LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGAMANTAN FURNACE DAN TANKI TANKI TIMBUN DI KILANG KILANG PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI PERIODE : 03 APRIL 2017 – 30 30 APRIL 2017
Disusun Oleh : 1) ANDY FADLY
2015390
2) AZHAR KURNIAWAN
2015413
3) DINO DWIKI ARMAYADI
2015393
4) IKHSAN DALIMUNTHE
2015398
5) MUHAMMAD ASBIRIN
2015420
6) MUHAMMAD RINALDI PRATAMA
2015418
Telah diperiksa dan disetujui pada:.......... Disahkan oleh: Kepala Sub Bidang Sarana Prasarana Pengembang SDM dan Informasi,
Pembimbing lapangan,
Ir. Arif Sulaksono,M.T Sulaksono,M.T NIP : 19651023 19651023 199103 1 001 KepalaBidang Program dan Evaluasi,
Ir. Mohammad SyaifulAnam,M.T. NIP. 19630316 19630316 199003 1 001 001
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum.Wr.Wb. Segala pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tepat waktu. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan pada saat di lapangan di PPSDM Migas Cepu Jl.Sorogo No.1 Cepu 58315 Blora-Jawa Tengah di mulai dari tanggal 03 April 2017 – 2017 – 30 30 April 2017. Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia SMK NEGRI 5 DUMAI .Selain untuk menuntaskan program studi yang kami tempuh Praktik Kerja Lapangan ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada kami baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat kami temukan saat berada di bangku sekolah. Dalam penyusunan Laporan hasil Praktik Kerja Lapangan ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,baik moril maupun materil. Oleh sebab itu kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada : 1. Allah SWT atas atas kasih dan ma’rifat-Nya, ma’rifat-Nya, penyusun dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan menyelesaikan laporan ini. 2. Kedua orang tua dan keluarga besar kami yang senantiasa memberikan dukungan berupa limpahan semangat, doa dan materi. 3. Bapak Drs.Akhmad Zuhri, selaku Kepala SMK NEGRI 5 DUMAI. 4. Ibu Diah Sekarwati S.T., selaku pembimbing pembimbing materi di sekolahan. sekolahan. 5. Bapak Ir. Wakhid Hasyim, M.T. Selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi. 6. Bapak Ir. Mohammad Syaiful Anam, M.T., selaku Kepala Bidang Program dan kerjasama yang memberi kesempatan Praktek Kerja Lapangan. i
7. Bapak Ir. Arif Sulaksono, M.T. Selaku Kepala Sub Bidang Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi. 8. Bapak Dwi Sigit Haryono SDM Migas Cepu yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar, serta memberi ilmu kepada kami. Sehingga kami dapat melaksanakan PKL ini dengan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. 9. Ibu Tutuk selaku Pengelola Praktek Kerja Indutri, yang selalu memberi saran, motifasi dan bimbingan sehingga memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan. 10. Seluruh pegawai dan karyawan PPSDM Migas Cepu atas informasi dan keramahan yang diberikan. 11. Para
pembimbing
meliputi
tempat
:
Fire
Safety
dan
Lindung
Lingkungan,
Lab.Instrumentasi, Refinery Kilang, Power Plant, Lab. PHP, Keamanan, Boiler, yang telah membimbing kami dengan penuh dedikasih dan membagikan ilmunya dengan tulus. 12. Seluruh Guru jurusan di SMK NEGERI 5 DUMAI yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, pengalaman, wacana dan wawasan, sebagai pedoman dan bekal bagi penulis. 13. Teman-teman seperjuangan di PPSDM Migas Cepu. 14. Kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah ikut memberikan dan motivasi selama pelaksanaan PKL sampai dengan laporan ini selesai disusun, yang tidak bias kami sebutkan satu pe r satu. 15. Serta para rekan-rekan yang tidak henti-hentinya berlaku kompak dan disiplin dalam berbagai hal.
ii
Kami menyadari Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidaklah sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak begitu pula dalam penulisan ini, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini kami sangat mengharapkan mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun dari berbagai pihak karena merupakan penghargaan yang luar biasa, tentunyauntuk masadepan yang lebih baik. Akhir kata semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua. Wassalamua’alaikum.Wr.Wb.
Cepu, …..April …..April 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………….…………… PENGANTAR…………….………………………………………… ………………………………………………… ……………………ii DAFTAR ISI…………………… ISI…………………….……………………….……… .……………………….………………….………………… ………….…………………...iii ...iii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………… Belakang…………………………..….….…………………..…………………… ….….…………………..……………………1 1 1.2. Tujuan………………………………….… Tujuan………………………………….…...….…………………..……………… .….…………………..…………………... …...2 2 1.3. Manfaat………………………………….….……………………………………...… Manfaat………………………………….….……………………………………...…...3 ...3 BAB II ORIENTASI UMUM8
2.1. Tata Tertib……………………… Tertib…………………………………………………… ………………………………... ….................................5 ..............................5 2.2. Humas……………………………………… Humas………………………………………..…………………........................... …………………...........................…… ……5 5 2.3. Keamanan………………………………………………………...……………… Keamanan………………………………………………………...……………….........6 .........6 2.4. Fire Safety…………………………………………………………………………… Safety…………………………………………………………………………… ....6 2.5. Unit Kilang dan Laboratorium Kilang PPSDM Migas Cepu…............................ Cepu…............................ ….7 2.6. 2.7. 2.8.
Unit Boiler PPSDM Migas Cepu…………………………… Cepu……………………………………………………… ………………………….9 .9 Laboratorium Dasar ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ....10 Water Treatment PPSDM Migas Cepu……………………………………………......10 Cepu……………………………………………......10
2.9.
Power Plant PPSDM Migas Cepu……………………………………………………..10 Cepu……………………………………………………..10
2.10. Perpustakaan PPSDM Migas Cepu…………………………………………………… Cepu……………………………………………………11 BAB III URAIAN UMUM
3.1. Sejarah Singkat PPSDM Migas Cepu…………………………. Cepu………………………….……………………… 12 3.1.1. Periode Zaman Zaman Hindia Belanda (1870 – (1870 – 1942)…………………………….. 1942)…………………………….. 12 3.1.2. Periode Zaman Jepang (1942 – (1942 – 1945)………………………………………. 1945)………………………………………. 13 3.1.3. Periode Zaman Kemerdekaan (1945 – (1945 – 1950)……..………………………... 1950)……..………………………..... 13 3.2. Lokasi PPSDM…………………………… PPSDM…………………………………………………………… ………………………………… …..…… ..……..... ..... 16 3.3. Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu………………………………….………… .17 .17 3.4. Tugas Pokok dan Fungsi Fun gsi PPSDM Migas Cepu…………………………………..… ...17 Cepu…………………………………..… ...17 3.5. Akreditasi…………………… Akreditasi………………………………………………… ……………………………………..………………… ………..…………………...18 ...18 3.6. Jejaring Kerjasama…………………… Kerjasama…………………………………………………… ……………………………………….……... ……….…….....19 ..19 iv
BAB IV LANDASAN TEORI
4.1. Tanki Timbun… Timbun…...…………………………………………….……………………… ...…………………………………………….……………………… 21 4.2. Fired Heater..............................…………………………………………..…………. Heater..............................…………………………………………..………….25 25 BAB V PELAKSANAAN
5.1. Pengukuran Level Tanki…………………………...……..……………..…………… Tanki…………………………...……..……………..……………26 26 5.1.1. Peralatan Pengukura Level Tanki….…………………………………....……26 Tanki….…………………………………....……26 5.1.2. Langkah Pengukur an an Level Tanki……………………………….…………...26 Tanki……………………………….…………...26 5.2. Pengambilan Sample Pada Tanki…………………………………………………… ..27 Tanki…………………………………………………… ..27 5.2.1.
Peralatan Pengambilan Pen gambilan Sample……………………………………………. ..27 Sample……………………………………………. ..27
5.2.2.
Langakah Pengambilan Pen gambilan Sample……………………………………………. ..28 Sample……………………………………………. ..28
BAB VI PENUTUP
6.1.
Kesimpulan………………………………….………………………...……………29
6.2.
Saran……………………………………………...………………….…………..….29 Saran……………………………………………...………………….…………..…. 29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..……………..30
LAMPIRAN
1. Tabel Temperature pada Furnace……………………………………………… Furnace………………………………………………............31 ............31 2. Grafik Temperature pada Furnace…………………………………………………… Furnace……………………………………………………..32 ..32 3.
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan sekolah menengah kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan progam studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk pekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tersebut, maka di terapkan suatu sistem pendidikan yang dikenalkan dengan istilah” Praktek Kerja Instalasi ( PRAK ERIN)” . atau disebuat juga dengan pendidikan system ganda (PSG).
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggara pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara systematis program pendidikan disekolah dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesianal tertentu.
Latar belakang pelaksanaan prakerin, menambah ilmu pengetahuan dalam dunia industri/perusahaan untuk meningkatkan mutu serta kualitas sebagai lulusan SMK untuk menjadi sumber daya manusia(SDM) yang handal dan profesional.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja. k erja. Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung.
1
1.2. TUJUAN A. TUJUAN PRAKERIN
Secara umum tujuan dari pelaksanaan PRAKERIN adalah agar siswa dapat menerapkan dan membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktek yang didapat di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan dunia usaha atau dunia industri. Selain itu ,dari kegiatan PRAKERIN diharapkan dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan ketrampilannya secara profesional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat. Adapun tujuan PRAKERIN bagi siswa adalah sebagai berikut : a.
Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan industri.
b.
Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha atau dunia industri.
c.
Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia usaha atau dunia industri.
d.
Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya.
e.
Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
f.
Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan profesi.
B. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Setiap siswa yang telah melaksanakan PRAKERIN wajib menyusun laporan sebagai pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakan selama melaksanakan PRAKERIN.Laporan ini berguna untuk menambah bekal siswa lainnya untuk melaksanakan PRAKERIN selanjutnya. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk melatih siswa agar dapat mengomunikasikan pengalaman yang diperoleh selama PRAKERIN.
Penulisan laporan PRAKERIN bertujuan untuk : 1.
Untuk memperluas pengetahuan peserta didik tentang dunia industri.
2
2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama sekolah di lapangan kerja yang sesungguhnya. 3. Melatih peserta didik agar terampil dalam menyusun ,menguraikan ,dan menyimpulkan pengalaman kerja yang didapat di industri ke dalam bentuk laporan. 4. Agar peserta didik dapat mengenal dan mengetahui keadaan dunia industri yang sesungguhnya. 5. Melatih peserta didik untuk menyusun laporan yang baik dan benar. 6. Memberikan bukti tertulis kepada pihak sekolah dan industri tentang semua kegiatan yang dilakukan selama di industri.
1.3. MANFAAT
Praktek kerja industri adalah salah satu bagian dari kurikulum kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Maka dari itu ada banyak manfaat PRAKERIN bagi sekolah ,siswa ,bagi industri ,dan bagi masyarakat. A. MANFAAT PRAKERIN BAGI SEKOLAH
1.
Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian profesional lebih mudah di capai.
2.
Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
3.
Menjalin kerjasama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi antara pihak perusahaan
dengan
sekolah
sehingga
terjalin
hubungan
yang
saling
menguntungkan. 4.
Mengetahui sejauh mana ilmu yang telah diserap dan dipahami oleh siswa selama studi.
5.
Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
6.
Memperoleh informasi tentang perkembangan teknologi yang berhubungan dengan keteknikkan khususnya yang berkaitan dengan Teknik Pengolahan MIGAS.
7.
Memperoleh gambaran perbandingan tentang kesiapan siswa terhadap dunia industri saat ini.
3
B. MANFAAT PRAKERINBAGI SISWA
1.
Kemampuan dan keahlian yang diperoleh selama PRAKERIN memperbesar rasa percaya diri siswa.
2.
Dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya.
3.
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di lingkungan perusahaan atau industri.
4.
Sebagai latihan untuk memasuki dunia kerja dan belajar bersosialisasi dengan para karyawan atau masyarakat di lingkungan perusahaan atau industri.
5.
Melatih pemahaman tentang aplikasi pengetahuan tentang teknik yang di terapkan pada bidang industri.
6.
Memahami kinerja perusahaan secara keseluruhan.
7.
Memperoleh wawasan yang mendukung dalam penyusunan tugas akhir.
C. MANFAAT PRAKERIN BAGI PERUSAHAAN
1.
Dapat memilih peserta PRAKERIN baik jumlah,kemampuan,penampilan dan waktu yang di anggap menguntungkan.
2.
Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di industri.
3.
Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan pengembangan bangsa pada umumnya.
4.
Mengenalkan perusahaan kepada masyarakat umum melalui kerjasama antara pihak perusahaan dengan sekolah melalui kerja praktik industri.
5.
Sebagai perwujudan salah satu persiapan alih teknologi kepada generasi muda penerus bangsa.
4
BAB II ORIENTASI UMUM
2.1. Tata Tertib PPSDM Migas Cepu.
1. Peserta PKL/Penelitian harap hadir sesuai waktu yg ditentukan, misalnya mengisi absen hadir,menjaga ketertiban 2. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Cepu (PPSDM Migas), tidak menyediakan Fasilitas, Akomodasi, Transportasi, Makan, Kesehatan dan biaya lain 3. Selama Praktek/Penelitian wajib mengenakan Almamater 4. Peserta PKL wajib Bio Data dan menyerahkan pas foto uk 3X4 cm 5. Pesera
PKL/Penelitian
diwajibkan
sopan,
dan
mampu
bergaul
dengan
Dosen/Rekan/Instruktur/Pembimbing 6. Peserta PKL/Penelitian wajib menjauhkan dari perbuatan tercela seperti: Pencurian barang, mengancam dosen/pembimbing 7. PKL/Penelitian dilarang membuat keributan/berkelahi dengan siapapun selama diruang lingkup PKL.
2.2. Humas PPSDM Migas Cepu
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra da n komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas PPSDM Migas menyediakan layanan informasi berupa Call Center yang diperuntukkan bagi stakeholder ataupun masyarakat umum yang ingin menyampaikan keluhan dan pertanyaannya di bidang layanan organisasi. Call Center PPSDM Migas dapat dihubungi melalui nomor 081390107701 telpon (jam kerja), sms atau WA. Humas PPSDM Migas juga menyediakan informasi mengenaiperkembangan organisasi terkini melalui Buletin Patra yang terbit setiap 3 bulan sekali.
5
2.3. Keamanan PPSDM Migas Cepu.
Mengingat kompleksnya kegiatan yang terdapat di PPSDM Migas Cepu baik proses industri, kegiatan pengajaran dan segala jenis kegiatan lainnya, unit keamanan PPSDM Migas Cepu memiliki peran yang penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas kerja di PPSDM Cepu. Secara umum unit keamanan memiliki 4 macam objek pengamanan yaitu pengamanan personil, pengamanan material, pengamanan informasi danpengamanan operasional.
2.4. Fire Safety PPSDM Migas Cepu.
Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) dibentuk dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi segala sesuatu yang menyebabkan kecelakaan kerja yang mempengaruhi terhadap proses produksi, sehingga sumber-sumber produksi dapat digunakan secara efisien dan produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti.Unit K3LL PPSDM Migas Cepu mempunyai tugas yang meliputi: 1.
Tugas rutin a.
Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja.
b.
Melakukan inspeksi secara berkala atau khusus.
c.
Melakukan pemeriksaan alat - alat pemadam kebakaran.
d.
Mengadakan safety trainning baik kepada personil pemadam api maupun pegawai biasa.
2.
Tugas Non Rutin a. Melaksanakan pelayanan pemadam api dan keselamatan kerja diluar PPSDM Migas Cepu. b. Melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja yang sama. c. Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan pentingnyapencegahan kebakaran dan keselamatan kerja. d. Melakukan kampanye keselamatan kerja kepada para pegawai.
3.
Tugas Darurat a.
Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
6
b.
Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik dilingkungan PPSDM Migas Cepu maupun diluar.
2.5. Unit Kilang dan Laboratorium Kilang PPSDM Migas Cepu.
Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM Migas Cepu terdiri dari dua unit utama yaitu Crude Destilation Unit(CDU) dan Unit(CDU) dan Wax Plant (tidak (tidak beroperasi lagi). Proses Pengolahan di Unit Kilang antara lain:
a. C r ude (CDU) ude D i sti sti lat lati on Unit U nit (CDU)
Pengolahan Minyak Mentah (crude oil) oil) di PPSDM Migas Cepu dilaksanakan dengan sistem pemisahan yang terjadi pada CDU. Proses ini terjadi di Distilasi Atmosferik. Unit distilasi atmosferik adalah suatu unit yang bertugas melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan pemisahan minyak mentah (crude oil) menjadi oil) menjadi produk-produk minyak bumi berdasarkan trayek titik didihnya pada tekanan satu atm. 1) Bahan Baku Sumber bahan baku (yakni campuran minyak mentah) berasal dari lapangan Kawengan dan Ledok yang diambil dari sumur milik PT. Pertamina EP Asset EP Asset 4 4 Field Cepu. Adapun karakteristik minyak mentah dari da ri sumur-sumur minyak tersebut yaitu: a) Lapangan Kawengan Minyak Mentah dari lapangan Kawengan merupakan minyak HPPO (High Pour Point Oil) bersifat parafinis, yaitu mengandung lilin, alkana rantai lurus dan nilai oktan rendah.
b) Lapangan Ledok Minyak Mentah bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal,struktur rantai tertutup, nilai oktan tinggi. Minyak mentah Ledok sering disebut minyak LPPO (Light Pour Point Oil). Seiring dengan meningkatnya produksi sumur minyak maka untuk bahan baku crude oil yang digunakan adalah merupakan crude oil campuran antara Kawengan dan Ledok. Oleh karena itu untuk spesifikasi dari crude oil ini ini dapat kita lakukan uji densitiy, pour point dan uji distilasiASTM D – 86, untuk mengetahui sifat volatility dari volatility dari crude oil . 7
2) Proses Pengo lahan Proses pengolahan minyak mentah yang dilakukan di unit CDU PPSDM Migas Cepu meliputi 3 proses yaitu: a) Proses Distilasi Atmosferik Pengolahan minyak di PPSDM Migas Cepu menggunakan metode distilasi atmosferik, antara lain:
Pemanasan Awal dalam HE (Heat Exchanger)
Pemanasan pada Furnace. pada Furnace.
Pemisahan atau Penguapan dalam Evaporator dalam Evaporator
Distilasi dalam Kolom Fraksinasi dan Stripper
Pengembunan dan Pendinginan pada Condensor dan Cooler
Pemisahan pada Separator
b) Proses Treating Pada umumnya minyak mentah dan produk masih mengandung kotorankotoran atau impurities impurities berupa hydrogen sulfide (H2S), Merchaptan Merchaptan (RSH), MgCl2, NaCl dan lain-lain dalam jumlah tertentu. Proses treating adalah adalah proses yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan impurities yang impurities yang terdapat dalam produk.
Unit pengolahan di PPSDM Migas Cepu proses treating hanya hanya dilakukan pada produk Pertamina Solvent (Pertasol CA,CB dan CC) yaitu dengan cara injeksi amoniak (NH3) pada puncak kolom dan dengan proses pencucian menggunakan soda menggunakan soda caustic (NaOH). caustic (NaOH).
3) Produk yang Dihasilkan Produk utama dari pengolahan minyak mentah di PPSDM Migas Cepu saat ini adalah sebagai berikut: a) Pertasol CA Kegunaan Pertasol CA yaitu:
Industri cat, lacquers dan varnish dan varnish
Untuk tinta cetak sebagai pelarut dan diluen. diluen. 8
Industri cleaning dan dan degreasing.
b) Pertasol CB Kegunaan Pertasol CB yaitu:
Untuk pengencer pada cat.
c) Pertasol CC Kegunaan Pertasol CC yaitu:
Berguna untuk pelarut dalam industry cat dan kosmetik.
d) Solar (Jenis minyak solar 48) Kegunaan Solar yaitu:
Berguna untuk bahan bakar diesel.
e) Residu Kegunaan Residu yaitu:
Berguna untuk bahan bakar industri.
3. Unit Boiler PPSDM Migas Cepu.
Boiler merupakan peralatan yang yang sangat diperlukan untuk menunjang proses Kilang pada industri Migas. Boiler atau atau biasa di sebut ketel uap adalah suatu bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap atau dengan kata lain mentransfer panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar (baik dalam bentuk padat, cair atau gas) sehingga berubah wujud menjadi uap. Di dalam dalam boiler , energi kimia dari bahan bakar di ubah menjadi panas melalui proses pembakaran dan panas yang dihasilkan sebagian besar diberikan kepada air yang berada di dalam ketel, sehingga air berubah menjadi uap. Boiler tersebut tersebut dibuat dari bahan baja dengan bentuk bejana tertutup yang di dalamnya berisi air, sedangkan air tersebut dipanasi dari hasil h asil pembakaran p embakaran bahan bah an bakar residu. Untuk Un tuk menyediakan kebutuhan uap atau steam atau steam di PPSDM Migas Cepu maka boiler yang yang tersedia berjumlah 3 unit, yang terdiri dari: 1) 2 (dua) unit boiler tipe AL-LSB-6000 dengan masing-masing memiliki kapasitas sebesar 6 ton/jam. 2) 1 (satu) unit boiler tipe tipe Wanson yang memiliki kapasitas sebesar 6,6 ton/jam. 9
Dalam pengoperasiannya, boiler di PPSDM Migas Cepu hanya dioperasikan 1 unit saja karena kebutuhan steam kebutuhan steam untuk untuk Kilang sudah tercukupi.
4. Laboratorium Dasar.
PPSDM Migas Cepu memiliki Laboratorium dasar atau yang biasa disebut dengan laboratorium pengujian. Laboratorium yang tersedia adalah : 1.
Laboratorium Kimia.
2.
Laboratorium Migas.
3.
Laboratorium Sipil.
4.
Laboratorium Geologi.
5.
Laboratorium Lindungan Lingkungan.
5. Water Treatment PPSDM Migas Cepu
Unit pengolahan air bersih atau WTP (Water Treatment Plant) merupakan unit pengolahan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menunjang kebutuhan operasi dari pabrik.Untuk itu diperlukan air yang bersih, jernih dan bebas dari kuman penyakit. Air mudah didapat dari permukaan bumi, tetapi air yang mutunya sesuai dengan mutu penggunaannya masih sulit untuk diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka PPSDM Migas Cepu mengambil air dari sungai Bengawan Solo yang kemudian diolah sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan antara lain: air minum, air pendingin, air umpan ketel uap dan pemadam kebakaran. Unit water treatment memiliki memiliki kapasitas sebesar 105.090 m3.
6. Power Plant PPSDM Migas Cepu.
Power plant adalah unit di PPSDM Migas Cepu yang menangani penyediaan tenaga listrik menggunakan tenaga diesel. Bahkan bahan bakar untuk ini menggunakan solar yang disediakan oleh PPSDM Migas Cepu sendiri, dengan demikian tidak bergantung dengan PLN (Perusahaan Listrik Nasional) disamping tenaga listrik yang dihasilkan oleh unit ini cukup besar.
10
PLTD (Perusahaan Listrik Tenaga Diesel) di PPSDM Migas Cepu mulai didirikan pada tahun 1973.
7. Perpustakaan PPSDM Migas Cepu.
Perpustakaan PPSDM Migas,mempunyai sistem pelayanan terbuka (open access) yang access) yang meliputi: a. Pelayanan reguler (Mahasiswa (Mahasiswa Akamigas, Pegawai dan Dosen) b. Pelayanan non reguler (Peserta (Peserta kursus, praktikan) Koleksi perpustakaan antara lain: buku – buku diklat, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, ebook, laporan kerja praktek dan bahan audio visual.
Sejarah berdirinya perpustakaan PPSDM Migas Cepu erat kaitannya dengan berdirinya Akamigas yang pada awalnya terkenal dengan nama AMGB (Akademi Minyak dan Gas Bumi). Akamigas yang berdirinya pada tahun 1967 sebagai salah satu wadah untuk membina kader-kader perminyakan nasional yang siap pakai.Adapun tugas – – tugas tugas perpustakaan PPSDM Migas Cepu yaitu: a. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi, yang mencakup buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporan kerja praktek, diklat/ hand out serta serta bahan audio visual. b. Melakukan
pengolahan
dan
proses
pengolahan
bahan
pustaka
meliputi
refrigrasi/inventaris, katalogisasi, klasifikasi, shelfing klasifikasi, shelfing dan filing. dan filing. c. Laporan penggunaaan laboratorium bahasa untuk mahasiswa Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta kursus dan lain-lain. d. Layanan audio visual pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk mahasiswa Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain. e. Layanan kerjasama antara perpustakaan dan jaringan informasi nasional.
11
BAB III URAIAN UMUM
3.1. Sejarah PPSDM Migas Cepu.
Lapangan minyak yang ada di Indonesia termasuk cukup banyak di berbagai daerah dan salah satunya yang sudah lama adalah lapangan minyak di daerah Cepu, pertama kali ditemukan oleh seorang Insinyur dari Belanda bernama Andrian Stoop pada tahun 1886. Cepu merupakan suatu daerah yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perkembangan sejarah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, telah mengalami pergantian nama sejak ditemukan minyak di Cepu sampai sekarang. Pada awal berdirinya sekitar abad XIX tempat ini diberi nama DPM Dordtsche (Dordtsche Petroleum Maarschappij). Seiring perkembangannya, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga pada tahun 2016 sampai sekarang berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas). Selain diterangkan di atas, sejarah mencatat bahwa perkembangan perminyakan di Cepu dapat diuraikan dalam tiga periode yaitu periode zaman Hindia Belanda, zaman Jepang dan zaman Kemerdekaan.
3.1.1. Periode Zaman Hindia Belanda (Tahun 1886 - 1942)
Zaman ini telah ditemukan rembesan minyak didaerah pulau Jawa yaitu Kuwu, Merapen, Watudakon, Mojokerto serta penemuan minyak dan gas di Sumatera. Eksplorasi minyak bumi di Indonesia di mulai pada tahun 1870 oleh seorang Insinyur dari Belanda bernama P. Vandijk, di daerah Purwodadi Semarang dengan mulai pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan. Kecamatan Cepu Provinsi Jawa Tengah terdapat konsesi minyak, dalam kota kecil di tepi Bengawan Solo, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bernama Panolan, diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB. Versteegh. Kemudian beliau mengontrakkannya ke perusahaan DPM Dordtsche (Dordtsche Petroleum Maarschappij) di Surabaya dengan membayar ganti rugi sebesar F. 10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah dari da ri hasil pengilangan). Penemuan P enemuan sumur minyak bumi bu mi bermula di desa Ledok oleh Mr. Adrian Stoop. 12
Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari Ngawi menuju Ngareng Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat pabrik penyulingan minyak dan sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah tersebut kemudian dikenal dengan nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No. 56 tanggal 17 Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM Bataafsche (Bataafsche Petroleum Maarschappij) yaitu Maarschappij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda.
3.1.2. Periode Zaman Jepang ( Tahun 1942 - 1945 )
Periode zaman Jepang, dilukiskan tentang peristiwa penyerbuan tentara Jepang ke Indonesia pada perang Asia Timur yaitu keinginan Jepang untuk menguasai daerah-daerah yang kaya akan sumber minyak, untuk keperluan perang dan kebutuhan minyak dalam negeri Jepang. Terjadi perebutan kekuasaan Jepang terhadap Belanda, para pegawai perusahaan minyak Belanda ditugaskan untuk menangani taktik bumi hangus instalasi penting, terutama Kilang minyak yang ditujukan untuk menghambat laju serangan Jepang. Namun akhirnya, Jepang menyadari bahwa pemboman atas daerah minyak akan merugikan pemerintah Jepang sendiri. Sumber-sumber minyak segera dibangun bersama oleh tenaga sipil Jepang, tukang-tukang bor sumur tawanan perang dan tenaga rakyat Indonesia yang berpengalaman dan ahli dalam bidang perminyakan, serta tenaga kasar diambil dari penduduk Cepu dan daerah lainnya dalam jumlah besar. Lapangan minyak Cepu masih dapat beroperasi secara maksimal seperti biasa dan pada saat itu Jepang pernah melakukan pengeboran baru di lapangan minyak Kawengan, Ledok, Nglobo dan Semanggi.
3.1.3. Periode ZamanKemerdekaan ( Tahun 1945 )
Zaman kemerdekaan, Kilang minyak di Cepu mengalami beberapa perkembangan sebagai berikut: a. Periode 1945 - 1950
Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan sehingga Kilang minyak Cepu diambil alih oleh Indonesia. Pemerintah kemudian mendirikan Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) berdasarkan Maklumat Menteri Kemakmuran No. 05. 13
Desember 1949 dan menjelang 1950 setelah adanya penyerahan kedaulatan, Kilang minyak Cepu dan lapangan Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM perusahaan milik Belanda. b. Periode 1950 – 1951 1951
Selepas kegiatan PTMN dibekukan pada akhir tahun 1949, pengelolaan lapangan Ledok, Nglobo dan Semanggi yang pada saat itu dikenal sebagai Cepu Barat berpindah tangan kepada ASM (Administrasi Sumber Minyak) yang dikuasai oleh Komando Rayon Militer Blora. c. Periode 1951 – 1957 1957
Pada tahun 1951 perusahaan minyak lapangan Ledok, Nglobo, Semanggi oleh ASM diserahkan kepada pemerintah sipil. Untuk kepentingan tersebut dibentuk panitia kerja yaitu Badan Penyelenggaraan Perusahaan Negara di bulan Januari 1951, yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia (PTMRI). d. Periode 1957 - 1961
Pada tahun 1957, PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA (Combi Anexist). e. Periode 1961 - 1966
Tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo CA diganti PN PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Nasional) dan pemurnian minyak di lapangan minyak Ledok dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, Kilang Cepu dan lapangan minyak Kawengan dibeli oleh pemerintah RI dari Shell dan diserahkan ke PN PERMIGAN. f. Periode 1966 - 1978
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi No. 5/M/Migas/1966 tanggal 04 Januari 1966, yang menerangkan bahwa seluruh fasilitas/instalasi PN Permigan Daerah Administrasi Cepu dialihkan menjadi Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAP MIGAS). Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Jakarta. Kemudian pada tanggal 07 Februari 1967 diresmikan Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) Cepu Angkatan I (Pertama). 14
g. Periode 1978 - 1984
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 646 tanggal 26 Desember 1977 PUSDIKLAP MIGAS yang merupakan bagian dari LEMIGAS (Lembaga Minyak dan Gas Bumi) diubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS) dan berdasarkan SK Presiden No. 15 tanggal 15 Maret 1984 pasal 107, LEMIGAS Cepu ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah dengan nama Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS). h. Periode 1984 - 2001
Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 0177/1987 tanggal 05 Desember
1987,
dimana
wilayah
PPT
Migas
yang
dimanfaatkan
Diklat
Operasional/Laboratorium Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP ASSET 4 Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan crude oil milik PERTAMINA. Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis migas di bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi. Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984 tanggal 18 Maret 1984, dan struktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tanggal 05 November 1984. i. Periode 2001 - 2016
Hingga Tahun 2004 PPT Migas Cepu diubah menjadi Pusdiklat Migas (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) Cepu sesuai SK Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005. Kemudian diperbarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010. j. Periode 2016 – Sekarang Sekarang
Sesuai Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang organisasi dan tata kerja kementrian energi dan sumber daya mineral, Pusdiklat Migas Cepu berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas Bumi (PPSDM) Cepu. 15
3.2. Lokasi PPSDM Migas Cepu.
Pusat Pengembangan Sumber Daya manusia Minyak dan Gas Bumi berlokasi di Jalan Sorogo 1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dengan areal sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan seluas 120 hektar. Di tinjau dari segi geografis dan ekonomis, lokasi tersebut cukup strategis karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Lokasi praktek Lokasi PPSDM Migas berdekatan dengan lapangan minyak milik Pertamina, Exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina, tambang rakyat Wonocolo serta singkapan-singkapan geologi, sehingga memudahkan peserta diklat untuk melakukan field study. 2. Sarana transportasi Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang Surabaya – Jakarta dan jalan raya yang menghubungkan kota – kota – kota kota besar di sekitarnya, sehingga memudahkan untuk bepergian. 3. Letaknya yang berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur
Gambar 3.1. Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu
3.3. Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu.
Struktur organisasi yang ada di PPSDM Migas Cepu terdiri dari pimpinan tertinggi sebagai kepala PPSDM Cepu. Pimpinan tertinggi membawahi kepala bagian dan kepala bidang yang bertugas memimpin unit-unit di PPSDM Migas Cepu. 16
Kepala bagian dan kepala bidang membawahi sub. bagian dan sub. bidang dari unit-unit yang terkait. Di setiap unit terdapat pengawas unit dan pengelola unit yang dipimpin oleh sub bagian masing-masing unit. Selain itu, dalam kegiatan operasional PPSDM Migas Cepu setiap unit memiliki karyawan handal.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu
3.4. Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM Migas Cepu.
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 PPSDM Migas Cepu memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut : 1. Tugas Pokok :“Melaksanakan :“Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi” 17
2. Fungsi : a.
Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya
manusia di
bidang minyak dan gas bumi; b.
Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
c.
Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
d.
Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi;
e.
Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi;
f.
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber daya manusia Minyak dan Gas Gas Bumi; dan
g.
Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.
3.5.
Akreditasi PPSDM Migas Cepu.
1. Lembaga Diklat Migas – Sistem Manajemen Integrasi ISO 9001, 14001& OHSAS 18001; LAN 2. Lembaga Sertifikasi Profesi (KAN/BSN) ISO 17024 3. Laboratorium Penguji - ISO 17025 4. Laboratorium Kalibrasi - ISO 17025 5. Lembaga Inspeksi Migas - ISO 17020 6. IADC WellSharp USA 7. IIW (International Institute of Welding)-IWS-ANB Welding)-IWS-ANB (Indonesian Welding SocietyAuthorized National Body). 8. Menjadi member of International of International Well Control Forum (IWCF) 9. Menjadi member of Offshore Petroleum Industry Training Organization ( Organization (OPITO OPITO). ). 10. Sertifikasi Kelayakan Penggunaan Peralatan untuk Crude Oil Distilation Unit (SKPP). 11. Sertifikasi Kelayakan Penggunaan Instalasi untuk Crude Oil Distilation Unit (SKP I).
18
3.6. Jejaring Kerjasama.
Dalam rangka upaya mensukseskan berbagi program diklat, PPSDM Migas menjalin hubungan kerjasama dengan berbagi instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi dan juga kerjasama international. Tujuan kerjasama tersebut adalah untuk saling memberikan bantuan dalam hal-hal tertentu yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. 1. Program Kerjasama Industri Migas
SKK Migas (BP Migas)
ConocoPhillips Indonesia
Total E&P Indonesie
ExxonMobil Cepu Ltd.
Star Energy
Chevron
Pertamina
Santos (Sampang) Pty Ltd.
Medco E&P
Petronas Carigali Indonesia
Energy Equity Epic (Sengkang)
PHE - ONWJ
Kangean Energy Indonesia
Vico Indonesia
BOB PT.Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu
Hess (Indonesia-Pangkah)
Citic Seram Energy Ltd.
CNOOC
Premier Oil
BP Berau
Salamander Energy
JOB Simenggaris
Eni Indonesia
19
2. Program Kerjasama International
Training for Petronas Employee (Negara Malaysia)
UMW Corporation SDN BHD Program-Malaysia
Introduction to Petroleum Operation-PAFYPS Timor Leste
Diklat Pemboran – Pemboran – Energy Energy Quest Malaysia
3. Program Kerjasama TNI / Polri
Pelatihan dan Praktek BBM & BMP TNI-AU
Lattis Suspa BMP TNI-AU
4. Program Kerjasama Perguruan Tinggi
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Universitas Trisakti Jakarta
UPN “Veteran” Yogyakarta
UNISBA Bandung
Universitas Islam Riau ITS,ITATS, UGM, UNDIP, Univ.Airlangga, Univ.Brawijaya, UNS,Univ. Hasanudin Makasar,Univ. Proklamasi Yogyakarta, STEM Akamigas, Unpad, Unpatti Maluku, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya , dll.
20
BAB IV LANDASAN TEORI
4.1. TANKI TIMBUN
Tanki Timbun adalah Tempat yang digunakan untuk menampung minyak sebelum di distribusikan kepada konsumen. Tanki timbun biasanya berukuran sangat besar dan digunakan untuk tekanan rendah. Di dalam suatu kilang memiliki desain yang beraneka ragam dan berdasarkan fungsinya atau jenis fluida yang di tampungnya Tanki merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat penting dalam suatu perindustrian. Tanki di PPSDM Migas Cepu mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu untuk menyimpan minyak mentah atau prduk yang di hasilkan oleh kilang
Fungsi Tanki Timbun di PPSDM MIGAS Cepu. Tanki timbun merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat penting dalam suatu perindustrian. Tanki di PPSDM Migas Migas Cepu mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu untuk menyimpan minyak mentah atau prduk yang di hasilkan oleh kilang Jenis-jenis Tanki Timbun Secara umum tanki timbun dapat dibagi menjadi dua , berdasarkan tekanan nya yaitu : A. Tanki Atmosferik ( Atmospheric Tank ) B. Tanki Bertekanan ( High High Pressure Tank )
Berikut Jenis-Jenis tanki itmbun berdasarkan tekanan kerjanya A. Tanki Atmosferik 1. Fixed Roof Tank
Cone Roof Tank (Tanki (Tanki Atap Kerucut )
Dome Roof Tank (Tanki (Tanki Atap Kubah) Kubah)
Umberella Roof Tank (Tanki (Tanki Atap Payung )
21
2. Floating Roof Tank
Pan Type Floating Roof Tank
Ponton Type Floating Roof Tank
Double Deck Type Floating Roof Tank
3.Open Roof Tank
Lifter Roof Tank
Breather Roof Tank
B. Pressure Storage Tank (tanki (tanki tekanan tinggi) 1. Sphere Tank 2. Spheroid Tank 3. Cynfriacal Tank Kelengkapan / Aksesoris yang ada di tanki timbun 1. Pada atap tanki
1. Dip hatch ( gauge gauge Hatch) Hatch) 2. PV Valve ( Katup ( Katup Pernapasan) 3. Roof man hole 4. Water sprayer 5. Penagkal petir 6. Pagar keliling 7. Splash plate 8. Swing line 9. Lubang ukur 2. Pada dinding tanki
1. Pipa pengisian 2. Pipa pengisapan 3. Pipa drain tanki 4. Pipa swing 5. Fasilitas blending 6. Pipa foam 7. Shell man hole 8. Tank gauge 22
9. Groundling cable 10. Pipa aliran masuk 11. Pipa pengeluaran 12. Level indikator 13. Tangga 3. Pada dasar tanki
1. Steam Coil (Hanya Untuk menyimpan minyak berat)
Pemeliharaan tanki 1. Cat dan coating tanki
1. Untuk melindungi tanki dari korosi dan kara, mempermudah tanki bagian luar biasanya di cat atau di coat 2. Tanki di cat warna putih untuk memantulkan panas atau warna lain betujuan untuk membatasi panas yang berlebihan yang akan menyebabkan banyak nya terjadi penguapan `
2. Tank cleaning Tanki penyimpanan / penampung sewaktu waktu perlu di bersihkan alasan dilakukan pembersihan tanki adalah 1. Untuk melakukan perbaikan tanki 2. Penggantian jenis minyak 3. Pembersihan rutin 5-10 tahun sekali 4. Diperlukan pemeriksaan bagian dalam tanki 5. Perbaikan atau penambahan peralatan tanki 6. Kalibrasi tanki
23
DAFTAR TANKI TIMBUN DI PPSDM MIGAS CEPU NAMA TANKI
JENIS MINYAK
KAPASITAS TANKI
TANK – 101
MIXED CRUDE OIL
2501 KL
TANK – 102
MIXED CRUDE OIL
2387,107 KL
TANK – 130
PERTASOL – CA CA
TANK – 133
PERTASOL – CA
102,565 KL
TANK – 143
PERTASOL – CA
102,565 KL
TANK – 144
PERTASOL – CA
102,565 KL
TANK – 110
PERTASOL – CB
80,025 KL
TANK – 129
PERTASOL – CB
102,565 KL
TANK – 131
PERTASOL – CB
102,565 KL
TANK – 132
PERTASOL – CB
102,565 KL
TANK – 134
PERTASOL – CC
102,565 KL
TANK – 106
SOLAR
74,73 KL
TANK – 120
SOLAR
96,238 KL
TANK – 124
SOLAR
102,565 KL
TANK – 127
SOLAR
102,565 KL
TANK – 118
L.S.W.R
94,729 KL
TANK – 123
L.S.W.R
249,322 KL
TANK – 201
L.S.W.R
677,351 KL
TANK – 202
L.S.W.R
505,834 KL
TANK – 203
L.S.W.R
505,834 KL
TANK – 103
SLOP
74,73 KL
TANK – 104
FUEL OIL
74,73 KL
TANK – 105
FUEL OIL
74,73 KL
24
1.2
FIRED HEATER
Fired Heater Adalah Suatu peralatan yang digunakan untuk memanaskan Crude Oil di dalam tube, dengan bahan bakar gas atau cairan secara terkendali di dalam burner. Tujuan pemanasan ini adalah agar di peroleh kondisi operasi (suhu) yang dinginkan pada proses berikutnya berikutnya
dalam suatu peralatan yang lain. Supaya proses
pemanasan berlangsung optimal, maka tube-tube furnace dipasang atau di atur sedemikian rupa sehingga panas yang di hasilkan dari pembakaran dapat di manfaatkan Rancangan furnace harus di perhatikan dengan teliti supaya panas yang dihasilkan tidak terbuang ke udara. Misalnya panas yang hilang lewat dinding dan cerobong asap Furnace akan beroperasi dengan efisien, apabila : 1.
Sistem penyalaan api Burner baik
2.
Reaksi pembakaran berlangsung sempurna
3.
Panas pembakaran dari fuel gas dan fuel oil dapat tersalur dengan baik pada
cairan yang di panaskan 4.
Permukaan tube furnace bersih
5.
Dapat memperkecil panas yang hilang baik melalui stack / cerobong maupun
dinding furnace
25
BAB VI PELAKSANAAN
5.1 Pengukuran Level Tanki ( T ank M eter )
Tujuannya :
Untuk mengetahui level tanki Tindakan keselamatan :
SOP sebagai bahan acuan Alat pemindung diri yang di butuhkan Peralatan yang dibutuhkan
Rool meter (Pita Ukur) Pasta minyak Pasta air Majun Flash light Buku catatan (tank ticket) Pekerja yang terlibat
1 orang sebagai pengawas 1 orang sebagai operator Langkah-langkah pekerjaan 1. Pastikan cairan dalam tanki sudah cukup massa diam (minimum 1 jam) kecuali tanki
yang disi / diisap 2. Pastikan bahwa kerangan / segel masih dalam keadaan baik, tertutup rapat, kecuali
tanki yang diisi / diisap 3. Periksa kondisi alat ukur, pita ukur harus keadaan bersih,kering, baik dan dapat
dibaca dengan jelas 4. Untuk mengukur air bebas digunakan water stick bar atau alat ukur innage dengan
bandulan runcing berskala 5. Catat referance depth pada table tanki yang akan di ukur 6. Siapkan blanko tank ticket 26
7.
untuk tanki yang yang dilengkapi dengan level indikator yang bisa dibaca dari bawah, dicatat sebagai pembanding
8. Bawa peralatan ukur, majun, tank ticket, dan flash light yang kedap gas apabila
pengukuran dilakukan di malam hari 9. pada waktu menaiki tangga, satu tangan harus selalu berpeganggan dengan tangga,
untuk mecegah adanya listrik statis dan keselamtan kerja 10. nurunan pita ukur, pita harus tetap bersinggungan dengan lubang ukur tanki untuk
menghindari listrik statis 11. turunkan pita ukur perlahan-lahan hingga ujung bandulan mengenai meja ukur tanki
(dtumplate) dan pita ukur harus tetap dalam keadaan tegang untuk mendapatkan ketelitian pengukuran 12. diamkan sementara beberapa saat sesuai dengan jenis minyak yang akan di ukur 13. tarik pita ukur ke atas, kemudian baca batas reaksi yang tertera pada pita ukur. Batas
reaksi (cut point) arus lurus. Untuk minyak yang mudah menguap penarikan pita ukur harus cepat 14. bersihkan alat ukur dan ulangi sekali lagi 15. apabila hasil pengukuran berbeda kecil dari 3 mm maka di nyatakan sebagai
pengukuran identik dan catat sebagai hasil pengukuran ( ukuran yang terdahulu ) 16. apaabla hasil pengukuran sudah beanr, catat dalam tank ticket pada kolom cairan
5.2 Pengambilan sample tanki Tujuannya :
Mengambil sample untu kdia analisa Tindakan keselamatan :
SOP sebagai bahan acuan Alat pelindung diri yang di butuhkan Peralatan yang di butuhkan :
Alat keselamtan kerja antara lain apar, safety helm, masker, sarung tangan, majun Alat untuk menggambil sample antara lain sample can, hydrometer, gelas ukur, thermometer, tali 27
Pekerja yang terlibat
1 orang sebagai pengawas 1 orang sebagai operator Langkah-langkah pekerjaan 1.
periksa peralatan untuk mengambil sample, pastikan peralatan dalam kondisi yang baik, bersih , kering , tidak terkontaminasi produk alin selain sesuai dengan ketentuan ASTM d 4057 2. periksa tali atau rantai yang non spark dan berismpul serta tempat contoh
lengkap dengan tutupnya 3. tentukan titik kedalaman yang akan di ambil sesuai table
Tinggi minyak
Titik tengah
>5m
3m
3
2m
<3m
1m
4. buka lubang ukur / lubang pengambilan contoh. Berdiri di tempat yang
aman jangan berlawan dengan arah mata angin untuk menghindari uap gas yang keluar dari lubang pengambilan contoh 5. turunkan kaleng botol dengan hati-hati sampai titik kedalaman yang di
tentukan 6. hentakan tali tutup sample sedemikian rupa sehingga terbuka dan biarkan
kaleng botol terisi penuh 7. tarik kaleng / atau botol contoh ke atas dengan hati-hati 8. tuangkan contoh ke tempat ke dalam tempat contoh. Tutup rapat dan beri
label yang jelas. Pada label di tulis
tanggal
:
jam
:
tanki
:
jenis minyak
:
9. bersihkan ceceran minyak disekitar lubang pengambilan sample 10. kirim contoh ke labotarium operasi atau digunakan sebagai master sample 28
BAB VII PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu merupakan pusat pendidikan dan pelatihan di bidang perminyakan dan gas bumi yang bertugas melaksanakan pendidikan, pelatihan, kursus dan pertemuan ilmiah serta pelayanan jasa teknologi dalam bidang perminyakan dan gas bumi yang ditunjang dengan sarana – sarana – sarana sarana unit kilang, unit wax plant, unit utilitas, laboratorium, dan lain – lain – lain. 2. 3. 4. .
a.
Saran
Berdasarkan hasil diskusi, saran yang dapat kami berikan demi kebaikan dan kemajuan dikemudian hari, serta perkembangan dan perubahan di lingkungan PPSDM Migas Cepu adalah : 1. Kebersihan pada ruang laboratorium sebaiknya dijaga karna banyak sampel minyak yang berceceran ,karena agar tidak ada yang terpeleset di ruangan tersebut. 2. Di himbaukan untuk para pegawai datang tepat waktu. 3. Untuk pekerja pembersih lingkungan sekitar PPSDM Migas Cepu sebaiknya lebih teliti dalam membersihkan lingkungan agar tidak ada kotoran yang tertinggal.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/struktur-orgaanisasi-bpad.html
http://teknik-perminyakan-indonesia.blogspot.com/2015/03/penentuan-specific-gravitysg-dan-api.html
Perpustakaan PPSDM Migas Cepu
Pertamina (2012)
Pusdiklat migas (2015)
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2013)
Humas PPSDM Migas Cepu
Kilang PPSDM Migas Cepu
30
LAMPIRAN
1.
TABEL HASIL PENGAMATAN FURNACE TANGGAL 19-20 APRIL 2017
TANGGAL
18 APRIL 2017
19 APRIL 2017
20 APRIL 2017
21 APRIL 2017 22 APRIL 2017
TEMP
TEMP
INLET
OUTLET
TEMP WALL FURNACE
PEMAKAIAN TUBE
BAHAN
TEMP
BAKAR FURNACE
CRUDE OIL YANG DI OLAH
111℃
314℃
843℃
387℃
12.3378
170.542 L
113℃
318℃
838℃
376℃
16.4505 L
194.059 L
112 ℃
312℃
845℃
373℃
191.165 L
13.366,0 L
114℃
317℃
850℃
404℃
197.035 L
16.450,4 L
109℃
313℃
856℃
418℃
182.320 L
15.422,3 L
31
2.
GRAFIK TEMPERATURE PADA FURNACE
TEMPERATURE FURNACE 900
800
700
600
500
400
300
200
100
0 18-Apr-17 TEMP INLET
19-Apr-17 TEMP OUTLET
20-Apr-17
21-Apr-17
TEMP WALL FURNACE
22-Apr-17 TUBE TEMP
32