Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15) Gluten Asam Manis Pucuk Ubi Jalar Rebus Nasi Beras Giling Jus Makan Malam (18.00 - 18.30) Labu dan Jamur Nasi Beras Giling Puding Agar-agar Hari 3 Makan Pagi (06.00 - 07.00) Roti selai Bubur Cokelat Rendah Lemak Serbat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15) Daun nasi-nasi rebus Kelapa Muda Segar Jus Makan Malam (18.00 - 18.30) Kacang Merah Pedas Rendah Purine (1/2 mangkok) Nasi Beras Giling Kandungan Purin dalam Bahan Makanan KATEGORI KELOMPOK 1 Kandungan Purin Tinggi (100-1000 mg/100 g)
KELOMPOK 2 Kandungan Purin Sedang (9-100 mg/100 g)
MAKANAN Otak Hati Jantung Ginjal Jeroan Ekstrak Daging / Kaldu Daging Bebek Ikan Sarden Makarel Kerang
ANJURAN Sebaiknya dihindari
Daging Sapi & Ikan (Kecuali yang terdapat dalam kelompok 1) Ayam Udang Tahu Tempe
Boleh di konsumsi Tidak berlebihan/dibatasi
KELOMPOK 3 Kandungan Purin Rendah
2.2
Asparagus Bayam Daun Singkong Kangkung Daun dan Biji Melinjo Nasi Ubi Singkong Jagung Roti Mie / Bihun Cake / Kue Kering Puding Susu Keju Telur Sayuran dan Buah (kecuali sayuran kel. 2)
Boleh dikonsumsi setiap hari
Klasifikasi Penyakit Pada Diet Rendah Purin 2.2.1 Diet Asam Urat/Gout Artritis Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari kaki, pergelangan tum it, lutut, jari – jari tangan dan siku. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yukni makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan kaleng. Tujuan diet ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Beberapa syarat diet penyakit gout adalah sebagai berikut : 1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal 2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total 3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100 g 4. Lemak sedang yaitu 10-20% kebutuhan energi total 5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak (65-75% kebutuhan energy total) 6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan 7. Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2,5 liter Contoh Menu : Pagi Pukul 10.00/16.00
Nasi Semangka/pisang kukus Telur Ceplok Air Tumis Labu Siam dan wortel
Susu Skim Malam Nasi Semur ayam Siang Pepes tahu Nasi Tumis Kacang HIjau Ikan Bakar Pisang Raja Tempe Goreng Cah sawi dan wortel Pepaya 2.2.2 Diet Penyakit Batu Ginjal Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner ) adalah massa keras seperti batu
yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). Diet ini bertujuan:
Membantu memperlambat pertumbuhan dan mencegah pembentukan batu ginjal Makanan yang tidak boleh dimakan:
- Kentang/ ubi - Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardin - Bayam, daun mlinjo, daun pepaya, daun singkong, talas - Buah-buahan yang dikeringkan - Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi - Salak, asparagus Makanan yang dibatasi:
- Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari - Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari - Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari - Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari Makanan yang diperbolehkan:
- Beras, roti, mie, makaroni, bihun
- Telur, daging, ikan tanpa tulang - Gula Penderita diharuskan minum 3 liter/hari. Penatalaksanaan :
Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari Batasi makanan yang menghasilkan sisa asam tinggi. Contoh : nasi, roti dan olahan terigu lainnya. Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak hewan.
Hindari makanan yang mengandung purin tinggi (>100 mg/100 gram bahan makanan). Contoh : otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, buillon, bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang.
Konsumsi makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi. Contoh : susu, susu asam, krim, minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran (tapi dibatasi untuk jenis-jenis tertentu) dan semua jenis buah.
2.3
Jenis Diet Rendah Purin
Diet rendah purin dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Diet Rendah Purin 1/DRP I (1500 kkal) 2. Diet Rendah Purin II/ DRP II (1700 kkal)
Bahan makanan sehari DRP I
DRP II
Bahan makanan
Berat (g)
Urt
Berat (g)
Urt
Beras
200
3 gls nasi
250
3
Telur ayam
50
1 butir
50
1 butir
Ayam tanpa kulit
50
1 ptg sedang
50
1 ptg sedang
Ikan
50
1 ptg sedang
50
1 ptg sedang
Tempe
50
2 ptg sedang
50
2 ptg sedang
Sayuran
250
2
300
3 gelas
gelas
gls nasi
Buah
400
4 ptg sedang
400
4 ptg sedang
Minyak
15
1
15
1
Gula pasir
10
1 sdm
20
1 sdm
Tepung susu skim
20
4 sdm
20
4 sdm
sdm
sdm
Nilai Gizi DRP I
DRP II
1500
1700
Protein (g)
61
65
Lemak (g)
31
31.5
Karbohidrat (g)
247
289
Serat (g)
25
26.5
Kalsium (mg)
547
559
Besi (mg)
15.4
16.2
23373
23383
Tiamin (mg)
1.0
1.1
Vitamin (mg)
198
207
Energi (kkal)
Vitamin A (RE)
BAB II PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari tangan dan siku.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner ) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. 3.2. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca khususnya mahasiswa Akper Pemda Cianjur dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Diet Rendah Purin. Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA Hartono, Andri. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC RS Cipto Mangunkusumo Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1993. Jakarta: PT Gramedia Jakarta Utara. http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2006/06/diet-mencegah-batu-ginjal http://ahligiza.blogspot.com/2009/11/4-faktor-yang-perlu-diperhatikan.html