Dinamika Pemikiran Dalam Islam

DINAMIKA PEMIKIRAN DALAM ISLAM By: Debie Eko Nurcahyo on Nurcahyo on 09.15 Share it Please

Tweet A. Pengantar

Kemajuan suatu peraaban a!am sejarah umat manusia tiak mun"kin terwuju apabi!a  peraaban tersebut menutup iri an tiak mau berinteraksi en"an peraaban yan" !ain. #airny #airnyaa is!am is!am seba"ai seba"ai sebuah peraa peraaban ban yan" yan" jaya$ jaya$ ju"a ju"a iyaki iyakini ni merupak merupakan an buah buah ari ari keterbukaan is!am. %ecara %ecara umum umum episto epistomo! mo!o"i o"i &s!am &s!am menuru menurutt 'uhamm 'uhamma a (bi (bi a!)*ab a!)*abiri iri +1990: +1990:55, 55,-$ -$ memi!ki ti"a kecenerun"an yan" kuat$ yaitu:  Pertama, bayani yaitu epistomo!o"i yan" beran""apan bahwa sumber i!mu pen"etahuan aa!ah wahyu +teks- atau pena!aran ari teks.  Kedua, ‘irfani yaitu epistemo!o"i yan" beran""apan bahwa i!mu pen"etahuan aa!ah kehenak.  Ketiga, burhani yaitu epistemo!o"i yan" berpanan"an bahwa sumber i!mu pen"etahuan aa!ah aka!. Keti Keti"a "a kece kecene neru run"a n"an n epis epistem temo! o!o"i o"iss &s!a &s!am m iata iatas$ s$ secar secaraa teo! teo!o"i o"iss mena menapa patka tkan n  justiikasi ari (!)/uran. Di a!amnya banyak itemukan ayat

yan" berbicara tentan"

 pen"etahuan$ an perintah untuk men""unakan aka!. %eka!ipun emikian$ tiak seikit pu!a  paparan ayat)ayat yan" men"un"kapkan tentan" pen"e tahuan bersumber paa intuisi. 'etoe eksperimen ikemban"kan o!eh sarjana mus!im paaaba keemasan &s!am$ antara aba & an &&. %eman"at mencari kebenaran yan" imu!ai o!eh pemikir)pemikir 2unani an hampir paam en"an jatuhnya kekaisaran 3omawi$ ihiupkan kemba!i a!am kebuayaan &s!am. %ete %ete!a !ah h masu masuk k aba aba && && '$ per" per"um umu! u!an an pemik pemikir iran an kaum kaum mus! mus!im imin in sei seiki kitt mu!a mu!aii meni menin" n""a "a!k !kan an

tra trais isii

pe!a pe!aca caka kan n

a!a a!am m

i!s i!sa aat at$$

khus khusus usny nyaa

i!s i!sa aat at sain sains$ s$

an an

!ebi !ebih h

men"emban"kan kesaaran mistis an asketisme atau !ari ari ua materi atau kesaaran kosmis menuju paa unia suisme.

Da!am ha! ini$ anatisme ma4hab atau pemikiran tertentu san"at kenta!$ an serin" ka!i tiak to!eran terhaap ke!ompok yan" !ain. (anya p!ura!itas ma4hab pemikiran a!am &s!am ian""ap seba"ai bencana$ an seman"at k!aim kebenaran men"uat$ bahwa ke!ompoknya!ah yan" pa!in" benar. &s!am kemuian ireuksi sebatas persoa!an)persoa!an ritua! semata$ atau sekear ajaran)ajaran mora! yan" me!an"it. 6aa ase ini!ah umat &s!am menuju "erban" awa! kemunuran an reupnya mercusuar peraabannya. %ebenarnya &s!am te!ah memi!iki epistemo!o"i yan" komprehensi seba"ai kunci untuk  menapatkan i!mu pen"etahuan. #anya saja ari keti"a epistemo!o"is yan" aa a!am  perkemban"annya !ebih iominasi o!eh corak berikir bayani yan" san"at tekstua! an corak   berpikir ‘irfani (kasyf) yan" san"at suistik. Keua kecenerun"an ini kuran" be"itu memperhatikan paa pen""unaan rasio +burhani- secara optima!. Epistemo!o"i burhani berusaha memaksima!kan aka! an menempatkannya sejajar  en"an teks suci a!am menapatkan i!mu pen"etahuan. Da!am epistemo!o"i burhani,  pen""unaan rasiona!itas tiak terhenti hanya sebatas rasio be!aka tetapi me!ibatkan penekatan empiris seba"ai kunci utama untuk menapatkan i!mu pen"etahuan.

B. Perkembangan Awal Pemikiran dalam Islam

6roses pembentukan pemikiran itu umumnya iawa!i en"an peristiwa)peristiwa$ misa!nya aa persentuhan penapat$ a"ama$ kebuayaan atau peraaban antara satu en"an yan" !ainnya. 6ersentuhan tersebut kaan"ka!a menimbu!kan ketiaksesuaian$ benturan$ tapi ju"a serin" terjai kecocokan. 2an" je!as$ proses perkemban"an pemikiran mus!im$ terapat a!am ti"a ase an erat kaitannya en"an sejarah is!am. 7ase tersebut aa!ah :  Pertama,  pemikiran8persoa!an pertama muncu! a!am &s!am paa saat waatnya Nabi 'uhamma %aw. 6asca 3asu!u!!ah$ mu!ai!ah perioe Khu!aa a!)3asyiun men"a!ami ase baru. 6aa perioe ini muncu! persoa!an baru yan" ise!esaikan en"an pemikiran. (nshar ari suku Kha4raj suah kumpu! i Tsaiah Bani %aiah. 6aa saat itu mereka hamper memi!ih %aa seba"ai kha!iah en"an a!as an$ mereka!ah yan" meno!on" kaum 'uhajirin saat hijrah ke 'ainah. Disisi !ain$ "o!on"an 'uhajir yan" men"k!aim bahwa mereka!ah yan" berhak untuk  menuuki jabatan kekha!iahan. 'enen"ar berita an kejaian i Tsaiah Bani %aiah$ (bu

 bakar an mar Bin Khatab se"era tiba isana$ yan" semu!a beraa iekat 3asu!u!!ah. Dua ke!ompok tersebut akhirnya memi!ih (bu Bakar seba"ai kha!iah pertama. 'enje!an" waatnya (bu Bakar$ itunjuk!ah mar &bn Khattab seba"ai pen""antinya. %ete!ah mar waat$ kemuian per"o!akan po!itik se!anjutnya iwarnai en"an ke"a"a!an (!i Bin (bi Tha!ib a!am pemi!u. %aat itu yan" memenan"kan aa!ah sman bin (an seba"ai kha!iah keti"a. #a! ini men"akibatkan aanya per"o!akan po!itik masa kekha!iahan (!i an  paa "i!irannya menimbu!kan peran" *ama! antara entara (!i en"an (isyah an peran" %hiin antara (!i an 'uawiyah. (anya kasus peran" %iin menjai actor utama muncu!nya "o!on"an Khawarj. 6er"o!akan po!itik itu iruncin"kan o!eh aanya penapat Khawarij$ bahw aoran")oran" yan" ter!ibat a!am peran" *ama! an %iin aa!ah berosa besar an kair. 6ernyataan kaum khawarij tiak !an"sun" iterima kaum mus!im. ;a!u !ahir ke!ompok   pembe!a a!i +syiah- yan" meno!ak kesimpu!an kaum khawarij. Disisi !ain muncu! ke!ompok  yan" berusaha netra! yaitu murjiah$ mereka tiak in"in menya!ahkan satu en"an !ainnya. 'enurut mereka$ se"a!a hukum perbuatan manusia yan" be!um je!as nash$ itan""uhkan hukumnya sampai i akhirat ke!ak. Keua$ akibat ekspansi is!am keberba"ai penjuru unia. Ekspansi yan" i!akukan is!am$ ternyata tiak berampak paa ajaran tetapi ju"a semakin memperkaya kha4anah kebuayaan is!am. Dikarenakan aku!turasi buaya arab is!am en"an buaya !oka! aerah yan" i tak!ukkan. 6erembesan buaya ini$ karena interaksi kaum mus!im en"an oran" yan" mempe!ajari traisi speku!ati yunani$ an penerjemahan secara besar)besaran kha4anah inte!ektua! yunani kea!am  bahasa arab i masa abbasiah. Keti"a$akibat aanya perubahan masyarakat ari masyarakat traisiona! ke masyarakat moern$ ari panan"an cakrawa!a berikir yan" re"iona! menjai yan" !ebih !uas !a"i. Kehiupan pribai makin !ama makin komp!eks an menimbu!kan masa!ah)masa!ah baru yan" memer!ukan pemecahan . Keti"a aktor i atas memberikan pen"aruh yan" kuat ba"i pertumbuhan an  perkemban"an pemikiran a!am is!am$ isampin" aa banyaknya su"esti berupa ayat)ayat yan" men"anjurkan tentan" pen"emban"an kemampuan berpikir. (a banyak ayat a!am a!)uran yan" baik secara !an"sun" maupun tiak$ menesak manusia untuk berpikir$merenun" atau

 berna!ar.
C.Pluralitas emikiran islam

Keberaaan an perkemban"an i!mu is!am imu!ai sejak 4aman Nabi 'uhamma %(>$ i!mu itu aa!ah a!)uran an hais yan" kemuian me!ahirkan berba"ai caban" i!mu. &ni iukun" o!eh perkemban"an bahasa arab yan" i"uanakan jauh sebe!um masa Nabi 'uhamma$ !a!u pasca khu!aau! rasyiin$ hin""a posisi bahasa arab yan" men"ambi! peran  pentin" ba"i perkemban"an i!mu is!am se!anjutnya. Ekspansi yan" i!akukan is!am turut memperkaya kha4anah inte!ektua! mus!im. Berba"ai kei!muan pun !ahir seba"ai ba"ian ari proses interaksi is!am en"an buaya !ain. Dinamika beberapa =arian pemikiran is!am$ yan" merupakan kha4anah is!am yan" harus terus ipe!ihara an ija"a keberaaannya$ serta ikemban"kan sesuai en"an perubahan 4aman.

!. Pemikiran kalam"te#l#gi$

Ka!am berarti pembicaraan. &ni merujuk paa system pemikiran speku!ati$ berun"si untuk mempertahankan is!am an traisi is!am ari ancaman an tantan"an ari !uar. 'utaka!!imun aa!ah oran" yan" menjaikan o"ma atau persoa!an teo!o"is kontro=ersiona! seba"ai topik iskusi an wacana ia!ektik$ en"an menawarkan bukti speku!ati untuk  mempertahankan penirian mereka. &su pertama yan" berakibat paa keretakan mus!im yaitu sete!ah waatnya nabi 'uhamma. Tentan" perkara pen""anti nabi an kha!iah. 6uncaknya pemberontakan antara a!i ibn abi tha!ib yan" terbunuh an muawiah. %eba"ian umat is!am ta!ah berani membuat ana!isis tantan" pembunuhan usman tersebut. Diu"a ini!ah yan" menjai cika! baka! tumbuhnya paham  jabariah an aariah. 6aa peristiwa arbitrase$ yaitu upaya penye!esaian perse!isihan a!i bin abi tha!ib en"an aisyah paa peran" jama! an sen"keta antara a!i bin abi tha!ib an muawiah bin abi suyan  paa peran" shiin. Da!am peran" shiin terjai tahkim antara pihak a!i an muawiah. Tapi peramaian tersebut tiak apat iterima o!eh seba"ian pen"ikut a!i. 6e!opornya (bu!!ah ibn wahab a!) rasybi yan" a!am perkemban"an se!anjutnya isebut khawarij. Ke!ompok hawarij beratwa

 bahwa oran" yan" ter!ibat en"an tahkim$ baik menyetujui apa!a"i me!aksanakannya inyatakan  berosa besar. (!asannya karena mereka in"kar menja!ankan kewajiban seba"ai seoran" mus!im. 6enentuan kair atau tiak bukan !a"i soa! po!itik$ tetapi soa! teo!o"i. Kata kair yan" itunjukkan paa "o!on"an i!uar is!am$ o!eh khawarij iper"unakan en"an makna yan"  berbea$ yaitu untuk "o!on"an yan" beraa a!am is!am seniri. %eba"ai reaksi atas itu seba"ian umat is!am yan" ipe!opori o!eh "hai!an a!)amasi$ meno!ak te"as atwa tersebut. Da!am  perkemban"an se!anjutnya menjai mah4ab murjiah. 'enurut mereka atwa itu tiak iukun" o!eh nash$ maka kepastian hukumnya ituna saja $iserahkan kepaa a!!ah i akhirat ke!ak. 3eaksi ke!ompok !ain aa!ah pen"ikut aham (bu!!ah ibn saba$ yan" san"at men"a"un"kan a!i ibn abi tah!ib $ mereka ikemuian hari ikena! en"an syiah. 6ersoa!an osa besar antara khawarij an murjiah ber!anjut sampai masa hasan basri. 6aa suatu hari ia men"ajar$ atan"!ah seoran" menanyakan tentan" osa besar yan" ipertentan"kan iatas$ apakah membawa kekairan atau tiak. 6aa saat hasan basri merenun"kan jawabannya $beriri!ah sa!ah seoran" murinya wasi! ibn atho an berkata:? oran" itu bukan kair an bukan pu!a mukmin$ tepatnya ia man4i!atain an apat isebut asik?. %ete!ah itu $ia ke!uar ari ke!ompok be!ajar sambi! menje!askan kepaa oran")oran" yan" aa sekitarnya. %ejak itu wasi! an parapen"ikutnya isebut en"an mutan4i!ah. Ber!anjut sampai masa kha!iah a!)makmun yan" menetapkan bahwa paham muta4i!a seba"ai aham resmi ari kekha!iahan an rakyat harus men"ikutinya. @0 tahun !amanya paham muta4i!ah berja!an paa saat itu abu! hasan asyari an ibantu imam maturii. Dua u!ama ini merupakan tokoh ari paham ah!us sunnah wa! jamaah yan" menjembatani paham)paham yan" sa!in" bertentan"an itu. %e!ain aktor po!itis yan" menyebabkan muncu!nya perbeaan paa aham teo!o"i$ yaitu  pertemuan antara ajaran is!am en"an kebuayaan !ain. 6erkena!an umat is!am en"an kebuayaan an peraaban ha! utama yan" berkaitan en"an i!saat ketuhanan$ itunjan" pu!a en"an kesenan"an umat is!am$ sehin""a men"haruskan umat is!am mempe!ajari pen"etahuan$ system berpikir$ an i!saat. 6emikiran kauam moern yan" kritis cenerun" memanan" bahwa pemikiran ka!am k!asik ter!a!u teoritis$ teosentris$ e!itis$ an konsepsiona! yan" statis. %aat ini yan" ibutuhkan umat is!am aa!ah i!mu ka!am yan" bersiat antroposentris$ praktis $popu!is $transormati=e an inamis. 'isi utama is!am aa!ah rahmatan !i!a!amin. &s!am atan" untuk menye!amatka umat

manusia ari praktik ehumanisasi yan" ber!an"sun" terus menerus isepanjan" 4aman. 'anusia a!am is!am aa!ah (bu!!ah an seka!i"us kha!iatu!!ah. 6osisi ini harus a!am konste!asi yan"  bersamaan iwujukan. Tuhan !ewat irman)Nya hanya men"henaki manusia biasa tetap a!am korior seba"ai seoran" hamba yan" tiak jatuh a!am ke"e!apan an keboohan. 'e!a!ui ka!amnya tuhan memberi manusia petunjuk.

%. Pemikiran &i'ih

&s!am ikena! a"ama yan" ajarannya menuntut i!akukannya keai!an sosia!. %eba"ai sa!ah satu !an"kah untuk itu$ menumbuhkan seperan"kat aturan untuk men"atur hiup kemasyarakatan umumnya. (yat)ayat yan" men"anun" asar hukum$ baik ibaah maupun a!am kemasyarakatan $isebut ayat ahkam. 6aa masa nabi 'uhamma saw$ setiap persoa!an yan" tiak apat ise!esaikan en"an muah apat ise!esaikan$ karena nabi merupakan peme"an" otoritas yan" menjai pemutus  paa setiap persoa!an. %e"a!a ketentuan hukum$ bersumber paa wahyu ari tuhan. 6aa masa sahabat$ aerah semenanjun" arab memi!iki kebuayaan tin""i an susunan masyarakat yan" !ebih seerhana ibanin"kan en"an masyarakat arab. Den"an emikian$  persoa!an kemasyarakatan yan" timbu! !ebih su!it penye!esaiannya. ntuk mencari penye!esaian  ba"i soa!)soa! baru itu$ para sahabat men"a!i paa a!)uran an sunnah. Tetapi tiak semua  persoa!an yan" timbu! apat ikemba!ikan kepaa a!)uran atau sunnah nabi. ntuk itu$ kha!iah an para sahabat men"aakan ijtiha. %ejarah is!am en"an ajarannya yan" !uhur te!ah men"ubah masyarakat arab jahi!iah menuju masyarakat is!ami. 6erubahan tersebut iasarkan atas rumusan prinsip umum tentan" iman$ ibaah$ kaiah akwah$ hukum ke!uara"a$ hukum muama!ah$ hukum piana an sanksi seba"ai berikut : 1. keterkaitan hakim untuk menetapkan kemas!ahatan umum atas asar teks suci$ yaitu a!) uran an sunnahA . perintah me!aksanakan keai!an$ keihsanan$ persaan an ukhuwah insaniahA C. !aran"an peran" atas asar oensi an kebo!ehan me!akukan peran" berasar   pertimban"an eensi=e serta menin"katkan hak an kehormatan wanitaA

@. terjaminnya hak mi!ik pribai$ keharusan memenuhi janji an perikatan serta !aran"an me!akukan tipu ayaA 5. perbeaan hak aami an hak a!!ah swt$ yakni hak pribai an hak a!!ah swt a!am sanksi. 6rinsip umum i atas kemuian ijabarkan a!am caban" iih seba"ai upaya untuk me!akukan k!asiikasi iih a!am men"atur pri!aku kehiupan umat.

'ah4ab 6rouk hukum y" men"a!ami pen"krista!an menjai mah4ab iih me!a!ui proses yan"  panjan".6enekatan iih:pemikiran+rayi- an ana!o"i.Tokoh)tokoh yan" menjai pusat mah4ab: (bu #aniah a!)Numan &bn Tsabit$ 'a!ik ibn (nas$ 'uhamma ibn &ris a!)%yaii$ (hma ibn #aba!. Perkembangan Pemikiran di Bidang (i'ih

1.

6embentukan imu!ai sejak masa Nabi muhamma$kha!iah$hin""a perten"ahan awa! aba hijriah.Tahap ini sumber hukum me!iputi wahyu serta aka!$yaitu a!)uran$sunnah$ijmak an iyas.

. 6embentukan iih yan" imu!ai paruh aba pertama sampai aba && #.Tahap ini iih berbentuk  mah4ab. C.

6ematan"an bentuk yan" imu!ai sejak awa! aba && hin""a perten"ahan aba & #. 6aa masa ini ijtiha a!am bentuk iih ikoiikasi an i!en"kapi en"an i!mu ushu! iih.

@.

'asa kemunuran iih yan" itanai o!eh ua peristiwa pentin"$ yakni jatuhnya ba"ha ke tan"an ban"sa mon"o! an i tutupnya pintu ijtiha o!eh para u!ama. 6aa masa ini uaha hanya menempuh metoe a!)mutun$syarah a!)hawasyi$an tarirat a!am menu!iskan kitab iih. C.6emikiran 7i!saat Da!am perspekti a!asiah$i!saat an a"ama merupakan ua penekatan menasar menuju paa kebenaran. (pa yan" henak ibeakan en"an tajam isini bukan i!saat$ yan" ipahami seba"ai sistem rasiona! pemahaman an wahyu yan" irumuskan secara bebas an a"ama yan" ipahami seba"ai traisi wahyu secara tota!. Nama 7i!usu)i!usu besar:(!)kini$ (!)arabi$ ibn sina$ a!)"ha4a!i$ ibn rusy$suhrawari$a4!ur rahman !!.

o!on"an yan" banyak tertarik kepaa i!saat yunani aa!ah kaum 'uta4i!ah. (bu (!) #u4ai!$ (!)Na44am$ (!)*ahi4$ (!)*uba&$ !! banyak membaca buku)buku i!saat yunani an  pen"aruhnya apat i!ihat a!am pemikiran)pemikiran teo!o"i mereka. Disampin" kaum muta4i!ah$ muncu! pu!a isu)i!su &s!am. 7i!su kenamaan yan" pertama aa!ah (bu 2usu 2akub &bn &sha. &a !ahir i kuah paa tahun F9, ' an menin""a! i Ba"ha paa tahun GFC '. &ni aa!ah merupakan (!)kini. Buku)buku yan" itin""a!kannya mencakup berba"ai caban" i!mu pen"etahuan 7i!su besar keua aa!ah (bu Nasr 'uhamma &bn 'uhamma &bn khan &bn 4!a"h a!) 7arabi a!) Turki. &a !ahir i 7arab$ transoHania paa tahun GF0 ' an menin""a! paa tahun 950 ' i Damaskus. &ni aa!ah merupakan (!)arabi$ ikena! en"an nama a!)mua!im a!)Tsani +"uru keua -. (!)muamin a!)(wwa! +"uru pertama - aa!ah aristote!es. Di unia !ain ia ikena! en"an nama (!pharabius. 7i!su !ain yan" me!ampaui a!)arabi an a!)kini a!am kemasyhuran aa!ah (bu  (!i #usein &bn (bi!!ah &bn %ina. &a !ahir paa tahun 9G0 ' i (shana$ suatu tempat i ekat Bukhara an menin""a! i &sahan paa tahun 10CF '.&bn sina ikena! i Barat en"an nama (=icenna$ sehin""a ia iberi "e!ar Ithe prince o physician? . Di unia is!am ia ikena! en"an nama a!)shaykh a!)3ais$ pemimpin utama. (!)ha4a!i merupakan i!su besar terakhir i unia is!am ba"ian timur. Di &nonesia ia san"at terkena! en"an kitabnya &hya  !u! a!)Din. Di unia barat a!)ha4a!i ikena! an"an nama (buhamet an (!"a4e!. Dia iberi "e!ar #ujjatu!)&s!am. 7i!su)i!su besar se!anjutnya muncu! i (na!usia yaitu$ (bu (!)>a!i. &a !ahir i Joro=a paa tahun 11, ' an waat i 'arakesh 119G. %ete!ah kematiannya$ traisi  perenun"an i ka!an"an mus!i a"ak mereup. Di 6ersia$ ase keban"kitan i!saat itanai en"an ko!aborasi yan" mistisime$ yan" ikena! en"an i!saat 6ersia atau isyrai an iresmikan o!eh %uhrawai. 7i!saat seba"ai satu  ba"ian yan" sah ari is!am. 7i!saat bukan!ah sain"an a"ama atau teo!o"a$ seba"aimana  panan"an ari ke!ompok re=i=a!isme atau ortooksi is!am. Traisi berikir yan" kuat a!am is!am te!ah man"hantarkan umat is!am memasuki keemasannya seba"ai pusat peraaban unia.

). Pemikiran *asawu& 

Tasawu aa!ah a!saah hiup an cara tertentu a!am tin"kah !aku manusia a!am upayanya merea!isasikan kesempurnaan mora!$ pemahaman tentan" hakekat rea!itas an kebaha"iaan rohaniah +(bu >aa a!)hanimi$ a!)Tata4ani$sui ari 4aman ke 4aman-. Den"an einisi ini$ je!as tasawu tiak bertentan"an en"an is!am$ 4uhu$ tawakka!$ sabar. Tasawu ju"a berarti ama! an ana!isis. (ma! yan" me!anaskan paa mujahaah. %e!ain itu$ ju"a men"orbankan jiwa an harta yan" Nampak ke a!am a!am batin.

•

*asawu& Abad ! +i,riah

6aa tahun ,00)F00 '$ tasawu be!um!ah memi!iki seperan"kat konsepsi yan" runtut an ia masih murni ajaran mora!. Tana yan" menonjo! aa!ah asketisme +4uhu-. 6ertama$ (!iran 'ainah. (!iran ini mewarisi konsistensi kuat terhaap ajaran yan" ibawa Nabi %(>. Keua$ (!iran Basrah. Terkena! en"an siatnya yan" kritis an suka en"an ha!)ha! !o"is serta cenerun" paa a!iran 'uta4i!!ah an /airiyah. Keti"a$ (!iran Kuah. Bercorak iea!istis$ cenerun" paa syiah an 3ajaiyyah. Tokohnya aa!ah %uyan a!)Tsauri$ %uyan ibn yainah.

•

*asawu& Abad -) +i,riah

(!iran yan" menonjo! paa masa ini aa!ah tasawu yan" se!a!u merunjuk paa naas is!am an yan" keua aa!ah tasawu seba"ai penjernihan mora!. 'ereka menumbuhkan seniri hubun"an manusia en"an (!!ah.

•

*asawu& Sunni Abad / +i,riah 6aa aba ini tasawu mu!ai ikemba!ikan !a"i paa a!)uran an %unnah. Tokohnya

aa!ah a!)/usyairi an #arawi$ i sampin" sui besar aba iniA a!)ha4a!i. Dia men"kritik keras  para teo!o" yan" menjawab tantan"an pemikiran tiak en"an man"kaji$ namu en"an membenturkan penapat)penapat$ berasarkan premis)premis. %emua jawaban (!)ha4a!i terhaap i!saat itu!iskannya a!am Tahaut a!)7a!asiah. Da!am tasawunya$ (!)ha4a!i membeah semua konsep tasawu penahu!unya$ seperti maam$ ana$ hu!u!$ mahabbah$ 4au$ mariah an seba"ainya$ !a!u iuukkan paa tempatnya. Den"an be"itu$ posisi tasawu i mata para u!ama sa!a yan" sebe!umnya ian""ap sesat$ menjai iterima.

•

*asawu& (il#s#&is Da!am ua aba$ yaitu sekitar aba & an &&$ tasawu i!osois ini mencapai titik 

kesmpurnaan. (jaran tasawu ini memaukan =isi mistis an =isi rasiona! pen""a"asnya. Tasawu ini san"at isoteris$ cenerun" samar an hanya ipahami o!eh para penempuh ja!annya. Tokohnya aa!ah %urahwari$ &bn 'asarra$ &bn (rabi$ an &bn %abin. Da!am konsep penyatuan makh!uk en"an Tuhan ini ju"a tertuan" a!am karya sastra para sui$ i antaranya aa!ah &bn a!) •

7arih an *a!a!!uin 3umi. *asawu& Pendiri *arekat Tarekat iberikan sui yan" ber"abun" en"an seoran" "uru secara ko!ekti$ yan" men""e!ar acara tertentu an memi!iki ritua! tertentu. Tokoh yan" terkena! aa!ah (bu! /air  *ai!ani$ (hma a!)3iai$ an Najmuin Kubra. /. Pemikiran Islam K#ntem#rer

Tahun 19,F ian""ap seba"ai Ipen""a!an? +athiah- ari kese!uruhan wacana (rab moern$ karena masa itu!ah yan" merubah cara panan" ban"sa (rab terhaap beberapa prob!em socia!)buaya yan" ihaapinya. ;an"kah pertama yan" i!akukan o!eh para inte!ektua! (rab aa!ah menje!askan sebab) sebab keka!ahan tersebut. Di antara sebab)sebab yan" pa!in" si"niikan aa!ah masa!ah cara  panan" oran" (rab kepaa buaya seniri an kepaa capaian moernitas. %ecara imp!isit$ topik semacam itu pernah i!ontarkan o!eh 'uhamma (buh an (b a!)3ahman Kawakibi. Namun seba"ai satu wacana epistemis masa!ah tersebut baru menapat sambutan !uas paa ua ekae terakhir. &sti!ah Itraisi an moernitas yan" i"unakan a!am iskursus pemikiran (rab kontemporer$ merujuk paa terma iiomatic yan" ber=arian$ terkaan" i"unakan a!)Turats wa a!)#aatsah$ a!)(sh!ah wa a!)#aatsah$ a!)Turats wa a!)'uashirah$ an a!am bentuk yan" tiak konsisten i"unakan ju"a isti!ah a!)/aim wa a!)*ai. (kan tetapi isti!ah turats pa!in" serin" i"unakan an pa!in" serin" isebut. %ecara !itera!$ turats berarti warisan atau penin""a!an$ yaitu berupa kekayaan i!miah yan" itin""a!kan atau iwariskan o!eh oran")oran" terahu!u. Tiak seperti turats$ haatsah merupakan konsep pinjaman yan" iambi! an itrans!iterasikan ari bahasa Barat. Turats ini!ai te!ah menyatu a!am kesaaran ban"sa (rab sejak empat be!as aba !a!u$ sementara haatsah baru atin" tiak !ebih ari ua ratus tahun !a!u.

%ecara umum aa ti"a tipo!o"i pemikiran yan" mewarnai wacana pemikiran (rab kontemporer$ yaitu:  Pertama0 tipo!o"i transormatik. Tipo!o"i ini mewaki!i para pemikir (rab yan" secara

raika! men"ajukan proses transormasi masyarakat (rab)'us!im ari buaya traisiona!)  patrika! kepaa masyarakat rasiona! an i!miah.  Kedua, aa!ah tipo!o"i reormistik. Ke!ompok ini !ebih pesiik !a"i an iba"i kepaa

ua kecenerun"an. Kecenerun"an 6ertama$ para pemikir yan" memakai metoe penekatan ekonstrukti$ yaitu$ me!ihat traisi en"an perspekti pemban"unan kemba!i. Kecenerun"an Keua ari tipo!o"i pemikiran reormistik aa!ah pen""unaan metoe ekonstrukti. 'etoe ekonstruksi merupakan enomena baru untuk pemikiran (rab kontemporer.  Ketiga aa!ah tipo!o"i pemikiran iea!)tota!istis. Jiri utama ari tipo!o"i ini aa!ah sikap

an panan"an iea!is terhaap ajaran &s!am yan" bersiat tota!istis. Ke!ompok ini san"at commite en"an aspek re!i"ious buaya &s!am.