DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Diagnosa keperawatan keluarga Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial (NANDA, 1990). Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang yang menjad menjadii tangg tanggung ung gugat gugat peraw perawat. at. Perumu Perumusan san diagn diagnosa osa kepera keperawat watan an adala adalah h bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah. Melalui identifikasi, identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Di samping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai faktor yang menjadi kendala dan penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada. Pengelompokan data Kegiatan Kegiatan ini sama dengan dengan analisa analisa data pada asuhan asuhan keperawa keperawatan tan klinik. klinik. Perawat Perawat mengel mengelomp ompokk okkan an data data hasil hasil pengka pengkajijian an dalam dalam data data subjek subjektif tif dan objekt objektif, if, kemud kemudian ian menganalisa masalah (problem) dan penyebab (etiologi) timbulnya masalah. Perumusan diagnosa keperawatan Komponen diagnosa keperawatan keluarga sama dengan pada asuhan keperawatan klin klinik ik,, yang yang meli melipu puti ti masa masala lah h (pro (probl blem em), ), peny penyeb ebab ab (eti (etiol olog ogi) i) dan dan sign sign/s /sym ympt ptom om (tanda/gejala). (tanda/gejala). Perumusan diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah disepakati, terdiri atas : 1. Masalah (problem) : pernyataan tidak terpenuhinya terpenuhinya kebutuhan dasar manusia manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga. 2. Penyebab (etiologi) (etiologi) : suatu pernyataan pernyataan yang dapat menyebabkan menyebabkan masalah masalah dengan dengan mengacu kepada 5 tugas keluarga. 3. Tanda/ Tanda/gej gejal ala a (sign (sign/sy /sympt mptom om)) : sekump sekumpula ulan n data data subje subjekti ktiff dan objekt objektif if yang yang diper diperol oleh eh peraw perawat at dari dari kelua keluarga rga secara secara langs langsung ung atau atau tidak tidak langs langsun ung, g, yang yang mendukung masalah dan penyebab. Analisa data keperawatan keluarga Kegiatan yang dilakukan : 1. Menetapkan masalah kesehatan keluarga 2. Mene Meneta tapk pkan an prio priori rita tas s masa masala lah h kese keseha hata tan n yang yang akan akan dipe dipeca cahk hkan an,, deng dengan an mempertimbangkan : a. Sifat masalah b. Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat diatasi c. Potensi pencegahannya d. Persepsi keluarga terhadap masalah 3. Menetapkan diagnosis diagnosis keperawatan Di dalam menganalisis data, terdapat 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan perkembangan kesehatan keluarga, yaitu : a. Keadaan kesehatan yang normal normal dari dari setiap setiap anggota anggota keluarga, keluarga, meliputi meliputi : Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga Keadaan gizi anggota keluarga Status imunisasi anggota keluarga Kehamilan dan keluarga berencana (KB) b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, lingkungan, meliputi meliputi : Ruma Rumah h : vent ventil ilas asi, i, pene penera rang ngan an,, kebe kebers rsih ihan an,, kons konstr truk uksi si,, luas luas ruma rumah h dibandingkan dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga, dsb Sumber air minum Jamban keluarga
c.
Tempat pembuangan air limbah Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb. Karakteristik keluarga : Sifat-sifat keluarga Dinamika dalam keluarga Komunikasi dalam keluarga Interaksi antar anggota keluarga Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.
Tipologi masalah Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga, terdapat 3 kelompok masalah besar, yaitu : 1. Ancaman kesehatan Merupakan keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah : a. Penyakit keturunan (asthma bronchiale, DM, dll) b. Keluarga atau anggota keluarga yang menderita penyakit menular (TBC, GO, Hepatitis, dll), berikut bahaya penularannya c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga (penghasilan yang kecil untuk mencukupi anggota keluarga yang besar/banyak) d. Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga (rumah berdekatan dengan jalan, kolam atau tebing, kebiasaan meletakkan senjata tajam sembarangan, lantai licin, obat-obatan atau racun yang tidak tersimpan dengan baik, bahaya kebakaran, dll) e. Kekurangan atau kelebihan gizi pada masing-masing anggota keluarga : Makanan kurang dalam hal kualitas maupun kuantitas Mengkonsumsi bahan makanan/gizi secara berlebihan Kebiasaan makan yang buruk/jelek f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress atau tekanan, antara lain : Hubungan keluarga yang kurang harmonis Hubungan orang tua dan anak tegang - Hubungan suami – istri yang tegang - Orangtua yang tidak dewasa g. Sanitasi lingkungan buruk : Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat Tempat pembuangan tinja yang berdekatan dengan sumber air minum sehingga mencemari sumber air minum Selokan atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat Tempat-tempat yang memungkinkan berkembang-biaknya serangga dan binatang2 mengerat Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat Kebisingan Polusi udara/sungai, air, tanah Luas rumah tidak mencukupi syarat kesehatan Barang-barang pribadi dan peralatan rumah kurang mencukupi Hygiene personal kurang Cara-cara menyiapkan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan i. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah j. Riwayat persalinan sulit k. Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya karena salah satu anggota keluarga meninggal l. Imunisasi anak tidak lengkap
m. Kebiasaan-kebiasaan buruk : Terlalu banyak minum-minuman keras Terlalu banyak merokok Tidak memakai alas kaki Makan ikan/daging mentah Minum obat tanpa resep n. Suasana dalam keluarga yang tidak harmonis : Suka mementingkan diri sendiri Percekcokan antar anggota keluarga yang belum terselesaikan Ketidakcocokan yang cukup berat 2.
Kurang/tidak sehat Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah : a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosis b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal
3.
Situasi krisis Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri, termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk di dalamnya adalah : a. Perkawinan b. Kehamilan c. Persalinan d. Masa nifas e. Menjadi orang tua f. Penambahan anggota keluarga g. Abortus h. Anak masuk sekolah i. Anak remaja j. Kehilangan pekerjaan k. Kematian anggota keluarga l. Pindah rumah m. Kelahiran di luar perkawinan yang sah
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu : 1. Diagnosa aktual : masalah keperawatan yang sedang dialami keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat. 2. Diagnosa resiko tinggi : masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat. 3. Diagnosa potensial : suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan. Contoh perumusan diagnosa keperawatan : 1. Aktual Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada Ibu B keluarga Bapak Am yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk istirahat dan tidur. Perubahan peran menjadi orangtua tunggal pada Bapak I yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran orangtua tunggal setelah istrinya meninggal.
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas gerak pada Anak De keluarga Bapak Rm yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi (menata) lingkungan yang aman untuk latihan berjalan bagi Anak De.
High risk (resiko tinggi) Resiko tinggi (resti) terjadinya serangan ulang yang berbahaya pada lansia Er keluarga Bapak Li yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) yang dekat dengan tempat tinggal keluarga. Resti gangguan perkembangan balita Yi keluarga Bapak Ni yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulus pada balita. Resti konflik antara orangtua dan anak remaja keluarga Bapak Kar yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang tepat bagi anak remajanya.
3.
Potensial Potensial peningkatan kesejahteraan Ibu Ju yang sedang hamil di keluarga Bapak Man. Potensial peningkatan status kesehatan balita di keluarga Bapak Xi. Potensial tumbuh kembang yang optimal bagi anak An di keluarga Bapak Im. •
• •
Berikut ini, daftar masalah keperawatan untuk keadaan wellness/sejahtera menurut Asosiasi Perawat Amerika (NANDA) yang dapat digunakan, antara lain : 1. Gangguan proses keluarga 2. Gangguan pemeliharaan kesehatan 3. Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh 4. Gangguan peran menjadi orangtua 5. Gangguan pola eliminasi 6. Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan 7. Gangguan penampilan peran 8. Gangguan pola seksual 9. Ketidakmampuan antisipasi duka berkepanjangan 10. Konflik pengambilan keputusan 11. Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional 12. Potensial berkembangnya koping keluarga 13. Koping keluarga tidak efektif 14. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah 15. Hambatan interaksi sosial 16. Defisit pengetahuan tentang …………………. 17. Tidak diizinkannya ……………….. (contoh : anak remaja keluar rumah) 18. Konflik peran keluarga 19. Resiko perubahan peran orangtua 20. Resiko terjadi trauma 21. Resiko tinggi perilaku kekerasan 22. Ketidakberdayaan …….. 23. Terjadinya isolasi sosial, etc.
Penilaian (skoring) diagnosa keperawatan Skoring dilakukan perawat apabila diagnosa keperawatan yang dirumuskan lebih dari satu dengan menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya (1978), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Tentukan skorenya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat 2. Selanjutnya skore yang diperoleh dibagi skore tertinggi dan kemudian dikalikan dengan bobot
3.
Jumlahkan skore untuk semua kriteria (skore maximal adalah 5)
Berikut ini, scoring diagnosa keperawatan keluarga menurut Bailon dan Maglaya (1978) No 1
2.
3.
4.
Kriteria Sifat masalah · Tidak/kurang sehat · Ancaman kesehatan · Keadaan sejahtera Kemungkinan masalah dapat diubah · Mudah · Sebagian · Tidak dapat Potensial masalah untuk dicegah · Tinggi · Cukup · Rendah Menonjolnya masalah · Masalah berat harus segera ditangani · Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani · Masalah tidak dirasakan
Score
Bobot 1
3 2 1 2 2 1 0 1 3 2 1 1 2 1 0
Prioritas masalah Penentuan prioritas sesuai kriteria skala dengan pertimbangan pembenaran yang beralasan seperti berikut ini : 1. Sifat masalah Prioritas masalah utama diberikan pada tidak atau kurang sehat karena perlu tindakan segera dan biasanya disadari anggota keluarga. 2. Kemungkinan masalah dapat diubah, perlu diperhatikan : Pengetahuan yang ada sekaran meliputi teknologi dan tindakan untuk mengatasi masalah Sumber daya keluarga à fisik, keuangan, tenaga Sumber daya perawat à pengetahuan, ketrampilan, waktu Sumber daya lingkungan à fasilitas, organisasi dan dukungan 3. Potensial masalah untuk dicegah, perlu diperhatikan : Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki masalah Adanya kelompok yang beresiko untuk dicegah agar tidak menjadi aktual dan menjadi parah 4. Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga menilai masalah keperawatan tersebut.
Penyusunan prioritas diagnosa keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang mempunyai skore tertinggi dan disusun berurutan sampai ke skore terendah. Namun, perawat perlu mempertimbangkan juga persepsi keluarga terhadap masalah keperawatan mana yang perlu diatasi segera.
Risiko terjatuh (terpeleset) pada lansia yang tinggal di keluarga Bapak An yang berhubungan dengan ketidaktnampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia. Langkah selanjutnya, yaitu perawat perlu melakukan pemberian skor dengan menggunakan Skala yang dirumuskan oleh bailon dan Maglaya. Penilaian dilakukan pada semua diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan oleh perawat. Sesuai dengan contoh di atas, penilaian adalah sebagai berikut. No 1
Kriteria Sifat masalah · Ancaman kesehatan
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah · Mudah Potensial masalah untuk dicegah · Cukup
3.
4.
Menonjolnya masalah · Masalah tidak dirasakan
Total skor
Score
Pembenaran Bila keadaan tersebut tidak segera diatasi akan membahayakan lansia yang tinggal bersama 2/3 x 1 = 2/3 keluarga, karena lansia setiap hari di rumah tanpa pengawasan. Penyediaan sarana yang murah dan 2/2 x 2 = 2 mudah di dapat oleh keluarga, misalnya sandal karet. Keluarga mempunyai kesibukan yang cukup tinggi, tetapi merawat orangtua yang telah 2/3 x 1 = 2/3 lansia merupakan penghormatan dan pengabdian anak yang perlu dilakukan. Keluarga merasa keadaan tersebut telah berlangsung lama dan tidak pernah ada kejadian yang 0/2 x 1 = 0 mengakibatkan lansia mengalami suatu cidera (terjatuh) di rumah akibat lantai yang licin. 3 1/3
http://dhienkcz.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-askep-keluarga.html. diakses april 2013 Suprajitno.2003. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik .EGC:jakarta Ali,zaidin.2006.Pengantar Keperawatan Keluarga.EGC:jakarta