Gambaran Puisi Indonesia :
Mantra (berhubungan dengan sikap religius manusia, bersifat sakral, dan untuk memohon sesuatu dari Tuhan. Pengucapannya disertai ritual.)
antun dan Syair
P
(puisi lama paling terkenal, menunjukkan m enunjukkan ikatan kuat dalam struktur kebahasan atau fisiknya.)
uisi Jawa
P
(berisi ulasan penulis tentang tembang Jawa.)
SYAIR
PANTUN
Terdiri dari sampiran dan isi. Antara sampiran dan isi tidak ada hubungan, hanya terdapat saran bunyi. Selesai dalam satu bait. Tidak diteruskan bait-bait berikutnya.
Tidak terdapat sampiran.
Tidak selesai dalam satu bait karena umumnya untuk bercerita.
Diteruskan
oleh baitbait berikutnya mirip dengan alinea dalam cerita.
uisi Baru
P
(diklasifikasikan menjadi 7 puisi.)
uisi Angkatan 45
P
(yang dipentingkan adalah makna atau bentuk batin dari puisi.)
uisi Kotemporer
P
P E N G E R T I A N
P U I S
I
PUISI adalah karya sastra yang bersifat imajinatif dan banyak digunakan makna kias, majas, dan makna lugas. PUISI merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan batin. PUISI adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan mood atau pengalaman jiwa dan bersifat imajinatif.
Beberapa Aliran Sastra : 1.
2.
3.
Aliran Romantik menggambarkan kenyataan hidup dengan penuh keindahan tanpa cela, perasaan lebih ditonjolkan. Aliran Realisme menggambarkan segala sesuatu realistis, apa adanya. Hal yang dilukiskan tidak berlebihan dan tidak dikurangi. Aliran Realisme Sosial menggambarkan kenyataan yang dialami golongan masyarakat menderita (buruh dan tani). Dimaksudkan untuk membangkitkan pertentangan kelas.
4.
Aliran Ekspresionisme kenyataan tidak diungkapkan secara obyektif melainkan secara subyektif, berisi ekspresi jiwa. 5. Aliran Impresionisme perkembangan dari aliran Realisme. Menimbulkan kesan penyair setelah menghayati kenyataan hidup. 6. Aliran Imajis kenyataan dilukiskan dalam imajinasi visual yang jernih dan jelas, bahasanya bahasa sehari-hari dengan ritme tidak mengikat.
Latar Belakang Sosial Budaya Penyair :
Latar Belakang Jawa sangat kuat berakar di hati masyarakat. Latar Belakang Daerah Lain Latar Belakang Lainnya mengungkapkan latar belakang luar Indonesia karena lama bermukim di luar negeri.
Ciri Khas Puisi Indonesia :
Periode 1920 ² 1933 mewarisi corak puisi lama, mirip pantun dan syair tapi sampiran ditiadakan.
Periode 1933 ² 1945 mengikuti puisi baru, bahasa perbandingan, aliran romatisme nampak.
Periode 1945 ² 1953 puisinya bebas, aliran ekspresionisme dan realisme, gaya bahasa metafora dan simbolik.
Periode 1923 ² 1966 menampakkan gaya mantra, banyak digunakan untuk kepentingan ritma atau rima.
Periode 1966 -1970 didominasi oleh aliran Realisme Kanan (puisi demonstrasi Taufiq Ismail dan puisi protes Rendra).
Periode 1970 ² sekarang bergaya mantra, banyak digunakan kata daerah, asosiasi bunyi, kata-kata tabu, puisi imajisme dan puisi konkret banyak ditulis dan diciptakan.
Penyimpangan Bahasa : 1.
Penyimpangan Lesikal menyimpang dari kata yang kata sehari-hari.
2.
Penyimpangan Semantis menunjuk pada makna ganda.
3. Penyimpangan Fonologis untuk kepentingan rima, diadakan penyimpangan bunyi.
4. Penyimpangan Morfologis melanggar kaidah morfologi dengan sengaja.
5. Penyimpangan Sintaksis penyair sering lupa menggunakan huruf besar dan tanda titik.
6.
Penyimpangan Dialek menggunakan kata-kata menyimpang dari bahasa Indonesia yang bersih dari dialek.
7. Penyimpangan Register ragam bahasa yang digunakan kelompok atau profesi tertentu.
8. Penyimpangan Historis penggunaan kata-kata kuno yang sudah tidak digunakan lagi.
9. Penyimpangan Grafologis melakukan penyimpangan dari kaidah bahasa yang berlaku untuk memperoleh efek estetik.
Sintaksis Dalam Puisi Sebuah larik puisi mewakili kesatuan gagasan penyair dan jika dibangun bersama lariklarik -larik lain akan membangun kesatuan gagasan yang lebih besar.
METODE
PUISI :
'LNVL
eliputi perbendaharaan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata-kata. m
3HQJLPDMLDQ
dapat m engungkapkan pengala m an sensoris (penglihatan, pendengaran, perasaan). .DWD .RQNUHW
enggunakan kiasan dan la m bing untuk m e m bangkitkan i ma ji pe m baca. m
%DKDVD )LJXUDWLI
terdiri atas m ajas dan perla m bangan, m enyebabkan puisi pris m atis yang m e m ancarkan banyak m akna untuk m enyatakan apa yang di m aksudkan penyair. 9HUVLILNDVL
eliputi ri m a dan rit m a.
m
7DWD:DMDK 7LSRJUDIL
pe m beda yang penting antara puisi dengan prosa ataupun dra m a.
Mencari Makna Dalam Puisi Dalam
puisi, kata-kata, frasa, dan kalimat mengandung makna tambahan atau makna konotatif namun tidak semuanya bermakna demikian. Tapi dalam semua puisi pasti terdapat makna tambahan. Proses mencari makna dalam puisi ini merupakan proses pergulatan terusmenerus.
Rolland Barthes menyebutkan ada 5 kode bahasa yang dapat membantu pembaca memahami makna karya sastra.
Kode Rolland Barthes : 1.
Kode Hermeneutic (penafsiran)
2. Kode Proairetik (perbuatan) 3. Kode Semantik (sememe) 4. Kode Simbolik 5. Kode Budaya
UNSUR HAKIKAT PUISI 1.
2.
3.
4.
Tema (sense) gagasan pokok atau subjectsubject -matter yang dikemukakan oleh penyair. Perasaan (feeling) suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati pembaca. Nada dan Suasana penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Amanat (pesan) tersirat dibalik katakata-kata yang disusun juga berada si balik tema yang diungkapkan.
Macam--macam PUISI Macam 1.
Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif 2. Puisi Kamar dan Puisi Auditorium 3. Puisi Fisika, Platonik, dan metafisikal 4. Puisi Subyektif dan Puisi Objektif 5. Puisi Konkret 6. Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis 7. Puisi Parnasian dan Puisi Inspiratif 8. Stansa 9. Puisi Demonstrasi dan Pamflet 10. A Alegori
Langkah-langkah dalam Langkahpemahaman puisi : 1. Struktur Karya Sastra berusaha memahami struktur karya sastra secara umum. 2. Penyair dan Kenyataan Sejarah untuk melengkapi pemahaman secara global karya. 3. Telaah UnsurUnsur-unsur struktur batin dan fisik puisi ditelaah unsurunsurunsurnya untuk menghasilkan pembahasan yang mendalam. 4. Sintesis dan Interpretasi dapat berwujud jawaban atas pertanyaan pertanyaan--