Page
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
TUGAS MATA KULIAH Proses Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia I (PKKDM I)
Disusun oleh Kelas A Semester III
Dosen Pembimbing: 1.
Grace
Benedi cta Polii, S.Kep., Ns
2. Ir macakti Sumarauw, S.Kep., Ns 3. Angela R. Na pitupulu, upulu, S.Kep., Ns
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO 2010
| 0
Page
| 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syu k ur k e ha dirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
ena kar en
berkat penyelengg araan-
Nya, maka lah tentang Pr oses oses Asuhan Kepera wata n Pasien Pada Dia betes Mellitus ini bisa diselesaikan. Maka lah ini di tulis dengan
tujua n
seba gai
tuga s
mata
uliah k uli
Pr oses oses
Kepera watan Kebutahan Dasar Manusia I (PKKDM I) Univer si sitas K at at olik De La Sa lle Manado. Tujuan y ang lebih k husus husus dar i penulisan maka lah ini ialah un tuk member i pelatiha n bagaimana
cara
membuat ASKEP serta mena mbah pengetahuan tentang penyak it Dia betes
Mellitus.
Tim Penulis juga menya mpaikan
ima kasih k ep epada rasa ter im
Dosen beserta asisten dosen
yang telah member ikan tugas un tuk membuat maka lah ini, serta k ep epada sia pa sa ja yang telah libat ter lib
dala m pr oses oses penulisannya,
lebih k ep epada tema n± tema n t er lebih
seangkata n Fak ul ultas
Kepera wata n 2009 Univer si sitas K at partisipasi dala m at olik De La Sa lle Ma na do ya ng t elah ber pembuatan maka lah ini..
Ak hi hir ny nya, hara pan tim penulis semoga maka lah tentang Pr oses oses Asuhan Kepera wata n Pada Pasien Dia bet es Mellitus ini ber manf aat usaha aat bagi pembaca. Tim Penulis tela h ber us sebisa mungk in in untuk menyeles aika n maka lah ini, na mun tim penulis menyadar i maka lah ini beluml ah sempur na. Oleh
ena kar en
itu, tim penulis menghara paka n
kr it ik
dan sara n yang
sif at at nya membangun gun a menyempur naka n maka la h ini.
Manado, September 2010
Tim Penulis Kelas A Semester III
Page
| 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syu k ur k e ha dirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
ena kar en
berkat penyelengg araan-
Nya, maka lah tentang Pr oses oses Asuhan Kepera wata n Pasien Pada Dia betes Mellitus ini bisa diselesaikan. Maka lah ini di tulis dengan
tujua n
seba gai
tuga s
mata
uliah k uli
Pr oses oses
Kepera watan Kebutahan Dasar Manusia I (PKKDM I) Univer si sitas K at at olik De La Sa lle Manado. Tujuan y ang lebih k husus husus dar i penulisan maka lah ini ialah un tuk member i pelatiha n bagaimana
cara
membuat ASKEP serta mena mbah pengetahuan tentang penyak it Dia betes
Mellitus.
Tim Penulis juga menya mpaikan
ima kasih k ep epada rasa ter im
Dosen beserta asisten dosen
yang telah member ikan tugas un tuk membuat maka lah ini, serta k ep epada sia pa sa ja yang telah libat ter lib
dala m pr oses oses penulisannya,
lebih k ep epada tema n± tema n t er lebih
seangkata n Fak ul ultas
Kepera wata n 2009 Univer si sitas K at partisipasi dala m at olik De La Sa lle Ma na do ya ng t elah ber pembuatan maka lah ini..
Ak hi hir ny nya, hara pan tim penulis semoga maka lah tentang Pr oses oses Asuhan Kepera wata n Pada Pasien Dia bet es Mellitus ini ber manf aat usaha aat bagi pembaca. Tim Penulis tela h ber us sebisa mungk in in untuk menyeles aika n maka lah ini, na mun tim penulis menyadar i maka lah ini beluml ah sempur na. Oleh
ena kar en
itu, tim penulis menghara paka n
kr it ik
dan sara n yang
sif at at nya membangun gun a menyempur naka n maka la h ini.
Manado, September 2010
Tim Penulis Kelas A Semester III
Page
DAFTAR ISI
| 2
Page
TAHAP PENGKAJIAN DATA DASAR DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIENDIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing: Ir macakti Sumaraw, S. Kep., Ns
Disusun oleh Kelompok 3: 1. Fra nsisco Ch. Polandos 2. Dian Siliana 3. Mak fud Boha m 4. Sintia Mangodeng 5. Jelytha Limbong 6. Glensius Masudijanto 7. Nadia Runtunuwu 8. Grace Lombote 9. Patr icia Sumond ak h 10. K r isti Manor ek 11. Lifia Wora ng
09061048 09061004 09061009 09061012 09061022 09061028 09061032 09061033 09061039 09061042 09061056
| 3
Page
| 4
PENGKAJIAN DALAM PROSES KEPERAWATAN
A.
DEVINISI
Pengkajian mer upaka n
ta ha p a wa l
pr oses
k epera wata n
dan mer upaka n suatu
pr oses sistemat is dalam pengumpul an data dar i ber bagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status k esehatan k lien.
B.
TUJUAN PENGUMPULAN DATA:
1. Memper oleh infor masi tentang k eadaan k esehatan k lien. 2. Untuk menentukan masalah k epera watan dan k esehatan k lien. 3. Untuk menilai k eadaa n k esehatan k lien. 4. Untuk membuat k eputusan yang tepat dala m menentukan langah-langkah ber ik utnya.
C.
TIPE DATA
1. Data Subjektif Data
Subjektif adalah data yang dida patka n dar i k lien sebagai suatu penda pat ter hada p
suatu situasi dan
k ejadia n.
Infor masi ter sebut tidak bisa ditentukan oleh pera wat,
mencak up per sepsi, pera saan, ide k lien tentang status k esehatannya. Misalnya tenta ng nyer i, perasaa n lema h, k etak uta n, k ecemasan, f r ustrasi, mual, pera saan malu.
2. Data Objektif Data
Objektif adalah data yang da pat diobser vasi dan diuk ur , da pat diper oleh
menggunaka n panca indera (lihat, dengar ,
cium, ra ba )
sela ma pemer ik saan fisik .
Misalnya f r ek uensi nadi, per naf asan, tekanan dara h, edema, berat badan, tingkat k esadara n.
D.
SUMBER DATA
1. Sumber Data Pr imer Klien adalah sumber uta ma data (pr imer ) da n pera wat da pat menggali infor masi yang sebenar nya mengenai masalah k esehata n k lien. 2. Sumber Data Sek under Ora ng t er dekat, infor masi da pat diper oleh melalui ora ng tua, sua mi t ema n k lien, k esadara n
jika
k lien
mengala mi gangguan
y ang menur un, misalnya k lien bayi
tidak sa dar .
batasan k eter
ata u
istr i, anak ,
dala m berk omunikasi
ata u a nak -a nak , ata u k lien
ata u
dala m k ondisi
Page
| 5
3. Sumber Data Lainnya: - Catatan medis dan anggota tim k esehatan lainnya. - Catatan k esehatan ter dahulu da pat digunaka n sebagai sumber infor masi ya ng da pat mendu k ung r encana tindaka n pera watan. - Riwa yat Penyak it Pemer ik saan fisik dan
catata n
perk emba ngan mer upaka n r iwayat penyak it yang
diper oleh dar i tera pis. Infor masi yang diper oleh adalah hal-hal yang difok uskan pada identifikasi patologis dan untuk menentuka n r encana tindaka n medis. - Konsultasi K adang tera pis memer lukan
k onsulta si
dengan
a nggota t im k esehata n
spesialis,
k hususnya
dala m menentukan diagnosa medis
atau
melak ukan
tindaka n
da pat dia mbil guna membantu
medis. Infor masi
ter sebut
dala m mer enca naka n da n
menegakka n diagnosa.
- Hasil Pemer ik saan Diagnostik Seperti hasil pemer ik saan la borator ium dan tes diagnostik , da pat digunaka n pera wat sebagai data objektif y ang da pat disesuaikan dengan masalah k esehatan k lien. Hasil pemer ik saa n diagnostik da pat digunaka n membantu mengevaluasi k eber hasilan dar i tindaka n k epera watan
- Pera wat lain Jika
k lien a da la h r ujukan
dar i pelayanan
k esehata n
lainnya, maka pera wat har us
meminta infor masi k epa da pera wat yang telah mera wat
k lien
sebelumnya. Hal ini
untuk k ela njuta n tindaka n k epera watan yang t elah diber ikan.
- Kepustakaa n. Untuk menda patka n data dasar k lien yang k ompr ehensif, pera wat da pat membaca literat ur yang ber hubungan denga n masalah
k lien.
Memper oleh literat ur sangat
membantu pera wat dala m member ikan asuhan k epera watan yang benar dan tepat.
E.
METODE PENGUMPULAN DATA 1.
Wawa ncara
2.
Obser vasi
3.
Pemer ik saan Fisik
4.
Studi Dok umenta si
Page
| 6
NARASI DATA PENGKAJIAN PASIEN DIABETES MELLITUS
Tuan KT bertempat tinggal di
k elura ha n
Malalayang II, ber umur 47
bek er ja sebagai pengus aha r estora n masuk r umah s ak it pada k eluha n
ta nggal
ta hun
yang
25 Agustus 2010 deng a n
uta ma menggigil, ser ing buang air k ecil s aat malam har i, selur uh bada n tera sa lemas,
sedik it sesak na pas serta ter da pat ulk us pasa planta pedis dek stra. Pasien suda h mengala mi 0
gejala ter sebut sela ma 3 har i. Suhu tubuh pasien 38 C, denyut na di 80 per na pasan 20
kali/menit,
kali/menit, f r ek uensi
dan tekanan dara h pasien 155/90 mmHg. Be rat badan pasien
sebelumnya 75 k g pada 6 bulan yang lalu dan saat masuk r umah sak it 65 k g, jadi dala m k ur un wakt u 6 bulan terak hir berat badan p asien berk ura ng 10 k g. P asien mer upaka n penyu ka k opi, per ok ok berat serta penyu ka maka na n bak so y ang dijual di r estora nnya na mun ak hir -ak hir ini nafsu maka nnya berk ura ng. Selain itu tidak banyak k egiatan yang dilak ukan pasien. Tn. KT ser ing mengeluh bu ang
a ir k encing
yang ter lalu ser ing pada mala m har i dengan ur ine
ber war na k uning encer serta ber bau busuk .
Page
Riwa yat k eluar ga pasien : - Ayah pasien: meninggal pada usia 86
tahun
| 7
kar ena
Hipertensi
- Ibu pasien: meninggal pada usia 80
ta hun kar ena
Dia betes
Saat masuk r umah sak it
kadar
gula dara h pasien 250 mg/dl (FP G) dan 150 mg/dl
(OGTT) Pasien menda pat pengobatan dar i r esep dokter :
-
Glur enor em
-
Glibenk la mid
FORMAT
dengan dosis takaran 1 x sehar i pada pagi har i denga n dosis takara n ½ ta blet pada pagi har i
DAN HASIL PENGKAJIAN DATA DASAR FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
PENGKAJIAN DATA DASAR Na ma Mahasiswa
:««««««««««««««««««..
Tempat Praktek
:««««««««««««««««««..
Tanggal
:««««««««««««««««««..
--------------------------------------------------------------------------------------------------I.
Identitas Dir i Klien N
a
m
a
: T n. K T
Tanggal masuk RS
:25 Agustus 2010
Tempat/Tgl. Lahir
: Manado,
Sumber Infor masi
: Keluarga
U m u
: 47 tahun
r
Jenis Kela min
: Laki-laki
1
Januari
1963
Keluar ga ter dekat yang da pat
Page
Ala mat
| 8
: Kec. Malalayang II segera dihubungi (Ora ngTua/Wali,Sua mi, Istr i, dan lain-lain): Istri
Status Perka winan
: Kawin
A g
a
m
: Kristen
S u
k
u: Minahasa
a
Pendidikan
:SMK
Pek er jaan: Ibu Rumah T angga
Pendidikan:Sarjana S- 1Ala mat : Kec. Malalayang II Pek er jaan
: Pengusaha
La ma Bek er ja
:17 tahun
II. Status Kesehatan Saat ini 1. Alasan Kunjungan/Keluhan Uta ma : Pasien menggigil, sering buang air kecil saat malam, badan terasa lemas serta mengalami sesak napas. T erdapat ulkus pada planta pedis dekstra. 2. Faktor Pencetus : Pasien sering mengkomsumsi salah satu menu makanan yang dijual di restoran miliknya sendiri 3. La manya Keluhan : 3 har i 4. Timbulny a Keluhan : ( )
berta ha p
( ) menda dak 5.
Faktor yang memper berat : Penyuka kopi dan rokok
6. Upaya yang dilak ukan untuk mengatasinya : Sendiri membeli obat Amoxcilin dan Asammefinamat di apotik Oleh ora ng lain Memberi saran 7. Diagnosa Medik : 1.
Diabetes
2.
H ipertensi
Tanggal : 25 Agus tus 2010
Mellitus ( D M)
Tanggal :25 Agustus 2010
II. Riwa yat Kesehatan yang lalu 1. Penyakit yang pernah dialami : a.
K anak ± K anak : Patah T ulang
b. Kecelakaa n c.
: Sepeda
Per nah dira wat penyak it wakt u
d. Opera si
: U sus Buntu pada usia 15 tahun
2. Alerg i : Tipe
Reak si
Tindaka n
Page
T erhadap
makanan
gatal-gatal
laut
minum obat C T M
kulit kemerahan
3. Imunisasi : Tipe
Reak si
Tindaka n
Campak
bercak-bercak merah
pada kulit D P T
suhu tubuh naik
minum obat
Paracatamol
4. Kebiasaan : merokok/kopi /obat/alk ohol/lain-lain 5. Obat ± obatan :Catopril 25ml ( 1 x1 hari)
La manya 1 tahun Sendir i : beli di apotik Ora ng lain (r esep) anjuran resep dokter 6. Pola Nurtisi : Fr ek wensi maka n :
y
Berat Badan
: 7 5 kg
Tinggi Bada n : 17 0 cm y
Jenis maka nan
y
Maka nan yang disu kai : Bakso
y
Maka nan yang tidak disukai : Ikan laut
y
Maka nan pantang : singkong
y
Nafsu maka n
: Daging, sayur, nasi
:( )
b aik
()
Sedang ± alasan : mual/muntah/sar iawa n
( )
Kura ng ± alasan : mual/munta h/sar iawan
Per ubahan berat badan 6 bulan terak hir : ( )
berta mbah
( )
t eta p
()
berk ura ng
««««««««k g
10
kg
7. Pola Eliminasi : 1. Buang air besar Fr ek wensi
: hampir setiap malam
W
a k t
u
: pagi/siang/sor e/malam
W
a r
n
a
: kecoklatan
Penggun aan pencahar : tidak
| 9
Page
Konsistensi
: padat
2. Buang air k ecil Fr ek wensi
: pengeluaran urine berlebihan pada malam hari (nocturia)
W B
a r a
n
a
u
: kuning encer : bau busuk
8. Pola tidur dan istirahat Wakt u tidur (ja m)
: 11 malam
La ma tidur /har i
: 6 jam / hari
Kebiasaan pengantar tidur
: merokok dan cemilan
Kebiasaan saat tidur
: mendengkur
Kesulita n dala m hal tidur
: ()
menjelang tidur
( ) sering/mudah terbangun ( ) mera sa tidak puas setelah bangun Tidur
9. Pola Aktifitas dan Latihan 1. Kegiatan dala m pek er jaan : mengawasi pegawai restoran 2. Olah R aga : - Jenis - Fr ek wensi 3. Kegiatan di wakt u luang
: jogging : 2 kali seminggu : santai dengan keluarga
4. Kesulita n/k eluhan dala m hal : () pergerakan tubuh ( )
ma ndi
( )
mengen aka n paka ian
( )
ber solek
( )
ber ha jat
() sesak napas setelah mengadakan aktifitas ()mudah merasa kelelahan 10. Pola bek er ja : 1. Jenis pek er jaa n
: usaha restoran
La ma : 17 tahun
2. Jumlah ja m k er ja
:
La ma : 5 hari kerja
3. Jadwal Ker ja
: tidak menentu
4. Lain-lain (sebutka n)
:
8 jam / hari
| 10
Page
VI. Riwa yat Keluar ga Genogra m
:
V. Riwa yat Lingk ungan Keber siha n : lingkungan tempat tinggal dan b ekerja memiliki sistem sanitasi yang baik Bahaya
: tidak ada
Polusi
: tidak ada
VI. Aspek Psik ososial 1. Pola pik ir & per sepsi a.
Alat bantu yang digunaka n : ( ) Kaca mata ( ) alat bantu pendengara n
b. Kesuli ta n ya ng dia la mi : ( ) sering pusing ( ) menur unnya sensitifitas ter ha da p sak it ( ) menur unnya sensitif tas ter hada p panas/dingin ( ) membaca/menulis 2. Per sepsi Dir i
| 11
Page
| 12
Hal yang a mat dipi k irka n saat ini: pasien berharap segera sembuh agar dapat kembali menjalani aktivitas setiap hari seperti biasa Hara pan set elah menjalani pera watan : lebih dapat mengatur pola makan dan dapat segerasembuh Per ubahan ya ng dirasa set elah sak it: badan terasa lemah, sulit bergerak dan nyeri di bagiankaki kanan
3. Suasana Hati : gelisah Renta ng per hatian : keluarga lebih memberi perhatian pada pasien 4. Hubungan/k omuni kasi 1. Bicara
Bahasa Uta ma : Bahasa Indonesia
( ) jelas ( ) r elevan
Bahasa Daera h: dialek Manado
( ) ma mpu mengek spr esika n ( ) ma mpu mengerti ora ng lain 2. Tempat Tinggal ( ) sendi r i () ber sa ma ora ng lain, yaitu Istri dan anak - anak 3. Kehidupan Berk eluar ga -
Adat istiadat yang dianut
: «««««««««««
-
Pembuat k eputusan dala m k eluar ga : Kepala keluarga (pasien)
-
Pola k omuni kasi
: lancar terhadap istri dan anak - anak
-
: ( ) memadai
Keuanga n
( ) Kura ng 4. Kesulita n dala m Keluar ga : ( ) Hubungan ora ng tua ( ) Hubungan dengan sanak saudara ( ) Hubungan perka winan 5. Kebiasaan Sek sual 1.
Ganggua n
hubungan sek sual diseba bkan k ondisi sebagai ber ik ut :
( ) fertilitas
( ) menstr uasi
( ) Libido
( ) k eha mila n
() Er ek si
( ) alat k ontrasepsi
2. Pemaha man ter hada p fungsi se k sual :
Page
| 13
pasien tidak terlalu memahami tentang gangguan seksual yang dialami
6. Perta hanan Koping 1. Penga mbilan Keputusan :
( ) sendir i () dibantu ora ng lain : sebutka n Istri
2. Yang disukai tentang dir i sendir i : pasien memiliki pola hidup yang mandiri 3. Yang ingin di r ubah dar i k ehidupan : pola makan dan kebiasaan merokok 4. Yang dilak ukan jika str ess : (
) pemecaha n masalah
( ) makan (
) tidur
(
) maka n obat
(
) car i pertolongan
(
) lain-lain (misal : mara h, dia m, dll) sebutka n : ......................
5. Apa yang da pat dilak ukan pera wat agar anda nyaman dan a man : Perawat memberikan motovasi dan dukungan agar pasien cepat sembuh
7. Sistem Nilai - Keperca yaan 1. Sia pa atau a pa sumber k ek uatan : Doa kepada T uhan dan Keluarga 2. Apaka h Tuha n, Aga ma, Keperca yaan penting untuk anda ? ( ) Ya 3.Kegiatan
( ) Tidak a ga ma
ata u
k eperca yaa n
yang
dilak ukan
(maca m
da n
f r ek wensi)sebutka n: Masuk gereja dan ibadah setiap minggu 4. Kegiatan aga ma
ata u k eperca yaa n
yang ingin dilak ukan sela ma di Rumah Sak it,
Sebutka n : Pelayanan doa dari pihak gereja 8. Tingkat Perk embangan : Usia : Middle age
K arakt er istik : normal sesuai usia dan kulit mulai keriput
Page
VII.
Pengka jian Fisik Tanda-tanda Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sak it
-
Suhu tubuh
: 380 C
-
Denyut Nadi
: 80 kali /menit
-
Per naf asan
: 24
-
Tekanan Dara h
: 155/90 mmHg
kali
/menit
Kepala, Mata, Kuping, Hidung & Tenggor oka n Kepala
: bentuk : simetris dan oval Keluhan yang ber hubunga n :kadang-kadang terasa pusing Pusing/s ak it k epala : kadang-kadang
M
a t a
: Uk ura n pupil
5
Isok or : baik
mm
Reak si ter hada p cahaya : pupil mengecil Ak omodasi : daya akomodasi pupil berkurang Bentuk : simetris Konjunctiva : merah pucat Fungsi penglihatan :kabur jika tidak menggunakan kacamata - Baik /ka bur /tidak jelas : jika tidak menggunakan kacamata - Dua bentuk :tidak - R asa sak it : pada kedua mata Tanda-tanda ra dang tidak ada Pemer ik saan mata terak hir : 6 bulan yang lalu Opera si tidak K aca mata : pasien menggunakan kaca mata (silinder) dan plus Lensa Kontak pasien tidak menggunakan lensa kontak
Hidung
: Reak si Aler gi : pasien tidak ada alergi pada hidung Cara mengatasinya tidak dilakukan Per nah mengala mi flu : Pasien pernah mengalami influensa
| 14
Page
| 15
Bagaima na f r ek wensinya dala m seta huntidak menentu Sinus normal
Mulut & Tenggor oka n
Per dara han tidak ada
: Gigi geligi kerusakan gigi pada molar 2 superior
Kesulitan/ga ngguan ber bicara tidak Kesulitan menelan tidak Pemer ik saan gigi terak hir 6 bulan yang lalu
Per naf asan :
Suara par u :T idak ditemukan kelainan Pola Naf as :iramanya teratur
Batuk kadang-kadang
Sputum T idak ada
Nyer i T idak
Kema mpuan melak ukan akt ifitas normal Batuk dara h T idak Rontgen Foto terak hir T idak dilakukan
Sirk ulasi
Hasil T idak ada
:Nadi Per ifer ------Ca pilar y Refilling
: 3 detik
Dist ensi Vena Jugular is T ampak Suara Jantung tunggal Suara Jantung ta mbaha n T idak dilakukan Ira ma jantung (moni tor ) T idak dilakukan Nyer i : pada bagian ulkus
Edema : Pada pedis dan bagian abdomen
Palpitasi T idak ada
Baal Kadang-kadang
Per ubahan war na (k ulit, Kuk u, Bibir , dll) : kemerahan pada bagian ulkus, wajah pucat Clubbing tidak ada Keadaa n Ek str emitas Normal kecuali pada pedis dekstra (mobilitasberkurang) Syncobe T idak R asa pusing : kadang - kadang Monitor ing Hemodina mik : CVP T idak dilakukanmm H2O
Nutr isi
: Jenis Diet : Karbohidrat
Nafsu maka n : berkurang
R asa mual : Kadang Munta h : Kadang
Page
| 16
Intak e Caira n 8 ± 9 gelas/hari
Eliminasi
:Polar utin -----(b.a.b) Penggunaan Laxan T idak diterapkan Colostomy T idak diterapkan Ileostomy T idak diterapkan Konstibasi tidak diterapkan Diar e Kadang-kadang (b.a.k ) Ink ontinensia Infek si T idak ada Nemat ur i -
Cathet er :T idak diterapkan
Ur ine Out put > 2000 ml Repr oduk si
: Keha milan ______________________ Buah dada _______________ Pe r dara han Pemer ik saan Pa p Smear terak hir Hasil ________________________________________ Keputihan _____________________________________ Pemer ik saanSendir i ___________________________ Pr ostattidak ada Penggun aan K ateter tidak ada
Neur ologis
: Tingkat k esadara n sadar Or ientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktu Koor dinasi : pasien dapat berkoordinasi dengan anggota gerak tubuh Pola tingkah lak u normal Riwayat epilepsi/ k ejang/park inson tidak ada Refle k s tidak ada Kek uata n menggengga m : pasien dapat menggenggam objek Per gerakan Ek str emitas : ekstremitas bawah pasien terasa kaku
Musk ulosk eletal : Nyer i pada planta pedis dekstra (ulkus) Kekak ua ntidak ada
Page
| 17
Pola latihan gerak _______________________________
Kulit
: War na : kemerahan pada bagian ulkus dan pucat seara umum Integr itas : kering Tur gor : turgid pada pedis
Data Laboratorium
K adar Gula Dara h :
- Uji Fasting Plasma
Glucose
(FPG)
: 250 mg/dl
- Uji Ora l Glucose Tolera nce Test (OGTT)
: 150 mg/dl
Pengobatan
-
Glur enor em
-
Glibenk la mid
dengan dosis takaran 1 x seh ar i pada pagi har i denga n dosis takara n ½ ta blet pada pagi har i
Hasil Pemeriksaan Diagnostik lain
Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
Pasien memperk iraka n bahwa penyak itnya diseba bkan oleh pol a maka n dan pola hidup
k ura ng
k ondisi t ubuh
sehat ya ng sela ma ini dijalaninya sehingga sela ma 6 bulan terak hir pasien mengala mi penur unan.
Patofisiologi Diabetes T ipe 1
Ter da pat
k et idak ma mpua n
untuk menghasilkan insulin
dihancurka n oleh pr oses autoimun. disimpan dala m hati mes k ipun
Gluk osa t eta
kar ena
sel-sel pankr eas telah
yang berasal dar i maka nan tidak da pat
p be ra da da la m dara h da n menimbul ka n
hiper glik emia post pra ndial (sesudah maka n).
Page
Jika
k onsentrasi
k embali
gluk osa dala m dara h
cuk up t inggi,
| 18
ginjal tidak da pat menyera p
semua gluk osa yang ter sar ing k eluar ak ibatnya gluk osa ter sebut diek s kr esikan
dala m ur in (gluk osur ia). Ek s kr esi ini
aka n
diserta i oleh pengeluara n
ca ira n
da n
elektr olit yang ber lebihan, k ea daan ini dina maka n diur esis osmotik . Pasien mengala mi peningkatan dala m berk emih (poliur ia) dan rasa haus (polidipsi).
Diabetes T ipe 2
Ter da pat dua masalah uta ma yang ber hubungan denga n insulin, yaitu: r esistensi insulin da n gangguan sekr esi insulin. Nor malnya insulin
aka n ter ikat
denga n r eseptor
k husus
pada per mukaa n sel. Sebagai ak ibat ter ikatnya insulin dengan r eseptor ter sebut,
jadi t er
suatu
ra ngkaia n r eak si
dala m meta bolisme gluk osa di dala m sel. Resistensi
insulin pada dia bet es tipe II disertai dengan penur unan
r eak si
intrasel, dengan
demi k ian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi penga mbilan glu k osa oleh jar ingan. Untuk mengatasi r esistensi insulin da n mencega h ter bentuk nya gluk osa dala m dara h har us ter da pat peningkata n insulin yang disekr esikan. Pada pender ita tolera nsi gluk osa t er ga nggu, k ea daa n akan
ini t er jadi ak ibat sekr esi insulin yang ber lebihan dan kadar gluk osa
diperta hankan pada tingkat yang nor mal
ata u
sel tidak ma mpu mengimbangi peningkatan
sedik it meningkat. N a mun jika sel-
k ebutuha n aka n
insulin maka
kadar
gluk osa akan meningkat dant er jadi dia betes tipe II.
Mesk ipun ter jadi gangguan se kr esi insulin yang mer upaka n cir i k has dia btes tipe II, na mun ter da pat jumlah insulin yang adek uat untuk mencega h pemeca han lemak dan pr oduk si badan
k eton.
Oleh
kar ena
itu,
k et oa sidosis
dia betik tidak ter jadi pada
dia betes tipe II. Mes k ipun demi kan, dia betes tipe II yang tidak terk ontr ol da pat menimbulkan masalah
ak ut
lainnya
yang dina maka n sindr om
hiper glik emik
hiper osmoler nonk etotik . Ak ibat intolera nsi gluk osa yang ber langsung la mbat dan pr ogr esif, maka
awita n
dia betes tipe II da pat ber jalan
ta npa ter det ek si,
gejalanya
ser ing ber sif at r ingan dan da pat mencak up k elelahan, ir ita bilitas, poliur ia, polidipsia, luka pada k ulit yang tidak sembuh-sembuh, infe k si dan panda ngan yang ka bur .
Diabetes Gestasional
Ter jadi pada wanita yang
t idak
mender ita
Hiper glik emia ter jadi sela ma
k eha mila n ak ibat
dia betes sebelum
k eha mila nnya.
sekr esi hor mone-hor mon plasenta.
Page
Sesuda h melahirka n bayi,
kadar
| 19
gluk osa dara h pada wanita yang mender ita dia betes
gestasional aka n k embali nor mal.
Kesan Perawat Terhadap Klien
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,
Mar ilynn
E.,dkk . Rencana
Asuhan
Keperawatan:
pedoman
untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien . Edisi ± 3. J akarta : EGC, 1999. K a mus sak u k edokt era n Dor lan. Edisi ± 25. J akarta: EGC, 1998. Maulana, Mirza. Mengenal Diabetes Melitus: panduan praktis menangani penyakit kencing manis. Jogjakarta : K ata hati, 2009.
Page
| 20
DAFTAR ISTILAH
Akomodasi
: Kema mpuan mata untuk melihat atau untuk memfok uskan objek
Baal
: Kesemutan
Bradikardi
: La ju denyut k ura ng dar i 60 kali per menit (di jumpai pada atlet yang sehat dan ter latih)
Capilary Refilling
: Penga mbilan sampel dara h dilak uka n di ujung jar i tanga n
Clubbing
:Pembengkakan pada ujung jar i
Colostomy
: Pembentuka n lubang secara bedah pada colon
CVP
: (Centra l Venous Pr essur e) Penguk ura n tekanan dara h pada vena cava
yang dilak uka n pada pasien pasca operasi jantung atau
yang bera da dir uangan ICU (intensive car e unit). Edema
: Pembengkakan
H ematuria
: Ada nya dara h dala m ur in
H ipertermia
: Keadaan saat suhu tubuh individu n aik melebihi batasan nor malnya
Illeostomy
: Pembuata n lubang k e dalam usus halus sedara bedah
Injeksi
:Penyuntikan
Page
Inkontinensia
: R asa buang air k ecil yang tidak da pat di tahan
Integritas
: Kek onsist enan pada k ulit
Isokor
: Bentuk pupil sa ma besar
Konstipasi
: Susah buang air besar
Laxan
: Obat yang digunaka n untuk mencairka n tinja
Libido
: Hasrat sek sual
| 21
Monitoring H emodinamik : Alat untuk mema nta u sirk ulasi dara h (dilak ukan pada pasien pasca opera si jantung) Nadi perifer
: Nadi yang pembuluh art er inya bukan ter latak pada r onggga dada
Palpitasi
: Pera saan yang ber debar -debar /detak jantung tidak t erat ur
Poliuri
: Pengeluara n ur in yang ber lebiha n
Pruritus
: Ir itasi hebat pada k ulit
Retensi urinarius
:Keadaa n k etika individu mengala mi pengosongan kandung k emih t idak sempur na
Ruam
:Bengkak seperti pada aler gi
Sinus
:Hidung
Sputum
:Lendir
Suhu tubuh normal
:(37
Syincobe
: Pingsan
T akikardi
: La ju denyut yang melebihi 100
T ekanan Diastolik
:Tekanan antara dua k ontrak si ventr ik uler ,saat jantung pada vase
C)
kali
per menit
istira hat T ekanan sistolik
:Tekanan dara h pada saat puncak gelombang pada saat ventr ik el k ir i k ontrak si
T urgit
: Membengkak dan t er sumbat
T urgor
: Kelemba pan/elastisitas
U rtikaria
:Suatu k elaina n k ulit yang diseba bkan oleh maka nan tertentu infek si,obat-obata n atau str es emosional
Page
| 22
HASIL DISKUSI KEL OMPOK 3 TENTANG PENGKAJIAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Har i/Tanggal
: R a bu/15 Sep tember 2010
Wakt u
: 14.00 WITA ± Seles ai
Tempat
: La b. Nur se 1 Fak ultas Kepera watan UNIKA De La Salle
Dosen Pembimbing
: Ir macakt i Sumaraw, S.Kep., Ns
Dosen Penga was
: - Grace B. Polii, S.Kep., Ns - Ir macakti Sumaraw, S.Kep., Ns
- Angela R. Na pitupulu, S.Kep., Ns
PERTANYAAN DAN JAWABAN: 1. Oleh Gusti Subagia Apa sebenar nya f akt or pencetus penyak it itu dan menga pa maka nan dar i r estora n menjadi f akt or pencetus yang dia ngkat k elompok anda? -
Kami menjadikan makanan yang dijual di restoran pasien sebagai faktor pencetus terjadinya D M karena di restorannya menyediakan makanan favorit pasien yaitu
Page
| 23
bakso. Seperti yang kita ketahui bersama yaitu sebagian besar penyakit muncul disebabkan oleh apa yang kita konsumsi. Pasien sangat menyukai bakso yang dijualnya yang banyak mengandung karbohidrat yang memperparah resiko atau menjadi pencetus sehingga pasien menderita
D M. Dengan
kata lain faktor
pencetus adalah pemberat masalah.
2. Oleh Stevani Wokas Apa itu FPG dan OGTT, fungsinya serta angka nor malnya? -
PG F
: uji F asting Plasma Glucose yaitu uji kadar gula darah puasa. Angka
normalnya dibawah
100 mg/dl.
OGTT : uji oral glucose tolerance test yaitu uji kadar gula darah
2
jam setelah
makan. Angka normalnya dibawah 140 mg/dl.
3. Oleh Feby Bawinti Apa itu Monitor ing Hemodina mik dan menga pa tidak dilak ukan CVP? -
Monitoring
H emodinamik
dilakukan pada pasien pasca operasi jantung.
Sedangkan CVP (Central Venouse Pressure) atau pengukuran tekanan darah pada vena cava yang dilakukan pada pasien pasca operasi jantung atau yang berada di ruangan IC U . Pemasangan al at-alat tersebut hanya dilakukan oleh para ahli (dokter). Pada kasus kami, pasien tidak menjalani operasi jantung maka tidak perlu mengadakan pengukuran CVP.
4. Oleh Meydi Pinontoan Dala m
ta ha p
pengka jian anda mena mpil kan genogra m yang berart i bahwa penyak it
DM adalah penyak it yang tur un-temur un. Menur ut k elompok anda bagaimana hal ini bisa ter jadi, f aktor -f aktor a pa yang mendu k ung? -
Saat melakukan pengkajian genogram memang wajib dibuat sebagai pelengkap data.
Dan
disini kita lihat bahwa pasien memiliki riwayat penyakit D M dari
ibunya. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga sebagai penderita
D M
maka
kemungkinan seseorang itu menderita D M meningkat menjadi 40%. H al ini akan diperparah dengan pola hidup dan pola makan yang dijalani oleh pasien, dalam hal ini pasien sangat menyukai makanan bakso yang dijualnya.
5. Oleh Juneydy Ambar
Page
| 24
Jelaskan tentang DM tipe I dan II dan per bedaa n! -
Diabetes
Mellitus tipe I tergantung insulin atau I DD M (Insulin Dependent
Diabetes
Mellitus). Diabetes tipe ini dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil
insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak -anak maupun orang dewasa. Kebanyakan penderita diabetes tipe I ini memiliki kesehatan dan berat badan yangbaik saat penyakit ini mulai dideritanya. Saat ini, diabetes ini hanya dapat diobati dengan bantuan insulin.
-
Diabetes
Mellitus tipe II tidak tergantung pada insulin.
Diabetes
tipe initerjadi
karena kombinasi dari µkecacatan dalam produksi insulin¶ dan µresistensi terhadap insulin¶ yang melibatkan reseptor insulindi membran sel. Diabetes tipe II ini disebabkan oleh kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin. Pankreas tetap mengasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. T etapi
tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi
kekurangan insulin relatif. Biasanya terdapat pada orang tua usia 4 0 tahun keatas, gemuk dan tidak aktif. Gejala pada tipe kedua ini biasnya terjadi perlahan-lahan.
6. Oleh Ther esia Ngala Pasien ter sebut ter masuk dala m DM tipe bera pa? Jelaskan! -
Pasien tersebut termasuk dalam tipe diabetes
2
sesuai dengan gejala yang
dialaminya yaitu obesitas, usia 47 tahun dengan riwayat keluarga pengidap diabetes mellitus.
7. Oleh Lani Maka mina ng Menga pa pasien mengala mi gangguan tidur dan mudah ter bangun saat tidur dan a pa a da k esulita n
-
per geraka n tubuh pada pola aktivitas tubuh da n latihan?
Alasan utama pasien mengalami susah tidur disebabkan karena pasien mengalami poliuri (sering buang air kecil) dan mengalami susah tidur disebabkan oleh kebiasannya minum kopi. Kesulitan pergerakan tubuh disebabkan karena pasien menderita ulkus pada planta pedis dekstranya.
Page
TAHAP ANALISIS DAN DIAGNOSIS DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT DIABETES MELITUS
Dosen Pembimbing : Grace
Benedi cta Polii, S. Kep., Ns
Disusun oleh Kelompo k 4 1.
Gusti
Made A. R. Subagia
09061025
2.
Fenty Sewow
09061002
3.
Meydi Pinontoan
09061005
4.
Enjen Maka mea
09061010
5.
Pr iscylia Sandeha ng
09061021
6.
Stevani Angelina Wokas
09061035
7. Natalia Pendong
09061036
8.
Alfiester Reppi
09061037
9.
Enjelita Mac pal
09061047
10. Of r ida
Goyugut
11. Feby Bawinti
09061052 09061055
| 25
Page
12. Ver ison Kok ir oba
A.
| 26
09061057
PENGERTIAN ANALISIS DAN DIAGNOSA DATA
1. Analisis Data y
Menur ut Patton (1980),
a na lisa
data
a dala h
mengor ganisasikannya k edala m suatu pola, y
pr oses mengatur ur utan data,
kategor i
dan satuan ura ian dasar .
Menur ut Bogdan dan Taylor (1975), analisa data adalah pr oses ya ng mer inci usaha for mal untuk menemukan tema dan mer umus ka n hipotesis (ide) seperti yang disara nkan oleh data dan sebagai us aha untuk member ikan b antuan p ada t ema
dan hipotesis itu.
Analisis:
-
Suatu studi & pemer ik saa n data.
-
Data ter sebut bisa k uantitatif (numer ik ) maupun k ualitatif.
-
Dibutuhkan untuk menentukan
k ebut uha n k esehata n k omunita s
k omunitas,
r espon
µidentifikasi pola
k esehata n
&
& k ek uata n
k ec ender unga n
dlm
pema nf aatan ja minan k esehatan.
-
Analisis data lebih lanjut mengungka pkan k esenjangan & k etidak sesuaian data pengka jian.
-
Hasil ak hir dar i analisis data adalah diagnosis k epera watan.
Page
| 27
Tujuan analisa data, yaitu: data da pat diber i mak na yang ber guna dala m memeca hka n masalah-masalah penelitian, memper lihatka n hubungan-hubungan
a ntara
fenomena
yang t er da pat dala m penelitian, untuk member ikan jawa ban t er hada p hipotesis yang dia jukan dala m penelitian, sebagai bahan untuk membuat k eseimpulan serta implikasiimplikasi dan sara n-sara n ya ng ber guna untuk k ebijaka n penelitian selanjutnya.
2. Diagnosis Kepera watan Diagnosis Kepera wata n adalah pr oses menganalisis data subjektif yang telah diper oleh pada taha p pengka jian untuk menegakkan diagnosis k epera wata n. Menur ut North Amer ican Nur sing Diagnosis Association (NANDA) mendefinisikan diagnosis k epera watan sebagai maca m k eputusan k linik yang mencak up r espon k lien, k eluar ga,
dan k omunitas ter hada p sesuatu yang ber potensi seba gai masalah k esehatan
dala m pr oses k ehidupan. Gor don
menyatakan bahwa diagnosis k epera watan atau diagnosis k linik har us:
Dibuat oleh pera wat pr ofessiona l; Mengura ika n k ombina si dar i ta nda da n geja la ya ng memper lihatka n masa la h k esehata n act ua l, r isik o,
Bisa
dan pot ensial;
diak ui, diizinkan, dan diperta nggungj awa bkan oleh pera wat yang
mengata si dan menangani masalah yang dir umus kan ter sebut. Untuk mer umus kan di agnosis k epera watan dibutuhkan k etera mpilan k linik yang baik , mencak up pr oses diagnosis k epera watan dan per umusan per nyataa n k epera watan. Hal-hal yang penting ya ng har us diper hatikan dala m
ta ha p
diagnosis adalah sebaga i
ber ik ut: a.
Masalah yang diidentifikasikan sela ma k epera wata n.
ta ha p
ini akan mendasar i r encana asuhan
Jika masalah ya ng diidentifikasikan tepat,
ak urat ,
spesifik , da n
lengka p maka r encana asuhan k epera watan aka n ter fok us. b. Bila diagnosis yang dibuat tidak ber nilai, maka efektivitas diagnosis k epera wata n juga aka n tidak ter fok us.
3. Tanggung J awa b dan Pera n Pera wat dala m Pr oses Kepera wata n
Page
| 28
Sebagai pera n pera wat, k ita berta nggungjawa b untuk : a)
Mengenal masalah k lien;
b) Mengantisipasi k ompli kasi yang mungk in ter jadi; c)
Mulai ber latih untuk meyak inkan dan menentukan wakt u untuk melak uka n inter vensi.
Dala m taha p diagnosis k epera watan, bentuk pera n pera wat adalah: 1) Ber pera n secara independen; 2) Berta nggungj awa b penuh dala m mer umuska n diagnosis k epera watan; 3) Membedaka n antara pera n pera wat dengan pera n dokter ; 4) Membantu dala m memfok uskan pera n mandir i pera wat; 5) Menunjukkan bahwa asuhan k epera watan itu ber mutu, memili k i k ualitas, da n dilatar belaka ngi pendidi ka n pera wat
4. Rumusan Diagnosis Kepera wata n Diagnosis
k epera wata n a da la h
suatu bentuk per nyataan dar i pera wat yang bertujua n
untuk mengiden tifikasi r espons k lien ter hada p masalah yang diala mi. Respons ter sebut da pat ber bentuk negative maupun positif. Diagnosis ditegakkan ber dasarka n r umus yang telah ditentukan dan atas hasil pengka jian data yang diper oleh dar i k lien.
Ada 5 bentuk r umusan k epera watan, yaitu: 1.
Diagnosis Aktual Komponen di agnosis
actua l t er dir i atas
3 bagian:
PES (pr oblem + etiologi + tanda dan gejala) Atau PRS (pr oblem + f akt or yang ber hubungan + tanda dan gejala) 2.
Diagnosis r isik o Komponen di agnosis r isik o ter dir i atas 2 bagian, yaitu: PE: (pr oblem + etiologi) Atau PR (pr oblem + f akt or yang ber hubunga n)
3.
Diagnosis k emungk ina n (Possibility)
| 29
Page
Bentuk dar i diagnosis ini hanya ter dir i dar i 1 bagian, sangat seder ha na
kar ena
hanya menulis kan a pa masalah yang mungk in ter jadi. 4.
Diagnosis Potensial (wellness) Diagnosis pot ensial
a da la h
untuk menca pai tingkat
diagnosis yang didasarkan
k esehata n
hanya ter dir i dar i 1 bagian. Cir i
atas k ondisi
sehat
k lien
yang lebih tinggi. Bentuk dar i diagnosis ini k hasnya a da la h
menggunaka n
kata
potensial
untuk dikembangkan.
5.
Diagnosis sindr om Bentuk dar i diagnosis ini ha nya
ter dir i
dar i satu bagian dan langsung
menyebutka n sindr om yang dimak sud.
B.
DATA OBJEKTIF, DATA SUBJEKTIF, DAN ETIOLOGI y
Data Objektif Mer upaka n data yang dida patka n ber dasarka n hasil pemer ik saan secara inspek si, palpasi, perk usi, dan ausk ultasi.
y
Data Subjektif Mer upaka n data yang dia mbil dar i
k lien
saat wawancara, seperti:
k eluha n, r iwayat
penyak it, dan masalah psik ososial k lien. y
Etiologi Mer upaka n ilmu pengeta huan ya ng ber hubungan dengan penyeba b penyak it.
C.
PATOFISIOLOGI
Sebagian bes ar patologi dia betes mellitus da pat dihubungkan dengan efek uta ma k ek ura nga n a.
insulin, yaitu:
Pengura ngan penggunaa n gluk osa oleh sel-sel tubuh, ya ng mengak ibatka n peningkatan k onsentra si gluk osa dara h sa mpai setinggi 300-1200 mg per 100 ml.
b. Peningkatan mobilisasi lemak dan da era h penyimpanan lemak sehingga menyeba bka n
k ela ina n
dinding vask uler .
meta bolisme lemak maupun pengenda pan lipid pada
| 30
Page
c.
Pengura ngan pr otein dala m jar ingan tubuh.
Keadaa n patologi ter sebut aka n ber da mpak : 1. Hiper glik emia Hiper glik emia adalah
kadar
gluk osa dara h yang tinggi pada r entang non pu asa
sek itar 140-160mg/100ml d ara h. Secara r inci, pr oses ter jadinya hiper glik emia kar ena
defisit insulin ter ga mbar pada per ubahan meta boli k ber ik ut:
y
Transport gluk osa yang melintasi membra n sel-sel berk ura ng
y
Gluk oneogenesis
(pembentuka n gli k ogen dar i gluk osa) berk ura ng da n teta p
t er da pat k elebiha n Glik olisis
y
gluk osa dalam dara h.
(pemecahan gluk osa)meningkat, sehingga
ca danga n
glik ogen
berk ura ng, dan glu k osa ³hati´ dicura hkan k e dalam dara h secara ter us mener us melebihi k ebutuha n. Gluk oneogenesis
y
(pembentuka n gluk osa dar i unsur non
dan lebih banyak lagi gluk osa ³hati´ yang t erc ura h
bohirat) kar k e
meningkat
dalam dara h hasil
pemeca han asa m a mino dan lemak . (Long, 1996: 11)
1) Hiper osmolar itas Hiper osmolar itas ialah a da nya
peningkatan
hiper osmolar itas
k onsentrasi zat.
kar ena
gluk osa dala m dara h
a da nya k elebiha n t ekana n
peningkata n
aka n
osmotik pada plasma sel
kar ena
Pada pender ita dia bet es mellitus, ter jadinya k onsentrasi
berk ibat ter jadinya
gluk osa dala m dara h. Peningkata n
k elebiha n a mba ng
pada ginjal untuk
memfiltra si dan r ea bsor bsi gluk osa. Kelebihan ini selanjutnya menimbul ka n efe k pembuangan gluk osa melalui ur in (glik osur ia). Ek skr esi molek ul gluk osa ya ng secara osmosis menyeba bkan
k ehila nga n
berak ibat peningkata n volume
a ir
akt if
sejumlah bes ar air (diur esis osmotik ) da n
(poliur ia). Pr oses seperti ini mengak ibatka n
dehidrasi dengan ek straseluler dan juga di r uangan intra seluler .
2) Star vasi Seluler Star vasi seluler adalah k ondisi k ela para n yang di ala mi oleh sel
kar ena
gluk osa sulit
masuk , padahal di sek eliling banyak sekali gluk osa. Sulitnya gluk osa masuk kar ena tidak a da
ya ng memf asilitasi untuk masuk sel, yaitu insulin. D a mpak star vasi seluler
| 31
Page
jadi k ompens asi akan t er
seluler untuk t eta p memperta hankan fungsi sel. P r oses it u
a da la h: y
Defisiensi insulin gagal untuk melak uka n
asupa n
glu k osa bagi jar ingan-
jar ingan per iphera l yang t er gantung pada insulin (otot
ra ngka
dan jar ingan
lemak ) y
Star vasi seluler juga dan
asa m a mino
aka n
mengak ibatka n peningkatan meta bolisme pr otein
yang digunaka n sebagai substrat yang diper lukan untuk
gluk oneogenesis dala m hati. y
Star vasi sel juga ber da mpak peningkata n mobilis asi dan meta bolisme lemak (lipolisis)
asa m
lemak bebas,
tr igliser ida
dan gliser ol yang meningkat
ber sirk ulasi d an menyediaka n substrat bagi hati untuk pr oses k etogenesis yang digunaka n sel untuk menggunaka n akt ifitas sel. D.
Analisa dan Diagnosa Diabetes Melitus Menurut Teori
No
Data
1.
DS:
Etiologi
Pasien
Masalah
Defisiensi insulin
mengataka n ser ing buang
a ir
Hiper glik emia
besar . (Fr ek uensi > 6
kali)
denga n
k onsentrasi
ser ing
Glik osur ia
mengataka n
ser ing
k er ingat
Osmotik diur esis
Poliur ia dan Polidipsia
dingin. Dehidrasi DO: ter lihat
pucat,
Pasien lemas da n jadi ter
peningkatan pengeluara n ur in\poliu r ia
Kek ura ngan
Kek ura ngan
volume
volume
ca ira n
ca ira n
ber hubungan
osmotik
(dar i
hiper glik emia)
mera sa haus, serta k lien
Keperawatan
dengan diur esis
cair ,
pasien
Diagnosa
Kek ura ngan volume
ca ira n
Page
(sehar i
| 32
3000ml
yang di k eluarka n, sehar usnya
nilai
nor malnya 15001700cc/har i), membra n muk osa k er ing,
t ur gor
k ulit
bur uk ,
tak ikar dia,
per na pasan Kussmaul
da n
bau
a seton,
munculnya sianosis,
a da nya
per iode
a pnea,
per la mbatan pengisian yaitu:
ka piler ,
4
detik
(sehar usnya pengisian
ka piler
k ura ng
dar i
2
detik ),
tekana n
dara h
150/100
mmHg. 2.
DS:
Pasien
Defisiensi insulin
mengataka n ser ing
Per ubahan status
nutr isi nutr isi
merasa
Glukagon
k ura ng
mual, lelah da n
meningkat
k ebut uha n
muntah,
serta
tidak na fsu
maka n
tubuh Gluk oneogenesis
Per ubahan status
dar i dar i
k ura ng k ebut uha n
tubuh
ber hubungan dengan k etidakcuk upa n
DO: Berat bada n pasien dala m bulan
Lemak
t ur un
wakt u
6
terak hir
insulin
dar i
penur unan Ketogenesis
masukan ora l.
Page
(70k g
t ur un
menjadi
| 33
Ketonemia
60
k g),kadar
gula
dara h
250mg/dl,
intak e
ca ira n
PH menur un
Mual dan munta h
2500-4000 cc/har i (nor malnya
Per ubahan status
2000cc/har i), diar e,
tonus
nutr isi k ura ng dar i otot
k ebut uha n t ubuh
bur uk . 3.
DS:
Pasien
Defisiensi insulin
Ganggua n
Gangguan
integr itas
integr itas
jar ingan
jar ingan
kadar
pemaka ian
gluk osa
t inggi,
gluk osa oleh sel
tekana n
mengataka n ser ing
merasa
gatal p ada selur uh tubuh
t er uta ma
pada
da era h
lukanya,
pasien
Peur unan
per ubahan status Hiper glik emia
mera sa nyer i p ada daera h luka.
k er usaka n Gluk osur ia
DO: Adanya pus
Osmotik diur esis
pada luka, edema pada
ulk us,
k emera ha n
ulk us,
Dehidrasi
pada a ngka
Hemok onsentrasi
leuk osit >11.000, kadar
elektr olit
natr ium
Makr ovask uler
240
meq/24j a m
Gangr en
(sehar usnya nilai nor mal
natium
130-220
kalium
105meq/24
Ganggua n
integr itas jar ingan
meq/24j a m),
ja m
meta bolik ,
sirk ulasi.
ata u
Page
| 34
(sehar usnya nilai nor mal
kalium
25-100 meq/24j a m), k lor ida
260meq/ltr (sehar usnya nilai nor mal
k lor ida
120-250 meq/ltr ), ma gnesium
3
mg/dl (sehar usnya nilai
nor ma l
ma gnesium
1,0-
2,5mg/dl),
suhu
badan kadar
39Û
C,
gula dara h
250mg/dl, da era h sek itar luka tera ba hangat. 4.
DS:
Pasien
mengataka n
ia
kada ng-kada ng
menjadi dan
Defisiensi insulin
pelup a
k ebingung a n,
per ubahan
pemaka ian
sensor i-
sensor i-
per septual
per septual
gluk osa oleh sel
ber hubungan dengan k etidak seimba ng Gluk osur ia
pasien mengeluh telinga nya
Osmotik diur esis ata u
jelas
an
gluk osa/insulin
Dehidrasi
mendengar . Hemok onsentrasi DO:Reflek s
t inggi
ter ha da p
per ubahan
Hiper glik emia
penglihatan,
tidak
Resik o
Penur unan
gangguan
ber denging
tinggi
t er ha da p
pening, d an ser ing mengala mi
Resik o
Page
tendon
dala m
menur un,
Tr ombosis
visus
dengan
snellen
car d k ura ng
met er ,
Arter osk ler osis
dar i 5
jadi t er
Makr ovask uler
disor ientasi pada pasien,
nilai
Ser ebra l
la borat or ium natr ium dara h < 135meq/dl
(nil ai
Resik o tinggi t er ha da p
nor mal
135-147 per ubahan sensor i-
meq/l),
kalsium
per septual
dara h < 9 mg/dl (nilai no r mal 9-11 mg/dl),
kalium
dara h < 3,5 meq/l (3,5-5,5
meq/l),
k lor ida
dara h <
100 meq/l (100106 meq/l) 5.
DS:
Pasien
Dehidrasi insulin
mengataka n ser ing
Kelelaha n
Kelelaha n ber hubungan
lelah,
Penur unan
dengan
pasien mau jatuh/
pemaka ian
penur unan
ter huyung
s aat
ber dir i,
gluk osa oleh sel
da n
mera sa
meta bolik Hiper glik emia
k ek ura nga n
ok sigen,
k lien
mera sa
pada
kak u
bagian
Glik osur ia
Osmotik piur esis
ek str emitas. Dehidrasi DO: tak ikar dia
pr oduk si
Ter jadi Hemok onsentrasi
| 35
Page
(f r ek uensi
| 36
nadi:
110/menit),
Tr ombosis
f r ek uensi per na pasan
23
Arter osk ler osis
(nor malnya 12-20
Makr ovask uler
kali/menit
kali/menit), tekana n
dara h
150/100,
s k or
k ek uata n
otot
ek str emitas
baik
kana n
dan
atas
Kelelaha n
k ir i
maupun
bawah
k ura ng
dar i 4. 6.
DO:
pasien
Dehidrasi insulin
menyataka n ingin
Ketidak ber day Ketidak ber dayaa aa n
n
ber hubunga n
berakt ivitas
Penur unan
dengan penyak it
secara
nor ma l
pemaka ian
jangka
seperti
ora ng
gluk osa oleh sel
lain.
f, Hiper glik emia
DS: Pasien a patis dan mara h, p asien
melak ukan
Glik osur ia
da pat
t idak
diobati
k eter ga nt unga n
pada ora ng lain Osmotik diur esis
seperti:
maka n dan ma ndi.
yang
dan
har us dibantu s aat
k egiata n,
panjang/pr ogr esi
Dehidrasi
Hemok onsentrasi
Tr ombosis
Arter osk ler osis
Page
| 37
Makr ovask uler
Ketidak ber dayaa n 7.
DS:
Pasien
Defisiensi insulin
mengak ui bahwa tidak
memilik i
pengetahua n tenta ng
Penur unan pemaka ian
dia betes
gluk osa oleh sel
mellitus. Hiper glik emia DO:
ta nda
da n
gejala
yang
mender ita
Gluk osur ia
yang
ulk us
Osmotik diur esis
maka n
Dehidrasi
tak t erat ur ,
tidak
diper hatika n
oleh kar ena
pasien pasien
Hemok onsentrasi
Tr ombosis
Arter osk ler osis
tak
memilik i
Makr ovask uler
pengetahua n tenta ng
dia betes
mellitus;
Kura ng
perta nyaan terka it
yang denga n
penyak it
da n
pengobatan
tidak
pengetahua n tenta ng
penyak it,
pr ognosis dan k ebut uha n
seputar Dia betes Melitus
Ser ebra l
saat
dia jukan
pasien menjawa b
t enta ng
penyak it,
tenta ng
penyak it,
pr ognosis dan pr ognosis k ebut uha n
k ebut uha n
pengobatan
pengobatan
da n
dengan
pema ja man/men
k esa la ha n
inter pr etasi
har ia n
yang
pengetahua n
gingat
tak k unjung
sembuh dan pol a
pengetahua n
k ura ngnya
dia betes mellitus, seperti:
Kura ng
ber hubungan
mengindi kasika n k lien
Kura ng
pengob atan
infor masi.
da n
Page
| 38
dengan tepat.
E
Anali a dan Diagnosa Diabetes Melitus Berdasarkan Data Pengkajian Data
No
Etiologi
Masalah
Diagn osa
Keperawatan 1.
DS:
K lien
Def isiensi
insulin
mengel h sel ruh badannya t erasa
lemas,
kulit
t erasa
Hi perglikemia
Kekurangan
volume cairan
volume
cairan
berhubungan dengan diuresis
Glik osur ia
ker ing.
osmotik
(dar i
hi perglikemia) Osmot ik
DO:
diuresis
t ekanan
darah 155/
Kekurangan
k lien mmHg
Poliur ia dan Polidi psia
(normalnya 120/ 0mmHg), k lien
Dehidrasi
ser ing
buang ir a kecil
Kekurangan
pada malam har i
volume cairan
dengan
volume
(nilai
normal
Page
| 39
800-1300ml), turgor
kulit
ker ing, Pernapasan 24x/menit (normalnya harus 20-22x/menit), pola
napas
takhi pn oe,
dan
capillary ref illing 3
detik
(normalnya capillary ref illing < 2 detik . 2.
DS:
pasien
Def isiensi
insulin
mengatakan
bahwa
irakh R eseptor gluk osa
akhir ini nafsu
dlm sel
makannya Gluk osa tdk
t erkadang
masuk dlm sel
merasa
mual
dan
muntah, tubuhnya
ser ta
Asupan Gluk osa
terasa
dlm sel
Pr oses jadi ter
penurunan bera t
metabolisme sel t erganggu
badan k lien pada
(dar i
nu tr isi nutr isi
kurang
dar i dar i
kebutuhan
terakhir
75
Pr oduksi ATP
kg
men jadi 65 kg),
Perubahan status
kadar gula darah
nutr isi kurang
250mg/dl
dar i kebutuhan
(nilai
normalnya harus
kurang kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan ketidakcukupan insulin
lemas dan lelah.
DO:
Perubahan status
status
tubuh
berkurang,
6 bulan
Perubahan
tubuh
dar i
penurunan masukan oral.
| 40
Page
150mg/dl). 3.
DS:
pasien
Hiper gli glik emi emia
mengeluhkan nyer i
pada
bagian ulk us. us.
K adar gluk os osa jar ing ingan
Ker us usaka n
Ker us usaka n
integr itas
integr itas
jar ing ingan
jar ing ingan ber hubung hubungan dengan
DO:
t er da pat
ulk us us p ada planta
pedis
gluk os osa
ulkus
t ekana n
de k stra
lien, k eme emera ha n k lien, pada
Jumlah bakteri pd
bagia n
ulk us, us,
Integr itas k uli ulit
meta boli k ,
t er ga nggu
usaka n k er us sirk ul ulasi.
ber war na
uning k uning
Ker us usaka n
encer ,
edema
integr itas jar ing ingan
bagian a bdomen, serta hasil Ora l Glucose
Tolera nce
Test
(OGTT)
150
mg/dl Fasting
da n
Uji
Plasma
Glucose
(FPG)250 mg/dl, suhu badan 38Û C.
tinggi,
per ub ubahan status
ur ine ine
pada pedis da n
kadar
ata u
Page
| 41
Daftar Pustaka
Deswani.2009. Proses Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis .Jakarta :Salemba Medika Doenges Mar ilynn, ilynn, dkk .1999. .1999. Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien .Jakarta :EGC Ruma mpuk , Mar ia V.H.2010. Panduan Praktikum F isiologi isiologi
T ubuh ubuh
Manusia .Manado:
Fak ul ultas Kepera wata n Univer si sitas katolik De La Salle Santana, Daniel.2007. Kamus Kamus Lengkap Kedokteran .Jakarta:Mega Ak sara Sujono Riyadi da n Sukar min.2008. min.2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta :Graha Ilmu Weller , Bar bara.2005. Kamus Kamus Saku Perawat Edisi
22.Jakarta :EGC
Page
| 42
DAFTAR ISTILAH
1.
Apnea
: berhentinya pernapasan .
2.
Arteriosklerosis
: Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah yg terjadi secara berangsur-angsur akibat penebalan dan kalsifikasi.Keadaan ini disertai tekanan darah yg tinggi dan mendahului degenerasi organ internal yg menyertai usia lanjut atau penyakit kronis.
3.
Dehidrasi
: kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh karena muntahmuntah, diare, atau perspirasi yang terus menerus, atau asupan cairan yang kurang.
4.
Diuresis osmotik
: peningkatan tekanan ekskresi urine.
5.
Edema
: bengkak/sembap atau meningkatnya meningkat nya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan).
6.
Gangren
:kematian jaringan atau jaringan mati yang disebabkan disebabk an karena hancurnya pembuluh darah ke situ; biasanya dalam massa yang besar, umumnya diikuti dengan kehilangan suplai vascular (nutrisi) dan diikuti invasi bakteri&pembusukan.
7.
Glikosuria
: Suatu keadaan glukosa berlebih dalam urine. Merupakan gejala penyakit DM.
8.
Glukagon
: polipeptida yg dihslkan dihslka n oleh pancreas . Senyawa ini membantu pemecahan glikogen glikogen dlm hati dan menaikkan kadar gula darah.
9.
Glukoneogenesis
: pembentukan glukosa dari unsur non karbohidrat karbohi drat.
10.
Hemokonsentrasi
: keadaan hilangnya cairan yang beredar dari dalam darah sehingga terjadi peningkatan proposisi sel darah merah terhadap plasma .
11.
Hiperglikemia
:kadar glukosa darah yang tinggi pada rentang non puasa sekitar 140160mg/100ml darah.
12.
Hiperosmolaritas iperosmolaritas
:kelebihan tekanan osmotik pada plasma sel karena adanya peningkatan peningkatan konsentrasi zat.
13.
Insulin
:hormon protein yang dibentuk oleh sel-sel beta dalam pulau-pulau Langerhans pankreas. Hormon utama pengatur bahan bakar, disekresikan disekresikan ke dalam darah sebagai respons terhadap meningkatnya meningkatnya kadar glukosa darah atau asam amino darah. Insulin memacu penyimpanan glukosa dan ambilan asam amino, meningkatkan
Page
| 43
sintesis protein dan lipid, serta menghambat lipotesis dan glukoneogenesis . 14.
Ketogenesis
: produksi benda-benda keton.
15.
Ketonemia
:Kelebihan keton dalam darah.
16.
Kusmaul
: inspirasi dan ekspirasi sama panjangnya dan sama dalamnya, sehingga keseluruhan pernafasan menjadi lambat dan dalam.
17.
Makrovaskuler
:komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan atherosklerosis. Akibat atherosklerosis antara lain timbul penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, dan gangren pada kaki.
18.
Poliuria
: peningkatan pengeluaran urine.
19.
Polidipsia
: peningkatan rasa haus akibat volume urine yang sangat besar dan keluarnya air yang menyebabkan dehidrasi ekstrasel.
20.
Pus
: nanah atau substansi setengah cair yang berwarna kuning dan kental, yang terdiri atas leukosit serta bakteri yang mati, debris sel, dan cairan jaringan.
21.
Serebral
: berhubungan dengan serebrum (otak besar).
22.
Sianosis
: Gambaran kulit dan membran mukosa yang kebiruan akibat oksigenasi darah yang tidak sempurna.
23.
Takhipnoe
: pernafasan cepat.
24.
Takikardi
: kecepatan denyut nadi yang abnormal (denyut nadi cepat) .
25.
Tendon
: Pita jaringan fibrosa yang membentuk bagian ujung otot dan perlekatannya pada tulang.
26.
Trombosis
: Trombosis adalah terbentuknya masa dari unsur darah didalam pembuluh darah vena atau arteri pada makluk hidup. Trombosis merupakan istilah yang umum dipakai untuk sumbatan pembuluh darah, baik arteri maupun vena.
27.
Ulkus
: luka
Page
| 44
Pertanyaan Dan Jawaban Saat Presentasi
1. a. Apa yang dimak sud denga n sensor i per septual? (oleh Mar ia Theis) Sensor i per septual mer upaka n hal-hal yang ber hubungan dengan pandangan/per sepsi k ita t enta ng cara k ita ataupun
mener ima infor masi dar i saraf-sara f sensor ik dan mengart ika n
merasaka n infor masi yang k ita ter ima itu. Hal ini behubung an erat dengan k er ja
otak , saraf sensor is dan afer en, serta bagaimana
cara/ k ema mpua n
merasaka n
ra ngsa ng
dar i ber bagai alat indera ataupun pera saan k ita.
b. Bagaima na pr oses ter jadinya per ubahan sensor i per septual pada pender ita DM? Untuk melihat pr oses ter jadinya per ubahan sensor i per septual, per hatika nlah etiologi
untuk diagnosa
r esik o
t inggi
t er ha da
p
pe r uba ha n
sensor i-per septual
ber hubungan dengan k etidak seimba ngan glu k osa/insulin yang telah sebagai ber ik ut: Pender ita DM
aka n
k emba li
ka mi
mengala mi defisiensi insulin
pr esentasikan,
ata u k ek ura nga n
insulin dala m tubuh. Keadaan ini mengak ibatka n penur una n pemaka ian glu k osa oleh sel, dima na gluk osa hanya banyak tertimbun di d ala m d ara h sehingga dala m dara h meningkat (hiper glik emia). Hiper glik emia ini glik osur ia, yaitu ditemukan adanya
kadar
aka n
kadar
glok osa di
memicu ter jadinya
gluk osa dala m ur in, yang selanjutnya da pat
mengak ibatka n peningkatan pengeluara n bahan-bahan ek skr esi yang ber wujud (osmotik diur esis). K ar ena banyak nya
caira n
yang diek skr esikan
cair
ata u k eluar dar i t ubuh
maka pender ita DM mengala mi dehidra si, yang bisa mempengar uhi sirk ulasi dara h. Ha l ini ter jadi
kar ena
dara h juga membutuhkan
ca mpura n caira n/a ir
membantu dara h ber sirk ulasi dengan baik . Kek ura ngan mengak ibatka n vis k ositas dara h menja di lebih tinggi (hemok onsentasi). Hemok onsentrasi yang
k ita k ena l
k omplikasi
dengan
tr ombosis.
aka n
ata u
k eela st isa n
Selanjutnya,
kadar a ir
dala m dara h
dara h menjadi lebih
k enta l
mengak ibatka n sumbatan pembuluh d ara h,
Keadaa n ter sebut memicu ter jadinya
penyak it pembuluh dara h, baik vena maupun
makr ovask uler .
yang nantinya da pat
makr ovask uler
da pat
art er i,
k ompli kasi-
yang disebut denga n
menyeba bkan
berk ura ngnya
pembuluh d ara h (art er osk ler osis). Arter osk ler osis inilah yang
aka n
menyeba bka n pula gangguan-gangguan ya ng menyera ng or gan vital dan sensor i, seperti otak . Hal ini
aka n
menimbul kan masalah-masalah pada otak (ser ebra l) sehingga muda h
menimbul kan r esik o tinggi ter hada p per ubahan sensor i per septual.
| 45
Page
2.
a.
Apaka h pengu k ura n peningkatan gula dara h da pat dihitung denga n ja m, menit,
ata u
detik ? Penting untuk dik eta hui bahwa untuk mengu k ur kadar gula dara h tidak bisa disa maka n dengan mengu k ur /menghitung f r ek uensi denyut nadi ata u denyut jantung yang bisa k ita uk ur denga n pe r ja m, per menit,
ataupun
per detik . K ar ena untuk menguk ur gula dara h
per lu dia mbil sa mple dara h da n alasan-alasan lain seperti, biaya pengu k ura n yg agak tinggi
dibandingkan denga n pengu k ura n t ekanan dara h
denyut nadi dan juga har us memper hatikan
ata u
penghitungan f r ek uensi
r ujukan ata u
petunjuk dokter untuk
melak ukan pengu k ura n ka dar gula dara h.
b. Apa yang menyeba bka n pengura ngan penggunaa n gluk osa oleh sel-sel tubuh pada pender ita DM? (Mar gar etha Supit) Dalam keadaan insulin normal , asupan glu k osa aa n
ata u
pr oduk si gluk osa dala m tubuh
dif asilitasi (oleh insulin) untuk masuk k e dalam sel tubuh.
Gluk osa it u k emudia n
diolah untuk menjadi bahan ener gi. Jika bahan ener gi yang dibutuhkan masih ada, sisa akan
disimpan sebagai gluk ogen dalam sel-sel hati dan sel-sel otot(sebagai massa sel
otot). Pr oses glik ogenesis (pembentukan glik ogen dar i unsur gluk osa ini da pat mencega h
jadinya ter
hiper glik emia.
Pada penderita Diabetes Melitus
pengura ngan penggunaan glu k osa oleh sel-sel tubuh
kar ena
jadi t er
pr oses ini tidak da pat
ber langsung denga n baik sehingga gluk osa tidak digunaka n dala m sel tubuh
ata u
digunaka n ta pi hanya dala m jumlah yang k ecil sehingga ter banyak gluk osa menumpu k di dala m dara h.
3.
Apa yang menyeba bkan pasien Dia betes Melitus menjadi pelupa,
k ebingung a n, ata u
pening? (Fideli a Ete) Banyak f akt or yang menyeba bkan pasien Dia betes Melitus manjadi
k ebingung a n,
pelupa, maupun pening. F akt or -f akt or ter sebut bisa ber hubungan erat dengan r esik o per ubahan
sensor i
per septual
yang
ber hubunga n
gluk osa/insulin; penur unan gluk osa pada otak yang
dengan
aka n
k et idak seimba nga n
berak ibat penur unan
pus at k eseimba ngan (di ser ebelum) sehingga pasien bisa menjadi pelupa t er huyung
saat ber dir i (tidak seimbang);
ata upun
bisa diseba bkan
kar ena
ata u
ja k er
muda h
penur una n
pr oduk si ener gi meta boli k yang dilak ukan oleh sel mel alui pr oses glik olisis tidak da pat ber langsung dengan baik .
| 46
Page
4.
Jelaskan 5 betuk r umus an k epera watan! (Diannasra ni Tampanguma) a.
Diagnosis Aktual Komponen di agnosis
actua l ter dir i atas
3 bagian:
PES (pr oblem + etiologi + tanda dan gejala) Atau PRS (pr oblem + f akt or yang ber hubungan + tanda dan gejala)
b. Diagnosis r isik o Komponen di agnosis r isik o ter dir i atas 2 bagian, yaitu: PE: (pr oblem + etiologi) Atau PR (pr oblem + f akt or yang ber hubunga n)
c.
Diagnosis k emungk ina n (Possibility) Bentuk dar i di agnosis ini hanya ter dir i d ar i 1 bagian, sangat seder hana
kar ena
hanya
menulis kan a pa masalah yang mungk in ter jadi.
d. Diagnosis Potensial (wellness) Diagnosis potensial adalah diagnosis yang didasarka n
ata s k ondisi
sehat k lien untuk
menca pai tingkat k esehatan y ang lebih tinggi. Bentuk dar i diagnosis ini hanya ter dir i dar i 1 bagian. Cir i
k ha snya
a dala h
menggunaka n
kata
potensial
untuk
dikembangkan.
e. Diagnosis sindr om Bentuk dar i diagnosis ini hanya ter dir i dar i satu bagian dan langsung menyebutka n sindr om ya ng dimak sud.
5.
Jelaskan tujuan analisa data dengan hubungan antara fenomena-fenomena yang ter da pat dala m penelitian! Jika
k ita
membahas fenomena-fenomena yang ter da pat dala m penelitian, maka
k ita
akan
menemukan begitu banyak fenomena yang ada dala m penelitian. Penting untuk
diper hatikan bahwa k ita har us memilah-milah manaka h fenomena yang k onkr et denga n peneli tian yang
k ita
lak ukan
kar ena a da
ber bagai maca m penelitian da n fenomena.
Na mun yang uta ma bahwa fenomena-fenomena yang ada sangat membantu jalannya peneli tian
kar ena
da pat menera ngkan situasi yang
a da
dan sedang berk embang,
Page
sehingga pada
ak hir nya k ita
| 47
bisa membuat sintesis ya ng sesuai dan menganalisa
data/masalah dengan ak urat.
6.
Bagaima na
cara k elompok
membuat diagnosa
k epera wata n
untuk
kasus
Dia bet es
Melitus seperti yang k elompok sa jikan? Perta ma,
ka mi
melak ukan studi pustaka sepe rti membaca mat er i-mater i
Dia betes Melitus dar i bu k u-buk u li t erat ur ya ng ada serta mencar i mater i
tentang
ta mba ha n
dar i
inter net. H al ini dilak ukan agar k ita bisa mengetahui hal-hal menyangk ut penyak it yang akan k ita
diagnosa, etiologi, patofisiologi, serta
Setelah itu,
k elompok
ta nda
memper hatikan data-data dar i
ber hubungan dengan k eluhan-k eluhan pasien serta ka mi
da n gejala dar i penyak it ter sebut.
ta nda
k elompok
dan gejala untuk penyak it yang
bahas. Selanjutnya, mengelompokkan data-data yang
subjektif maupun data objektif. Dengan pengetahua n tentang pathofisiologi, serta bahas maka ak hir nya,
kami
a danya
ta nda
pengka jian yang
t er masuk
dala m data
data subjektif, data objektif,
dan gejala dar i penyak it yang
mencoba menyusun etiologi, masalah, serta diagnosa.
ka mi
Page
| 48
TAHAP PERENCANAAN DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing : Grace Benedi cta Polii, S.Kep., Ns
Disusun oleh Kelompo k 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Alha bsi Umasangadji 09061053 Juneydy Ambar 09061045 Mar gar etha Supit 09061001 Desy Bawiling 09061016 Lisniaty Leong 09061034 Susanty Ya mba 09061029 Metr i Monalu 09061014 Rolin Ndjar iwu 09061049 Diannasara ni Ta mpanguma 09061023 Wenty Hungan 09061046
| 49
Page
TAHAP PERENCANAAN
Per encanaa n mer upaka n tujua n/hasil
ta ha p
k etiga
dar i pr oses
ditentukan da n inter vensi dipilih. Bil a etiologi,
diidentifikasi sebelumnya diga bungkan
k e
k epera wata n
tanda,
dima na
dan gejala yang tela h
dalam per nyataa n diagnosa pasien,
a nda
da pat ter us k etaha p per encanaan d ar i pr oses k epera wata n. Sekarang, per hatian ber fok us pada tindaka n ya ng paling t epat untuk mengatasi masalah ata u
k ebut uha n
pasien secara
efektif. Anda mulai menyusun pr ior itas, membuat tujuan, mengidentifikasi hasil yang dihara pkan, dan menetukan inter vensi
k epera wata n.
Tindaka n ini didok umenta sika n
sebagai RENCANA PERAWATAN yang selanjutnya ber fungsi untuk menuntun aktivitas
d ar i semua petugas pera wata n k esehata n yang ter libat dala m pera watan pasien.
Bila mungk in, ora ng ter dekat dilibatka n dala m pr oses per encanaan, sehingga mer eka da pat member ikan
k ontr ibusi,
ber partisipasi, dan mema ngk u
ta nggung
jawa b
ata s
pera wata n mer eka sendir i dan penca paian tujuan dan hasil yang dihara pkan.
A.
MENYUSUN PRIORITAS UNTUK PERAWATAN PASIEN
1. Meneta pkan Tujuan Pasien Bila
a nda t ela h
mempr ior itaska n masalah pasien,
t eta pkanla h tujua n
untuk
tindaka n ata u
pemulanga n. Tujuan pera watan pasien mer upaka n des kr ipsi yang k uas
t enta ng ara h
umum dimana pasien
a nda
dihara pkan mengala mi
k ema juan
dala m
ber espon ter ha da p tindaka n. Tujuan dibedaka n menjadi tujuan jangka panjang tujua n atau
jangka pende k . Tujuan jangka panjang mengidentifikasikan
hasil
ak hir
ata u
ara h k eselur uha n
pera watan dan mungk in sangat baik jika tidak dica pai sebelum
pemulangan. Contoh tujuan jangka panjang adalah memperta hankan
k ontr ol kadar
gula
ata u
menggunaka n sumber -sumber / du k unga n untuk dira wat k embali. Tujuan jangka pendek mer upaka n pedoma n yang spesifik untuk pera watan dan biasanya har us dipenuhi sebelum
pemulangan
ata u
pindah
k e
tingkat
pera wata n
yang
k ura ng
ak ut,
siper vise/duk ungan. Tujuan jangka pendek menbentuk blok -blok untuk menca pai tujua n jangka panjang. Asuha n k epera wata n k emudian da pat dir enca naka n denga n lebih bila fok us diara hkan
k e t ujua n
ak urat
jangka pende k . Ter gantung pada la ma ina p
ata u
pera wata n pasien yang diantisipasi, tujuan jangka pendek da pat dievaluasi dala m
| 50
Page
bebera pa jam
ata u
sela ma per iode bebera pa sesi tindaka n t era peutik . Per iode wakt u ini
da pat bebera pa minggu jika pasien atau
aka n
dilak ukan k onseling
ata u t era peut ik
minggua n
juga bulana n. Contoh tujuan jangka pendek adalah bela jar menggunaka n sistem pema ntaua n
gluk osa dara h k omunitas
ata u
menggunaka n
tiga
lemba ga yang member i duk ungan dala m
dengan tepat. Jika tujuan jangka pendek dipenuhi dala m shif t k epera wata n
sela ma tujuan ini diidentifikasi, tidak per lu menulis tujuan pada r encana pera watan; tujua n
ini da pat dilihat pada
catata n k ema jua n.
Jika tujuan ini tidak terca pai diak hir
shif t, tujuan j angka pendek dita mbahkan p ada r encana pera watan dengan j angka wakt u yang bar u sehingga pera wat ber ik utnya da pat ter us bek er ja untuk tujuan ini.
2. Menidentifikasikan Hasil Yang Dihara pkan Taha p ber ik utnya dala m membuat r encana pera wata n adalah menentukan hasil yang spesifik . Hasil diteta pkan sebagai r espons pasien yang da pat dica pai dan diinginkan oleh pasien dan yang da pat dica pai dalam per iode wakt u tertentu dala m situasi dan sumber -sumber yang ada saat ini. Hasil yang dihara pkan ini mer upaka n langkah-langkah yang da pat diuk ur k e ara h penca paian tujuan pasien ya ng telah ditentukan sebelumnya. K ar ena hasil yang dihara pkan har us da pat diuk ur , per nyataan hasil per lu: Spesifik Rea listis Mempert imbangkan k ea daa n da n k eingina n pasien Menunjukkan ja ngka wakt u tert entu Member ikan
kr it er ia
evaluasi yang da pat diuk ur untuk menentuka n
k eber hasila n ata u k ega ga lan.
B.
MEMILIH INTERVENSI KEPERAWATAN YANG TEPAT
Inter vensi tindaka n
k epera wata n
mer upaka n petunjuk untuk penanga nan
akt ivitas,
da n
yang membantu pasien dala m menca pai hasil yang dihara paka n. Int er vensi
k epera wata n,
seperti di agnosa k epera watan, mer upaka n unsur k epera watan ya ng uta ma.
Kenyataannya, k umpulan pengetahua n yang ilmi ah dar i inter vensik epera watan seperti diagnosa tindaka n
k epera wata n t er us t umbuh kar ena
penelitian menopang hubung an
a ntara
dan hasil. Memilih inter vensi k epera wata n yang tepat sehingga pasien anda
| 51
Page
da pat menca pai hasil yang dihara pkan sa ma pentingnya dengan ak urasi d ala m membuat diagnosa. Itu juga mer upaka n metode lain untuk menindividualisasikan pera wata n pasien anda. Secara ala mi, hara pan anda adalah bahwa inter vensi yang anda pilih menguntungkan pasien dan
ata u
ora ng yang
diperk iraka n. Anda per lu mendasarka n iter vensi k epera wata n
t er dekat
dala m
cara
k epera wata n a nda
yang da pat
pada dia gnosa
pasien, tujuan dan hasil yang dihara paka n ya ng t elah dibuat, k ema mpua n
pera wat untuk mengimplementasika n inter vensi dengan ber hasil, k er elaa n
aka n
k et eta pa n,
da n
pasien untuk menjalani inter vensi per lu disesuaikan dengan umur .
Contoh: Memba has rasa tak ut da pat memba ntu mengu ra ngi tingkat k ec ema sa n
pasien.
Anda berta nggung jawa b atas inter vensi k epera wata n yang ak urat dan t er bar u. Oleh kar ena itu, anda per lu mengenal pengeta huan yang ilmiah ya ng mendu k ung inter vensi ini. Standar k epera watan dan k ebijaka n lembaga juga har us dipertimbangkan k etika memilih inter vensi yang spesifik . Contoh: s atu standar tingkat a suha n k epera wata n
Standar
k epera wata n
k epera wata n
ya ng minimum yang ber hubungan dengan
juga ber isi
k ebijaka n- k ebijaka n
mengura ikan
kat er isasi
ur in.
dan pr osedur -pr osedur yang
dibutuhkan untu memenuhi s tandar ter sebut. Kebijaka n mengidentifikasi
tingkat
per sia pan pendidi kan yang diper lukan untuk melak ukan pr osedur , sementara bagia n pr osedur menjel askan alat-alat ya ng dibutuhkan dan metode-met ode yang dianjurka n untuk melak ukan pr osedur t er sebut. Inter vensi har us dipertimbangkan dan bertujua n meliputi
aktivita s k epera wata n
independen sepe rti f r ek uensi
akt ivita s
pema ntauan/
pengka jian ter fok us, k onseling, penyuluh an, jalan na pas, dan juga tindaka n k ola borat if yang diper lukan ter masuk k onsultasi dan r ujukan k e penyedia pera watan lainnya. Untuk da pat dik omuni kasikan dengan
ak urat,
inter vensi
k epera wata n,
seperti
halnya dia gnosa k epera watan dan tujuan pera wata n pasien, per lu dibuat dala m for mat yang benar dan dinyataka n secara spesifik dan jelas. K r iter i ber ik ut ini har us dimasukkan d ala m menentukan d a n mendok umentasika n in t er vensi k epera wata n d ala m r enca na
pera wata n pasien:
y
Tanggal inter vensi k epera wata n har us ditulis
y
Ver ba tindaka n mengga mbarka n akt ivitas yang dil ak ukan
y
Pember i sif at, yaitu bagaimana,
ka pa n,
dimana, wakt u. Fr ek uensi, dan jumla h
Page y
Tandatangan dan / inisial pera wat tidak diper bolehkan
kar ena
| 52
ini da pat berarti bahwa
individu atau f asilitas mencoba untuk mengubah f akta-f akta.
C.
PERENCANAAN PULANG
K ar ena
a nda
mer enca naka n
mempertimba ngkan k ebutuhan ya ng pera wata n pera wata n
k esehata n.
k ebut uha n aka n
pasien saat ini,
juga har us
data ng, k hususnya pemulangan dar i f asilitas
Per encanaan pulang dimulai
k esehata n.
a nda
k et ika
pasien memasuk i
Adalah sangat penting untuk memastikan
tata na n
k esina mbunga n
pera wata n dan untuk menentukan tempat pemulangan yang diantisipasi (mis. Ruma h atau f asilitas k epera wata n k esina mbunga n
ya ng ter latih). Anda berta nggung jawa b untuk mer enca naka n
pera watan
a ntara
per sonal
k epera wata n, a ntara
pelayanan-pelaya na n
dala m tatanan k epera watan, d an antara tatanan pera wata n denga n k omunitas. Anda juga berta nggung ja wa b untuk memulai member ikan
ara ha n
r ujukan k e
pelayanan
k omunita s
lainnya da n
yang diper lukan bagi pasien/k eluar ga yang seda ng bela jar untuk
memperc epat penyembuh an dan meningkatka n k eadaa n sehat.
D.
MENDOKUMENTASIKAN RENCANA PERAWATAN
Rencana pera wata n mungk in dicatat di hala man tunggal
ata u
dala m fo r mat yang
banyak hala man, seperti satu halama n untuk setia p per nyataan diagnose untuk pasien t ert ent u.
Hala man itu da pat dimasukkan
pera wat, dalam
catata n
pasien,
ata u
k e
dalam satu ma p (K ar dex) di r uang ja ga
di de kat tempat tidur untuk mengk omuni kasika n
dan member ika n petunjuk har ian. For mat untuk mendok umenta sikan r enca na pera watan ditentukan oleh k ebijaka n institusi. Rencana pera watan dar i mahasiswa (studi
kasus)
dibuat secara individual d a n
sangat r inci. sebagai seora ng pr ofessional yang ber praktik , anda da pat menggunaka n computer
denga n data base r encana pera wata n, bentuk r enca na pera wata n yang tela h
distandar disasi
ata u
CLINICAL PATHWAYS [mis. Cr itical Pathways, Ma p
Pera watan, dll]. Yang mana pun ayng mencer minkan standar
asuha n
a nda
k epera wata n
gunaka n,
Contoh:
pera watan per lu
dasar , dima na data pr ibadi pasien,
pera wata n nonr utin, dan pember i sif at seperti waktu per lu.
r enca na
ata u
jumlah dita mbahkan, jika
Page
| 53
Uk ur masukan da n k eluara n (sertaka n f r ek uensi) Tingkatka n caira n ora l (sertaka n jumla h dan f r ek uensi) Ber ikan obat (sertaka n na ma obat, dosis dan f r ek uensi) Timbang berat badan (sertaka n wakt u dan f r ek uensi)
Bebera pa sistem
k omput er isa si
untuk r encana pera watan menghasilkan r enca na
yang ter bar u di awal shif t. Pera wata n ya ng diber ikan selama shif t bar u ini k emudia n dicatat secara langsung pada r enca na pera watan sepanjang shif t ter sebut. For mat ini mempunyai dua tujuan: mendok umentasikan taha p per encanaa n dan taha p implementasi dar i pr oses secara
k epera wata n
k ont inu.
tindaka n
dan memper bahar ui r encana pera watan dan
catata n
pasien
For mat yang lain menghar uskan pera wat untuk mendok umentasika n
yang bar u k e dala m r encana pera watan melalui catata n pada
kar dex ata u
dala m
catata n k ema jua n ata u catatan k epera wata n.
Seperti penjelasan sebelumnya, r encana pera wata n mer upaka n visualisasi pr oses k epera wata n.
Renca na pera watan dipelihara sebagai bagian dar i
catatan
per ma nen
pasien. K ar ena itu, semua entr i har us diber i tanggal dan diber i inisial atau tanda Gunaka n kata-kata k unci
selain
kalimat
ta nga n.
lengka p dan ha nya singkatan/symbol yang
diak ui oleh ins titusi. E.
MEMVALIDASI RENCANA PERAWATAN
Rencana pera watan har us ditinjau k embali sebelum diimplementasikan untuk memastika n bahwa: y
Rencana pera watan didasarka n
ata s
prakt ik k epera watan yang mencer minka n
pr insip-pr insip ilmiah, standar asuhan k epera watan, dan k ebijaka n ins titusi. y
Rencana pera watan member ikan
k ea ma na n
bagi pasien dengan memastika n
bahwa pera watan yang diber ikan tidak aka n memb ahayaka n. y
Per nyataan diagnose pasien diduk ung denga n data pasien.
y
Tujuan dan hasil da pat diuk ur /dia mati dan da pat dica pai.
y
Inter vensi da pat mengun tungkan pasien/ora ng ter dekat dala m
cara
yang da pat
diperk iraka n untuk menca pai hasil yang telah diteta pkan dn disusun deng a n ur utan yang logis. y
Rencana pera watan mendemons trasikan pera watan pasien secara individua l dengan memper hatikan
k eluha n
pasien dan ora ng ter dekat dan juga
fisik da n psik ososial dan k ema mpuan mer eka.
k ebut uha n
Page
F.
| 54
PERHATIAN PROFESIONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN REN CANA PERAWATAN
Per hatian pr ofessional yang ber hubungan denga n identifikasi masalah/k ebutuhan pasien didala m k onstr uk si r encana pera watan adalah: y
Apa
ta nggung
j awa b pera wat jika pasien pulang sebelum semua hasil jangka
pende k dipenuhi
ata u
sebelum masalah terata si sedangkan diagnose k epera wata n
suda h dibuat? y
Sia pa yang berta nggung jawa b ter ha da p tindak lanjut dala m member ikan da n mengevaluasi pera wata n bila pasien telah pulang?
y
Sia pa ya ng berta nggung ja wa b untuk mema ntau k ema juan pasien k ea
ra h
hasil
jangka panjang? y
Har uska h infor masi ini diba gi dengan dokter pr imer atau pera wat
y
Apaka h pera wat yang tela h membuat diagnose ini berta nggung j awa b ter ha da p tindak la njut r esolusi
kant or ?
masalah ter sebut?
Secara nasional perta nyaan-perta nyaan ini tidak da pat dijawa b, dan hasil yang dihara pkan dar i pasien teta p tidak dica pai. Secara etik , ini da pat ter gantung k omunitas k epera wata n
dan industr i pera watan k esehatan untuk mer umus kan k ebijaka n yang aka n
meningkatkan penyembuh an pasien secara optimal dan meningkatkan pemeliharaa n k esehata n.
Sebagai seora ng pr ofessional k esehata n, anda per lu untuk
mempertimba ngkan isu-isu ini
kar ena
mer eka aka n mempengar uhi pera watan yang anda
ber ikan dn cara yang anda lak ukan untuk membuat r encana pera watan pasien anda. Referensi Nilai Laboratorium Normal Zat Volume darah Glukosa Insulin selama puasa hipoglikemia
Biasa 8,5% - 9% berat badan dalam kg Puasa: 70 110 mg/100 ml 6,26 µ/ml Kurang dr 20 µ/ml
SI 80 85 ml/kg
3,9 5,6 mmol/L 43 187 pmol/L < 144 pmol/L
Page
| 55
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien DIAGNOSA KEPERAWATAN Ker usaka n integr itas k ulit yang ber hubunga n denga n ulk us pada planta pedis dek stra. DS: pasien mengeluhkan nyer i pada bagian ulk us, DO: ter da pat ulk us pada planta pedis dek stra k lien da n ur ine ber war na k uning encer , edema pada pedis dan bagia n a bdomen, serta hasil Oral Glucose Tolerance Test(OGTT)
: Tn. KT
Umur
: 47 Tahun
Ruangan
RENCANA TINDAKAN TUJUAN Memper lihatka n per baika n status meta bolik yang dibuktikan oleh gula darah dalam batas nor mal dala m 36 ja m dan ulk us terawat
KRITERIA INTERVENSI/PERENCANAAN EVALUASI Bebas dar i 1. Da patka n k ultur dar i drainase luka drainase pur ulen saat masuk . dalam 48 jam. 2. Ber ikan dik lo k sasilin 500 mg per oral Menunjukka n setia p 6 jam, mulai jam 10 malam. tanda-ta nda Amati tanda-tanda hiper sensitivitas, penyembuhan seperti pr ur itus, urtikar ia, r uam. denga n tepi luka 3. Rendam kak i dalam air ster il pada ber sih/pink dalam suhu kamar denga n lar utan betadine tiga kali sehar i selama 15 menit. 60 jam 4. K a ji ar ea luka setia p kali mengganti . balutan. 5. Pijat ar ea sek itar sisi luka. 6. Balut luka dengan kasa k er ing ster il. Gunaka n plest er k ertas. 7. Ber ikan 15 unit insulin Humulin N SC pada pagi har i setelah contoh dara h har ian diambil.
RASIONAL 1. Mengidentifikasi patogen dan tera pi pilihan. 2. Pengobatan infek si/pencega han k omplikasi. Maka nan yang mengganggu a bsor psi obat memer lu kan penja dwala n sek itar ja m maka n. Mesk ipun tidak ada r iwa yat r eak si penicillin, teta pi da p at ter jadi ka p an sa ja. 3. Ger misidal lokal efektif untuk luka per mukaa n. 4. Member ikan infor masi tentang efektivitas tera pi da n mengindentifikasi k ebutuhank ebut uhan tambahan. 5. Mera ngsang sirk ulasi dan megalirkan sel dara h putih, fibr oblast, dan nutr isi ya ng dibutuhkan untuk penyembuhan da n membua ng debr is ya ng
Page
250mg/dl da n uji Fasting Plasma Glucose(FP G) 150 0 mg/dl, suhu badan 38 C.
:C
| 56
ter fa gositasi. 6. Menjaga k eber sihan luka/meminimalka n k ontaminasi silang. Plester adesif da pat membuat a brasi ter hada p jar ingan muda h r usak . 7. Mengobati disfungsi meta bolik yang mendasar i, menur unkan hiper glik emia da n meningkatkan penyembuha n.
Page
250mg/dl da n uji Fasting Plasma Glucose(FP G) 150 0 mg/dl, suhu badan 38 C.
| 56
ter fa gositasi. 6. Menjaga k eber sihan luka/meminimalka n k ontaminasi silang. Plester adesif da pat membuat a brasi ter hada p jar ingan muda h r usak . 7. Mengobati disfungsi meta bolik yang mendasar i, menur unkan hiper glik emia da n meningkatkan penyembuha n.
Page
| 57
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien DIAGNOSA KEPERAWATAN Per ubahan status nutr isi k urang dar i k ebut uhan tubuh, ber hubunga n denga n k etidakc uk upan insulin da n penur una n masu kan oral. DS: pasien mengataka n ba hwa ak hir -ak hir ini na fsu makannya berk urang, terka da ng merasa mual
: Tn. KT
Umur
: 47 Tahun
RENCANA TINDAKAN TUJUAN Agar pasien da pat mencer na jumlah kalor i/ nutr ien dengan tepat.
KRITERIA EVALUASI 1. Menunjukka n tingkat ener gi biasanya. 2. Mendemonstrasik an berat badan sta bil atau pena mba ha n k e arah r entang biasanya/ yang diinginkan denga n nilai la borator ium nor mal.
Ruangan
:C
RASIONAL
INTERVENSI/PERENCANAAN 1. Timba ng berat bada n setia p har i atau sesuai denga n indikasi 2. Tentukan pr ogram diet dan pola maka n pasien dan bandingka n denga n makanan ya ng da p at diha biska n pasien. 3. Ausk ultasi bising usus, catat ada nya nyer i a bdomen/ per ut k embung, mual, muntahan maka na n ya ng belum semp at dicer na, pertaha nkan k ea daan puasa sesuai dengan indikasi. 4. Ber ikan maka nan cair yang
1. Mengaka ji pemasuka n maka nan ter masu k a bsor psi dan utilisasinya. 2. Mengidentifikasi k ek urangan dan penyimpanga n dar i k ebutuhan tera peutik . 3. Hiper glik emia dan gangguan k eseimbangan caira n da n elektr olit da pat menur unkan motilitas/ fungsi la mbung ya ng aka n mempengar uhi pilihan inter vensi. 4. Pember ian maka nan melalui oral lebih baik jika pasien sadar dan fungsi gastr ointestinal baik
Page
| 57
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien DIAGNOSA KEPERAWATAN Per ubahan status nutr isi k urang dar i k ebut uhan tubuh, ber hubunga n denga n k etidakc uk upan insulin da n penur una n masu kan oral. DS: pasien mengataka n ba hwa ak hir -ak hir ini na fsu makannya berk urang, terka da ng merasa mual da n muntah, serta tubuhnya t erasa lemas. DO: ter jadi penur unan berat badan k lien pada 6 bulan terak hir (dar i 75 k g menjadi 65 k g).
: Tn. KT
Umur
: 47 Tahun
RENCANA TINDAKAN TUJUAN Agar pasien da pat mencer na jumlah kalor i/ nutr ien dengan tepat.
KRITERIA EVALUASI 1. Menunjukka n tingkat ener gi biasanya. 2. Mendemonstrasik an berat badan sta bil atau pena mba ha n k e arah r entang biasanya/ yang diinginkan denga n nilai la borator ium nor mal.
Ruangan RASIONAL
INTERVENSI/PERENCANAAN
1. Timba ng berat bada n setia p har i atau sesuai denga n indikasi 2. Tentukan pr ogram diet dan pola maka n pasien dan bandingka n denga n makanan ya ng da p at diha biska n pasien. 3. Ausk ultasi bising usus, catat ada nya nyer i a bdomen/ per ut k embung, mual, muntahan maka na n ya ng belum semp at dicer na, pertaha nkan k ea daan puasa sesuai dengan indikasi. 4. Ber ikan maka nan cair yang mengandung zat makanan ( nutr ien ) dan elektr olit dengan segera jika Kebutuhan ener gi pasien sudah da pat mentoleransinya dalam melalui pember ian caran melalui per encanaan diet: oral. a r rat K bohid = 5. Libatkan k elur ga pasien pa da 40% - 60% per encanaan maka n ini sesuai Lemak = 25% -
1. Mengaka ji pemasuka n maka nan ter masu k a bsor psi dan utilisasinya. 2. Mengidentifikasi k ek urangan dan penyimpanga n dar i k ebutuhan tera peutik . 3. Hiper glik emia dan gangguan k eseimbangan caira n da n elektr olit da pat menur unkan motilitas/ fungsi la mbung ya ng aka n mempengar uhi pilihan inter vensi. 4. Pember ian maka nan melalui oral lebih baik jika pasien sadar dan fungsi gastr ointestinal baik . 5. Meningkatka n rasa k eter libata nnya; member ikan infor masi pada k eluar ga untuk memaha mi k ebutuha n nutr isi pasien.
Page
40% Pr otein = 15% 30% Masu kan lemak har ian total har us 420g/har i
:C
denga n indikasi.
| 58
40% Pr otein = 15% 30% Masu kan lemak har ian total har us 420g/har i
FAKULTAS
Page
| 58
Page
| 59
denga n indikasi.
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. KT
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. DS: Klien mengeluh seluruh badannya terasa lemas, kulit terasa kering DO: klien sering buang air kecil pada malam hari, turgor kulit kering, capillary refilling 3 detik, pola napas klien
Ruangan
:C
RENCANA TINDAKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Umur : 47 Tahun
TUJUAN
Agar terjadi keseimbangan cairan.
KRITERIA EVALUASI
Mendemonstrasik an hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit elastik dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat secara individu, dan kadar elektr olit dalam batas normal. Suhu badan normal =
INTERVENSI/PERENCANAAN
RASIONAL
1. Dapatkan riwayat pasien/ orang 1. Membantu dalam memperkirakan ter dekat sehubungan dengan kekurangan volume total. Tanda lamanya/ intensitas dari gejala dan gejala s udah ada pada seper ti mual/ muntah dan beberapa waktu sebelumnya ( pengeluaran urine yang sangat bebrapa jam sampai beberapa ber lebihan. hari ). 2. Obser vasi atau memantau tanda - . Hipovolemia dapat tanda vital . seper ti, suhu, denyut dimanisfestasikan oleh hipotensi nadi dan tekanan darah dan takikar dia. Perkiraan berat 3. Obser vasi pola napas seper ti ringannya hipovolemia dapat adanya pernapasan kusmaul dibuat ketika tekanan darah atau pernapasan yang ber bau sistolik pasien turun lebih dari 10 keton. mmHg dari posisi ber baringke 4. Suhu, warna kulit atau posisi duduk atau ber diri. kelembabannya. 3. Paru-paru mengeluarkan asam 5. Kaji nadi perifer, pengisia n kar bonat melalui pernapasan kapiler, turgor kulit, dan membran yang menghasilkan kompensasi mukosa. alkalosis respiratoris terhadap
Page
Nama Klien : Tn. KT
Umur : 47 Tahun
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. DS: Klien mengeluh seluruh badannya terasa lemas, kulit terasa kering DO: klien sering buang air kecil pada malam hari, turgor kulit kering, capillary refilling 3 detik, pola napas klien
:C
RENCANA TINDAKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ruangan
| 59
KRITERIA
TUJUAN
Agar terjadi keseimbangan cairan.
EVALUASI
Mendemonstrasik an hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit elastik dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat secara individu, dan kadar elektr olit dalam batas normal. Suhu badan normal = 36 - 37 0C Denyut nadi normal = 60 ± 100 kali/menit Pernapasan normal=
RASIONAL
INTERVENSI/PERENCANAAN
1. Dapatkan riwayat pasien/ orang 1. Membantu dalam memperkirakan ter dekat sehubungan dengan kekurangan volume total. Tanda lamanya/ intensitas dari gejala dan gejala s udah ada pada seper ti mual/ muntah dan beberapa waktu sebelumnya ( pengeluaran urine yang sangat bebrapa jam sampai beberapa ber lebihan. hari ). 2. Obser vasi atau memantau tanda - . Hipovolemia dapat tanda vital . seper ti, suhu, denyut dimanisfestasikan oleh hipotensi nadi dan tekanan darah dan takikar dia. Perkiraan berat 3. Obser vasi pola napas seper ti ringannya hipovolemia dapat adanya pernapasan kusmaul dibuat ketika tekanan darah atau pernapasan yang ber bau sistolik pasien turun lebih dari 10 keton. mmHg dari posisi ber baringke 4. Suhu, warna kulit atau posisi duduk atau ber diri. kelembabannya. 3. Paru-paru mengeluarkan asam 5. Kaji nadi perifer, pengisia n kar bonat melalui pernapasan kapiler, turgor kulit, dan membran yang menghasilkan kompensasi mukosa. alkalosis respiratoris terhadap 6. Pantau intake output, catat berat keaadan ketoasidosis. jenis urine. Pernapasan yang ber bau aseton 7. Per tahankan untuk memberikan bberhubungan dengan cairan paling sedikit 2500 ml/hari pemecahan asam aseto-asetat dalam batas yang dapat dan harus berkurang bila ketosis ditoleransi jantung jika harus terkoreksi. pemasukan cairan melalui sudah . Meskipun demam, menggigil dan
Page
12 -20 kali/menit
Intake = 1,5±2,5 L cairan/hari 300-400 ml lainnya dihasilkan lewat metabolik harian Output = Eksresi melalui: urine = 1,0 - 2,0 L tinja = 100 ml keringat = 50 ml udara = 1000 ml (dan evaporasi permukaan)
dapat diberikan. 8. Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. 9. Catat hal-hal yang dilaporkan seper ti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung.
5.
6.
7. 8.
9.
| 60
diaf oresis merupakan hal umum terjadi pada pr oses infeksi, demam dengan kulit yang kemerahan, kering merupakan cerminan dari dehidrasi. Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau volume sirkulasi yang adekuat. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti dan fungsi ginjal. Memper tahankan hidrasi atau volume sirkulasi. Menghindari pemanasan yang ber lebihan terhadap pasien karena dapat menibulkan kehilangan cairan. Kekurangan cairan dan elektr olit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangancaiaran atau elektr olit.
Page
12 -20 kali/menit
Intake = 1,5±2,5 L cairan/hari 300-400 ml lainnya dihasilkan lewat metabolik harian Output = Eksresi melalui: urine = 1,0 - 2,0 L tinja = 100 ml keringat = 50 ml udara = 1000 ml (dan evaporasi permukaan)
dapat diberikan. 8. Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. 9. Catat hal-hal yang dilaporkan seper ti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung.
5.
6.
7. 8.
9.
diaf oresis merupakan hal umum terjadi pada pr oses infeksi, demam dengan kulit yang kemerahan, kering merupakan cerminan dari dehidrasi. Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau volume sirkulasi yang adekuat. Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti dan fungsi ginjal. Memper tahankan hidrasi atau volume sirkulasi. Menghindari pemanasan yang ber lebihan terhadap pasien karena dapat menibulkan kehilangan cairan. Kekurangan cairan dan elektr olit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangancaiaran atau elektr olit.
Page
| 61
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Mar ilynn E.,dkk . Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi ± 3. Jakarta: EGC, 1999. Santana, Daniel. Kamus Lengkap Kedokteran . Jakarta: Mega Ak sara, 2007. htt p:// contoh-ask ep-blogspo t.com/2008/10. ht ml htt p://asuhan-k epera watan-pada-k lien-dia betes-melitus.html htt p://nezfine.wor dpr ess.com/
| 60
Page
| 61
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Mar ilynn E.,dkk . Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi ± 3. Jakarta: EGC, 1999. Santana, Daniel. Kamus Lengkap Kedokteran . Jakarta: Mega Ak sara, 2007. htt p:// contoh-ask ep-blogspo t.com/2008/10. ht ml htt p://asuhan-k epera watan-pada-k lien-dia betes-melitus.html htt p://nezfine.wor dpr ess.com/
Page
| 62
DAFTAR ISTILAH 1.
Pur ulen: mengandung atau menyer upai nanah.
2.
Pr ur itis: ir itasi hebat pada k ulit k hususnya pada daera h anus & vulva.
3.
Urtikar ia: suatu k elainan k ulit yang ak ut atau kr onis.
4.
Ger misi:
5.
Ruam: bengkak
6.
Fir oblast: jar ingan ikat
7.
Hiper glik emia: peningkata n kadar gluk osa ser um.
8.
Glik usor ia : a da nya
9.
Abrasi: potongan
pr eparat yang da pat memat ikan k uma n yang patogen.
gluk osa a bnor mal di dala m dara h
ata u k elupa sa n
setempat & selanjutnya
caira n
epider mis; da pat menyeba bkan per dara ha n
ser osa aka n menembus k eluar .
10. Hipovolemia: penur unan volume d ara h sirk ulasi ya ng k ehila nga n caira n
jadi t er
ak ibat
ek straseluler .
11. Tur gor : k ek enyalan k ulit yang nor mal yang diseb a bkan oleh tekanan sel da n caira n
int er stisiel k e ara h luar .
12. Dist ensi: pembengkakan r ongga tubuh; da pat diseba bkan oleh atau
ca ira n,
gas,
massa.
13. Diafor esis: sekr esi
k er ingat , t er uta ma
sekr esi ber lebihan yang berka ita n
dengan peningkatan suhu tubuh, ol ahra ga, atau str ess emosional.
Page
TAHAP IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing : Angel a R. Na pitupulu, S.Kep., Ns
Disusun oleh Kelompo k 2 1. Nata lia Sa mel 2. Ni Wayan K ar wini 3. Ther esia Ngala 4. Sasmita Neghe 5. Sophia Kora h 6. Fidelia Ete 7. Roni T asugalen 8. Vega Dian Ngelo 9. Pr iska Runtu 10. Wenti Hungan 11. Siti Nurasti Abubakar
(09061006) (09061018) (09061027) (09061031) (09061059) (09061051) (09061038) (09061003) (09061040) (09061046) (09061007)
| 63
Page
A.
Implementasi
| 64
TAHAP IMPLEMENTASI
k epera wata n ada la h
sera ngkaian
k egiata n
yang dilak uka n
oleh pera wat untuk membantu k lien dar i masalah status k esehatan yang dihada pai k e
status
k esehata n
yang lebih b aik yang mengga mbarka n
kr it er ia
hasil yang
dihara pkan (Gor don, 1994, dala m Potter dan Perr y, 1997). Uk ura n inter ver ensi
k epera wata n
yang diber ikan
k epa da k lien
t erka it
dengan duk ungan, pengobatan, tindaka n untuk memper baik i k ondisi, pendidi ka n untuk k lien ± k eluar ga,
ata u tina daka n
untuk mencega h masalah k esehatan yang
muncul di k emudian har i. Untuk
k esuk ses a n
dengan r encana
pelak sanaan implementasi
k epera wata n,
k epera wata n a gar
pera wat har us mempunyai
sesuai
k ema mpuan k ognit if
(int elektual), k ema mpuan d ala m hubungan in ter per sonal, d an k etera mpilan d ala m melak ukan tindaka n. Pr oses pelak sanaan implementa is har us k ebut uha n k lien, f akt or ± f akt or la in
ber pusat pada
yang mempengar uhi k ebutuhan k epera watan,
strategi implementasi k epera watan, dan k egiatan k omuni kasi. (Kozier et al 1995). Dala m
implementa si
t indaka n
k epera wata n
memer lukan
bebera pa
pertimba ngan, antara lain : 1. Individualitas k lien, denga n mengk omuni kasikan mak na dasar dar i suat u implementasi k epera watan yang aka n dilak uka n. 2. Melibatka n
k lien
dengan mempertimbangka n ener gy yang dimilik i,
penyak itnya, h ak ikat str essor , k eadaan psik o ± sosio ± k ultural, pengertia n t er ha da p
penyak it dan inter ver ensi.
3. Pencega han ter hada p k omplikasi yang mungk in t er jadi. 4. Memperta ha nkan k ondisi tubuh agar penyak it tidak menja di lebih para h serta upaya peningkata n k esehata n. 5. Upaya rasa a man dan bantuan k lien dala m memenuhi k ebutuha nnya. 6. Pena mpilan pera wat yang bijak sana dar i segala
k egiata n
yang dilak uka n
k epa da k lien.
Bebera pa pedoma n d ala m pelak sanaa n implementa si k epera watan (Kozier et al, 1995) adalah seba gai ber ik ut : 1. Ber dasarka n r espons k lien.
Page
| 65
2. Ber dasarka n ilmu penge tahuan, hasil penelitian k epera wata n, standar pelayana n pr ofessional, huk um dank ode etik k epera watan. 3. Ber dasarka n penggunaan sumber ± sumber yang ter sedia. 4. Sesuai
dengan
ta nggung
jawa b
da n
ta nggung
gug at
pr ofesi
k epera wata n.
5. Mengerti denga n jelas pesanan ± pesanan yang
a da
dala m r encana
inter ver ensi k epera watan. 6. Har us da pat menciptaka n
a da pta si
dengan
k lien
seba gai individu
dala m upaya meningkatka n pera n serta untuk mera wat dir i sendir i. 7. Menekankan pada
a spek
pencega han dan upaya peningkata n status
k esehata n.
8. Da pat menjaga rasa a man, har ga dir i, dan melindungi k lien. 9. Member ikan pendidi kan, duk ungan, dan bantuan. 10. Ber sif at holistic. 11. Ker jasa ma denga n pr ofesi lain. 12. Melak ukan dok umenta si.
Menur ut
craven
da n Himle (2000) se cara gar is bes ar ter da pat tiga
kategor i
dar i implementa si k epera wata n, antara lain : 1. Cogni tive
implementations,
meliputi
penga jara n
/
pemdidi kan,
menghubung kan tingkat pengetahuan k lien dengan k egiatan hidup seh ar i ± har i, membuat strategi untuk
k lien
member ikan umpan balik , menga wasi pena mpilan k ebutuha n,
k lien
dan
k eluar ga,
denga n disfungsi t im
k epera wata n,
k omuni kasi,
menga wasi
serta menciptaka n lingk ungan sesua i
dll.
2. Inter per sonal implementat ions, meliputi
k oor dinasi k egiata n
± k egiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan k omunikasi tera peutik , meneta pka n jadwal per sonal, pengungka pan perasaa n, member ikan du k unga n spir itual, bertindak sebagai advokasi k lien, r ole model, dll. 3. Technical implementat ions, meliputi pember ian pera wata n k ulit,
melak ukan
akt ivitas r ut in k epera wata n,
k eber siha n
menemukan per ubahan dar i
| 66
Page
data dasar k lien, mengor ganisir r espon k lien yang a bnor mal, melak uka n tindaka n k epera wata n
mandir i, k ola bora si, dan r ujukan, dll.
Sendangkan dala m melak ukan implementa si k epera watan, pera wat da pat melak ukannya sesuai dengan k epera wata n. a ntara la in
r enca na
k epera wata n
dan jenis implementasi
Dala m pelak sanannya ter da pat tige jenis implementa si k epera watan,
:
1. Independen t implentations, adalah implementa si y ang dipraka sai sendir i oleh pera wat untuk membantu k lien dalam mengata si masalahnya sesuai dengan k ebutuhan, misalnya : membantu d an memenuhi
act ivity
dialing
living (ADL), membe r ikan pera wata n dir i, mengatur posisi menciptaka n
lingk ungan
motivasi, ppemenuhan
ya ng
k ebut uha n
t era peut ik ,
member ikan
t idur ,
dor ongan
psik o ± social ± spitual, melak uka n
dok umenta si, dll. 2. Inter penden
/ colla borat ive
k epera wata n atas
a da la h
dasar k er ja sesa ma tim k epera watan
k esehata n la innya,
ata u
tindaka n
dengan tim
seperti dokter . Contohnya dalam hal pember ian obat
ora l, obat injek si, infuse, jasama k er
implementat ions,
katet er
ur in, dll. Keterka itan dala m tindaka n
ini misalnya dalam pember ian obat injek si. Jenis obat, dosis,
dan efek sa mping mer upaka n k et epata n jadwa l
pember ian, dan
ta nggung ja wa b
pember ian, k etepatan k et epata n k lien,
cara
dokter teta pi benar obat,
pember ian, k et epata n dosis
serta r espon
k lien
set elah pember ian
mer upaka n tanggung jawa b dan menjadi per hatian pera wat. 3. Dependent implementat ions, r ujukan
a da la h t indaka n k epera wata n ata s
dasar
dar i pr ofesi lain, seperti ahli gizi, physiothera pies, psik olog dan
sebagainya, misalnya dala m hal : pember ian nutr isi pada
k lien
sesuai
dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik sesuai denga n a njura n
dar i bagian fisiotera pi.
Secara operasional hal ± hal yang per lu diper hatikan pera wat dala m pelak sanaan implementasi k epera watan adalah : 1. Pada taha p per sia pan
Page
a.
Menggali pera saan,
ana lisis k ek uata n
dan
batasan k et er
| 67
pr ofessional
pada dir i sendir i. b. Mema ha mi r encana k epera wata n secara baik . c.
Menguasai k etera mpilan tek nis k epera watan.
d. Mema ha mi rasional ilmiah dar i tindaka n yang aka n dilak uka n. e. Mengetahui sumber daya yang diper lukan. f.
Mema ha mi k ode etik dan aspek huk um y ang ber lak u d ala m pelayana n k epera wata n.
g. Mema ha mi standar prakt ik
k lini k k epera wata n
untuk mengu k ur
k eber ha sila n.
h. Mema ha mi efek sa mping dan k omli kasi yang munghk in muncul. i.
Pena mpilan pera wat har us menyak inkan.
2. Pada taha p pel ak sanaa n. a.
Mengk omunikasikan
/
meninfo r masikan
k eput usa n tindaka n k epera wata n
b. Ber i
k esempata n k epeda k lien
t er ha da p c.
k epada
k lien
t enta ng
yang aka n dilak ukan oleh pera wat. untuk mengek spr esikan per saannya
penjel asan yang telah diber ikan oleh pera wat.
Menera pkan pengeta huan intelektual, ma nuasia dan
k ema mpua n
k ema mpua n t ek nis k epera wata n
tindaka n k epera wata n
hubunga n
a ntar
dala m pelak sanaa n
yang diber ikan oleh pera wat.
d. Hal ± hal yang per lu diper hatikan pada saat pelak sanaan tindaka n a da la h a ma n,
ener gy
k lien,
pencegahan
k ecelakaa n
dan
k ompli kasi, rasa
pr ivacy, k ondisi k lien, r espon k lien ter hada p tindaka n ya ng tela h
diber ikan.
3. Pada taha p ter minasi. a.
Ter us memper hatikan r espons
k lien t er ha da p t indaka n k epera wata n
yang telah diber ikan. b. Tinjau k ema juan k lien dar i tindaka n k epera wata n yang telah diber ikan. c.
R a pika n pera latan dan lingk ungan k lien da n lak ukan ter minasi.
d. Lak ukan pendok umentasian.
Page
| 68
B. TAHAP EVALUASI
Evaluasi
a da la h ta ha p ak hir
da pat dilak ukan pada setia p pada penilaian,
ta ha pa n,
ta ha p
dar i pr oses dar i pr oses
dan per baikan. Pada
k epera wata n. k epera wata n. ta ha
Na mun, evaluasi Evaluasi mengac u
p ini, pera wat menemuka n
penyeba b menga pa suatu pr oses k epera watan da pat ber hasil
ata u
gagal (Alf ar o ±
p evaluasi, pera wat da pat menemukan r eak si
k lien t er ha da p
LeFevr e, 1994). Pada inter ver ensi
ta ha
k epera wata n
ya ng telah diber ikan dan meneta pkan a paka h sasara n
dar i r encana k epera watan telah d a p diter ima. Per encanaa n mer upaka n d asar yang menduk ung pr oses evaluasi. Selain itu juga da pat meneta pkan k embali infor masi bar u yang ditunjukkan oleh k epera wata n, t ujua n, ata u
ingat bahwa menentukan
k lien
untuk mengganti
inter ver ensi tar get
ata u
k epera wata n.
mengha pus diagnosis
Na mun, Anda har us t eta p
dar i hasil yang ingin di ca pai adalah
k eputusa n
ber sa ma antara pera wat dank lien (Yura dan Walsh, 1988). Evaluasi ber fok us pada k lien, baik itu individu evaluasi
memer lukan
bebera pa
k et era mpila n,
ata upun k elompok .
a ntara
lain
:
Pr oses
k ema mpua n
meneta pka n r encana asuhan k epera watan, pengeta huan mengenai standar asuha n k epera wata n, r espons k lien
yang nor mal ter hada p tindaka n
k epera wata n,
da n
pengetahua n tentang k onsep k epera watan. Evaluasi penting dilak ukan untuk menilai status tindaka n k epera wata n.
k esehata n k lien
setela h
Selain itu juga manila penca paian tujuan, baik tujua n
jangka panjang maupun jangka pendek , dan menda patka n infor masi yang tepat dan
jelas
k epera wata n
untuk mener uskan,
memodifikasi,
atau
menghentikan
asuha n
yang diber ika n.
Evaluasi h anya bisa dilak uka n a pa bila tujuan d a pat diuk ur . P ada bebera pa kasus, tujua n t idak
da pat dica pai
kar ena k ondisi k lien.
Oleh
kar ena it u,
pera wat
ber sa ma ± sa ma dengan k lien k embali menyusun tujuan yang dihara pkan da pat diuk ur . Mes k ipun f akt or ± f akt or ini diidentifikasi pada f akt or ini har us dinilai lagi pada per encanaa n k lien pulang.
ta ha
ta ha p
pengka jian, teta pi
p evaluasi ter uta ma saat per sia pan /
Page
| 69
K r itis dala m evaluasi berarti evaluasi dilak ukan secara ber hati ± hati da n per inci. t er
Hal ini mer upaka n k unci dar i k eber hasilan evaluasi penca paian tujuan.
Ada pun tujuan melak ukan pencatatan hasil evaluasi adalah sebagai ber ik ut : 1. Menilai penca paian kr iter ia hasil dan tujuan. 2. Mengidentifikasi var ia bel ± v yng memengar uhi penca paia n ar ia bel a tujuan.
3. Membuat k eputusan a paka h r enca na asuhan dit er uskan atau dihentikan. 4. Melanjutka n, memodifikasi, atau mengak hir i r encana.
JENIS ± JENIS EVALUASI
Evaluasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai ber ik ut ; 1. Evaluasi for matif : Evaluasi ini mengga mbarka n hasil obser vasi dan analisis pera wat ter hada p r espons k lien t er ha da p r espons k lien
segera setelah tindaka n. Biasanya
digunaka n dala m catata n k epera watan. 2. Evaluasi sumatif Mengga mbarka n r eka pitulasi dar i obser vasi dan analisis status k esehata n k lien
dala m satu per iode. Evaluasi sumatif menjelaskan perk embanga n
k ondisi
dengan menilai a paka h hasil yang dihara pkan telah terca pai.
Pera wat menggunaka n pendok umentasian dar i pengka jian dan
kr iter ia
hasil yang dihara pkan sebagai dasar untuk menulis evaluasi sumatif. Tanpa infor masi ini, evaluasi sumatif tidak mungk in da pat dilak ukan. Evaluasi ini ber bentuk
catata n
narat if. Untuk evaluasi sumatif k husus,
da pat dik embangkan dala m bentuk diagra m (chart ). La pora n / pencatata n da pat dilak ukan per minggu atau per bulan.
Ber ik ut ini adalah tipe ± tipe evaluasi yang dilak ukan dala m suatu pr oses k epera wata n.
1. Evaluasi tujuan
Page
| 70
Focus pada hasil, tujuan k epera watan (mana tujuan yang terca pai), da n tingkat k epuasa n k lien ter hada p a suha n k epera wata n
yang diber ikan.
2. Evaluasi pr oses Fok us pada bagaimana pr oses asuhan k epera wata n diber ikan. Apaka h pengka jian dengan baik , k onsist en,
a paka h
int er ver ensi dilak uka n secara
dan a paka h tujuan telah terca pai.
3. Evaluasi str uktur Fok us pada per sia pan lingk ungan di ma na
a suha n
k epera wata n
diber ikan (pera latan, lingk ungan, pola, staf, dan k omuni kasi).
Page
| 71
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien HARI / TANGGAL R a bu, 25 Agustus 2010
WAKTU 10:00
: Tn. KT
Dx / Int 3
10:10
Umur IMPLEMENTASI
1. Menda p atkan k ultur dar i drainase luka s aat masu k . Hasil : Kultur diambil untuk pemer ik saan La b 2. Mengamati tanda-tanda hiper sensitivitas, seperti pr ur itus, urtikar ia, r ua m. Hasil: Ter da pat pr ur itus, urtikar ia da n r uam
: 47 Tahun HARI / TANGGAL R a bu, 25 Agustus 2010
3. Mer endam kak i d alam air ster il pa da suhu kamar dengan lar utan betadine tiga kali sehar i selama 15 menit. Hasil : Ulk us menja di ber sih
10:15
4. Mengka ji ar ea luka setia p kali mengganti balutan. Hasil : belum ter bentuk gra nulasi dan masih ada pus 5. Memijat ar ea sek itar sisi luka. Hasil : Pasien masih da pat merasaka n pijatan 6. Membalut luka denga n kasa k er ing ster il, mengunaka n plester k ertas. Hasil : k elemb a pan ulk us ter ja ga
10:30
10:40 10:50
Ruangan
:C
EVALUASI S : - Pasien belum merasa nyama n setela h luka diber sih kan. O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam, belum t er bentuk granulasi, ter da pat pus da n ber bau busuk . - Ulk us menjadi ber sih - Belum ter bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber b au busuk . - Pasien masih da p at merasaka n pijatan - K adar gula dara h mengalami per uba han mendekati nor mal. - Nyer i berk ura ng. - Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut A : - M asalah teratasi belum teratasi. P : - Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9)
Page
| 72
7. Member ikan 15 unit insulin Humulin N SC pada pagi har i setela h contoh dara h har ian dia mbil. Hasil : K adar gula dara h mengalami per uba han
11:00
8. Member ikan di k lok sasilin 500 mg per oral se tia p 6 jam, mulai jam 10 malam. Hasil : Nyer i be rada pada skala 7 10:00 9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut 17:30
R a bu, 25 Agustus 2010
12:00
2
1. Menda p atkan r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubungan dengan lama nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluaran ur ine ya ng sangat ber lebihan. R a bu, 25 Hasil : Lamanya muntah sudah 6 bula n yang lalu Agustus 2010 da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml 2. Mengobser vasi tanda-tanda vital. Hasil : Suhu tubuh = 380 C Denyut N di = 80 kali /menit
S: Pasien belum meras a nyaman O : TTV - Suhu tubuh : 380 C - Tekanan dara h : 155/90 mmhg - Nadi : 80 kali/M - Per na pasan : 24 kali -Per na pasan k usmaul da n ber bau k eton k ulit k -W h d b gi
Page
| 72
7. Member ikan 15 unit insulin Humulin N SC pada pagi har i setela h contoh dara h har ian dia mbil. Hasil : K adar gula dara h mengalami per uba han
11:00
8. Member ikan di k lok sasilin 500 mg per oral se tia p 6 jam, mulai jam 10 malam. Hasil : Nyer i be rada pada skala 7 10:00 9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut 17:30
R a bu, 25 Agustus 2010
12:00
08:00
2
1. Menda p atkan r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubungan dengan lama nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluaran ur ine ya ng sangat ber lebihan. R a bu, 25 Hasil : Lamanya muntah sudah 6 bula n yang lalu Agustus 2010 da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml 2. Mengobser vasi tanda-tanda vital. Hasil : Suhu tubuh = 380 C Denyut Na di = 80 kali /menit Per naf asan = 24 kali /menit Tekana n Darah = 155/90 mmHg 3. Mengobser vasi pola na p as seperti ada nya per na pasan k usmaul atau per na pas yang ber b au k et on.
S: Pasien belum meras a nyaman O : TTV - Suhu tubuh : 380 C - Tekanan dara h : 155/90 mmhg - Nadi : 80 kali/M - Per na pasan : 24 kali -Per na pasan k usmaul da n ber bau k eton -War na k ulit k emerahan pada bagian ulk us dan pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal -Nadi per ifer cepat, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis dan membran muk osa lemba b -Intak e 2500 ml, out put 2100 ml, berat
Page
Hasil : Per na pasan k usmaul dan ber b a u k eton 13:30 4. Mengobser vasi war na k ulit, atau k elemb a pannya. Hasil : War na k ulit k emerahan pa da bagia n ulk us da n pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal
08:30
14:15
08:00
14:45
5. Mengka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membran muk osa. Hasil : Nadi per ifer 80 kali/M, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis da n membra n muk osa lemba b 6. Mema ntau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml 7. Mempertahanka n untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/har i dala m batas ya ng da p at ditolera nsi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber ika n. Hasil : Cairan dalam tubuh menja di banyak 8. Meningkatkan lingk unga n ya ng da pat menimbulkan ras a nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. k ti ka diselimuti H sil : P sien me
| 73
jenis ur ine 1100 ml - Cairan dala m tubuh menjadi banyak - Pasien merasa nyaman k etika diselimuti -Fungsi penglihatan ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam munta 3 kali/jam dan distensi la mbung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)
Page
Hasil : Per na pasan k usmaul dan ber b a u k eton 13:30 4. Mengobser vasi war na k ulit, atau k elemb a pannya. Hasil : War na k ulit k emerahan pa da bagia n ulk us da n pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal
08:30
14:15
08:00
14:45
5. Mengka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membran muk osa. Hasil : Nadi per ifer 80 kali/M, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis da n membra n muk osa lemba b 6. Mema ntau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml 7. Mempertahanka n untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/har i dala m batas ya ng da p at ditolera nsi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber ika n. Hasil : Cairan dalam tubuh menja di banyak
| 73
jenis ur ine 1100 ml - Cairan dala m tubuh menjadi banyak - Pasien merasa nyaman k etika diselimuti -Fungsi penglihatan ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam munta 3 kali/jam dan distensi la mbung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)
8. Meningkatkan lingk unga n ya ng da pat menimbulkan ras a nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. Hasil : Pasien merasa nya man k etika diselimuti 9. Mengka ji adanya per uba han mental/sensor i. Hasil : Fungsi penglihatan ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata
10:00 10. Mencatat hal-hal yang dila porka n seperti mual,
Page
| 74
nyer i a bdomen, muntah dan distensi lambung. Hasil : mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam, munta 3 kali/jam da n distensi la mbung 20 kali/M 09:00
11. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
09:00
1. Member ikan maka n cair yang mengandung zat maka nan (nutr ien) dan elektr olit dengan segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ian cairan melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat S : Pasien belum merasa baika n
17:30
R a bu, 25 Agustus 2010
08:00
2. Menimba ng berat ba dan tia p har i dengan indikasi. Hasil : berat ba dan 65 Kg
atau
sesuai
3. Menentukan pr ogra m diet da n pola maka n pasien R a bu, 25 da n membandingka n maka nan ya ng da pat Agustus 2010 diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 4. Mengausk ultasi bising usus, mencatat ada nya t k embung, mu l, i bdomen ata
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biskan 1/4 por si maka nan yangdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi dengan sika p -Keluar ga p asien im /membe ika espon positif
Page
| 74
nyer i a bdomen, muntah dan distensi lambung. Hasil : mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam, munta 3 kali/jam da n distensi la mbung 20 kali/M 09:00
11. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
09:00
1. Member ikan maka n cair yang mengandung zat maka nan (nutr ien) dan elektr olit dengan segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ian cairan melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat S : Pasien belum merasa baika n
17:30
R a bu, 25 Agustus 2010
08:00
08:45
2. Menimba ng berat ba dan tia p har i dengan indikasi. Hasil : berat ba dan 65 Kg
atau
sesuai
3. Menentukan pr ogra m diet da n pola maka n pasien R a bu, 25 da n membandingka n maka nan ya ng da pat Agustus 2010 diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 4. Mengausk ultasi bising usus, mencatat ada nya nyer i a bdomen atau per ut k embung, mual, muntaha n maka nan yang belum sempat dicer na, mempertaha nka n k eadaan rasa sesuai denga n indikasi. Hasil : Bising usus 20 kali/M, mual se r ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m.
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biskan 1/4 por si maka nan yangdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi dengan sika p -Keluar ga p asien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut.
Page
08:30
09:00
17:00
17:30
5. Melibatka n k eluar ga pasien pa da per encanaa n makanan ini sesuai dengan indikasi. Hasil : k eluar ga mena ngga pi denga n sika p positif 6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
| 75
Page
5. Melibatka n k eluar ga pasien pa da per encanaa n makanan ini sesuai dengan indikasi. Hasil : k eluar ga mena ngga pi denga n sika p positif
08:30
| 75
Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
09:00
17:00
17:30
Page
| 76
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien HARI /
WAKTU
Dx /
: KT
Umur IMPLEMENTASI
: 47 Tahun HARI /
Ruangan EVALUASI
:C
Page
| 76
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN Nama Klien HARI / TANGGAL
WAKTU
: KT
Dx / Int
Umur IMPLEMENTASI
: 47 Tahun HARI / TANGGAL
Ruangan EVALUASI
Page
K a mis, 26 Agustus 2010
10:00
3
1.
Menda patka n k ultur dar i dra inase luka saat K amis, 26 Agustus 2010 masu k .
:C
| 77
S : - Pasien belum merasa nya man setela h luka diber sih kan.
Hasil : Kultur diambil untuk pemer ik saan La b Mengamati tanda-tanda hiper sensitivitas, seperti pr ur itus, urtikar ia, r uam. Hasil: Ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam 2. 10:10
Mer endam kak i dalam air ster il pada suhu kamar denga n l ar utan betadine tiga kali sehar i sela ma 15 menit. Hasil : Ulk us menjadi ber sih 3.
10:15
Mengka ji ar ea luka setia p kali mengga nti balutan. Hasil : Belum ter bentuk granulasi dan masih a da pus 5. Memij at ar ea sek itar sisi luka. Hasil : Pasien masih da pat merasaka n pijatan 4.
10:30
10:40 Membalut luka denga n kasa mengunaka n plester k ertas. Hasil : k elemba pan ulk us ter ja ga 6.
10:50 ka
k er ing
ster il,
O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam, belum t er bentuk gra nulasi, ter da pat pus da n ber bau busuk . - Ulk us menjadi ber sih - Belum ter bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber b au busuk . - Pasien masih da p at merasaka n pijatan - K adar gula dara h mengalami per uba han mendekati nor mal. - Nyer i berk ura ng. - Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut A : - Masalah teratasi belum teratasi. P : - Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 da n 9)
Page
K a mis, 26 Agustus 2010
10:00
3
1.
Menda patka n k ultur dar i dra inase luka saat K amis, 26 Agustus 2010 masu k .
| 77
S : - Pasien belum merasa nya man setela h luka diber sih kan.
Hasil : Kultur diambil untuk pemer ik saan La b Mengamati tanda-tanda hiper sensitivitas, seperti pr ur itus, urtikar ia, r uam. Hasil: Ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam 2. 10:10
Mer endam kak i dalam air ster il pada suhu kamar denga n l ar utan betadine tiga kali sehar i sela ma 15 menit. Hasil : Ulk us menjadi ber sih 3.
10:15
Mengka ji ar ea luka setia p kali mengga nti balutan. Hasil : Belum ter bentuk granulasi dan masih a da pus 5. Memij at ar ea sek itar sisi luka. Hasil : Pasien masih da pat merasaka n pijatan 4.
10:30
10:40 Membalut luka denga n kasa mengunaka n plester k ertas. Hasil : k elemba pan ulk us ter ja ga 6.
k er ing
ster il,
O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam, belum t er bentuk gra nulasi, ter da pat pus da n ber bau busuk . - Ulk us menjadi ber sih - Belum ter bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber b au busuk . - Pasien masih da p at merasaka n pijatan - K adar gula dara h mengalami per uba han mendekati nor mal. - Nyer i berk ura ng. - Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut A : - Masalah teratasi belum teratasi. P : - Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 da n 9)
10:50 Member ikan 15 unit insulin Humulin N SC pada pagi har i setelah contoh darah har ia n dia mbil. Hasil : K adar gula dara h mengalami per ubahan 7. 11:00
8.
Member ikan dik lo k sasilin 500 mg per oral setia p 6 jam, mulai jam 10 malam.
Page
| 78
Hasil : Nyer i be rada pa da skala 6 9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
10:00
17:30
K a mis, 26 Agustus 2010
12:00
2
1. Menda patka n r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubunga n denga n la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluara n u r ine yang sangat ber lebiha n. K amis, 26 Hasil : Lama nya muntah sudah 6 bula n yang lalu Agustus 2010 da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml
3.
Mengobse r vasi tanda-tanda vital. 0
08:00
Hasil : Suhu tubuh = 37,5 C Denyut Na di = 80 kali /menit Per na f asan = 22 kali /menit Tekana n Darah = 140/80 mmHg 4.
Mengobser vasi pola na pas seperti k ul ata
a danya
S: Pasien belum merasa nyama n O : TTV 0 - Suhu tubuh : 37,5 C - Tekanan dara h : 140/80 mmhg - Nadi : 80 kali/M - Per na pasan : 22 kali -Per na pasan vesik uler dan ber bau k eton -War na k ulit k emera ha n pa da bagia n ulk us da n pu catsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal -Nadi per ifer cepat, pengisian ka piler tidak bai k , tugor k ulit tidak elastis da n membran muk osa lemba b -Intak e 2600 ml, out t 2000 ml, berat
Page
| 78
Hasil : Nyer i be rada pa da skala 6 9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
10:00
17:30
K a mis, 26 Agustus 2010
12:00
2
1. Menda patka n r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubunga n denga n la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluara n u r ine yang sangat ber lebiha n. K amis, 26 Hasil : Lama nya muntah sudah 6 bula n yang lalu Agustus 2010 da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml
3.
Mengobse r vasi tanda-tanda vital. 0
08:00
Hasil : Suhu tubuh = 37,5 C Denyut Na di = 80 kali /menit Per na f asan = 22 kali /menit Tekana n Darah = 140/80 mmHg Mengobser vasi pola na pas seperti a danya per na pasa n k usmaul atau per na pas yang ber ba u k eton. Hasil : Per na pasan vesik uler dan ber bau k eton 4.
13:30
k ulit, atau Mengobser vasi war na k elemba pa nnya. Hasil : War na k ulit k emera han pa da bagian ulk us
5.
S: Pasien belum merasa nyama n O : TTV 0 - Suhu tubuh : 37,5 C - Tekanan dara h : 140/80 mmhg - Nadi : 80 kali/M - Per na pasan : 22 kali -Per na pasan vesik uler dan ber bau k eton -War na k ulit k emera ha n pa da bagia n ulk us da n pu catsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal -Nadi per ifer cepat, pengisian ka piler tidak bai k , tugor k ulit tidak elastis da n membran muk osa lemba b -Intak e 2600 ml, out put 2000 ml, berat jenis ur ine 1100 ml - Cairan dala m tubuh menjadi ba nyak - Pasien merasa nya man k etika diselimuti -Fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata
Page
da n pucatsecara umum, nor mal
08:30
k elemba pan
k ulit
Mengka ji andi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membra n muk osa. Hasil : Nadi per ifer 80 kali/M, pengisia n ka piler tidak bai k , tugor k ulit tidak elastis dan membran muk osa lemba b 7. Memantau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 2000 ml, berat jenis ur ine 1100 ml 6.
14:15
08:00
Mempertahanka n untuk member ika n cairan paling sedik it 2500ml/har i dalam b atas yang da pat ditoleransi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber i kan. Hasil : Cairan dala m tubuh menja di banyak 8.
14:45 Meningkatka n lingk ungan yang da pat menimbulkan ras a nyama n. Selimuti pasien dengan selimut tipis. Hasil : Pasien merasa nya ma n k etika diselimuti 9.
10. Mengka ji d
ub h
tal/senso
i.
| 79
-Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/jam dan distensi lambung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)
Page
da n pucatsecara umum, nor mal
08:30
k elemba pan
k ulit
-Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/jam dan distensi lambung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
Mengka ji andi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membra n muk osa. Hasil : Nadi per ifer 80 kali/M, pengisia n ka piler tidak bai k , tugor k ulit tidak elastis dan membran muk osa lemba b 7. Memantau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 2000 ml, berat jenis ur ine 1100 ml 6.
14:15
| 79
A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)
Mempertahanka n untuk member ika n cairan paling sedik it 2500ml/har i dalam b atas yang da pat ditoleransi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber i kan. Hasil : Cairan dala m tubuh menja di banyak
08:00
8.
14:45 Meningkatka n lingk ungan yang da pat menimbulkan ras a nyama n. Selimuti pasien dengan selimut tipis. Hasil : Pasien merasa nya ma n k etika diselimuti 9.
10. Mengka ji adanya per uba han mental/sensor i. Hasil : Fungsi penglihatan ka bur jika tidak menggunakan kaca mata
10:00
11. Mencatat hal-hal yang dila porkan seperti mual, nyer i a bdomen, muntah dan distensi la mbung.
Page
| 80
Hasil : mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 aj m, munta 3 kali/ja m da n distensi la mbung 20 kali/M
09:00
12. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
09:00
Member ikan maka n cair yang menga ndung zat maka nan (nutr ien) da n elektr olit denga n segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ian caira n melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat 1.
17:30
Menimbang berat badan tia p har i denga n indikasi. Hasil : berat bada n 65 Kg 2.
K a mis, 26 Agustus 2010
08:00
atau
sesuai
1 Menentukan pr ogra m diet dan pola maka n pasien da n memba ndingkan maka nan yang da p at diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 3.
S : Pasien belum merasa baika n
K amis, 26 Agustus 2010
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biska n 1/4 por si maka na n ya ngdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi deng an sika p -Kelu sien mene im /membe ika
Page
| 80
Hasil : mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 aj m, munta 3 kali/ja m da n distensi la mbung 20 kali/M
09:00
12. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
09:00
Member ikan maka n cair yang menga ndung zat maka nan (nutr ien) da n elektr olit denga n segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ian caira n melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat 1.
17:30
Menimbang berat badan tia p har i denga n indikasi. Hasil : berat bada n 65 Kg 2.
K a mis, 26 Agustus 2010
08:00
atau
sesuai
1 Menentukan pr ogra m diet dan pola maka n pasien da n memba ndingkan maka nan yang da p at diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 3.
Mengausk ultasi bising usus, mencatat adanya nyer i a bdomen atau per ut k embung, mual, muntahan maka na n yang belum sempat dicer na, mempertahanka n k eadaan rasa sesuai denga n indikasi. Hasil : Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i 4.
08:45
08:30
S : Pasien belum merasa baika n
K amis, 26 Agustus 2010
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biska n 1/4 por si maka na n ya ngdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi deng an sika p -Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
A : Masalah belum teratasi.
Page
a bdomen tia p
2 jam.
Melibatka n k eluar ga pasien pada pe r encanaan maka na n ini sesuai dengan indikasi. Hasil : k eluar ga menangga pi deng an sika p positif 5.
09:00
6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
17:00
17:30
P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
| 81
Page
a bdomen tia p
2 jam.
| 81
P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
Melibatka n k eluar ga pasien pada pe r encanaan maka na n ini sesuai dengan indikasi. Hasil : k eluar ga menangga pi deng an sika p positif 5.
09:00
6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n pe rawat ter sebut
17:00
17:30
Page
FAKULTAS
| 82
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : KT HARI / TANGGAL
WAKTU
Dx / Int
Umur : 47 Tahun IMPLEMENTASI
HARI / TANGGAL
Ruangan EVALUASI
:C
Page
FAKULTAS
| 82
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : KT HARI / TANGGAL
WAKTU
Dx / Int
Umur : 47 Tahun IMPLEMENTASI
HARI / TANGGAL
Ruangan EVALUASI
Page
Jumat, 27 Agustus 2010
10:00
10:10
10:15
10:30
10:40
10:50
3
1. Menda patkan k ultur dar i drainase luka saat Jumat, 27 masu k . Agustus 2010 Hasil : Kultur diambil untuk pemer ik saan La b 2. Mengamati tanda-tanda hiper sensitivitas, seperti pr ur itus, urtikar ia, r ua m. Hasil: Ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r ua m berk urang 3. Mer endam kak i d alam air ster il pa da suhu kamar dengan lar utan betadine tiga kali sehar i selama 15 menit. Hasil : Ulk us menjadi ber sih 4. Mengka ji ar ea luka setia p kali mengganti balutan. Hasil : Belum ter bentuk granulasi d a n m asih ada pus 5. Memijat ar ea sek itar sisi luka. Hasil : Pasien masih da pat merasaka n pijatan 6. Membalut luka denga n kasa mengunaka n plester k ertas. H sil : k elemb n ulk t j
k er ing
ster il,
:C
| 83
S : - Pasien belum merasa nya man setela h luka diber sih kan. O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam be rk urang, belum t er bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber bau busuk . - Ulk us menjadi ber sih - Belum ter bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber b au busuk . - Pasien masih da p at merasaka n pijatan - K adar gula dara h mengalami per uba han mendekati nor mal. - Nyer i berk urang. - Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut A : - M asalah teratasi belum teratasi. P : - Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 da n 9)
Page
Jumat, 27 Agustus 2010
10:00
3
1. Menda patkan k ultur dar i drainase luka saat Jumat, 27 masu k . Agustus 2010 Hasil : Kultur diambil untuk pemer ik saan La b 2. Mengamati tanda-tanda hiper sensitivitas, seperti pr ur itus, urtikar ia, r ua m. Hasil: Ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r ua m berk urang
10:10
3. Mer endam kak i d alam air ster il pa da suhu kamar dengan lar utan betadine tiga kali sehar i selama 15 menit. Hasil : Ulk us menjadi ber sih
10:15
4. Mengka ji ar ea luka setia p kali mengganti balutan. Hasil : Belum ter bentuk granulasi d a n m asih ada pus
10:30
5. Memijat ar ea sek itar sisi luka. Hasil : Pasien masih da pat merasaka n pijatan
10:40
6. Membalut luka denga n kasa mengunaka n plester k ertas. Hasil : k elemb a pan ulk us ter ja ga
10:50
k er ing
ster il,
S : - Pasien belum merasa nya man setela h luka diber sih kan. O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam be rk urang, belum t er bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber bau busuk . - Ulk us menjadi ber sih - Belum ter bentuk granulasi, ter da pat pus dan ber b au busuk . - Pasien masih da p at merasaka n pijatan - K adar gula dara h mengalami per uba han mendekati nor mal. - Nyer i berk urang. - Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut A : - M asalah teratasi belum teratasi. P : - Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 da n 9)
7. Member ikan 15 unit insulin Humulin N SC pada pagi har i setela h contoh dara h har ian dia mbil. Hasil : K adar gula darah mengalami per uba han mendekati nor mal
11:00
Page
Jumat, 27 Agustus 2010
10:00
8. Member ikan di k lok sasilin 500 mg per oral se tia p 6 jam, mulai jam 10 malam. Hasil : Nyer i be rada pada skala 5
17:30
9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
12:00
08:00
| 83
2
1. Menda patkan r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubungan dengan la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluaran ur ine yang Jumat, 27 sangat ber lebihan. Agustus 2010 Hasil : Lamanya muntah sudah 6 bula n yang lalu da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml 2. Mengobser vasi tanda-tanda vital. 0 Hasil : Suhu tubuh = 37 C Denyut Na di = 70 kali /menit Per naf asan = 20 kali /menit Tekana n Darah = 120/80 mmHg 3. Mengobser vasi k
pola na p as ul ata
seperti ada nya ng be b
| 84
S: Pasien belum meras a nyaman O : TTV - Suhu tubuh : 37 0 C - Tekanan dara h : 120/80 mmhg - Nadi : 70 kali/M - Per na pasan : 20 kali -Per na pasan vesik uler dan ber bau k eton -War na k ulit k emerahan pada bagian ulk us dan pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal -Nadi per ifer la mbat, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis dan k memb lemb b
Page
Jumat, 27 Agustus 2010
10:00
8. Member ikan di k lok sasilin 500 mg per oral se tia p 6 jam, mulai jam 10 malam. Hasil : Nyer i be rada pada skala 5
17:30
9. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
12:00
08:00
13:30
2
1. Menda patkan r iwa yat pasien/orang ter dekat sehubungan dengan la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluaran ur ine yang Jumat, 27 sangat ber lebihan. Agustus 2010 Hasil : Lamanya muntah sudah 6 bula n yang lalu da n pengeluara n ur ine 10 kali/har i dengan volume 100 ml 2. Mengobser vasi tanda-tanda vital. 0 Hasil : Suhu tubuh = 37 C Denyut Na di = 70 kali /menit Per naf asan = 20 kali /menit Tekana n Darah = 120/80 mmHg 3. Mengobser vasi pola na p as seperti ada nya per na pasan k usmaul atau per na pas yang ber b au k et on. Hasil : Per na pasan vesik uler da n ber bau k eton 4. Mengobser vasi war na k ulit, atau k elemb a pannya. Hasil : War na k ulit k emerahan pa da bagian ulk us da n pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal
| 84
S: Pasien belum meras a nyaman O : TTV - Suhu tubuh : 37 0 C - Tekanan dara h : 120/80 mmhg - Nadi : 70 kali/M - Per na pasan : 20 kali -Per na pasan vesik uler dan ber bau k eton -War na k ulit k emerahan pada bagian ulk us dan pucatsecara umum, k elemba pan k ulit nor mal -Nadi per ifer la mbat, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis dan membran muk osa lemba b -Intak e 2700 ml, out put 1900 ml, berat jenis ur ine 1100 ml - Cairan dala m tubuh menjadi banyak - Pasien merasa nyaman k etika diselimuti -Fungsi penglihatan ka bur jika tidak
Page
| 85
08:30
5. Mengka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membran muk osa. Hasil : Nadi per ifer 70 kali/M, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis da n membra n muk osa lemba b
menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam munta 3 kali/jam dan distensi la mbung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
14:15
6. Mema ntau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 1900 ml, berat jenis ur ine 1100 ml
A : Masalah belum teratasi.
08:00
14:45
7. Mempertahanka n untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/har i dala m batas ya ng da p at ditolera nsi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber ika n. Hasil : Cairan dalam tubuh menja di banyak 8. Meningkatkan lingk unga n ya ng da pat menimbulkan ras a nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. Hasil : Pasien merasa nya man k etika diselimuti 9. Mengka ji adanya per uba han mental/sensor i. Hasil : Fungsi penglihatan ka bur jika tidak
10:00
aka
kaca
ata
P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 da n 11)
Page
| 85
08:30
5. Mengka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membran muk osa. Hasil : Nadi per ifer 70 kali/M, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elastis da n membra n muk osa lemba b
menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam munta 3 kali/jam dan distensi la mbung 20 kali/M Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
14:15
6. Mema ntau intak e out put, catat berat jenis ur ine. Hasil : Intak e 2500 ml, out put 1900 ml, berat jenis ur ine 1100 ml
A : Masalah belum teratasi.
7. Mempertahanka n untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/har i dala m batas ya ng da p at ditolera nsi jantung jika pemasu kan caira n melalui oral sudah da pat diber ika n. Hasil : Cairan dalam tubuh menja di banyak
08:00
P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 da n 11)
8. Meningkatkan lingk unga n ya ng da pat menimbulkan ras a nyaman. Selimuti pasien dengan selimut tipis. Hasil : Pasien merasa nya man k etika diselimuti
14:45
10:00
9. Mengka ji adanya per uba han mental/sensor i. Hasil : Fungsi penglihatan ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata
09:00
10. Mencatat hal-hal yang dila porka n seperti mual, nyer i a bdomen, muntah dan distensi lambung. Hasil : mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam, munta 3 kali/jam da n distensi la mbung 20 kali/M
Page
| 86
11. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut 09:00
1. Member ikan maka n cair ya ng mengandung zat maka nan (nutr ien) dan elektr olit dengan segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ia n caira n melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat
17:30
S : Pasien belum merasa baika n 2. Menimba ng berat ba dan tia p har i dengan indikasi. Hasil : berat ba dan 65 Kg
Jumat, 27 Agustus 2010
08:00
08:45
1
atau
sesuai
Jumat, 27 3. Menentukan pr ogra m diet da n pola maka n pasien Agustus 2010 da n membandingka n maka nan ya ng da pat diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 4. Mengausk ultasi bising usus, mencatat ada nya nyer i a bdomen atau per ut k embung, mual, muntaha n maka nan yang belum sempat dicer na, rtah ka k d i deng
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biskan 1/4 por si maka nan ya ngdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi dengan sika p -Keluar ga p asien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
Page
| 86
11. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut 09:00
1. Member ikan maka n cair ya ng mengandung zat maka nan (nutr ien) dan elektr olit dengan segera jika pasien sudah da pat mentoleransinya melalui pember ia n caira n melalui oral. Hasil : Cairan dalam tubuh meningkat
17:30
S : Pasien belum merasa baika n 2. Menimba ng berat ba dan tia p har i dengan indikasi. Hasil : berat ba dan 65 Kg
Jumat, 27 Agustus 2010
08:00
08:45
1
atau
sesuai
Jumat, 27 3. Menentukan pr ogra m diet da n pola maka n pasien Agustus 2010 da n membandingka n maka nan ya ng da pat diha bis pasien. Hasil : Member ika n ¼ por si maka nan 4. Mengausk ultasi bising usus, mencatat ada nya nyer i a bdomen atau per ut k embung, mual, muntaha n maka nan yang belum sempat dicer na, mempertaha nka n k eadaan rasa sesuai denga n indikasi. Hasil : Bising usus 20 kali/M, mual se r ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m.
08:30 5. Melibatka n k eluar ga pasien pa da per encanaa n makanan ini sesuai dengan indikasi.
O: - Cairan dalam tubuh meningkat - Berat ba dan : 65 k g - Pasien da p at mengha biskan 1/4 por si maka nan ya ngdiber ikan - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 jam. - Keluar ga menangga pi dengan sika p -Keluar ga p asien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n perawat ter sebut
A : Masalah belum teratasi. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
Page
Hasil : k eluar ga mena ngga pi denga n sika p positif 09:00
17:00
17:30
6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
| 87
Page
Hasil : k eluar ga mena ngga pi denga n sika p positif 09:00
6. Member ikan health education Hasil : Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif dengan tindaka n perawat ter sebut
17:00
17:30
Page
| 88
TAHAP PENCATATAN DAN PELAPORAN DOKUMENTASI DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing : Angela R. Na pitupulu, S.Kep., Ns
| 87
Page
| 88
TAHAP PENCATATAN DAN PELAPORAN DOKUMENTASI DALAM PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Dosen Pembimbing : Angela R. Na pitupulu, S.Kep., Ns
Disusun oleh Kelompo k 1
Tr ia R afiqah Amba
(09061008)
Ivone Pande
(09061013)
Desak M. S. Astuti
(09061017)
Nolinsia Tani
(09061020)
Fra ntika K awilara ng (09061024) Mar ia Theis
(09061026)
Fer nando Hengk elar e (09061030) Grace
Kinsale
(09061041)
Lani Maka minang
(09061043)
Masye Mana ha mpi
(09061044)
Feine Dauhan
(09061054)
Deti H. Nusaly
(09061060)
Nof r iendy Sa Olivia Salama
poh
(08061077) (08061011 )
Page
| 89
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENCATATAN/DOKUMENTASI
I.
PENGERTIAN Dok umenta si
ada la h
diandalkan sebagai
suatu yang ditulis
catata n
ata u
dicetak ,
k emudia n
bukti bagi ora ng yang ber wena ng, da n
mer upaka n bagian dar i praktik pr ofesional. Catatan
a da lah
k omuni kasi
tert ulis
per manen
yang
mendok umenta sikan infor masi yang r elevan dengan mana jemen pera wata n k esehata n k lien,
sebagai contoh, catata n atau bagan k linik .
Dok umenta si bukan hanya syarat untuk akr editasi, teta pi juga syarat huk um di
tata na n
mer upaka n suatu
pera watan
catata n
k esehata n.
otentik
ata u
Dok umentasi secara umum
semua warkat
buktikan dala m per soalan huk um. Dar i fok us member ikan
catata n
t enta ng
a sli
yang da pat di
k epera wata n,
penggun aa n pr oses
dok umenta si
k epera wata n
untuk
member ikan pera watan pasien secara individual. Har us diingat bahwa, dar i segi huk um, jika
k eja dia n/akt ivita s
t idak
di dok umentasika n berart i
jadi atau tidak k eja dia n/akt ivita s ter sebut t idak t er a wa l
dilak ukan. Pengka jia n
dicatat dala m r iwayat pasien atau data dasar pasien.
Pengertian Dok umenta si Kepera watan Menur ut Ahli: 1.
Kozier dan ERB. Metode
sistemat is untuk mengidentifikasi
mengimplementa si
strategi
pemecahan
k lien,
masalah
mer encanaka n, mengevaluasi
efektifitas dar i tindaka n k epera watan yang telah diber ikan. 2.
Ellis dan Nowlis. Metode pemeca han masih dalam ask ep yang telah diber ikan meliputi 4 langkah : pengka jian, per encanaan, implementa si dan evaluasi.
3.
Whole.
Page
Sek elompok
t indaka n
yang
dilak ukan
untuk
| 90
menentukan,
mer encanaka n, mengimplementasi dan mengevaluasi ask ep. 4.
Jieger Pr oses pemeca han masalah dan di tera pkan un tuk menga mbil k eputusa n t entang ask ep
pada k lien yang meliputi 5 langkah pr oses k epera wata n:
pengka jian, diagnosa, per encanaa n, implemenatasi dan evaluasi.
Identifikasi masalah/k ebutuhan pasien da n per encanaa n pera wata n pasien di di
catat
catat
dala m r encana pera watan. Implementasi r encana pera wata n
dala m
catata n
k ema jua n
ata u
pera watan da pat di dok umenta sikan dala m
flowsheet . Ak hir nya evaluasi catata n k ema jua n
atau r enca na
pera watan.
II.
FUNGSI DOKUMENTASI
Fungsi dar i dok umentasi
a da la h
sebagai ber ik ut :
1.
Penunjang pelak sanaa n mutu asuhan k epera watan
2.
Sebagai ak unta bilitas tentang a pa yang dilak ukan oleh seora ng pera wat k epada pasiennya.
3.
Bukti secara pr ofesional, legal, dan da pat diperta nggung j awa bkan.
III.
TUJUAN DOKUMENTASI Tujuan sistem dok umenta si adalah untuk :
1.
Memf asilitasi pember ian pera watan pasien yang berk ualitas.
2.
Memastikan dok umentasi k ema juan ya ng berk enan dengan hasil yang ber fok us pada pasien.
3.
Memf asilitasi k onsistensi antar disiplin dan k omunikasi tujuan da n k ema jua n
IV.
pengobatan.
ASPEK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN Dok umenta si legal yang isinya mer upakan
k lien
k ondisi
perk embanga n
ditulis dala m bentuk chart .Catatan pasien mer upaka n suatu dok umen
yang legal, dar i status sehat sak it pasien pada saat la mpau, sekarang, dala m
| 91
Page
bentuk tulisan, y ang mengga mbarka n Umumnya
catatan
diagnosa
k epera wata n
k era wata n
yang diber ikan
bebera pa baik
r enca na
r enca na
dan medik ,
r espons
pasien
t er ha da p
asuha n
dan r espons ter hada p pengobatan serta ber isi
untuk inter vensi lebih lanjutan. Kebera daa n do k umenta si
a ntara
catata n
maupun la pora n
aka n
sangat membant u
sesa ma pera wat maupun disiplin ilmu l ain
dala m
pengobatan.
Chart memuat segala pr oses dan perk emba ngan secara
y ang diber ikan.
pasien ber isi infor masi yang mengidentifikasi masalah,
ber bentuk
k omuni kasi
a suha n k epera wata n
ak urat.
k lien
yang ditulis
Chart mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penyedia data
mengenai k lien dan la pora n ya ng da pat menjaga sta ndar pelayanan.
K atagor i infor masi yang biasanya masuk dala m s tatus (chart ) p asien adala h : y
Data demogra fik
y
Riwa yat k esehatan dan pemer ik saan fisik
y
For mulir per setujuan
y
Diagnosa
y
Pengobatan
y
Catatan perk embangan /k ema juan
y
Catatan secara berk esina mbungan (flow sheet)
y
Catatan pera wat
y
Kebera daa n dok umentasi baik ber bentuk akan
sangat membantu
catata n
dala m berk omuni kasi
maupun la pora n
baik antara sesa ma
pera wat maupun lembara n tindaka n (treatment ) y
Catatan la borat or ium
y
La pora n r ontgen ( X ± ra y )
y
Ringkasan pasien pulang
Ada pun k omponen- k omponen dar i data yang legal adalah : 1.
Kondisi fisik , mental dan emosional.
2.
Pengka jian , obser vasi, status k esehatan, dan hasil la borat or ium.
Page
| 92
3.
Per ilak u.
4.
Respon ter hada p stimulus, per ubahan visual dan pendengara n, r espon ver bal
t er hada
p
pe rta nyaa n,
r espon
ter ha da
p ling k unga n, da n
per ubahan per ilak u. 5.
Asuhan k epera watan tera peutik .
6.
Pera wat yang r utin, k ontr ol nyer i, tera pi dara h, dan penggantian caira n intra vena.
7.
Pengawasan asuhan k epera watan.
8.
Memotor
akt ivita s
motor ik ,
kar diovask uler , caira n
ta nda-ta nda
vital, status neuor ologi,
dan nutr isi.
9.
Respon k lien ter hada p tera pi.
10.
Keseimbangan
caira n, k onsumsi
maka nan, intake dan output , status
sirk ulasi dan per na pasan, serta edukasi dan nyer i.
B.
PRINSIP-PRINSIP PENCATATAN / DOKUMENTASI
Pr insip pencatatan ditinjau dar i dua segi yaitu: dar i segi isi maupun t ek nik pencatata n.
I. ISI PENCATATAN
1.
Mengandung Nilai Administratif Misalnya
ra ngkaia n
k epera wata n
mer upaka n
pendok umenta sian a lat
k egiata n
pelayana n
pembelaa n yang s ah ma naka la ter jadi
gugatan. 2.
Mengandung Nilai Huk um Misalnya
catata n
medis
k esehata n
sebagai pega ngan huk um bagi
Kepera wata nda pat dijadika n
r uma h
sak it, petugas
k esehata n,
maupun pasien. 3.
Mengandung Nilai Keuangan Kegiatan pelayanan medis Kepera watanaka n mengga mbarka n tinggi r enda hnya
biaya pera wata n yang mer upaka n sumber per encanaa n
k eua nga n r uma h sak it.
Page
4.
| 93
Mengandung Nilai Riset Pencatatan menga ndung data,
ata u
infor masi,
digunaka n sebagai objek penelitian,
kar ena
ata u
bahan yang da pat
dok umenta si mer upaka n
infor masi yang ter jadi di masa lalu. 5.
Mengandung Nilai Edukasi Pencatatan medis Kepera wata nda pat digunaka n sebagai r efer ensi
ata u
bahan penga jara n di bidang pr ofesi si pemaka i.
II. TEKNIK PENCATATAN
1.
Menulis nama pasien pada setia p halama n catata n pera wat.
2.
Muda h dibaca , sebaik nya menggunaka n tinta war na bir u atau hita m.
3.
Ak urat, menulis
catatan
selalu dimulai dengan menulis
ta ngga l,
wakt u
dan da pat diperca ya secara f akt ual. 4.
Ringkas, singkata n yang biasa digunaka n da n da pat diter ima, da pat dipaka i. Contoh : Kg untuk Kilogra m
5.
Pencatatan mencak up k eadaa n sekarang da n wakt u lampau.
6.
Jika t er jadi k esalahan pada saat pencatata n, cor et satu tulis kata
kali k emudia n
³salah´ diata snya serta paraf denga n jelas. Dilanjutka n
dengan infor masi yang benar ³jangan diha pus´. Validitas pencatata n akan r usak jika ada
7.
pengha pusan.
Tulis na ma jelas pada setia p hal yang telah dil ak ukan da n bubuhi ta nda ta nga n.
8.
Jika pencatata n ber sa mbung pada halama n bar u, tulis k emba li
ta ndata nga ni
da n
wakt u dan tanggal pada bagian halama n ter sebut.
III.JENIS-JENIS PENCATATAN
Ada dua jenis pencatatan : 1.
Catatan Pasien secara Tra disional Catatan p asien secara
tra disiona l
mer upaka n
catata n
pada sumber dima na setia p sumber mempunyai Sumber bisa dida pat dar i pera wat, dokter ,
yang ber or ientasi catata n
sendir i.
ata u t im k esehata n l a innya.
| 94
Page
Catatan
pera wat
pisah t er
perk embangan. Biasanya
dar i
catata n
catata n
dokter
dan
catata n
ditulis dala m bentuk naratif. Sist em
dok umenta si yang ber or ientasi pada sumber yang ditulis secara pisah-pisah t er
sulit menghubung kan
perk embangan pasien. Catata n ena m bagian, yaitu : r iwa yat
k ea daa n
tra disiona l
catatan k husus,
medi k , lembar identitas,
yang benar sesua i
umumnya mempunyai
lembar
catata n
dokter , lembar
catata n k epera wata n,
dan la pora n
k husus la innya.
2.
Catatan Ber or ientasi pada Masalah Pencatatan yang ber or ientasi pada masalah ber fok us pada masala h yang sedang diala mi pasien. Sistem ini perta ma
kali
diperk enalka n
oleh dr . Lawr ence Weed dar i USA, dimana dik embangkan satu sist em pencatata n dan pela pora n dengan penekanan pada pasien tentang segala per masalahannya. Secara menyelur uh sistem ini di k enal denga n na ma ³ Problem Oriented Method ´. Problem Oriented Method (POR) mer upaka n suatu alat yang efektif untuk membantu tim pasien,
k esehata n
mer encanaka n
t era
mengidentifikasi masalah-masala h pi,
gnosa, adi
penyuluhan,
serta
mengevaluasi dan mengka ji perk embangan pasien. POR adalah suatu k onsep,
maka disara nkan untuk membuat suatu for mat ya ng bak u.
Tia p pelayanan da pat menera pkan
k onsep
ini dan menyesuaika n
dengan k ebutuhan dan k ondisi setempat.
Komponen dasar POR ter dir i dar i empat bagian, yaitu : a.
Data Dasar :
sebelumnya.
identitas, k eluha n utama, r iwayat penyak it sekarang da n Riwayat
k esehata n
k eluar ga,
pemer ik saa n
fisik ,
la borat or ium, dan lain-lain, data dasar diper lukan ter gantung dar i unit atau
jenis
a suha n
k ebida nan aka n
b.
Daftar
yang
aka n
diber ikan, mis alnya: data dasar unit
ber beda dengan unit bedah.
Masalah: masalah pasien dida pat dar i hasil
ka jia n.
dasar masalah da pat ber upa gejala-gejala, k umpulan gejala,
Pencatata n ata u
hasil
Page
la borat or ium ium yang a bnor mal, masalah psik ologis, ologis, Masalah yang
a da
atau
| 95
masalah sosial.
mungk in in banyak sehingga per lu lu diatur menur ut
pr io ior itas masalah dengan member i nomor ,
ta ngga l
menyebutka n masalahnya. Daf tar tar member ika n
pencatata n, serta euntungan k eun
bagi
pera wat seba gai per en encana k epe epera wata n. c.
Rencana. Rencana . Rencana disesuaikan dengan tia p masalah yang ada. Dengan demi k ian pera wat da pat mer en encanaka n sesuai k ebu ebutuhan pasien.
d.
Catatan
Perkembangan
ber hubung hubungan denga n
Pasien . Pasien.
k ea daa n
Adalah
semua
catata n
ya ng
pasien sela ma dalam pera wata n. Pada
umumnya catatan ini ter di dir i dar i bebera pa maca m bentuk , antara lain :
low Sheet ) digunaka n untuk mencatat Catatan Berk esin esinambungan ( F low hasil obser vasi perawatan secara umum,
k hususny hususnya
pa da
k ea daa n
pasien yang ser ing ing ber ub ubah-ub ah denga n cepat.
Catatan secara Naratif (Notes if (Notes))
Catatan aka n Pulang/Sembuh ( Discharge Notes)
Dokter maupun pera wat membuat k esimpul esimpulan tentang k eadaa n pasien sela ma dira wat, baik mengenai per masalahan dan tindak lanjut yang dibutuhkan.
C.
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN (SUSUNAN PEN CATATAN)
Ada bebera pa bentuk for mat dok umen umentasi yang da pat digunaka n pera wat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah pasien
a ntara
lain: 1.
For mat Narat if For mat Naratif mer up upaka n for mat yang dipakai untuk mencatat perk emb embangan pasien dar i har i k e har i dalam bentuk nara si.
3.
For mat SOAP For mat SOAP umumnya digunaka n untuk pengka jian awal pasien. S: Subjective
Per ny nyataa n atau k eluh eluha n dar i pasien
O: Objective
Data
yang diobser vasi oleh pera wat
eluar ga. k elu
ata u
Page
A: Analisys A: Analisys
Kesimpulan dar i objektif dan subjektif
P: Planning P: Planning
Rencana
tindaka n
yang
aka n
| 96
dilak uka n
ber dasarkana nalisis
Contoh SOAP : TGL
30/6/01
WAKTU
MASALAH
Jam 14.00
Integritas kulit
S.O.A.P
S : pasien mengeluh rasa nyeri sekitar luka ketika dipalpasi O : pada balutan luka terlihat terlihat warna warna
jambu dan tidak berbau A : luka memperlihatkan tanda awal
dari penyembuhan P : teruskan perawatan luka.
Tanda tanga n : Zr Aminah 3.
For mat SOAPIER For mat SOAPIER lebih tepat digunaka n a pa bila r en encana pasien ada ya ng aka n
dir ub ubah dan pr oses oses evaluasi mulai dilak uka n.
S: Subjective
Per ny nyataa n atau k eluh eluha n pasien
O: Objective
Data yang diobser vasi
A: Analisis A: Analisis
Kesimpulan ber dasarkan data objektif dan subjektif
P: Planning P: Planning
Apa yang dilak ukan ter hada p masala h
I: Implementation I: Implementation
Bagaimana dilak ukan
E: Evaluation E: Evaluation
Respons pasien ter hada p tindaka n k epe eperawatan
R: Revised R: Revised
Apaka h r en encana k epe eperawatan aka n dir ub uba h
Page
Contoh
| 97
SOAPIER APIER ::
TGL
A
30/6/01
17.00
TU
MA
ALA
Luka
S.O.
:
S
Inf eksi
A.P.I.E.R
Pasien mengeluh nye i sekitar luka
k etika
dipalpasi O:Pada
balutan luka terlihat
ada
nanah dan
berbau A
4.
:
Ter jadi inf eksi pada luka
Teruskan perawatan luka
P
:
I
:
E
:
Luka masih bernanah
R
:
Ganti balutan men jadi 2 kali /hari
Basahi luka dengan NaCl 0,9
sesuai instruksi
Format DAR Format
dokumentasi asi
DAR
membantu perawat untuk menga tur
pemi pemik irannya dan member ikan struk tur yang dapa t meni meningkatkan pemecahan masal masalah yang krea tif . K omuni munikasi kasi yang terstruk tur akan mempermudah k onsi nsistensi ensi penyel penyelesai esaian masal masa lah di antara
ti m
kesehatan. D: Dat a.
Data
jek tif o b jek
dan
sub jek jek tif
yang
mendukung
masal masa lah A: Acti
Tindakan yang segera harus dil d ilakukan akukan
untuk
mengatasi as i masal masa lah R:
R esp espons
pasi pas ien
sekali seka ligusme gusmeli liha hat berhasil/ berhasil/tidak .
Contoh DAR : R :
terhadap t indakan
t indakan
yang
telah
perawa t dilakukan ilakukan
Page
TGL
WA TU
3/2/99
21.00
MASALA
Nyeri/Pain
D.
| 98
A. R
D : Pasien menangis ketika mau b.a k. karena merasa panas dan nyeri A : Diberikan Pyiridium 200 mg sesuai instruksi dokter R : Pasien masih kesakitan
23.00
Potensial Inf eksi
D : Penting, pasien, malam hari, b.a.k (6 kali warna kuning butek) A : Urin kultur, awasi tanda vital , banyak minum, bed rest
Peningkatan Suhu
5.
D
:
Suhu 39,5 0C
A
:
Oral antipiretik sesuai instruksi
R
:
Tidak ada rasa sakit, b a k (1 kali), suhu 39,3 C
0
Catatan Perkembangan Ringkas Catatan perkembangan dapa t di buat dengan menggambungkan f ormat naratif dan salah satu dar i f ormat yang lain sesuai dengan hasil dar i catatan evaluasi.
D.
Pelaporan Pelaporan adalah per tukaran inf ormasi lisan atau
tulisan
yang
disebarkan diantara pember i perawatan kesehatan dalam se jumlah cara. Inf ormasi tentang k lien di per tukarkan diantara tim perawatan kesehatan, k lien, dan angg ota tim medis. Perawat mengk omunikasikan inf ormasi t entang
k lien sehingga semua angg ota tim dapat membuat keputusan terbaik
Page
| 99
t enta ng k lien
dan pera watan mer eka. Pela pora n member i r ingkasan tentang
aktivitas atas
penga matan y ang dilihat, dilak ukan
atau
didengar . Empat tipe
pela pora n yang dibuat oleh pera wat ter masuk la pora n pertukaran tugas, la pora n per telepon, la pora n pemindaha n k lien, dan la pora n k ecelakaa n.
I. La pora n Pertukaran Tugas La pora n pertukaran tugas ter jadi dua tipe
ata u tiga kali
sehar i pada setia p
unit k epera watan disemua tipe lingk ungan pera watan k esehatan. Pada
ak hir
gilira n tugas pera wat mela poraka n infor masi tentang
k lien
yang
menjadi tenggungj a wa bnya k epa da pera wat yang bek er ja pada gilira n tugas ber ik utnya. Pela pora n
a da lah
sistem
k omuni kasi
yang ditujukan pada
pertukaran infor masi penting yang diper luka n untuk pera watan k lien yang a ma n
dan holistik . Tujuan dar i pela pora n untuk member ika n
k ont inuita s
pera watan yang lebih baik diantara pera wat yang mera wat k lien.
II. La pora n Telepon Infor masi d ala m pela pora n per telepon har us didok umenta sika n secara per manen dala m for mat tertulis jika per istiwa signifika n telah ter jadi pada k lien.
Dengan demi k ian ora ng yang t er libat da la m la pora n per telepon
memastika n bahwa infor masi ya ng disa mpaikan jelas,
ak urat,
dan singkat.
Untuk mendok umentasikan hubungan telepon, pera wat memasuka n
ka pa n
hubungan t elepon dilak ukan, sia pa yang melak ukan (jika lain dar i penulis infor masi), sia pa yang dihubungi,
k epa da
sia pa infor masi diber ikan da n
infor masi a pa yang dit er ima.
III. La pora n Pemindahan Klien La pora n pemindahan mengenai
k lien
k lien
mencak up k omuni kasi tenta ng infor masi
dar i pera wat unit pengir im
La pora n pemindahan
k lien
k e
pera wat di unit pener ima.
da pat di mulai melalui telepon
pada ora ng yang ber sangk utan.
ata u
langsung
Page
| 100
IV. La pora n Kecelakaa n Suatu k ecelakaa nan adalah segala per istiwa yang ter jadi tidak sesuai dengan
aktivita s r utin
pera watan
k esehata n ata u
pera wat r utin dar i
Klien, pengunjung,
ata u t ena ga k er ja
jadi tidak laz im t er
dala m bidang pera watan. Ketika ter jadi
pera wat yang ter libat dala m k ec elakaa n
mesk ipun
da pat ber isik o
k ec elakaa n, ata u
har us mengisi la pora n
k ecelakaa n.
k et ika
k lien.
sesuatu yang k ec elakaa n,
pera wat ya ng menyak si ka n La pora n har us di lengka pi
jadi atau tidak ta mpak . c edera tidak t er
Peninjauan lebih ja uh
da pat t er jadi, ber gantung pada sif at k ecelakaan. Suatu la pora n k ecelakaa n har us r ingkas dan ak urat, mela porka n a pa yang benar -benar di sak si kan oleh pera wat dan di tuliskan sejalan dengan pera watan.
| 101
Page
Dokumentasi Keperawatan Pada Pasien Dengan Penyakit Diabetes Melitus
Na ma
: Tn. KT
Tgl. MRS
Umur
: 47 tahun
Tgl. K a
: 25 Agus tus 2010 ji
Jenis Kela min : Lak i-lak i
No. CM/Reg
Dx. Medi k
Ruangan
HARI / TANGGAL EVALUASI R a bu, 25 Agustus 2010
: Dia betes Mellitus (DM)&Hipertensi WAKTU
EVALUASI S : - P asien belum mera sa nya ma n setelah luka diber sihkan. O: - Masih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r uam, belum ter bentuk gra nulasi, ter da pat pus dan ber bau busuk . Ulk us menjadi ber sih Belum ter bentuk gra nulasi, ter da pat pus dan ber bau busuk . Pasien masih da pat mera saka n pijatan K adar gula dara h mengala mi per ubahan mendekati nor mal. Nyer i berk ura ng.
: 25 Agus t us 2010 : 2581015 / 99990 :C TTD PERAWAT
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN R a bu, 25 Agustus 2010: Puk ul 10:00 data k ultur diambil untuk pemer ik saan la b. Puk ul 10:10 tanda-tanda hiper sensitivitas dia mati: ter da pat pr ur itus, ur itakar ia, r ua m. Puk ul 10:15 per enda man kak i dala m air ster il dan lar utan betadine tiga kali sehar i sela ma 5 menit: ulk us pasien menjadi ber sih. Puk ul 10:30 s aat dika ji setia p kali mengga nti balutan luka pasien, belum ter bentuk gra nulasi da masih ada pus. Pu k ul 10:40 dipij at sek itar sisi luka paisen: pasien da pat mera sakan pijatan. Puk ul 10:15, pemb aluta n luka dengan kasa k er ing st er il, menggunaka n ples ter k erta s: k elemba pa n ulk us ter jaga. Puk ul 11:00, pember ian 15 uni t insulin Humulin N SC p ada pagi har i setelah contoh dara h har ian dia mbil: kadar gula dara h mengala mi per ubaha n. Puk ul 17:00 pera wat member ikan pengetahuan tentang Health Education: k eluar ga pasien mener ima/member ikan r espon positif denga n tindaka n ter sebut. Puk ul 22:00 pembe r ian
Page
Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n pera wat t er sebut A : - Masalah belum t erata si. P : - Int er vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 d an 9)
R a bu, 25 Agustus 2010
S: Pasien belum mera sa nya man O : TTV 0 - Suhu tubuh : 38 C - Tekanan dara h : 155/90 mmhg - Nadi : 80 kali/M - Per na pasan : 24 kali -Per na pasan k usmaul dan ber bau k t
dik lok sasilin 500 mg pe r ora l setia p 6 ja m, mulai jam 10 mala m: nyer i berk ura ng. Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah luka diber sihkan: pasien mengataka n belum nya ma n walau luka t ela h diber sihkan. Saat dieva luasi luka pa sien: ma sih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r ua m, luka pasien belum ter bentuk gra nulasi, masih ter da pat pus dan ber bau busuk , p asien masih da pat mera saka n pijatan/fungsi sensor i baik , kadar gula dara h mengala mi per ubahan mendekat i nor mal, nyer i pada luka pasien berk ura ng. Masalah pasien belum teratasi, inter vensi lanjut (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 d an 9).
R a bu, 25 Agustus 2010: Puk ul 08:00, obser vasi TTV pasien: 0 Suhu tubuh = 38 C Denyut Nadi = 80 kali /menit Per naf asan = 24 kali /menit Tekanan Dara h = 155/90 mmHg Pantau intak e out put, catat berat jenis ur ine:intak e 2500 ml, out put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml. Pu k ul 08:30, obser vasi war na k ulit: war na k ulit k emera han pada bagian ulk us d l. cat k elemb k ulit
| 102
Pera wat Tr ia Amba 25 Agustus 2010. 17:00 WITA.
Page
Keluar ga pasien mener ima / member ikan r espon positif dengan tindaka n pera wat t er sebut A : - Masalah belum t erata si. P : - Int er vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 d an 9)
R a bu, 25 Agustus 2010
dik lok sasilin 500 mg pe r ora l setia p 6 ja m, mulai jam 10 mala m: nyer i berk ura ng. Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah luka diber sihkan: pasien mengataka n belum nya ma n walau luka t ela h diber sihkan. Saat dieva luasi luka pa sien: ma sih ter da pat pr ur itus, urtikar ia dan r ua m, luka pasien belum ter bentuk gra nulasi, masih ter da pat pus dan ber bau busuk , p asien masih da pat mera saka n pijatan/fungsi sensor i baik , kadar gula dara h mengala mi per ubahan mendekat i nor mal, nyer i pada luka pasien berk ura ng. Masalah pasien belum teratasi, inter vensi lanjut (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 d an 9).
| 102
Pera wat Tr ia Amba 25 Agustus 2010. 17:00 WITA.
S: Pasien belum mera sa nya man
R a bu, 25 Agustus 2010: Puk ul 08:00, obser vasi TTV pasien: 0 Suhu tubuh = 38 C O : TTV Denyut Nadi = 80 kali /menit 0 - Suhu tubuh : 38 C Per naf asan = 24 kali /menit - Tekanan dara h : 155/90 mmhg Tekanan Dara h = 155/90 mmHg - Nadi : 80 kali/M Pantau intak e out put, catat berat jenis ur ine:intak e 2500 ml, - Per na pasan : 24 kali out put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml. Pu k ul 08:30, -Per na pasan k usmaul dan ber bau obser vasi war na k ulit: war na k ulit k emera han pada bagian ulk us dan pucat secara umum, k elemba pan k ulit nor mal. k et on -War na k ulit k emera han pada bagian Puk ul 09:00 meng ka ji adanya per ubahan mental/sensor i: ulk us dan pucat secara umum, fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata, hal-hal yang dila porka n pasien: mual ser ing, nyer i a bdomen k elemba pa n k ulit nor ma l -Nadi per ifer cepat, pengisian tia p 2 ja m muntah 3 kali/ja m da n dis t ensi la mbung 20 ka piler tidak ba ik , t ugor k ulit tidak kali/menit. Puk ul 10:00 Selimut i pa sien denga n selimut tipis
Page
elastis dan membra n muk osa lemba b -Intak e 2500 ml, ou t put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml - Caira n dala m tubuh menj adi banyak - Pasien mera sa nya man k etika diselimuti -Fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/ja m dan dis tensi la mbung 20 kali/M - Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n pera wat ter sebut A : Masalah belum terata si. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 d an 10)
: pasien mera sa nya man k etika diselimuti. Puk ul 12:00 data r iwa yat pasien dida patka n sehubung a n denga n la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluara n ur ine yang sangat ber lebihan: la manya muntah sudah 6 bul an yang lalu dan pengeluara n ur ine 10 kali/har i denga n volume 100 ml. Puk ul 13:30 mengobser vasi pola na pas seperti adanya per na pasan k usmaul ata u per na pasan ya ng ber bau k eton: per na pasan k usmaul dan ber bau k eton. Puk ul 14:15 ka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membra n muk osa: nadi per ifer cepat, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elast is dan membran muk osa lemba b. Puk ul 14:45 perta hankan untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/h ar i dala m batas yang da pat ditolera nsi jantung jika pemasukan caira n melalui ora l sudah da pat diber ikan: Caira n dala m tubuh menj adi banyak . Puk ul 17:00 member ikan Health Education k epada k eluar ga berka ita n dengan penyak it yang di der ita pasien: k eluar ga pasien mener ima/member ikan r espon posit if denga n t indaka n pera wat t er sebut. Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah dil ak ukan inter vensi k epera watan: pasien belum mera sa nyama n. TTV pasien 0 - Suhu tubuh : 38 C
| 103
Page
elastis dan membra n muk osa lemba b -Intak e 2500 ml, ou t put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml - Caira n dala m tubuh menj adi banyak - Pasien mera sa nya man k etika diselimuti -Fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata -Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/ja m dan dis tensi la mbung 20 kali/M - Keluar ga pasien mener ima/member ika n r espon positif denga n tindaka n pera wat ter sebut A : Masalah belum terata si. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 d an 10)
| 103
: pasien mera sa nya man k etika diselimuti. Puk ul 12:00 data r iwa yat pasien dida patka n sehubung a n denga n la ma nya intensitas dar i gejala seperti muntah, pengeluara n ur ine yang sangat ber lebihan: la manya muntah sudah 6 bul an yang lalu dan pengeluara n ur ine 10 kali/har i denga n volume 100 ml. Puk ul 13:30 mengobser vasi pola na pas seperti adanya per na pasan k usmaul ata u per na pasan ya ng ber bau k eton: per na pasan k usmaul dan ber bau k eton. Puk ul 14:15 ka ji nadi per ifer , pengisian ka piler , tur gor k ulit dan membra n muk osa: nadi per ifer cepat, pengisian ka piler tidak baik , tugor k ulit tidak elast is dan membran muk osa lemba b. Puk ul 14:45 perta hankan untuk member ikan caira n paling sedik it 2500ml/h ar i dala m batas yang da pat ditolera nsi jantung jika pemasukan caira n melalui ora l sudah da pat diber ikan: Caira n dala m tubuh menj adi banyak . Puk ul 17:00 member ikan Health Education k epada k eluar ga berka ita n dengan penyak it yang di der ita pasien: k eluar ga pasien mener ima/member ikan r espon posit if denga n t indaka n pera wat t er sebut. Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah dil ak ukan inter vensi k epera watan: pasien belum mera sa nyama n. TTV pasien 0 - Suhu tubuh : 38 C - Tekanan dara h : 155/90 mmhg - Nadi : 80 kali/menit - Per na pasan : 24 kali/menit Per na pasan k usmaul dan ber bau k eton, war na k ulit k emera ha n pa da ba gia n ulk us dan pucat secara umum,
Page
nor mal, nadi per ifer cepat, pengisian dan membra n muk osa lemba b. Intak e 2500 ml, ou t put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml, caira n dala m tubuh menj adi banyak . Pasien mera sa nya man k etika diselimuti, per ubaha n mental/sensor i: fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata. Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/ja m dan distensi la mbung 20 kali/menit.. Setela h evaluasi dik etahui bahwa masalah pasien belum teratasi maka inter vensi k epera wata n aka n dila njutka n (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 d a n 10).
| 104
k elemba pa n k ulit
ka piler tidak baik , t ugor k ulit tidak elast is
R a bu, 25 Agustus 2010
R a bu, 25 Agustus 2010: Puk ul 08:00 member ikan maka n cair ya ng menga ndung zat maka na n (nutr ien) da n elektr olit:caira n dala m tubuh meningkat. Puk ul 08:30 O: penentuan pr ogra m diet dan pola maka n pasien da n - Caira n dala m tubuh meningkat membandingkan maka nan yang da pat diha biska n pasien: - Berat badan : 65 k g Member ikan ¼ por si maka nan. Puk ul 08:45 menimbang - Pasien da pat mengha biskan 1/4 berat badan, berat bada n pasien: 65 Kg. Puk ul 09:00 por si maka nan ya ngdiber ikan ausk ultasi bising usus, men catat a da nya nyer i a bdomen ata u - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, per ut k embung, mual, muntahan maka nan: Bising usus 20 i bdomen ti p 2 j l se ing, nye i bdomen ti p 2 j m. Puk ul kali/menit S : Pasien belum mera sa baikan
Pera wat Tr ia Amba 25 Agustus 2010. 17:00 WITA.
Page
nor mal, nadi per ifer cepat, pengisian dan membra n muk osa lemba b. Intak e 2500 ml, ou t put 2100 ml, berat jenis ur ine 1100 ml, caira n dala m tubuh menj adi banyak . Pasien mera sa nya man k etika diselimuti, per ubaha n mental/sensor i: fungsi penglihata n ka bur jika tidak menggunaka n kaca mata. Mual ser ing, nyer i a bdomen tia p 2 ja m munta 3 kali/ja m dan distensi la mbung 20 kali/menit.. Setela h evaluasi dik etahui bahwa masalah pasien belum teratasi maka inter vensi k epera wata n aka n dila njutka n (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 d a n 10).
| 104
k elemba pa n k ulit
ka piler tidak baik , t ugor k ulit tidak elast is
R a bu, 25 Agustus 2010
Pera wat Tr ia Amba 25 Agustus 2010. 17:00 WITA.
R a bu, 25 Agustus 2010: Puk ul 08:00 member ikan maka n cair ya ng menga ndung zat maka na n (nutr ien) da n elektr olit:caira n dala m tubuh meningkat. Puk ul 08:30 O: penentuan pr ogra m diet dan pola maka n pasien da n - Caira n dala m tubuh meningkat membandingkan maka nan yang da pat diha biska n pasien: - Berat badan : 65 k g Member ikan ¼ por si maka nan. Puk ul 08:45 menimbang - Pasien da pat mengha biskan 1/4 berat badan, berat bada n pasien: 65 Kg. Puk ul 09:00 por si maka nan ya ngdiber ikan ausk ultasi bising usus, men catat a da nya nyer i a bdomen ata u - Bising usus 20 kali/M, mual ser ing, per ut k embung, mual, muntahan maka nan: Bising usus 20 nyer i a bdomen tia p 2 ja m. kali/menit, mua l ser ing, nyer i a bdomen t ia p 2 ja m. Puk ul - Keluar ga menangga pi dengan 17:00 melibatka n k eluar ga pasien pada per encanaan sika p maka nan pasien sesuai dengan indikasi: k eluar ga -Keluar ga pasien mena ngga pi dengan sika p positif. Puk ul 17:30 Member ikan mener ima/member ika n r espon Health Education: k eluar ga pasien mener ima/member ikan positif denga n tindaka n pera wat r espon posit if denga n t indaka n pera wat ter sebut. S : Pasien belum mera sa baikan
Page
ter sebut
A : Masalah belum terata si. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 d an 6)
| 105
Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah menda patka n inter vensi k epera watan: pasien belum mera sa baikan. Caira n dala m tubuh meningkat setelah pember ian maka nan cair yang mengandung zat maka na n (nutr ien) dan elektr olit. Berat badan pasien: 65 Kg, pasien da pat mengha bis kan ¼ por si Pera wat Tr ia Amba maka nan yang diber ikan. Data ausk ultasi bising usus 20 25 Agustus 2010. 17:00 WITA. kali/menit, mua l ser ing, nyer i a bdomen t ia p 2 ja m. Set ela h dievaluasi dik etahui bahwa masalah pasien belum teratasi dan int er vensi k epera watan aka n dilanjutka n (1, 2, 3, 4, 5 d an 6).
Page
ter sebut
Evaluasi: R a bu, 25 Agustus 2010 perasaan pasien setelah menda patka n inter vensi k epera watan: pasien belum mera sa baikan. Caira n dala m tubuh meningkat setelah pember ian maka nan cair yang mengandung zat maka na n (nutr ien) dan elektr olit. Berat badan pasien: 65 Kg, pasien da pat mengha bis kan ¼ por si Pera wat Tr ia Amba maka nan yang diber ikan. Data ausk ultasi bising usus 20 25 Agustus 2010. 17:00 WITA. kali/menit, mua l ser ing, nyer i a bdomen t ia p 2 ja m. Set ela h dievaluasi dik etahui bahwa masalah pasien belum teratasi dan int er vensi k epera watan aka n dilanjutka n (1, 2, 3, 4, 5 d an 6).
A : Masalah belum terata si. P : Inter vensi lanjut. Inter vensi : (1, 2, 3, 4, 5 d an 6)
Page
| 106
mengk omuni kasikan
da n
PENUTUP
I.
KESIMPULAN Dok umenta si
pera watan
pasien
mencer minkan individualisasi pera watan ya ng anda ber ikan. Dok umentasi meningkatkan
k esina mbunga n
pera watan
pasien
diantara
penyedi a
pera watan k esehatan dan ber fungsi sebagai dasar untuk evaluasi pera wata n yang diber ikan. Ak hir nya, pr oses dok umentasi menguatka n pera n da n ta nggung j a wa b a nda
| 105
untuk mengimplementa sikan dan mengevaluasi pr oses
k epera wata n.
K ar ena
menghem
akt
k et era mpilan a nda
nd deng
meningkat, maka aka n
sis em dok
a nda
da pat
si se
Page
| 106
mengk omuni kasikan
da n
PENUTUP
I.
KESIMPULAN Dok umenta si
pera watan
pasien
mencer minkan individualisasi pera watan ya ng anda ber ikan. Dok umentasi meningkatkan
k esina mbunga n
pera watan
pasien
diantara
penyedi a
pera watan k esehatan dan ber fungsi sebagai dasar untuk evaluasi pera wata n yang diber ikan. Ak hir nya, pr oses dok umentasi menguatka n pera n da n ta nggung j a wa b a nda k epera wata n.
untuk mengimplementa sikan dan mengevaluasi pr oses
K ar ena
k et era mpilan a nda
meningkat, maka
a nda
da pat
menghemat wakt u anda dengan menggunaka n sistem dok umentasi secara k onsisten
yang
y ang ber fok us p ada masalah-masalah y ang spesifik . Dok umentasi
ak urat
juga da pat membantu dalam memenuhi syarat
akr edita si
da n
huk um.
II.
SARAN Dihara pkan k epera wata n/asuha n
denga n
k epera wata n
Pela pora n, da pat menunjang k uliah
a da nya
k ita
penjel asan
k husunya
dala m
t enta ng
mengenai
pr oses
Pencatata n
da n
pr oses pembela jara n pada mata
PKKDM I serta menjadi pedoma n dan bahan pembela jara n dala m
melak sanaka n pr ofesi k ita sebagai pera wat nantinya. Oleh kar ena itu denga n a da nya
bahan mat er i ini
dihara paka n
k ita
sebagai mahasiswa ma mpu
mengeta hui definisi pencatatan dan pela pora n dala m pr oses da pat mengidentifikasi k epera wata n,
t ujua n
k epera wata n,
pencatata n dan pela pora n dala m pr oses
serta da pat mengetahui
cont oh
bentuk for mat pencatata n
dala m asuhan k epera wata n sebelum k ita tur un k e la panga n/masyarakat .
Page
| 107
DAFTAR PUSTAKA Doenges, Mar lynn E. 1998. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan Edisi 2. EGC: Jakarta. Iyer , Patr icia W dan Ca mp, Nancy H. 2004. Dokumentasi Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Edisi
3.
EGC: Jakarta.
Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Salemba Medika : Jakarta H, Her mansyah. 2009. Dokumentasi Keperawatan. htt p://www.docstoc.com/docs/6850321/Do k umenta si- k epera wata n Diak ses Jumat, 3 September 2010 puk ul 16:58 WITA.
Page
| 108
TANYA JAWAB SAAT PRESENTASI
1.
Jelaskan 4 tipe pela pora n? (Sinthia Mangodeng) Jawa ban: Empat tipe pela pora n yang dibuat oleh pera wat yaitu: y
La pora n Pertukara n Tugas La pora n pertukaran tugas ter jadi dua tipe
ata u tiga kali
sehar i pada setia p
unit k epera wata n disemua tipe lingk ungan pera watan k esehatan.
Pada
ak hir gilira n t ugas
pera wat mela poraka n infor masi tentang k lien
yang menjadi tenggungj awa bnya
k epa da
pera wat yang bek er ja pada
gilira n tugas ber ik utnya. Tujuan d ar i pela pora n ini untuk member ika n k ontinuitas
pe ra watan y ang lebih baik diantara pera wat yang mera wat
k lien. y
La pora n Telepon La pora n Telepon
a da la h t ehni k
dengan menggunaka n
a lat
pela pora n yang dilak ukan pera wat
k omuni kasi
yaitu Telepon. Infor masi
dala m pela pora n per telepon har us didok umentasikan secara per ma nen dala m for mat tertulis jika per istiwa signifikan telah ter jadi pada k lien. Dengan demik ian ora ng yang t er libat dala m la pora n per telepon memastika n bahwa infor masi yang dis a mpaikan jelas,
ak urat,
da n
singkat. y
La pora n Pemindahan Klien La pora n pemindahan mengenai
k lien
k lien
mencak up k omuni kasi tenta ng infor masi
dar i pera wat unit pengir im
k e
pera wat di unit
pener ima. La pora n peminda han k lien da pat di mulai melalui telepon atau la ngsung y
pada ora ng yang ber sangk utan.
La pora n Kecelakaa n Suatu k ecelakaa nan adalah segala per istiwa yang ter jadi tidak sesuai dengan k lien.
aktivita s r utin
pera watan
k esehata n ata u
pera wat r utin dar i
Page
2.
| 109
Jelaskan pengertian for mat narat if, SOAP, SOAPIER, dan for mat DAR serta ber ikan contohnya? (Dian Siliana) Jawa ban: y
For mat Narat if For mat Naratif mer upaka n for mat yang dipakai untuk mencatat perk embangan pasien dar i har i k e har i dala m bentuk nara si. Contoh: For mat
y
catatan
perk embangan pasien.
For mat SOAP & SOAPIER For mat SOAP umumnya digunaka n untuk pengka jian awal pasien. S : Subjective Per nyataan atau k eluhan dar i pasien. Contoh: Pasien mengeluh
rasa
nyer i sek itar luka k etika dipalpasi
O : Objective Data yang diobser vasi oleh pera wat atau k eluar ga. Contoh: Pada balutan luka ter lihat war na ja mbu dan tidak ber bau A : Analisys Kesimpulan dar i objektif dan subjektif. Contoh: Luka memper lihatka n tanda awal dar ipenyembuhan Planning
P:
Renca na
t indaka n
yang
aka n
dilak uka n
ber dasarkana nalisis Contoh: int er vensi lanjut
For mat SOAPIER lebih tepat digunaka n a pa bila r encana pasien ada ya ng aka n
I
dir ubah dan pr oses evaluasi mulai dilak uka n.
: Implementation Bagaima na dilak ukan
Contoh: Basahi luka dengan NaCl 0,9% sesuai instr uk si E : Evaluation
Respons pasien ter hada p tindaka n k eperawatan
Contoh: Luka masih ber na nah R : Revised
Apaka h r encana k eperawata n aka n dir ubah
Contoh: Ganti balutan menjadi 2 kali/har i
6.
For mat DAR For mat DAR membantu pera wat untuk mengatur pemi k ira nnya da n member ikan str uktur yang da pat meningkatka n pemeca han masalah yang kr eat if.
D
: Data.
Data objektif dan subjektif yang mendu k ung masalah
Contoh: Pasien mena ngis
k et ika
mau b.a.k
Page
| 110
kar ena
mera sa
panas dan nyer i A : Action.
Tindaka n yang segera har us dilak ukan untuk mengatasi Masalah. Contoh: Diber ikan Pyir idium 200 mg sesu ai instr uk si dokter
R : Respons.
Respons pasien ter ha da p tindaka n pera wat se kaligus melihat tindaka n yang telah dilak uka n ber hasil/tidak . Contoh: Pasien masih
3.
k esak ita n
Jelaskan 5 Nilai dok umentasi? (Fra nsis co Polandos) Jawa ban: a.
Mengandung Nilai Administratif Misalnya
ra ngkaia n
k epera wata n
mer upaka n
pendok umentasian a lat
k egiata n
pelayana n
pembelaan yang s ah ma naka la t er jadi
gugatan. b.
Mengandung Nilai Huk um Misalnya
catata n
medis
k esehata n
sebagai pega ngan huk um bagi
Kepera wata nda pat dijadika n
r uma h
sak it, petugas
k esehata n,
maupun pasien. c.
Mengandung Nilai Keuangan Kegiatan pelayanan medis Kepera watanaka n mengga mbarka n tinggi r enda hnya
biaya pera wata n yang mer upaka n sumber per enca naa n
k eua nga n r uma h sak it.
d.
Mengandung Nilai Riset Pencatatan menga ndung data,
atau
infor masi,
digunaka n sebagai objek penelitian,
kar ena
ata u
bahan yang da pat
dok umenta si mer upaka n
infor masi yang ter jadi di masa lalu. e.
Mengandung Nilai Edukasi Pencatatan medis Kepera wata nda pat digunaka n sebagai r efer ensi bahan penga jara n di bidang pr ofesi si pemaka i.
ata u
| 111
Page
4.
Jenis pencatatan a pa yang k elompok anda gunaka n? (Junaidy Ambar ) Jawa ban: Jenis pencatata n yang
ka mi
gunaka n
a da la h
Catatan Ber or ientasi pada
Masalah ( Problem Oriented Method (POR)). Pencatata n yang ber or ientasi pada masalah ber fok us pada masalah yang sedang diala mi pasien. Ada 4 k omponen
ya ng penting dala m POR yaitu data dasar (data saat pengka jian),
daf tar masalah (data per encanaaa n).catatan
masalah) , perk embangan
r enca na
pasien
(data
ya ng dibuat saat
secara
narat if
(for mat
dok umenta si) .
5.
Ber ikan contoh pencatatan pasien secara tra disional (Ther esia Ngala) Jawa ban: Catatan Pasien secara Tra disional Catatan pasien secara sumber dima na
tra disiona l
mer upaka n
catatan
setia p sumbe r mempuny a i
y ang ber or ientasi pada
catata n
sendir i. Sist em
dok umenta si ya ng ber or ientasi pada sumber yang ditulis secara ter pisah pisah sulit menghubung kan pasien. Catatan catata n k husus,
identitas,
tra disiona l
lembar
k ea daa n
umumnya mempunyai ena m bagian, yaitu :
catata n
catatan k epera wata n,
Contoh: Data-data lembar
ya ng benar sesuai perk emba nga n
dokter , lembar r iwayat medi k , lembar
dan la pora n k husus lainnya.
r iwa yat
medi c dan lembar identitas saat
pengka jian
6.
Dar i segi huk um, jika
k eja dia n t idak
di dok umentasika n berart i
jadi atau tidak atau akt ifitas t er sebut tidak t er k epera wata n
k eja dia n
dilak ukan. Maka dar i segi
itu sendir i bagaima na! Serta bagaima n
cara
selak u pera wat
dala m menangga pi pr oses yang tidak dilak ukan? (Fenty Sewow) Jawa ban: Dar i fok us
k epera wata n,
dok umenta si
member ikan
catatan
t enta ng
penggun aa n pr oses k epera watan untuk member ikan pera watan pasien secara individual. Har us diingat bahwa, dar i segi hu k um, jika
k eja dia n/akt ivita s