LAPORAN PERUBAHAN DIRI PADA LEVEL INTELEKTUAL, MENTAL DAN SPIRITUAL
Disusun untuk memenuhi tugas Etika Bisnis dan Profisi
Disusun Oleh:
Ahmad Haidar
145020300111036 145020300111036
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
LAPORAN PERUBAHAN DIRI (INTELEKTUAL) Sebelumnya saya menempuh mata kuliah etika bisnis mungkin pemikiran saya t erhadap etika masih belum terlalu mendalam. Tetapi disaat menempuhnya saya menemukan banyak pemahaman yang tadinya belum saya ketahui. Berbagai macam sudut pandang etika membuat saya merasa perlunya kita sebagai manusia memandang tidak hanya dari pandangan kita, tetapi dari pandangan orang lain, lingkungan, benda mati, hewan, tumbuhan, dsb. Dengan kita melihat dari berbagai sisi, maka diharapkan adanya keserasian yang terjadi. Seiring bertambahnya pengetahuan saya tentang etika, saya mengharapkan pada diri saya agar bisa melakukan tindkan yang dinilai etis dikemudian hari agar tidak ada yang merasa dirugikan. Selagi saya mengikuti kuliah etika bisnis saya juga sempat membaca buku. Ada buku filsafat yang dikemas kebentuk novel, judulnya Dunia Sophie. Disitu saya sedikit belajar tentang etika juga dan teori-teori dalam etika yang diciptakan oleh para filsuf. Dan saya merasa bahagia ketika saya sedang mempelajari apa yang selama ini saya cari. Ketertarkan saya terhadap etika membuat saya merasa untuk mecoba mengaplikasikan adanya teori dengan fakta yang ada denga social experiment dari sekeliling saya dengan cara berdiskusi dsb. Dari situ saya merasa pembelajaran yang saya dapat mejadi lebih. Ketika saya melakukannya saya merasa hanyalah seperti manusia biasa. Saya tetap merasa lebih rendah dari sekeliling saya, apalagi dengan Tuhan. Saya menemukan keunikan disaat menempuh mata kuliah etika bisnis. Salah satunya adalah berguru pada Tuhan. Dimana belum pernah saya pelajari sebelumnya. Berguru pada Tuhan pun mengajarkan dan mengingatkan saya bahwa apapun yang dilakukan manusia di bumi ini serta merta melibatkan campur tangan Tuhan yang mana Tuhan sebagai pemberi ilmu. Saya mencoba merasakan kehadiran Tuhan, meskipun saya tahu sebenarnya Tuhan lebih dekat dari urat nadi saya. Saya jarang mendapatkan jawaban dari Tuhan secara langsung, tapi saya merasa Tuhan mendengar pertanyaan-pertanyaan yang pernah tersirat kepada-Nya disaat saya meminta bantuan dan petunjuk. Selain itu, saya merasa perubahan itu terjadi pada diri saya adalah kehidupan saya selama 20 tahun in belum terlalu nyata, karna saya masih belum terlalu memahami bahaimana kehidupan diluar. Sehingga saya berusaha mencoba mengetahuinya denga turun langsung. Bagaimana nanti disana adalah urusan saya, dengan menanamkan perilaku etis menurut saya sudah sangat bisa menjaga diri saya agar tidak ada yang merasa dirugikan. Dengan saya membagikan ilmu saya dalam hal ini adalah etika, saya berharap banyak orang diluar yang memang bisa menerima, memahami dan mengaplikaskan dalam kehidupannya agar kehidupan yang dijalani semakin harmonis.
LAPORAN PERUBAHAN DIRI (MENTAL) Saya menyadari bahwa pentingnya berfikir dan bertindak secara etis mendorong perbaikan secara mental. Adanya perbaikan itu diharapkan membuat saya menjadi l ebih baik. Dimana saya merasakan adanya kebahagiaan yang saya rasakan tersendiri ketika saya melaukan tindakan-tindakan yang bisa dibilang etis. Saya lebih merasa sebagai manusia saya harus menghargai satu sama lain. Selalu menanamkan berfikir positif kepada orang lain membuat saya tersugesi untuk berbuat baik juga. Ditambah latihan-latihan fisik pun mendukung saya untuk memahami kondisi yang saya alami. Ketika saya sedang merasa tidak enak dengan kondisi yang saya alami, maka saya akan mencari pelarian yang tidak merugikan diri saya maupun orang lain, misal dengan berjalan kaki, tidur, makan, atau pergi ketempat yang bisa memberikan kedamaian bagi saya. Disitu saya merasa saya harus mengontrol kondisi mental saya. Setelah saya sadar apa yang saya butuhkan dan bisa mengendalikan kondisi saya, saya merasa bahagia. Entah, saya merasa saya bersyukur memiliki diri saya. Kebahagiaan itu muncul dengan sendirinya ketika saya mengingat apa-apa yang terjadi. Secara mental saya merasa perlunya bertindak etis agar kita bisa merasakan segala apa yang orang lain rasakan. Menariknya ketika saya mengikuti matakuliah etika bisnis adalah mengajarkan saya untuk mengolah rasa yang saya miliki. Menurut saya kegiatan ini mampu mengajarkan kita untuk mengontrol emosi kita dan menimbulkan energi yang positif dengan berusaha sebaik mungkin untuk memperlakukan mahkluk dan benda di sekitar kita. Di samping itu, dengan melakukan olah rasa ini saya merasa semakin besar rasa syukur saya kepada Allah dan semakin menyadari betapa besar kuasa dan rasa kasih sayangNya kepada manusia, Dia menciptakan sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan benda mati di sekeliling kita agar bisa saling tolong-menolong dan saling melengkapi. Sehingga sebagai mahkluk yang paling sempurna, saya pun harus bisa memperlakukan dan memanfaatkan segala s esuatu di sekeliling saya dengan baik dan bijak.
LAPORAN PERUBAHAN DIRI (SPIRITUAL) Setelah saya mempelajari etika bisnis saya merasa kondisi spiritualitas saya merasa lebih baik, dimana saya merasakan adanya kehadiran Tuhan. Hal tersebut membuat saya merasa perlunya Tuhan dalam kehidupan. Dengan melakukan tindakan yang etis juga meningkatkan spritual saya terhadap diri saya dan orang lain. Karna terkadang ada kejadian yang membuka pemikiran saya yang sebelumnya tidak terfikirkan. Saya lebih bisa menghargai diri saya. Disaat kita merasa adanya kehadiran tuhan dalam hidup kita, maka kebahagiaan akan selalu mengikuti kita. Kita bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan pada kita. Saja juga merasa dengan kehadiran Tuhan, ia memberikan kasih sa yang dan perhatiannya pada saya dan juga semua orang. Disaat saya merasa dicintai Tuhan, maka saya merasakan bertapa nikmatnya hidup dalam kasih Tuhan. Tidak ada hal lain yang bisa saya lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur dan mengungkapkan kecintaan saya kecuali dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal tersebut saya wujudkan dengan cara mencoba untuk kontinyu melakukan sholat tepat waktu dan juga mencoba untuk konsisten membaca Al- qur’an. Saya merasa banyak hal positif yang saya dapatkan dari olah rasa ini. Saya berharap ke depan saya tetap bisa menjaga atau bahkan meningkatkan track record kedekatan saya kepada Tuhan agar nantinya saya bisa kembali kepada Tuhan dengan jiwa yang suci dan tenang.