Vitamin adalah sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Vitamin harus dipasok dari luar tubuh manusia, sebab manusia tidak dapat mensintesis Vitamin sendiri. Salah satu vitamin tersebut adalah Vitamin C. Jumlah yang tepat dari vitamin C yang tubuh diperkirakan 45 sampai 75 mg per hari. Vitamin C atau asam askorbat, merupakan vitamin yang dapat ditemukan dalam berbagai buahbuahan dan sayuran. Selain itu juga terdapat tablet vitamin C dengan merk dan kadar yang beragam. Vitamin C diperlukan untuk mengaktifkan berbagai enzim yang berkaitan dengan aktivitas sistem saraf, hormon, dan detoksifikasi obat dan racun dalam hati, antioksidan, meningkatkan tingkat penyerapan zat besi, kalsium, dan asam folat, mengurangi reaksi alergi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, merangsang pembentukan empedu dalam kantong empedu, dan memfasilitasi berbagai ekskresi steroid. Kandungan vitamin C dalam buah ataupun dalam tablet vitamin C dapat ditentukan dengan cara menitrasi langsung dengan I2 (Iodimetri). Metode tersebut memanfaatkan sifat vitamin C yang dapat dioksidasi oleh I2 dengan reaksi sebagai berikut: REAKSI Pada titrasi iodimetri, digunakan larutan iodium untuk mengoksidasi reduktorreduktor yang dapat dioksidasi secara kuantitatif pada titik ekuivalennya. Metode titrasi langsung iodimetri dengan larutan standar iodium digunakan untuk menentukan vitamin C. Metode ini sangat efektif sebab vitamin C mudah teroksidasi dan iodium mudah berkurang. Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap zat-zat yang potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium – iodide, sehingga zat tersebut akan teroksidasi oleh iodium. Pada Iodimetri, dasar penentuan jumlah/kadar ion atau unsure tertentu dalam cuplikan adalah jumlah I 2 yang dapat direduksinya. Jadi pada iodimetri, larutan bakunya adalah larutan I2 . Dalam metoda analisis ini , analat dioksidasikan oleh I 2 , sehingga I2 tereduksi menjadi ion iodida : A ( Reduktor ) + I2 A ( Teroksidasi ) + 2 I Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat (lemah) , sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor kuat yang dapat dititrasi. Indikator yang digunakan adalah amilum yang akan memberikan warna biru pada titik akhir penitaran . I2 + 2 e 2 I→