LINGKUNGAN PENGENDAPAN Dampak Sedimentasi terhadap Kualitas Perairan Kegiata Kegiatan n pembuk pembukaan aan lahan lahan di bagian bagian hulu hulu dan DTA DTA untuk untuk pertan pertanian ian,, pertambang pertambangan an dan pengembang pengembangan an permukiman permukiman merupakan merupakan sumber sumber sedimen sedimen dan pencemaran perairan danau. Masuknya padatan tersuspensi ke dalam perairan danau dapat meningkatkan kekeruhan air. Hal ini menyebabkan menurunnya laju fotosintesis fitoplankton, sehingga produktivitas primer perairan menjadi turun, yang yang pada pada gilira giliranny nnyaa menyeb menyebabk abkan an tergan terganggu ggunya nya keselu keseluruh ruhan an rantai rantai makan makan (Haryani, 2001). Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi akan terbawa oleh aliran dan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatannya melambat atau terhenti. Proses ini dikenal dikenal dengan dengan sedimentasi sedimentasi atau pengendapa pengendapan. n. Asdak (2002) menyatakan bahwa sedimen hasil erosi terjadi sebagai akibat proses pengolahan tanah yang tidak memenuhi kaidah-kaidah konservasi pada daerah tangkapan air di bagian hulu. Kandungan sedimen pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi erosi dari dari tanah tanah pertan pertanian ian,, kehuta kehutanan nan,, konstr konstruks uksii dan pertam pertamban bangan gan.. Hasil Hasil sedimen ( sediment sediment yield ) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang dapat diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Hal ini biasanya diperoleh dari pengukuran padatan tersuspensi di dalam perairan danau. Berdasarkan pada jenis dan ukuran partikel-partikel tanah serta komposisi bahan bahan,, sedime sedimen n dapat dapat dibagi dibagi atas atas bebera beberapa pa klasif klasifika ikasi si yaitu yaitu gravels (kerikil), (liat) dan dissolved medium medium sand sand (pasir), silt (lumpur), clay (liat) dissolved material (bahan terlarut)
Ukuran Ukuran partikel partikel memiliki memiliki hubungan hubungan dengan kandungan kandungan bahan organic organic sedime sedimen. n. Sedime Sedimen n dengan dengan ukuran ukuran partik partikel el halus halus memili memiliki ki kandun kandungan gan bahan bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan sedimen dengan ukuran partikel
yang lebih kasar. Hal ini berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tenang, sehi sehing ngga ga memu memung ngki kink nkan an peng pengen enda dapa pan n sedi sedime men n lump lumpur ur yang yang diik diikut utii oleh oleh akumulasi bahan organik ke dasar perairan. Pada sedimen kasar, kandungan bahan organik biasanya rendah karena partikel yang halus tidak mengendap. Selain itu, tingginya kadar bahan organic pada sedimen dengan ukuran butir lebih halus diseba disebabka bkan n oleh oleh adanya adanya gaya gaya kohesi kohesi (tarik (tarik menari menarik) k) antara antara partik partikel el sedime sedimen n dengan partikel mineral, pengikatan oleh partikel organik dan pengikatan oleh sekresi lendir organisme (Wood, 1997). Lingkungan Pengendapan ESTUARIA
Sedimen merupakan tempat tinggal tumbuhan dan hewan yang ada di dasar. Sedimen terdiri dari bahan organik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang membusuk kemudian tenggelam ke dasar dan bercampur dengan lumpur dan bahan anorganik yang umumnya berasal dari pelapukan batuan (Sverdrup, 1966). Kebanyakan Kebanyakan perairan pesisir pesisir didominas didominasii oleh substrat lunak. Substrat Substrat lumpur lumpur berasal dari sedimen yang terbawa oleh sungai ke perairan pesisir. Claphm Claphman an (1973) (1973) menyat menyatakan akan bahwa bahwa air sungai sungai mengan mengangku gkutt partik partikel el Lumpur dalam bentuk suspensi, ketika partikel mencapai muara dan bercampur dengan air laut, partikel lumpur akan membentuk partikel yang lebih besar dan mengendap di dasar perairan. Sedimen Sedimen estuaria estuaria adalah secara fisiologis fisiologis merupakan lingkungan lingkungan yang kaku untuk kebanyakan invertebrata karena range kadar garamnya ( 14±30 0/00), fluktuasi fluktuasi temperatur dan pasang pasang surut. surut. Banyak Banyak spesies spesies yang umum digunakan digunakan dalam dalam peng penguj ujian ian toks toksis isit itas as di pera peraira iran n laut laut dan dan tawar tawar,, tida tidak k sesu sesuai ai untu untuk k mengukur toksisitas sedimen di estuaria karena toleransi kadar garam yang sempit atau tidak ada spesies endemik di estuaria. Sedimen Sedimen laut menurut menurut asalnya asalnya diklasifik diklasifikasikan asikan menjadi tiga kelompok kelompok yaitu lythogenous , biogenous dan hydrogenous . Lythogenous adalah sediment sediment yang yang berasa berasall dari dari batuan batuan,, umumny umumnyaa berupa berupa mineral mineral silika silikatt yang yang berasa berasall dari dari pelapukan batuan. Biogenous adalah sedimen yang berasal dari organisme berupa sisa sisa-s -sis isaa tula tulang ng,, gigi gigi atau atau cang cangka kang ng orga organi nism sme, e, seda sedang ngka kan n
hydrogenous
merupakan sedimen yang terbentuk karena reaksi kimia yang terjadi di laut (Hutabarat dan Stewart, 1985).
Karakteristik sedimen akan mempengaruhi morfologi, fungsional, tingkah laku serta nutrien hewan benthos. Hewan benthos seperti bivalva dan gastropoda beradaptasi sesuai dengan tipe substratnya. Adaptasi terhadap substrat ini akan menentukan morfologi, cara makan dan adaptasi fisiologis organisme terhadap suhu, salinitas serta faktor kimia lainnya (Razak, 2002). Disamping tipe substrat, ukuran partikel sedimen juga berperan penting dalam menentukan jenis benthos laut (Levinton, 1982). Partik Partikel el sedime sedimen n mempun mempunyai yai ukuran ukuran yang yang bervar bervarias iasi, i, mulai mulai dari dari yang yang kasar sampai halus. Menurut Buchanan (1984) berdasarkan skala Sedimen terdiri dari dari bebe bebera rapa pa komp kompon onen en bahk bahkan an tida tidak k sedi sediki kitt sedi sedime ment nt yang yang meru merupa paka kan n pen penca camp mpur uran an dari dari komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen n ters terseb ebut ut.. Adap Adapun un komp kompon onen en itu itu bervariasi, tergantung dari lokasi, kedalaman dan geologi dasar (Forstner dan Wittma Wittman, n, 1983). 1983). Pada Pada saat saat buanga buangan n limbah limbah indust industri ri masuk masuk ke dalam dalam suatu suatu pera perair iran an maka maka akan akan terj terjad adii pros proses es peng pengen enda dapa pan n dala dalam m sedi sedime men. n. Hal ini ini menyebabkan konsentrasi bahan pencemar dalam sedimen meningkat.
Logam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan mengalami pengendap pengendapan, an, pengenceran pengenceran dan dispersi, dispersi, kemudian kemudian diserap diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Pengendapan logam berat di suatu perairan terjadi karena adanya anion karbonat hidroksil dan klorida (Hutagalung, 1984). Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan mengendap mengendap di dasar perairan dan bersatu bersatu dengan dengan sedimen sedimen sehingga sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibanding dalam air (Hutagalung, 1991) Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen, oleh karena itu kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air (Harahap, 1991).
Konsentrasi logam berat pada sedimen tergantung pada beberapa faktor yang berinteraksi. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Sumber dari mineral sedimen antara sumber alami atau hasil aktifitas manusia.Melalui partikel pada lapisan permukaan atau lapisan dasar sedimen. 2. Melalui partikel yang terbawa sampai ke lapisan dasar. 3. Melalui penyerapan dari logam berat terlarut dari air yang bersentuhan. Bebe Beberap rapaa mate materi rial al yang yang terk terkon onse sent ntras rasii di udara udara dan dan perm permuk ukaa aan n air air mengalami mengalami oksidasi, oksidasi, radiasi ultraviolet, ultraviolet, evaporasi dan polymerisas polymerisasi. i. Jika tidak mengalami proses pelarutan, material ini akan saling berikatan dan bertambah bera beratt sehi sehing ngga ga teng tengge gela lam m dan dan meny menyatu atu dalam dalam sedi sedime men. n. Loga Logam m bera beratt yang yang diadsorpsi oleh partikel tersuspensi akan menuju dasar perairan, menyebabkan kandungan logam di air menjadi lebih rendah. Hal ini tidak menguntungkan bagi organisme yang hidup di dasar seperti oyster dan kepiting sebagai filter feeder , partik partikel el sedime sedimen n ini akan akan masuk masuk ke dalam dalam sistem sistem pencern pencernaan aannya nya (Willi (Williams ams,, 1979). Logam berat yang masuk ke sistem perairan, baik di sungai maupun lautan akan akan dipind dipindahk ahkan an dari dari badan badan airnya airnya melalui melalui tiga tiga proses proses yaitu yaitu pengen pengendap dapan, an, adsorbsi, dan absorbsi oleh organisme-organisme perairan (Bryan, 1976). Proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
Pengendapan oleh air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tangg tanggul ul alam dan delta. a. Meander
Meander Meand er merup merupakan akan sungai yang berke berkelok lok - kelok yang terben terbentuk tuk karenaa adany karen adanyaa penge pengendapa ndapan. n. Proses berkelok-kelokn berkelok-keloknya ya sung sungai ai dimul dimulai ai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang ya ng te terb rben entu tuk k ju juga ga ke keci cil. l. Ak Akib ibat atny nyaa su sung ngai ai mu mula laii me meng nghi hind ndar arii pengh penghala alang ng dan men mencari cari rut rutee yan yang g pal paling ing mud mudah ah dil dilewa ewati. ti. Sem Sement entara, ara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambatt dan membentuk lamba membentuk meand meander. er. Proses meander terjadi pada tepi sung sungi, i, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan ak an te terja rjadi di pe peng ngik ikis isan an se seda dang ngka kan n ba bagi gian an tep tepii su sung ngai ai ya yang ng la lamb mban an alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander. Meander Meand er biasan biasanya ya terbentuk terben tuk pada sung su ngai ai ba bagi gian an hili hi lir, r,
dima di mana na
pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terj rjaadi
secara
ter eru us
menerus
akaan ak
menyeb men yebabk abkan an kel keloka okan n sun sungai gai terp terpoto otong ng dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake. b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepa kec epatan tan ali aliran ranya ya men menjad jadii lam lambat bat.. Aki Akibat batnya nya,, terk terkadi adi pen pengen gendap dapan an sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk terben tuk lapisa lapisan n - lapis lapisan an sedim sedimen. en. Akhir Akhirnya nya lapian lapis lapisan an sedim sediment ent memb me mben entu tuk k da data taran ran ya yang ng lu luas as pa pada da ba bagi gian an su sung ngai ai ya yang ng me mend ndek ekati ati muaranya dan membentuk delta. Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai haru ha russ da dang ngka kal. l. Co Cont ntoh oh be bent ntan ang g ala alam m in inii ad adal alah ah de delt ltaa Su Sung ngai ai Mu Musi si,, Kapuas, dan Kali Brantas. c. Dat Datara aran n banji banjirr dan dan tang tanggul gul ala alam m
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. sung ai. Akib Akibatnya, atnya, terbentuk terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.
Pengendapan oleh Air Laut
Batu Ba tuan an ha hasi sill pe peng ngen enda dapa pan n ol oleh eh ai airr la laut ut di dise sebu butt se sedi dime men n ma mari rine ne.. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut la ut ya yang ng da dala lam. m. ke keti tika ka ma mate teri rial al ma masu suk k ke la laut ut ya yang ng da dala lam, m, te terj rjad adii pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spitt ter spi terben bentuk tuk mel melewa ewati ti tel teluk uk dan mem membet betuk uk pen pengha ghalan lang g pan pantai tai (barrier
beach).
Terbentuknys split
Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
Tombolo
Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. kua t. Ang Angin in men mengan gangku gkutt dan men menged gedapk apkan an Pas Pasir ir di sua suatu tu tem tempat pat sec secara ara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
Gumuk pasir
Pengendapan oleh gletser.
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam has hasil il Pen Pengen gendap dapan an ole oleh h gle gletse tserr ada adalah lah ben bentuk tuk lem lembah bah yan yang g sem semula ula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga juga men menuru uruni ni ler lereng eng dan men mengen gendap dap di lem lemah. ah. Aki Akibat batnya nya,, lem lembah bah yan yang g semula berbentuk V menjadi berbentuk U. Struktur batuan sedimen, kebanyakan sedimen diteransport oleh arus yang akhirnya akhirnya diendapkan diendapkan,, sehingga sehingga ciri utama batuan sedimen sedimen adalah berlapis. Batas antar antaraa satu satu lapi lapiss deng dengan an lapi lapiss lainn lainnya ya dise disebu butt bida bidang ng perla perlapi pisa san. n. Bida Bidang ng perlapisan dapat terjadi akibat adanya perbedaan : warna, besar butir, dan atau jenis batuan antara dua lapis. Struktur sedimen lain yang umum dijumpai pada
batuan sedimen adalah lapisan bersusun ( granded bedding ) dan lapisan silang siur (cross bedding ), ), gelembur gelombang ( riplemark ), ), dan rekah kerut ( mud cracks). Terjadin erjadinya ya strukt struktur ur-st -struk ruktur tur sedime sedimen n terseb tersebut ut diseba disebabka bkan n oleh oleh mekanis mekanisme me pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan tertentu. Didalam sedimen umumnya terut terendapkan sisa-sisa organisme atau tumbuhan, yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses Diagenesis tidak rusak dan turut menjadi bagian dari batuan sedimen atau membentuk lapisan batu batuan an sedi sedime men. n. Sisa Sisa-s -sia ia orga organi nism smee atau atau tumb tumbuh uhan an yang yang teraw terawet etka kan n ini ini dinamakan fossil . Jadi fosill adalah bukti atau sisa-sisa kehidupan zaman lampau. Dapat berupa sisa organisme atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau gigi maupun jejak ataupun cetakan. Fasies sedimentasi dapat diartikan sebagai kenampakan atau sifat fisik umum satu bagin sebuah tubuh batuan yang berbeda dari bagian yang lainnya. Dengan Dengan mempelajari mempelajari perbedaan perbedaan karekteristi karekteristik k pada lapisan-lap lapisan-lapisan isan batuan batuan serta fasiesnya fasiesnya dapat diketahui mekanisme, mekanisme, kondisi kondisi dan tempat pengendapa pengendapan n sedimen sedimen sebelum menjadi batuan. Dari studi lingkungan pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi geografi purba dimana pengendapan terjadi. Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan laut. Beberapa contoh lingkungan darat darat misaln misalnya ya endapa endapan n sunga sungaii dan endapa endapan n danau, danau, ditrans ditranspor portt oleh oleh air, air, juga juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin yang dinamakan dinamakan eolian. Endapan Endapan transisi transisi merupakan merupakan endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut seperti seperti delta,lagoo delta,lagoon, n, dan litorial. Sedangkan Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial, dan abisal. Proses Proses sedimenter sedimenter meninggalk meninggalkan an tanda (mark) pada pada batuan batuan sedime sedimen. n. Tanda Tanda ini akan terekam terekam dalam beberapa karakteristik karakteristik seperti tekstur, tekstur, struktur, struktur, kandungan fosil dan komposisi mineral. Dari beberapa karakteristik tersebut yang terpenting adalah tekstur dan struktur. Tekstur merupakan kanampakan terkecil dari dari suatu suatu batuan batuan yang yang melipu meliputi ti ukuran ukuran,, bentuk bentuk dan orient orientasi asi dari dari indivi individuduindivi individu du butir butir penyus penyusunn unnya. ya. Strukt Struktur ur sedime sedimen n dalam dalam hal ini strukt struktur ur primer primer merupa merupakan kan kenamp kenampaka akan n skala skala besar besar dari dari batuan batuan sedime sedimen n itu sendir sendiri, i, sepert sepertii
perlapisan, laminasi, perlapisan silang-siur, ripple mark, track, trail dan jejak-jejak lain yang terbentuk oleh organisme. Strukt Struktur ur sedime sedimen n dihasi dihasilka lkan n oleh oleh beberap beberapaa macam macam proses proses sedime sedimente nter, r, termasuk di dalamnya adalah aliran fluida, aliran gravitasi sedimen, deformasi sedimen lunak dan aktivitas biogenik. Struktur sedimen digunakan secara meluas dalam dalam meme memecah cahka kan n bebe beberap rapaa maca macam m masa masala lah h geol geolog ogi, i, kare karena na stru strukt ktur ur ini ini terbentuk pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan krit kriter eria ia yang yang sang sangat at berg bergun unaa untu untuk k inte interp rpre retas tasii ling lingku kung ngan an peng pengen enda dapa pan. n. Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus purba, kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif. Selain itu beberapa struktur sedimen dapat juga digunakan untuk menentukan atas dan bawah suatu lapisan. Beberapa tipe struktur sedimen dapat diukur untuk memberikan informasi tentang asal mula, pengendapan, dan sejarah sedimen. Sebagai contoh perlapisan silan silang-s g-siu iur. r. Stru Strukt ktur ur ini ini meru merupa paka kan n stru strukt ktur ur sedi sedime men n prim primer er yang yang dapa dapatt dipergunakan sebagai petunjuk arah arus purba atau menentukan arah transportasi sedimen. Dengan mengukur kedudukan perlapisan silang siur dan mengolahnya dengan metode statistika akan didapat arah umum dari perlapisan silang siur yang merupakan arah dari arus purba.
Konsep dasar perlapisan silang siur Variasi energi selama transportasi sedimen menyebabkan reaksi variabel dari dari pengen pengendap dapan an selekt selektif if ukuran ukuran butir butir tertent tertentu, u, bentuk bentuk butir, butir, dan berat berat butir butir sampai erosi dan pembebanan diferensial dari pengendapan sedimen sebelumnya. Peng Pengar aruh uh
tran transp spor orta tasi si
dan dan
peng pengen enda dapa pan n
memp mempun unya yaii
sifa sifatt
skal skalar ar
yang yang
memperlihatkan kebesaran tanpa menunjukkan arah transportasi, misalnya besar butir, bentuk butir dan lain-lain. Di samping mempunyai sifat skalar, transportasi dan pengendapan juga mempunyai sifat vektor, yaitu besaran yang menunjukkan arah (dalam hal ini arah transportasi), misalnya perlapisan silang-siur, gelembur gelombang, dan lain-lain.
Jadi Jadi perl perlap apis isan an sila silang ng siur siur,, adal adalah ah stru strukt ktur ur sedi sedime men n prim primer er yang yang mempunyai arah. Struktur ini sangat umum dijumpai pada batuan sedimen yang berukuran lanau hingga pasir. Perlapisan silang siur dibentuk oleh arus air/angin yang daya angkut suspensinya semakin berkurang, sehingga muatan suspensinya jatuh dan diendapkan diendapkan ke muka secara gravity sliding (longsoran gravitasi) dalam bentuk bidang-bidang perlapisan sejajar. Pada struktur perlapisan silang siur terdapat 3 parameter yang berubahubah menurut tempat dan keadaan, yaitu : 1. Azimut Azimut atau arah arah kemiringan kemiringan;; merupakan merupakan fungsi fungsi dari dari arah aliran aliran arus arus yang terkuat. 2. Inklin Inklinasi asi,, yaitu sudut sudut lancip lancip yang yang dibentuk dibentuk oleh oleh bidang bidang fore set dengan bidang perlapisan bottom set (true bedding) . Dalam proses sidementasi, sudut-sudut inklinasi merupakan sudut rebah yang besarnya tergantung kepada kekuatan arus. Arus yang kuat akan membentuk sudut inklinasi yang besar. 3. Kete Keteba bala lan n lapi lapisa san n fore set yang bervariasi tergantung tergantung pada banyaknya banyaknya susp suspen ensi si yang yang diba dibawa wa oleh oleh arus arus dan dan lama lamany nyaa pro proses ses sedi sedime ment ntas asii berlangsung.
Metode Analisis Ada beberapa macam metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan tendensi sentral dari suatu kedudukan perlapisan silang-siur, misalnya diagram mawar (rose diagram) yang pada prinsipnya menggunakan pendekatan modus dan analisis vektor. Mengingat besaran yang terukur pada struktur perlapisan silangsiur siur merupa merupakan kan besara besaran n vektor vektor,, maka maka perhit perhitung ungan an tenden tendensi si sentra sentralny lnyaa dapat dapat didekati dengan metode analisis vektor. Metode analisis vektor ini dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu analisis vektor 2-dimensi dan analisis vektor 3-dimensi.
Analisis Vektor 2-Dimensi
Data azimut perlapisan silang siur diukur dalam jumlah tertentu sesuai dengan kaidah statistika yang berlaku. Untuk menentukan tendensi sentral dari data-data data-data azimuth azimuth perlapisan perlapisan silang-siur silang-siur dilakukan dilakukan dengan dengan menghitung menghitung besarnya besarnya rata-rata dari data tersebut. Besarnya rata-rata dapat dihitung secara vektor (vector
mean) dan secara aritmatika (arithmatic mean) . Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada Davis (1986). (1986). Besarnya Besarnya rata-rata dengan menggunakan menggunakan analisis analisis vektor vektor 2-D dapat diturunkan dengan rumus-rumus sebagai berikut : Misalkan Misalkan arah tiap-tiap tiap-tiap azimuth azimuth dari suatu perlapisan perlapisan silang silang-siur -siur adalah
maka
besaran vektor untuk masing-masing sumbu adalah sbb.:
vektor resultannya adalah:
sedangkan besar sudut resultannya adalah :
Analisis Vektor 3-Dimensi
Berbeda dengan analisis vektor 2-D yang hanya menggunakan azimuth dari perlapisan silang siur, analisis vektor 3-D menggunakan kedudukan bidang perlap perlapisa isan n silang silang siur siur sebaga sebagaii data. data. Data Data yang yang diguna digunakan kan dalam dalam perhit perhitung ungan an meliputi azimuth dan dip atau kemiringan bidang perlapisan silang-siur. Perhitungan dengan menggunakan analisis vektor dapat dilakukan dengan meng mengur urai aika kan n kedu kedudu duka kan n bida bidang ng ( , ) secar secaraa stati statist stik ik dapa dapatt dila dilaku kuka kan n seba sebaga gaii berikut :
dengan : = azimuth, dan
= dip
DAFTAR PUSTAKA http://warmada.staff.ugm.ac.id/Strsed/ http://hagi.or.id/download/Resonansi/Resonansi-HAGI-6.pdf http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geo grafi/LITHOSFER.pdf http://www.damandiri.or.id/file/marganofipbbab2.pdf