PEDOMAN INTERNAL PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA PEDOMAN INTERNAL PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG PUSKESMAS PAKISAJI Jln Raya Pakisaji no. 19 Telp. (0341) 802932 Kode Pos 65162 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAKISAJI Jl. Raya Pakisaji no.19 No tlp 0341- 802932 email pkm.pak email pkm.pakisaji@ya
[email protected] hoo.com Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
VISI DAN MISI PUSKESMAS PAKISAJI
VISI PUSKESMAS PAKISAJI “ Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab.Malang yang Madep Manteb Manetep tahun 2021 “ ( Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang yang istiqomah dan memiliki mental bekerja keras
guna mencapai kemajuan pembangunan pembangunan kesehatan kesehatan dasar berstandar
akredetasi puskesmas puskesmas , yang bermanfaat bermanfaat nyata untuk seluruh masyarakat masyarakat kecamatan Pakisaji khususnya dan masyarakat Kabupaten Malang umumnya)
MISI PUSKESMAS PAKISAJI 1. Meningkatkan dan mengembangkan mengembangkan
pelayanan kesehatan dasar
dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan kesehatan yang bermutu bermutu dan dan professional professional 2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme profesionalisme SDM dalam pelayanan kesehatan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat masyarakat dengan dilandasi etika profesi profesi 3. Mengembangkan sarana, sarana, prasarana dan peralatan guna pemenuhan pelayanan kesehatan sesuai standard an kebutuhan masyarakat. 4. Meningkatkan mutu pelayanan pelayanan dan manajemen manajemen secara berkelanjutan dengan menerapkan kemajuan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Pedoman Internal Pelayanan Program KIA UPT Puskesmas Pakisaji tahun 2018. Pedoman ini merupakan pedoman pelaksanaan berbagai kegiatan KIA bagi masyarakat yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakisaji. Tentunya amat penting keberadaan pedoman ini agar pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan lebih efesien, efektif, proporsional, rasional ,komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna. Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada temanteman yang telah membantu penyusunan pedoman ini. Tentunya dalam penyusunan pedoman ini masih ditemukan banyak kekurangan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat membangun dari semua fihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan Pedoman diwaktu mendatang dapat lebih sempurna lagi.
Pakisaji, Januari 2018 Koordinator Program KIA
Khotik Alim Baidah, Amd.Keb,S.ST NIP.19710311 199001 2 001
DAFTAR ISI
Visi dan Misi Puskesmas Pakisaji Kata Pengantar Daftar Isi BAB I
Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Sasaran Pedoman D. Ruang Lingkup Pedoman E. Batasan Operasional
BAB II
Standar Ketenagaan A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia B. Distribusi Ketenagaan C. Jadwal Kegiatan
BAB III
Standar Fasilitas A. Denah Ruangan B. Standar fasilitas
BAB IV
Tatalaksana Pelayanan A. Lingkup Kegiatan B. Metode C. Langkah Kegiatan
BAB V
Logistik
BAB VI
Keselamatan sasaran Kegiatan /Program
BAB VII
Keselamatan Kerja
BAB VIII
Pengendalian Mutu
BAB IX
Penutup
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu dan anak Upaya Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta prasekolah. Pemberdayaan masyarakat di bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong menolong, yang dibentuk dari oleh dan untuk masayarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi /komunikasi (telepon genggam, telepon rumah) pendanan, pendonor darah, pencatatan pemantauan.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Sebagaia acuan untuk pelaksanaan kegiatan Program KIA 2. Tujuan Khusus a) Meningkatkan mutu pelaksanaan program KIA b) Mengurangi resiko akibat pelaksanaan kegiatan Program KIA
C. Sasaran Pedoman 1. Pelaksana program KIA di UPT Puskesmas Pakisaji 2. Lintas Program Terkait program KIA di UPT Puskesmas Pakisaji 3. Lintas sektor terkait program KIA di UPT Puskesmas Pakisaji
D. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi : 1. Kesehatan Ibu diantaranya : 1) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)
2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 3) Pelayanan persalinan oleh tenagakesehatan di fasilitas kesehatan 4) Pelayanan Nifasoleh tenaga kesehatan (KF) 5) Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 2. Kesehatan Bayi 1) Pelayanan kesehatan neonates pertama (KN1) 2) Pelayanan kesehatan neonates 0-28 hari (KN lengkap) 3) Penanganan komplikasi neonates 4) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari – 11 bln 3. Kesehatan anak baliata dan anak prasekolah 1) Pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bln) 2) Pelayanan kesehatan anak prasekolah (60-72 bln)
E. Batasan Operasional 1. Kesehatan Ibu : 1) Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) Ibu hamil yg mendapat pelayanan antenatal /Ante natal care (ANC) sesuai standart dengan distribusi pelayanan minimal tribulan I ; 1 (satu) kali, tribulan II: 2 (dua0 kali, tribulan III: 2 (dua) kali oleh petugas kesehatan pada kurun waktu tertentu 3) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan pada waktu kurun waktu tertentu 4) Pelayanan persalinan oleh tenagakesehatan di fasilitas kesehatan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada waktu kurun waktu tertentu 5) Pelayanan Nifasoleh tenaga kesehatan (KF) Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali
1 kali pada 6 jampasca
persalinan s/d 3 hari, 1 kali pada hari ke 4 s/d hari ke 28, dan 1 kali pada hari ke 29 s/d hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU ) 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pada kurun waktu tertentu 6) Penanganan komplikasi kebidanan (PK)
Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitif (sampai selesai) di Fas Yan Kes dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu . komplikasi ya mengancam jiwa ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan pervagina,hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini / persalinan premature, kehamilan ganda dan kasus non obstetri. 2. Kesehatan Bayi a. Pelayanan kesehatan neonates pertama (KN1) Neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 s/d 48 jam setelah lahir. Pelayanan yang akan diberikan meliputi IMD, salep mata, perawatan tali pusat, Injeksi vit K, imunisasi hepatitis B (Hb 0) dan MTBM b. Pelayanan kesehatan neonates 0 – 28 hari ( KN lengkap) Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6- 48 jamsetelah lahir, 1 kali pada hari ke 3-7 , 1 kali pada hari ke 8-28 pada kurun waktu tertentu c. Penanganan komplikasi Neonatus Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompenten pada tingat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Neonatal dengan komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan kelainan yg dapat menyebabkan kesakitan, kecacadan, dan / kematian, dan neonates dg komplikasi meliputi trauma lahir,asfiksia, ikterus, hipotermi, tetanus neonaturum, sepsis, bayi berat badan lahir rendah (BBLR) kurang dari 2000 gr, kelainan congenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM. d. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari – 11 bln Bayi yg mendapatkan pelayanan paripurna sesuai standar minimal 4 kali yaitu ; 1 kali pada umur 29 hari- 11 bln, 1 kali pada umur 3-5bln, 1kali pada umur 6-8 bln, dan 1 kali pada umur 9-11 bln sesuai standard an telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi vit K, pemberian vitamin A 1 kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS
3. Kesehatan anak baliata dan anak prasekolah a. Pelayanan kesehatan anak balita (12-59bln) Anak balita umur 12-59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar , meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam 1tahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali dalam 1 tahun, pemberian vit A dosis tinggi 2 kali dalam 1tahun pada kurun waktu tertentu. b. Pelayanan kesehatan anak prasekolah Anak prasekolah umur 60-72 bln yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam 1tahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali dalam 1 tahun
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pengelola program KIA adalah petugas yang telah memenuhi standar kualifikasi sebagai bidan ahli, telah
lulus dan mendapatkan izasah D IV kebidanan,sudah
mempunyai STR yang masih berlaku dan sudah bekerja minimal 5 tahun . Petugas pelaksana KIA adalah petugas pelaksana yang telah memenuhi standar kualifikasi sebagai tenaga pelaksana, telah lulus dan mendapat izasah D III Kebinanan serta mempunyai STR yang masih berlaku . B. Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dikoordinir oleh penanggung jawab program UKM dan Pengelola Program KIA disesuaikan dengan tugas dan penanggung jawab desa.
C. Jadwal Kegiatan NO
1
KEGIATAN
ANC
BULAN
terpadu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KET
x
x
x
X
X
X
X
X
x
X
X
x
4 desa/bln
mobile 2
Superfisi Fasilitatif
x
x
x
X
X
X
X
X
x
X
X
x
2 desa/bln
3
Pendampingan
x
x
x
X
X
X
X
X
x
X
X
x
2 desa/bln
Pemantauan bumil x
x
x
X
X
X
X
X
x
X
X
x
x
x
X
X
X
X
X
x
X
X
x
kelas ibu hamil 4
resti 5
Pemantauan
x
Neonatal resti 6
Refresing
Kader
x
X
X
X
MKIA 7
AMP
dan
audit
x
X
x
x
Nearmis 8
Pembinaan sekolah TK
x
x
x
X
X
X
x
x
x
X
X
x
1 TK/3 bln
BAB III STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG PELAYANAN PROGRAM KIA Ruang pelayanan program KIA di lantai dua puskesmas Pakisaji. B. STANDAR FASILITAS Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan program KIA, maka UPT Puskesmas Pakisaji
memilikin penunjang yang harus dipenuhi .Fasilitas yang dipakai pada
pelayanan Program KIA adalah ANC kit, INC kit, PNC kit , Kunjungan Neonatus kit dan Kelas ibu kit 1. ANC Kit Timbangan BB Tinggi Badan Metelin / ukur lila Tensi dan setoskup Funanduskup/ dopler Laborat ( HB, protein, Albumin, goldar)
2. INC kit Partus set Heting set HHP set PE/E set Asfiksia set
3. PNC kit Tensi dan stetoskup Alat dan Bahan perawatan luka
4. Neonatus kit Stetoskup Alat dan bahan rawat luka
5. Kelas ibu kit Lembar balik kelas ibu Buku KIA Form pre test dan post test
6. SDIDTK kit
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan Program KIA 1. Pemantauan bumil resti 2. Pemantauan neonatal resti 3. Kelas ibu hamil 4. Superfisi fasilitatif 5. ANC terpadu mobile 6. Audit Nearmis dan atau AMP 7. Refresing kader MKIA 8. Pembinaan sekolah TK B. Metode 1. Pemantauan ibu hamil resti Metode : kunjungan rumah, anamnese, pemeriksaan, penanganan dan tindak lanjut kasus 2. Pemantauan neonatal resti Metode : kunjungan rumah, anamneses, pemeriksaan, penanganan dan tindak lanjut kasus 3. Kelas ibu hamil Metode : ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, praktek,curah pendapat, penugasan dan simulasi 4. Superfisi Fasilitatif Metode : kajian mandiri, verifikasi , pengamatan langsung, wawancara 5. ANC terpadu mobile Metode : mengumpulkan bumil didesa petugas puskesmas ke desa , anamneses, pemeriksaan, penanganan dan tindaklanjut kasus, pencatatan hasil pemeriksaan , KIE yang efektif 6. Audit Nearmis dan atau AMP Metode : presentasi kasus, Tanya jawab 7. Refresing kader MKIA Metode : presentasi, Tanya jawab 8. Pembinaan sekolah TK Metode : kunjungan ke sekolah TK, pemeriksaan SDIDTK, tatalaksana kasus
C. Langkah Kegiatan 1. Pemantauan ibu hamil resti a) Persiapan sebelum pemantauan ibu hamil resti Melakukan identifikasi ibu hamil resti diwilayah kerja Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan pemantauan
ibu hamil resti termasuk form pencatatan dan pelaporan b) Pelaksanaan pemantauan ibu hamil resti Kunjungan rumah bumil resti Melakukan pengkajian dan melakukan analisa Melakukan tatalaksana kasus
c) Evaluasi Dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan dibuat laporan untuk dibuat rencana tindak lanjut 2. Pemantauan neonatal resti a) Persiapan Melakukan identifikasi neonatal resti di wilayah kerja Mempersipkan alat dan bahan untuk melakukan pemantauan ibu
hamil resti termasuk form pencatatan dan pelaporan b) Pelaksanaan Kunjungan rumah neonatal resti Melakukan pengkajian dan analisa Melakukan tata laksana kasus
c) Evaluasi Dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan dibuat laporan untuk dibuat rencana tindak lanjut 3. Kelas ibu hamil a) Persiapan sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil Melakukan identifikasi / mendaftar semua ibu hamil yg ada di
wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun
Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu
hamil Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan
dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang semua ibu
hamil di wilayah kerja Siapkan
tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja
fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan b) Pelaksanaan Analiasa singkat
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kelas ibu hamil bertujuan
untuk mengetahui kebutuhan apa yg
diperlukan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil Misalnya : siapa tim fasilitator yg akan menfasilitasi pertemuan, apakah diperlukan nara sumber atau tidak, bagaimana persiapan materi dan alat bantu sudah lengkap atau perlu ditambah dengan alat bantu lainnya, dll. Kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil
Peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali pertemuan selama hamil atau sesuai kesepakatan fasilitator dg peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yg akan disampaikan disesuaikan dg kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Khusus materi 3 , materi yg disampaikan
dapat disesuaikan dg kondisi
permasalahan kesehatan diwilayah setempat. Pelaksanaan pertemuan sebaiknya dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan seawal mungkin Pada setiap akhir pertemuan dapat dilakukan senam hamil. Senamhamil merupakan kegiatan/ materi ekstra di kelas ibu hamil.
Waktu pertemuan disesuaikan dg kesiapan ibu-ibu dg lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil
15-20
menit. Kegiatan senam hamil dapat dilakukan bagi ibu hamil dg umur kehamilan 20-32 mg sedangkan umur kehamilan <20 mg bisa melakukan kegiatan aktifitas fisik. Materi,metode dan alat bantu
Materi pertemuan I kelas ibu hamil : Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat Materi pertemuan II kelas ibu hamil : Persalinanaman, Nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat Materi pertemuan III kelas ibu hamil : Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan, persalinan, nifas agar ibu dan bayi sehat Materi pertemuan IV kelas ibu hamil : perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal Materi tambahan kelas ibu hamil: aktifitas fisik ibu hamil Metode kelas ibu hamil yaitu : ceramah, Tanya jawab, curah pendapat, penugasan, simulasi, demonstrasi dan praktek Alat bantu kelas ibu hamil : buku KIA, Flip chart, Lembar balik, Food model, Kuisioner, Tikar, karpet, bantal , dll. c) Monitoring dan evaluasi Monitoring dilakukan dlm rangka melihat perkembangan dan pencapaian serta masalah dlmpelaksanaan kelas ibu hamil. Hal-hal yg perlu di monitor : Peserta ( keadaan dan minat peserta, kehadiran peserta,
keaktifan bertanya) Sarana prasarana (tempat,fasilitas belajar) Fasilitator (persiapan, penyampaian materi,penggunaan alat
bantu, membangun suasana belajar aktif) Waktu (mulai tepat waktu, efektif)
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak positif maupun negatif
pelaksanaan
keberhasilan
kelas
ibu
hamil
berdasarkan
indicator
Indicator input
% ibu hamil yg mempunyai buku KIA % pedoman danpaket kelas ibu hamil % petugas kesehatan sebagai fasilitator kelas ibu hamil Tersedianya anggaran kelas ibu hamil Indicator proses
% ibu hamil yg mengikuti kelas ibu hamil % suami / keluarga yg hadir mengikuti kelas ibu hamil % kader yg terlibat dalampenyelenggaraan kelas ibu hamil % fasilitator yg melaksanakan kelas ibu hamil Jumlah kelas ibu hamil Indicator output
% Cakupan K1 % Cakupan K4 % ibu/ keluarga dg perencanaan persalinan oleh tenaga kesehatan % Cakupan KF % Cakupan KN 4. Superfisi fasilitatif a) Persiapan Menentukan ponkesdes dan mengadakan kesepakatan dg
petugas desa tentang penyeliaan fasilitatif Menyiapkan daftar tilik (cek list )
Daftar tilik pelayanan KIA
Pelayanan imunisasi
ISPA
Diare
ANC
Pelayanan nifas
KB
Kesehatan bayi dan balita
Gizi
Daftar tilik asuhan persalinan
Prosedur klinis persalinan
Asuhan BBL
Bayi dengan BBLR
Bayi dengan asfiksia
Prosedur Pencegahan Infeksi
b) Pelaksanaan Kajian mandiri ( self assesemen ) Verifikasi oleh penyelia (supervisor)
Cara-cara penilaian yang dapat dilakukan oleh penyelia :
Pengamatan langsung
Pengkajian dokumen
wawancara
c) Evaluasi Dilakukan evalusi pada setiap selesai pelaksanaan kegiatan superfisi fasilitatif 5. ANC terpadu mobile a) Persiapan Mengumpulkan/ mengundang ibu hamil di desa Mempersiapkan bahan dan alat anc terpadu
b) Pelaksanaan Anamnese
Yang perlu diperhatikan ketika melakukan anamneses :
Keluhan atau masalah yg dirasakan
Tanda-tanda penting yg terkait dg masalah kehamilan dan penyakit yg kemungkinan diderita ibu hamil
Status kunjungan (baru/lama)
Status imunisasi tetanus ibu hamil
Jumlah tablet tambah darah yg dikosumsi ibu hamil
Obat-obat yg dikosumsi seperti anti hipertensi, TB dll
Pola makan selama hamil
Kesiapanmenghadapi
persalinan
dan
menyikapi
kemungkinan terjadinya komplikasi dlm kehamilan Pemeriksaan sesuai standar 10 T
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai status Gizi (ukur LILA) 4. Ukur Tinggi Fundus Uteri 5. Tentukan presentasi janin dan DJJ 6. Skrining status TT dan beri bila diperlukan 7. Beri tablet tambah darah 8. Pemeriksaan laborat (rutin dan khusus) 9. Tatalaksana / penanganan kasus 10. Temu wicara (konseling) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jenis pemeriksaan Keadaan umum Suhu tubuh Tekanan darah Berat Badan LILA TFU Presentasi janin DJJ Pemeriksaan HB Golongan darah Protein urin Gula darah reduksi Darah malaria BTA Darah Sifilis Serologi HIV USG
Trimester I
Trimester II
Trimester III
*
* *
* * **
*
* * * * * * *
* * * * * * *
Penanganan dan tindak lanjut kasus
No
Hasil Pemeriksaan
1
Ibu hamil dengan perdarahan antepartum
2
Ibu hamil dengan demam
Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus Keedaan emergrnsi, rujuk untuk penenganan perdarahan sesuai standar Tangani demam sesuai standar Jika dalam 2 hari masih demam atau keadaan umum memburuk segera rujuk Tangani hipertensi sesuai standar Periksa ulang dalam 2 hari, jika tekanan darah meningkat, rujuk Jika ada gangguan janin, segera rujuk Konseling gizi, diet makanan untuk hipertensi dalam kehamilan
3
Ibu hamil dengan hipertensi ringan (≥140/90 ) tanpa proteinuria
4
10
Ibu hamil dengan hipertensi berat (diastole ≥ 110 mmhg ) tanpa proteinuria Ibu hamil dg pre eklampsia (Hipertensi disertai edema wajah atau tungkai bawah dan atau proteinuria) Ibu hamil BB kurang ( kenaikan BB <1 kg/bln), atau ibu hamil resiko KEK ( LILA < 23,5 cm ) Ibu hamil BB lebih ( kenaikan BB > 2 kb/bln ) TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan Kelaianan letak janin pada trimester III Gawat janin
11
Ibu hamil dengan anemia
5
6
7 8 9
Rujuk untuk penanganan hipertensi berat sesuai standar
Keadaan emergensi, rujuk untuk penanganan
Rujuk untuk penanganan ibu hamil resiko KEK sesuai standar
Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut Rujuk untuk penanganan gangguan pertumbuhan janin Rujuk untuk penanganan kehamilan dengan kelainan letak janin Rujuk untuk penanganan gawat janin Rujuk untuk penanganan anemia sesuai standar Konseling gizi, diet makanan kaya zat besi dan protein Rujuk untuk penanganan DM sesuai standar Koneling gizi, diet makanan untuk ibu hamil DM Konseling tidur menggunakan kelambu Memberikan pengobatan sesuai kewenangan Rujuk untuk penanganan lebih lanjut pada malaria dengan komplikasi Rujuk untuk penanganan TB sesuai standar Konseling gizi, diet makanan untuk ibu hamil TB Pemantauan minum obat TB Rujuk untuk penanganan sifilis pada ibu hamil dan suami sesuai standar Konseling rencana persalinan Rujuk untuk penaganan HIV sesuai standar Konseling gizi, diet untuk ibu hamil dg HIV Konseling pemberian makan bayi
12
Ibu hamil dengan diabetus melitus
13
Ibu hamil dengan malaria
14
Ibu hamil dengan Tuberkulosis (TB)
15
Ibu hamil dengan sifilis
16
Ibu hamil dengan HIV
17
Ibu hamil dengan kemungkinanan ada masalah kejiwaan
18
Ibu hamil yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga
yang lahir dari ibu dengan HIV Rujuk untuk pelayanan kesehatan jiwa Pantau hasil rujukan balik Kerjasama dengan fasilitas rujukan selama kehamilan
Rujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas Pusat Pelayanan Terpadu ( PPT) terhadap korban kekerasan
Pencatatan hasil pemeriksaan
Pencatatan hasil pemeriksaan merupakan bagaian dari standar pelayanan antenatal terpadu
yg
berkualitas. Setiap
kali
pemeriksaan tenaga kesehatan wajib mencatat hasilnya pada rekammedis,kartu ibu dan buku KIA KIE yang efektif
NO 1
MATERI KIE Persiapan Persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi
2
Inisisasi Menyusu Dini dan ASI eksklusif
3
KB paska salin
4
Masalah gizi
5
Imunisasi TT pada ibuhamil
6
Masalah penyakit kronis dan penyakit menular
ISI PESAN Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, persalina dan nifas Tabulin Tempat persalinan Transportasi rujukan Penolong persalinan Calon donor darah Pendamping persalinan Suami SIAGA Skin to skin kontak Kolostrom Rawat gabung ASI saja 6bulan Tidak diberi susu formula Keinginan untuk menyusui Penjelasan tentang pentingnya ASI Perawatan putting susu Metode yang sesuai dalam masa nifas Suplementasi tablet besi Mengkosumsi garam beryodium Mengkosumsi makanan padat kalori dan kayazat besi Pemberian makanan tambahan Pentingnya imunisasi TT padaibu hamil sebagai upaya pencegahan dan perlindungan ibu dan bayin terhadap tetanus Upaya pencegahan Mengenal gejala penyakit Menerapkan PHBS
Kepatuhan minumobat
7
Setiapibu hamil menggunakan buku
Kelas Ibu Hamil
8
Brain booster
9
Informasi HIV/AIDS (PPIA/PMTCT) dan IMS
10
Informasi KIP
KIA Bertukar pengalaman diantara ibu hamil Aktifitas fisik dan latihan fisik ibu hamil termasuk senam hamil Berkomunikasi dengan janin Music untuk menstimulasi janin Nutrisi gizi seimbang bagi ibu hamil Defenisi HIV, AIDS dan IMS Penularan HIV dan IMS Pentingnya tes HIV Pengertian kekerasan terhadap perempuan Bentuk-bentuk KIP Akibat KIP Pencegahan dan penanganan KIP
c) Evaluasi Adanya penurunan kematian maternal dan neonatal
6. Audit nearmis dan atau AMP a) Persiapan Mengundang
seluruh bidan yang ada di wilayah Puskesmas
Pakisaji Koordinasi dengan tim OC (organisasi community ) mengenai
kegiatan Mempersiapkan kasus yang akan di bahas dengan prinsip
atau
azas yg dipenuhi pada AMP
No name (tdk menyebutkan nama)
No shame ( tdk mempermalukan)
No blame ( tidak menyalahkan )
No pro justisia ( tdk untuk keperluan peradilan )
pembelajaran
b) Pelaksanaan Presentasi kasus kegawad daruratan ( audit nearmis ) atau
kematian (audit maternal Neonatal) Tanya jawab Kesepakatan
c) Evaluasi Dilakukan setiap akhir kegiatan 7. Refresing kader MKIA a) Persiapan Mengundang kader MKIA Koordinasi dengan Tim OC puskesmas Pakisaji Mempersipkan alat dan bahan
b) Pelaksanaan Pemberian materi mengenai kehamilan resiko tinggi dan peran
tugas kader MKIA Tanya jawab
c) Evaluasi 8. Pembinaan sekolah TK a) Persiapan Melakukan identifasi sekolah TK yang akan dikunjungi Menyiapkan alat dan bahan kunjungan sekolah TK
b) Pelaksanaan Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan
Pengukuran lingkar kepala anak (LKA)
Deteksi dini Penyimpangan perkembangan
Skrining /pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP)
Tes Daya dengar (TDD) menggunakan instrument Tes daya dengar
Tes Daya Lihat (TDL) menggunakan Poster E dan Kartu E
Deteksi dini penyimpangan Mental Emosional
Deteksi dini Prasekolah
masalah Mental Emosional pada anak menggunakan Kuesioner Masalah Mental
Emosional (KMME)
Deteksi Dini autis pada anak prasekolah menggunakan CHAT (Checklist For Autism In Toddlers)
Deteksi
Dini
Gangguan
Pemusatan
Perhatian
dan
Hiperaktivitas ( GPPH) pada anak prasekolah menggunakan formulir deteksi dini GPPH c) Evaluasi Dilakukan setiap akhir kegiatan
BAB V LOGISTIK
Logistik yang diperlukan dalam Program KIA antara lain: 1. Pemantauan ibu hamil resti PHN kit
2. Pemantauan Neonatal resti PHN kit
3. Kelas Ibu Hamil Lembar Balik kelas ibu hamil Buku KIA LCD / flip card
4. ANC terpadu mobile ANC kit Form kuisioner PITC dan Hepatitis Alat dan bahan pemeriksaan laborat
5. Superfisi Fasilitatif Daftar tilik / cek list superfisi fasilitatif
6. Refresing kader MKIA LCD Buku KIA
7. Audit nearmis dan AMP LCD
8. Pembinaan sekolah TK SDIDTK kit
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan
lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain 1. Identifikasi Resiko Penanggung jawab program KIA
sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang timbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap terhadap sasaran harus dilakukan tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Analisa resiko Penanggung jawab program KIA melakukan analisa terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang telah di identifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi 3. Rencana pencegahan resiko dan meminimalisasikan Resiko Penanggung jawab program KIA
menentukan rencana yang akan dilakukan
untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan
untuk mencegah atau meminimalkan resiko
yang mungkin
terjadi 4. Rencana Upaya pencegahan Penanggung jawab program KIA membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang timbul oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yg tepat dlm mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. Tujuan 1. Pelaksana program KIA didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran penyakit 2. Pelaksana program KIA didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi tertular penyakit menular di lingkungan tempat kerjanya, untuk menghidari penularan tersebut
setiap petugas harus
menerapkan prinsip Universal Precaution 3. Pelaksana program KIA didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri dari kasus Hukum atau malpraktek B. Tindakan yang berisiko terpajan 1. Cuci tangan yang kurang benar 2. APD tidak dipakai ( penutup kepala, kaca mata goggle, masker, sarung tangan, celemek, sepatu boot) 3. Masih recapping setelah melakukan tindakan injeksi 4. Tidak bekerja sesuai dengan SOP C. Prinsip keselamatan kerja Prinsip Keselamatan kerja di program KIA adalah bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh UPT Puskesmas Pakisaji Prinsip prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah : 1. Hygiene sanitasi Individu 2. Hygiene sanitasi Ruangan Kedua prinsip tersebut dijabarkan menjadi kegiatan pokok yaitu : 1. cuci tangan 6 langkah 2. Pemakaian APD sesuai Prosedur 3. Langsung membuang Spuit yang sudah dipakai ke safety box tanpa recapping
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah
terkait
program KIA
yang
bertujuan untuk menurunkan AKI dan AKB Unsur yang mempengaruhi mutu program KIA :
Input (sumber daya )
Proses
Lingkungan ( kebijakan, orang, manajemen, budaya, respon dan tingkat pendidikan masyarakat )
Kegiatan pengendalian mutu program KIA :
Perencanaan : menyusun renja,monitoring dan evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai standar
Pelaksanaan a. Monev capaian pelaksanaan renja (membandingkan ) b. Memberikan umpan balik terhadap capaian
Tindakan hasil monev a. Melakukan perbaikan kualitas program KIA sesuai standar b. Meningkatkan kualitas program KIA jika capaian sudah memuaskan
Indikator mutu yang digunakan pada program KIA di UPT. Puskesmas Pakisaji dalam memberikan pelayanan adalah : no
Indikator mutu program KIA
TAHUN 2018
2019
1
Cakupan pelayanan Ibu hamil (K4)
90 %
90%
2
Cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
97 %
97 %
3
Cakupan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan oleh
97 %
97 %
tenaga kesehatan 4
Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (PF)
97 %
97 %
5
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan (PK)
80%
80 %
6
Cakupan Pelayanan kesehatan neonatus pertama (KN1)
98 %
98 %
7
Cakupan pelayanan kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN
96 %
97 %
80 %
80 %
lengkap) 8
Cakupan penanganan komplikasi neonates
9
Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari- 11 bln
97 %
97 %
10
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
85 %
86 %
11
Cakupan pelayanan kesehatan anak pra sekolah (60-72 bln)
81 %
82 %
Indikator mutu akan di evaluasi setiap bulan oleh penanggung jawab Program KIA dan Penanggung Jawab UKM Esensial yang selanjutnya di bahas bersama-sama pada saat kegiatan mini lokakarya bulanan LKMP bulanan dan LKMP tribulan Puskesmas Pakisaji
BAB IX PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sector terkait dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA di UPT. Puskesmas Pakisaji. Keberhasilan kegiatan upaya pelayanan KIA merupakan keberhasilan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan KIA. Berbagai permasalahan mendasar yang selama ini menjadi kendala di dalam operasional pencatatan dan pelaporan pelayanan Program KIA, diharapkan dapat diatasi dengan tersusunnya Pedoman Internal Pelayanan KIA di UPT. Puskesmas Pakisaji
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ,Departemen Kesehatan Republik Indonesia , tahun 2012 2. Penyeliaan Fasilitatif Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatn RI, tahun 2015 3. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Edisi kedua, Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak < Direktorat Bina Kesehatan Ibu , tahun 2015 4. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat Pertama, Direktorat jendral bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, tahun 2017 5. Penilaian Kinerja Puskesmas, dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tahun 2016 6. Pedoman Audit Maternal Perinatal di tingkat Kaabupaten/ Kota, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, tahun 2015 7. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan RI, tahun 2013 8. Buku saku motivator MKIA, Emas USAID, edisi 1 , September 2014