LAPORAN KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN TUAN TH DENGAN D ENGAN ANEMIA
A. PENGERTIAN Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam memba!a oksigen ("adan P#$% &') Anemia adalah Anemia adalah penakit kurang darah% ang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. ika kadar hemoglobin kurang dari * g+dl dan eritrosit kurang dari *, pada pria% maka pria tersebut dikatakan anemia. -emikian pula pada !anita% !anita ang memiliki kadar hemoglobin kurang dari & g+dl dan eritrosit kurang dari /,% maka !anita itu dikatakan anemia. Anemia bukan merupakan penakit% melainkan merupakan pen0erminan kead aan suatu penakit atau akibat gangguan 1ungsi tubuh. 2e0ara 1isiologis anemia anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. Anemia dide1inisikan sebagai penurunan 3olume eritrosit atau kadar Hb sampai di ba!ah rentang nilai ang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala dari kondisi ang mendasari% seperti kehilangan komponen darah% elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi ang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah% ang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banak tipe anemia dengan beragam penebabna. ($ariln E% -oenges% akarta% &''&) Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin turun diba!ah normal.(4ong% normal.(4ong% &'')
". 56A2I7I5A2I ANE$IA 5lasi1ikasi berdasarkan pendekatan 1isiologis8 . Anemia hipoproli1erati1% aitu anemia de1isiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh de1ek produksi sel darah merah% meliputi8 a.
Anemia aplastik Penebab8 agen neoplastik+sitoplastik terapi radiasi
antibioti0 tertentu obat antu kon3ulsan% troid% sena!a sen a!a emas% 1enilbutason ben9ene in1eksi 3irus (khususna hepatitis)
: Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang 5elainan sel induk (gangguan pembelahan% replikasi% de1erensiasi) Hambatan humoral+seluler : Gangguan sel induk di sumsum tulang : umlah sel darah merah ang dihasilkan tak memadai : Pansitopenia : Anemia aplastik Gejala;gejala8 Gejala anemia se0ara umum (pu0at% lemah% dll) -e1isiensi trombosit8 ekimosis% petekia% epitaksis% perdarahan saluran 0erna%
perdarahan saluran kemih% perdarahan susunan sara1 pusat. $or1ologis8 anemia normositik normokromik
b. Anemia pada penakit ginjal Gejala;gejala8 Nitrogen urea darah ("
Penebabna adalah menurunna ketahanan hidup sel darah merah maupun de1isiensi eritopoitin 0. Anemia pada penakit kronis "erbagai penakit in1lamasi kronis ang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan !arna ang normal). 5elainan ini meliputi artristis rematoid% abses paru% osteomilitis% tuberkolosis dan berbagai keganasan d. Anemia de1isiensi besi
antibioti0 tertentu obat antu kon3ulsan% troid% sena!a sen a!a emas% 1enilbutason ben9ene in1eksi 3irus (khususna hepatitis)
: Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang 5elainan sel induk (gangguan pembelahan% replikasi% de1erensiasi) Hambatan humoral+seluler : Gangguan sel induk di sumsum tulang : umlah sel darah merah ang dihasilkan tak memadai : Pansitopenia : Anemia aplastik Gejala;gejala8 Gejala anemia se0ara umum (pu0at% lemah% dll) -e1isiensi trombosit8 ekimosis% petekia% epitaksis% perdarahan saluran 0erna%
perdarahan saluran kemih% perdarahan susunan sara1 pusat. $or1ologis8 anemia normositik normokromik
b. Anemia pada penakit ginjal Gejala;gejala8 Nitrogen urea darah ("
Penebabna adalah menurunna ketahanan hidup sel darah merah maupun de1isiensi eritopoitin 0. Anemia pada penakit kronis "erbagai penakit in1lamasi kronis ang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan !arna ang normal). 5elainan ini meliputi artristis rematoid% abses paru% osteomilitis% tuberkolosis dan berbagai keganasan d. Anemia de1isiensi besi
Penebab8 Asupan besi tidak adekuat% kebutuhan meningkat selama hamil% menstruasi Gangguan absorbsi (post gastrektomi) 5ehilangan darah ang menetap (neoplasma% polip% gastritis% 3arises oesophagus%
hemoroid% dll.) : gangguan eritropoesis : Absorbsi besi dari usus kurang : sel darah merah sedikit (jumlah kurang) sel darah merah miskin hemoglobin : Anemia de1isiensi besi Gejala;gejalana8 Atropi papilla lidah 6idah pu0at% merah% meradang 2tomatitis angularis% sakit di sudut mulut $or1ologi8 anemia mikrositik hipokromik
e.
Anemia megaloblastik Penebab8 -e1isiensi de1isiensi 3itamin "& dan de1isiensi asam 1olat $alnutrisi% malabsorbsi% penurunan intrinsik 1aktor In1eksi parasit% penakit usus dan keganasan% agen kemoterapeutik% in1eksi 0a0ing pita%
makan ikan segar ang terin1eksi% pe0andu alkohol. : 2intesis -NA terganggu : Gangguan maturasi inti sel darah merah : $egaloblas (eritroblas ang besar) :
Eritrosit immatur dan hipo1ungsi
&. Anemia hemolitika% aitu anemia de1isiensi jumlah sel darah merah disebabk an oleh destruksi sel darah merah8
Pengaruh obat;obatan tertentu Penakit Hookin% lim1osarkoma% mieloma multiple% leukemia lim1ositik kronik -e1isiensi glukosa = 1os1at dihidrigenase Proses autoimun Reaksi trans1usi $alaria : $utasi sel eritrosit+perubahan pada sel eritrosit : Antigesn pada eritrosit berubah : -ianggap benda asing oleh tubuh : sel darah merah dihan0urkan oleh limposit : Anemia hemolisis
Pembagian derajat anemia menurut 4H# dan N>I ( National Cancer Institute) -ERAAT -erajat ' (nilai normal)
4H# ? .' g+d6
N>I Perempuan &.' ; =.' g+d6 6aki;laki *.' ; B.' g+d6
-erajat (ringan)
@. ; '.@ g+d6
'.' g+d6 ; nilai normal
-erajat & (sedang)
B.' ; @.* g+d6
B.' ; '.' g+d6
-erajat (berat)
=. ; /.@ g+d6
=. ; /.@ g+d6
-erajat * (mengan0am ji!a)
C =. g+d6
C =. g+d6
>. ETI#6#GI8 . Hemolisis (eritrosit mudah pe0ah) &. Perdarahan
. Penekanan sumsum tulang (misalna oleh kanker) *. -e1isiensi nutrient (nutrisional anemia)% meliputi de1isiensi besi% 1oli0 a0id% piridoksin% 3itamin > dan 0opper $enurut "adan P#$ (&')% Penebab anemia aitu8 . 5urang mengkonsumsi makanan ang mengandung 9at besi% 3itamin "&% asam 1olat% 3itamin >% dan unsur;unsur ang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. &. -arah menstruasi ang berlebihan. 4anita ang sedang menstruasi ra!an terkena anemia karena kekurangan 9at besi bila darah menstruasina banak dan dia tidak memiliki 0ukup persediaan 9at besi. . 5ehamilan. 4anita ang hamil ra!an terkena anemia karena janin menerap 9at besi dan 3itamin untuk pertumbuhanna. *. *. Penakit tertentu. Penakit ang menebabkan perdarahan terus;menerus di saluran pen0ernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menebabkan anemia. . #bat;obatan tertentu. "eberapa jenis obat dapat menebabkan perdarahan lambung (aspirin% anti in1l amasi% dll). #bat lainna dapat menebabkan masalah dalam penerapan 9at besi dan 3itamin (antasid% pil 5"% antiarthritis% dll). =. #perasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini dapat menebabkan anemia karena tubuh kurang menerap 9at besi dan 3itamin "&. /. Penakit radang kronis seperti lupus% arthritis rematik% penakit ginjal% masalah pada kelenjar tiroid% beberapa jenis kanker dan penakit lainna dapat menebabkan anemia karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah. B. Pada anak;anak% anemia dapat terjadi karena in1eksi 0a0ing tambang% malaria% atau disentri ang menebabkan kekurangan darah ang parah.
-. PAT#7I2I#6#GI Adana suatu anemia men0erminkan adana suatu kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduana. 5egagalan sumsum (misalna berkurangna eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi% pajanan toksik% in3asi tumor atau penebab lain ang belum diketahui. 2el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).
6isis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel 1agositik atau dalam sstem retikuloendotelial% terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin ang akan memasuki aliran darah. 2etiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera dire1leksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal D mg+dl% kadar diatas % mg+dl mengakibatkan ikterik pada s0lera). Apabila sel darah merah mengalami penghan0uran dalam sirkulasi% (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan mun0ul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmana melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuana% hemoglobin akan berdi1usi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). 5esimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghan0uran sel darah merah atau produksi sel darah merah ang tidak men0ukupi biasana dapat diperoleh dengan dasar8. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah &. derajat proli1erasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan 0ara pematanganna% seperti ang terlihat dalam biopsi dan ada tidakna hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
Anemia : 3iskositas darah menurun : resistensi aliran darah peri1er : penurunan transport #& ke jaringan : hipoksia% pu0at% lemah : beban jantung meningkat : kerja jantung meningkat : paah jantung
PATH4AF ANE$IA (Patri0k -a3e% &''&)
Path!a Anemia E. TAN-A -AN GEA6A . 6emah% letih% lesu dan lelah &. 2ering mengeluh pusing dan mata berkunang;kunang . Gejala lanjut berupa kelopak mata% bibir% lidah% kulit dan telapak tangan menjadi pu0at. Pu0at oleh karena kekurangan 3olume darah dan Hb% 3asokontriksi *. Takikardi dan bising jantung (peningkatan ke0epatan aliran darah) Angina (sakit dada) . -ispnea% na1as pendek% 0epat 0apek saat akti1itas (pengiriman #& berkurang)
=. 2akit kepala% kelemahan% tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangna oksigenasi pada 22P /. Anemia berat gangguan GI dan >H7 (anoreksia% nausea% konstipasi atau diare)
7. 5E$
<6 5omplikasi umum akibat anemia adalah8 . &. . *. .
gagal jantung% kejang. Perkembangan otot buruk ( jangka panjang ) -aa konsentrasi menurun 5emampuan mengolah in1ormasi ang didengar menurun
G. PE$ERI52AAN 5H<2<2 -AN PEN
. Pemeriksaan diagnosti0 untuk menentukan adana penakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis.
H. PENATA6A52ANAAN $E-I2 Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk men0ari penebab dan mengganti darah ang hilang8 . Anemia aplastik8 Transplantasi sumsum tulang Pemberian terapi imunosupresi1 dengan globolin antitimosit(ATG)
&. Anemia pada penakit ginjal Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam 1olat 5etersediaan eritropoetin rekombinan
. Anemia pada penakit kronis 5ebanakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk anemina% dengan keberhasilan penanganan kelainan ang mendasarina% besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah% sehingga Hb meningkat. *. Anemia pada de1isiensi besi -i0ari penebab de1isiensi besi $enggunakan preparat besi oral8 sul1at 1eros% glukonat 1erosus dan 1umarat 1erosus.
. Anemia megaloblastik -e1isiensi 3itamin "& ditangani dengan pemberian 3itamin "&% bila di1isiensi
disebabkan oleh de1ekabsorbsi atau tidak tersediana 1aktor intrinsik dapat diberikan 3itamin "& dengan injeksi I$.
I.
PENG5AIAN 5EPERA4ATAN . 6akukan pengkajian 1isik &. -apatkan ri!aat kesehatan% termasuk ri!aat diet
. #bser3asi adana mani1estasi anemia a.
$ani1estasi umum 5elemahan otot $udah lelah 5ulit pu0at
b. $ani1estasi sstem sara1 pusat
0.
2akit kepala Pusing 5unang;kunang Peka rangsang Proses berpikir lambat Penurunan lapang pandang Apatis -epresi
2ok (anemia kehilangan darah)
Per1usi peri1er buruh 5ulit lembab dan dingin Tekanan darah rendah dan tekanan darah setral Peningkatan 1rek!ensi jatung
. -IAGN#2A 5EPERA4ATAN -AN $A2A6AH 5#6A"#RA2I FANG $<6 .
Per1usi jaringan tidak e1ekti1 b.d perubahan ikatan #& dengan Hb% penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
&.
5etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake makanan.
.
-e1isit pera!atan diri b.d kelemahan
*.
Resiko in1eksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan Hb)
.
Intoleransi akti1itas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
=.
Gangguan pertukaran gas b.d 3entilasi per1usi
/.
5etidake1ekti1an pola na1as b.d keletihan
B.
5eletihan b.d anemia
5. PEREN>ANAAN 5EPERA4ATAN N#
-IANG Per1usi jaringan tidak e1ekti1 b+d penurunan konsentrasi Hb dan darah% s
&
5etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b+d intake ang -e1inisi 8 Intake nutrisi tidak 0ukup untuk keperluan metabolisme tubuh. "atasan karakteristik 8 ; "erat badan &' , atau lebih di ba!ah ideal ; -ilaporkan adana intake makanan ang kurang dari R-A (Re0ome ; $embran mukosa dan konjungti3a pu0at ; 5elemahan otot ang digunakan untuk menelan+mengunah ; 6uka% in1lamasi pada rongga mulut ; $udah merasa kenang% sesaat setelah mengunah makanan ; -ilaporkan atau 1akta adana kekurangan makanan ; -ilaporkan adana perubahan sensasi rasa ; Perasaan ketidakmampuan untuk mengunah makanan ; $iskonsepsi ; 5ehilangan "" dengan makanan 0ukup ; 5eengganan untuk makan ; 5ram pada abdomen ; Tonus otot jelek ; Neri abdominal dengan atau tanpa patologi ; 5urang berminat terhadap makanan ; Pembuluh darah kapiler mulai rapuh ; -iare dan atau steatorrhea ; 5ehilangan rambut ang 0ukup banak (rontok) ; 2uara usus hiperakti1 ; 5urangna in1ormasi% misin1ormasi 7aktor;1aktor ang berhubungan 8 5etidakmampuan pemasukan atau men0erna makanan atau mengabsorp
-e1isit pera!atan diri b+d kelemahan 1isik -e1inisi 8 Gangguan kemampuan untuk melakukan A-6 pada diri "atasan karakteristik 8 ketidakmampuan untuk mandi% ketidakmampuan 7aktor ang berhubungan 8 kelemahan% kerusakan kogniti1 atau per0eptu
*
Resiko in1eksi -e1inisi 8 Peningkatan resiko masukna organisme patogen 7aktor;1aktor resiko 8 ; Prosedur In1asi1 ; 5etidak0ukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen ; Trauma ; 5erusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan ; Ruptur membran amnion ; Agen 1armasi (imunosupresan) ; $alnutrisi ; Peningkatan paparan lingkungan patogen ; Imonusupresi ; 5etidakadekuatan imum buatan ; Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb% 6eukopenia% pe ; Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh% trauma jar ; Penakit kronik
Intoleransi akti1itas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksige
=
Gangguan pertukaran gas b.d 3entilasi;per1usi
/
5etidake1ekti1an pola na1as b.d
B
5eletihan b.d anemia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. TH DENGAN ANEMIA DIMORFIK
I. IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama
8
Tn. TH
8
= tahun
enis kelamin
8
6aki;6aki
Alamat
8
Ambar 5eta!ang
Pendidikan
8
Tidak tamat 2-
Pekerjaan
8
"uruh
6ama bekerja
8
;
2tatus Perka!inan
8
5a!in
Agama
8
Islam
2uku
8
a!a
Tanggal masuk R2
8
&& oktober &'=
Tanggal Pengkajian
8
& #ktober &'=
2umber In1ormasi
8
5lien% 5eluarga% Medical Record
II. RIWAYAT PENYAKIT
. 5eluhan
Anemia -imor1ik
III.PENGKAJIAN SAAT INI
Persepsi dan Pemeliharaan 5esehatan Pasien mengira kalau sakitna hana karena masuk angin saja dan tidak terbiasa untuk ke pelaanan kesehatan. Pola Nutrisi + metabolik Pasien mengatakan mengeluh lemas dan mual. $akanan ang diberikan R2 hana habis sebagian% dan hana mau makan bila ada keluarga ang mengingatkan. Pola Eliminasi "uang air besar 2ebelum sakit pasien "A" perhari. -engan konsistensi "A" lunak dan !arnana normal. Peristaltik usus &+menit. 5lien mengatakan selama sakit klien kesulitan "A" namun "A5 na tetaplan0ar seperti biasa. "uang air ke0il Pasien biasana minum sekitar B''ml perhari dan "A5 &+hari. Pola Akti3itas dan 6atihan 5emampuan Pera!atan -iri $akan + $inum $andi Toileting
'
&
*
"erpakaian $obilitas di Tempat
Tidur "erpindah Ambulasi + R#$
' 8 mandiri% 8 alat "antu% &8 dibantu orang lain% 8 dibantu orang lain dan alat% * 8 tergantung total. #ksigenasi8 5lien mendapatkan terapi oksigen dengan kanul binasal lpm.
Pola Tidur dan Istirahat 5lien tidur selama = jam setiap hari% tidak ada gangguan tidur. 2aat di rumah sakit klien banak istirahat% dengan kebiasaan tidur siang &jam perhari. Pola Per0eptual 5lien mengatakan bah!a tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Pola Persepsi -iri 5lien mengaku ingin 0epat sembuh dan pulang. Pola 2eksualitas dan Reproduksi ; Pola Peran;hubungan 5lien dekat dengan istri dan anakna. Pola $anagemen koping;stress 2etiap ada permasalahan klien senantiasa didampingi oleh keluargana. 2istem Nilai dan keakinan 5lein mengatakan tetap melakukan ibadah baik saat sehat maupun sakit.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
.
5eluhan Fang -irasakan 2aat Ini8 Neri ulu hati% mual% pusing. &. Tanda;tanda ital
(&) 2uhu
8 B. >
() Nadi
8 'B
(*) Perna1asan
8 @+mnt
() Tekanan -arah
8 &+/Bmmhg
&. "" + T" T" J =B0m. ""J I$T J @ .
5epala "entuk
8
normo0hepal
Rambut
8
lebat% sedikit beruban
$ata
8 >onjungti3a 8 pu0at (anemis) (;+;)% 2klera8 ikterus (; + ;)% Re1lek 0ahaa K+K%
1ungsi penglihatan baik. $ulut 8 bibir kelihatan kering% gigi ada karies. =. 6eher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid% tidak ada pembesaran lim1e nodus. Tidak ada peningkatan P. /.
Thorak
Inspeks
8 2imetris
Perkusi
8 2onor kanan kiri
Palpasi
8 1remitus kanan dan kiri% tidak ada ketinggalan gerak.
Auskultasi
8 paru;paru 8 esikuler kanan kiri antung
8 2 2& murni% iktus 0ordis teraba
B. Abdomen Inspeks
8
Perut terlihat datar tidak ada lesi.
Palpasi
8
Abdomen supel% hati dan lim1e tidak teraba% neri tekan (;)
Perkusi
8
timpani
Auskultasi
8
Peristaltik &' per menit
@. Inguinal dan genitalia Tidak ada kelainan di regio inguinal. '. Ekstremitas Tidak ada kelemahan pada etermitas klien. .
Program Terapi
N o
Nama Obat
Rut e
Dosis
1
Dexametaso n
IV
1 ampul
2
Ondanstron
IV
8mg
3
Furosemid
Ivl
1 ampul
4
RL
IV
20tpm
&.
Waktu Pemberian
Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Leukosit
00
4!00"13000
mm3
#aso$l
1
0"1
%
&osino$l
0L
1"3
%
'eutro$l
42 L
!0"0
%
Lim(osit%
!0 )
20"40
%
*onosit
12 )
2"8
%
&ritrosit
1+42 L
4,!"!,8
-uta.mm3
)emoglo/in
4+2 L
12"18
g.dl
)ematokrit
14 L
3"!4
%
*V
0,1 L
82"8
(L
*)
!+1 )
2"34
g
*)
31+1
32"3
g.dl
21
1!0"400
ri/u.mm3
rom/osit
V. ANALISA DATA
Data Objektif 'o Data Fokus 5 DO.D6 7 Diagnosa medis ;nemia DS 1 dimor$k "asien mengatakan &ritrosit 1+42dan
Data Subjektif &tiologi ro/lem asien mangatakan n9eri di ulu >etidakmampua >etidakseim/ :ati n pemasukan angan nutrisi asien mengatakan demam, atau men=erna kurang dari "asien mengatakan 5renda:7 pusing dan tidak enak /adan makanan atau ke/utu:an lemas dan tidak selien mengatakan lemas dan dengan (aktor makan /ila ada keluarga tidak /ertenaga+ 9ang n9eri /iologis+ 5*ual7 9ang mengingatkan I* asien 1 asien mengatakan mual dan tidak na(su makan DO "Diagnosa medis ;nemia #i/ir pasien terli:at pu=at '9eri 5O sering, " @ *elilit dimor$k 5de$siensi R :an9a di ulu :ati 6 nutrisi./esi7 skala ! " A V 7 "&ritrosit 1+42 on
pasien
4+2
g.dl $akanan ang diberikan R2 hana habis
terli:atsebagian
pu=at Lim(osit !0 5tinggi7 "onlien mengatakan Bastritis /adan9a terasa meriang
roses pen9akit ;nemia
)ipertermi a
seperti masuk angin DO: "6u:u 38+1 ">ulit tera/a :angat "akikardi 5nadi 1087 3 DS: "asien mengatakan n9eri dengan dera
;gen =edera /iologis 5gastritis7
'9eri akut
ulu :ati 6 skala ! " A V 7
DO: "&xpresi Ca
VI. PRIORITAS DIAGNOSA 1. Ketidakei!"an#an n$t%ii& k$%an# da%i ke"$t$'an t$"$' (. N)e%i ak$t *. Hi+e%te%!i
VII. REN,ANA KEPERAWATAN
'o 1
Diagnosa
'O.u
'I.Ren=ana indakan
>etidakseim/angan Nutritional status:Nausea Management: O Food and Fluid nutrisi kurang " >aaa
9ang disukai klien N: "
dengan kriteria
>ondisikan lingkungan untuk
:asil " Intake
mengurangi rasa mual+
makanan dan =airan pasien E: "
/ertam/a:
;
dari tidak
non"(armakoogi
adekuat 517 ke
untuk mengatasi
=ukup adekuat
mual 5tarik na(as
547 5pasien
dalam, distraksi,
dapat meng:a/iskan
"
se/agian diit
guided imager97 ;
n9a7
dengan /erta:ap "
5sedikit tapi sering7 ;
C: "
>ola/orasikan dengan a:li gi?i untuk makanan klien
2+
'9eri akut
Pain management: O: 2etelah dilakukan ">a
asuhan k at
5O@R6AV7
VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1. I!+e!entai tan##a (*/10/(01
D
jam
ke!era"atan
%etidakseim bangan nutrisi: kurang dari kebutu&an tubu&
#m!lementasi
E$aluasi
ke!er"atan
-am 000" 14+00
'( *engaola/orasi rans(usi dara:+
S: 0>lien mengatakan masi: mual+ ">lien mengatakan tidak suka makanan 9ang /er/au amis+ ">lein mengatakan suka makanan 9ang masi: :angat dan tidak suka makanan dari R6 karena suda: agak dingin+ ">lien mengatakan suka /au
ka9u puti:+ O: ">lien :an9a meng:a/iskan porsi makanann9a ">lien masi: terila: lemas+ "V "D 6e/elum tran(usi 130.80 mm:g 6etela: tran(usi 12.! mm:g
"6u:u 3+!0 1: "*asala: ke/utu:an nutrisi kurang dari ke/utu:an tu/u: /elum teratasi P: 0Lan
ren=ana intervensi N2eri akut
'9eri akut -am 000" 1400
'(
*enga
kalien )( *emonitoring V klien *( *engka
S: 0>lien mengatakan se/elum dilakukan tindakan
keluarga untuk mem/atasi
n9erin9a skala
pengunola/orasi
! dan setela:
pem/erian analgesi=
tindakan
5sesuai program7
n9erin9a
dilakukan
/erkurang ke skala 3+ ">lien mengatakan n9erin9a
1 "*asala: '9eri akut teratasi se/agian P: "Lan
S: '( -am 0+00"
*engka
utama klien )( *emeriksa V *( *enga
-am 0+00" 14+00
0>lien mengatakan /adann9a masi: agak nggreges dan
untuk minum air 9ang
terasa :angat+
=ukup ,( >ola/orasi
O:
pem/erian antipiretik
"D 140.80
5sesuai program7
mm:g "6u:u 3+80 ">ulit tidak kemera:an, tapi masi: tera/a :angat 1 "*asala: )ipertermi teratasi se/agian+
P: 0Lan
(. I!+e!entai tan##a (2/10/(01
D
jam
ke!era"atan
%etidakseim bangan nutrisi: kurang dari kebutu&an tubu&
#m!lementasi
E$aluasi
ke!er"atan
-am 000" 14+00
'( *enga
S: 0>lien mengatakan mualn9a suda: /erkurang+ ">lien mengatakan na(su makann9a lein mengatakan ingin keluargan9a mem/aCakan makanan dari ruma:+
">eluarga klien mengatakan suda: memotivasi klien untuk makan 9ang /an9ak+ O: "*akanan klien :an9a :a/is sedikit namun ditam/a: dengan makanan 9ang di/aCakan dari ruma:+ "V "D 121.8 mm:g "6u:u 3+10 1: "*asala: ke/utu:an nutrisi kurang dari ke/utu:an tu/u: teratasi se/agian+ P:
0Lan
'9eri akut -am 000" 1400
'(
*enga
kalien )( *emonitoring V klien *( *engka
S: 0>lien mengatakan suda: tidak n9eri+ ">lien mengatakan saat n9eri tim/ul n9eri dapat /erkurang dengan teknik na(as dalam+ " O: "V "D 121.80 mm:g "6u:u 30 1 "*asala: '9eri akut teratasi+ P: "Lan
Hi!ertermi
S: '( -am 0+00"
*engka
utama klien )( *emeriksa V *( *enga
-am 0+00"
0>lien mengatakan suda: /aikan dan suda: tidak
untuk minum air 9ang
menggigil+
=ukup ,( >ola/orasi
O:
pem/erian antipiretik
"D 121.80
5sesuai program7
mm:g
14+00
"6u:u 30 ">ulit tera/a agak :angat+ 1 "*asala: )ipertermi teratasi se/agian+ P: 0Lan
*. I!+e!entai tan##a (3/10/(01
D ke!era"atan
jam
#m!lementasi ke!er"atan
E$aluasi
%etidakseim bangan nutrisi: kurang dari kebutu&an tubu&
-am 000" 14+00
'( *enga
S: 0>lien mengatakan suda: :ampir tidak mual sama sekali+ ">lien mengatakan na(su makann9a suda: mem/aik dan suda: /isa makan dengan la:ap+ ">eluarga pasien mengatakan klien suda: mau meng:a/iskan makanan dari ruma:+ O: "*akanan dari R6 tidak :a/is+ "V "D 121.8 mm:g
"6u:u 3+10 "asien terli:at /ugar+ 1: "*asala: ke/utu:an nutrisi kurang dari ke/utu:an tu/u: teratasi se/agian+ P: 0Lan
S:
-am 0+00" 14+00
'(
*engka
utama klien )( *emeriksa V *( *engan
0>lien mengatakan suda: /aikan dan suda: tidak menggigil+ O: "D 121.80 mm:g "6u:u 3+0 ">ulit suda: tidak tera/a :angat+