkan budaya bersi, rindang, aman, sehat, indah pada lingkungan sekolah sehingga kondusif untuk belajar. 7. Memanfaatkan lingkungan untuk sumbe balajar 8. Menanamkan kepada seluruh warga sekolahtentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan OJL CAWAS -- 2014
Page 11
9. Menunjukkan sikap peduli untuk mencegah pencemaaran lingkungan atau kerusakan lingkungan
INDIKATOR 1. Terwujudnya Pengembangan Kurikulum SMPN 1 Pringkuku dan Kurikulum 2013 2. Terwujudnya peningkatan prestasisiswa dalam bidang akademik dan non akademik 3. Terwujudnya pembelajaran yang berbasis TI 4. Terwujunya pendidikan yang berkarakter pada seluruh komponen warga sekolah 5. Terwujudnya pelakasanaan kegiatan-kegiatan keagamaan 6. Terwujudna pengembangan budaya bersih, rindang, aman, sehat, indah pada lingkungan sekolah. 7. Terwujudnya kepedulian dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar 8. Terwujudnya kepedulian terhadap upaya kelestarian lingkungan 9. Terwujudnya kepedulian terhadap upayauntuk mengatasi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
MOTTO KAWRUHING PUJANGGA AMBUKA BUDI “Menurut Arti Kata Merupakan Lambang angka tahun berdiri sekolah yaitu tahun 1984” Menurut makna kata : ilmu pengetahuan akan dapat membuka hati dan pikiran untuk mencapai kebahagiaan
TUJUAN Dalam kurun waktu 5 tahun sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai anatara lain: 1. Mencapai prestasi di bidang akademik dan non akademik
OJL CAWAS -- 2014
Page 12
2. Terwujudnya inovasi kegiatan pembelajaran yang berbasis TI 3. Menerapkan budi pekerti luhur pada kehiduan sehari-hari baik di ingkungan sekolah atau di masyarakat 4. Menimpletaikan nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari 5. Mengembangkan udaya bersih,rindang, aman, sehat dan indah pada lingkungan sekolah 6. Menerapkan kepedulian kelestarian alam dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar 7. Mengembangkan upaya mengatasi pencemaran dan atau kerusakan lingkungan 8. Tercapainya sekolah yang bersih, hijau dan nyaman untuk belajar.
D. Permasalahan Dilapangan. Untuk memujudkan profsionalisme guru, perlu adanya pembinaan secara terus menerus melalui pendidikan dan latihan, seminar, workshop atau melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi. Sedangkan kinerja guru dapat ditingkatkan melalui kedisiplinan, mengajar tepat waktu,
pemberian
motivasi,
pemberian
reward
dan
pemberian
bimbingan melalui supervisi yang terpogram dengan baik. Pada tahun ajaran 2013-2014 khususnya hasil pembelajaran ditemukan
masih
banyaknya
tenaga
pendidik
yang
hanya
mementingkan aspek kognitif (pengetahuan) sedang aspek afektif dan psikmotor masih kurang diperhatikan, untuk itulah penulis menganalisa tentang pentingnya aspek psikomotor pada kegiatan Kompetensi Sosial Kepramukaan dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial, karena pada tahun ajaran 2013-2014 adanya guru sering dihadapkan dengan berbagai persoalan baik yang menyangkut strategi, metode pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), aspek penilaian.
OJL CAWAS -- 2014
Page 13
OJL CAWAS -- 2014
Page 14
BAB III RENCANA TINDAK KEPENGAWASAN
A. Tema/Judul RTK Mengacu dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK), menunjukkan bahwa Kompetensi Sosial memperoleh hasil yang paling rendah yaitu 67, dan sebagai upaya peningkatan kompetensi diri, khususnya dibidang supervisi akademik dan Supervisi Manajerial, maka penulis mengambil tema “Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan) oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial.” sebagai Rencana Tindakan Kepengawasan (RTK) pada saat On The Job Learning (OJL) selama kurang lebih 3 bulan yang pelaksanaannya berada di dua sekolah, yaitu sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan di sekolah yang lain (SMP Negeri 3 Pringkuku) dimulai pada tanggal 3 Maret 2014 sampai dengan 23 Mei 2014. 1. Evaluasi Diri Calon Pengawas (AKPK Calon Pengawas Sekolah) Hasil pemetaan Calon Pengawas Sekolah berdasarkan Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon pengawas sekolah menunjukkan bahwa Kompetensi penulis adalah sebagai berikut : Kompetensi Kepribadian (76), Supervisi Manajerial (83), Supervisi Akademik (88), Evaluasi Pendidikan (77), Litbang (73) dan Kompetensi Sosial (67). Data Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) seperti di bawah ini:
100 6
1
2
50
Kode
0
Jumlah
5
3
2. Evaluasi Diri Sekolah / analisis 4
konteks Pringkuku)
OJL CAWAS -- 2014
(SMPN
3
Kompetensi
Kode
Jumlah
Kepribadian
1
76
Supervisi Manajerial
2
83
Supervisi Akademik
3
88
Evaluasi Pendidikan
4
77
Litbang
5
73
Sosial
6
67
Page 15
a. Análisis Kondisi 1) Analisis Lingkungan Strategi Dengan semakin kondusifnya kondisi ekonomi,keamanan , kemajuan
IPTEK
akan
semakin
mendukung
penyelenggaraan
pendidikan di SMPN.3 Pringkuku, dalam 4 tahun mendatang. Hal ini di dukung pula oleh disetujuinya UUSPN NO 20 tahun 2003 tentang anggaran pendidikan sebesar 20 % dari APBN oleh mahkamah konstitusi. Disamping itu juga didukung Undang-Undang Pendidikan NO 20 tahun 2004 tentang SISDIKNAS dan diperjelas dengan PP No 19 tahun 2005 tentang SNP dan Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan. SMP 3 Pringkuku terletak disebelah selatan Kabupaten Pacitan, dengan variabel input siswa bervariasi baik ekonomi orang tua, lingkungan yang mudah dijangkau sampai yang sangat sulit dijangkau. Menurut konsep pemerataan pendidikan perlu memikirkan strategi ini agar terjadi peningkatan mutu sehingga pemerataan terpenuhi tetapi mutu tetap terjaga. 2) Analisis Lingkungan Saat Ini. Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami kemajuan dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap bidang pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan memperoleh pendidikan, peningkatan sarana prasarana pendidikan, peningkatan kwalitas guru, dsb. Namun mutu pendidikan (sekolah) secara umum masih rendah. Hal itu bisa dilihat dari batas standar lulus yang masih rendah, tingginya angka putus sekolah, serta kompetensi lulusan yang kurang baik. Di sisi lain, pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, informasi dan
OJL CAWAS -- 2014
Page 16
teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah. Kondisi sosial masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat bervariatif menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 324, menurut data sekolah sekitar 80% yang dikategorikan miskin. Akan tetapi partisipasi masyarakat belum maksimal ditandai kontribusi RAKS dari komite baru sekitar 30%. Faktor Politik dan keamanan di daerah Candi masih kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditandai beberapa kali pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga dirasakan masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajar agar proses pembelajaran semakin berkualitas. 3) Analisis Lingkungan Masa yang akan Datang a) Identifikasi Tantangan Nyata 4 Tahun ke depan Secara garis besar tedapat kesenjangan antara aspek sekolah Menurut PP 19/2005 dan Kondisi Sekarang Yaitu : STANDAR
IDEAL (SNP)
RATING
KESEN-
HASIL
JANG
EDS
AN
2,00
1,79
0,21
2,00
1,29
0, 71
2,00
1,98
0,02
2,00
1,88
0,12
STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PTK
OJL CAWAS -- 2014
Page 17
2,00
1,56
0,44
2,00
1,42
0,58
STANDAR PEMBIAYAAN
2,00
1,80
0,20
STANDAR PENILAIAN
2,00
1,47
0,53
RATA-RATA
2,00
1,64
0,35
STANDAR
SARANA
DAN
PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN
4) Profil dan Rekomendasi Sesuai dengan kesenjangan yang ada dan berdasarkan pada evaluasi diri sekolah,
maka
telah
ditentukan
program
dan
kegiatan
untuk
menghilangkan/meminimalisir kesenjangan yang ada, secara ringkas dapat penulis uraikan sebagai berikut (terlampir): Standar STANDAR KOMPET ENSI LULUSA N
Program
Kegiatan
Peningkatan sikap percaya diri pada siswa
Ekstra kurikuler
meningkatkan jumlah siswa yang mampu belajar secara mandiri menggunakan berbagai sumber belajar
Peningkatan kunjungan siswa ke perpustakaan, mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekolah, pendirian warnet sekolah Tambahan pelajaran, tryout, pengadaan soal-soal, bimbingan belajar,paket mandiri Mengadakan perkemahan Pramuka, Jumbara PMR, Outbound, Gerakan penanaman pohon, Unit Warung Kejujuran Pemaksimalan program 7-K, Penilaian mingguan kebersihan, Classmeeting, O2SN/FLSN, Ekstra , Jumat sehat dan bersih
Tingkat kelulusan 100%
Mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman
Penguasaan pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
OJL CAWAS -- 2014
Konseling belajar, Belajar,
Bimbingan
Page 18
Berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun
Melaksanakan ajaran akhlak mulia
agama
dan
Mempertahankan kepemilikan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya
Penambahan jumlah siswa yang mentaati aturan sekolah dan norma social Memberikan pengalaman belajar iptek secara efektif. Mengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial.
STANDAR ISI
Ekstra Debat Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, Pengiriman Duta Kesehatan dan Duta Wisata, Lomba Pidato, Pelatihan Protokol, Dai remaja, Lomba sinopsis, lomba baca puisi Pembiasaan shalat jamaah dhuhur, shalat Jumat, dan Ekstra Kerohanian Islam, Maulid Nabi Muhammad, Isro' Mi'roj, Pondok Ramadhan, Tarawih dan Tadarus, Nuzulul Quran, Idhul Adha, Ekstra Baca Tulis Quran, Melaksanakan Pembiasaan shalat jamaah dhuhur, shalat Jumat, dan Ekstra Kerohanian Islam, Maulid Nabi Muhammad, Isro' Mi'roj, Pondok Ramadhan, Tarawih dan Tadarus, Nuzulul Quran, Idhul Adha, Ekstra Baca Tulis Quran, Penegakan Tata Tertib sekolah
Ekstra KIR, Lomba Kompetensi Siswa, Lomba Karya Tulis, Lomba Mading MOS, Bakti sosial
Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
Ekstra Tari, Musik, Teater, OSN,O2SN, FLSN, Hadrah
Mengembangkan dan kebugaran jasmani hidup sehat
memelihara serta pola
Ekstra Bola Voli,UKS, Gerakan Jumat sehat, Lomba Duta Kesehatan,
Merawat tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba merevisi cakupan Muatan Kurikulum dalam Pemenuhan Standar Isi Merevisi materi ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan kemampuan komunikatif, mengembangkan budaya dan kemampuan belajar) Meningkatkan materi ajar yang relevan dengan kebutuhan
Penyuluhan Narkoba, miras dan Rokok, Penyuluhan Remaja, Duta Kesehatan
OJL CAWAS -- 2014
Workshop kurikulum Workshop bahan ajar
pengembangan pengembangan
workshop penyusunan materi ajar
Page 19
STANDAR PROSES
Menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan bidang kurikulum
Workshop kurikulum
Menyesuaikan jam dengan SNP
tambahan jam pelajaran
belajar
sesuai
Meningkatkan kepemilikan RPP untuk setiap mata pelajaran
workshop penyusunan RPP
Mempertahankan pemenuhan persyaratan proses pelaksanaan pembelajaran Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran bermutu di sekolah Meningkatkan PBM dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun Memberikan kesempatan kepada warga sekolah, untuk mudah mengakses informasi dalam PBM.
workshop metode pembelajaran, pembuatan media pembelajaran/alat peraga workshop pembuatan administrasi pembelajaran Penerapan pendidikan karakter disekolah
Meningkatkan budaya dan lingkungan sekolah kondusuf untuk pembelajaran
STANDAR PENILAI AN
STANDAR PTK
penyusunan
Pembuatan web site sekolah, Blog,E-mail, Twiter/facebook, Mengikuti program komunitas provider Pembiasaan diri berperilaku disiplin, jujur dan tanggap (Tiga pilar karakter)
Meningkatkan Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM Meningkatkan suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif) Meningkatkan pelaksanaan pemantauan, pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian) Meningkatkan program tindak lanjut
Seminar, bimbingan intensif
Meningkatkan penilaian yang dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM Meningkatkan kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi dan proses pembelajaran yang di ukur
workshop penyusunan program penilaian
Meningkatkan Evaluasi yang dilakukan berdasarkan penjaminan mutu Meningkatkan jumlah Guru yang menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM Melakukan penilaian dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas Memenuhi jumlah guru
workshop penjaminan mutu
Memiliki guru yang kualifikasi & sertifikat sesuai SNP
Pelatihan/diklat pengembangan profesi dan kompetensi guru
OJL CAWAS -- 2014
Menyusun jadwal pelajaran, pengadaan buku pelajaran Supervisi kelas, portofolio
penilaian
Pelatihan guru, Pembuatan PTK, Workshop
workshop penyusunan program penilaian
Pelatihan, kegiatan MGMP
evaluasi/penilaian, analisis
melakukan
Mutasi dari sekolah lain
Page 20
Memiliki guru mengajar sesuai bidang studinya Meningkatkan jumlah guru yang bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutu Meningkatkan kualitas guru secara profesional dalam bidangnya Meningkatkan kedisiplinan guru dalam mengajar Meningkatkkan kualitas guru yang dapat dijadikan teladan oleh siswa Meningkatan kompetensi PTK dalam rangka memenuhi kebutuhan sekolah Memenuhi Jumlah tenaga kependidikan mencukupi kebutuhan Peningkatan kompetansi Kepala Sekolah
STANDAR PENGEL OLAAN
Meningkatkan kepemimpinan sekolah dan mampu menerapkan cirri-ciri kepemimpinan yang efektif. Meningkatkan jumlah tenaga kependidikan yang bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutu Meningkatkan jumlah tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya Meningkatan kompetensi PTK yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan sekolah Memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolah Memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsisten Melibatkan semua komponen sekolah dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaan Meningkatkan pelaksanaan perencanaan evaluasi sekolah berdasarkan capaian indikator Meningkatkan pelaksanaan perencanaan evaluasi sekolah berdasarkan capaian indikator
OJL CAWAS -- 2014
Pelatihan/Diklat alih fungsi MGMP, pelatihan
Sertifikasi guru, pelatihan Pengisian daftar hadir, pembinaan dari Kepala Sekolah Pelatihan, workshop, pemberian motivasi Pelatihan, workshop
Mutasi dari sekolah lain
Diklat, MKKS, Koordinasi, Bintek Pelatihan sekolah
Rapat
kepemimpinan
workshop kependidikan, diklat, peningkatan pendidikan
Pelatihan, workshop, seminar
Pelatihan, workshop
Sosialisasi
Membuat dokumen, workshop, pembimbingan
membuat program kerja, sosialisasi, menyusun jadual Membuat program kerja, RKS, RKAS Membuat program kerja, RKS, RKAS
Page 21
STANDAR SARANA DAN PRASAR ANA
STANDAR PEMBIA YAAN
Meningkatkan dan melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah
Membuat program kerja, RKS, RKAS, Rencana Anggaran
Meningkatkan terhadap sekolah
Rapat Koordinasi dengan komite, menyusun program kerja bersama
kontribusi peningkatan
komite mutu
Memenuhi rasio ruangan memadai Meningkatkan sarana dan prasarana yang cukup dan sesuai Meningkatkan sarana dan prasarana digunakan secara efisien dan efektif untuk pelaksanaan PBM yang berkualitas Meningkatkan perawatan sarana prasarana secara teratur Mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam rapat penetapan besaran pembiyaan yang harus ditanggung oleh Orang tua murid
Melaksanakan Pembiayaan untuk PTK, sarpras, dan pengelolaan dilakukan secara proporsional Meningkatkan pembiayaan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan mutu sekolah dan PBM yang berkualitas Melakukan penggunaan dan pelaporan pendanaan dilakukan secara akuntabel
3.
Identifikasi kebutuhan, mengatur ruang Pengadaan sarana prasarana Penyediaan media pembelajaran
Mengoptimalkan tenaga, pengaturan tenaga kebersihan Rapat pleno komite Dalam menentukan rencana anggaran dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi orang tua siswa Pemberian Honorarium PTT, GTT, pengadaan sarana prasarana Pengguaan dana BOS sesuai dengan atuan yang ada
pelatihan penyusunan laporan keuangan
Rencana Tindak Kepangawasan Berdasarkan kondisi riil yang ada di sekolah, rekomendasi berdasarkan EDS, program kerja yang ada di sekolah serta hasil dari AKPK, maka penulis merumuskan Rencana Tindak Kepengawasan , dapat di uraikan secara ringkas sebagai berikut:
NO
1
TUJUAN
Peningkatan kemamp uan pengem bangan kompete nsi
PROGRAM SKENARIO LANGKAHKEGIATAN LANGKAH KEGIATAN OJL Membimbing guru 1. Membantu guru dalam dalam menyusun mengidentifikasi masalah dalam program kerja pelatihan pramuka kegiatan 2. Membimbing guru dalam kepramukaan . mengisi instrumen observasi kepramukaan 3. Membimbing guru dalam
OJL CAWAS -- 2014
WAKTU
Minggu ke-2 s.d. mingg u ke 4 bulan Maret
Page 22
sosial kepramu kaan
2
Optimalisasi program kepenga -wasan akademi k di sekolah Induk
4.
1. Pengawasan/moni 1. toring standar isi, SKL, Standar Proses, Standar 2. Penilaian 3. 4. 5. 6.
3
Optimalisasi 1. Pengawasan/ program monitoring bidang kepenga manajerial di sewasan kolah binaan: manajeri a. standar pendidik al di dan tenaga sekolah kependidikan, Induk b. standar sarana prasarana c. standar pengelolaan, d. standar pembiayaan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
menyusun rencana kegiatan kepramukaan Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam penyusunan program kegiatan sosial kepramukaan Sosialisasi program kepengawasan Akademik di sekolah Induk Penyusunan program dan instrumen supervisi Pelaksanaan supervisi Akademik di sekolah Induk Penyusunan program tindak lanjut Pelaksanaan program tindak lanjut Evaluasi program pengawasan Akademik di sekolah binaan Sosialisasi program kepengawasan manajerial di sekolah Induk Penyusunan program dan instrumen supervisi Pelaksanaan supervisi manajerial di sekolah Induk Penyusunan program tindak lanjut Pelaksanaan program tindak lanjut Evaluasi program pengawasan manajerial di sekolah Induk
2014
minggu ke4 bulan Maret 2014 s.d. Mingg u ke-1 bulan April 2014
Minggu ke-2 bulan April 2014
B. Kerangka Pemikiran 1. Deskripsi hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) Berdasarkan kesimpulan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian menunjukkan hasil sebagai berikut : kompetensi kepribadian (76), Supervisi
manajerial (83), Supervisi Akademik (88), Evaluasi
Pendidikan (77), Litbang (73), dan Sosial (67). Dari kompetensi tersebut di atas yang menunjukkan nilai paling rendah sesuai hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian(AKPK) ada pada kompetensi Sosial dengan nilai 67.
OJL CAWAS -- 2014
Page 23
Oleh karena itu penulis memilih mengembangkan kompetensi sosial (kepramukaan) oleh guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial sebagai fokus Rencana Tindak Kepengawasan (RTK). 2. Dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah pada Kompetensi Sosial (kepramukaan), Supervisi Manajerial dan Supervisi akademik 1. Dimensi kompetensi Sosial. a. Mampu bekerja sama dalam tim b. Mampu berkomunikasi dan menjaga lingkungan serta memiliki kepedulian sosial. c. Menentukan masalah kepengawasan yang akan diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas. d. Menyusun rencana tindakan kegiatan sosial kepramukaan. e. Melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan. f. Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan tindakan kegiatan sosial kepramukaan g. Melakukan tindakan kegiatan sosial kepramukaan. h. Menyusun instrumen kegiatan sosial kepramukaan i. Memberikan bimbingan kepada guru/pembina pramuka untuk melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan di sekolah. 2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial a. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah . b. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah . c. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah . d. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.
OJL CAWAS -- 2014
Page 24
e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah . f. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah . g. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah . h. Memantau
pelaksanaan
standar
nasional
pendidikan
dan
dasar,
karakteristik,
dan
memanfaatkan hasil-hasilnya.
3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik a. Memahami
konsep,
prinsip,
teori
kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah . b. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. d. Membimbing
guru
strategi/metode/teknik
dalam
memilih
dan
pembelajaran/bimbingan
menggunakan yang
dapat
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan e. Membimbing
guru
dalam
menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan . f. Membimbing
guru
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di
OJL CAWAS -- 2014
Page 25
lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah . g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan
media
pendidikan
dan
fasilitas
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah . h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah . 3. Penyusunan RTK Pada
tahap
ini
penulis
menyusun
Rencana
Tindakan
Kepengawasan yang meliputi : (1) tujuan ; (2) indikator keberhasilan ; (3) program kegiatan On teh Job Learning, (4) sumber daya ; (5) metode pengumpulan data : (kegiatan refleksi). Rencana Tindakan Kepemimpinan yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dan dimintakan persetujuan kepada koordinator kegiatan On the Job Learning yaitu pejabat LPPKS. Untuk lebih lengkapnya RTK yang penulis susun. (lampiran) 4.
Rencana Tindakan Kepengawasan yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh koordinator OJL selanjutnya dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait diantaranya Pengawas SMP/SM Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Kepala SMPN. 1 Pringkuku (sekolah magang) dan Guru dan TU di SMPN. 3 Pringkuku (sekolah sendiri) .
5. Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial kepramukaan, optimalisasi program kepengawasan Akademik dan Manajerial. 6. Pelaksanaan Kegiatan tindak kepengawasan terkait dengan peningkatan kompetensi Sosial
Kepramukaan
oleh
Guru
dan
Optimalisasi
Program
Kepengawasan akademik dan Manajerial, dilakukan penulis mengacu
OJL CAWAS -- 2014
Page 26
pada perencanaan yang telah disusun, dikonsultasikan, dan disetujui oleh koordinator OJL (on the job learning). 7. Monev Seluruh kegiatan On the Job Learning yang dilaksanakan selalu dalam monitoring dan evaluasi
pengawas. Berdasarkan hasil evaluasi
pengawas dapat dijelaskan bahwa penulis berhasil meningkatkan kompetensi yang diharapkan. 8. Refleksi Pelaksanaan seluruh kegiatan On the Job Learning dapat berjalan dengan baik dan selalu mendapatkan monitoring dan evaluasi (pendampingan oleh pengawas sekolah) dijelaskan bahwa hasil kegiatan upaya peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dapat dicapai dengan baik. 9.
Hasil Berdasarkan langkah-langkah dalam pelaksanaan On The Job Learning (OJL), khususnya rencana tindak kepengawasan terkait peningkatan kompetensi Sosial, Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik dan Manajerial, hasil yang dicapai adalah: a. Meningkatnya kepedulian sosial melalui program pramuka pada Pangkalan Gugus Depan SMPN. 3 Pringkuku (02-073/02-074). b. Meningkatnya ketrampilan dalam melakukan penyusunan program kepengawasan akademik dan manajerial Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan
penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sosial serta optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial. Sesuai dengan rencana tindakan maka penulis menggunakan rencana tindakan Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (action), monitoring dan evaluasi serta refleksi (reflection).
C. Implementasi RTK di Sekolah Sendiri 1. Peningkatan Kompetensi Sosial Kepramukaan
OJL CAWAS -- 2014
Page 27
a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1) Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis membuat rancangan kegiatan kepramukaan sebagai berikut: 1) Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan 2) Mengidentifiikasi masalah dalam kegiatan pramuka 3) Mengelompokkan masalah dan Merumuskan Masalah 4) Melakukan diskusi langkah-langkah penyusunan Program Kerja 5) Secara individual menyusun Program Kerja dibimbing oleh calon pengawas
a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1) 1) Pada tahap ini penulis mengadakan pertemuan koordinasi dengan 3 orang guru sebagai pembina pramuka yaitu, 1. Sdr. Arif Triatmoko, S.Pd sebagai ketua pembina Pramuka. 2. Sdr. Mamik Hardiyono, S.Pd. sebagai urusan Kesiswaan dan 3. Sdr. Drs.Suyadi, pembina Pramuka. Menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan Sosial
Kepramukaan sebagai salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh penulis pada saat OJL. Dan karena keterbatasan waktu serta banyaknya kegiatan akademik maka untuk peninkatan kompetensi Sosial Kepramukaan hanya sampai Program Kerja, sedang pelaksanaan Program Kerja Kepramukaan bidang Sosial akan dilaksanakan pada saat PERSAMI pada kegiatan akhir semester genap. 2) Langkah ke dua penulis mendiskusikan dan meng observasi pada pembina pramuka serta urusan kesiswaan tentang kegiatan kepramukaan, dengan menyusun instrumen (terlampir
), dari
kegiatan pengisian instrumen ternyata secara administrasi kegiatan kepramukaan di Gudep 02-073/02-074 belum optimal.
OJL CAWAS -- 2014
Page 28
3) Selanjutnya penulis menyusun lembar kegiatan untuk mengetahui kegiatan mana yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung. (telampir) 4) Selanjutnya penulis menyusun program kerja dan penanggung jawab program (terlampir). 5) Langkah berikutnya penulis membuat kesimpulan bahwa kegiatan bakti sosial kepramukaan ternyata langsung bersentuhan dengan masyarakat dan dapat membantu meringankan beban masyarakat. b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1) 1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan Program Kerja Gudep, (terlampir). 2) Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi, penulis berdiskusi dengan pembina gudep untuk membahas bagian yang kurang dan perlu diperbaiki, c. Melaksanakan refleksi Berdasar hasil pengamatan, monitoring dan evaluasi kegiatan Program Kerja Sosial Kepramukaan ada kemajuan walaupun belum sesuai dengan harapan . d. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2) 1) Mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan berdasarkan hasil refleksi 2) Membimbing pembina, kesiswaan dalam menyempurnakan program kegiatan Pramuka Pangkalan gudep 02-073/02-074 3) Melaksanakan pengamatan dan penilaian terhadap program kerja kegiatan pramuka bidang sosial gudep 02-073/02-074 e. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2) 1) Pada
tahap
ini
penulis
mengadakan
koordinasi
untuk
mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan berdasarkan hasil refleksi 2) Membimbing
pembina
Pramuka,
Urusan
kesiswaan
dalam
pelaksanaan program kerja gudep 02-073/02-074.
OJL CAWAS -- 2014
Page 29
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2) 1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan Program Kerja Gudep, (terlampir). 2) Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan adanya kenaikan / keberhasilan pada program kerja pramuka g. Melaksanakan refleksi (RTK 2) Berdasar hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas pada RTK 2 ini sudah diperoleh hasil sesuai dengan harapan, sehingga tidak perlu dilaksanakan RTK selanjutnya. (terlampir).
2. Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1) 1) Penyusunan Program Kepengawasan 2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan akademik 3) Penyusunan instrumen supervisi 4) Pelaksanaan supervisi akademik 5) Penyusunan program tindak lanjut 6) Pelaksanaan program tindak lanjut 7) Evaluasi program pengawasan akademik. b. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1) 1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan kurikulum dan guru untuk menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan optimalisasi program kepengawasan Akademik, dan menyepakati waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group Discusion (FGD). Kegiatan
ini penulis laksakanan di ruang Kepala Sekolah pada
tanggal 10 Maret 2014 2) Penulis menyiapkan instrumen superrvisi akademik, yang terdiri dari instrumen pemantauan Standar Isi (terdiri dari aspek kepemilikan dokumen, muatan dokumen KTSP), Standar Proses (terdiri dari aspek Perangkat Pembelajaran, Proses Pembelajaran), Standar
OJL CAWAS -- 2014
Page 30
Kompetensi Lulusan (terdiri dari aspek dokumen Pencapaian target akademis, pencapaian prestasi non akademis, dokumen kelulusan dan catatan kepribadian) dan Standar Penilaian (terdiri dari aspek Perangkat Penilalian, Pelaksanaan Penilaian dan Hasil Penilaian. Instrumen pemantauan yang telah tersusun diserahkan kepada urusan kurikulum dan guru untuk dipahami dan disiapkan dokumem/bukti fisik yang harus dipenuhi 3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan, keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. 4) selanjutnya melakukan observasi, diskusi (FGD) dengan urusan kurikulum dan 1 guru, wawancara Pendidik, Tenaga kependidikan dan siswa . disamping itu penulis juga melakukan studi dokumen, untuk mengetahui ketersediaan dokumen yang terkait dengan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian. Kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 11 Maret 2014. 5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar Isi, Standar
Proses,
Standar
Kompetensi
Lulusan
dan
standar
penilaian,sesuai dengan hasil pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, wawancara dengan urusan kurikulum, siswa, pendidik, tenaga kependidikan, observasi terhadap dokumen pendukung dan bukti lain yang mendukung, selanjutnya menghitung nilai. 6) Setelah kegiatan pemantauan selesai, penulis berdiskusi dengan urusan kurikulum dan 1 guru untuk membahas aspek, indikator dan sub indikator mana yang perlu ditingkatkan. (Instrumen pemantauan terlampir). Berdasarkan hasil skoring, yang perlu ditingkatkan karena memperoleh skor 2 ada pada standar proses pada aspek Proses Pembelajaran pada indikator Guru menyediakan jadwal untuk konsulltasi mata pelajaran dan ada penasehat akademik yang mendeteksi peserta didik, selain itu terdapat skor 0 pada standar
OJL CAWAS -- 2014
Page 31
sarpras adalah pada aspek Ruang OSIS, Indikator Ruang, sub indikator Kelengkapan/perabot. Pada Standar Penggelolaan yang memperoleh skor 0 adalah pada aspek Pelaksanaan Rencana Kerja Budaya, Indikator Menjual buku pelajaran, seragam,pakaian atau peralatan sekolah, memunggut biaya dalam memberikan les, memunggut biaya baik langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan aturan
memperoleh nilai 0 (nol)
karena
memang sekolah tidak mempunyai atau tidak melakukannya (terlampir) 7) Berdasarkan hasil Pemantauan Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian, maka diperoleh informasi-informasi untuk menentukan tindak lanjut, diantaranya : a) Perlu dibuat rancangan tindakan sebagai tindak lanjut dari Pemamtauan 8 standar Pendidikan dalam bentuk program kepengawasan Akademik, b) Melengkapi ketuntasan dengan rencana pencapaian ketuntasan ideal c) Penyusunan Kalender Pendidikan sesuai dengan kegiatan sekolah d) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk cetakan (modul, hand out, LKS) e) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk Audio, visual dan Audio Visual, f) Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran g) Menugaskan guru sebagai penasehat akademik yang dapat mendeteksi potensi peserta didik. h) Menyediakan Dokumen data kelulusan maupun dokumen data alumni i) Dari
beberapa
kekurangan-kekurangan
tersebut,
penulis
menentukan program “FGD Guru Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran
OJL CAWAS -- 2014
Page 32
8) Pelaksanaan FGD Guru Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran, dilaksanakan di SMPN. 3 Pringkuku, di ruang kurikulum/BK, pada hari Rabu tanggal. 2 April tahun 2014 . dengan 2 guru yakni sdr. Supriyadi, S.Pd,M.Pd dan sdr. Mamik Hardiyono,S.Pd. c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1) Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi siswa.
JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja No 1
Mata pelajaran Pendidikan Agama
Waktu Senin,
Penanggung jawab
Skor
Markum, S.PdI
3
Kun Wahananti,
2
Jum’at
Islam 2
PKn
Selasa, Rabu
3
Matematika
Senin, Selasa, Rabu,
S.Sos Budi Prajetno, STP
4
Mamik Hardiyono, S.Pd
Jum’at 4
Pendidikan Jasmani
Senin, Selasa,
Drs.M.Rizal
3
Abadi,MM
Kamis,
Sigit Wahyono,S.Pd
Sabtu
Teguh Nurcahyo, S.Pd
5
Bahasa Inggris
Selasa, Kamis,
OJL CAWAS -- 2014
Supriyadi,S.Pd,M.Pd
2
Bakti Ekawati,S.Pd
Page 33
Jum’at 6
Bahasa
Rabu,
Indonesia
Sri Noerhayati,S.Pd
Kamis,
Gatot Lumban B,
Sabtu 7
IPA
Selasa,
4
S.Pd Wahyu Jatmiko,
Kamis
3
S.Pd Siswati, S.Pd
8
IPS
Rabu, Sabtu
Hadi S Atmodjo,
3
S.Pd Agus Setyo udi, S.Pd Budiono, S.Pd 9
TIK
Rabu, Kamis
Rum Ariafendi,S.Pd
3
Endang Ekowati, S.Pd Verry Ratnaningtyas,S. Pd 10
Muatan Lokal
Kamis,
Endang Sujalmi,
Sabtu
1
S.Pd Arif Triatmoko, S.Pd
d. Melaksanakan refleksi. Sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi aspek yang perlu di perbaiki
adalah
aspek
kesanggupan
guru
dalam
meluangkan
/menyediakan waktunya untuk konsultasi mata pelajaran. (terlampir) e. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2) 1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan 2) Membuat program Tindak Lanjut “Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran”.
OJL CAWAS -- 2014
Page 34
f. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2) 1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan Berdasarkan hasil pemantauan, aspek yang masih perlu pembinaan adalah belum ada jadwal, tidak ada waktu. (terlampir). 2) Penugasan kepada guru untuk merevisi membuat jadwal (terlampir). g. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2) Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi siswa. JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja No 1
Mata pelajaran Pend Agama Islam
2
PKn
Waktu Senin,
Matematika
Markum, S.PdI
4
Kun Wahananti,
3
Jum’at Selasa, Rabu
3
Penanggung jawab Skor
Senin, Selasa, Rabu,
S.Sos Budi Prajetno, STP
4
Mamik Hardiyono, S.Pd
Jum’at 4
Pendidikan Jasmani
Senin, Selasa,
Drs.M.Rizal
4
Abadi,MM
Kamis,
Sigit Wahyono,S.Pd
Sabtu
Teguh Nurcahyo, S.Pd
5
Bahasa Inggris
Selasa, Kamis,
Supriyadi,S.Pd,M.Pd
4
Bakti Ekawati,S.Pd
Jum’at 6
Bahasa Indonesia
Rabu, Kamis, Sabtu
7
IPA
OJL CAWAS -- 2014
Selasa,
Sri Noerhayati,S.Pd
4
Gatot Lumban B, S.Pd Wahyu Jatmiko,
4
Page 35
Kamis
S.Pd Siswati, S.Pd
8
IPS
Rabu, Sabtu
Hadi S Atmodjo,
4
S.Pd Agus Setyo udi, S.Pd Budiono, S.Pd 9
TIK
Rabu, Kamis
Rum Ariafendi,S.Pd
4
Endang Ekowati, S.Pd Verry Ratnaningtyas,S. Pd 10
Muatan Lokal
Kamis,
Endang Sujalmi,
Sabtu
3
S.Pd Arif Triatmoko, S.Pd
h.
Melaksanakan refleksi (RTK 2) Berdasar hasil monitoring dan evaluasi antara sebelum dilakukan FGD dengan setelah FGD ada peningkatan pada “penyediaan waktu/jadwal untuk konsultasi mata pelajaran” sebesar 58% .
3. Optimalisasi Program Kepengawasan Manajerial Optimalisasi program kepengawasan manajerial penulis laksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta refleksi. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1) 1) Penyusunan Program Kepengawasan 2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan Manajerial 3) Penyusunan instrumen supervisi 4) Pelaksanaan supervisi Manajerial 5) Penyusunan program tindak lanjut 6) Pelaksanaan program tindak lanjut OJL CAWAS -- 2014
Page 36
7) Evaluasi program pengawasan Manajerial. a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1) 1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan kurikulum (Sdr. Arif Triatmoko) dan 1 orang guru (sdr Supriyadi, S.Pd,M.Pd. , Kasubag TU (sdr. Mudjiono) dan bendahara BOS SMPN. 3 Pringkuku. (sdr. Wiyanto), Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan optimalisasi program kepengawasan Manajerial, dan menyepakati waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group Discusion (FGD) 2) Penulis menyiapkan instrumen supervisi Manjerial, yang terdiri dari instrumen pemantauan Standar Pendidik Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan 3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan, keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. 4) selanjutnya melakukan observasi dan wawancara dengan waksasek, Pendidik, Tenaga kependidikan dan siswa . disamping itu juga melakukan studi dokumen, untuk mengetahui ketersediaan dokumen yang terkait dengan standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, standar Sarana dan Prasarana , standar Pengelolaan, dan standar pembiayaan 5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan dan standar Pembiayaan, sesuai dengan hasil pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, wawancara dengan urusan kurikulum, guru, siswa, dan tenaga kependidikan, observasi terhadap dokumen pendukung dan bukti lain yang mendukung, selanjutnya menghitung nilai.
OJL CAWAS -- 2014
Page 37
BAB IV TUGAS MANDIRI
A. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran, RPP, Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian 1. Pengembangan Silabus Silabus adalah rencana guru dalam mengembangkan proses pembelajaran untuk satu mata pelajaran. Dalam suatu silabus terdapat berbagai komponen yang harus dikembangkan oleh guru. Komponenkomponen tersebut beragam sesuai dengan persepsi guru mengenai apa yang harus ada tetapi paling tidak komponen untuk suatu silabus adalah sebagai berikut : a. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar b. Standar Kompetensi Lulusan c. Tujuan d. Proses Pembelajaran e. Persyaratan untuk Pembelajaran f.
Assesment hasil Belajar
g. Pokok bahasan dan kaitannya dengan SK, KD, SKL. Penyusunan Silabus mata pelajaran ini penulis laksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 bulan Maret 2014. Silabus Mata Pelajaran, RPP, Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian yang penulis kembangkan pada OJL ini adalah Silabus mata pelajaran Permainan bola kecil untuk siswa kelas VII semester 2. Standar Kompetensi yang penulis pilih adalah “Mempraktekan berbagai tehnik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya”, Kompetensi Dasar: Mempraktekkan tehnik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersdia berbagi tempat dan peralatan. (silabus, terlampir)
OJL CAWAS -- 2014
Page 38
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP memuat identitas mata pelajaran Standart Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. (RPP, terlampir)
3. Bahan Ajar a. Pengertian Bahan ajar adalah segala bentuk bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar sesuai dengan Kurikulum, Karakteristik,
Tuntutan pemecahan
masalah, Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar b. Tujuan penyusunan Bahan Ajar 1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
OJL CAWAS -- 2014
Page 39
ajar yang sesuai dengan karakteristik dan seting atau lingkungan sosial peserta didik. 2) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. c. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Bahan ajar disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan sebagai berikut: 1) Prinsip Pengembangan 2) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak. 3) Pengulangan dan memperkuat pemahaman. 4) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. 5) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentuan keberhasilan belajar. 6) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu. 7) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan. d. Cakupan Bahan Ajar 1) Judul mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tempat. 2) Petunjuk belajar. 3) Tujuan yang akan dicapai. 4) Informasi pendukung. 5) Latihan-latihan. 6) Petunjuk kerja. 7) Penilaian. Bahan ajar penulis susun dalam bentuk Modul, yang memuat Peta Kedudukan Modul, Pengantar Modul, Prasyarat, Petunjuk Penggunaan
OJL CAWAS -- 2014
Page 40
Modul, Tujuan Akhir, Kompetensi, cek kemampuan, Materi Pembelajaran, Pelatihan Modul, Porto folio dan Pengayaan (modul, bahan ajar, terlampir)
4. Instrumen Penilaian Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan penggolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilaksanakan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peseta didik untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru adalah kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi guru untuk melakukan penggelolaan nilai belajar siswa yaitu : 1) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar siswa, 2) memanfaatkan hasil penilaian dan evalasi unuk kepentingan pembelajaan.
B. Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah Binaan 1. Perencanaan Kegiatan ini diawalai dengan konsultasi dengan Kepala Sekolah untuk menentukan guru yang akan disupervisi, dan dari pertemuan tersebut disepakati 1 guru yunior pererncanaan
berupa
Rencana
langkah berikutnya penulis membuat Observasi,
berupa
Pra
Observasi,
Perencanaan Kegiatan Pembelajaran, Observasi Kelas dan Pasca Observasi.
Guru Yunior 1 (Sdr. Arif Triatmoko,S.Pd) 1. Pra Observasi Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan pra observasi a. Melakukan
pertemuan
Triatmoko,S.Pd)
yang
dengan akan
guru
diobservasi,
yunior untuk
(Sdr.
Arif
meyepakati
waktu/jadwal observasi b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr. Arif
OJL CAWAS -- 2014
Page 41
Triatmoko,S.Pd) c. Meminta
guru
yunior
(Sdr.
Arif
Triatmoko,S.Pd)
untuk
mempersiapkan perangkat pembelajaran, 2. Observasi Tahap Pertama Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir) Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas, menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajaran dengan salam. 3. Pasca Observasi Tahap I Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akan dicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media pembelajaran, dan pada saat menutup pelajaran untuk mengingatkan tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Langkah berikutnya observer memberikan saran untuk perbaikan RPP . 4. Observasi tahap II Pada tahap observasi yang ke dua guru (sdr. Arif Triatmoko,S.Pd) sudah merivisi perangkat pebelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan
OJL CAWAS -- 2014
Page 42
masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan pembelajaran. Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan kemauan belajar .
Secara umum proses pembelajaran yang sudah
dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi Informatika (TI) 5. Pasca obsevasi Tahap Kedua. Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan kesan dan saran. Secara umum kegiatan pembelajaran sudah cukup baik dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI
Guru Yunior 2 (Sdr. Hasyim, S.Pd.) Pra Observasi Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan pra observasi a. Melakukan pertemuan dengan guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) yang akan diobservasi, untuk meyepakati waktu/jadwal observasi b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) c. Meminta guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, 1. Observasi Tahap Pertama Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya
OJL CAWAS -- 2014
Page 43
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir) Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas, menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajaran dengan salam. 2. Pasca Observasi Tahap I Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akan dicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media pembelajaran, dan pada saatmenutup pelajaran untuk mengingatkan tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Langkah berikutnya obseerver memberikan saran untuk perbaikan RPP . 3. Observasi tahap II Pada tahap observasi yang ke dua guru (Sdr. Hasyim, S.Pd.) sudah merivisi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan pembelajaran. Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan kemauan belajar .
OJL CAWAS -- 2014
Secara umum proses pembelajaran yang sudah
Page 44
dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi Informatika (TI) 4. Pasca obsevasi Tahap Kedua. Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan kesan dan saran. Secara umumkegiatan pembelajaran sudah cukup baik dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI
C. Mengembangkan Model Penilaian di sekolah Binaan. . Model Penilaian dilakukan di sekolah Binaan yaitu penilaian kinerja guru dengan melakukan penilaian terhadap 2 orang guru, yaitu 1 orang guru dari sekolah induk(SMPN. 3 Pringkuku) dan 1 orang dari sekolah mitra yakni guru yag mendapat tugas lain (SMPN. 1 Pringkuku), dalam hal ini penulis mengambil guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Pada tahap ini
D. Pengembangan Model Penilaian di Sekolah Untuk memenuhi tugas mandiri dalam pengembangan model Penilaian di sekolah dalam OJL ini, penulis melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Guru, yang penulis laksanakan di sekolah sendiri yaitu SMPN. 3 Pringkuku untuk guru mata pelajaran (Sdr. Arif Triatmoko, S.Pd.) dan di sekolah lain yaitu SMPN. 1 Pringkuku kepada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah (Sdr. Martoyo,S.Pd.). (terlampir)
Penilaian Kinerja Guru Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) 1. Tahap Persiapan Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:
OJL CAWAS -- 2014
Page 45
a.
Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
b. Memahami Pedoman PK Guru, c.
Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator Kinerja
d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bukti fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru , yang terdiri dari: a) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran), b) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas / Guru Mata Pelajaran), c) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran), d) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru Kelas/Mata Pelajaran), e. Memberitahukan rencana pelaksanaan PK Guru kepada guru yang akan dinilai
(Sdr. Supriyadi, S.Pd.M.Pd)
di ruang Guru, untuk
menyampaikan format penilaian kinerja guru yang harus dipahami oleh guru yang akan diobservasi, menyepakati waktu pelaksanaan observasi, 2. Pelaksanaan a. Tahap
Pelaksanaan/Pengamatan
(Kegiatan
sebelum
pengamatan,
kegiatan selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah pengamatan) Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi) Pada pertemuan awal dengan guru yang dinilai dilakukan pengamatan di ruang Kepala Sekolah, Pada pertemuan ini penulis mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukakn diskusi
OJL CAWAS -- 2014
Page 46
tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat pengamataan. Semua hasil diskusi penulis catat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti penilaian kinerja. (Instrumen terlampir) 2)
Kegiatan selama pengamatan Kegiatan yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
(Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd)
dalam
pelaksanaan
proses
pembelajaran. Instrumen yang penulis gunakan adalah format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti penilaian kinerja . (Instrumen terlampir) 3)
Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi) Setelah pengamatan proses pembelajaran, penulis mengadakan pertemuan dengan guru yang dinilai untuk klarifikasi beberapa aspek yang masih diragukan. Hasil dari pertemuan ini penulis catat pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir).
b. Pemantauan
(fakta
dari:
studi
dokumen,
diskusi,
proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua). Disamping melakukan kegiatan observasi, penulis juga melakkan pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya. c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan) Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi maupun pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir), . 3. Tahap Pemberian Nilai a. Penilaian Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan, pemantauan serta bukti-bukti dokumen yang ada pada Format Lampiran
OJL CAWAS -- 2014
Page 47
2 B (Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran), selanjutnya penulis memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator setiap kompetensi. Setelah itu penulis menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap kompetensi
penulis
lakukan
dengan
cara
membandingkan
rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar Format
laporan dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Format
Lampiran 1 B). Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan cara membagi total skor yang diperoleh
dengan
total
skor
maksimum
kompetensi
dan
mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor terlampir) 2) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran (Format I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan dengan menggunakan rumus:
Nilai PKG (Skala 100)
:
Nilai PKG Nilai PKG
X 100
Tertinggi Berdasarkan
rekap
Hasil
Penilaian
Kinerja
Guru
(Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 85,71, dengan perolehan angka kredit : 20,25
OJL CAWAS -- 2014
Page 48
3) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga PermenPAN dan RB: Nilai Hasil PK Guru
Sebutan
91 – 100 76 – 90 61 -75 51 – 60 ≤ 50
Amat Baik Baik Cukup Sedang Kurang
Persentase Angka Kredit 125% 100% 75% 50% 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka kreditnya
kepada
guru
yang
penulis
nilai
(Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) adalah Baik dengan prosentase 100% 4) Selanjutnya
penulis
memberitahukan
kepada
Sdr.
Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd, tentang nilai hasil PK Guru berdasarkan bukti catatan
untuk
setiap
kompetensi.
Penulis
dan
Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode berikutnya 5) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Supriyadi,S.Pd.M.Pd sepakat, kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format ini.
4. Laporan hasil PK Guru Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK Guru. Laporan mencakup: a. Identitas Guru yang dinilai b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran c. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran d. Format Penghitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Laporan Terlampir)
OJL CAWAS -- 2014
Page 49
Penilaian Kinerja Guru/PKG Di sekolah Lain (SMPN. 1 Pringkuku) 1. Tahap Persiapan Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan kegiatan Penilaian kinerja guru adalah: a.
Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
b. Memahami Pedoman PK Guru, c.
Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator Kinerja
d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bbukti fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru dan Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Wakasek, yang terdiri dari: 1) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran), 2) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas / Guru Mata Pelajaran), 3) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran), 4) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru Kelas/Mata Pelajaran), 5) Lampiran 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah (IPKWKS).
Di SMPN. 1 Pringkuku, sesuai dengan arahan dari Kepala SMPN. 1 Pringkuku penulis melakukan penilaian kepada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah (Sdr. Martoyo, S.Pd.) pemberitahuan laksanakan di ruang Kepala Sekolah SMPN. 1 Pringkuku. Kemudian dicapai kesepakatan waktu untuk penilaian kinerja 4. Tahap Pelaksanaan
OJL CAWAS -- 2014
Page 50
a. Tahap Pelaksanaan/Pengamatan (Kegiatan sebelum pengamatan, kegiatan selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah pengamatan) Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: a) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi) Pertemuan awal antara penulis dengan guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakasek (Sdr. Martoyo,S.Pd.). Pengamatan penulis laksanakan di ruang Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini penulis mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukakn diskusi tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat pengamataan. Semua hasil diskusi penulis catat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (format I B) sebagai bukti penilaian kinerja. Disamping itu penulis juga melakukan wawancara dan pengumpulan dokumen pendukung terkait dengan tugas tambahan sebagai wakasek, yang penulis catat pada lembar lain, karena tidak ada format khusus yang disediakan untuk proses pencatatan ini. b) Kegiatan selama pengamatan Kegiatan pengamatan dilaksanakan di SMPN. 1 Pringkuku. Kegiatan yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru (Sdr. Martoyo, S.Pd.) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Instrumen yang penulis gunakan adalah format I B . Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan sebagai wakasek kesiswaan, data dan informasi dapat penulis peroleh dari data dan informasi yang penulis catat pada kolom bukti yang teridentifikasi yang tersedia pada format 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja wakil kepala Sekolah (IPKWKS) c) Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi) Hasil dari pengamatan dicatat dan di dokumentasikan pada format 1 B.. b. Pemantauan
(fakta
dari:
studi
dokumen,
diskusi,
proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).
OJL CAWAS -- 2014
Page 51
Disamping
melakukan
kegiatan
observasi,
penulis
juga
melakkan
pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya. c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan) Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi maupun pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya pada format I B, sebagai dasar penilaian yang penulis lakukan. 5. Tahap Pemberian Nilai a. Penilaian Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan, pemantauan serta bukti-bukti dokumen yang ada pada format I B (Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran), selanjutnya penulis memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator setiap kompetensi. Selanjutnya penulis menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap kompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar Format laporan dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Lampiran I B). Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan cara membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum kompetensi dan mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor terlampir). Sedangkan untuk tugas tambahan menggunakan format 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah), penilaian diilakukan dengan pemberian skor 1, 2, 3, atau 4. b) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
OJL CAWAS -- 2014
Page 52
Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan dengan menggunakan rumus: c) Nilai PKG (Skala
:
100)
Nilai PKG Nilai PKG
X 100
Tertinggi
Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr. Martoyo,S.Pd.) mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 85,71(penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). Sedangkan untuk tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah dimasukkan pada Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala Sekolah (Format 3 B). Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala Sekolah (Sdr. Martoyo, S.Pd.) mendapatkan nilai 85, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 100% (penghitungan selengkapnya dapat dilihhat pada lampiran).
d) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga PermenPAN dan RB: Nilai Hasil PK Guru 91 – 100 76 – 90 61 -75 51 – 60 ≤ 50
Sebutan Amat Baik Baik Cukup Sedang Kurang
Persentase Angka Kredit 125% 100% 75% 50% 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr. Martoyo,S.Pd.) adalah Baik dengan prosentase 1005% dan untuk hasil penilaian Kinerja Wakil Kepala memperoleh nilai Sangat Baik dengan Prosentase 100%.
OJL CAWAS -- 2014
Page 53
e) Penulis memberitahukan kepada Sdr. Martoyo,S.Pd. tentang nilai hasil PK Guru berdasarkan bukti catatan untuk setiap kompetensi. Penulis dan Sdr. Martoyo, S.Pd. melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode berikutnya f) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Martoyo,S.Pd. sepakat, kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format ini. (format laporan hasil penilaian terlampir)
6.
Laporan hasil PK Guru Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK Guru yang terdiri dari: a. Laporan mencakup: Identitas Wakil Kepala Sekolah yang dinilai b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran c. Rekapitulsi Hasil Penilaian Kinerja Wakil Kepala d. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran e. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Dengan Tugas tambahan Sebagai Wakil Kepala.
D. Kajian Program Kepengawasan 1. Persiapan Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan a. Sosialisasi dan koordinasi Sosialisasi dan kordinasi Program Kepengawasan Akademik dan Manajerial dengan Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd. koordinator Pengawas dan Ibu Dra. Tri Korani Puji Rahayu, M.Pd. Pengawas SMP/SM di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan pada tanggal. 10 Maret 2014. Dalam kegiatan ini diberi pengarahan secara umum oleh Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd., dan pengarahan teknis oleh Ibu Dra. Tri Korani Puji Rahayu, M.Pd. Atas persetujuan Koordinator Pengawas dan pengawas SMP/SM maka
OJL CAWAS -- 2014
Page 54
penulis melaksanakan OJL di
SMPN 1 Pringkuku sebagai tempat
magang di sekolah lain. Pada kesempatan ini penulis diberi kesempatan untuk observasi program kepengawasan baik program kepengawasan akademik maupun program kepengawasan manajerial. b. Penyusunan Program Kepengawasan Setelah diberi pengarahan oleh pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, penulis menyusun Program Kepengawasan baik Program Kepengawasan Akademik maupun Program Kepengawasan Manajerial yang akan penulis laksanakan di sekolah sendiri (SMPN.3 Pringkuku) maupun Sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku) c. Penyusunan Instrumen Supervisi Kegiatan selanjutnya penulis menyusun Instrumen Pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi
Lulusan,
Standar
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Penilaian, Standar Pembiayaan.
2.
Kajian Program Kepengawasan Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) a. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Manajerial. Pada kajian ini akan dikaji dokumen manajerial sekolah antara lain mengkaji Penggelolaan kurikulum, pengelolaan Pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana dan pengelolaan keuangan. Pengkajian tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan sekolah magang, dengan harapa calon pengawas nantinya akan memiliki pengalaman nyata dalam melakukan pebinaan manajerial sekolah, khususnya pada perencanaan proram, pelaksaan program dan melaksanakan monitoring, evalua setiap program sekolah yang ideal sesuai peraturan pemerintah dan standar nasional pendidikan. Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah magang yag terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
OJL CAWAS -- 2014
Page 55
A. Kajian program manajerial di SMPN. 3 Pringkuku 1. Kajian Pengelolaan Kurikulum. NO 1
KOMPONEN Dokumen 1 KTSP
KONDISI IDEAL
Sampul / halaman judul Lembar Pengesahan Daftar Isi Bab I A. Latar Belakang B. Tujuan Pengembangan KTSP Pendahuluan C. Prinsip Pengembangan KTSP D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah E. Visi Sekolah F. Misi Sekolah G. Tujuan Sekolah Bab III A. Struktur Kurikulum Struktur dan Muatan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Kurikulum D. Beban Belajar E. Ketuntasan bBelajar F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan G. Pendidikan Kecakapan Hidup H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Bab IV Sampul/halaman judul Lembar Pengesahan
OJL CAWAS -- 2014
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
Sesuai
Sesuai
A. B. C. D. E. F. G. H.
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Belum terwujud Belum terwujud
Sesuai
Page 56
Belum adanya guru yang Sebaiknya dilakukan kompeten dalam sesuai dengan peratuan melaksanakan kurikulum pemerintah/snp Dianggap belum perlu/tidak mendesak
2
Kalender Pendidikan
Daftar Isi
Dokmen 2 KTSP
SK dan KD Materi Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Identitas Mata Pelajaran SK dan KD Indikator Tujuan Pembelajaran Materi Ajar Alokasi Waktu Metode Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Sumber Belajar
(silabus dan RPP)
a. Silabus b. RPP
Sesuai
Sesuai
Komentar : Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan lokal, sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
OJL CAWAS -- 2014
Page 57
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan NO
KOMPONEN
A
Pendidik (Guru SMP) Kualifjauhikasi
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
REKOMENDASI
Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Jumlah guru 23 orang S 2 : 2 orang S 1 : 21 orang Guru TIK masih GTT dan ijasah yang tidak sesuai \. 2 guru dari jurusan ilmu - murni, Matematika dan PKn 2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP Jumlah guru 23, yang Kompetensi Pedagogik belum bersertifikat 1 Kompetensi Kepribadian orang. Kompetensi Sosial GTT 3 orang belum Kompetensi Profesional bersertifikat GTT 1 orang ijazah bukandari pendidikan B Tenaga Kependidikan Kepala Tenaga Administrasi SMP PNS / SMK (TAS) Kualifikasi Pelaksana Urusan Administrasi PNS / SLTA kepegawaian Pelaksana Urusan Administrasi sarpras PNS /S1 Pelaksana Urusan Administrasi Humas Pelaksana Urusan Administrasi Tidak ada Persuratan dan pengarsipan Tidak ada Pelaksana Urusan Administrasi
OJL CAWAS -- 2014
KESENJANGAN
Kualifikasi Akademik guru melalui pendidikan formal : - Pendidikan minimum D-IV/S I, program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, diperoleh dari program studi yag terakreditasi
Page 58
3 guru mengajar Diikutkan Diklat, tidak seuai dengan MGMP, workshop, kulifikasinya seminar, maupun disarankan untuk menempuh pendidikan yang sesuai.
3 orang guru belum memenuhi standar kompetensi pendidikan
Keurangan tenaga pada adm persuratan, humas, penjaga malam, tukang kebon, satpam,pesuruh
Disaankan untuk meningkakan diri dengan mengambil pendidikan keguruan Untuk meningkatkan diri Kekuangan tenaga diusulkan ke dinas Dilakukan tugas rangkap dengan pelaksana yang lainnya.
kesiswaan SLTA Pelaksana Urusan Administrasi kurikulum SI / PNS Pelaksana Urusan Administrasi Umum Petugas Layanan Khusus SLTA / PTT 1. Penjaga malam Tidak ada 2. Tukang kebun Tidak ada 3. Satpam Tidak ada 4. Pesuruh Ada C Tenaga Laoratorium 1. Kualifikasi kepala lab. IPA min. Kepala Laboraorium Kurang tenaga Diadakan tugas (permen No. 26/th. S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga IPA guru Biologi - Laboran rangkap laboran 2008) tehnis laboran sudah bersertifikat - tehnis komputer Diusulkan ke dinas 2. Sesuai dengan latar belakang kepala lab. IPA untuk penambahan pendidikan. pegawai. 3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari guru dan 5 tahun dari laboran 4. Memiliki sertifikat kepala laboratorium Komentar; Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah; 1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum. Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan 2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan profesional 3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan 4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhakan.
OJL CAWAS -- 2014
Page 59
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
Kelengkapan sarana 1. ruang konseling dan prasarana. a. luas min ruang konseling 9m2 1. Ruang Konseling b. ruang konseling dilengkapi sarana : meja/kursi 1 buah/ruang, kursi tamu 2 buah, lemari 1 buah, instrumen konseling 1 buah, buku sumber 1 set, media pengembangan kepribadian 1 set, jam dinding 1 buah c. .
Ruang konseling : Luas : 3 x 4 m2 Ruang konseling dilengkapi : 1 buah meja kursi kerja 2 buah kursi konseling 1 buah almari 1 unit tape recorder 1 set jam dinding
Belum ada perangkat komputer Belum ada meja kursi tamu Belum ada ruang konselor
Diadakan tempat konseling yang lebi besar. Beserta perangkat penujangnya
2. jamban
Jumlah jamban di SMPN.3 Pringkuku 3 unit untuk pria, 3 unit untuk putri dan 3 unit untk guru jumlah semuanya 9 a. Ruang keas 1 buah papan tulis/kelas b. Ruang perpustakaan Jumlah buku belum mencukupi 1 buku/siswa c. Ruang Lab. Biologi baru ada 70
Jumlah ideal untuk Diusulkan siswa 8 untuk guru pennambahan sudah cukup pemerintah
Jumlah jamban ideal 1 unit jamban untuk 40 siswa pria dan i unit jamban untuk 30 siswi putri, serta 1 unit jamban untuk guru/tu Jumlah minimum jamban di sekolah adalah 3 unit 3. Alat dan Suber a. Ruang Kelas. belajar Papan tulis 1buah/ruang b. Ruang perpustakaan Buku teks 1 eksemplar / siswa 1 unit komputer untuk pendataan buku c. Ruang lab. IPA 1 set pembelajaran biologi
OJL CAWAS -- 2014
Page 60
ke
Jumlah buku belum Diatur pengunaan memenuhi rasio 1:1 buku dengan 2 siswa 1 buku Perabot r. IPA Penggunaan masih kurang, pembelajaran media kurang meminjam komputer pribadi untuk kbm sendiri
1 set pembelajaran fisika 1 set pembelajaran matematika d. Ruang komputer Komputer untuk pembelajaran e. Penunjang Administasi dan PBM 6 unit komputer. 5 buah laptop 12 buah LCD proyektor
% terpenuhi Fisika terpenuhi 70 % Matematika terpenuhi 100% d. Ruang komputer terpenuhi 50% e. Baru terpenuhi 4 unit komputer f. Tersediannya media pembelajaran 3 unit laptop mencapai 100% untuk setiap mata 4 unit LCD pelajaran. f. Terpenuhi 80% Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : 1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK 2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran 3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
OJL CAWAS -- 2014
Page 61
4. Kajian Pengelolaan Keuangan. NO
KOMPONEN
1
Sumber
2
Kiat penggalian dana
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 46, sumbersumber pemasukan sekolah berasal dari: 1. Pemerintah. 2. Usaha mandiri sekolah 3. Dana masyarakat/orang tua/komite 4. Dunia Usaha dan Industri 5. Sumber lain yang tidak mengikat Upaya penggalian dana melalui: 1. Memaksimalkan usaha mandiri (kantin, koperasi) 2. Mencari sumber lain misalnya blockgrant 3. Bantuan masyarakat/komite 4. Dana hibah 5. Dana pemerintah lainnya
Sumber pemasukan sekolah a. Pemerintah b. Komite/bantuan masyarakat c. Sumber lain (block grant,DAK,)
Belum memenuhi standar minimal sekolah
Kerja sama dengan masyarakat, usaha mandiri dan kerjasama dengan dunia usaha/indutri
Mempunyai kopsis, kantin sekolah,
Koperasi siswa dan kantin sekolah dikelola dengan baik dan di optimalkan
Perlu regulasi optimalisasi koperasi siswa dan kantin bagi warga sekolah.
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat, hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
OJL CAWAS -- 2014
Page 62
B. Kajian program manajerial di SMPN. 1 Pringkuku 1. Kajian Pengelolaan Kurikulum. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMEN DASI
1
Dokumen 1 KTSP
Sampul / halaman judul Lembar Pengesahan Daftar Isi Bab I A. Latar Belakang B. Tujuan Pengembangan KTSP Pendahuluan C. Prinsip Pengembangan KTSP D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah E. Visi Sekolah F. Misi Sekolah G. Tujuan Sekolah Bab III A. Struktur Kurikulum Struktur dan Muatan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Kurikulum D. Beban Belajar E. Ketuntasan bBelajar F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan G. Pendidikan Kecakapan Hidup H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
OJL CAWAS -- 2014
Sesuai
Sesuai
A. B. C. D. E. F. G. H.
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Page 63
Bab IV Kalender Pendidikan 2
Dokmen 2 KTSP (silabus dan RPP)
c. Silabus d. RPP
dan global Sampul/halaman judul Lembar Pengesahan Daftar Isi SK dan KD Materi Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Identitas Mata Pelajaran SK dan KD Indikator Tujuan Pemelajaran Materi Ajar Alokasi Waktu Metode Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Sumer Belajar
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Komentar : Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : 1. Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan lokal, sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
OJL CAWAS -- 2014
Page 64
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan NO A
KOMPONEN Pendidik (Guru SMP) Kualifikasi
KONDISI IDEAL Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Jumlah guru 29 orang S 2 : 1 orang S 1 : 28 orang
KESENJANGAN
REKOMENDASI
6 guru mengajar Diikutkan Diklat, tidak seuai dengan MGMP, workshop, kulifikasinya seminar, maupun disarankan untuk 2 guru dari jurusan menempuh ilmu murni, pendidikan yang Matematika dan PKn sesuai. 2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP Jumlah guru 29, yang 3 orang guru belum Disaankan untuk Kompetensi Pedagogik belum bersertifikat 1 memenuhi standar meningkakan diri Kompetensi Kepribadian orang. kompetensi dengan mengambil Kompetensi Sosial GTT 3 orang belum pendidikan pendidikan Kompetensi Profesional bersertifikat keguruan GTT 1 orang ijazah Untuk bukandari pendidikan meningkatkan diri B Tenaga Kependidikan Kepala Tenaga Administrasi SMP PNS / SMK Keurangan tenaga Kekuangan tenaga (TAS) Kualifikasi Pelaksana Urusan Administrasi PNS / SLTA pada adm diusulkan ke dinas kepegawaian persuratan, humas, Dilakukan tugas Pelaksana Urusan Administrasi sarana PNS /S1 penjaga malam, rangkap dengan prasarana tukang kebon, pelaksana yang Pelaksana Urusan Administrasi Humas ada satpam,pesuruh lainnya. Pelaksana Urusan Administrasi ada Persuratan dan pengarsipan Pelaksana Urusan Administrasi SLTA
OJL CAWAS -- 2014
Kualifikasi Akademik guru melalui pendidikan formal : - Pendidikan minimum D-IV/S I, program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, diperoleh dari program studi yag terakreditasi
KONDISI RIIL
Page 65
C
kesiswaan Pelaksana Urusan Administrasi kurikulum Pelaksana Urusan Administrasi Umum Petugas Layanan Khusus 1. Penjaga malam 2. Tukang kebun 3. Satpam 4. Pesuruh Tenaga Laoratorium 1. Kualifikasi kepala lab. IPA min. (permen No. 26/th. S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga 2008) tehnis laboran 2. Sesuai dengan latar belakang pendidikan. 3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari guru dan 5 tahun dari laboran 4. Memiliki sertifikat kepala laboratorium
SI / PNS SLTA / PTT ada ada ada Ada Kepala Laboraorium Kurang tenaga IPA guru Biologi - Laboran sudah bersertifikat - tehnis komputer kepala lab. IPA
Diadakan tugas rangkap laboran Diusulkan ke dinas untuk penambahan pegawai.
Komentar; Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah; 1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum. Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan 2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan profesional 3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan 4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhatikan.
OJL CAWAS -- 2014
Page 66
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
Kelengkapan sarana 1. ruang konseling dan prasarana. a. luas min ruang konseling 9m2 1. Ruang Konseling b. ruang konseling dilengkapi sarana meja/kursi 1 buah/ruang, kursi tamu 2 buah, lemari 1 buah, instrumen konseling 1 buah, buku sumber 1 set, media pengembangan kepribadian 1 set, jam dinding 1 buah 2. jamban Jumlah jamban ideal 1 unit jamban untuk 40 siswa pria dan i unit jamban untuk 30 siswi putri, serta 1 unit jamban untuk guru/tu Jumlah minimum jamban di sekolah adalah 3 unit 3. Alat dan Suber a. Ruang Kelas. belajar Papan tulis 1buah/ruang b. Ruang perpustakaan Buku teks 1 eksemplar / siswa 1 unit komputer untuk pendataan buku c. Ruang lab. IPA 1 set pembelajaran biologi 1 set pembelajaran fisika 1 set pembelajaran matematika
OJL CAWAS -- 2014
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
Ruang konseling : Luas : 3 x 4 m2 Ruang konseling dilengkapi : 1 buah meja kursi kerja 2 buah kursi konseling 1 buah almari 1 unit tape recorder 1 set jam dinding Jumlah jamban di SMPN.1 Pringkuku 3 unit untuk pria, 3 unit untuk putri dan 3 unit untk guru jumlah semuanya 9 a. Ruang keas 1 buah papan tulis/kelas b. Ruang perpustakaan Jumlah buku belum mencukupi 1 buku/siswa c. Ruang Lab. Biologi baru ada 70 % terpenuhi Fisika terpenuhi 70
Belum ada perangkat komputer Belum ada meja kursi tamu Belum ada ruang konselor
Diadakan tempat konseling yang lebi besar. Beserta perangkat penujangnya
Page 67
Jumlah ideal untuk Diusulkan siswa 8 untuk guru pennambahan sudah cukup pemerintah
ke
Jumlah buku belum Diatur pengunaan memenuhi rasio 1:1 buku dengan 2 siswa 1 buku Perabot r. IPA Penggunaan masih kurang, pembelajaran media kurang meminjam komputer pribadi untuk kbm sendiri
d. Ruang komputer Komputer untuk pembelajaran e. Penunjang Administasi dan PBM 6 unit komputer. 5 buah laptop 12 buah LCD proyektor
% Matematika terpenuhi 100% d. Ruang komputer terpenuhi 50% e. Baru terpenuhi 4 unit komputer f. Tersediannya media pembelajaran 3 unit laptop mencapai 100% untuk setiap mata 4 unit LCD pelajaran. f. Terpenuhi 80% Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : 1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK 2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran 3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
OJL CAWAS -- 2014
Page 68
4. Kajian Pengelolaan Keuangan. NO
KOMPONEN
1
Sumber
2
Kiat penggalian dana
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 46, sumbersumber pemasukan sekolah berasal dari: 1. Pemerintah. 2. Usaha mandiri sekolah 3. Dana masyarakat/orang tua/komite 4. Dunia Usaha dan Industri 5. Sumber lain yang tidak mengikat Upaya penggalian dana melalui: 1. Memaksimalkan usaha mandiri (kantin, koperasi) 2. Mencari sumber lain misalnya blockgrant 3. Bantuan masyarakat/komite 4. Dana hibah 5. Dana pemerintah lainnya
Sumber pemasukan sekolah a. Pemerintah b. Komite/bantuan masyarakat c. Sumber lain (block grant,DAK,)
Belum memenuhi standar minimal sekolah
Kerja sama dengan masyarakat, usaha mandiri dan kerjasama dengan dunia usaha/indutri
Mempunyai kopsis, kantin sekolah,
Koperasi siswa dan kantin sekolah dikelola dengan baik dan di optimalkan
Perlu regulasi optimalisasi koperasi siswa dan kantin bagi warga sekolah.
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat, hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
OJL CAWAS -- 2014
Page 69
b. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Akademik. Pada kajian ini akan dikaji dokumen Akademikal sekolah antara lain mengkaji Standar Isi, Standar Kelulusan Sekolah (SKL), standar Proses dan Penilaian. Pengkajian tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan sekolah magang, dengan harapan calon pengawas nantinya akan memiliki pengalaman nyata dalam melakukan pembinaan Akademik sekolah, khususnya pada perencanaan program, pelaksaan program dan melaksanakan monitoring, evaluasi setiap program sekolah yang ideal sesuai peraturan pemerintah dan standar nasional pendidikan ( SNP). Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah magang yang terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
OJL CAWAS -- 2014
Page 70
OJL CAWAS -- 2014
Page 71
1.. Kajian Standar Isi di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku). NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
1
Kepemilikan Dokomen
1. Dokmen KTSP 2. KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional. 3. Proses Penyusunan KTSP sesuai kaidah
1. Adanya dok KTSP 1 dan 2 yang sudah disyahkan dinas 2. Penyusunan KTSP sudah sesuai dengan peraturan 3.
2
Dokumen KTSP
Sesuai
3
Penyusunan pengembangan silabus
1. 2. 3. 1. 2. 3. 4.
VISI sekolah Misi sekolah Tujuan sekolah Disusun sendiri Mengkaji SK/KD Mencangkup seluruh matpel
Silabus disusun bersama di MGMP Terdapat ketidak sesuaian antara SK KD
KESENJANGAN
Diadakan revisi
REKOMENDASI
Diikutkan pada forum MGMP Mencoba enyusun silabus sendiri
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Dari kajian standar isi sudah tercakup semuannya, yang perlu diperhatikan adanya silabus yang copy paste, sehingga perlu diadakan revisi untuk pembuatan silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah
OJL CAWAS -- 2014
Page 72
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
1
Progam peningkatan lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak mulia 2. Program peningkatan mutu pendidikan kewarganegaraan dan kepribadian 3. Program peningkatan mutu IPTEK 4. Program peningkatan mutu olahraga dan seni
KONDISI RIIL Sesuai
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 2 tahun terakhir mencapai 100%.
OJL CAWAS -- 2014
Page 73
KESENJANGAN
REKOMENDASI
3.. Kajian Standar Proses. NO
KOMPONEN
1
Perangkat Pembelajaran
2
Proses pembelajaran
KONDISI IDEAL 1. RPP sesuai dengan silabus 2. Penyusunan RPP sudah sesuai dengan aturan 3. Ada pengembangan bahan ajar 1. Menerapkan 4 syarat : 2. Menerapkan tatapmuka dengan kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri 3. Dilakukan dengan langkah-langkah: Pembukaan Inti eksplorasi, elaborasi, konfirmasi 4. Guru menyediakan konsultasi mata pelajaran 5. Tersusunya jadwal lab 6. Ada nasehat akademik 7. Proses pembelajaran mendorong prakasa 8. Setiap pendidik menerapkan aspek keteladanan
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
Bahan ajar kurang dikembangkan
Perlu workshop penembangan bahan ajar dan penggunaan pada pembelajaran
Diikutkan pada pelatihan bahan ajar. Diadakan workshop bahan ajar
1. Sesuai 2. Sesuai 3. 80 % sudah menerapkan 4. Belum 5. Ada 6. Ada
Adanya beberapa guru Diikutkan pada yang tidak tahu MGMP, workshop, langkah-langkah diklat dalam proses pembelajaran
.
Belum ada guru yang menjadwal konsultasi dengan sisiwa
Dibuatkan workshop atau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada, sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
OJL CAWAS -- 2014
Page 74
4.. Kajian Standar Penilaian. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
1
Perangakt penilaian
1. 2. 3. 4. 5.
2
Pelaksaaan penilaian
3
Hasil penilaian
1. Penilaian dilakukan sepanjang semester 2. Penerbitan ijasah dilakukan melalui UN dan UAS 3. Seluruh pendidik telah melakukan hasil belajar untuk memantau proses, kemajuandan perbaikan 1. Peserta didik min mencapai KKM Sesuai 2. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min 7.00 3. Kelulusan mencapai >90%
Ada jadwal penilaia Ada rancangan penilaian Ada bank soal Ada analisis butir soal Dokumen hasil penilaian
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
- penilaian dilaksanakan tanpa memberitahu kepada siswa terlebih dahulu 60 % belum melakukan analisis Sesuai
3 guru mengampu pelajaran tidak sesuai dengan ijazah Ada angapan kalau penilaian tdk perlu diberitahu/terjadwal
REKOMENDASI Untuk melakukan revisi perangkat penilaian Diberitahu dan diikutkan pada MGMP
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
OJL CAWAS -- 2014
Page 75
1.. Kajian Standar Isi di sekolah magang (SMPN. 1 Pringkuku). NO
KOMPONEN
1
Kepemilikan Dokomen
2
Dokumen KTSP
3
Penyusunan pengembangan silabus
KONDISI IDEAL 1. Dokmen KTSP 2. KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional. 3. Proses Penyusunan KTSP sesuai kaidah 1. VISI sekolah 2. Misi sekolah 3. Tujuan sekolah 1. Disusun sendiri 2. Mengkaji SK/KD 3. Mencangkup seluruh matpel
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI
sesuai
Sesuai
Silabus disusun bersama di MGMP
Diadakan revisi
Diikutkan pada forum MGMP Mencoba enyusun silabus sendiri
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Yang perlu diperhatikan untu perbaikan beriknya adalah dokumen silabus untuk disusun sendiri karena sebagian gur untuk silabus hanya copy paste sehingga perlu diadakan workshop revisi silabus .
OJL CAWAS -- 2014
Page 76
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
1
Progam peningkatan lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak mulia 2. Program peningkatan mutu pendidikan kewarganegaraan dan kepribadian 3. Program peningkatan mutu IPTEK 4. Program peningkatan mutu olahraga dan seni
KONDISI RIIL Sesuai
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 3 tahun terakhir mencapai > 95%.
OJL CAWAS -- 2014
Page 77
KESENJANGAN
REKOMENDASI
3.. Kajian Standar Proses. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
REKOMENDASI Diikutkan pada pelatihan bahan ajar. Diadakan workshop bahan ajar
1
Perangkat Pembelajaran
1. RPP sesuai dengan silabus 2. Penyusunan RPP sudah sesuai dengan aturan 3. Ada pengembangan bahan ajar
Bahan ajar kurang dikembangkan
Perlu workshop penembangan bahan ajar dan penggunaan pada pembelajaran
2
Proses pembelajaran
1. Menerapkan 4 syarat : 2. Menerapkan tatapmuka dengan kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri 3. Dilakukan dengan langkah-langkah: Pembukaan Inti eksplorasi, elaborasi, konfirmasi 4. Guru menyediakan konsultasi mata pelajaran 5. Tersusunya jadwal lab 6. Ada nasehat akademik 7. Proses pembelajaran mendorong prakasa 8. Setiap pendidik menerapkan aspek keteladanan
1. Sesuai 2. Sesuai 3. 80 % sudah menerapkan 4. Belum 5. Ada 6. Ada
Adanya beberapa guru Diikutkan pada yang tidak tahu MGMP, workshop, langkah-langkah diklat dalam proses pembelajaran
.
Belum ada guru yang menjadwal konsultasi dengan sisiwa
Dibuatkan workshop atau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada, sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
OJL CAWAS -- 2014
Page 78
4.. Kajian Standar Penilaian. NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
1
Perangakt penilaian
1. 2. 3. 4. 5.
2
Pelaksaaan penilaian
3
Hasil penilaian
4. Penilaian dilakukan sepanjang semester 5. Penerbitan ijasah dilakukan melalui UN dan UAS 6. Seluruh pendidik telah melakukan hasil belajar untuk memantau proses, kemajuandan perbaikan 4. Peserta didik min mencapai KKM Sesuai 5. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min 7.00 6. Kelulusan mencapai >90%
Ada jadwal penilaia Ada rancangan penilaian Ada bank soal Ada analisis butir soal Dokumen hasil penilaian
KONDISI RIIL
KESENJANGAN
- penilaian dilaksanakan tanpa memberitahu kepada siswa terlebih dahulu 60 % belum melakukan analisis Guru menilai dengan tanpa instrumen Sesuai
3 guru mengampu pelajaran tidak sesuai dengan ijazah Ada angapan kalau penilaian tdk perlu diberitahu/terjadwal Kekurangtahuan guru
REKOMENDASI Untuk melakukan revisi perangkat penilaian Diberitahu dan diikutkan pada MGMP Diadakan FGD
Komentar Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah : Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
OJL CAWAS -- 2014
Page 79
BAB V PENUTUP
Dari hasil kegiatan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan sekolah Lain (SMP Negeri 1 Pringkuku) pada tanggal 24 Februari 2014 sampai dengan 24 Mei 2014 dan berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) penulis maka penulis mengangkat tema tulisan dengan judul “ Mengembangkan kompetensi Sosial Kepramukaan oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan Akademik dan Manajerial “, sekaligus tugas-tugas individu antara lain Penyusunan Silabus, RPP, Bahan Ajar dan Perencanaan Penilaian, Observasi Pembelajaran baik di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN 1 Pringkuku), Evaluasi Pendidikan yaitu Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan Penilaian Kinerja guru yang mendapat tugas tambahan di sekolah lain (SMPN 1 Pringkuku), serta Kajian Program Kepengawasan baik akademik maupun manajerial, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran bagi pengembangan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) calon pengawas sekolah ke depan sebagaimana tersebut dibawah ini. A. KESIMPULAN Setelah penulis melaksanakan kegiatan On The Job Learning (OJL) mulai awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan adalah sebagai berikut : 1.
Kompetensi Penelitian dan Pengembangan penulis dan guru bimbingan dapat meningkat sesuai dengan AKPK yang meliputi kegiatan perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Refleksi dan tindak lanjut.
2.
Kompetensi dalam Menyusun Program Kepengawasan Akademik dan Manajerial dapat meningkat, sehingga setelah penulis melaksanakan kegiatan kegiatan supervisi akademik dan manajerial di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) penulis dapat menyusun program kepengawasan sesuai dengan aspek-aspek yang masih lemah.
OJL CAWAS -- 2014
Page 80
3.
Kompetensi Penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar dan perangkat penilaian) meningkat, sehingga dapat menjadi bekal penulis dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada guru dalam merencanakan program pembelajaran dan pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dalam RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran), sehingga sangat berdampak
terhadap
peningkatan
keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran . 4.
Dengan melaksanakan kegiatan observasi pembelajaran baik di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku), maka kompetensi penulis dalam kegiatan supervisi pembelajaran
semakin meningkat, yang akan menjadi bekal penulis
sebagai calon pengawas yang mampu menjadi seorang supervisor yang dapat merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, dapat melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta dapat merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi
akademik
terhadap
guru
dalam
rangka
peningkatan
profesionalisme guru. Disamping itu pelaksanaan supervisi akademik juga dapat berdampak terhadap pengembangan kurikulum sekolah sehingga akan berdampak terhadap kegiatan proses pembelajaran di sekolah dan pada gilirannya nanti peserta didik akan meningkat kompetensinya, oleh karena guru yang mengampu benar-benar berkompeten sesuai dengan bidang keahliannya
dan mampu
melaksanakan tugas secara profesional. 5.
Meningkatnya kompetensi penulis sebagai calon pengawas sekolah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan. Dalam hal ini penulis melaksanakan Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan melaksanakan penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan di sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
OJL CAWAS -- 2014
Page 81
6.
Dengan melaksanakan pengkajian Program Kepengawasan yang meliputi kegiatan pemantauan 8 standar Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, (Kajian program kepengawasan
Akademik)
dan
Standar
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan (kajian Program Kepengawasan Manajerial) penulis menemukan aspek-aspek yang lemah yang perlu ditindaklanjuti. Selanjutnya penulis menyusun program kepengawasan baik akademik maupun manajerial di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku). Dengan kegiatan tersebut penulis dapat meningkatkan kompetensi penulis dalam mengkaji dan menyusun program kepengawasan.
B. SARAN - SARAN Dari rangkaian kegiatan OJL yang telah penulis laksanakan dalam kegiatan Diklat Calon Pengawas, ada beberapa saran-saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain : 1. Karena kegiatan On The Job Learning (OJL) memerlukan pemikiran, waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sementara peserta Diklat adalah Guru atau Kepala Sekolah yang tidak mungkin meninggalkan tugas rutin, maka akan lebih efektif apabila kegiatan Diklat ini dilaksakan bukan pada waktu yang bersamaan dengan kegiatan akhir tahun pelajaran. 2. Pemberian penjelasan kegiatan OJL dan tugas-tugas yang harus dikerjakan pada saat OJL baik di sekolah sendiri maupun sekolah lain yang dilaksanakan pada saat In Service 1 akan sangat membantu peserta OJL untuk segera mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk itu panduan kegiatan OJL secara lengkap dan tertulis baik dalam bentuk cetakan maupun Soft Copy mohon untuk disediakan karena akan sangat membantu peserta OJL.
OJL CAWAS -- 2014
Page 82
3. Pada saat pembimbingan baik pembimbingan I dan II, mohon adanya kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan lainnya sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada peserta OJL.
OJL CAWAS -- 2014
Page 83