1
NAMA : PUDJI HARDJANTO NIM : 091624653003 PRODI : S2 ILMU FORENSIK UNIV.AIRLANGGA MATA KULIAH : PATOFISIOLOGY KEMATIAN
Hasil Analisa Kasus
Kronologis kejadian , sebuah mobil
Sket TKP Kecelakaan Lalu Lintas
taxi berisi satu orang penumpang laki-laki umur 65 tahun yang duduk dibangku belakang sedang berhenti ditrafig light yang menyalah merah. Tidak lama kemudian sebuah mobil menabrak taxi tersebut dari arah belakang yang mengakibatkan kerusakan ringan pada bemper bemper belakang taxi tersebut. 10 menit setelah kejadian Sungai
polisi
datang
di
TKP
untuk
melaksanakan olah TKP dan menemukan seorang
korban
penumpang
taxi
tersebut
meninggal ,sedangkan sopir taxi selamat. Sungai
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa melibatkan
di
jalan
yang
kendaraan
tidak
dengan
disengaja
atau
tanpa
pemakai jalan lainnya dan mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta. Dimana unsurnya kecelakaan lalu lintas tersebut meliputi pengemudi,penumpang, pemakai jalan, kendaraan, jalan dan lingkungan .Analisa kecelakaan lalu lintas adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur undang-undang untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah barang bukti sehingga membuat terang suatu kejadian kecelakaan lalu lintas
Dalam hal kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia , maka Penyidik maupun ahli forensic harus bisa mengidentifikasi mengidentifikasi dan menganalisa semua fakta yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dan semua factor penyebab yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Secara umum ada beberapa faktor penyebab kecelakaan lalulintas yakni faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalanan dan faktor lingkungan. 1.
Faktor manusia
Kecelakaan yang diakibatkan oleh menusia antara lain :
2
1. Pengendara mengantuk 2. Pengendara sengaja mencelakakan dirinya/bunuh diri 3. Pengendara kurang konsentrasi 4. Pengendara kurang menguasai kendaraannya 5. Pengendara melanggar peraturan lalu lintas. 2.
Faktor kendaraan.
Factor kendaraan biasanya diakibatkan karena kondisi kendaraan yang tidak layak jalan., misalnya rem yang yang tidak pakem atau ban roda kendaraan yang yang terlalu tipis. 3.
Faktor Jalan Raya
4.
Faktor lingkungan
Dalam hal kecelakaan yang mengakibatkan matinya seorang penumpang taxi tersebut diatas , maka perlu dilakukan analisa ahli forensik terkait sebab kematian penumpang taxi tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi mengidentifikasi suatu perkara sehingga tidak terjadi kesalahan dalam hal penerapan pasal baik dalam proses penyidikan penyidikan dan penuntutan yang pada muaranya akan berpengaruh dalam hal memutuskan suatu perkara. Terkait hal tersebut diatas maka hasil pemeriksaan seorang ahli Forensik harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain : 1.
Apakah kematian penumpang taxi tersebut diakibatkan karena tabrakan sehingga terjadi trauma baik pada leher maupun kepala.
2.
Apakah kematian korban dikarenakan penyakit jantung maupun paru yang diderita oleh korban, mengingat usia korban 65 tahun yang tudak menutup kemungkinan korban menderita penyakit tersebut sebelum terjadinya kecelakaan.
3.
Apakah kematian kematian korban disebabkan disebabkan kematian ganda (doble impact), yang mana penyakit
jantungnya kambuh bersamaan
dengan
terjadinya
tabrakan
yang
mengakibatkan cidera pada leher maupun kepala. 4.
Atau apakah kematian korban disebabkan kematian bersaing yakni kecelakaan yang mengakibatkan cidera pada kepala sehingga sehingga
penyakit jantungnya kambuh lalu
terjadi sesak nafas yang mengakibatkan afiksia atau sebaliknya.
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dan memastikan penyebab kematian korban maka terhadap jenazah korban harus dilakukan otopsi . hal-hal yang perlu di di cari pada otopsi untuk memastikan sebab kematian kematian yaitu:
3
Sebab kematian akibat Benturan/cidera/trauma Benturan/cidera/trauma (Persentuhan benda Tumpul) a. Pemeriksaan Luar
Memeriksa lokasi cidera/trauma pada tubuh jenazah, umumnya pada area dada (thorax), (thorax), Abdomen, leher (cervikal), (cervikal), kepala/wajah (cranial) dan (cranial) dan anggota tubuh lainnya. Yang perlu di perhatikan adalah ada atau tidaknya
Lebam/memar
pada
area-area
kepala
(cranial) (cranial) disertai adanya perdarahan melalui hidung, mulut dan telinga. Kondisi seperti ini bisa menjadi sebab kematian, karena ada dugaan perdarahan pada otak yang mengakibatkan kematian batang otak, apneu apneu (henti napas) dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Selanjutnya adalah pada kondisi fraktur tulang iga (fraktur thorax) menandakan thorax) menandakan kemungkinan adanya trauma pada jantung, yang mengakibatkan perdarahan pada sistem koroner jantung, akibatknya jantung kekurangan suplai darah yang membawa oksigen. Dan terjadi kematian sel-sel otot jantung ditandai dengan cardiac arrest (henti (henti jantung). b. Pemeriksaan dalam
Untuk kasus diatas, tujuan pemeriksaan dalam adalah untuk mengidentifikasi sebab kematian korban, dengan melihat adanya tanda-tanda trauma/cidera yang tidak tampak saat pemeriksaan luar.
K epala (Cr (C r ania ni al) Kulit kepala diiris kemudian dikelupas ke muka dan ke belakang dan tempurung tengkorak dilepaskan dengan menggergajinya. Pada trauma kepala perhatikan adanya edema, kontusio, laserasi serebri.
L eher her (C ( C er vi kal) kal) Pada trauma/benturan pada kepala yang hebat, terkadang sampai mengakibatkan patah pada tulang leher (fraktur cervikal). cervikal). Kondisi ini akan mengakibatkan syok
4
neurogenik yang pada akhirnya berdampak pada Henti Nafas sehingga menyebabkan kematian. Sebab kematian akibat asfiksia
Hal-hal spekulatif yang bisa menjadi penyebab Kecelakaan pada kasus di atas:
-
2. Faktor Kendaraan Rem Blong Kerusakan Ban (Kempes & Pecah) Selip Lampu Kendaraan kurang terang
-
3. Faktor Jalan Jalan Rusak (Berlubang) Minimnya Rambu LALIN & marka jalan Jalan Basah/Licin/hujan Jalan menikung & Turunan Jalan Gelap
4. Faktor Lingkungan - Asap - Kabut - Hujan