Diagnosa Keperawatan Nyeri akut b.d agen cedera biologis, ditandai dengan : DS : - Klien mengeluh nyeri pada kepala - Klien mengatakan nyerinya sering muncul pada pagi dan siang hari P = Peningkatan TIK Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk R = Nyeri pada daerah kepala S = Skala nyeri 2 T = Durasi nyeri ± 30 detik
DO : - Klien tampak lemah - Klien tampak meringis kesakitan - TTV : TD = 160/100 mmHg N = 92 x/m R = 24 x/m T = 36,6oC - Inj. Ranitidin 2x25 mg
CONTOH TABEL PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No RMK : Hari/tanggal : 29-Mei-2016 Tujuan Masalah nyeri akut dapat diminimalisir dalam perawatan, dengan kriteria: - Klien tidak mengeluh nyeri/ nyeri berkurang - Klien mengatakan nyerinya tidak muncul lagi pada pagi maupun siang hari - Klien tidak lemah lagi - Klien tidak meringis kesakitan lagi - TTV dalam batas normal (TD: 130/80 mmhg, N: 80 x/m, R: 22 x/m, T: 36 o C) - Kolaborasi pemberian analgetik
Intervensi Rasional NIC: 1. Dengan Manajemen Nyeri mengetahui Manejemen Analgesik karakteristik nyeri 1. Kaji karaketeristik maka memudahkan nyeri dalam intervensi selanjutnya 2. Membuat klien rileks dan untuk pengalihan rasa 2. Ajarkan klien nyeri teknik relaksasi dan 3. Untuk menurunkan distraksi ketegangan atau 3. Bantu klien untuk spasme otot mendapatkan posisi yang nyaman 4. Tindakan ini 4. Atur periode mengingkatkan istirahat tanpa kesehatan, terganggu kesejahteraan, dan peningkatan tingkat energi yang 5. Observasi TTV penting untuk pengurangan nyeri nyeri 5. Perubahan frekuensi bertambah 6. Kolaborasi dalam menunjukkan pemberian obat bahwa klien analgetik sesuai mengalami nyeri indikasi 6. Menurunkan stimulus nyeri
Implementasi 08.15 1. Mengkaji karakteristik nyeri - Klien mengeluh nyeri pada kepala - Klien mengatakan nyerinya sering muncul pada pagi dan siang hari P = Peningkatan Peningkatan TIK Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk R = Nyeri pada daerah kepala kepala S = Skala nyeri nyeri 2 (sedang) (sedang) T = Durasi nyeri ± 30 detik detik Ttd rida 09.05 2. Membantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman - Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semi fowler 09.15 3. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik Antrain 1 g + 4 cc aquades IV - Nyeri klien berkurang 10.10 4. Mengajarkan klien teknik relaksasi - Klien belum mau menuruti apa yang diajarkan perawat 12.05 5. Mengobservasi TTV TD = 160/100 mmHg N = 92 x/m R = 24 x/m T =
ttd
Evaluasi 13.30 WITA S : - Klien mengeluh nyeri pada kepala - Klien mengatakan nyerinya sering muncul pada pagi dan siang hari O : - Klien tampak lemah - Klien tampak meringis kesakitan - ttv A : Masalah nyeri akut belum teratasi P : Intevensi dilanjutkan 1. Kaji karakteristik nyeri 2. Bantu klien untuk mendapat posisi yang nyaman 3. Observasi TTV 4. Ajarkan klien teknik relaksasi 5. Atur periode istirahat tanpa terganggu 6. Kolaborasi dala pemberian obat analgetik sesuai indikasi
Ttd
36,6oC 12.20 6. Mengatur periode istirahat tanpa terganggu - Keluarga dan klien mau bekerja sama
perawat
Catatan Perkembangan Tabel 3.5 Catatan Perkembangan No
Hari/Tgl
No. Dx
1.
Jum’at
1
4-5-2012
Jam
Implementasi
08.10 1. Mengkaji karakteristik nyeri Klien mengeluh nyeri pada kepala P : Peningkatan TIK Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri pada daerah kepala S : Skala nyeri 2 (sedang) T : Durasi nyeri ± 30 Detik 08.20 2. Membantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semi fowler 08.25 3. Mengobservasi TTV TD : 160/90 mmHg R : 28 x/m - N : 104 x/m T : 35,9 08.30 4. Mengajarkan klien tehnik relaksasi Klien sedikit mau menuruti apa yang diajarkan perawat 08.40 5. Mengatur priode istirahat tanpa terganggu Klien dan keluarga mau bekerjasama 10.00 6. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi Obat telah diberikan sesuai indikasi
Evaluasi
11.30 Wita S : - Klien mengeluh nyeri pada kepala P : Peningkatan TIK Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Nyeri pada daerah kepala S : Skala nyeri 2 (sedang) T : Durasi nyeri ± 30 Detik TTV TD : 160/90 mmHg R : 28 x/m - N : 104 x/m T : 35,9 O : - Klien tampak lemah - Klien tampak meringis kesakitan A : Masalah nyeri akut belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1. Kaji karakteristik 2. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman 3. Observasi TTV 4. Ajarkan klien tehnik relaksasi 5. Atur periode istirahat tanpa t erganggu 6. Kolaborasi dalam pemberi obat analgetik sesuai