BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Indonesia merukapan salah satu tempat yang dianugrahi Tuhan sebagai negeri uyang memiliki banyak kekayaan alam. Kekayaan alam tersebut di anatarnya adalah kekayaan botani yang termasuk dari banyaknya kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Sebagai makhluk Tuhan yang mau bersyukur terhadap apa yang telah Tuhan berikan, sudah selayaknya kita mencoba mencob a untuk mencari tahu menegenai manfaat yang disediakan Tuhan dari kekayaan botani tersebut. Mencari tahu mengenai manfaat yang dapat kita ambil dapat dimulai dengan tanaman yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bagi para akademisi dan peneliti, dewasa ini, pencarian manfaat dari tanamantanaman tersebut sudah menjadi bagian yang dianggap perlu dan penting dikarenakan saat ini kesadaran mengenai obat-obat yang berasal dari alam (herbal) sudah cukup tinggi. Manfaat yang dapat kita ambil pun dapat dilihat dari bagaimanakah fungsi berbagai tanaman yang sering kita jumpai sehari-hari tersebut. Selain itu, kit adapat mengggunakan buah bibir masyarakat atau manfaat secara lokal dari tanamantanaman tersebut. Pencarian mengenai zat aktif yang terkandung di dalam tanamantanaman tersebut dilakukan utnuk mnemukan manfaat terbaik yang dapat diambil.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistematika dan Klasifikasi Tanaman Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Bangsa
: Liliales
Suku
: Liliaceae
Marga
: Allium
Jenis
:
llium fistulosum L.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun ( Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang. Bawang daun (allium sp) telah ditanam sejak berabad-abak yang lalu di Cina dan Jepang. Ia merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara annual (semusim) atau biennial (dua musim). Tanaman bawang daun tidak menghasilkan umbi, berdaun bulat panjang, dan berlubang seperti pipa. Struktur bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga putih. Bijinya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam. Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau bawang semprong / sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek. Yang pertama memiliki umbi kecil dengan daun bulat, panjang, dan berlubang seperti pipa. Sedang yang kedua tidak memiliki umbi dengan daun panjang, pipih berpelepah panjang, dan liat.
2
B. Botani Tanaman Daun bawang (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran daun semusim (berumur pnedek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm ataua lebih, tergantung pada varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga membentuk rumpun. Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting bawang daung (bawang bakung) adalah sebagai berikut. 1. Akar Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua arah di sekitar permukaan tanah. Tanaman ini tidak mempunyai akar tunggang. Perakaran bawang daun cukup dangkal, antara 8-20 cm. Perakaran bawang daun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (solum tanah) cukup dalam. Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya tanaman dan alat unutk menyerap zat-zat hara dan air. 2. Batang Bawang daun (bawang bakung) memilki dua macam batang, yaitu batang sejati dan batang semu. Batang sejati berukuran sangat pendek, berbentuk cakram, dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang yang tampak di permukaan tanah merupakan batang semu, terbentuk (tersusun)
dari
pelepah-pelepah
daun
(kelopak
daun)
yang
saling
membungkus dengan kelopak daun yang lebih muda, sehingga kelihatan seperti batang. Batang semu berwarna putih atau hijau keputih-putihan dan berdiameter antara 1-5 cm, tergantung pada varietasnya. Batang sejati dan batang semu bwang daun bersiat lunak (tidak keras). Fungsi batang bawang daun, selain sebagai tempat tumbuh daun dan organ-organ lainnya, adalah sebagai jalan unutk mengangkut zat hara (makanan) dari akar ke daun dan sebagai jalan untuk menyalurkan zat-zat hasil asimilasi ke seluruh bagian tanaman.
3
3. Daun Daun tnaman bawang daun berbentuk bulat, memanjang, berlubang menyerupai pipa, dan bagian ujungnya meruncing. Ukuran panjang daun sangat bervariasi, anatara 18-40 cm, tergantung pada varietasnya, daun berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaan daun halus. Daun tanaman bawang daun merupakan bagian tanman yang dikonsumsi (diamakn) sebagai bumbu atua penyedap sayuran dan memiliki rasa agak pedas (Jw:semriwing). Daun juga befungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis dan hasil fotosintesis tersebut digunakan untuk pertumbuhan tanaman. 4. Bunga Bunga bawang daun tergolong bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu bunga). Bunga secara keseluruhan berbentuk payung majemuk atau payung berganda (umbrella composita) dan berwarna putih. Tangkai tandan bunga keluar dari dasar cakram, merupakan tunas inti yang pertama kali muncul seperti halnya daun biasa, namun lebih ramping, bulat, bagian ujungnya membentuk
kepala yang meruncing seperti tombak, dan
terbungkus oleh lapisan daun (seludang). Bila seludang telah membuka,akan tampak kuncup-kuncup bunga beserta tangkainya. Dalam setiap tandan bunga terdapat 68-83 kuntum bunga. Panjang tangkai tandan bunga dapat mencapai 50cm atau lebih, sedangkan panjang tangkai bunga berkisar antara 0,8-1,8 cm. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang lengkung yang sama karena tangkai-tangkai bunga hampir sama panjanganya. Bunga bawang daun mekar dari luar ke arah pusat. Bunga bawang daun terdiri atas 6 buah mahkota bunga, 6 buah benang sari, 1 buah plasenta, tangkai bunga, kelopak bunga, dan bakal buah. Bakal buah terdiri atas 3 daun buah (carpel) yang membentuk 3 buah ruang (ovarium) dan tiap ruang mengandung 3 bakal biji (ovulum). Mahkota bunga bawang daun berwarna putih. Bang sari memilki tangkai yang panjangna 0,5 cm.
4
5. Buah Buah bawang daun berbentuk bulat, terbagi atas tiga ruang, berukuran kecil, dan berwarna hijau muda. Satu buah bawang daun mengandung 6 biji yang berukuran sangat kecil. Dalam satu tandan terdapat sekitar 61-74 buah. 6. Biji Biji bawang daun yang masih muda berwarna putih dan setelah tua berwarna hitam, berukuran sangat kecilm berbentuk bulat agak pipih, dan berkeping satu. Biji bwang daun tersebut dapat digunakan sebagai bahan perbanaykan tanaman (pembiakan) secara generatif. 7. Umbi Bawang
daun
dapat
memebentuk
umbi,
tetapi
pertumbuhan
dan
perkembanagan umbi berbeda dengan jenis bwang lainnya (bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay). Umbi yang terbentuk pada bawang daun berukuran kecil. Umbi ini dapat digunakan unutk mengobati borok atau koreng. Daun bawang terbagi menjadi dua macam yaitu daun bawang bakung atau bawang semprong/sibol yang dalam bahasa latin disebut allium fistulosum dan daun bawang prei atau leek, dalam bahasa latin disebut allium porrum. Kedua daun bawang
tersebut
memiliki
ciri
fisik
yang
berbeda.
Daun
bawang
bakung/semprong/sibol mempunyai umbi kecil, berdaun bulat, panjang, serta memiliki lubang seperti pipa. Sedangkan daun bawang prei/leek tidak mempunyai umbi, berdaun panjang, pipih, serta memiliki pelepah yang panjang dan liat.
C. Syarat Tumbuh Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budi daya bawang
5
daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah lempung yang mengandung pasir.
6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun ( Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang. Bawang daun (allium sp) telah ditanam sejak berabad-abak yang lalu di Cina dan Jepang. Ia merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara annual (semusim) atau biennial (dua musim). Tanaman bawang daun tidak menghasilkan umbi, berdaun bulat panjang, dan berlubang seperti pipa. Struktur bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga putih. Bijinya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam. Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau bawang semprong / sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek. Yang pertama memiliki umbi kecil dengan daun bulat, panjang, dan berlubang seperti pipa. Sedang yang kedua tidak memiliki umbi dengan daun panjang, pipih berpelepah panjang, dan liat.
7
DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/184283196/Makalah-Botani-Farmasi-Lemon-dan-DaunBawang http://lielo23.blogspot.com/2012/06/budidaya-bawang-daun.html
8