http://hoesnaeni.wordpress.com/2008/12/28/teknik-membaca-puisi-deklamasi/
TEKNIK MEMBACA PUISI (DEKLAMASI) 1.
PENGANTAR Deklamasi berasal dari bahasa Latin yang maksudnya declamare atau declaim yang membawa makna membaca sesuatu hasil sastera yang berbentuk puisi dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu. Gera Ge rak k ya yang ng dim dimaks aksudk udkan an ial ialah ah ge gerak rak ala alatt ban bantu tu ya yang ng pui puitis tis ya yang ng sei seira rama ma den dengan gan isi bac bacaan aan.. !mumnya memang deklamasi berkait rapat dengan puisi akan tetapi membaca sebuah cerpen dengan lagu lag u ata atau u ge gerak rak tub tubuh uh "ug "ugaa bis bisaa dik dikata atakan kan men mendek deklam lamasi asi.. #en #endek deklam lamasi asikan kan pui puisi si ata atau u ce cerpe rpen n bermakna membaca tetapi membaca tidak sama dengan maksud mendeklamasi. #aksudnya di sini bahwa apapun pengertian pengertian membaca tentunya tentunya "auh berbeda dengan maksud deklamasi. deklamasi.
$.
#A%N #A %NA A %A %ATA TA DE DE%L %LA# A#A& A&'' &udah "elas deklamasi itu berasal dari bahasa asing "adi maknanya ia bukan kata asli 'nd(nesia. #emang keadaan semacam ini sering berlaku di 'nd(nesia misalnya kata neraka i)in )aman a"al karam dan lain*lain berasal dari bahasa Arab sedang tauc( tauge berasal dari bahasa Ti(nghua. #anakala dastar kenduri kelasi berasal dari bahasa Persi. Lampu mesin k(ki rep(t dari bahasa +elanda manakala pensil b(t(l berasal dari bahasa 'nggris dan demikianlah halnya deklamasi berasal dari bahasa Latin. Di 'nd(nesia perkataan deklamasi sudah ada sebelum tahun 1,-*an. Deklamasi artinya membawa puisi*puisi sedang (rang yang melakukan deklamasi itu disebut /Deklamat(r /Deklamat(r00 untuk lelaki dan /Deklama /De klamatris0 tris0 untuk pere perempua mpuan. n. Apa bedanya dekla deklamasi masi dan nya nyanyi nyi #eny #enyanyi anyi ialah melagukan melagukan suatu sua tu ny nyany anyian ian den dengan gan men mengg gguna unakan kan n(t n(t*n( *n(tt d(* d(*re* re*mi mi ata atau u n(t bal bal(k (k se sedan dang g dek deklam lamasi asi ial ialah ah membawakan pantun*pantun syair puisi atau sa"ak dengan menggunakan irama dan gaya yang baik. Disamping itu kita mengenal pula2 menari melukis memahat sandiwara dan lain*lain. &emuanya itu mempunyai cara*cara dan aturannya sendiri*sendiri.
3.
+A4A +A 4AN N 5AN 5ANG G D'D D'DE% E%LA LA#A& #A&'% '%AN AN Tentu sa"a tidak semua pantun sa"ak atau puisi dapat dideklamasikan malah cerpen dan n(6el "uga b(leh dideklamasikan7s(a dideklamasikan7s(alnya lnya kita harus memilih mana sa"ak puisi pantun*pantun yang baik dan menarik untuk dideklamasikan.
8.
9ARA 9A RA +E +ERD RDE% E%L LA# A#A A&' &eperti telah di"elaskan bahawa berdeklamasi itu membawakan pantun syair dan sa"ak atau puisi. %emudian %em udian apakah cukup hanya asal membawakan membawakan sa"a Tentu tidak: +erdeklamas +erdeklamasi i sela selain in kita mengucapk meng ucapkan an sesua sesuatu tu harus haruslah lah pula meme memenuhi nuhi syar syarat*sy at*syarat arat lainn lainnya. ya. Apak Apakah ah syar syarat*sy at*syarat arat itu &ebelum kita berdeklamasi kita harus memilih dulu pantun syair sa"ak apa yang rasanya baik untuk dideklamasikan. Terserah kepada keinginan masing*masing. 5ang penting pilihlah sa"ak atau puisi pantun atau syair yang memiliki isi yang baik dan bentuk yang indah dideklamasikan. #engenai #engenai hal isi tentunya dapat minta nasihat petun"uk dan bimbingan dari mereka yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan atau ahli dalam bidang deklamasi. %alau kita sudah memilih sebuah puisi misalnya
tentu sa"a b(leh lebih dari satu. 4al ini sering ter"adi dalam l(mba*l(mba yang menyiapkan puisi wa"ib dan puisi pilihan. Nah sesudah itu lalu apa lagi yang harus kita perbuat #aka tidak b(leh tidak harus menta;sirnya terlebih dahulu. -.
#ENA<&'R P!'&' Apakah puisi yang kita pilih itu berunsur kepahlawanan keberanian kesedihan kemarahan kesenangan pu"ian dan lain*lain %alau puisi yang kita pilih itu mengandung kepahlawanan keberanian dan kegagahan maka kita pun harus mendeklamasikan puisi tersebut dengan perasaan dan laku perbuatan yang menun"ukkan se(rang pahlawan se(rang yang gagah berani. %ita harus dapat melukiskan kepada (rang lain bagaimana kehebatan dan kegagahan kapal udara itu. +agaimana harus mengucapkan kata*kata yang seram dan menakutkan. &ebaliknya kalau sa"a puisi yang kita pilih itu mengadung kesedihan sewaktu kita berdeklamasi haruslah betul*betul dalam suasana yang sedih dan memilukan bahkan harus bisa membuat (rang menangis bagi (rang yang mendengar dan melihat kita sedih ketika dideklamasikan men"adi sebuah puisi yang gembira bersukaria atau sebaliknya. Tentu sa"a hal*hal seperti itu harus di"aga benar*benar. %arena itu harus berhati*hati teliti tenang dan sungguh*sungguh dalam mena;sir sebuah puisi. +acalah seluruh puisi itu berulang*ulang sampai kita mengerti betul apa*apa yang dikandung dan dimaksud (leh puisi tersebut. =uga kata*kata yang sukar dan tanda*tanda baca yang kurang "elas harus dipahami benar*benar =ika sudah dimengerti dan diselami isi puisi itu barulah kita meningkat ke pers(alan yang lebih lan"ut.
>.
#E#PELA=AR' '&' !NT!% #ENDE%LA#A&' P!'&' 9ara mengucapkan puisi itu tidak b(leh seenaknya sa"a tapi harus tunduk kepada aturan*aturannya2 di mana harus ditekankan atau dipercepatkan di mana harus dikeraskan harus berhenti di mana harus dilambatkan atau dilunakkan di mana harus diucapkan biasa dan sebagainya. =adi bila kita mendeklamasikan puisi itu harus supaya menarik maka harus dipakai tanda*tanda tersendiri2
?? Diucapkan biasa sa"a 7
+erhenti sebentar untuk berna;as7biasanya pada k(ma atau di tengah
77
+erhenti agak lama7biasanya k(ma di akhir baris yang masih
baris berhubungan artinya
dengan baris berikutnya 777
+erhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada
@
&uara perlahan sekali seperti berbisik
@@
&uara perlahan saha"a
@@@ &uara keras sekali seperti berteriak
penghabisan puisi
Tekanan kata pendek sekali
Tekanan kata agak pendek
Tekan kata agak pan"ang Tekan kata agak pan"ang sekali BBBB7 Tekanan suara meninggi BBBB Tekanan suara agak merendah C 9ara meletakkan tanda*tanda tersebut pada setiap kata masing*masing (rang berbeda tergantung kepada kemahuannya sendiri*sendiri. Dari sinilah kita dapat menilai2 siapa (rang yang mahir dan pandai berdeklamasi. Demikianlah setelah tanda*tanda itu kita letakkan dengan baik dan dalam meletakkannya "angan asal meletakkan sa"a tapi harus memakai perasaan dan pertimbangan seperti halnya kalau kita membaca berita2 ada k(ma ada titik tanda*tandanya titik k(ma dan lain*lain. %alau tanda*tanda itu sudah diletakkan dengan baik barulah kita baca puisi tersebut berulang*ulang sesuai dengan irama dan aturan tanda itu. Dengan sendirinya kalau kita sudah lancar benar tekanan*tekanan irama* irama dan gayanya takkan terlupa lagi selama kita berdeklamasi. .
P!'&' 4AR!& D'4A
F.
DE%LA#A&' +!%AN !9APAN &E#ATA Deklamasi bukan ucapan semata. Deklamasi harus disertai gerak*gerak muka kalau perlu dengan gerak seluruh angg(ta badan atau seluruh tubuh tetapi yang paling penting sekali ialah gerak*gerak muka. Dengan ucapan*ucapan yang baik dan teratur diserta dengan gerak geri muka nescaya akan bertambah menarik apa lagi kalau dit(nt(n. Dari gerak geri muka itu pen(nt(n dapat merasakan dan menyaksikan mengertikan puisi yang dideklamasikan itu. Apakah puisi itu mengandung kesedihan kemarahan
kegembiraan
dan
lain*lain.
4anya sa"a dalam melakukan gerak geri itu "angan sampai berlebih*lebihan seperti wayang (rang yang bergerak ke sana ke mari sehingga mengelikan sekali. +erdeklamasi secara wa"ar tertib dan mengesankan. ,.
9ARA #EN'LA' !ntuk mudahnya bagi se(rang deklamat(r7deklamatris melengkapi dirinya dalam mempersiapkan kesempurnaan berdeklamasi maka se(rang cal(n harus mengetahui pula hal*hal yang men"adi aspek penilaian dalam suatu l(mba deklamasi. 5ang men"adi penilaian "uri terhadap pembawa puisi atau deklamat(r meliputi bidang*bidang seperti berikut2 A. PENA#P'LAN7PER<R#AN9E &ewaktu pembawa puisi itu muncul di atas pentas haruslah diperhatikan lebih dahulu hal pakaian yang dikenakannya. %erapian memakai pakaian keserasian warna dan sebagainya akan menambahkan angka bagi si pembawa puisi. Tentu sa"a penilaian pakaian ini bukan terletak pada segi mewah tidaknya pakaian itu tetapi dalam hal kepantasan serta keserasiannya. %erana itu perhatikanlah pakaian lebih dahulu sebelum tampil di atas pentas. 4indarikan diri dari kecer(b(han serta ketidakrapian berdandan. +. 'NTNA&'7TE%ANAN %ATA DE#' %ATA +aris demi baris dalam puisi sudah tentu tidak sama cara memberikan tekanannya. 'ni bergantung kepada kesanggupan si pembaca puisi dan mena;sirkan tiap*tiap kata dalam hubungannya dengan kata lainnya. &ehingga ia menimbulkan suatu pengungkapan isi kalimat yang tepat. %esanggupan si pembaca puisi memberikan tekanan*tekanan yang sesuai pada tiap kata yang menciptakan lagi kalimat pada baris*baris puisi akan memudahkan mencapai angka tertinggi dalam segi i nt(nasi. 9. E%&PRE&'7%E&AN A=A4 %emampuan si pembaca puisi dalam menemukan arti dan ta;siran yang tepat dari kata demi kata pada tiap baris kemudian pada kel(mp(k bait demi bait puisi akan terlihat pada kesan air muka atau wa"ahnya sendiri. Ada kalanya se(rang pembawa puisi tidak menghayati isi dan "iwa tiap baris puisi dalam sebuah bait sehingga antara kalimat yang diucapkan dan airmuka yang diperlihatkan
tampak
saling
bertentangan.
=adi penghayatan itu sangat penting dan ia harus dipancarkan pada sinar wa"ah si pembawa puisi. #isalnya sebuah bait dalam puisi yang bernada sedih haruslah digambarkan (leh si pembaca puisi itu melalui air mukanya yang sedih dan bermuram dur"a.
D. APRE&'A&'7PENGERT'AN P!'&' &e(rang pembaca puisi akan dinilai mempunyai pengertian terhadap sesuatu puisi manakala ia sanggup mengucapkan kata demi kata pada tiap baris puisi disertai kesan yang terlihat pada air mukanya. =ika tidak berhasil dikatakannya si pembaca puisi itu belum mempunyai apresiasi atau apresiasinya terhadap puisi itu agak kurang. Dalam istilah umumnya apresiasi diter"emah lebih "auh
lagi
sebagai
penghayatan.
&e(rang pendeklamat(r yang baik7ia harus menghayati makna dan isi puisi yang akan dideklamasikan dan tanpa menghayatinya maka sudah tentu persembahannya bakal hambar lesu dan tak bertenaga. E.
#'#'%7A9T'N #imik atau acti(n dalam sebuah deklamasi puisi sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan suasana pembacaan puisi. &e(rang pembawa puisi yang berhasil ia akan mengemukan sesuatu acti(n atau mimik itu sesuai dengan perkembangan kata demi kata dalam tiap baris dan tidak bertentangan
dengan
"iwa
dan
isi
kata*kata
kalimat
dalam
puisi.
Ter"adinya k(ntradiksi antara apresiasi dan acti(n menimbulkan kesan yang mungkin bisa men"adi bahan tertawaan pen(nt(n. 4al ini harus dipela"ari sebaik*baiknya (leh si pembawa puisi. Tanpa hal
itu ia tak
mungkin
bisa mendapatkan
angka
terbaik
dalam
pembawaan
puisi.
&ebagi c(nt(h2 ketika si pembawa sa"ak menyebut /dilangit tinggi ada bulan0 tetapi mimik kedua belah tangan men"urus ke bumi 4al ini akan menimbulkan bahan tertawaan bagi pen(nt(n mana mungkin ada bulan di bumi tentu hal itu tidak mungkin sama sekali. +etapapun bulan selalu ada di langit. 'nilah yang dimaksud betapa pentingnya pembawa sa"ak menguasai apresiasi puisi sehingga dapat menciptakan mimik yang sesuai dengan keadaan isi dan "iwa puisi itu. <.
TATATERT'+ !ntuk menambahkan lebih sempurna lagi bagi pengetahuan se(rang deklamat(r atau deklamatris maka <.1 <.$
dibawah
ini
+erdirilah Pakaian
kita
baik*baik
harus
kemukakan di
atas
menimbulkan
kesan
beberapa pentas yang
tata
tertib
yang menarik
berdekmalasi2
telah dan
tersedia
menyenangkan
<.3 #enghadap kepada pen(nt(n memandang ke sekeliling dengan airmuka yang berseri*seri lalu memberi salam kepada hadirin dengan h(rmat dengan "alan menganggukkan kepala. <.8 +acalah "udul puisi dan sebut nama penulisnya dengan suara yang "elas7tepat dengan nada suara yang wa"ar <.- +erhenti beberapa detik menyiapkan na;as lalu mulailah pembacaan deklamasi itu sebaris demi sebaris bait demi bait. <.> &elama pembacaan puisi perhatian harus tercurah kepada puisi itu sendiri dan "angan terg(da (leh
hiruk
pikuk
suara
atau
bunyi
lain
terutama
sekali
pen(nt(n.
<. %etika pembacaan puisi itu selesai berhentilah beberapa saat melepaskan na;as lalu mengh(rmati pen(nt(n dan kepada para hakim.
<.F +iasakanlah dengan sikap yang tenang dan wa"ar ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa*gesa.
http://ririns-notes.blogspot.com/2010/03/mendeklamasikan-puisi.html MENDEKLAMASIKAN PUISI
Apa saja hal-hal penting yang harus kita perhatikan ketika kita akan mendeklamasikan puisi? Berikut adalah beberapa hal yang paling menentukan bagus atau tidaknya puisi yang akan kita deklamasikan : 1.Memahami isi keseluruhan puisi dengan tujuan agar kita dapat menghayati puisi ketika kita mendeklamasikannya. 2.Intonasi yang maksudnya adalah tinggi rendahnya suara kita. Karena tinggi rendah suara kita juga sangat mempengaruhi makna dalam puisi. .!kspresi adalah hal yang paling pe nting di mana kita harus memainkan mimik "ajah dengan tujuan untuk meyakinkan pendengar apa makna dalam puisi. #.$antomimik atau yang biasa disebut dengan gerak tubuh juga merupakan unsur penting untuk mendukung ekspresi atau mimik "ajah. %.$ela&alan yaitu kejelasan suara agar pendengar mampu memahami se'ara keseluruhan puisi yang kita deklamasikan. (.)eda yaitu adalah jarak pemberhentian dalam setiap kalimat dalam puisi. )eda ada tiga ma'am* +,++,dan +++. .Akan lebih bagus jika kita dapat mengha&al isi puisi sehingga kita dapat mendeklamasikannya tanpa menggunakan naskah sehingga lebih dapat menghayati isi puisi.
http://indonesiaopenlearning.blogspot.com/2010/10/mendeklamasikan-puisi.html MENDEKLAMASIKAN PUISI
$uisi adalah karya sastra yang penyajiannya mengutamakan keindahan bahasa dan kep adatan makna. elain itu, puisi bisa dikatakan sebuah karangan yang terikat oleh baris dan bait. /leh karena itu, sebaiknya puisi diba'a dengan suara indah. Ada empat hal yang seharusnya perlu diperhatikan sebelum sebuah puisi diba'a antara lain sebagai berikut. 1. $erhatikan 0okal, penghayatan, dan ekspresi, 2. $ahami tanda-tanda +: tanda untuk jeda sejenak dan ++: tanda untuk jeda panjang, . 'apkanlah setiap kata di dalam puisi dengan jelas dan tidak tergesa-gesa, dan #. andai kata+kalimat mana saja yang seharusnya diba'a dengan intonasi tinggi, sedang dan rendah. elain empat hal tersebut, perlu diperhatikan juga tekanan atau ritme. ekanan ada tiga ma'am, yaitu tekanan dinamik 3kuat+lemahnya pengu'apan4, nada 3tekanan tinggi, sedang, atau rendah4 dan tempo 3'epat atau lambatnya pengu'apan4.
http://multimediabersatu.wordpress.co m/2011/01/14/hal-hal-yg-harusdiperhatikan-dalam-membaca-puisi/
Hal – hal yg harus diperhai!a" dala# #e#$a%a puisi Semua tau puisi kan? Puisi itu sama dengan berdeklamasi.Tapi kalo berdeklamasi si pembaca harus hafal tapi kalo membaca puisi boleh bawa teks namanya juga baca puisi. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan ketika membaca puisi:
1. Penjiwaan Penjiwaan berkaitan dengan suasana hati yang bisa dilihat dari warna suara atau bahasa tubuh si pembaca akibat dari pemaknaannya terhadap puisi tersebut.Puisi yang berisi patriotisme misalnya penjiwaannya penuh dengan semangat pada saat puisi itu dibacakan.
. !okal Suara dalam membaca puisi adalah intonasi."ntonasi meliputi nada#tinggi$rendahnya suara%&tempo#panjang$pendeknya suara%&tekanan#keras$lembutnya suara%&dan jeda#lama$ sebentarnya penghentian suara%.'aris puisi kalau sampai waktuku ku tak mau seorangkan merayu$nya (hiril Anwar yang berjudul AKU lebih baik dilafalkan dengan suara lantang atau keras. )al$hal yg berkaitan dengan *okal:
Artikulasi Hke"elasan ucapanI
'nt(nasiHtinggi*rendahnya suaraI
'rama2pan"ang*pendeknyakeras*lembutnyalambat*cepatnyaatau tinggi*rendahnya suara.
+. ,erak ,erak bisa dibagi menjadi macam: 1.
#imikHraut wa"ahI
$.
Gerakan tubuhHgestureI
,erakan dalam membaca puisi berarti mengikuti nada dan suasana pembaca puisi sesuai isi puisinya.Puisi yang sedih misalnya& nah puisi itu harus kita bawakan dengan raut wajah atau mimik yang sedih dan gesture yang mendayu dayu atau lambut. Agar pembaca bisa membaca puisi dengan baik maka perhatikanlah langkah langkahnya: 1.
#emilih dan menentukan puisi yang yang akan di baca
$.
#embaca dalam hati
3.
#ena;sirkan isi dan suasananya
8.
#enentukan "eda
-. esesuaian isi puisi yg dibacakan: /embaca puisi adalah bentuk kegiatan mengungkapkan kembali isi puisinya.Pengungkapan yang dilakukan oleh si pembaca harus sesuai dengan makna puisi./aka dari itu agar si pembaca dapat mengungkapkan puisinya dengan tepat dia harus mengerti dulu apa is dari puisi tersebut.)al hal yang harus diperhatikan adalah perasaan dan pikiran si pengarang serta suasana yang tercipta di dalam puisinya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan perasaan&pikiran&dan suasama hati saat membaca puisi: a. /emahami sikap pengarang terhadap masalah yang diungkapkan #perasaan pengarang%.(aranya adalah dengan memahami sikap pengarangnya tentang sesuatu yang diungkapkan misalnya&dalam mengungkapkan masalah pengemis pasti penyair akan memiliki sikap yang berbeda beda.Ada yang benci&kecewa&kasihan&dan lain lain.Sikap itu akan tercermin di larik larik puisinya.0ah kalo gitu pemahaman si pengarang adalah sesuatu yang harus diketahui pambaca agar mampu mengungkapkan perasaannya dengan baik. b. /emahami sikap pengarang terhadap pembaca #nada puisi%.etika pengarang sedang membuat puisi mereka mempunyai sikap yang berbed beda terhadap para pembaca atau calon pembacanya misalnya& bersifat menggurui&mengejek&menasihati&menyindir&santai&atau hanya menceritakan sesuatu.Sikap itu akhirnya menjadi pengaruh kejiwaan akibat psikologis pembacanya yang berbeda beda.(ontoh&jika bernada duka&mengakibatkan suasana iba atau kasihan.ika bernada kritik mengakibatkan suasana sikap berontak.ika bernada ketuhanan maka akan bersuasana khusyuk dan lain lain.0ah kalo gitu pembaca perlu memahami hal hal tersebut agar memiliki sikap yang sesuai dengan suasana puisinya.
http://aurigamaulana.blogspot.com/2012/04/definisi-unsur-dan-hal-hal-yang-harus.html
DE&INISI' UNSU' DAN HALHAL *AN+ HAUS DIPEHATIKAN DALAM MEMBACA PUISI -23231 3-:33:33 P/ Sastra comments
Pengertian Puisi ecara etimologi istilah puisi berasl dari kata bahasa "unani poites# yang berarti pembangun# pembentuk# pembuat. $alam bahasa %atin dari kata poeta# yang artinya membangun# menyebabkan# menimbulkan# menyair. $alam perkembangan selan&utnya# makna kata tersebut menyempit men&adi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat dengan menggunakan irama# sa&ak# dan kadang-kadang kata kiasan 'itomorang#1(80:10)
*da beberapa pengertin lain.
•
+utu *rya ,irtawirya '1(80:() mengatakan bahwa puisi merupakanungkapan
•
secara implisit# samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong pada makna konotatif. att-$unton 'itumorang# 1(80:() mengatakan bahwa puisi adalah ekspresi yang
•
konkret dan bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama. alph aldo merson 'itumorang# 1(80:8) mengatakan bahwa puisi menga&arkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan dalam Membaca Puisi embacakan puisi merupakan kegiatan membaca indah. ntuk itu# pembaca harus memperhatikan empat hal# yaitu lafal# tekanan# intonasi dan &eda.
a.
Lafal %afal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa saat mengucapkan bunyi bahasa. *dapun yang di maksud dengan bunyi bahasa# antara lain# a# c# f# h# u# dan sebagainya. +elafalan seseorang dalam bahasa dalam berbahasa sering kali berbeda dengan orang lainnya. erdasarkan pelafalannya itu# *nda dapat mengetahui asal daerah seseorang karena memang beberapa kelompok masyarakat memiliki berbagai macam pelafalan yang berbeda. isalnya# orang *ceh dalam melafalkan bunyi e# berbeda dengan yang diucapakan oleh orang unda.
eskipun# demikian dalam pelafalan suatu bunyi bahasa haruslah &elas. unyi-bunyi itu tidak boleh tertukar dengan bunyi-bunyi bahasa lain. isalnya# bunyi p dengan b# k# dengan h# atau o dengan u. ntuk melatih ketepatan dalam melafalkan bunyi bahasa# *nda harus melakukan olah 5okal# misalnya mengucapkan bunyi-bunyi 5okal atau konsonan secara cepat dan ber5ariasi.
b.
Tekanan
,ekanan 'nada) adalah keras-lunaknya pengucapan suatu kata. ,ekanan berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. ,inggi rendahnya tekanan dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian lainnya yang tidak penting. 6ontoh: 1.) +ada bulan 7uni banyak ter&adi hu&an 'bukan sedikit dan bukan &arang). 2.) +ada bulan 7uni banyak ter&adi hu&an ' bukan longsor ataupun peristiwa).
+erhatikanlah bait puisi tersebut. Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni Dirahasiakan rintik rindunya Kepada pohon berbunga
ntuk menentukan kata yang perlu mendapat penekanan dalam bait puisi di atas# terlebih dahulu *nda perlu memahami maksud baitnya secara keseluruhan. isalnya# kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak ada, bulan juni, rintik, dan pohon. $engan demikian# *nda perlu menggaris bawahi kata-kata itu sehingga *nda dapat membedakannya ketika puisi itu dibacakan. 6ontoh: Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu
c.
Intonasi
ntonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. +erbedaan itonasi dapat menghasilkan &enis kalimat yang berbeda# yakni kalimat berita# kalimat tanya# kalimat perintah# kalimat seru.
+enggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar pembacaannya tidak monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. ntonasi &uga berguna dalam memper&elas dan membedakan maksud / pesan dari tiap larik. ntuk itu# sebelum *nda membacakannya# *nda perlu menandai# misalnya dengan garis yang menan&ak atau menurun. $engan cara demikian# *nda akan mudah dalam membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu anda bacakan.
d.
Jeda
7eda adalah hentian arus u&aran dalam pembacaan puisi yang ditentukan oleh peralihan larik. 7eda berpengaruh pada &elas-tidaknya maksud suatu kata atau larik. $alam penggunannya# &eda dikelompokkan ke dalam tiga &enis: &eda pendek# &eda sedang# &eda pan&ang. Jeda pendek digunakan antarkata dalam suatu larik. Jeda sedang digunakan pada bagian-bagian larik yang bertanda koma atau antarfrase# sedangkan jeda panjang digunakan pada pergantian larik. 6ontoh:
,ak ada/ yang lebih arif// $ari hu&an/ bulan &uni// $ibiarkannya/ yang tak terucapkan// $iserap/ akar pohon/ bunga itu//
Unsur-Unsur Pembentuk Puisi *da beberapa pendapat tentang unsur-unsur pembentuk puisi. alah satunya adalah pendapat .*. ichard. $ia membedakan dua hal penting yang membangun sebuah puisi yaitu hakikat puisi 'the nature of poetry )# dan metode puisi 'the method of poetry ). 9akikat puisi terdiri dari empat hal pokok# yaitu 1.
ense 'tema#arti) ense atau tema adalah pokok persoalan yang dikemukakan oleh pengarang. 6ontoh: lingkungan# pendidikan dll.
2.
eeling adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang dikemukakan dalam puisinya. 6ontoh: penyair tidak setu&u pada tindakan seseorang yang memanfaatkan sesuatu yang dimiliki untuk tu&uan-tu&uan negatif.
3.
,one 'nada) ,one adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya pada umumnya. 6ontoh: cenderung datar# tidak nampak luapan emosi penyairnya.
4.
ntention 'tu&uan) ntention adalah tu&uan penyair dalam menciptakan puisi tersebut. 6ontoh: untuk merubah sikap manusia men&adi baik dan bi&aksana.
Sarana-sarana Puisi 1.
$iction 'diksi) $iksi adalah pilihan atau pemilihan kata yang biasanya diusahakan oleh penyair dengan secermat mungkin.
2.
mageri 'ima&i# daya bayang) imageri adalah kemampuan kata-kata yng di pakai pengarang dalam mengantarkan pembaca untuk terlibat atau mampu merasakan apa yang dirasakan penyair.
3.
,he 6oncrete ord 'kata-kata kongkret) the conkrete word adalah kata-kata yang &ika dilihat secara denotati5e sama tetapi secara konotatif mempunyai arti yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi pemakainya.
4.
igurati5e language 'gaya bahasa) adalah cara yang di pergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan ima&i dengan menggunakan gaya bahasa# perbandingan# kiasan# pelambangan dan sebagainya.
;.
hythm dan rima 'irama dan sa&ak) irama adalah pergantian turun naik# keras lembunya ucapan bunyi bahasa dengan teratur. ima adalah persamaan bunyi dalam puisi.