o o o o o o o o o
marse… marse… marse… marse… marse… marse… marse… marse… marse…
PATIENT SAFETY (KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT) Posted: Januari 7, 2011 in Uncategorized
4
Oleh
Rhudy Marseno* Marseno *
1. LATAR BELAKANG PATIENT SAFETY Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis medical errors!. "enurut #nstitute of "edicine $%%%!, medical error dide&nisikan sebagai' (he failure of a planned action to be completed as intended i.e., error of e)ecusion! or the use of a rong plan to achie+e an aim i.e., error of planning!. rtinya kesalahan medis dide&nisikan sebagai' suatu -egagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan yaitu., kesalahan tindakan! atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan yaitu., kesalahan perencanaan!. -esalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa ear "iss atau d+erse /+ent -ejadian (idak 0iharapkan1-(0!.
Near Miss atau Miss atau yaris 2edera 2! merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan commission! atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil omission!, yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan misalnya,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat!, pencegahan suatu obat dengan o+erdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan!, dan peringanan suatu obat dengan o+erdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya!. Adverse Event Event atau atau -ejadian (idak 0iharapkan -(0! merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan commission commission!! atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil omission omission!, !, dan bukan karena 3underlying disease4 atau kondisi pasien. -esalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau obser+asi5 tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak5 tahap pre+enti+e seperti tidak memberikan terapi pro+ilaktik serta monitor
dan follo up yang tidak adekuat5 atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
0alam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya adalah ad+erse e+ent yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian kita semua.
6ada o+ember $%%%, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of Trustees mengidenti&kasikan baha keselamatan dan keamanan pasien patient safety ! merupakan sebuah prioritas strategik. "ereka juga menetapkan capaian7capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety sebagai target utamanya. (ahun 8999, #nstitute of "edicine, merika Serikat dalam 3(O /RR #S H:", Building a Safer Health System4 melaporkan baha dalam pelayanan pasien raat inap di rumah sakit ada sekitar ;7$<= -ejadian (idak 0iharapkan -(01d+erse /+ent!. "enindaklanjuti penemuan ini, tahun 899>, ?HO mencanangkan World Alliance for Patient Safety , program bersama dengan berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. 0i #ndonesia, telah dikeluarkan pula -epmen nomor >%<1"enkes1S-1#@1899A tentang 6edoman udit "edis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien. 6erkembangan ini diikuti oleh 6erhimpunan Rumah Sakit Seluruh #ndonesia6/RS#! yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah sakit. "empertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu menjaab permasalahan yang ada. 2. ENGERT!AN PATIENT SAFETY
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
". TU#UAN PATIENT SAFETY (ujuan 36atient safety4 adalah
$.
(erciptanya budaya keselamatan pasien di RS
8.
"eningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat5
;.
"enurunnya -(0 di RS
>.
(erlaksananya program7program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan -(0.
4. LANGKA$%LANGKA$ ELAK&ANAAN PATIENT SAFETY 6elaksanaan 36atient safety4 meliputi
1. &e'(i)an so)usi *ese)a'atan asien di R& + WHO Collaborating Centre for Patient Safety, 2 May 2007,- yaitu $!
6erhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip look7alike, sound7alike medication
names!
8!
6astikan identi&kasi pasien
;!
-omunikasi secara benar saat serah terima pasien
>!
6astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
A!
-endalikan cairan elektrolit pekat
6astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
!
Hindari salah kateter dan salah sambung slang
C!
Dunakan alat injeksi sekali pakai
%!
(ingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
2. Tu/uh &tandar Kese)a'atan asien +'engacu 0ada Ho!ital Patient Safety Stan"ar"# yang di*e)uar*an o)eh $oint Co%%iion on A&&re"itation of Healt' Organi(ation, !))inois- U&A , tahun 22,-yaitu $.
Hak pasien
Standarnya adalah 6asien E keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana E hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya -(0 -ejadian (idak 0iharapkan!.
riterianya adalah $!
Harus ada dokter penanggung jaab pelayanan
8!
0okter penanggung jaab pelayanan ajib membuat rencana pelayanan
;!
0okter penanggung jaab pelayanan ajib memberikan penjelasan yang jelas dan
benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya -(0
8.
"endidik pasien dan keluarga
Standarnya adalah RS harus mendidik pasien E keluarganya tentang keajiban E tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien.
riterianya adalah! -eselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. -arena itu, di RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien E keluarganya tentang keajiban E tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien.0engan pendidikan tersebut diharapkan pasien E keluarga dapat'
$!
"emberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
8!
"engetahui keajiban dan tanggung jaab
;!
"engajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
>!
"emahami dan menerima konsekuensi pelayanan
A!
"ematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
"emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
!
"emenuhi keajiban &nansial yang disepakati
;.
-eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Standarnya adalah RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
riterianya adalah! $!
koordinasi pelayanan secara menyeluruh
8!
koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
;!
koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
>!
komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
>.
6enggunaan metode7metode peningkatan kinerja untuk melakukan e+aluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
Standarnya adalah RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada, memonitor E menge+aluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif -(0, E melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta -6.
riterianya adalah $!
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan design! yang baik, sesuai
dengan 4(ujuh Fangkah "enuju -eselamatan 6asien Rumah Sakit4.
8!
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
;!
Setiap rumah sakit harus melakukan e+aluasi intensif
>!
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
A.
6eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah
$!
6impinan dorong E jamin implementasi progr -6 melalui penerapan 3 Fangkah
"enuju -6 RS 4.
8!
6impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identi&kasi risiko -6 E program
mengurangi -(0.
;!
6impinan dorong E tumbuhkan komunikasi E koordinasi antar unit E indi+idu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang -6
>!
6impinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, E
meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan -6.
A!
6impinan mengukur E mengkaji efekti&tas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja
RS E -6.
riterianya adalah $!
(erdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
8!
(ersedia program proaktif untuk identi&kasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden,
;!
(ersedia mekanisme kerja untuk menjamin baha semua komponen dari rumah sakit
terintegrasi dan berpartisipasi
>!
(ersedia prosedur 3cepat7tanggap4 terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien
yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
A!
(ersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden,
(ersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
!
(erdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelola pelayanan
C!
(ersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
%!
(ersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif
untuk menge+aluasi efekti+itas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
<.
"endidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya adalah $!
RS memiliki proses pendidikan, pelatihan E orientasi untuk setiap jabatan mencakup
keterkaitan jabatan dengan -6 secara jelas.
8!
RS menyelenggarakan pendidikan E pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan E memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
riterianya adalah $!
memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan
pasien
8!
mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inser+ice training
dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
;!
menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamork! guna
mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
.
-omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Standarnya adalah $!
RS merencanakan E mendesain proses manajemen informasi -6 untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal E eksternal.
8!
(ransmisi data E informasi harus tepat aktu E akurat.
riterianya adalah $!
disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk
memperoleh data dan informasi tentang hal7hal terkait dengan keselamatan pasien.
8!
(ersedia mekanisme identi&kasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere+isi
manajemen informasi yang ada
". Tu/uh )ang*ah 'enu/u *ese)a'atan 0asien R& +(erdasar*an KK%R& No.1%3!!!% 2, se(agai 0anduan (agi sta5 Ru'ah &a*it $.
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan 6asien, 3ciptakan kepemimpinan E budaya
yang terbuka dan adil4
Ba"i #umah sa$it!
-ebijakan' tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluarga
-ebijakan' peran E akuntabilitas indi+idual pada insiden (umbuhkan budaya pelaporan E belajar dari insiden Fakukan asesmen dg menggunakan sur+ei penilaian -6
Ba"i Tim!
nggota mampu berbicara, peduli E berani lapor bila ada insiden
Faporan terbuka E terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan1solusi yg tepat 8.
6impin dan dukung staf anda, 3bangunlah komitmen Efocus yang kuat E jelas tentang
-6 di RS anda4
Ba"i #umah Sa$it!
da anggota 0ireksi yg bertanggung jaab atas -6
0i bagian78 ada orang yg dpt menjadi 36enggerak4 champion! -6
6rioritaskan -6 dlm agenda rapat 0ireksi1"anajemen
"asukkan -6 dlm semua program latihan staf Ba"i Tim! da 3penggerak4 dlm tim utk memimpin Derakan -6
Gelaskan rele+ansi E pentingnya, serta manfaat gerakan -6
(umbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden ;.
#ntegrasikan akti+itas pengelolaan risiko, 3kembangkan sistem E proses pengelolaan
risiko, serta lakukan identi&kasi E asesmen hal yg potensial brmasalah4
Ba"i #umah Sa$it!
Struktur E proses mjmn risiko klinis E non klinis, mencakup -6
-embangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
Dunakan informasi dr sistem pelaporan insiden E asesmen risiko E tingkatkan kepedulian thdp pasien Ba"i Tim!
0iskusi isu -6 dlm forum8, utk umpan balik kpd mjmn terkait
6enilaian risiko pd indi+idu pasien
6roses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, E langkah memperkecil risiko tsb >.
-embangkan sistem pelaporan, 3pastikan staf nda agar dg mudah dpt melaporkan
kejadian1insiden serta RS mengatur pelaporan kpd --67RS4
Ba"i #umah sa$it! Fengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg
hrs dilaporkan ke --6RS 6/RS# Ba"i Tim! 0orong anggota utk melaporkan setiap insiden E insiden yg telah dicegah tetapi
tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting A.
Fibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, 3kembangkan cara7cara komunikasi yg
terbuka
dg pasien4
Ba"i #umah Sa$it
-ebijakan ' komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien E keluarga
6asien E keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden
0ukungan,pelatihan E dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien E kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien Ba"i Tim!
Hargai E dukung keterlibatan pasien E kel. bila tlh terjadi insiden
6rioritaskan pemberitahuan kpd pasien E kel. bila terjadi insiden
Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien E kel.
<.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang -eselamatan pasien, 3dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana E mengapa kejadian itu timbul4
Ba"i #umah Sa$it!
Staf terlatih mengkaji insiden scr tepat, mengidenti&kasi sebab
-ebijakan' kriteria pelaksanaan nalisis kar "asalah (#oot %ause Analysis%A) atau 'ailure Modes Eects Analysis ('MEA) atau metoda analisis lain, mencakup semua insiden E minimum $ ) per tahun utk proses risiko tinggi Ba"i Tim!
0iskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden
#denti&kasi bgn lain yg mungkin terkena dampak E bagi pengalaman tersebut .
2egah cedera melalui implementasi system -eselamatan pasien, 3Dunakan informasi
yg ada ttg kejadian1masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan4
Ba"i #umah Sa$it!
(entukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta analisis
Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf E kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin -6
sesmen risiko utk setiap perubahan
Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh --6RS76/RS#
:mpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden Ba"i Tim!
-embangkan asuhan pasien menjadi lebih baik E lebih aman (elaah perubahan yg dibuat tim E pastikan pelaksanaannya
:mpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan
LANGKA$ LANGKA$ KEG!ATAN ELAK&ANAAN PATIENT SAFETY A6ALA$ a. 6i Ru'ah &a*it
$.
Rumah sakit agar membentuk (im -eselamatan 6asien Rumah Sakit, dengan susunan
organisasi sebagai berikut' -etua' dokter, nggota' dokter, dokter gigi, peraat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
8.
Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden
;.
Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke -omite -eselamatan 6asien Rumah
Sakit --6RS! secara rahasia
>.
Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan
menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
A.
Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil
dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar7standar yang baru dikembangkan.
(. 6i ro7insi8Ka(u0aten8Kota
$.
"elakukan ad+okasi program keselamatan pasien ke rumah sakit7rumah sakit di
ilayahnya
8.
"elakukan ad+okasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran
terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
;.
"elakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
c. 6i usat
$.
"embentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibaah 6erhimpunan Rumah
Sakit Seluruh #ndonesia
8.
"enyusun panduan nasional tentang -eselamatan 6asien Rumah Sakit
;.
"elakukan sosialisasi dan ad+okasi program keselamatan pasien ke 0inas -esehatan
6ropinsi1-abupaten1-ota, 6/RS# 0aerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
>.
"engembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.
Selain itu, menurut Hasting D, 899<, ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan budaya Patient safety ini 1. ut the 5ocus (ac* on sa5ety
Setiap staf yang bekerja di RS pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. (etapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan, patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. /mpat 2/O RS yang terlibat dalam safer patient initiatives di #nggris mengatakan baha tanggung jaab untuk keselamatan pasien tidak
bisa didelegasikan dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam RS. 2. Thin* s'a)) and 'a*e the right thing easy to do
"emberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah7 langkah yang agak kompleks. (etapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah7langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata.
". Encourage o0en re0orting
Belajar dari pengalaman, meskipun itu sesuatu yang salah adalah pengalaman yang berharga. -oordinator patient safety dan manajer RS harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. "encatat tindakan7tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan7tindakan yang menyelamatkan pasien. 0iskusi terbuka mengenai insiden7insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staf. 4. Ma*e data ca0ture a 0riority
0ibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari aktu ke aktu. "isalnya saja data mortalitas. 0engan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun, klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety* . Use syste's%9ide a00roaches
-eselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jaab indi+idual. 6engembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. (etapi jika pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di RS, maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara. :. Bui)d i'0)e'entation *no9)edge
Staf juga membutuhkan moti+asi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem ber&kir, dan implementasi program. 6emimpin sebagai pengarah jalannya program disini memegang peranan kunci. 0i #nggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperaatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.
;. !n7o)7e 0atients in sa5ety e
-eterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. 6erannya saat ini mungkin masih kecil, tetapi akan terus berkembang. 0imasukkannya perakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat pasien!. Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjaab ketiga pertanyaan berikut' apa masalahnyaI pa yang bisa kubantuI pa yang tidak BOF/H
kukerjakanI
=. 6e7e)o0 to0%c)ass 0atient sa5ety )eaders
6rioritisasi keselamatan pasien, pembangunan sistem untuk pengumpulan data7data berkualitas tinggi, mendorong budaya tidak saling menyalahkan, memoti+asi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. 0iperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety . Seringkali RS harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. 0engan kepemimpinan yang baik, masing7masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
. A&EK $UKUM TER$A6A PATIENT SAFETY spek hukum terhadap 3patient safety4 atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut
:: (entang -esehatan E :: (entang Rumah Sakit
1.
Kese)a'atan asien se(agai !su $u*u'
a.
Pasal +, (,) -- No*,.&/001
36elaksanaan 6elayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyaa pasien.4 b.
Pasal ,/n -- No*22&/001
36asien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam peraatan di Rumah Sakit. c.
Pasal +3 -- No*,.&/001
$!
3Setiap orang berhak menuntut D.R terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan1atau
penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam 6elkes yang diterimanya.4
8!
3…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan
nyaa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.4
2.
Tanggung /a9a( $u*u' Ru'ah sa*it
a.
Pasal /14 -- No*22&/001
4"emberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.4
b.
Pasal 2. -- No*22&/001
3Rumah sakit bertanggung jaab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.4
c.
Pasal 2+ (/) -- No*22&/001
3Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyaa manusia.4
".
Bu*an tanggung /a9a( Ru'ah &a*it
Pasal 2+ (5) -- No*22&/001 Tentan" #umah sa$it 3Rumah Sakit (idak bertanggung jaab secara hukum apabila pasien dan1atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. 3
4.
$a* asien
a.
Pasal ,/d -- No*22&/001
3Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional4
b.
Pasal ,/e -- No*22&/001
3Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan e&sien sehingga pasien terhindar dari kerugian &sik dan materi4
c.
Pasal ,/6 -- No*22&/001
3Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan4
d.
Pasal ,/7 -- No*22&/001
3Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan1atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana4
.
Ke(i/a*an yang 'endu*ung *ese)a'atan 0asien
Pasal 2, -- No*22&/001 $!
RS ajib menerapkan standar keselamatan pasien
8!
Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa,
dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.
;!
RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi
keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri
>!
6elaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk
mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.
6emerintah bertanggung jaab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. -eselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. System tersebut meliputi'
a.
ssessment risiko
b.
#denti&kasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c.
6elaporan dan analisis insiden
d.
-emampuan belajar dari insiden
e.
(indak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
:. MANA#EMEN PATIENT SAFETY 6elaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system 6encacatan dan 6elaporan serta "onitoring san /+aluasi
;. &!&TEM EN>A>ATAN 6AN ELA?RAN A6A PATIENT SAFETY a. 6i Ru'ah &a*it
$.
Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan
pasien -ejadian yaris 2edera, -ejadian (idak 0iharapkan dan -ejadian Sentinel! pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
8.
Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien -ejadian yaris 2edera, -ejadian (idak 0iharapkan dan -ejadian Sentinel! kepada (im -eselamatan 6asien Rumah Sakit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
;.
(im -eselamatan 6asien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah semua
kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja
>.
Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka (im -eselamatan 6asien Rumah Sakit
merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada 6impinan rumah sakit.
A.
6impinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke -omite
-eselamatan 6asien Rumah Sakit --6RS! setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.
(. 6i ro0insi
0inas -esehatan 6ropinsi dan 6/RS# 0aerah menerima produk7produk dari -omite -eselamatan Rumah Sakit
c. 6i usat
$.
-omite -eselamatan 6asien Rumah Sakit --6RS! merekapitulasi laporan dari rumah
sakit untuk menjaga kerahasiaannya
8.
-omite -eselamatan 6asien Rumah Sakit --6RS! melakukan analisis yang telah
dilakukan oleh rumah sakit
;.
-omite -eselamatan 6asien Rumah Sakit --6RS! melakukan analisis laporan insiden
bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah sakit
>.
-omite -eselamatan 6asien Rumah Sakit --6RS! melakukan sosialisasi hasil analisis
dan solusi masalah ke 0inas -esehatan 6ropinsi dan 6/RS# 0aerah, rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.
=. M?N!T?R!NG 6AN E3ALUA&!
a. 6i Ru'ah sa*it
6impinan Rumah sakit melakukan monitoring dan e+aluasi pada unit7unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja
(. 6i 0ro0insi
0inas -esehatan 6ropinsi dan 6/RS# 0aerah melakukan monitoring dan e+aluasi pelaksanaan 6rogram -eselamatan 6asien Rumah Sakit di ilayah kerjanya
c. 6i usat
$.
-omite -eselamatan 6asien Rumah Sakit melakukan monitoring dan e+aluasi
pelaksanaan -eselamatan 6asien Rumah Sakit di rumah sakit7rumah sakit
8.
"onitoring dan e+aluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.
RE@EREN&!
$.
-omalaati, @eronica. 89$9! %ommunityPatient Safety 0alam 6erspektif Hukum
-esehatan. 8.
Festari, (risasi. -nteks "ikro dalam #mplementasi Patient Safety ' 0elapan Fangkah
:ntuk "engembangkan Budaya Patient Safety . Buletin #HJ @ol ##1omor.9>1899< Hal.$7; ;.
6abuti, umas. 89$$! (ujuh Fangkah "enuju -eselamatan 6asien -6! Rumah Sakit.
6roceedings of e)pert lecture of medical student of Block 8$ st of ndalas :ni+ersity, #ndonesia
>.
6anduang asional -eselamatan 6asien Rumah Sakit Patient Safety !. 899A
A.
(im keselamatan 6asien RS RS:0 6anembahan Senopati. Patient Safety .
<.
Kahya, dib . 899
2on+ention @# of (he Hospital Juality Hotel 6ermata Bidakara, Bandung $>7$A o+ember 899<. .
Kahya, dib . 899! Lraud E Patient Safety . 6roceedings of
6"G-# meetin" 3-ecurangan Lraud! dalam Gaminan1suransi -esehatan4 Hotel Bumi -arsa, Gakarta $; 0ecember 899. #klan
Berbagi
Ter*ait
B(: H#0:6 0SR 0 FG:( 7 R/S:S#(S# -R0#O 6:F"OF R-6!1 2R0#O 6:F"ORK R/S2:2#((#O 26R! -/F# 0#06( SF:R 6/2/R 60 - 0 0/?S DF:-O"
Komentar 1.
u/ang hidayatu))oh berkata' Ganuari 8, 89$8 pukul $$'9< am minta penjelasan sasarann keselamatan pasien menurut G2#,,makasih
Ba)as
2.
Nursa)i' &a)i' berkata' "aret 8, 89$8 pukul ';> pm saya bekerja di lingkungan rumah sakit milik pemda dki di bagian sterilisasi , yang saya tanyakan keselamatan seperti apa yang harus kita jaga dalam meghadapi dekotanminasi infeksius dan toksitis yang tidak di harapkan. terima7kasih Ba)as
3.
9i9it berkata' "ei >, 89$8 pukul $$'>$ pm O- 0/H, (J. RS M sedang membentuk komisi untuk p) safety Ba)as
4.
Mandee0 &ingh berkata' September 8$, 89$8 pukul '>< pm Seorang laki7laki berusia % tahun ketempat praktek dokter untuk meminta surat keterangan sakit atas penyakit yang dideritanya tiga hari yang lalu. 6enyakitnya yaitu batuk dan pilek. Saat diperiksa, pasien sudah sembuh dan tidak ditemukan gejala batuk dan pilek lagi. Surat ini diperlukan untuk ikut ujian sekolah. Saat menderita sakit, pasien tidak berobat ke dokter. pa yang dilakukan dokter I Hai, nama saya "andeep dari L- :ni+ersitas SriiGaya #ngin tanya baha soalan yng saya diberi adakah kaitannya sama 6atient SafetyI Ba)as
Tinggalan !alasan
O-F:S# R(/R# S/(RF#S R/(# 2RO! 0 O-F:S# @/ S/(RF R/(# 2R@O ! SKO- Blog di ?ord6ress.com.
#kuti