BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia. Tentunya, untuk memahami ilmu agama, selain mengikuti kajian, seseorang juga membutuhkan buku sebagai pendukungnya. Buku yang dibaca mungkin saja memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Bisa saja pada buku yang dibaca suatu materi tidak dijelaskan dijelaskan secara mendalam tetapi di buku lain materi tersebut dipaparkan secara terperinci. Atau buku yang dibaca memiliki layout yang begitu menarik dari buku lainnya, dan lain sebagainya. Dengan berlandaskan hal-hal itulah, maka tim penulis mencoba mengkaji buku yang berjudul “Islam Kaffah”. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah cukup untuk untuk dipelajari tanpa buku pendukung pendukung lainnya.
1.2.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah Critical Book Report adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang diampu oleh Bapak Dr. Ramli Nur, MA.
1.3.Manfaat
Manfaat dari penulisan CBR ini yaitu:
Bagi penulis, untuk memperbanyak bahan bacaan dan meningkatkan kemauan membaca.
Bagi pembaca, untuk mengetahui apakah buku ini sesuai dengan apa yang ingin pembaca cari dari sebuah buku.
CBR Agama Islam | 1
BAB II ISI BUKU Judul Buku
: Islam Kaffah (Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi)
Penulis
: Dr. H. Husnel Anwar Matondang, M.Ag.
Penerbit
: Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2017 Edisi
: Kedua
ISBN
: 978-602-6462-34-3
Di dalam islam, wujud iman seseorang diasaskan penegakannya kepada rukun iman. Keimanan itu diwujudkan dalam kepercayaan hati, pengakuan dan perilakunya sebagaimana yang telah dijelaskan. Pada tingkatan perilaku inilah wujud iman tersebut dapat terlihat. Rukun iman yang dimaksud yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul dan nabi-nabi yang diutus Allah, iman akan adanya hari akhir (kiamat), dan iman kepada qadha dan qadar. Iman merupakan inti ajaran semua agama. Dalam teologi Islam, diskursus tentang iman ditemukan pada ajarannya dasarnya (ushul ad-din). Kata ini dipakai dalam Bahasa Arab secara leksikal dengan arti “percaya”. Sejalan dengan makna ini, maka orang yang percaya disebut mukmin. Karena kata kuncinya percaya, maka kedudukan iman selalu diposisikan berada di dalam hati (qalb), yaitu sesuatu yang menjadi unsur batin (esoteris) manusia. Unsur batin tersebut sukar atau tidak bisa untuk diukur eksistensinya tanpa melihat ekspresi lahiriah dari iman seorang yang beriman. Term islam berbeda dari iman, aksentuasinya terletak pada aspek-aspek lahiriah. Seseorang yang memeluk islam disebut Muslim, karena ketundukan, kepasrahan, dan kepatuhannya kepada titah (syariat) Allah. Di dalam hadits dinyatakan bahwa Islam adalah hal-hal yang terhubung dengan ketundukan dan kepatuhan dengan pada amal lahiriah. Bersaksi adalah perbuatan lisan, gerakan shalat merupakan pekerjaan anggota tubuh, demikian juga dengan zakat, yaitu amal material, puasa menahan rasa lapar yang mengakibatkan kelemahan fisik,
CBR Agama Islam | 2
dan haji merupakan ibadah yang dilakukan secara mayoritas oleh raga. Atas dasar inilah pengarang ‘Aun al-Ma’b-d menyebutkan bahwa redaksi islam dipahami sebagai ajaran tentang al-azh-Zhahiriyyah, yakni tonggak-tonggak dari ajaran lahir. Secara bahasa Islam berarti patuh, penyerahan dan pengabdian. Seorang yang beragam Islam disebut Muslim. Muslim adalah orang yang menyerahkan diri, patuh dan hanya mengabdi kepada Allah Swt. karena tunduk dan patuh, maka jadilah seorang muslim orang yang selamat. Rasulullah saw. menyatakan bahwa Islam adalah menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardukan, dan berpuasa pada bulan Ramadhan. Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat dilihat pada ajarannya. Islam mengatur segala aspek dari prinsip-prinsip kehidupan manusia. Ia bersifat dinamis, elastis dan universal. Dikatakan dinamis karena Islam memiliki ajaran-ajaran yang dapat dan mampu menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Oleh sebab itu, ajaran Islam akan tetap aktual sampai kapan pun. Dikatakan elastis karena ditemukan ajaran Islam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kondisi temporal manusia, khususnya yang berkaitan dengan muamalah. Oleh sebab itu, ajaran Islam dapat diterapkan di seluruh medan dan teritorial mana pun di dunia ini. Demikian pula, Islam dikatakan universal, hal itu disebabkan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa memandang warna kulit, budaya, dan bangsa. Dengan demikian, Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam. Kendatipun Islam memiliki ajaran agama yang lengkap dan sempurna, namun pada tataran realitas sosial tetap saja hal itu tergantung kepada pengamalan umat Islam itu sendiri. Jika mereka secara konsisten dan menyeluruh mau mengamalkan konsep dan ajaran Islam tersebut, maka mereka akan mampu menguasai dan mensejahterakan dunia dalam ridha Allah. Namun sebaliknya, jika mereka lari dari petunjuk dan garis-garis yan ditetapkan Islam, maka mereka akan menjadi umat yang lemah, terbelakang, dikalahkan, dan terpuruk dalam kehinaan. Di dalam hadits dijelaskan tiga aspek ajaran Islam, yaitu iman, islam dan ihsan. Ajaran tentang iman terkait aspek batin, dan islam berhubungan dengan
CBR Agama Islam | 3
aspek lahir, sementara ihsan merupakan keterpaduan antara aspek lahir dan batin. Seluruh aspek ajaran Islam merupakan suatu integrasi dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan, namun ihsan adalah puncaknya. Menurut bahasa, ihsan berarti bebuat atau melakukan kebaikan. Terma ihsan sering disamakan dengan makna akhlak. Dengan kata lain, ihsan adalah suatu sikap dan tingkah laku yang baik menurut syariat. Sementara itu, ihsan menurut istilah yang diberikan oleh Rasul saw. adalah, “sewaktu seseorang menyembah Allah maka seakan-akan ia melihat-Nya, jika ia tidak mampu melihat-Nya, maka ia harus meyakini bahwa Allah benar- benar melihatnya.” Hakikat ihsan menurut istilah tersebut mengandung arti bahwa dalam menyembah Allah seseorang harus bersungguh-sungguh, serius, penuh keikhlasan dan tawaduk. Dalam hatinya harus tumbuh keyakinan bahwa Allah seakan-akan berada di hadapannya dan melihat-Nya. Dengan kata lain, dia harus merasa bahwa Allah selamanya hadir dan menyaksikan segala perbuatannya. Ihsan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan diterima atau ditolaknya suatu amal ibadah seseorang kepada Allah. Karena ikhlas, tawaduk dan khusyuk, muncul dari sikap ihsan dan beribadah kepada-Nya.
CBR Agama Islam | 4
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Keunggulan Buku
Keunggulan buku yang ditulis oleh Tim MPK Pendidikan Agama Islam Unimed adalah:
Cover yang digunakan cukup menarik dan pemilihan warna untuk judul depan juga sangat bagus sehingga judul buku cukup mudah untuk dilihat.
Kertas yang digunakan adalah kertas hvs sehingga terkesan bersih.
Jenis tulisan yang dipilih juga sesuai
Spasi yang digunakan cukup jarang sehingga memudahkan pembaca membaca bukunya
Setiap bab yang diulas selalu diperkuat dengan dalil-dalil
Layout dan tampilan buku sangat rapi
3.2. Kelemahan Buku
Kelemahan buku yang ditulis oleh Tim MPK Pendidikan Agama Islam Unimed adalah:
Materi yang disajikan kurang mendalam sehingga membutuhkan buku pendukung untuk memperjelasnya.
CBR Agama Islam | 5
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan
Setelah tim penulis mengulas dan mengkritik buku yang berjudul “Islam Kaffah”, dapat diambil kesimpulan bahwa buku tersebut bagus untuk d ibaca. Khususnya pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang ada di Perguruan Tinggi. Namun, buku tersebut tidak bisa menjadi satu-satunya rujukan mahasiswa, melainkan harus ada buku lain yang mendukung materi yang ada di dalam buku tersebut.
4.2. Saran
Saran yang dapat tim penulis berikan kepada pembaca yaitu perbanyaklah membaca buku untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan. Karena seperti kata pepatah bahwa “buku adalah jendela dunia”. Melalui buku, kita dapat mengetahui tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi atau informasiinformasi yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.
CBR Agama Islam | 6
DAFTAR PUSTAKA
Tim MPK Pendidikan Agama Islam UNIMED. (2017). Islam Kaffah. Medan: Perdana Publishing.
CBR Agama Islam | 7