Laporan Perubahan Diri pada Level Akal, Mental dan Spiritual disusun untuk memenuhi tugas UAS matakuliah Etika Bisnis yang diampu oleh Bapak Prof. Iwan Triyuwono
Oleh : Restu Nur Rasyiidah Ihwan 125020307111056
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015
Pendahuluan Etika bisnis dan profesi merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1 Akuntansi. Menurut K. Bertens, etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Hal ini terproyeksikan pada kegiatan yang kamu lakukan selama perkuliahan berlangsung. Setiap minggunya kami harus melakukan olah akal dan olah rasa, yang mana kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan rasa kasih sayang terhadap sesama dan pengetahuan yang kami miliki. Selain itu di setiap pertemuan kami diajak untuk melakukan doa bersama dan menanyakan hal yang berkaitan dengan materi kepada Tuhan. Hal ini dimaksudkan agar kami lebih dekat lagi dengan Tuhan kami dan mengasah agar kami tidak didominasi oleh akal, melainkan Godspot yang ada dalam diri kami.
Menurut saya, mengapa mata kuliah ini wajib ditempuh dan diambil di semester akhir, karena memang beberapa bulan lagi, kami yang sedang menempuh semester enam akan menjadi akuntan-akuntan muda yang bekerja di perusahaan maupun organisasi lain yang lingkupnya lebih besar lagi. Terlebih mengingat kondisi saat ini dimana etika dan perilaku-perilaku etis mulai tergeser oleh gelimang laba yang menggiurkan, jabatan yang menjanjikan dan sebagainya. Sehingga diharapkan dengan adanya mata kuliah ini, kami tetap selalu menjunjung etika dalam setiap gerak-gerik yang kami lakukan. Dengan laporan perubahan diri ini, kami sendiri dapat mengukur seberapa besar perubahan yang ada setelah menempuh mata kuliah ini, apakah rasa kasih sayang kami sudah meningkat dan apakah tindakan-tindakan kami sudah mencerminkan tindakan yang etis.
Laporan Perubahan Diri
Page 1
Perubahan pada Level Akal Pastinya terdapat perubahan yang saya alami setelah menempuh mata kuliah ini, yaitu pengetahuan saya yang semakin bertambah, baik pengetahuan tentang materi yang dibahas dalam perkuliahan maupun pengetahuan mengenai pengalaman yang telah dialami oleh dosen pengajar mengenai etika. Pada pertemuan awal perkuliahan, dibahas mengenai teori-teori etika. Seseorang yang berperilaku seperti apa yang dapat dikatakan etis, padahal budaya dan nilai-nilai yang dijunjung oleh setiap daerah berbeda-beda. Materi ini cukup menarik bagi saya karena pada kenyataannya etika yang sesuai adalah etika yang berdasar pada ajaran agama. Selain itu materi yang diajarkan pada mata kuliah ini sangat menambah wawasan saya, karena saya harus mencari tahu, dalam kehidupan diluar sana apa saja isu-isu etika yang terjadi pada dunia akuntasi. Sehingga dengan itu saya menjadi tahu dan paham bahwa hal-hal yang mungkin sudah biasa terjadi dan dilakukan oleh karyawan-karyawan perusahaan bisa saja menyalahi aturan dan tidak etis. Karena memang pada kenyataannya, banyak sekali perusahaan perusahaan besar yang notabene berisi orang-orang pintar dari segi akademik namun tidak ragu dalam melakukan tindakanindakan yang tidak etis demi menaikkan laba dan keuntungan. Selain isu etika pada dunia akuntansi, dosen pengajar , yakni Pak Iwan, juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana kami sebaiknya menjalani hidup agar tidak hanya terfokus pada urusan dunia saja. Beliau selalu mengaitkan semua ilmu yang telah kita miliki agar tidak hanya digunakan untuk urusan dunia saja, tetapi juga harus mempertimbangkan apakah ilmu tersebut memberikan dampak yang buruk atau bahkan menjadikan kami menjadi individu yang bertindak tidak etis. Terdapat beberapa kalimat yang beliau sampaikan pada saat kegiatan perkuliahan berlangsung yang masih saya ingat sampai sekarang bahwa kesempatan berbuat baik adalah rezeki dari Allah. Hal inilah yang membuat saya berfikir, apakah selama ini kesempatan-kesempatan yang Allah berikan telah saya manfaatkan dengan baik dan telah saya gunakan untuk berbagi kebaikan sebagai bentuk rasa syukur saya kepada Allah. Apakah ilmu yang saya dapatkan selama dua pulluh satu tahun ini sudah memberian manfaatkan bagi sesama. Sehingga jujur semenjak itu saya selalu berfikir dan berusaha sebaik mungkin bagaimana saya bisa membagikan ilmu-ilmu dan pengetahuan yang telah saya dapatkan kepada orang-orang di sekitar saya. Saya sendiri dapat merasakan beberapa perubahan yang saya alami pada level akal ini, bahwa saya lebih memahami bahwa kehidupan di duna perkuliahan ini masih belum menggambarkan secara nyata bagaiman kehiduan nyata di luar sana. Sehingga mulai dari saat ini dan mulai dari diri sendiri, saya harus memiliki prinsip yang kuat agar tidak terpengaruh dan bahkan sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis yang memberikan dampak buruk dan mungkin merugikan masyarakat. Banyak sekali orang pintar di luar sana yang meraih kesuksesan, namun nyatanya pintar saja tidak cukup. Harus diimbangi dengan sikap dan perilaku yang beretika, yang tidak melanggar nilai dan norma yang berlaku terlebih melanggar peraturan agama. Lalu kemudian, saya sebagai mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah ini seharusnya dapat mengindikasikan dan berupaya menghindari isu-isu etika yang banyak berkembang terlebih di dunia akuntansi.
Laporan Perubahan Diri
Page 2
Perubahan pada Level Mental Seperti pada level akal, terdapat perubahan pada level mental yang saya rasakan setelah menempuh mata kuliah ini. Hal ini dikarenakan selama satu semester saya dilatih untuk selalu melakukan olah rasa setiap minggu, sehingga secara langsung maupun tidak langsung membuat rasa kasih sayang saya dilatih, dikembangkan dan diterapkan kepada sesama mahkluk dan bahkan pada benda mati. Walaupun jujur, awalnya saya merasa aneh dan sedikit bingung harus berbicara kepada tumbuhan, dan benda mati. Sebenarnya saya sering berbicara kepada hewan, ketika diminta untuk berbicara kepada tumbuhan dan benda mati saya sedikit merasa kesulitan karena saya tidak bisa melihat secara langsung ekspresi mereka seperti apa. Namun hal ini merupakan pengalaman yang mengubah rasa aneh dan rasa bingung saya ketika berbicara dengan tumbuhan dan benda mati menjadi rasa kasih sayang yang tinggi kepada sesama, karena memang kenyataannya semua ciptaanNya memiliki perasaan dan reflek masing-masing ketika menerima perlakuan dari manusia. Ketika sudah berkali-kali melakukan olah rasa dan mencoba merasakan apa yang mereka rasakan ketika menerima perlakuan-perlakuan dari manusia, saya mulai merubah diri saya sendiri dalam memperlakukan mahkluk Allah maupun benda mati. Mulai dari saya berusaha semakin sering membantu sesama, jika ada semut di kamar saya, saya tidak membunuhnya tetapi berusaha mengusirnya dengan lembut. Bahkan ketika saya melihat tayangan televisi mengenai pemburuan paus di sebuah daerah di Indonesia, seketika itu saya merasa sedih dan kasihan. Meskipun sudah tidak ada tugas untuk melakukan olah rasa, sampai saat ini pun saya berusaha untuk melakukan olah rasa. Karena menurut saya kegiatan ini mampu mengajarkan kita untuk mengontrol emosi kita dan menimbulkan energi yang positif dengan berusaha sebaik mungkin untuk memperlakukan mahkluk dan benda di sekitar kita. Di samping itu, dengan melakukan olah rasa ini saya merasa semakin besar rasa syukur saya kepada Allah dan semakin menyadari betapa besar kuasa dan rasa kasih sayangNya kepada manusia, Dia menciptakan sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan benda mati di sekeliling kita agar bisa saling tolong-menolong dan saling melengkapi. Sehingga sebagai mahkluk yang paling sempurna, saya pun harus bisa memperlakukan dan memanfaatkan segala sesuatu di sekeliling saya dengan baik dan bijak. Tidak ada lagi membunuh semut yang mengerumuni makanan atau minuman karena mereka juga membutuhkan makan dan minum, tidak ada lagi membunuh nyamuk-nyamuk yang berkeliaran di kamar dan bahkan sampai menggigit ketika sedang tidur karena mereka juga membutuhkan makanan. Dan hal-hal lainnya yang mungkin selama ini saya tidak sadar jika hal tersebut menyakiti mereka. Saya merasa hidup saya saat ini dilimpahi kasih sayang yang luar biasa dari orang-orang disekitar saya. Memang ketika kita mampu berbuat baik kepada sesama maka Allah akan memberikan kasih sayangNya kepada kita melalui mahkluk dan ciptaanNya. Terdapat satu kalimat yang saya baca dari sebuah buku yang ditulis oleh Rangga Umara, namun saat itu saya masih belum memahami maksud dari kalimat tersebut. Rangga Umara menuliskan bahwa “ketika kamu memantaskan dirimu, maka Tuhan akan memantaskan alam semesta untukmu” , saya rasa saat ini saya memahami makna dari kalimat tersebut setelah saya melakukan olah rasa kepada mahkluk dan ciptaan Allah lainnya, dan memang nyatanya mereka akan memberikan reaksi sesuai dengan perlakuan saya pada mereka.
Laporan Perubahan Diri
Page 3
Perubahan pada Level Spiritual Terdapat hal yang menurut saya paling menarik pada saat menempuh mata kuliah ini, yaitu kami selalu diharuskan bertanya kepada Tuhan mengenai materi yang akan dibahas. Sehingga selain mencoba mendapatkan jawaban, saya juga harus berkonsentrasi dan mengatur hati saya agar dapat mendapatkan jawaban yang benar benar datang dari Tuhan, bukan berasal dari dugaansaya sendiri atau bahkan dari akal. Awalnya sangat sulit untuk melakukannya, terlebih saat diminta untuk berdoa sambil memejamkan mata justru banyak hal yang muncul dan terfikirkan begitu saja, sehingga membuat konsentrasi saya terpecah. Namun hal ini justru membuat saya berusaha lebih keras untuk berkonsentrasi. Lama-kelamaan saya merasa terbiasa dan mencoba memosisikan diri serilex mungkin, setenang mungkin dan tetap fokus saat berdoa. Ketika mendengar arahan dari Pak Iwan, saya dengarkan dan saya ikuti dengan sepenuh hati. Dan alhasil ketika tiba saat menanyakan materi tersebut pada Tuhan, muncul gambaran-gambaran yang menjawab pertanyaan tersebut. Setelah beberapa kali melakukan doa dengan khusyuk dan konsentrasi penuh, saya merasa perasaan dan hati saya menjadi tenang dan ringan. Rasanya berbeda ketika saya memulai belajar dengan hanya sekedar mengucap basmalah dan doa sebelum belajar. Saya merasa ilmu dan materi yang dibahas pada hari itu masuk dan dapat dipahami begitu saja. Saya juga merasa hati saya menjadi lebih peka terhadap segala sesuatu yang rasa-rasanya tida baik atau tidak etis untuk dilakukan, seperti ada bisikan dan sentuhan Allah yang menunjukkan pada saya bahwa itu tidak pantas unutk dilakukan. Karena ketika melakukan doa, Pak Iwan juga memberi arahan untuk melakukan afirmasi diri sendiri dengan mengatakan untuk selalu bertindak etis, dan kata-kata tersebut diulang berkali-kali sehingga akan berkembang dan “menancap” di otak dan hati saya. Hal ini juga berpengaruh pada saat saya melakukan sholat fardhu, saya mencoba menerapkan arahan-arahan yang Pak Iwan berikan ketika berdoa di dalam kelas. Diawali dengan memohon perlindungan dari Allah, meniadakan diri dang memunculkan Allah yang dekat sekali dengan kita, meminta rasa kasih sayang dariNya, mengucap syukur sebanyak-banyaknya atas nikmatNya, memohon ilmu yang bermanfaat dan mengafirmasi tindakan-tindakan etis. Walaupun belum sepenuhnya saya terapkan setiap selesai sholat, namun saya berusaha untuk selalu berdoa dengan lebih khusyuk dan lebih fokus daripada sebelum-sebelumnya. Karena dengan meminta kepada Allah memang membuat saya merasa ada harapan yang tidak akan pernah pupus. Allah selalu memberi dan mengetahui yang terbaik bagi hamba-hambaNya Jujur saja, saya merasa belum puas hanya dengan 14 kali pertemuan ini, karena saya rasa masih belum bisa mencapai level dimana setiap gerak-gerik yang saya lakukan adalah untuk Allah. Seperti misalnya, Pak Iwan seringkali menanyakan, mengapa kita pergi kuliah pada hari ini ? dan bagi saya, saya pergi kuliah karena memang itu adalah kewajiban saya sebagai mahasiswa dan bentuk bakti saya kepada orang tua saya yang mau banting tulang menyekolahkan anaknya ke kota rantau, bukanlah sebagai bentuk bahwa saya kuliah karena Allah. Mungkin rasanya akan indah sekali ketika kita hidup tidak takut pada siapa dan apapun kecuali Sang Pencipta. Sehingga ketika melakukan segala kegiatan atau aktivitas merupakan cerminan dari sifat-sifat Allah. Saya rasa inilah perubahan yang terjadi pada diri saya setelah 14 kali pertemuan dalam mata kuliah etika bisnis. Semoga ke depannya saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu lebih baik lagi.
Laporan Perubahan Diri
Page 4