BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1
Letak tak, Lu Luas, as, da dan Pos Posiisi Wilayah yah
Kota Bekasi merupakan salah satu kota dari 5 kota dengan populasi terbesar di Indonesia, yakni dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa. Kota ini berada di Provinsi Jawa Barat yang letaknya berada di ujung barat bagian utara. etaknya yang bersebelahan dengan ibukota negara memberikan beberapa keuntungan dari sisi komunikasi dan perhubungan. !arana dan prasarana transportasi yang mudah dan lengkap lengkap menjadi menjadikan kan Kota Kota Bekasi Bekasi sebagai sebagai salah salah satu satu daerah daerah penyeim penyeimbang bang "KI Jakarta. Kota Bekasi se#ara geogra$is terletak antara %&'o()*2)+ %&-o2-*2+ B/ dan 'o%&*'+ 'o0&*'+ ! dengan kemiringan antara & 2 1 dan ketinggian antara %%m )%m di atas permukaan air laut. Batas wilayah dari Kota Bekasi adalah 3 Batas 4tara 3 Bata Batass !ela !elata tan n 3 Batas /imur 3 Batas Barat Kota Bekasi pada
Kabupaten Bekasi Kabu Kabupa pate ten n Bogo Bogorr dan dan Kot Kotaa "ep "epok ok Kabupaten Bekasi Provinsi "KI Jakarta awalnya terbagi menjadi %& ke#amatan dan 52 kelurahan,
tetapi tahun 2&&5 sesuai dengan Peraturan "aerah Kota Bekasi omor &( /ahun 2&&( tentan tentang g Pemekar Pemekaran an 6ilay 6ilayah ah 7dmin 7dminist istras rasii Ke#amat Ke#amatan an dan Kelura Kelurahan han wilayah wilayah administrasi Kota Bekasi terbagi menjadi %2 ke#amatan dan 5' kelurahan. Kota Bekasi Bekasi memili memiliki ki luas luas se#ara se#ara keselu keseluruh ruhan an sebesa sebesarr 2%.&( 2%.&( 8a. Ke#ama Ke#amatan tan yang yang memiliki wilayah terluas adalah Ke#amatan 9ustika Jaya sekitar 2.(-0 8a :%%,-51; dari dari luas luas keselu keseluruh ruhan an Kota Kota Bekasi Bekasi.. Ke#ama Ke#amatan tan yang yang memili memiliki ki wilaya wilayah h terend terendah ah adalah Ke#amatan Bekasi /imur dengan luas wilayah %.0( 8a atau ',(%1 dari luas keseluruhan. uas wilayah hasil dari pemekaran wilayah dapat dilihat pada /abel 0.%.
/abel 0.% uas 6ilayah dan Banyaknya Kelurahan menurut Ke#amatan di Kota Bekasi Luas Wilayah o Ke!a"atan Kelu#ahan $&% $Ha%
1
3.'
%
Pondok
%.'2
-,-(
5
2
Jati !ampurna
%.((
',))
5
0
Pondok 9elati
%.)5-
),)2
(
( 5
Jatiasih Bantargebang
2.2&& %.-&(
%&,(5 ),%&
' (
'
9ustika Jaya
2.(-0
%%,-5
(
Bekasi /imur %.0( ) =awalumbu %.5' Bekasi !elatan %.(' %& Bekasi Barat %.)) %% 9edan !atria %.(-% %2 Bekasi 4tara %.'5 !umber BP! Kota Bekasi, 2&%5
',(% -,(( -,%% ),', ,00
( ( 5 5 ( '
(o)o*#a+i
/opogra$i kota bekasi dapat dikategorikan sebagai daerah datar dengan kemiringan lahan antara & 2 1. 6ilayah ini tidak terdapat daerah perbukitan sehingga kondisi tersebut mengakibatkan Kota Bekasi rawan terhadap genangan air atau banjir. Kota Bekasi terletak pada ketinggian kurang dari 25 meter diatas permukaan air laut. "imana ke#amatan yang berada pada ketinggian tersebut adalah Ke#amatan Bekasi 4tara, Bekasi !elatan, Bekasi /imur, 9edan !atria, dan Pondokgede. 6ilayah dengan ketinggian antara 253%&& mdpl berada di Ke#amatan Bantargebang, Pondok 9elati, dan Jatiasih. Ketinggian dan kemiringan yang rendah pada suatu wilayah menyebabkan beberapa daerah sulit membuang air limpasan hujan dengan #epat sehingga sering terjadi genangan air atau banjir. Keadaan tersebut ditemukan di beberapa ke#amatan, seperti a. b. #. d.
Ke#amatan Jatiasih, meliputi Kelurahan Jatirasa, Jatimekar, dan Jatikramat> Ke#amatan Bekasi /imur, meliputi Kelurahan "uren Jaya dan 7ren Jaya> Ke#amatan =awalumbu, meliputi Kelurahan Bojong 9enteng dan Pengasinan> Ke#amatan Bekasi !elatan, meliputi Kelurahan Jakasetia, Pekayon Jaya, dan
9arga Jaya> e. Ke#amatan Bekasi Barat, meliputi Kelurahan Jatirahayu. 3.3 Kondisi Ikli"
2
Kota Bekasi merupakan daerah dengan iklim panas dengan suhu berkisar antara 2)o 02o? dan kelembaban antara )&1 3 &1. etak dari Kota Bekasi yang tidak jauh dari laut se#ara tidak langsung kota ini dipengaruhi 7ngin 9uson Barat pada bulan ovember hingga 7pril dan 7ngin 9uson /imur pada bulan 9ei hingga @ktober. Iklim wilayah ini tergolong pada iklim kering dengan tingkat kelembaban rendah. BP! :2&%5; menyatakan bahwa sepanjang tahun 2&%( Kota bekasi hanya satu bulan yang tidak terjadi hujan yakni bulan @ktober. ?urah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yakni %.-)) mmAbulan, sedangkan #urah hujan terendah terjadi pada bulan 7gustus dan !eptember dengan jumlah #urah hujan 5mmAbulan. !epanjang tahun 2&%( terjadi %%- hari hujan dengan jumlah hari hujan terbanyak terjadi di bulan Januari. "ebit air Kali Bekasi yang melintasi Kota Bekasi tahun 2&%( rata3rata (0,(' m0Adetik. Iklim tahun 2&& #enderung panas, #urah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan ebruari yakni 0%%mm dan 0&2mm dengan jumlah hari hujan masing3 masing %& hari. Jumlah #urah hujan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar & mm, dengan kata lain tidak ada hari hujan :BP! Kota Bekasi, 2&&;. Jumlah hari hujan dan #urah hujan per bulan se#ara lengkap dapat dilihat pada /abel 0.2. /abel 0.2 Jumlah 8ari 8ujan dan ?urah 8ujan per Bulan di Kota Bekasi /ahun 2&&) dan 2&%( Ha#i Huan $ha#i% -u#ah Huan $""% Bulan 2&& 2&%( 2&& 2&%( Januari %& 2% 0%% %.-)) ebruari %& % 0&2 ))' 9aret %& %2 20( 2%) 7pril 5 %0 )0 %0% 9ei 0 %2 ) % Juni 2 '( %&) Juli 3 ) 3 55 an utan /abel 0.2 7gustus % % % 5 !eptember 0 2 ' 5 @ktober 0 & 2) & ovember ) %2& %%) "esember %0 2%%2& u"lah /0 11 121 3.2'2 !umber BP! Kota Bekasi, 2&& dan 2&%5 3.0
4eolo*i, enis (anah, dan Hid#olo*i
3
!truktur geologi wilayah didominasi oleh pleistocene volcanic facies, namun terdapat dua ke#amatan yang memiliki struktur lain yaitu struktur 7luvium di sebagian ke#il wilayah Kota Bekasi bagian utara dan struktur miocene sedimentary facies terdapat di bagian barat wilayah Kota Bekasi sepanjang perbatasan dengan Provinsi "KI Jakarta. Keadaan tanah dapat membantu dalam menentukan wilayah yang #o#ok untuk permukiman dengan mempertimbangkan aspek $isik yang meliputi kedalaman e$ekti$, tekstur tanah, dan jenis tanah. Kedalaman e$ekti$ tanaha seebagian besar di atas %#m, jenis tanah latosol dan aluvial, serta tekstur tanah didominasi sedang halus. Komposisi perbandingan berdasasrkan luasnya antara lain tekstur halus seluas %-.2'& 8a :)21;, tekstur sedang seluas 0.0') 8a :%'1;, dan tekstur kasar seluas (2% 8a :21;. 8idrologi Kota Bekasi dapat dibedakan menjadi dua yakni air permukaan dan air tanah. 7ir permukaan merupakan kondisi air hujan yang mengalir ke sungai utama dan beberapa sungai ke#il serta saluran irigasi /arum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum Kota dan Kabupaten Bekasi serta "KI Jakarta. Kota Bekasi dialiri tiga sungai utama yaitu !ungai ?akung, Bekasi, dan !unter. !ungai Bekasi mempunyai hulu di !ungai ?ikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih %.5&& meter dari permukaan air laut. Kondisi air permukaan !ungai Bekasi saat ini ter#emar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan w ilayah Kota Bekasi. 7ir tanah sebagian #ukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar /P7 Bantar
Pen**unaan Lahan Penggunaan lahan di wilayah Kota Bekasi dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun. Penggunaan lahan Kota
4
Bekasi sebagian besar digunakan untuk tempat tinggal dan usaha dikarenakan $ungsi Kota Bekasi yang sebagai daerah penyangga ibukota. ahan pertanian di kota ini semakin berkurang sehingga sektor pertanian di Kota Bekasi tidak menunjukkan kemajuannya. ahan yang diperuntukan sebagai lahan sawah hanya 2,0&1 dari luas kota yakni (-5 8a, selebihnya lahan kering yang diperuntukan untuk bangunan dan halaman sebesar %5.%&2 8a, untuk kebun (.2)5 8a, dan untuk kolam ' 8a :BP! Kota Bekasi, 2&%5;. /ahun 2&& saja penggunaan lahan untuk pertanian saja relati$ ke#il karena tergeser sektor industri pengolahan dan perdagangan. Berkurangnya sektor pertanian dapat dilihat dari penggunaan lahan untuk sawah yang relati$ ke#il yakni hanya ''2 ha atau 0,%51 dari seluruh luas wilayah yang seluas 2%.&( ha. uas tanah kering tahun 2&& sebesar ',)51 atau 2&.0)- ha. Penggunaan tanah kering sebagian besar untuk bangunan perumahan, kantor, dan industri. uasnya lahan yang digunakan untuk bangunan ini nampaknya ada kaitan dengan peranan Kota Bekasi sebagai daerah penyeimbang "KI Jakarta. !elama pembentukan kota bekasi dalam kurun waktu %& tahun rata3rata pembangunan lahan terbangun meningkat %&,0'1 dari '&1 pada tahun % berkembang menjadi -&,)1 pada tahun 2&&-. Peman$aatan lahan terabngun umumnya digunakan untuk 0 jenis pembangunan yaitu lahan permukiman, pusat perdagangan dan jasa, serta industri. Pembangunan lahan permukiman dibedakan menjadi dua jenis permukiman yaitu permukiman teratur yang dikembangkan oleh pihak developer, sebagian besar terkonsentrasi di daerah utara dan tengah, yang kedua adalah permukiman permukiman yang tidak teratur yang dibangun oleh masing3masing
individu.
Peman$aatan
lahan
untuk
kegiatan
perdagangan
berkembang se#ara linear di sepanjang jalan arteri kota bekasi atau sering disebut ?B"A #entral business distri#t. Peman$aatan lahan untuk ruang terabuk hijau selama hampir %& tahun terakhir menyusut sampai %&,021 dari 01 pada tahun %menjadi 2),)1 pada tahun 2&&-. Pembangunan rth umumnya
digunakan
untuk
pertanian
:sawah;,
tegalanAkebun dan taman terbuka hijau. !aat ini kota bekasi mengahadapi $enomena ketidakseimbangan penggunaan lahan. Banyak lahan yang harusnya menjadi area resapan beralih $ungsi menjadi perumahan atau sektor industri. 8al ini se#ara tidak 5
langsung dapat mempengaruhi e$ektivitas pelaksanaan tata ruang kota dalam mengarahkan dan mengendalikan pembangunan kota bekasi. ?ontoh nyata telah terjadi adalah dominasi perumahan dan permukiman pada peman$aatan lahan terbangun karena letak Kota Bekasi yang strategis sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang.
6
3./ Ke)endudukan "ata kependudukan merupakan data yang bersi$at dinamis karena jumlah
penduduk terus mengalami perubahan dalam satu kurun waktu tertentu akibat mobilitas penduduk. "ata kependudukan juga bersi$at strategis karena datanya digunakan sebagai peren#anaan pembangunan suatu daerah. Kota Bekasi memiliki karakteristik kependudukan yang berbeda dengan Kabupaten Bekasi. 9ayoritas penduduk kota adalah imigranApendatang dari daerah lain. !e#ara umum, komposisi penduduk di Kota Bekasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu yang datang dari "KI Jakarta dan pendatang dari arah timur atau luar Jakarta. Pendatang dari "KI Jakarta umumnya adalah orang3orang yang bekerja di "KI Jakarta tetapi tinggal di Kota Bekasi. Kependudukan ini sejalan dengan $ungsi Kota Bekasi sebagai penyangga bagi "KI Jakarta khususnya sebagai wilayah permukiman. Jumlah penduduk Kota Bekasi tahun 2&%( menurut BP! :2&%5; adalah 2.0)2.') jiwa yang terdiri dari laki3laki sebanyak %.220.(0& dan perempuan %.%5).25
jiwa dan rasio kelamin %&5,-%. Jumlah tersebut tersebar di seluruh
ke#amatan di Kota Bekasi. Persebaran penduduk tersebut belum merata, dimana penyebaran tertinggi berada di Ke#amatan Bekasi 4tara sebanyak 0%.%'( jiwa :%0,(&1;, Bekasi Barat 2)).2-) jiwa :%2,%&1;, Beka si /imur 2-%.&-( jiwa :%%,0)1;,
7
dan jumlah penduduk terendah berada di Ke#amatan Bantargebang sebesar &.&20 jiwa :0,-)1;. Jumlah penduduk tahun 2&& menurut BP! :2&&; adalah %.))2.)' jiwa terdiri dari (%.5&- jiwa penduduk laki3laki dan (%.0'2 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk ini tersebar di %2 ke#amatan dengan penyebaran tertinggi pada Ke#amatan Bekasi 4tara sebanyak %2,--1 :2(&.(5' jiwa;> Bekasi Barat %2,%&1 :22-.)%& jiwa;> Pondokgede %2,&)1 :22-.(%5 jiwa;, dan terendah di Ke#amatan Jati !ampurna sebesar 0,5&1 :'5.)%' jiwa;. Kepadatan penduduk terjadi apabila jumlah penduduk yang menempati wilayah melebihi kapasitas wilayah dalam menampung penduduknya. Kepadatan tertinggi tahun 2&%( di Kota Bekasi berada di Ke#amatan Bekasi /imur sebesar 2&.&( jiwaAkm2 dengan luas wilayah %0,( km2 dan jumlah penduduk sebanyak 2-%.&-( jiwa. Kepadatan penduduk tinggi berada di wilayah pusat kota karena didukung oleh akses yang baik. Ke#amatan tersebut juga merupakan kawasan permukiman dan pusat kegiatan kota sehingga penduduk menjadi lebih tertarik untuk tinggal di daerah tersebut. "ilihat dari lokasi ke#amatan yang memiliki kepadatan tinggi merupakan ke#amatan yang berada di seekitar tepi jalan negara, provinsi, dan kota. Kepadatan penduduk terendah berada di Ke#amatan Bantargebang sebesar 5.2)0 jiwaAkm2 dengan luas wilayah %-,&( km2 dan penduduk sebanyak &.&20 jiwa. Kepadatan penduduk rendah berada di wilayah selatan yang kondisi daerah masih kurang lahan terbangunnya, selain itu akses jalannya juga belum sebaik pusat kota karena jalannya hanya melewati ibukota ke#amatan saja dan kondisi jalnnya masih kurang baik. Kepadatan tahun 2&%( tersebut masih sama seperti dengan kepadatan penduduk pada tahun 2&&, namun dengan nilai kepadatan yang berbeda. Kepadatan penduduk tahun 2&& berada di Ke#amatan Bekasi /imur dengan jumlah %5.'') jiwaAkm2. Berbeda dengan kepadatan penduduk tinggi yang antara tahun 2&& dan 2&%( sama, kepadatan penduduk terendah tahun 2&%( berbeda dengan kepadatan terendah tahun 2&& yakni yang berada di Ke#amatan Pondok 9elati dengan jumlah kepadatan 0.5(' jiwaAkm2. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk se#ara keseluruhan dapat dilihat pada /abel 0.(. /abel 0.( Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Ke#amatan di Kota Bekasi /ahun 2&& dan 2&%( 8
u"lah Penduduk Ke)adatan Penduduk Luas $i5a% $i5a6k" '% Ke!a"atan Wilayah $k"'% '778 '710 '778 '710 Pondok
masyarakat adalah penduduk urba n atau pendatang yang berasal dari berbagai daerah, baik dari Jawa maupun luas Jawa. !elain itu juga, adanya penduduk "KI Jakarta yang tinggal ke Kota Bekasi. 3..1 Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu $aktor penting dalam pembangunan kota. Kualitas pembangunan di suatu daerah ditentukan oleh pembangunan pendidikan daerah tersebut. Jumlah sekolah di Kota Bekasi tahun 2&%( ter#atat sebanyak %.&(& sekolah /K, '-- sekolah untuk !"A9I, tingkat !/PA9/s sebanyak 202 sekolah, tingkat !94A97 terdapat 2 sekolah, dan untuk !9K sebanyak %2) sekolah. Banyaknya sekolah tersebut diharapkan mampu mengimbangi pertambahan jumlah murid setiap tahunnya. Jumlah murid sekolah tahun 2&%( untuk tingkat /K adalah 2.0)2 murid, !"A9I sebanyak %(-.%&-, !/PA9/s sebanyak %%2.&&( murid, !94A97 sebanyak (&.5-2 murid, dan !9K sebanyak '&.(&' murid. Jumlah sekolah /K di Kota Bekasi tahun 2&& adalah '5) dengan jumlah murid sebanyak 0&.5-, jumlah sekolah tingkat !"A9I sebanyak '(5 dengan jumlah murid sebanyak %&(.-0, jumlah sekolah tingkat !/PA9ts sebanyak 2% sekolah dengan jumlah murid sebanyak -0.02 orang, untuk tingkat !94A97 terdapat %&& sekolah dengan total murid sebanyak 0.(5-, dan untuk tingkat !9K terdapat %
9
sekolah dengan murid sebanyak (&.&)' orang. Jumlah sekolah di Kota Bekasi menurut ke#amatan dapat dilihat pada /abel 0.(. /abel 0.( Banyaknya !ekolah /K, !"A9I, !/PA9/s, !94A97 dan !9K di Kota Bekasi /ahun 2&& dan 2&%( '778 '710 Ke!a"atan (K SD SL(P S9: S9K (K SD SL(P S9: S9K Pondok
yang memadai. 4paya tersebut dilakukan pemerintah Kota Bekasi dengan menyediakan sarana dan prasarana berupa puskesmas yang tersebar di masing3masing ke#amatan. Jumlah rumah sakit dan puskesmas di Kota Bekasi tahun 2&%( sebanyak 0- rumah sakit dan 0% puskesmas, namun hanya 5 puskesmas yang sudah dilengkapi dengan $asilitas rawat inap meskipun jumlahnya terbatas. /ahun 2&& di Kota Bekasi terdapat 2) rumah sakit dan 0% puskesmas namun, hanya 5 puskesmas yang sudah dilengkapi dengan $asilitas rawat inap meskipun jumlahnya sangat terbatas seperti Puskesmas Pondok
0 Pondok
0 % 2 2 % % ( 0 ( 5 % ( 31
% 2 % % 2 0 2 0 0 0 ( 0 '
2 0 % % % % ) ( 2 ( 0 3
0 % 2 2 % % ( 0 ( 5 % ( 31
% 2 2 % 0 0 ( % & % 0 0 '0
(RI, DI EDI(' YA << LA4S:4 -
!umber 3 Peraturan "aerah Kota Bekasi omor &( /ahun 2&&( tentang Pemekaran 6ilayah 7dministrasi Ke#amatan dan Kelurahan wilayah administrasi Kota Bekasi 3 BP! dalam angka 2&& dan 2&%5
11
Grafk Banyaknya Rumah Sakit, Puskesmas, dan Puskesmas Pemantu !"ta Bekasi #ahun 2014 9 8 7 6 5 4
Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas Pemantu
3 2 1 0
12