BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Distres Distres pernapasan pernapasan pada neonatus merupakan merupakan masalah masalah penting penting karena menyebabkan morbiditas dan mortalitas 4% - 6% di dunia. Distres napas dan gagal napas akut juga merupakan 50% pasien pelayanan intensif anak dan merupakan penyebab henti napas paling sering pada anak.1, !"al !"al gagal napas adalah stadium kompensasi, ditemukan peningkatan upaya upa ya napas #work #work of breathing breathing $ yang yang ditanda ditandaii dengan dengan distre distress ss napas. napas. Distr Distress ess napas napas sendir sendirii ditanda ditandaii dengan dengan takipneu 60 kali permenit, takikardia, merintih # grunting $, $, pemakaian otot napas tambahan #sternum, #sternum, inter&osta inter&ostal, l, resesi resesi kosta terendah$, terendah$, pernafasan pernafasan &uping hidung, hidung, sianosis'ke sianosis'kebutuha butuhan n oksigen meningkat dan peningkatan upaya napas yang terjadi dalam usaha mempertahankan aliran udara "alaupun komplaiens #compliance #compliance$$ paru menurun.,(,4 Continuous Possitive Airway Pressure #)*!*$ merupakan suatu alat yang sederhana dan efektif untuk tatalaksana respiratori distress pada neonatus. !plikasi tekhnik resusitasi yang tepat dengan dengan pengguna penggunaan an )*! )*!* dini dini sejak sejak menit menit pertam pertamaa kehidupa kehidupan n #the first golden minute of premature premature care$ care$ yang ditetapkan American ditetapkan American Academy of Pediatrics #!!*$ Pediatrics #!!*$ 010, terbukti dapat menuru menurunkan nkan kesuli kesulitan tan bernaf bernafas, as, mengura mengurangi ngi keterg ketergant antunga ungan n terhad terhadap ap oksige oksigen, n, membant membantu u memperbaiki memperbaiki dan mempertahan mempertahankan kan kapasitas kapasitas residual residual paru, meningkatkan meningkatkan oksigenasi oksigenasi paru, 1
men&egah obstruksi saluran nafas bagian atas, men&egah kollaps paru, mengurangi kerja napas, men&egah komplikasi berupa penyakit paru kronik, bronchopulmonary dysplasia #+*D$, mengurangi apneu, bradikardia, episode sianotik, mengurangi kebutuhan intubasi dan entilasi mekanik dan mengurangi penggunaan surfaktan buatan.(,6
TUJUAN
ujuan pembuatan referat ini adalah untuk mengetahui definisi, indikasi, manfaat, komponen dan komplikasi dari penggunaan Continuous Positive Airway Pressure.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.
Definisi CPAP Continuous Possitive Airway Pressure #)*!*$ adalah salah satu bagian dari Non
Invasive Possitive Pressure Ventilation #/**$. entilasi mekanik tanpa intubasi ini dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat edema paru akut pada penderita gagal nafas tanpa menggunakan intubasi dengan entilasi mekanik serta dapat memperpanjang harapan hidup dan mengurangi sesak pada penderita dengan penyakit neuromuskuler. !lat ini dipasang pada hidung dan mulut penderita. ekanisme utamanya adalah mempertahankan jalan nafas dengan tekanan tinggi yang dapat digunakan pada penderita apnea obstruktif pada saat tidur. *enggunaan /** dapat men&egah kolaps aleoli dan meningkatkan kapasitas residu fungsional. 2edua efek ini menurunkan kerja pernapasan dan meningkatkan oksigenasi.3 II.
Indikasi •
!kut ga"at napas atau gagal napas, komplians paru buruk, penyakit jalan napas obstruktif kelelahan otot, gagal jantung kronik, asma, sindrom dada
•
akut. 2ronik Obstructive Sleep Apnea #!$.7
/ndikasi pemberian )*!* pada ! 1$ 8ika setelah dilakukan tonsilektomi dan'atau adenoidektomi pasien masih mempunyai gejala !9 dan $ pada saat menunggu tindakan tonsilektomi dan'atau adenoidektomi. III.
Manfaat
3
erapi dengan )*!* digunakan untuk memperbaiki oksigenasi dan eliminasi ) pada anak. !lat ini juga berfungsi untuk membuka saluran respiratori, mengurangi resistensi jalan udara, memperbaiki dan meningkatkan kapasitas residu fungsional #:;)$, men&egah kolaps pada aleolus dan atelektasis, kelelahan otot, meningkatkan daya kembang paru, mengurangi usaha nafas yang berlebihan, mempertahankan produksi dan fungsi surfaktan, mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan diameternya, memberikan kesesuaian perfusi entilasi yang lebih baik, menstimulasi pertumbuhan paru, menurunkan risiko infeksi dan trauma lokal jalan nafas.5,7,10
IV.
Ko!"ikasi Peasan#an CPAP
Ko!onen CPAP
istem )*!* sendiri terdiri dari ( komponen yaitu
4
1. ebuah sirkuit yang mengalirkan gas terus menerus, untuk diisap. umber oksigen dan udara bertekanan yang menghasilkan gas untuk dihirup. *en&ur oksigen yang memungkinkan gas dapat diberikan sesuai :i yang sesuai. ebuah flo" meter yang mengkontrol ke&epatan aliran terus menerus dari gas yang dihirup # biasanya dipertahankan pada ke&epatan 5-3 liter $. ebuah humidifier yang melembabkan dan menghangatkan gas yang dihirup.
abel 1. 2onsentrasi oksigen untuk &uran udara bertekanan dan oksigen
#umber 2osim dkk, +uku !jar eonatologi,
. ebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran nafas neonatus. Dalam prosedur ini, nasal prong merupakan metode yang paling banyak digunakan. (. ebuah alat untuk menghasilkan tekanan positif pada alat sirkuit. ekanan positif dalam sirkuit dapat di&apai dengan memasukkan pipa ekspirasi bagian distal dalam larutan asam asetat 0,5% sampai kedalaman yang diharapkan #5&m$ atau katup )*!*. 5
>ambar 1. 2omponen dan istem !lat )*!* #umber 2osim dkk, +uku !jar eonatologi,
*eralatan )*!* 1. umber aliran oksigen dan udara bertekanan . *en&ur oksigen dengan fo" meter (. *ipa dari flo" meter ke alat pengatur kelembaban 4. !lat pengatur kelembaban #umidifier $ 5. *ipa sirkuit berkerut dengan sambungan ke alat pengatur kelembaban 6. *eralatan kateter nasal #terdiri dari nasal prongs, topi dan Velcro$ 3. *rong yang ukurannya tepat, harus sesuai dengan ukuran lubang hidung 7. abung atau botol berisi air asam asetat 0,5% =. *ita pengukur, pipa sonde lambung VI.
Pen##$naan CPAP
+eberapa penelitian menemukan bah"a pemberian )*!* &ukup efektif dan menunjukkan hasil yang baik pada anak, termasuk bayi, anak dengan obesitas, sindrom Do"n, akondroplasia, ataupun kelainan kraniofasial. *ada anak, )*!* terutama berguna untuk pasien obesitas dan pasien dengan ! yang menetap setelah dilakukan tonsilektomi dan'atau adenoidektomi.= Dosis dan pemberian biasanya memberikan tekanan 5-10 &m ? dan dapat memberikan tambahan oksigen bila perlu.7 6
)*!* akan membuka aleoli yang kolaps unit aleoli, membuka kembali unit aleoli yang sudah kolaps dan mengalirkan &airan edema paru, sehingga mengurangi ketidakpadanan entilasi-perfusi, mengurangi gradient oksigen arteri-aleolus, dan memperbaiki *a. ,= 2eadaan ini akan meningkatkan kapasitas residu fungsional # functional residual capacity, :;)$. *eningkatan :;) akan memperbaiki komplians paru, meningkatkan produksi surfaktan dan menurunkan resistensi askular. ?asil akhirnya adalah penurunan kerja pernapasan, peningkatan oksigenasi dan penurunan afterload jantung.= *enggunaan )*!* dalam praktek pera"atan bayi baru lahir #++@$ >angguan pernapasan *enyakit membrane hialin''?D • #transient tachypnea of the newborn$ • indroma aspirasi mekonium • 2elumpuhan diafragma • *enyakit jalan napas seperti trakeomalasia dan bronkiolitis • +ayi pas&a operasi abdomen atau dada • !pnea karena prematuritas 10 •
*enyapihan dari entilator mekanis'ekstubasi +ayi yang diintubasi untuk proteksi jalan napas sebaiknya dipasang continuous positive airway pressure$ disbanding pemberian !"piece karena glottis yang terbuka dapat menyebabkan hilangnya end"e#piratory pressure fisiologis.=
2riteria memulai )*!* nasal.10 +ila memenuhi salah satu kriteria berikut ini
7
• • • • • •
:rekuensi napas 60A'menit Berintih # grunting $C ;etraksi dada aturasi oksigen =(% #preduktal$ 2ebutuhan oksigen 60% ering mengalami apnea
2un&i keberhasilan terapi )*!* adalah kepatuhan berobat yang memerlukan persiapan pasien yang baik, edukasi dan pemantauan intensif.= *enggunaan )*!* dengan peningkatan tekanan inspirasi se&ara bertahap atau dengan tekanan ekspirasi yang lebih rendah dapat meningkatkan kenyamanan pasien.
ekhnik
*ersiapan 1. *ersiapan petugas untuk pen&egahan infeksi. . *ersiapan bayi +ayi diletakkan di tempat tidur dengan penghangat serta B PulseC ksimeter harus ditempelkan, sebaiknya di tangan kanan (. *ersiapan alat )*!* a. ?ubungkan selang oksigen dan udara bertekanan ke pen&ur, untuk mengatur :i sesuai yang dikehendaki. b. ?ubungkan sirkuit dengan flow meter lalu hubungkan ke alat pengatur kelembaban. *asang flow meter antara 10 liter'menit. &. empelkan satu selang ringan, lemas dan berkerut ke alat pengatur kelembaban. ?ubungkan probe kelembaban dan suhu ke selang kerut yang akan dihubungkan ke bayi.
8
d. *astikan probe suhu tetap di luar in&ubator ataun tidak di dekat sumber panas radian. e. /si pipa untuk melembabkan dengan air steril hingga tanda yang tepat, nyalakan alat pengatur kelembaban dan sesuaikan kelembabannya. !tur suhu pada (6o ). f. iapkan botol dan tempelkan selotip ke pita pengukur di samping botol asam asetat sehingga tanda 3&m berada di ba"ah botol saat botol masih tertutup. +uka botol asam asetat #0,5%$9 eakuasi asam asetat hingga permukaan &airan ada pada tanda 0 &m di pita pengukur. asukkan selang kerut ekspirasi bagian distal ke dalam botol dan ujungnya tepat berada pada tanda 5 &m dari pita pengukur. g. *ilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan ujung selang kerut yang bebas. h. utup ujung prong nasal untuk menguji fungsi sirkuit. !mati gelembung
i. j.
yang mun&ul di botol asam asetat. iapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur kelembaban. 8aga kebersihan ujung selang kerut yang lain dan tutupi dengan kantong plastik.
)ara memasang )*!* 1. *osisikan kepala bayi lebih tinggi dengan menaikkan bagian kepala tempat tidur (0o dan letakkan gulungan ke&il di ba"ah leher'bahu bayi untuk menjaga jalan napas tetap terbuka. . ?isap lender dari mulut, hidung dan faring dengan lembut. >unakan kateter ukuran besar yang bisa masuk ke hidung tanpa kesulitan yang berarti. *astikan bah"a bayi tidak mengalami atresia koana. 9
(. @embabkan prong dengan air steril atau tetesan a)l 0,=% sebelum memasukkannya ke lubang hidung bayi, dengan lengkungan ke ba"ah. esuaikan sudut prong dan kemudian putar selang kerut hingga di&apai posisi yang benar. Entuk memastikan posisi yang tepat, periksa @ubang hidung tertutup prong. • 2ulit hidung tidak tertarikyang terlihat dari pu&atnya "arna kulit di sekitar • lubang hidung. elang kerut tidak menyentuh kulit bayi. • idak ada tekanan lateral pada septum. • !da sedikit ruang antara ujung septum dan bridge di antara prong. • *rong tidak bersandar pada filtrum • 4. *asang pipa orogastrik dan lakukan aspirasi isi perut dan fiksasi agar tetap terpasang untuk menghindari distensi lambung. 5. >unakan ukuran topi yang sesuai dan lipat ujunngnya -( &m. *asang topi di kepala bayi sehingga ujungnya tepat di atas telinga. !tur corrugated tubing di sebelah kepala. *asang peniti di tiap sisi selang. >unakan gelang karet di sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk men&egah pergeseran atau berpindahnya peralatan ini. 6. etelah bayi distabilisasi menggunakan )*!*, anda bisa memasang $moustache% el&ro agar prong tidak bergeser dari posisinya. +ersihkan pipi dan bibir atas bayi dengan air dan biarkan kering. leskan area ini dengan tetes pe"arna bentoin. *otong egaderin dan pasang tepat diatas area yang sudah disiapkan. *otong el&ro dan pasang tepat diatas egaderin. *otong dua strip el&ro lunak #leher 7mm$ dan pasang melingkar area prong yang menutupi pipi. ekan kanula prong dengan lembut hingga el&ro strip yang lunak menempel ke antara bibir dan hidung. 3. 8aga jangan sampai kanula )*!* menyentuh septum nasal. 7. Ebah posisi bayi setiap 4-6 jam untuk drainase sekresi paru. =. *enghisapan lender *engisap lender rongga hidung, mulut, faring dan perut setiap -4 jam dan atau sesuai kebutuhan jika ditemukan keadaan sebagai berikut meningkatnya upaya napas, meningkatnya kebutuhan oksigen dan insiden apne'bradikardi.
10
)atat jumlah, konsistensi dan "arna sekresi. Entuk melunakkan sekresi kental dan kering, gunakan beberapa tetes salin steril #a)l$ 0,=%. 10. *emberian inum Dengan )*!* 8ika stabil se&ara klinis, bayi dengan )*!* dapat diberi minum melalui sonde atau menetek atau minum. ebelum pemberian minum, aspirasi udara yang berlebihan dari dalam perut. 10
*<!!E! istem )*!* melalui hidung bayi harus diperiksa setiap -4 jam, beberapa pemantauan yang harus dilakukan -
*emantauan pada bayi a. ;espirasi frekuensi napas, merintih # grunting $, retraksi dan &uping hidung,
b. &. d. e. f.
pengembangan dada dan suara napas uhu ukur dengan &ermat 2ardioaskuler perfusi sentral dan perifer, tekanan darah. eurologis tonus, respon terhadap stimulasi dan kegiatan >astrointestinal distensi abdomen, bising usus. *emantauan saturasi dan tanda ital lainnya melalui pemasangan probe saturasi
oksigen pre-duktal dan pemantau kardiopulmonal dengan alat g. asalah yang sering terjadi pada bayi *rong nasal tidak pada tempatnya dapat karena prong tidak tepat atau
fiksasi kurang kuat 11
+ayi tidak tenang 2eadaan ini dapat disebabkan adanya sumbatan jalan napas, udara pada lambung yang berlebihan atau perlekatan dan ukuran prong tidak tepat 2erusakan septum nasal 2erusakan karena tekanan terus menerus danatau friksi dengan septum nasal *en&egahan >unakan prong yang ukurannya tepat dan pasang prong dengan •
•
tepat. ?indari memelintir prong karena akan menekan bagian lateral
•
septum. 8angan gunakan gel, krem, atau salep untuk melembabkan hidung #hanya a)l 0,=% atau aFua steril$. 10
-
istem atau alat )*!*
*eriksa fungsi seluruh sistem )*!* meliputi a. !lat pen&ur oksigen dan udara bertekanan telah diatur dan menghasilkan :i sesuai
b. &. d. e. f. g. h.
dengan yang diharapkan. :lo" meter diatur antara 5-10 liter'menit. !lat pengatur kelembaban berisi jumlah air yang benar. uhu gas yang dihirup sudah tepat. elang kerut tidak terisi air. Ejung distal pipa di botol pada ukuran yang tepat #tanda 5 &m jika )*!* 5$. epi permukaan air'asam asetat di botol pada tanda 0 &m ampak gelembung udara pada botol outlet . 8ika tidak ada gelembung di botol maka lepaskan prong dari hidung dan lakukan oklusi. 8ika menimbulkan gelembung di botol, berarti ukuran prong tidak tepat, #mungkin • terlalu ke&il$, atau lengkungannya tidak tepat di dalam hidung, atau tidak pas ukurannya. 2adang-kadang dengan bayi hanya membuka mulut, system akan berhenti menimbulkan gelembung. ?al ini dapat dikoreksi dengan menempatkan Gstrip dagu.H
12
•
8ika botol tidak menimbulkan gelembung, hal ini berarti bah"a masalah ada di dalam sirkuit. *eriksa setiap komponen dalam sirkuit. 10
- enghentikan pemakaian )*!* 1. etelah bayi bernapas dengan mudah dan terlihat penurunan frekuensi napas dan retraksi. :i diturunkan se&ara bertahap -5% sampai menjadi 5% atau udara ruangan dengan dipandu $pulse o#imeter% atau hasil analisa gas darah. . 8ika bayi sudah nyaman bernapas dengan )*!* dan :i 1%, di&oba melepas )*!*. *rong nasal harus dilepas dari corrugated tubing saat selang masih di tempatnya. +ayi dinilai selama per&obaan ini apakah mengalami takipnea, retraksi, desaturasi oksigen atau apnea. 8ika tanda tersebut timbul, per&obaan dianggap gagal. )*!* harus segera dipasang lagi pada bayi paling sedikit satu hari sebelum di&oba lagi di hari berikutnya. (. 8ika bayi terus menggunakan )*!* dengan :i 1%, ulangi per&obaan dengan memberikan tambahan oksigen melalui kanula nasal atau o#yhood . 4. idak perlu mengubah tekanan saat proses penyapihan. +ayi menggunakan )*!* 5 &m atau sama sekali lepas dari )*!*. 5. 8ika ada keraguan terganggunya pernapasan selama proses penyapihan jangan disapih, lebih baik diantisipasi sebelumnya dan men&egah kolaps paru daripada menatalaksana paru yang kolaps. 10 *engalihan dari )*!* ke entilasi mekanis +ayi dengan )*!* nasal dengan tekanan yang optimal akan memerlukan entilasi mekanis jika terjadi hal berikut 1. . (. 4. 5.
:i 60 % *a) 60 mm?g !sidosis metaboli& menetap dengan defisit basa -7 erlihat retraksi yang nyata saat dilakukan )*!* ering mengalami apnea dan bradikardi
13
?al yang perlu diperhatikan *engendalian infeksi merupakan faktor yang harus diperhatikan. enjaga jalan napas bayi tetap steril dengan 1. )u&i tangan yang benar sebelum menyentuh prong atau pipa )*!* bayi adalah suatu keharusan. . arung tangan steril harus digunakan saat mengisap lender jalan napas. (. Ejung lain dari selang yang tidak digunakan harus dijauhkan dari lantai atau daerah tidak bersih lainnya. 10
BAB III KESIMPULAN
1. )*!* adalah salah satu jenis dari /** yang merupakan sebuah alat untuk tatalaksana
%.
respiratori distress pada neonatus. /ndikasi pemberian )*!* yaitu pada keadaan ga"at napas atau gagal napas, komplians paru buruk, penyakit jalan napas obstruktif kelelahan otot, gagal jantung kronik, asma, sindrom dada akut dan !. 14
(. )*!* berfungsi untuk meregangkan membuka saluran respiratori, mengatasi resistensi jalan udara untuk dipertahankan, memperbaiki dan meningkatkan kapasitas residu fungsional #:;)$ oksigenasi, men&egah kolaps aleolus dan atelektasis, kelelahan otot, meningkatkan daya kembang paru, mengurangi usaha napas yang berlebihan, mempertahankan produksi dan fungsi surfaktan. 4. 2omplikasi dari pemasangan )*!* adalah distensi paru yang berlebihan, pneumotorak, distensi lambung, ekskoriasi hidung, luka pada kartilago, distorsi septum, luka pada "ajah, peningkatan resistensi pembuluh darah paru dan infeksi. 5. 2un&i keberhasilan terapi )*!* adalah kepatuhan berobat yang memerlukan persiapan pasien yang baik, edukasi dan pemantauan intensif. 6. *enggunaan )*!* dengan peningkatan tekanan inspirasi se&ara bertahap atau dengan tekanan ekspirasi yang lebih rendah dapat meningkatkan kenyamanan pasien.
D!:!; *E!2!
1. @aila, ;ohsis"atmo ;, s"ari ?, etyanto D+, jitra , De"i ;. agal afas !kut *ada !nak dalam >eneral
15
(. ;oberts )@, +adgery *, !lgert ), +o"en 8;, assar . rends /n Ese of eonatal )*!* ! *opulation +ased tudy. +) *ediatri&s. 011911#7=$1-3 4. >anra ?, atapra"ira ?. >agal apas *ada !nak dalam *edoman Diagnosis dan erapi /lmu 2esehatan !nak. +andung Departemen': /lmu 2esehatan !nak :akultas 2edokteran Eniersitas *adjajaran ;E* Dr. ?asan adikin. 014. ?al 11117. 5. ar&dante 2, dkk. elson /lmu 2esehatan !nak runting e"born. American Academy of Pediatrics. 01. olume 1 omor 1. 3. ;ingel <. +uku aku ?itam 2edokteran *aru. 8akarta /ndeks. 01. ?al 117-1(. 7. @o"ry !I, +hakta 2J, ag *2. +uku aku *ediatri dan eonatologi. 8akarta <>). 014. ?al 110. =. ;ahajoe , upriyatno +, etyanto D+. +uku !jar ;espirologi !nak. 8akarta /katan Dokter !nak /ndonesia. 01. ?al 403-50=. 10. 2osim , dkk. )ontinuous *ossitie !ir"ay *ressure #)*!*$ dalam +uku !jar eonatologi. 8akarta /katan Dokter !nak /ndonesia. 014. ?al 41-47.
16
17