Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta haruslah memiliki kualitas yang unggul. Universitas Muhammadiyah Surakarta menerapkan Praktek Kerja Nyata (PKN) selama 1 bulan. Sehingga mahasiswa diharap mampu memahami kondisi suatu industri. Praktek Kerja Nyata (PKN) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan secara nyata akan dunia kerja, sesuai dengan bidang yang ditekuni, sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Hal ini dapat dicapai dengan dikenalkannya segala kelengkapan pada dunia kerja, disertai dengan permasalahan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu kemampuan akademis yang dimiliki oleh penulis diharap mampu merespon secara akurat setiap objek permasalahan yang ada pada ruang lingkup pekerjaan yang dijalaninya dijalanin ya dengan mendapatkan bimbingan dari pembimbing. Dengan adanya pemikiran tersebut maka, kami memilih PT. PERTAMINA EP ASSET 4 4 FIELD FIELD CEPU untuk melaksanakan kerja praktek, dikarenakan perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan produksi minyak dan gas terkenal, dimana pemeliharaan / perawatan alat - alat produksi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses produksi.
1.2 Ruang Lingkup Praktek Kerja Nyata
Program kerja praktek di PT. Pertamina EP Asset EP Asset 4 Field Cepu, Cepu, penulis ditempatkan secara garis besar di Divisi Teknik, yaitu di bidang RAM ( Reliability Reliability and Availability Maintenance). RAM bertugas dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan
1
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
lancar serta konduktif. Selain itu kegiatan yang dilakukan juga termasuk penjadwalan aktivitas maintenance yang dilakukan secara rutin. Proses pelaksanaan kerja praktek berpedoman pada silabus yang telah ditentukan untuk menghindari penyimpangan tujuan
kerja praktek. praktek. Ruang Ruang
lingkup hasil dalam penulisan kerja praktek ini adalah untuk melakukan sebuah pemecahan masalah dalam meningkatkan perfoma unit pompa dynapro P1012B di SS KWG dengan melakukan modifikasi komponen pompa.
1.3 Tujuan
Tujuan kerja praktek yang dilaksanakan adalah: 1. Membina hubungan kerjasama yang baik antara institusi pendidikan dan industri. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di perusahaan. 3. Mendapatkan pengalaman berkontribusi di dunia industri. 4. Melatih
keterampilan
dalam
berkomunikasi
dengan
masyarakat
perusahaan. 5. Sebagai persyaratan menempuh mata kuliah Praktek Kerja Nyata (PKN) Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1.4 Manfaat Kerja Praktek Adalah : 1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui alur proses pengambilan Gas dan Bahan Bakar Minyak secara langsung mulai dari awal hingga akhir. b. Memperdalam teori – teori – teori teori yang telah diberikan diperkuliahan seperti teori Thermodinamika, Kimia Dasar, Dasar Sistem Termal, serta mata kuliah lain yang ada kaitannya dengan konversi energi. c. Mengetahui proses perawatan komponen – komponen pengolahan Gas Alam dan Bahan Bakar Minyak di perusahaan. d. Mampu mengenal dunia kerja secara langsung.
2
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai salah satu sarana evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku. b. Sebagai masukan dan monitoring guna pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.
3. Bagi Perusahaan
a. Memberi kontribusi secara langsung kepada dunia pendidikan nasional, lewat memfasilitasi Mahasiswa dalam belajar secara praktik. b. Memberikan peluang kepada perusahaan dalam rangka mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
3
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERTAMINA EP ASS 4 F I E L D CEPU A SSE E T 4
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun1880, seorang insinyur belanda Adrian Stoop menemukan rekahan tanah yang mengeluarkan cairan kehitam- hitaman (Crude ( Crude Oil ). ). Berdaasarkan penemuan tersebut pada tahun 1888 pemerintah Hindia Belanda mendirikan perusahaan Dordtsche Proteleum Maatschapij (DPM) untuk melakukan pengeboran lapangan minyak di cepu. Pada tahun 1893 dilakukan explorasi pertama explorasi pertama di cepu. Perkembangan pada tahun 1990-an 1990-an awal pengeboran DPM menemukan rembesan-rembesan di Nglobo, Kawengan, Semanggi dan Wonocolo. Wilayah itu sebagian besar berada di cepu dan sebagian masuk ke wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. Pada tahun 1991 pengelolaan lapangan minyak Cepu beralih ke Bataafche Petroleum Maattshpij (BPM). BPM ini menguasai minyak di cepu selama 31 tahun dan tercatat sebagai pengelola terlama sepanjang sejarah. Pada tahun 1942-1945 penguasaan BPM berakhir karena adanya kedatangan jepang yang menduduki menduduki Nusantara. Sejak tahun 1948 hingga sekarang, pengelolaan lapangan minyak cepu telah beralih tangan sebanyak 8 kali. Mulai dari Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN). Administrasi
Sumber Minyak pada tahun 1950.
Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia pada tahun 1957, PN Permigran pada tahun 1961. Pusdiklat Migas (merupakan Lembaga dari Lemigas Jakarta) pada tahun 1966. Pusat Pengembangan Perminyakan dan Gas Bumi pada tahun 1978, PPT migas pada tahun 1954, hingga Pertamina pada tahun 1988.
4
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Akhirnya pada tanggal 13 September 2005, berdasarkan Ref. UU Migas No. 22/ 2001 dan PP No. 35 / 2004 didirikan oleh PT. Pertamina EP sebagai anak perusahaan PT. Pertamina (Persero). PT. Pertamina (persero) Melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS atau seluruh kuasa Pertambangan MiGas yang dilimpahkan melalui UU yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT. Pertamina (Persero) tersbut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP. Pada saat itu pula pengelolaan lapangan minyak cepu diambil alih oleh PT. Pertamina EP Aseet 4 Field Cepu. Cepu. 2.2 Profil Pertamina EP
PT. Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu dibidang minyak dan gas bumi, meliputi ekploitasi. Disamping itu, Pertamina EP ( Exploration Production) Production) juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain secara langsung maupun tidak langsung. Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar 106.818 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.035 millionstandard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas. Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP seluas 113.613,90 km 2 merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambanagan Migas PT. Pertamina (Persero). Pola Pengolahan Wilayah (WK) seluas itu dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (Own (Own Operation) Operation) dan kerja sama dalam betuk kemitraan, yakni 4 proyek pengembangan migas, 7 area unitisasi dan 52 area kontrak kerjasama kemitraan terdiri dari 27 kontrak Technical Assistant Contract (TAC), 25 Kontrak Kerjasama Operasi (KSO). Jika dilihat dari rentang geografinya Pertamina EP beroperasi hampir diseluruh wilayah Indonesia, dari sabang sampai merauke. KSO sendiri mulai beroperasi desember tahun 2013.
5
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Asset 4 F i eld Cepu 2.3 Visi, Misi dan Budaya PT. Pertamina Pertamina Asset 2.3.1 Visi PT. Pertamina Ass A sse et 4 F i eld Cepu
a)
REPETITA I (2006-2008): (2006- 2008): “Menjadi Perusahaan minyak dan gas bumi yang efisien dan efektif”.
b)
REPETITA II (2009-2011): (2009- 2011): “Menjadi Produsen Produsen migas nomor satu di Indonesia”.
c)
REPETITA III (2012-2014) (2012- 2014) : “Menjadi Pertamina EP Kelas Dunia”
d)
REPETITA IV (2014-2025): “Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan dan gas bumi kelas dunia”. *REPETITA (Rencana Pembangunan Tiga Tahun)
A sse et 4 F i eld Cepu 2.3.2 Misi PT. Pertamina Ass 1. Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang bersama lingkungan hidup. 2. Memberikan dukungan kepada target yang ditentukan oleh Negara kepada PT. Pertamina (Persero) untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru serta meningkatkan produksi minyak dan gas nasional, khususnya dari Field dari Field Cepu. 3. Menjadi badan usaha yang mempertahankan reputasi baik, dikelola secara profesional dan terfokus, dan menunjukkan keunggulan kompetitif dengan menganut teknologi modern kelas dunia yang dihasilkan dari kemitraan dengan perusahaan kelas dunia dengan demikian memberikan nilai tambah bagi stakeholders , khususnya kepada para pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat umum.
6
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
A sse et 4 2.4 Struktur Organisasi PT. Pertamina EP Ass 4 Field Cepu Struktur organisasi adalah kerangka yang merupakan hubungan antara fungsi - fungsi yang ada, wewenang dan tanggung jawab tiap – tiap tiap anggota dari organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi bisa memberikan gambaran yang jelas antara wewenang dan tanggung jawab dalam suatu mekanisme kerja suatu perusahaan, sehingga seorang pemimpin dapat mengendalikan dengan baik dan benar. Berikut adalah bentuk dari struktur organisasi dari PT. Pertamina EP Asset EP Asset 4 Field Cepu secara garis besar dapat dilihat pada gambar 2.1:
GM Asset 4
ASSET 4 SCM & GS
FM CEPU
MANAGER
SECRETARY
OPERATION PLANNING
RAM ASSISTANT
OPERATION SUPPORT
ASSISTANT MANAGER
MANAGER
ASSISTANT MANAGER
PRODUCTION OPERATION ASSISTANT MANAGER
HSSE ASSISTANT
SCM ASSISTANT
MANAGER
MANAGER
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pertamina Asset Pertamina Asset 4 Field Cepu (Sumber: Overview PT Pertamina Asset Pertamina Asset 4 Field Cepu, 2017)
7
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
1. Field Manager (FM) Field Manager bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional yang ada di seluruh wilayah lapangan minyak dan gas yang diprouksi di Field Cepu. Field Cepu. Field Manager juga Manager juga sebagai pimpinan dari semua fungsi yang melaksanakan kegiatan operasional di Field di Field Cepu. 2. Perencanaan Operasi Perencanaan Operasi sebagai pelaksana program usaha perawatan sumur, fasilitas produksi dan fasilitas umum yang ada di Field di Field Cepu. 3. Operasi Produksi Fungsi Operasi Produksi yaitu mengolah minyak di permukaan dari sumur melalui SP, SPU dan PPP lalu dikirim ke kilang minyak. 4. RAM (Reliability , Availability, and Maintenance) Maintenance) Fungsi RAM yaitu untuk memelihara dan memproduksi fasilitas produksi dan fasilitas umum. 5. HSSE ( Health, Safety, Security, and Environment Environment ) HSSE bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan dalam menjalankan operasi kerja di lingkungan perusahaan. 6. Operasi Pendukung Operasi
Pendukung
berfungsi
menangani
kesekretariatan,
administrasi, keungan dan submer daya manusia di Field di Field Cepu. 7. Fungsi SCM Fungsi SCM yakni mengatur ketersediaan barang dan jasa untuk keperluan operasional perusahaan.
8
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
2.5 Wilayah Kerja
Pembagian wilayah pekerjaan PT. Pertamina EP dapat dilihat seperti
pada gambar 2.2 dan 2.3: 2.3: Gambar 2.2: Wilayah Kerja PT. Pertamina EP (Sumber: PT Pertamina Asset Pertamina Asset 4 Field Cepu, 2017)
PT. Pertamina EP mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan pemegang saham untuk mengelola wilayah kerja seluas 113,629.82 kilometer persegi berdasarkan kontrak minyak dan gas bumi Pertamina dengan BPMIGAS (SKKMIGAS) pada tanggal 17 September 2005. Pola pengelolaan usaha WK seluas itu dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own (own operation) operation ) dan kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 4 proyek pengembangan migas, 7 area unitilisasi dan 52 area kontrak kerja sama kemitraan yang terdiri dari 27 kontrak Technical Assistant Contract (TAC), 25 kontrak kerja sama Operasi (KSO). Jika dilhat dari rentang geografinya, Pertamina EP beroperasi hampir di seluruh wilayah indonesia, dari sabang sampai merauke.
9
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Wilayah kerja perusahaan terbagi didalam 5 5 Asset dan 21 Field , yang bisa diliihat pada tabel 3.1: ASSET
FIELD
Asset 1
Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, Ramba
Asset 2
Adera, Limau, Pendopo, Prabumulih
Asset 3
Tambun, Subang, Jatibarang
Asset 4
Cepu, Poleng, Matindok
Asset 5
Bunyu, Tarakan, Sangatta, Sangasanga, Tanjung, Papua Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Kerja PT.Pertamina EP (Sumber: PT PT Pertamina Asset Pertamina Asset 4 Field Cepu)
Selain itu perusahaan juga mengelola proyek – proyek – proyek proyek seperti: 1. Proyek Pakugajah di Sumatera Selatan 2. Proyek pengembangan Gas Jawa 3. Proyek pengembangan Gas Matindok, Sulawesi Tengah 4. Proyek pengembangan Gas Pondok Makmur Pada awalnya, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola dua lapangan produksi (distrik), yaitu Distrik I Kawengan dan Distrik II Ledok dan Nglobo. Namun, sejak akhir 2013 PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu melakukan perjanjian KSO (Kerja Sama Operasional) dengan PT. Geo Cepu Indonesia. Lapangan Kawengan, Ledok dan Nglobo dikelola oleh PT. Geo Cepu Indonesia, Central Processing Plant (CPP) Blok Gundih dikelola oleh PT. Titis Sampurna sedangkan PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengelola Tiung Biru (TBR), Tapen, Banyuasin (BNA) dan MGS ( Main ( Main Gathering Station) Station) Menggung.
10
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
a.
Tapen Lapangan Tapen baru terbentuk tahun 2013 dan baru memiliki satu sumur. Struktur Tapen diproduksikan dengan menggunakan line ke Stasiun Pengumpul IV (SP IV) di Distrik Kawengan kemudian diproduksikan ke Main ke Main Gathering Station (MGS) Menggung.
b.
Tiung Biru (TBR) Struktur Tiung Biru terbagi menjadi 3 lokasi dengan masing – masing satu sumur produksi yaitu TBR A, TBR B dan TBR C. Hasil produksi dari Tiung Biru diproduksikan menggunakan Early Production Facilities (EPF) yaitu menggunakan road tank ke Main Gathering Station (MGS) Menggung.
c.
Banyuasin Lapangan produksi Banyuasin (BNA) terletak di sebelah barat Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Jumlah sumur produktif di Banyuasin adalah dua sumur yakni BNA-P02 dan BNA-P02. Hasil produksi dari Banyuasin Banyuasin diangkut menggunakan road tank ke Main Gathering Station (MGS) Menggung.
d.
Mangkang Lapangan produksi Mangkang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sumur dari struktur Mangkang merupakan sumur gas yang terdiri dari dua sumur produksi dan satu sumur tidak produksi. Gas hasil produksi sumur Mangkang Mangkang dialirkan ke PT. Tosa dengan line. line.
e.
CPP Gundih
11
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Direktur utama PT Pertamina (PERSERO) telah meresmikan Central
Processing
Plant
(CPP)
Blok
Gundih
untuk
Proyek
Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada tanggal 13 Desember 2013. Di area CPP Gundih ada delapan sumur pengeboran dan satu sumur injeksi. CPP Gundih memproduksi gas, gas yang dihasilkan dimetering sebelum kemudian di selling selling ke PLTGU Tambaklorok sebesar 50 MMSCFD selama 12 tahun ke depan terhitung setelah diresmikannya PPGJ – CPP Gundih. Desain Central Processing Plant mengacu pada konsep ramah lingkungan (Green ( Green Zone). Zone). f.
Main Gathering Station (MGS) Menggung Main Gathering Station (MGS) Menggung hanya digunakan sebagai tempat pengumpul minyak sementara. Di area tersebut terdapat enam tanki.
2.6 Divisi RAM (R elia li abi lity li ty,, A vai vai lab labi lity li ty,, and Mainte Mai ntena nance nce)
Divisi RAM ( Reliability, Availability, and Maintenance) Maintenance) merupakan salah satu divisi terpenting di perusahaan eksplorasi, eksploitasi maupun produksi. Hal tersebut karena divisi RAM berhubungan dengan ketahanan, ketersediaan dan perawatan fasilitas produkasi dan fasilitas pendukung di wilayah kerja Field kerja Field Cepu. Lokasi RAM berada di komplek PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yakni di Jalan Gajah Mada PO BOX 1 Cepu. Divisi RAM dibagi menjadi beberapa beberapa bagian, yakni yakni Mechanical, Electrical & Instrumen, Civil, Utilities Operation dan Maintenance Plan & Eval . Bagian-bagian tersebut bekerja sesuai bidang dan tugasnya masing-masing, seperti pada gambar 2.4:
12
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Gambar 2.4 Struktur Organisasi RAM (Sumber: PT. Pertamina EP Asset EP Asset 4 Field Cepu, Cepu, 2017)
RAM Mekanik sendiri memiliki tugas dan peranannya sendiri yang terbagi menjadi tiga yaitu Mechanical Rotary dan Mechanical Static. Static. Jenis pekerjaan yang dilakukan Mechanical Rotary yaitu memelihara rotating equipment ( genset genset , pompa, pumping unit , steamer unit , flushing unit , dan vacuum truck ), ), melaksanakan pendataan jam operasi alat dan monitoring kondisi pada rotating equipment serta merencanakan jadwal pemeliharaan rutin dan overhaul. Selain itu, melaksanakan pemeliharaan rutin sesuai jadwal peralatan agar tercapai availability yang tinggi, memperbaiki kerusakan rotating equipment dan menyusun rencana kerja pekerjaan perbaikan dan overhaul . Sementara Jenis pekerjaan yang dilakukan Mechanical Static and Pipeline meliputi perencanaan dan pembuatan jadwal pemeliharaan dan perbaikan konstruksi mekanikal fasilitas produksi serta layanan operasi pemboran, melaksanakan monitoring kondisi konstruksi mekanikal fasilitas flowline, flowline, trunkline, trunkline, tanki, tanki, header manifold , vessel sehingga dapat diantisipasi bahaya kerusakannya. Selain itu melaksanakan perbaikan dan penggantian konstruksi mekanikal fasilitas produksi, melaksanakan pemasangan flowline dan pipa flare pada flare pada sumur pengeboran dan melaksanakan pemasangan pompa air dan pipa pada sumur pengeboran.
13
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
J obdisk Divisi RAM 2.7 Jo Divisi RAM terdiri dari bagian-bagian khusus yang memiliki jobdesk sesuai tanggung jawab, posisi, serta peranannya Bagian-bagian serta jobdesk yang terdapat dalam divisi RAM adalah sebagai beri kut:
A. A . RAM Asist A sista ant Mana Manager ger 1. Merencanakan serta mengawasi pemeliharaan dan perbaikan konstruksi mekanikal fasilitas produksi yang meliputi: flowline, trunkline, tangki, header manifold, vessel agar siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang berakibat pencemaran, dan lost of production production serta melakukan koordinasi dengan bagian inspeksi/HSE ( Health, Safety, Enviroment ). ). 2. Merencanakan dan mengawasi pemeliharaan dan perbaikan rotating equipment agar availability-nya availability-nya tinggi dan terhindar dari breakdown maintenance. maintenance. 3. Merencanakan
dan
mengawasi
pemeliharaan
dan
perbaikan
peralatan elektrikal agar siap pakai dan terhindar dari breakdown maintenance. maintenance. 4. Merencanakan dan mengawasi pengoperasian dan pemeliharaan power plantdan water plant sehingga keperluan operasi produksi dan fasilitas umum terlayani. 5. Mengkoordinasikan, merencanakan dan memeriksa penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan Owner Estimate Estimate (OE) pekerjaan perbaikan, overhaul, Call of Order (CoO) contract dan operation & maintenance maintenance (O&M) contract serta mengawasi pelaksanaannya agar tepat waktu, mutu dan biaya.
14
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
B . Mec Mechanica hanicall Senio Seniorr Supe Supervisor rvisor 1. Mengatur dan mengawasi perbaikan rotating equipment dalam waktu yang singkat sehingga kinerja peralatan kembali sesuai kebutuhan operasi 2. Melaksanakan monitoring kondisi konstruksi mekanikal fasilitas produksi yang meliputi antara lain: flowline, trunkline, tangki, vessel, header manifold sehingga dapat diantisipasi bahaya akibat kerusakan. 3. Mengatur
dan
mengawasi
pelaksanaan
penggantian
dan
perbaikan
konstruksi mekanikal fasilitas produksi agar dapat berfungsi sesuai kebutuhan operasi produksi. 4. Mengatur dan mengawasi pemasangan flowline, dan pipa flarepada sumur pengeboran.
C. Mec Mechanica hanicall R otar y Tec Techn hnician ician 1. Memelihara peralatan rotating equipment sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 2. Melaksanakan pendataan jam operasi alat dan monitoring kondisi pada rotating equipment (genset, pompa, pumping unit, steamer unit, flushing unit, vaccum truck) dan merencanakan jadwal pemeliharaan rutin danoverhaul. 3. Melaksanakan pemeliharaan rutin sesuai jadwal peralatan genset, pompa, pumping unit, steamer unit, flushing unit, vaccum truckagar tercapai availability yang tinggi. 4. Memperbaiki kerusakan rotating equipment dalam waktu yang singkat sehingga kinerja peralatan kembali berfungsi sesuai kebutuhan operasi. 5. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan owner erstimate (OE) pekerjaan perbaikan dan overhaul rotating equipment. equipment.
15
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
D . Mec Mechanica hanicall Stat Stati c & Pipe P ipeline line Tec Techn hnician ician 1. Merencanakan dan membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikan konstruksi mekanikal fasilitas produksi serta layanan operasi pengeboran. 2. Melaksanakan monitoring kondisi konstruksi mekanikal fasilitas produksi yang meliputi antara lain: flowline, trunkline, vessel, header manifold dan tangki sehingga dapat diantisipasi bahaya akibat kerusakan. 3. Melaksanakan penggantian dan perbaikan konstruksi mekanikal fasilitas produksi agar dapat berfungsi sesuai kebutuhan operasi operasi produksi. 4. Melaksanakan pemasangan flowline, dan pipa flare pada sumur pengeboran. 5. Melaksanakan pemasangan pompa air dan pipa air pada operasi pengeboran.
E . H oi st & H eavy E quip ui pment T echnicia chnici an 1. Melaksanakan pemeliharan rutin sesuai jadwal peralatan hoist, alat-alat berat, angkutan berat/sedang agar tercapai availability yang availability yang tinggi. 2. Memperbaiki kerusakan peralatan peralatan hoist, alat-alat berat, angkutan berat/sedang dalam waktu yang singkat sehingga kinerja peralatan kembali berfungsi sesuai kebutuhan operasi. 3. Mengoperasikan alat-alat berat (dozer, grader, loader, excavator, walles) untuk pemeliharaan dan perbaikan bangunan, jalan, dan lokasi sumur agar selalu dalam kondisi baik untuk menunjang mobilisasi operasi produksi.Membuat laporan rutin pelaksanaan pengoperasian alat-alat berat untuk dasar kegiatan operasi awal selanjutnya. 4. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan rutin dan perbaikan alat – alat – alat alat berat agar selalu dalam keadaan siap pakai. 5. Membuat laporan rutin pelaksanaan pengoprasian alat – alat berat untuk dasar kegiatan operasi awal selanjutnya.
16
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
2.8 Fungsi RAM
Fungsi
RAM
yang
memiliki
kepanjangan Reliability
Avaibility
Maintenance merupakan salah satu fungsi terpenting dalam perusahaan eksplorasi dan produksi. Kinerja fungsi RAM sendiri menjadi sangat penting dengan ditargetkan untuk menjaga semua fasilitas utama maupun pendukung agar avaibility fasilitas dapat terjaga, sehingga kegiatan proses eksplorasi dan produksi menjadi lebih efisien secara efektif sehingga dapat menghasilkan hasil akhir dengan produktivitas tinggi. tinggi. Hal ini sangat penting diperlukan diperlukan di PT.Pertamina EP EP Asset 4 Field Cepu karena harus mendukung kegiatan produksi dari dua distrik yaitu: yaitu: •
Distrik 1 : Kawengan
•
Distrik 2 : Ledok dan Nglobo
Dari 2 distrik tersebut memiliki total sumur produksi lebih dari 130 sumur minyak. Secara umum fungsi fungsi RAM di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Cepu dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: •
Bagian Mekanik
•
Bagian Listrik
•
Bagian Topsip
•
Bagian Plainning Bagian Plainning
17
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
A sse et 4 2.9 Jenis Produk Produksi PT Pertamina EP Ass 4 Field Cepu Cepu 2.9.1 Hasil CPP Gundih
Gambar 2.6 Jenis produk yang dihasilkan di CPP Gundih (Sumber: Section HRD PT. Pertamina EP Asset 4 Field 4 Field Cepu, Cepu, 2017)
18
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Deskripsi Pelaksanaan kerja praktek praktek
Kerja praktek merupakan salah satu sarana pengenalan diri bagi penulis/mahasiswa terhadap kondisi dunia kerja yang sebenarnya. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini, diharapkan penulis/ mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan, pengalaman serta dapat mengukur kemampuan personal yang dibutuhkan industri saat ini. Selama kerja praktek, penulis diposisikan sebagai karyawan kerja praktek bagian RAM. Penulis melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan berupa membantu tugas dari karyawan yang sedang meghadapi trouble pada mesin-mesin produksi. 3.1.1 Tempat Pelaksanaan
Penulis melaksanakan kerja praktek yang dilaksanakan di PT. PERTAMINA EP ASSET 4 4 FIELD CEPU FIELD CEPU yang beralamatkan di Jalan Gajah Mada N0.36, Karangboyo, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 3.1.2 Waktu Pelaksanan kerja praktek
Pelaksanaan kerja praktek di PT. PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU dilaksanakan mulai tanggal 1 November sampai dengan 30 November 2018. Mengikuti hari kerja setiap hari Senin sampai dengan hari Jum‟at dengan jam kerja waktu masuk pukul 07.00 WIB s/d 16.00 WIB. 3.1.3 Bagian Penempatan kerja praktek
Pada pelaksanaan kerja praktek, Penulis ditempatkan bagian RAM (Reliability, Availability, Maintenance) yang merupakan bagian yang menangani seluruh sistem perawatan dan perbaikan mesin di PT. PERTAMINA EP ASSET EP ASSET 4 FIELD 4 FIELD CEPU CEPU
19
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
3.1.4 Realisasi Realisasi kerja praktek
Lokasi: PT. PERTAMINA EP ASSET EP ASSET 4 FIELD 4 FIELD CEPU CEPU Minggu I 5 November – November – 9 9 November 2018 Hari & tanggal Senin, 5 November 2018
Kegiatan
Mengurus Administrasi Kerja Praktik dengan HRD
Pengenalan Safety Induction dengan HSSE
Mempelajari semua section yang ada di PT Pertamina EP ASSET 4 Field Cepu
Selasa, 6 November 2018
Pengenalan produk yang dihasilkan
Rabu, 7 November 2018
Mempelajari Penyebab bocornya pengeboran di Lapindo
Kamis,8 November 2018
Jumat, 9 November 2018
Mencari Surat ijin masuk lapangan
Mencari Alat Pelindung Diri (APD)
Running Genset
Memasang Kopling pompa P1014B
Minggu II 12 November – November – 16 16 November 2018 Hari & Tanggal Senin, 12 November 2018
Kegiatan
Service pompa sentrifugal
Penjelasan pompa sentrifugal
Pengecetan Pompa sentrifugal
Penjelasan macam-macam pompa
20
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Selasa, 13 November 2018
dan 2 Kawengan
Rabu, 14 November 2018
Pengecekan pompa di SP 6, SP 5, SP 4, SS, dan SP 3
Perbaikan Forklift di Gundih
Melihat proses pembuatan modifikasi
Kamis, 15 November 2018 Jumat, 16 November 2018
Membuat gambar layout di SP 1
pompa
Running genset
Minggu III 19 November 2018 - 23 November 2018
Senin, 19 November2018
•
Berdiskusi masalah pembuatan tema dan judul laporan magang
Selasa, 20 November 2018
• Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Rabu, 21 November 2018
• Membuat Laporan
Kamis, 22 November 2018
• sharing dan tukar pikiran bersama mahasiswa magang lain, dibagian elektro
Jumat, 23 November 2018
•
Pengambilan data berupa foto, spesifikasi P1012B
pompa yang
akan
dynapro dibuat
laporan.
21
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Minggu IV 26 November 2018 - 30 November 2018 Senin, 26 November 2018
Membuat laporan
Selasa, 27 November 2018
Membuat laporan
Service gergaji
Rabu, 28 November 2018
Kamis, 29 November 2018
Jumat, 30 November 2018
Perakitan pompa Belajar pembuatan KiMap di SCM
Mengerjakan laporan
Membuat kimap
Mengumpulkan laporan
22
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
3.2 Sejarah singkat kawasan kilang minyak kawengan
Setelah
ditinggalkan
Belanda
tahun
1951,
Lapangan
minyak
Kawengan di berbagai Kecamatan diambil alih perusahaan Minyak dan Gas Negara (PERMIGAN).Perusahaan tersebut dibentuk pemerintah Republik Indonesia era Presiden Soekarno untuk menasionalisasi aset-aset Minyak dan Gas (Migas) yang sempat dikelola asing.Selanjutnya lapangan Kawengan berganti-ganti pengelola. Diantaranya Perusahaan Perminyakan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB), Lembaga Minyak dan Gas (LEMIGAS), PPT Migas dan selanjutnya di ambil alih Pertamina pada tahun 1988 hingga sampai sekarang.Lapangan Kawengan, sebagai penunjang kilang Cepu, yang dibangun tahun 1894 merupakan salah satu sumur tua setelah kilang Wonokromo.
3.3 Proses pengambilan crude oil kawasan kawengan
Kawasan kawengan merupakan kawasan produksi yang di khususkan untuk pengelolaan minyak,yang mana di kawasan kawengan ini terdapat empat SP ( Stasiun Pengumpul ) dan satu SS ( Substation) yang tersebar di berbagai kawasan kawengan.Proses ini di mulai dari pengambilan bahan (crude oil + produce water + gas) di sumur minyak yang kemudian di tampung ke berbagai stasiun pengumpul,di SP inilah bahan di pisahkan setelah bahan terpisah kemudian crude oil dan produce water dari berbagai SP di salurkan ke Substasion,setelah terkumpul produce water akan di injekkan lagi kedalam bawah tanah melalui sumur-sumur tua yang sudah tidak produksi lagi sedangkan crude oil akan di bawa ke tempat lain untuk dilakukan penyulingan lebih lanjut,sedangkan gas yang di dapat di kawasan kawengan biasanya tidak terlalu dimanfaatkan karena jumlah gas yang didapat terlalu sedikit.
23
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
3.3.1
LayOut Substation (SS) Kawengan
002
001
011 004
003
005
006
007
010
012
014
013
008
009
SUBSTATION OFFICE
Keterangan
NO
GROUP
CLASSIFICATION
:
TYPE
SERVICES
MANUFACTURER
Guna Karya Aditama
001
Tank
Cone Roof
Oil Storage Tank
002
Tank
Cone Roof
Oil Storage Tank
003
Tank
Cone Roof
Oil Storage Tank
004
Tank
Cone Roof
Oil Storage Tank
005
Tank
Cone Roof
Water Storage Tank
CV. Wijaya
006
007 008
Tank
Cone Roof
Water Storage Tank
CV. Guna Bangun Konstruksi
Tank
Cone Roof
Water Storage Tank
CV. Guna Bangun Konstruksi
Tank
Cylinder
Fire Storage Tank
24
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
009
Pump
Centrifugal
Fire Water Pump
010
Pump
Centrifugal
Water Transfer
Dynapro
011
Pump
Centrifugal
Oil Transfer
SLZA
012
Scrubber
Vertical
Gas Purification
013
Separator
Vertical
Two Phase Separator
014
Separator
Vertical
Two Phase Separator
TECHNICAL TECHNICAL SPECIFICATION NO
EQUIPMEN T MODEL
EQUIPMENT SERIAL NUMBER
001
Dia
Length
m
m
3
W idth Height Volume m
m
m3
5,95
30
002
19
003
68
004
68
005
7,5
7,25
320
006
7,5
6
260
007
7,5
6
260
Capa Head RPM kVA HP city m3/h
m
008 009 010
SJA-T
OH2T12060141
74
210
2950
011
SLZAE504450
4059048
60
211
2900
012 013 014
25
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
BAB IV Hasil Konsentrasi Praktek Industri
4.1 Latar belakang Topik
Perkembangan pengolahan minyak bumi dan gas semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga diperlukan suatu alat yang mendukung dalam proses pengolahan minyak dan gas. Proses produksi suatu minyak dan gas dilakukan menggunakan mesin dan peralatan. Kelancaran proses produksi merupakan faktor penunjang keberhasilan suatu industri. Proses produksi berkaitan dengan penggunaan mesin atau peralatan produksi yang efektif sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas, waktu penyelesaian produk tepat waktu. Untuk menjaga kondisi mesin agar tidak terjadi kerusakan ataupun gangguan-gangguan yang menyebabkan proses produksi terhenti, maka diperlukan perencanaan sistem perawatan dan pemeliharaan mesin yang baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan efektivitas mesin dan menghindari kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin. Jumlah downtime mesin merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah sistem perawatan. Semakin besar jumlah downtime pada sebuah mesin dapat diartikan sistem perawatan yang diterapkan masih memiliki kekurangan dan perlu dilakukan evaluasi perbaikan. Pompa merupakan bagian yang sangat penting di dalam produksi PT. Pertamina EP Aseet 4 Field Cepu. Cepu. Pompa dilapangan ini beroperasi 24 jam dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan produksi. Waktu pemakaian yang terus menerus ini menyebabkan kualitas mesin yang terus menurun sehingga diperlukan perawatan rutin pada pompa.
26
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
4.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh, pompa merupakan bagian yang memiliki perawatan paling tinggi dan memerlukan perawatan periodik diantara bagian lain. Apabila rusak menyebabkan kerugian bagi perusahaan yaitu pengurangan produksi dan biaya penggantian yang tinggi. Maka dari itu perumusan pada penulisan ini adalah untuk mengefensiasikan produksi yang di akibatkan kerusakan pada pompa . Serta perawatan pompa dengan cara memodifikasi bagian packing pada pompa sentrifugal. Sehingga tidak menyebabkan top tank pada produce water dan tidak ada biaya kerugian saat pompa mati.
4.3 Pembahasan 4.3.1
Pompa Sentrifugal
Gambar 4.1 : Komponen Pompa Sentrifugal (Sumber : Sularso, haruo tahara, 1994.)
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan fluida tersebut.
Pompa digunakan sebagai alat transportasi fluida (horizontal maupun vertikal), untuk menaikkan tekanan dan kecepatan. Pompa kita ketahui ada beberapa jenis tetapi, yang paling sering digunakan adalah pompa sentrifugal. Hal ini terkait karena keunggulannya dibandingkan dengan pompa yang lain,
27
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
yaitu: harga yang murah, konstruksi sederhana, pemasangannya mudah, kapasitas dan head yang tinggi, kemudahan operasional serta pemeliharaan (Girdhar, 2005), karena keunggulannya ini sehingga pompa sentrifugal banyak digunakan oleh industri. Namun dalam pengoperasian dilapangan sering dijumpai kegagalan, salah satu penyebabnya adalah kebocoran pada bagian packing pompa akibat partikel atau kotoran yang terkandung dalam fluida. Akibat hal tersebuat membuat kerusakan pada mechanical seal sehingga pompa tidak dapat beroprasi. Memerlukan biaya yang mahal dan delivery time yang cukup lama bila penggantian mechanical seal. Serta produksi pun terhenti dan mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk itu perlunya memodifikasi bagian packing pompa dengan tidak merubah fungsi kerja pompa. Modifikasi yang di maksud adalah dengan cara mengubah mechanical seal menjadi gland packing.
4.3.2
Bagian – Bagian Bagian Utama Pompa
Gambar 4.2: Bagian Pompa sentrifugal (Sumber: http://jakartapiranti.com/blog/pompa-sentrifugal/.com)
28
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Keterangan:
1. Valve Impeller yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida pada impeller 2. Packing Digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran fluida dasi casing pompa yang berhubungan dengan poros, biasanya terbuat dari asbes atau Teflon. 3. Shaft Alat yang berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lainnya yang berputar. berputar. 4. Discharg e nozzle Bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya fluida hasil hasil pemompaan. pemompaan. 5. Casing Bagian pompa yang berfungsi sebagai rumah dan pelindung impeller. 6. Impeller Bagian pompa yang berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi energy kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari fluida yang masuk sebelumnya. 7. Bearing Alat yang berfungsi berfungsi untuk mengurangi keausan poros dan menahan gesekan-gesekan yang terjadi antara poros dan rumahnya juga sebagai titik tumpu poros 8. Eye of Eye of Impeller Yaitu bagian Yaitu bagian masuk masuk pada arah hisap impeller
29
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
9. Bearing housing Bagian pompa yang berfungsi sebagai tempat kedudukan bearing . 10. Mechanical seal Suatu jenis perapat yang memiliki konstruksi lebih kompleks dan umumnya digunakan untuk fluida yang berbahaya dan bertekanan rendah sampai tinggi.
4.3.3
Pengertian Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran fluida dasi casing pompa yang berhubungan dengan poros, biasanya terbuat dari asbes atau Teflon. Packing adalah untuk mengontrol kebocoran, bukan untuk mencegah seluruh kebocoran. Karena packing harus selalu terlumasi dan kebocoran yang dianjurkan untuk menjaga adanya pelumasan adalah sekitar 40 sampai 60 tetes per menit. Metode pelumasan pada packing tergantung pada kondisi cairan yang dipompa dan juga tekanan pada stuffing box. Ketika tekanan stuffing box di atas tekanan atmosfir dan cairan yang ditekan bersih dan tidak korosif, maka cairan pada pompa itulah yang berfungsi berfungsi sebagai pelumas paking (4.3). (4.3).
Gambar 4.3 Pelumasan Pada Packing Sumber : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com
30
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Tatkala tekanan pada stuffing box di bawah tekanan atmosfir, sebuah lantern ring di pasang dan pelumas di injeksikan ke dalam stuffing box. (4.4). Sebuah pipa bypass dari sisi tekan pompa ke penghubung lantern ring umumnya dipakai untuk menyediakan aliran cairan jika cairannya bersih.
Gambar 4.4 Pelumasan Pada Packing Sumber : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com
Manakala cairan yang dipompakan kotor atau berpartikel, perlu diinjeksikan cairan pelumas yang bersih dari luar melalui lantern ring (4.5). Aliran sebanyak 0.2 sampai 0.5 gpm diperlukan dan sebuah keran pengatur serta flowmeter perlu dipasang untuk mendapatkan aliran yang akurat. Lantern ring biasanya dipasang pada tengah stuffing box, tetapi untuk cairan yang sangat kental seperti bahan baku kertas disarankan dipasang di leher stuffing box untuk menghindari tersumbatnya lantern ring.
31
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Gambar 4.5 Pelumasan Pada Packing Sumber : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com
Rumah packing (gland) pada gambar awal sampai (4.5) merupakan tipe „quench gland‟. Air, minyak atau cairan lainnya dapat diinjeksi ke dalam gland untuk mengurangi panas poros, ia dapat memperkecil perpindahan panas dari poros ke rumah bearing. Alasan inilah yang membolehkan temperatur kerja dari pompa lebih tinggi dari tempertur desain bearing dan pelumas.Tipe „quench gland‟ yang sama dapat digunakan untuk mencegah keluarnya racun atau cairan berbahaya keluar ke udara luar di sekitar pompa. Ini dinamakan „smothering gland‟, dengan mengalirkan cairan cairan dari luar dan membawa kebocoran yang tidak diinginkan ke parit atau tangki pengumpul cairan bekas.
4.3.4
MECHANICAL SEAL Mechanical Seal, apabila diterjemahkan secara bebas, adalah alat pengeblok mekanis. Namun penerjemahan tersebut menjadi lebih susah dimengerti dan dibayangkan bila dibandingkan pengertian teknisnya. Mengapa? Karena pengertian seal mekanis mengandung arti begitu luas. Apakah semua tipe seal mekanis bisa disebut dengan
32
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
mechanical seal? O-ring merupakan seal mekanikal, demikian juga Labyrinth Seal, namun keduanya jelas bukan MechanicalSeal.
Gambar 4.5 Mechanical seal Sumber : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com
Mechanical seal yang dibahas pada situs ini adalah suatu tipe Seal yang dipakai pada pompa-pompa kelas industri, agitator, mixer, chiller dan semua rotating equipment (mesin-mesin yang berputar ) .
Untuk mempermudah pemahaman, maka perlu menyatakan penulisan mechanical seal yang ideal i deal adalah Mechanical Seal dan disepakati terlebih dahulu bahwa mechanical seal pada dasarnya adalah masuk golongan seal. Seal tidak akan diterjemahkan namun diperjelas pengertiannya lewat serangkaian contoh.
Terminologi
Yang paling susah buat pemula adalah pengertian atas istilahistilah yang digunakan dalam penyebutan bagian mechanical seal. Untuk itu mari kita samakan persepsi dahulu atas hal-hal sebagai berikut:
SHAFT adalah as/bagian as /bagian poros sebuah alat dan merupakan me rupakan bagian utama dari mesin-mesin yang berputar. Buku manual mesinmesin lebih sering menggunakan kata shaft dibandingkan as.
33
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
SHAFT
SLEEVE adalah
sebuah bushing/adapter sebuah bushing/adapter yang
berbentuk selongsong yang terpasang pada shaft dengan tujuan melindungi shaft akibat pengencangan baut/screw MechanicalSeal.
SEAL adalah suatu part/bagian dalam sebuah konstruksi alat/mesin yang berfungsi untuk sebagai penghalang/pengeblok keluar/masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Pada sepeda motor atau mobil sering kali bengkel bilang karet sil, sil-as kruk, oil-seal. Analogi lainnya, coba anda bayangkan sebuah aquarium. Apa yang akan terjadi jika kaca-kaca ditempelkan tanpa diberi lem kaca/sealant? Lem kaca setelah mengeras, pada kondisi tersebut adalah seal. Bisa disepakati bahwa Seal lebih merujuk pada pengertian suatu fungsi. Apapun bentuk dan materialnya, apabila berfungsi untuk mencegah kebocoran, maka dia disebut sebagai Seal.
O-RING awalnya adalah merujuk pada karet pada karet berbentuk berbentuk bundar yang berfungsi sebagai Seal. Perkembangan teknologi o-ring sebagai alat
pengeblok
cairan
sekunder
(secondary
sealing
device)
menghasilkan berbagai tipe o-ring berdasarkan materialnya. berdasarkan materialnya. Material o-ring, ada dari karet alam, EPDM, Buna, Neoprene, Viton, Chemraz, Kalrez, Isolast hingga tipe Encapsulated O-Ring, dimana o-ring dibalut dengan PTFE. Ada pula yang murni dibuat dari PTFE dan disebut dengan Wedge.
SEALFACE adalah bagian paling penting, paling utama dan paling kritis dari sebuah Mechanical Seal dan merupakan titik PENGEBLOK CAIRAN UTAMA (primary sealing device) Terbuat dari bahan Carbon atau Silicone Carbide atau Tungsten Carbide atau keramik atau Ni-resist, dengan serangkaian teknik pencampuran. Permukaan material yang saling bertemu (contact) dibuat sedemikian
34
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
halusnya hingga tingkat kehalusan / kerataan permukaan mencapai 1 2 lightband. Seringkali Sealface disebut juga dengan contact face. Seal faces berarti ada 2 sealface. Yang satu diam dan melekat pada dinding pompa, dan yang lainnya berputar, melekat pada shaft. Yang berputar biasanya terbuat dari bahan yang lebih lunak/soft. Kombinasinya bisa berupa carbon versus silicone carbide, carbon vs ceramic, carbon vs tungten carbide, silicone carbide vs silicone carbide, silicone carbide vs tungsten carbide. Setelah memahami bagian-bagian yang menyusun Mechanical Seal, maka bisa dilanjutkan bahwa MechanicalSeal adalah suatu sealing device yang merupakan kombinasi menyatu antara sealface yang melekat pada shaft yang berputar dan sealface yang diam dan melekat pada dinding statis casing/housing pompa/tangki/vessel/kipas. pompa/tangki/vessel/kipas. Sealface yang ada pada shaft yang berputar seringkali disebut sebagai Rotary Face/Primary Ring. Sedangkan Sealface yang diam atau dalam kondisi stasioner sering disebut sebagai StationaryFace / Mating Ring / Seat.
Gambar 4.6 Bagian-bagian Mechanical Seal Sumber : http://mechanic-mechanicalengineering.blogspot.com
35
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal adalah Sebuah alat pengeblok cairan/gas pada suatu rotating equipment, yang terdiri atas: a.
Dua buah sealface yang bisa aus, dimana salah satu diam dan satunya lagi berputar, membentuk titik pengeblokan primer (primary sealing).
b.
Satu atau sekelompok o-ring/bellows/PTFE wedge yang merupakan titik pengeblokan sekunder (secondary sealing).
c.
Alat pembeban mekanis untuk membuat sealface saling menekan.
d.
Asesoris metal yang diperlukan untuk melengkapi rangkaian Mechanical Seal.
Cara Kerja Mechanical Seal Titik utama pengeblokan dilakukan oleh dua sealfaces yang permukaannya sangat halus dan rata. Gesekan gerak berputar antara keduanya meminimalkan terjadinya kebocoran. Satu sealface berputar mengikuti putaran shaft, satu lagi diam menancap pada suatu dinding yang disebut dengan Glandplate.Meterial dua sealfaces itu biasanya berbeda. Yang satu biasanya bersifat lunak, biasanyacarbon-graphite, yang lainnya terbuat dari material yang lebih keras seperti siliconecarbide.
Kelebihan menggunakan mechanical seal : Zero
maintenance (lebih mudah melakukan perawatan)
Dapat
digunakan sampai 1-2 tahun (asal fluida yang di alirkan bagus)
Kebocoran kecil
Kekurangan menggunakan mechanical seal :
Harga cukup mahal
Keterbatasan barang
Waktu pemesanan atau delivery time yang cukup lama
36
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
4.3.5
GLAND PACKING
GlandPacking
atau
CompressionPacking
atau
Packing
diciptakan sebagai sealing device (alat pengeblok), namun karena ia harus menetes, maka ia lebih tepat disebut sebagai restrictional device (alat
penghalang).
GlandPacking
lahir
lebih
dahulu
dari
MechanicalSeal. Biasanya dibuat dengan sistem jalinan atau anyaman dengan bentuk penampang kotak. Bahan penyusunnya bisa berupa graphite, Acrilic, PTFE, asbestos dan seterusnya. Sebuah petunjuk / manual guide dari manufacture pompa WS Darley menyarankan 13 tetes per menit. Ini menunjukkan, bahwa penggunaan MechanicalSeal akan jauh lebih menghemat dibandingkan GlandPacking ditinjau dari terbuangnya fluida produk.
Gambar 4.7 Pompa menggunakan Gland Packing Sumber : https://artikel-teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/ : https://artikel-teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/
37
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Sistem seal ini cukup sederhana dengan hanya melibatkan beberapa
komponen
penting.
sebuah packing/gland yang
Kompone
menjadi
titik
nutamanya
adalah
pertemuan
antara
sisi casing pompa dengan poros pompa. Packing ini ditahan oleh sebuah komponen bernama gland follower yang posisinya dapat diatur untuk
memberikan
tekanan
tertentu
terhadap packing.
Besar
tekanan gland follower diatur oleh beberapa buah sekrup (gland bolts). Semakin
kuat
tekanan
yang
diberikan
oleh gland
follower terhadap packing ini maka akan semakin sedikit fluida yang bocor melalui mel alui sela-sela antara poros dengan packing. Akan tetapi jika gesekan antara packing dengan poros terlalu besar, akan lebih cepat mengurangi umur packing karena temperatur kerja nya yang terlalu tinggi. Untuk mengatasinya maka dibutuhkan sistem pendinginan pada packing tersebut, hal ini umumnya didapatkan dengan sedikit membocorkan fluida kerja ke sela-sela Sehingga
keketatan gland
bolts harus
poros dengan packing. tepat
agar
didapatkan
pendinginan yang optimal optimal pada packing.
Sistem Gland Packing Seal Pada Pompa Penggunaan sistem gland packing ini membutuhkan perhatian khusus
dalam
hal
perawatannya.
Dalam
interval
tertentu,
tekanan gland follower terhadap gland perlu diatur sedemikian rupa sehingga kebocoran fluida tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu kecil. Dan dalam interval tertentu pula, komponen gland perlu diganti dengan yang baru.
38
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Gambar 4.8 Sumber : https://artikel-teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/ : https://artikel-teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/
Kelebihan menggunakan gland packing :
Biaya terjangkau
Mudah dalam pemasangan
Barang mudah di dapatkan
Satu box dapat digunakan 4-6 kali
Kekurangan menggunakan gland packing :
Sering terjadi maintenance
Hanya bisa digunakan pada fluida tertentu
Umur pemakaian yang relatif pendek
4.4 Pembahasan
Pada bab ini kami menganalisa tentang pompa dynapro P1012B yang digunakan di Substation Kawengan yang menggunakan pompa mechanical seal plan 11 yang mengalami kerusakan. Dengan spesifikasi sebagi berikut :
39
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
CAPACI CAPACITY TY (m /h)
74
HEAD (m)
210
SPEED (rpm)
2950
Dampak yang ditimbulkan dari kerusakan pompa ini terhentinya injeksi produce water,yang berakibat menumpuknya produce water di dalam tanki air yang mengakibatkan top tank.Produce water tidak bisa langsung di buang ke lingkungan karena akan mencemari lingkungan maupun penduduk sekitar. Solusi untuk menghilangkan produce water ialah dengan melakukan injeksi ke dalam bawah tanah. Bila tidak bisa menginjeksi produce water kedalam tanah dan tanki penuh maka jalan lainnya menghentikan produksi,bila produksi terhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian. Agar tidak mengalami kerugian maka diperlukan service terhadap pompa ini,dalam melakukan service diketahui bahwa kerusakan akibat cooling tersumbat,sehingga mengakibatkan mechanical seal mengalami gesekan sehingga mechanical seal mengalami keausan dan berakibat pada kebocoran
fluida.Untuk
menanggulangi
masalah
tersebut
perlunya
penggantian mechanical seal,akan tetapi dalam melakukan pemesanan mechanical seal terdapat kendala yaitu waktu pemesanan (delivery time) yang cukup lama sekitar 4-6 bulan dan juga memerlukan biaya yang cukup mahal.Sehingga untuk mengefisiensi produksi maka jalan yang diambil adalah dengan memodifikasi pompa,dengan cara mengganti pompa mechanical seal (37)menjadi gland packing.
40
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
41
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Pada bagian yang ditunjuk nomer 37 yaitu basic mechanical seal yang berguna untuk mengeblok fluida akan diganti dengan gland packing sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah ini
Gambar : modifikasi mechanical seal dan gland packing
42
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
Gambar : penempatan gland packing
Gambar : gland packing yang dipakai
43
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktek industri bertujuan untuk mengimplementasikan/ menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dan di terapkan didunia industri. Sehingga mahasiswa dapat mengukur seberapa jauh pengetahuan yang didapatnya. Pada pelaksanaan praktek industri penulis mendapat banyak ilmu yang sebelumnya belum didapat di perkuliahan, seperti halnya mengetahui tentang bagian bagian pompa, mechanical seal dapat diubah menjadi gland packing,serta alur proses pengambilan crude oil. Mahasiswa perlu mengetahui dunia kerja sebagai kelanjutan di bangku perkuliahan. Penulis mengerti melalui praktek industri ini bahwa dalam industri terdapat struktur organisasi hingga pekerjaan yang dilakukan sesuai jabatan kerja. Maka dari itu Praktek Industri ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk pandangan pekerjaannya nantinya
44
Laporan Praktek Kerja Nyata PT. Pertamina Pertamina EP Asset Asset 4 Field Cepu
45