CONTOH
RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT TAHUN 2007 - 2011
KATA PENGANTAR
Secara substansial Renstra RS ....... Tahun 2007 – 2011 memuat visi, misi, tujuan dan strategi, kebijakan, program dan kegiatan dengan indikator yang terukur. Dalam pelaksanaannya akan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia serta hal-hal lain yang dianggap penting. Semoga Renstra RS ....... ini dapat dijadikan salah satu indikator pendukung dalam Rencana Pembangunan RS ....... untuk lima tahun kedepan
Jakarta, Januari 2007 DEWAN KOMISARIS . ....... (RUMAH SAKIT .......)
PRESIDEN KOMISARIS
(…………………………………….)
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... DAFTAR ISI....................................................................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1.1.
LATAR BELAKANG..................................................................................................
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................
1.3.
VISI, MISI, DAN MOTO............................................Error! Bookmark not defined.
1.4.
FASILITAS & PELAYANAN.......................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ANALISIS SITUASI ..............................................................Error! Bookmark not defined. BAB III PROGRAM TATA RUANG....................................................Error! Bookmark not defined. 3.1.
PELAYANAN UTAMA...............................................Error! Bookmark not defined.
3.2.
PELAYANAN PENUNJANG.....................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV PROGRAM TATA KERJA DAN UTILITAS.............................Error! Bookmark not defined. 4.1.
SISTEM DAN TATA KERJA MEKANIKAL.................Error! Bookmark not defined.
4.2.
UTILITAS..................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN.............Error! Bookmark not defined. 5.1.
DASAR PERATURAN..............................................Error! Bookmark not defined.
5.2.
PERHITUNGAN HARGA SATUAN...........................Error! Bookmark not defined.
5.3.
RENCANA PENTAHAPAN PEMBANGUNAN FISIK..............Error! Bookmark not
defined. BAB VI PROGRAM FUNGSI PENGEMBANGAN.............................Error! Bookmark not defined. 6.1.
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN.............Error! Bookmark
not defined. 6.2.
PERSPEKTIF PROSES BISNIS...............................Error! Bookmark not defined.
6.3.
PERSPEKTIF PELANGGAN....................................Error! Bookmark not defined.
6.4.
PERSPEKTIF KEUANGAN......................................Error! Bookmark not defined.
ii
BAB VII PROYEKSI KEUANGAN......................................................Error! Bookmark not defined. 7.1.
RENCANA PENJUALAN DAN PERKIRAAN PENDAPATAN..........................Error!
Bookmark not defined. 7.2.
PROYEKSI LABA/ RUGI..........................................Error! Bookmark not defined.
7.3.
PROYEKSI ARUS KAS............................................Error! Bookmark not defined.
BAB IX PENUTUP.............................................................................Error! Bookmark not defined.
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pertumbuhan rumah sakit selama 20 tahun terakhir meningkat begitu pesat, hal ini karena adanya perubahan peraturan atau regulasi dimana badan hukum seperti (Perseroan Terbatas) diizinkan untuk mendirikan rumah sakit. Dengan semakin banyaknya rumah sakit tentunya akan menimbulkan persaingan yang ketat agar rumah sakit dapat tetap bertahan. Persaingan yang terjadi bukan hanya teknologi medik, melainkan juga dari tenaga medik, para medik dan tenaga ahli lainnya dibidang kesehatan. Dampak globalisasi terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di Indonesia semakin marak dan menjadi semakin nyata dengan berdirinya rumah sakit – rumah sakit milik pemodal asing. Jasa pelayanan kesehatan telah berubah menjadi bentuk industri pelayanan kesehatan yang sudah barang tentu menimbulkan persaingan dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak - banyaknya. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang oimal. Dalam memujudkan hal tersebut diatas Rumah Sakit ....... mempunyai peran yang sangat penting. Peran tersebut terutama berkaitan dengan pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk mengantisipasi globalisasi yang sedang terus menerus, Pimpinan Rumah Sakit mengemban Visi “MENJADI RUMAH SAKIT SWASTA YANG MENGUTAMAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU DAN TERBAIK BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT JAKARTA DAN SEKITARNYA”. Konsekuensi dari pernyataan visi diatas menuntut adanya perubahan-perubahan yang mutlak harus dilaksanakan. Untuk dapat mewujudkan visi diatas, Rumah Sakit ....... menyusun Renstra (Rencana Strategis) tahun 2007 – 2011. Dalam menyusun Renstra mengacu pada Master Plan Tahun 2007 - 2011 yang telah disusun terlebih dahulu. Renstra ini selanjutnya akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan RS ........ Secara substansial Renstra RS ......., memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dengan indikator yang terukur. Dalam pelaksanaannya RS ....... menempuhnya dengan cara meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, mendayagunakan potensi yang dimiliki secara oimal dengan tetap mengacu pada standar dan etika yang berlaku. Pada akhirnya disadari benar bahwa untuk mencapai semua itu titik sentral dan yang harus menjadi prioritas utama adalah pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh RS ........ Bila sumber kinerjanya sudah dapat ditingkatkan dengan melalui peningkatan SDM tersebut diharapkan pelayanan juga akan meningkat, sehingga dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan rumah sakit dalam menunjang masalah diatas perlu dibenahi masalah standar pelayanan terutama ketenagaannya. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1.2.1Maksud Berdasarkan pertimbangan diatas, Renstra RS ....... ini disusun dengan maksud sebagai berikut : Menyediakan dokumen Renstra Tahun 2007 – 2011 sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran di RS ....... dalam menentukan prioritas program lima tahunan dan digunakan sebagai pedoman dalam rencana kerja tahunan. Memudahkan seluruh jajaran di RS ......., untuk menyamakan persepsi dan tercapainya komitmen bersama untuk mencapai tujuan RS ......., serta masyarakat untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program RS ....... selama kurun waktu 2007 - 2011.
4
1.2.2Tujuan 1. 2. 3. 4.
Tersedianya dokumen perencanaan RS ....... dalam kurun waktu 5 tahun Tersedianya arah dalam pelaksanaan pembangunan RS ....... dalam kurun waktu 2007 - 2011 melalui penyusunan rencana kegiatan tahunan Tersedianya suatu tolak ukur dalam melakukan evaluasi dan penilaian kinerja tahunan RS ....... Tercapainya keterpaduan dan kesinambungan perencanaan dengan realisasi
1.3 LANDASAN HUKUM Dalam penyusunan Rencana Strategis RS ....... Tahun 2007 – 2011 landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang No. 5, tahun 1992 tentang penataan ruang. 2. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) 3. Undang-Undang No. 23, tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. 4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 5. Undang-Undang No. 29, tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 6. Peraturan Pemerintah No. 20, tahun 1990 tentang pencemaran air. 7. Peraturan Pemerintah No. 32, tahun 1996 tentang tenaga kesehatan. 8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang upaya pelayanan kesehatan swasta di bidang medik. 9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit. 10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan dan pengawasan kualitas air bersih. 11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. 12. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2001 tentang Rencana Strategis Jawa Barat 13. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/Kes/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. 14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Visi Misi dan Strategi pembangunan kesehatan nasional.
1.4 HUBUNGAN RENSTRA RS ....... DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Hubungan Renstra RS ....... dengan dokumen perencanaan lainnya, yaitu selain memperhatikan Renstra dan Dokumen RPJPD Kota Jakarta, tata guna lahan, lingkungan hidup dan sumber daya yang terdapat di Kota Jakarta. Disamping itu diperhatikan juga Arah Kebijakan Umum Kota Jakarta untuk 5 (lima) tahun kedepan serta arah kebijakan nasional maupun propinsi. Hal ini dilakukan agar dalam perencanaan agar dalam perencanaan maupun pelaksanaannya dapat sinkron sinergis dengan arah kebijakan nasional, propinsi dan kota. Berikut ini beberapa arah kebijakan pada RPJM Nasional Tahun 2004 – 2009, Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 – 2008. 1.4.1 Agenda Pembangunan Nasional Dalam misi ke-3 Pembangunan Nasional tahun 2004 – 2009 diantaranya adalah mewujudkan Indonesia yang sejahtera, dimana salah satu agendanya adalah Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial. Hal ini berkaiatan dengan fungsi rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan rujukan yang lebih difokuskan pada bentuk pelayanan kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
5
1.4.2 Rencana Strategis Jawa Barat Sesuai dengan visi Pemerintah Propinsi Jawa Barat yaitu “Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat guna mendukung pencapaian visi Jawa Barat 2010” yang ukuran pencapaiannya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) pada tahun 2010 sebesar 80. Dalam mencapai visi dan misi tersebut telah ditetapkan beberapa kebijakan yang berhubungan pelayanan kesehatan antara lain : memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan. Untuk itu Rencana Strategis RS ....... harus dapat mengaktualisasikan fungsi rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan rujukan yang dapat diakses oleh masyarakat kota Jakarta. 1.4.3Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Jakarta Tahun 2005 2010 Mengacu kepada pembangunan kesehatan nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan maka arah dan kebijakan pembangunan kesehatan di khususnya Kota Jakarta adalah bagaimana mencapai “Kota Jakarta Berkarakter”. Untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan Misi pembangunan Kota Jakarta yaitu : 1. Mengembangkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal, yang berorientasi pada keunggulan pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa; 2. Mengembangkan Infrastruktur wilayah yang berbasis nilai – nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat perubahan kompetisi global; 3. Meningkatkan keutuhan lingkungan baik hulu maupun hilir, fisik maupun sosial; 4. Mengembangkan struktur pemerintahan yang efektif, yang berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik, mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang berorientasi kemakmuran rakyat. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Hubungan Renstra RS ....... dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI 2.1 Struktur Organisasi 2.2 Susunan KEpegawaian 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi 2.4 Hal-Hal Lain Yang Dianggap Penting
BAB III
GAMBARAN UMUM RS ....... 3.1 Kondisi Umum RS ....... 3.2 Kondisi dan Proyeksi RS .......
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.2 Tujuan 4.3 Stategi 4.4 Kebijakan
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN BAB VI PENUTUP LAMPIRAN 6
BAB II TUGAS DAN FUNGSI RS ....... 2.1 PERKEMBANGAN RS ....... Mendapatkan izin operasional dari Dinas Kesehatan Kota Jakarta Nomor : 278/445.6/Dalkes/RS/XII/2005 tanggal 1 Desember 2005. Dan pada tanggal 27 November 2006 mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan atas nama Pelayanan Medis Nomor : YM.02.04.3.5.5830. 2.2. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama . ....... No.......... Tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dan Fungsi, RS dipimpin oleh seorang direktur, yang mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan Peraturan RS ........ Dalam menjalankan tugasnya Direktur RS ....... dibantu oleh : Wakil Direktur, dengan tugas pokok membantu Direktur dalam menjalankan seluruh tugasnya Sekretariatan, dengan tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi di Rumah sakit Bidang Medik, dengan tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas dibidang medik dan penunjang medik termasuk didalamnya adalah bidang keperawatan Bidang Non Medik, dengan tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas dibidang keuangan, humas dan marketing juga umum dan SDM RS ....... juga dilengkapi oleh perangkat fungsional yang memberikan pelayanan melalui instalasi-instalasi, Komite Medik dan Staf Medik Fungsional, Komite Keperawatan dan Satuan Pengawas Internal. Instalasi-instalasi yang ada sampai tahun 2007 adalah : (1) Instalasi rawat jalan, (2) Instalasi rawat jalan, (3) Instalasi Gawat Darurat, (4) Instalasi Farmasi, (4) Instalasi Bedah, (5) Instalasi Perawatan Intensif, (6) Instalasi Radiologi, (7) Instalasi Gizi, (8) Instalasi Patologi, dan (9) Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit. Susunan organisasi dan pengisian jabatan yang berlaku saat ini ditetapkan pada Bulan Juni Tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama . ....... dengan Nomor 56/Preskom//VI/06 dan secara lengkap dilampirkan dalam Renstra ini.
2.3 SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN 2.3.1 Susunan Kepegawaian Jumlah pegawai RS ....... sampai tahun ini ada orang 260 orang dengan berbagai macam latar belakang profesi seperti dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, paramedis keperawatan/non keperawatan, tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan. Berdasarkan jenisnya terdiri dari 147 orang pegawai medis dan 142 orang pegawai penunjang dan non medis.
7
2.3.2 Sarana dan Prasarana a.
Tanah dan Bangunan
Tahun 2003 Luas bangunan awal RS ....... yang pada awalnya hanya Balai Asuhan Keperawatan 24 jam berdiri diatas lahan 770 m2 dengan kapasitas tempat tidur 25 tempat tidur. Setahun setelahnya dilakukan pengembangan bangunan diatas lahan seluas 1800 m2 dengan kapasitas tempat tidur menjadi 35 tempat tidur. Dan pada tahun 2005 RS ....... terus melakukan perluasan dengan membangun gedung yang baru di atas lahan seluas 1,5 Hektar dan membangun dengan bangunan 3 lantai yang berkapasitas 100 tempat tidur. Dan mulai tahun 2008 dilakukan perluasan lagi menjadi seluas 2 Hektar dengan mendirikan gedung baru dengan kapasitas tempat tidur direncanakan kurang lebih 250 tidur.
b.
Sarana Fisik Bangunan
Sarana fisik/gedung RS ....... terdiri dari gedug perawatan terpadu yang digunakan untuk kegiatan (1) instalasi gawat darurat, (2) kamar operasi, (3) Intensive Care Unit (ICU), (4) Laboratorium, (5) Radiologi, (6) Instalasi Gizi, (7) Laundry, (8) Instalasi Rawat Inap, (9) Poliklinik, dan (10) gedung manajemen serta tersedia mess untuk karyawan. Instalasi rawat inap mengalami perkembangan dari tahun ketahun. Sejak tahun 2003 yang semula berjumlah 25 tempat tidur sampai sekarang kapasitas tempat tidur sudah mencapai 110 mulai dari Kelas I, II, III, VIP dan Presiden Suite. Tahun 2009 diharapkan pembangunan gedung baru akan selesai dengan demikian rencana penambahan kapasitas tempat tidur sebanyak 110 tempat tidur sehingga total kapasitas tempat tidur akan menjadi 220 tempat tidur. c.
Peralatan Penunjang Operasional
RS ....... memiliki berbagai macam peralatan guna menunjang kegiatan operasional yang antara lain terdiri dari : (1) Peralatan medik dan penunjang medik di setiap unit fungsional/instalasi sesuai standar pelayanan yaitu : - Alat Rongent - Laparotomi Set - Laboratorium Set - Sectio Caesaria Set - EKG - USG - Perlengkapan Kamar Operasi - Perlengkapan Kesehatan Gigi dan Mulut - Anastesi Set - Apendik Set - Vacum Set - Mata Set - THT Set - UGD Set - ICU Set (2) Peralatan ruang perawatan baik berupa alat kesehatan maupun non alkes seperti laundry set dan generator set serta peralatan di IPRS, peralatan di instalasi gizi dan farmasi juga peralatan kantor termasuk komputer dan peralatan audio visual serta sarana pengolah limbah.
8
2.4.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Penyelenggaraan tugas pokok RS ....... dalam melaksanakan urusan rumah tangga dibidang kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : (1) Tugas Pokok : Menyelenggarakan upaya kesehatan penyembuhan dan pemulihan yang berdaya guna serta dilaksanakan secara serasa dan terpadu dengan upaya kesehatan preventif dan promotif. (2) Fungsi : a. Penyelenggaraan pelayanan medik, penunjang medik dan non medik b. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan serta upaya rujukan c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan teknis ketatausahaan 2.5.
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit perlu dilakukan perbaikan fisik bangunan (terus dilakukan sampai saat ini), penambahan sarana dan prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta pemeliharaan sehingga mutu pelayanan rumah sakit sesuai dengan standar sebagaimana disyaratkan untuk akreditasi rumah sakit dan dapat dipertanggung jawabkan. Akreditasi rumah sakit dilandaskan pada SKN 1982, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Pasal 59, Kepmenkes RI No. 558 Tahun 1984, Permenkes RI No. 159B/Menkes/Per/II/1988, Kepmenkes RI No. 436 Tahun 1993 yang menyatakan bahwa akreditasi harus segera dapat dilaksanakan oleh rumah sakit di Indonesia. Akreditasi rumah sakit bertujuan untuk memberikan pengakuan dan penghargaan kepada rumah sakit tentang tingkat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, memberikan jaminan kepada petugas rumah sakit dan masyarakat serta memberikan kepuasan kepada masyarakat tentang pelayanan yang diberikan. Manfaat akreditasi dapat dirasakan oleh rumah sakit, pemerintah, perusahaan asuransi, masyarakat, pemilik dan petugas atau pelaksana di rumah sakit. Akreditasi rumah sakit direncanakan 12 (dua belas) standar pelayanan yang akan dijalankan meliputi standar pelayanan administrasi dan manajemen, Pelayanan Medik, Keperawatan, Rekam Medik, Gawat Darurat, Laboratorium, Radiologi, Infeksi Nosokomial, Kamar Operasi, Perinatal Resiko Tinggi, Farmasi dan K3. RS ....... saat ini terus mempersiapkan diri baik fisik bangunan, sarana dan prasarana, peralatan dan kelengkapan untuk dapat terakreditasi sesuai dengan ketentuan dengan dukungan baik dari internal rumah sakit maupun eksternal rumah sakit.
9
BAB III GAMBARAN UMUM RS .......
3.1. KONDISI UMUM RS ....... 3.1.1 Data Umum a.
Geografis Letak RS ....... berada dipinggir jalan raya tepatnya di Jl. ……………. Jakarta. Letak rumah sakit sangat strategis selain di pinggir kota juga dekat dengan pintu keluar Tol dengan pusat kota Jakarta.
b.
Demografi Wilayah cakupan rumah sakit meliputi beberapa kecamatan diwilayah Kota Jakarta antara lain kecamatan
3.1.2 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kondisi sosial budaya yang menjadi indikator makro sosial bagi pembangunan bidang kesehatan adalah Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan PP No. 21 Tahun 2004 tentang penyusunan RKAKI maka fungsi kesehatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit adalah : (a). Sub Fungsi obat dan perbekalan kesehatan yang berhubungan dengan penyediaan alat kedokteran, keperawatan dan sarana prasarana lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RS ....... (b) Sub Fungsi kesehatan perorangan yang berhubungan dengan pengembangan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di RS ....... (c) Sub Fungsi Kesehatan Lainnya terutama dalam hal penyebarluasan informasi dan penyusunan program kesehatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah tolak ukur untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewengan rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Indikator keberhasilan bidang kesehatan adalah ukuran besaran yang dinyatakan oleh presentasi atau pernyataan lainnya yang menyatakan pencapaian keberhasilan.
3.1.3 Kegiatan Pelayanan RS 3.1.3.1 Jenis Pelayanan Rumah Sakit ....... didukung oleh para dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, fasilitas pemeriksaan penunjang dan perawatan. 1. Pelayanan Umum dan Gawat Darurat (UGD) 24 jam. 2. Pelayanan Rawat Inap, terdiri dari 5 lantai dengan klasifikasi pembagian kamar perawatan : - Rawat Inap Dewasa/ Umum - Rawat Inap Anak - Rawat Inap Bersalin/ Kebidanan 10
3.
4.
- Rawat Inap Intensif (NICU/ ICU) - Rawat Inap Isolasi - Rawat Inap Perinatal Pelayanan Rawat Jalan, terdiri dari Pelayanan Poliklinik meliputi: - Poliklinik Anak (Paediatrics) - Poliklinik Kandungan & Kebidanan (Obstetric & Gynaecology) - Poliklinik Penyakit Dalam (Internal Medicine) - Poliklinik Mata (Ohalmology) - Poliklinik Bedah Umum (General Surgery) - Poliklinik Bedah Tulang (Orthopaedic Surgery) - Poliklinik Bedah Saluran Kemih (Urology) - Poliklinik Bedah Syaraf (Neuro Surgery) - Poliklinik Bedah Mulut (Oral Surgey) - Poliklinik Gigi (Dentist) - Poliklinik THT (ENT) - Poliklinik Syaraf (Neurology) - Fisioterapi Pelayanan dan Fasilitas Penunjang meliputi : - Pelayanan Operasi (OK) - Pelayanan Bersalin (VK) - Pelayanan Farmasi 24 Jam - Pelayanan Laboratorium Klinik 24 Jam - Pelayanan Radiologi (Rontgen) 24 Jam - Pelayanan Penunjang Diagnostik - Pelayanan Medical Check Up (MCU) - Pelayanan Jenazah - Pelayanan Ambulance 24 Jam
3.1.3.2 Sasaran Pelayanan Sasaran pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah pasien umum, pasien dari perusahaan, peserta ASKES, JAMSOSTEK dan Keluarga Miskin (GAKIN) yang mempunyai Kartu Sehat (KS). 3.1.3.3 Hasil Pelayanan Jumlah kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD selama tahun 2006 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2005 yaitu rawat jalan dari ............ orang naik menjadi ................ orang meningkat ............... %. Rawat inap dari .............. orang menjadi ............ orang meningkat ............. % dan IGD dari .............. orang menjadi .................. orang .............. meningkat ............... %. 3.1.3.4 Hasil Pendapatan Demikian juga dengan pendapatan/penerimaan RS ....... mengalami kenaikan yaitu dari Rp............................ pada tahun 2004 naik menjadi sebesar Rp ............. pada tahun 2006 atau meningkat sebesar ................. % dibandingkan dengan pendapatan tahun 2005.
3.2. KONDISI DAN PROYEKSI RS ....... KE DEPAN Berdasarkan kondisi RS ....... saat ini hal-hal yang dianggap penting adalah kecenderungan peningkatan kinerja pelayanan, perubahan pangsa pasar, maka RS ....... dalam masa lima tahun kedepan diproyeksikan sebagai sebagai rumah sakit yang mampu
11
menyediakan pelayanan rujukan bagi masyarakat Kota Jakarta dengan kriteria sebagai berikut : (1). Mempunyai lokasi yang strategis sehingga dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat baik customer (pangsa pasar) maupun oleh provider (pelaksana pelayanan) (2). Memiliki lahan dan fisik bangunan yang sangat memadai (3). Memiliki peralatan medis dan non medis yang memadai (4). Memiliki sarana penunjang medis yang memadai (5). Memiliki tenaga medis, keperawatan, keteknisan medis, dan administrasi dengan jumlah yang memadai dengan kompetensi sesuai bidangnya (6). Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi (7). Mampu melaksanakan pengelolaan sumber daya dengan baik
12
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI Dalam melaksanakan kegiatannya RS ....... berpedoman pada visi dan misi RS ....... yang telah disesuaikan dengan Visi dan Misi Pemerintah Kota Jakarta tahun 2005 – 2010.
4.1.1. Visi dan Misi Kota Jakarta
a.
Visi Kota Jakarta Visi Kota Jakarta adalah “MEWUJUDKAN JAKARTA BERKARAKTER”.
b.
Misi Kota Jakarta - Mengembangkan pembangunan berbasis religi dan kearifan lokal, yang berorientasi pada keunggulan pendidikan, kesehatan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa; - Mengembangkan Infrastruktur wilayah yang berbasis nilai – nilai kearifan lokal dan berorientasi pada semangat perubahan kompetisi global; - Meningkatkan keutuhan lingkungan baik hulu maupun hilir, fisik maupun sosial; - Mengembangkan struktur pemerintahan yang efektif, yang berorientasi kepada kepuasan pelayanan publik, mengembangkan potensi kewirausahaan birokrasi yang berorientasi kemakmuran rakyat.
4.1.2. Visi dan Misi RS ....... a.
Visi RS ....... Menjadi Rumah Sakit Swasta yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
b.
Misi Kota Jakarta Memberikan pelayanan kuratif, promotif, dan rehabilitatif yang terbaik bagi seluruh kegiatan masyarakat Jakarta dan sekitarnya, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan karyawan.
4.2
TUJUAN DAN SASARAN
a.
Tujuan : Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
b.
Sasaran : 13
1. 2.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, peralatan, sumber daya manusia di RS ....... Meningkatnya kinerja dan cakupan pelayanan kesehatan di RS .......
4.3 STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Sasaran dalam mencapai tujuan dan sasaran diatas dilaksanakan melalui analisa SWOT untuk mengetahui posisi RS ....... saat ini dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil dibawah ini : A.
Internal Rumah Sakit a) Kekuatan (strengths) : - Aspek Legal dari Pemerintah Daerah Jakarta dalam mendukunh pengembangan RS ....... - Segmen pasar cakupannya masih terbuka lebar - Jenis, jumlah serta kompetensi SDM yang ada sangat membantu RS ....... - Peningkatan kinerja Rumah Sakit terutama pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang medik - Sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit sangat memadai dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi - Hasil kinerja keuangan rumah sakit menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan - Adanya struktur organisasi beserta uraian tugas yang lengkap untuk semua jabatan - Tarif yang ditetapkan dapat dijangkau oleh masyarakat - Lokasi yang sangat strategis dan mudah diakses oleh masyarakat - Tingkat hunian yang terus meningkat b)
B.
Kelemahan (weakness) : - Sistem informasi belum terintegrasi pada seluruh bagian rumah sakit - Belum ada strategi pemasaran yang jelas, tegas dan terencana dengan baik - Budaya kerja yang belum oimal
Eksternal Rumah Sakit a)Peluang : - Meningkatnya pertumbuhan penduduk sehingga meningkat pula pertumbuhan pasar pelayanan kesehatan - Perubahan status kepemilikan rumah sakit dari yayasan menjadi perseroan akan lebih memberikan keleluasaan bagi rumah sakit untuk mengembangkan kemampuannya - Meningkatnya angka kecelakaan terutama kecelakaan lalu lintas mengingat lokasi rumah sakit yang dekat dengan pintu tol cikampek - Meningkatnya pengeluaran perkapita akan dapat meningkan pengeluaran untuk biaya kesehatan - Hubungan kerjasama dengan pihak ketiga dalam upaya meningkatkan upaya peningkatan pelayanan dan kemitraan b)Peluang : - Berkembangnya rumah sakit-rumah sakit swasta lain yang akan menjadi pesaing bagi RS ....... - UU No. 29 Tentang Praktek Kedokteratn - Pendidikan masyarakat yang masih rendah, mengindikasikan kurangnya tingkat pemanfaatan layanan kesehatan yang bermutu
14
4.4
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
4.4.1
Kebijakan dan Program Bidang Kesehatan Kota Jakarta Kebijakan pemerintah Kota Jakarta di bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
adalah : 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan penerapan jaminan mutu pelayanan yang ditetapkan. 2. Menempatkan bidan-bidan desa, sehingga seluruh desa mempunyai bidan desa 3. Meningkatkan penyehatan lingkungan permukiman, air bersih, tempat-tempat umum, industri, serta tempat pengelolaan makanan dan minuman 4. Meningkatkan perilaku hidup sehat 5. Menanggulangi dan mencegah penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif 4.4.2
Kebijakan dan Program RS .......
Menurut target dalam mencapai tujuan maka RS ....... dalam hal tersebut diatas melaksanakan kebijakan-kebijakan yang terdiri : a. Kebijakan Internal 1. Memperluas pangsa pasar dengan membuka program layanan yang baru atau dengan mengembangkan jasa layanan yang utilisasinya tinggi 2. Oimalisasi kepasitas jenis layanan baik rawat jalan, rawat inap maupun penunjang medis 3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana 4. Peningkatan kompetensi tenaga medik, keperawatan, keteknisan medik dan administrasi melalui peningkatan pendidikan formal, diklat internal maupun eksternal 5. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui pemantauan, penjagaan dan audit mutu yang salah satunya adalah melalui akreditasi 6. Peningkatan sistem pencatatan pelaporan dan informasi pelayanan kesehatan dan aadministrasi disetiap unit pelayanan melalui oimalisasi SIMRS 7. Peningkatan program pemasaran aktif dengan memanfaatkan sistem rujukan b.
Kebijakan Eksternal 1. 2.
Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat, propinsi, dan kota dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit dan akreditasi Peningkatan kemitraan dengan institusi pendidikan, perusahaan, dan institusi pelayanan kesehatan lain.
15
BAB V PERENCANAAN KEGIATAN Untuk menjabarkan strategi/kebijakan diatas, maka perlu dibuat sebuh rencana kerja/perencanaan kegiatan. Perencanaan kerja ini mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai dan prioritas strategi yang sudah ditetapkan. Berikut adalah rencana kerja RS ....... tahun 2007 – 2011 : NO
TUJUAN JANGKA PANJANG
16