PROGRAM PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PENGEMBANG AN KOMPETENSI BERBASIS APKP
Disusun oleh : Hj. Elin Nurlianah, S.Pd. NIP. 19650725 198610 2 004
\
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017
BAB I PENDAHULUAN
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki berkenaan dengan calon kepala sekolah, sebelumnya telah dilakukan penyebaran angket Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian kepada seluruh calon kepala sekolah yang mengikuti program tersebut
oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tasikmalaya. Tujuan
dilakukannya
AKPK
bagi
calon
kepala
sekolah
adalah
untuk
mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang dikuasai oleh calon kepala sekolah (merupakan kekuatan) yang ditunjukkan melalui pengetahuan dan pengalamannya. Selain itu juga untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang belum dikuasai oleh calon kepala sekolah (sebagai kelemahan) dan memerlukan pengalaman pengetahuan serta pengalaman, sehingga akan menjadi bahan pengembangan lebih lanjut dalam diklat calon kepala sekolah. Berdasarkan hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofresian (AKPK) sebagai peserta diklat calon kepala sekolah memperlihatkan hasil sebagai berikut: Gambaran Hasil Nilai AKPK
Kompetensi
Kode
Jumlah
Kepribadian
1
100,00
Kompetensi Manajerial
2
73,21
Kewirausahaan
3
65,00
Supervisi
4
62,50
Sosial
5
70,00
Berdasarkan Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) di atas,kelemahan yang ada pada diri calon kepala sekolah adalah kompetensi supervisi. Hal ini diakui oleh calon kepala sekola karena jarang melakukan kegiatan supervisi di sekolah. Hal ini berpengaruh pada pengalaman kerja calon kepala sekolah dalam kompetensikompetensi yang masih kurang berdasarkan Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian
(AKPK)
tersebut,
sehingga
komptensi
supervisi
calon
kepala
sekolah cenderung lemah. Sebagai tindak lanjut dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon kepala sekolah yang masih kurang atau sangat lemah dalam hal "Supervisi", dan juga merupakan salah satu tugas dari kegiatan On the Job Learning (OJL) , maka calon kepala sekolah harus meningkatkan kompetensi supervisi di sekolah magang 2, yaitu di SD Negeri Sindangsari melalui kegiatan pengamatan/observasi terhadap pelaksanaan kegiatan supervisi yang dilakukan di sekolah magang 2 tersebut dan mengadakan wawancara kepada kepala sekolah tentang pelaksanaan supervisi dan guru tentang pelaksanaan supervisi yang telah dialaminya.
BAB II PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
A. Persiapan
Untuk pelaksanaan AKPK di sekolah magang 2, yaitu SDN Sindangsari, calon kepala
sekolah mengawalinya
dengan persiapan
dan perencanaan
suatu
program guna menggali potensi supervisi yang dilaksanakan di SDN Sindangsari yang secara rutin dilaksanakan oleh kepala sekolah, adalah sebagai berikut: a.
Menyusun agenda program pelaksanaan koordinasi (Agenda program terlampir pada program supervisi SDN Sindangsari).
b. Menyusun pedoman wawancara terhadap kepala sekolah dan guru mengenai teknik supervisi yang sering dilaksanakan di SDN Sindangsari (teks wawancara terlampir).
B. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, calon kepala sekolah melakukan beberapa langkah sebagai berikut: a.
Menemui kepala SDN Sindangsari, pada tanggal 13 Mei 2017,dengan menyampaikan surat tugas magang sekolah 2 sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan On the Job
Learning (OJL) di sekolah tersebut. b.
Pada hari Senin tanggal 10 Juli 2017 calon kepala sekolah melakukan wawancara kepala sekolah seputar pelaksanaan supervisi akademik di sekolah yang beliau pimpin, dan
di akhir
pertemuan
beliau
memberikan
program
supervisi
di
SDN
Sindangsari kepada calon kepala sekolah. c.
Pada Hari Kamis, 13 Juli 2017 calon kepala sekolah melaksanakan observasi di kelas pada
proses
pelaksanaan
supervisi
akademik
oleh
kepala
sekolah
SDN
Sindangsari guna pengamatan langsung calon kepala sekolah tentang mekanisme peningkatan kemampuan tehnik supervisi
yang sering dilaksanakan di
SDN
Sindangsari. d.
Melakukan wawancara kepada guru SDN Sindangsari tentang prosedur pelaksanaan supervisi akademik yang dialaminya selama ini, guna peningkatan pemahaman tentang pelaksanaan supervisi yang berdaya guna di sekolah selaku calon kepala sekolah.
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKPK
Hasil dari wawancara dan studi dokumentasi calon kepala sekolah dapat menjabarkan bahwa kegiatan supervisi yang dilaksanakan kepada guru di SDN Sindangsari minimal 1 kali
dalam
tersebut. Dan supervisi pembelajaran.
satu ini
Supervisi
semester
untuk
dilaksanakan akademik
di
setiap
dengan SDN
orang
menitik
guru
beratkan
Sindangsari, rencana
di
sekolah
pada
proses
pelaksanaannya
disesuaikan dan dirancang berdasarkan jadwal proses pembelajaran tatap muka di kelas. Untuk pelaksanaan supervisi akademik dengan observasi di kelas, kepala sekolah membuat kesepakatan dengan guru yang akan dikunjungi untuk disupervisi akademik dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, biasanya kepada guru tersebut di informasikan oleh kepala sekolah bidang akademik/kurikulum tiga hari sebelum supervisi dilaksanakan. Bagi guru yang memperoleh nilai sebutan cukup, langkah kepala sekolah akan mengadakan pelaksanaan supervisi kelinis bagi guru tersebut, dengan menggunakan pendekatan kolaboratif, artinya tanggung jawab terbagi relatif sama antara kepala sekolah/pengawas dengan guru, dan langkah-langkah pelaksanaan supervisi klinisnya menggunakan tiga tahap, yaitu: tahap pertemuan awal, tahap observasi proses pembelajaran, dan tahap pertemuan balikan, serta instrumen yang digunakannya pun sama seperti pada whaktu pelaksanaan supervisi akademik. Dari hasil supervisi akademik dan supervisi klinis maka akan ditindaklanjuti. Sedangkan yang mendapat perolehan nilai sebutan kurang diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya dan keprofesionalannya sebagai guru, diberi bimbingan teknis, supervisi klinis berkelanjutan dan IHT . Adapun instrumen tindak lanjutnya dibuat perorangan untuk setiap guru. Instrumen supervisi akademik yang digunakanpun lebih cocok untuk observasiakademik di kelas, ditandai dengan adanya kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.