KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS AMPELGADING
A. PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan
yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
bermutu dan peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat dan
karyawan yang bekerja di Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti di
seluruh jajaran yang ada di Puskesmas Ampelgading. Mulai dari Kepala
Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan
keselamatan pasien di unit kerja.
B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk
puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di
puskesmas yaitu keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja
atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di puskesmas
yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green Productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan puskesmas. Kelima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan.
Keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua Puskesmas
yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Puskesmas. Oleh sebab itu,
Puskesmas harus meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasiennya. Standar
keselamatam pasien meliputi hak pasien, mendidik pasien dan keluarga,
keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan, penggunaan metode
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien, peran kepemimpinan dalam meningkakan keselamatan
pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan komunikasi.
Pelaksanaan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien wajib
mengupayakan penemuan sasaran keselamatan pasien yang meliputi ketepatan
identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan dan pengurangan resiko pasien jatuh.
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien
sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu
yaitu Primum, non nocere (first,do no harm). Semakin berkembangnya ilmu dan
teknologi, pelayanan kesehatan menjadi semakin kompleks dan berpotensi
terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan-KTD (Adversed event) apabila tidak
dilakukan dengan hati-hati.
Data tentang KTD di Indonesia menunjukkan bahwa Kejadian Nyaris Cedera
(KNC / Near Miss) masih langka, namun terjadi peningkatan tuduhan "mal
praktek" yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamatan pasien Puskesmas perlu dilakukan. Karena
itu diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien
tersebut. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Puskesmas yang terutama
berisi Standar Keselamatan Pasien Puskesmas dan Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Puskesmas diharapkan dapat membantu Puskesmas dalam
melaksanakan kegiatannya. Buku Panduan ini akan dilengkapi dengan Instrumen
Penilaian yang akan dimasukkan di dalam program akreditasi Puskesmas.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan Puskesmas melalui suatu sistem dimana
Puskesmas membuat pasien menjadi lebih aman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tujuh standar keselamatan pasien.
b. Untuk mengetahui sasaran keselamatan pasien.
c. Untuk mengetahui langkah – langkah menuju keselamatan pasien.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Tujuh Standar Keselamatan Pasien
"No "Uraian Tujuh Standar"Kriteria "
"1 "Hak pasien "Harus ada dokter penanggung jawab "
" " "pelayanan. "
" " "Dokter penanggung jawab pelayanan "
" " "wajib membuat rencana pelayanan. "
" " "Dokter penanggung jawab pelayanan "
" " "wajib memberikan penjelasan secara "
" " "jelas dan benar kepada pasien dan "
" " "keluarganya tentang rencana dan "
" " "hasil pelayanan, pengobatan atau "
" " "prosedur untuk pasien termasuk "
" " "kemungkinan terjadinya insiden. "
"2 "Mendidik pasien dan "Memberikan informasi yang benar, "
" "keluarga "jelas, lengkap dan jujur. "
" " "Mengetahui kewajiban dan tanggung "
" " "jawab pasien dan keluarga. "
" " "Mengajukan pertanyaan-pertanyaan "
" " "untuk hal yang tidak dimengerti. "
" " "Memahami dan menerima konsekuensi "
" " "pelayanan. "
" " "Mematuhi instruksi dan menghormati "
" " "peraturan Puskesmas. "
" " "Memperlihatkan sikap menghormati dan"
" " "tenggang rasa. "
" " "Memenuhi kewajiban finansial yang "
" " "disepakati. "
"3 "Keselamatan pasien "Terdapat koordinasi pelayanan secara"
" "dalam kesinambungan "menyeluruh mulai dari saat pasien "
" "pelayanan "masuk, pemeriksaan, diagnosis, "
" " "perencanaan pelayanan, tindakan "
" " "pengobatan, rujukan dan saat pasien "
" " "keluar dari Puskesmas. "
" " "Terdapat koordinasi pelayanan yang "
" " "disesuaikan dengan kebutuhan pasien "
" " "dan kelayakan sumber daya secara "
" " "berkesinambungan sehingga pada "
" " "seluruh tahap pelayanan transisi "
" " "antar unit pelayanan dapat berjalan "
" " "baik dan lancar. "
" " "Terdapat koordinasi pelayanan yang "
" " "mencakup peningkatan komunikasi "
" " "untuk memfasilitasi dukungan "
" " "keluarga, pelayanan keperawatan, "
" " "pelayanan sosial, konsultasi dan "
" " "rujukan, pelayanan kesehatan primer "
" " "dan tindak lanjut lainnya. "
" " "Terdapat komunikasi dan transfer "
" " "informasi antar profesi kesehatan "
" " "sehingga dapat tercapainya proses "
" " "koordinasi tanpa hambatan, aman dan "
" " "efektif. "
"4 "Penggunaan "Setiap Puskesmas harus melakukan "
" "metode-metode "proses perancangan (desain) yang "
" "peningkatan kinerja "baik, mengacu pada visi, misi, dan "
" "untuk melakukan "tujuan Puskesmas, kebutuhan pasien, "
" "evaluasi dan program"petugas pelayanan kesehatan, kaidah "
" "peningkatan "klinis terkini, praktik bisnis yang "
" "keselamatan "sehat, dan faktor-faktor lain yang "
" "Pasien. "berpotensi risiko bagi pasien sesuai"
" " "dengan "Tujuh Langkah Menuju "
" " "Keselamatan Pasien Puskesmas". "
" " "Setiap Puskesmas harus melakukan "
" " "pengumpulan data kinerja yang antara"
" " "lain terkait dengan: pelaporan "
" " "insiden, akreditasi, manajemen "
" " "risiko, utilisasi, mutu pelayanan, "
" " "keuangan. "
" " "Setiap Puskesmas harus melakukan "
" " "evaluasi intensif terkait dengan "
" " "semua insiden, dan secara proaktif "
" " "melakukan evaluasi satu proses kasus"
" " "risiko tinggi. "
" " "Setiap Puskesmas harus menggunakan "
" " "semua data dan informasi hasil "
" " "analisis untuk menentukan perubahan "
" " "sistem yang diperlukan, agar kinerja"
" " "dan keselamatan pasien terjamin. "
"5 "Peran kepemimpinan "Terdapat tim antar disiplin untuk "
" "dalam meningkatkan "mengelola program keselamatan "
" "keselamatan pasien "pasien. "
" " "Tersedia program proaktif untuk "
" " "identifikasi risiko keselamatan dan "
" " "program meminimalkan insiden. "
" " "Tersedia mekanisme kerja untuk "
" " "menjamin bahwa semua komponendari "
" " "Puskesmas terintegrasi dan "
" " "berpartisipasi dalam program "
" " "keselamatan pasien. "
" " "Tersedia prosedur "cepat-tanggap" "
" " "terhadap insiden, termasuk asuhan "
" " "kepada pasien yang terkena musibah, "
" " "membatasi risiko pada orang lain dan"
" " "penyampaian informasi yang benar dan"
" " "jelas untuk keperluan analisis. "
" " "Tersedia mekanisme pelaporan "
" " "internal dan eksternal berkaitan "
" " "dengan insiden termasuk penyediaan "
" " "informasi yang benar dan jelas "
" " "tentang Analisis Akar Masalah "
" " ""Kejadian Nyaris Cedera" (Near miss)"
" " "dan "Kejadian Sentinel' pada saat "
" " "program keselamatan pasien mulai "
" " "dilaksanakan. "
" " "Tersedia mekanisme untuk menangani "
" " "berbagai jenis insiden, misalnya "
" " "menangani "Kejadian Sentinel" "
" " "(Sentinel Event) atau kegiatan "
" " "proaktif untuk memperkecil risiko, "
" " "termasuk mekanisme untuk mendukung "
" " "staf dalam kaitan dengan "Kejadian "
" " "Sentinel". "
" " "Terdapat kolaborasi dan komunikasi "
" " "terbuka secara sukarela antar unit "
" " "dan antar pengelola pelayanan di "
" " "dalam Puskesmas dengan pendekatan "
" " "antar disiplin. "
" " "Tersedia sumber daya dan sistem "
" " "informasi yang dibutuhkan dalam "
" " "kegiatan perbaikan kinerja Puskesmas"
" " "dan perbaikan keselamatan pasien, "
" " "termasuk evaluasi berkala terhadap "
" " "kecukupan sumber daya tersebut. "
" " "Tersedia sasaran terukur, dan "
" " "pengumpulan informasi menggunakan "
" " "kriteria objektif untuk mengevaluasi"
" " "efektivitas perbaikan kinerja "
" " "Puskesmas dan keselamatan pasien, "
" " "termasuk rencana tindak lanjut dan "
" " "implementasinya. "
"6 "Mendidik staf "Setiap Puskesmas harus memiliki "
" "tentang keselamatan "program pendidikan, pelatihan dan "
" "pasien "orientasi bagi staf baru yang memuat"
" " "topik keselamatan pasien sesuai "
" " "dengan tugasnya masing-masing. "
" " "Setiap Puskesmas harus "
" " "mengintegrasikan topik keselamatan "
" " "pasien dalam setiap kegiatan "
" " "in-service training dan memberi "
" " "pedoman yang jelas tentang pelaporan"
" " "insiden. "
" " "Setiap Puskesmas harus "
" " "menyelenggarakan pelatihan tentang "
" " "kerjasama kelompok (team work) guna "
" " "mendukung pendekatan interdisipliner"
" " "dan kolaboratif dalam rangka "
" " "melayani pasien. "
"7 "Komunikasi merupakan"Perlu disediakan anggaran untuk "
" "kunci bagi staf "merencanakan dan mendesain proses "
" "untuk mencapai "manajemen untuk memperoleh data dan "
" "keselamatan pasien "informasi tentang hal - hal terkait "
" " "dengan keselamatan pasien. "
" " "Tersedia mekanisme identifikasi "
" " "masalah dan kendala komunikasi untuk"
" " "memperbaiki manajemen informasi yang"
" " "ada. "
2. Sasaran Keselamatan Pasien
"No "Uraian Sasaran "Elemen Penilaian "
"1 "Ketepatan "Pasien diidentifikasi menggunakan dua "
" "identifikasi "identitas pasien, tidak boleh "
" "pasien "menggunakan nomor kamar atau lokasi "
" " "pasien. "
" " "Pasien diidentifikasi sebelum pemberian"
" " "obat, darah, atau produk darah. "
" " "Pasien diidentifikasi sebelum mengambil"
" " "darah dan spesimen lain untuk "
" " "pemeriksaan klinis. "
" " "Pasien diidentifikasi sebelum pemberian"
" " "pengobatan dan tindakan / prosedur. "
" " "Melakukan analisis kinerja pelayanan "
" " "klinis. "
" " "Mengarahkan pelaksanaan identifikasi "
" " "yang "
" " "konsisten pada semua situasi dan "
" " "lokasi. "
"2 "Meningkatkan "Perintah lengkap secara lisan dan yang "
" "komunikasi yang "melalui telepon atau hasil pemeriksaan "
" "efektif "dituliskan secara lengkap oleh penerima"
" " "perintah. "
" " "Perintah lengkap lisan dan telpon atau "
" " "hasil pemeriksaan dibacakan kembali "
" " "secara lengkap oleh penerima perintah. "
" " "Perintah atau hasil pemeriksaan "
" " "dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau"
" " "yang menyampaikan hasil pemeriksaan. "
" " "Kebijakan dan prosedur mengarahkan "
" " "pelaksanaan verifikasi keakuratan "
" " "komunikasi lisan atau melalui telepon "
" " "secara konsisten. "
"3 "Meningkatkan "Mengidentifikasi, menetapkan lokasi, "
" "keamanan obat "pemberian label, dan penyimpanan obat. "
" "yang perlu " "
" "diwaspadai " "
" " "Mengimplementasikan kebijakan dan "
" " "prosedur. "
" " "Mencegah pemberian obat yang kurang "
" " "hati -hati. "
" " "Obat yang disimpan pada unit pelayanan "
" " "pasien harus diberi label yang jelas "
" " "dan disimpan pada area yang dibatasi "
" " "ketat "
" " "(restricted). "
"4 "Memastikan tepat "Menggunakan tanda yang jelas dan "
" "lokasi, tepat "dimengerti untuk identifikasi lokasi "
" "prosedur, tepat "pasien dan melibatkan pasien di dalam "
" "pasien "proses penandaan. "
" " "Menggunakan suatu checklist atau proses"
" " "lain untuk memverifikasi saat pre "
" " "tindakan tepat lokasi, tepat prosedur, "
" " "dan tepat pasien dan semua dokumen "
" " "serta peralatan yang diperlukan "
" " "tersedia, tepat, dan fungsional. "
" " "Menerapkan dan mencatat prosedur "
" " ""sebelum insisi/time-out" tepat sebelum"
" " "dimulainya suatu prosedur / tindakan "
" " "pembedahan. "
" " "Memastikan tepat lokasi, tepat "
" " "prosedur, dan tepat pasien, termasuk "
" " "prosedur medis dan dental. "
"5 "Mengurangi resiko"Mengadaptasi pedoman hand hygiene "
" "infeksi terkait "terbaru yang diterbitkan dan sudah "
" "pelayanan "diterima secara umum (al.dari WHO "
" "kesehatan "Patient Safety). "
" " "Menerapkan program hand hygiene yang "
" " "efektif. "
" " "Mengembangkan prosedur untuk mengurangi"
" " "resiko dari infeksi. "
"6 "Mengurangi resiko"Menerapkan proses asesmen awal atas "
" "pasien jatuh "pasien terhadap risiko jatuh dan "
" " "melakukan asesmen ulang pasien bila "
" " "diindikasikan terjadi perubahan kondisi"
" " "atau pengobatan. "
" " "Mengurangi risiko jatuh bagi mereka "
" " "yang pada hasil asesmen dianggap "
" " "berisiko jatuh. "
" " "Memonitoring hasil langkah-langkah "
" " "mengurangi resiko pasien jatuh. "
" " "Mengarahkan pengurangan berkelanjutan "
" " "risiko pasien cedera akibat jatuh di "
" " "rumah "
" " "sakit. "
3. Langkah – langkah Menuju Keselamatan Pasien
"No "Uraian Langkah – "Rincian Kegiatan "
" "langkah " "
"1 "Membangun kesadaran "Bagi Puskesmas: "
" "akan nilai "Memastikan Puskesmas memiliki "
" "keselamatan pasien "kebijakan yang menjabarkan peran dan"
" " "akuntabilitas individual bilamana "
" " "ada insiden. "
" " "Menumbuhkan budaya pelaporan dan "
" " "belajar dari insiden yang terjadi di"
" " "Puskesmas. "
" " "Melakukan asesmen dengan menggunakan"
" " "survei penilaian keselamatan pasien."
" " "Bagi Unit: "
" " "Mengidentifikasi unit atau bagian "
" " "lain yang mungkin terkena dampak di "
" " "masa depan dan bagilah pengalaman "
" " "tersebut secara lebih luas. "
" " "Mendemonstrasikan kepada staf "
" " "tentang ukuran-ukuran yang dipakai "
" " "di Puskesmas untuk memastikan semua "
" " "laporan dibuat secara terbuka dan "
" " "terjadi proses pembelajaran serta "
" " "pelaksanaan tindakan / solusi yang "
" " "tepat. "
"2 "Memimpin dan "Untuk Puskesmas: "
" "mendukung staf "Memastikan ada tim PMKP yang "
" " "bertanggung jawab atas Keselamatan "
" " "Pasien. "
" " "Mengidentifikasi di tiap bagian "
" " "Puskesmas, orang-orang yang dapat "
" " "diandalkan untuk menjadi "penggerak""
" " "dalam gerakan Keselamatan Pasien "
" " "Memprioritaskan Keselamatan Pasien "
" " "dalam agenda rapat tim PMKP maupun "
" " "rapat - rapat manajemen Puskesmas "
" " "Memasukkan Keselamatan Pasien dalam "
" " "semua program latihan staf Puskesmas"
" " "anda dan pastikan pelatihan ini "
" " "diikuti dan diukur efektivitasnya. "
" " "Untuk Unit: "
" " "Menominasikan "penggerak" dalam "
" " "unit untuk memimpin Gerakan "
" " "Keselamatan Pasien "
" " "Menjelaskan kepada staf tentang "
" " "relevansi dan pentingnya serta "
" " "manfaat dengan menjalankan gerakan "
" " "Keselamatan Pasien. "
" " "Menumbuhkan sikap ksatria yang "
" " "menghargai pelaporan insiden. "
"3 "Mengintegrasikan "Untuk Puskesmas: "
" "aktivitas "Menominasikan "penggerak" dalam tim "
" "pengelolaan risiko "PMKP untuk memimpin Gerakan "
" " "Keselamatan Pasien. "
" " "Mengembangkan indikator - indikator "
" " "kinerja bagi sistem pengelolaan "
" " "risiko yang dapat dimonitor oleh "
" " "Kepala Puskesmas. "
" " "Menggunakan informasi yang benar dan"
" " "jelas yang diperoleh dari sistem "
" " "pelaporan insiden dan asesmen risiko"
" " "untuk dapat secara proaktif "
" " "meningkatkan kepedulian terhadap "
" " "pasien. "
" " "Untuk Unit: "
" " "Membentuk forum - forum dalam "
" " "Puskesmas untuk mendiskusikan "
" " "isu-isu Keselamatan Pasien guna "
" " "memberikan umpan balik kepada "
" " "manajemen yang terkait. "
" " "Memastikan ada penilaian risiko pada"
" " "individu pasien dalam proses asesmen"
" " "risiko Puskesmas. "
" " "Melakukan proses asesmen risiko "
" " "secara teratur, untuk menentukan "
" " "akseptabilitas setiap risiko, dan "
" " "mengambil langkah - langkah yang "
" " "tepat untuk memperkecil risiko "
" " "tersebut. "
" " "Memastikan penilaian risiko tersebut"
" " "disampaikan sebagai masukan ke "
" " "proses asesmen dan pencatatan risiko"
" " "Puskesmas. "
"4 "Mengembangkan Sistem"Untuk Puskesmas: "
" "Pelaporan "Melengkapi rencana implementasi "
" " "sistem pelaporan insiden ke dalam "
" " "maupun ke luar, yang harus "
" " "dilaporkan ke tim PMKP. "
" " "Untuk Unit: "
" " "Memberikan semangat kepada staf "
" " "untuk secara aktif melaporkan setiap"
" " "insiden yang terjadi dan insiden "
" " "yang telah dicegah tetapi tetap "
" " "terjadi juga, karena mengandung "
" " "bahan pelajaran yang penting. "
"5 "Melibatkan dan "Untuk Puskesmas: "
" "Berkomunikasi Dengan"Memastikan Puskesmas memiliki "
" "Pasien "kebijakan yang secara jelas "
" " "menjabarkan cara - cara komunikasi "
" " "terbuka selama proses asuhan tentang"
" " "insiden dengan para pasien dan "
" " "keluarganya. "
" " "Memastikan pasien dan keluarga "
" " "mereka mendapat informasi yang benar"
" " "dan jelas bilamana terjadi insiden. "
" " "Memberikan dukungan, pelatihan dan "
" " "dorongan semangat kepada staf agar "
" " "selalu terbuka kepada pasien dan "
" " "keluarganya. "
" " " "
" " " "
" " "Untuk Unit: "
" " "Memastikan tim PMKP menghargai dan "
" " "mendukung keterlibatan pasien dan "
" " "keluarganya bila telah terjadi "
" " "insiden. "
" " "Memprioritaskan pemberitahuan kepada"
" " "pasien dan keluarga bilamana terjadi"
" " "insiden, dan segera berikan kepada "
" " "mereka informasi yang jelas dan "
" " "benar secara tepat. "
" " "Memastikan segera setelah kejadian, "
" " "tim PMKP menunjukkan empati kepada "
" " "pasien dan keluarganya. "
" " " "
" " " "
"6 "Belajar dan Berbagi "Untuk Puskesmas: "
" "Pengalaman tentang "Memastikan staf yang terkait telah "
" "Keselamatan Pasien "terlatih untuk melakukan kajian "
" " "insiden secara tepat, yang dapat "
" " "digunakan untuk mengidentifikasi "
" " "penyebab. "
" " "Mengembangkan kebijakan yang "
" " "menjabarkan dengan jelas kriteria "
" " "pelaksanaan Analisis Akar Masalah "
" " "(root cause analysis / RCA) yang "
" " "mencakup insiden yang terjadi dan "
" " "minimum satu kali per tahun "
" " "melakukan Failure Modes and Effects "
" " "Analysis (FMEA) untuk proses risiko "
" " "tinggi. "
" " " "
" " "Untuk Unit: "
" " "Mendiskusikan dengan tim PMKP "
" " "tentang pengalaman dari hasil "
" " "analisis insiden. "
" " "Mengidentifikasi unit atau bagian "
" " "lain yang mungkin terkena dampak di "
" " "masa depan dan berbagi pengalaman "
" " "tersebut secara lebih luas. "
" " " "
"7 "Mencegah Cedera "Untuk Puskesmas: "
" "Melalui Implementasi"Menggunakan informasi yang benar dan"
" "Sistem Keselamatan "jelas yang diperoleh dari sistem "
" "Pasien "pelaporan, asesmen risiko, kajian "
" " "insiden, dan audit serta analisis, "
" " "untuk menentukan solusi setempat. "
" " "Solusi tersebut dapat mencakup "
" " "penjabaran ulang system (struktur "
" " "dan proses), penyesuaian pelatihan "
" " "staf dan/atau kegiatan klinis, "
" " "termasuk penggunaan instrumen yang "
" " "menjamin keselamatan pasien. "
" " "Melakukan asesmen risiko untuk "
" " "setiap perubahan yang direncanakan. "
" " "Mensosialisasikan solusi yang "
" " "dikembangkan oleh tim PMKP. "
" " "Memberi umpan balik kepada staf "
" " "tentang setiap tindakan yang diambil"
" " "atas insiden yang dilaporkan. "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " "Untuk Unit: "
" " "Melibatkan unit dalam mengembangkan "
" " "berbagai cara untuk membuat asuhan "
" " "pasien menjadi lebih baik dan lebih "
" " "aman. "
" " "Melakukan telaah kembali perubahan -"
" " "perubahan yang dibuat unit dan "
" " "memastikan pelaksanaannya. "
" " "Memastikan unit menerima umpan balik"
" " "atas setiap tindak lanjut tentang "
" " "insiden yang dilaporkan. "
" " " "
" " " "
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Memenuhi standar, sasaran, dan langkah – langkah menuju keselamatan
pasien Puskesmas yang tertuang dalam instrumen akreditasi Puskesmas.
b. Membentuk tim PMKP Puskesmas.
F. SASARAN
Seluruh Pelanggan Puskesmas Ampelgading
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
"No "Kegiatan "2016 "
" " "Bulan "
" "1 "2 "3 "4 "5 "6 "7 "8 "9 "10 "11 "12 " "1 "Melakukan sosialisasi
tentang keselamatan pasien "V " " "V " " "V " " "V " " " "2 "Pengumpulan
data kinerja tiap unit "V "V "V "V "V "V "V "V "V "V "V "V " "3 "Evaluasi "
" "V " " "V " " "V " " "V " "
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap bulan tim PMKP melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
keselamatan pasien di unit kerja.
2. Setiap 3 bulan tim PMKP melakukan evaluasi untuk melihat pencapaian
program dan rencana program dilaksanakan setiap akhir tahun.
3. Setiap 3 bulan tim PMKP membuat laporan pelaksanaan kegiatan
keselamatan untuk Kepala Puskesmas.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencataan, evaluasi dan pelaporan kegiatan ini merupakan laporan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan. Pencatatan dilakukan setiap menemukan
kasus. Pelaporan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.