BUDIDAYA LELE RWS ( Red Water System ) Program Urban Farming di Kab. Gresik tidak hanya berlingkup diruang penanaman tanaman dilahan sempit pada masyarakat perkotaan, namun juga bagaimana cara mengoptimalkan lahan lahan terbat terbatas as diling dilingkun kungan gan sekitar sekitar kita kita untuk untuk bisa mengha menghasil silkan kan nilai nilai ekonom ekonomis, is, salah salah satunya adalah pembudidayaan lele sangkuriang yang dilakukan di Desa Sidorukun Kab. Gresik dengan menggunakan RS ! red "ater system # salah satu cara baru dalam kegiatan budida budidaya ya ikan ikan lele lele di $ndones $ndonesia ia dengan dengan meman% meman%aat aatkan kan bakteri bakteri &actob &actobaci acillu llus s dan bakter bakterii Sakaromises dalam proses pembesaran benih ikan lele tanpa ganti air kolam hingga panen dengan cara %ermentasi. 'da bebarapa tahap pengolahan air untuk budidaya ikan lele ini, yaitu dengan menggunakan (S ! natural "ater "ater system # adalah suatu sistem sistem yang mencakup mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai sistem pemahaman bah"a pihara lele sampai akhir akan mele"ati beberapa perubahan "arna air mulai GS ! green "ater system # berubah menjadi )S ! bro"n "ater system * bio%loc # dan akan menjadi RS ! red "ater system * muba # ketika terjadi perubahan "arna berarti terjadi perubahan mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani diberi pemahaman tentang karakteristik "arna+ air ini agar setiap melalui "arna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan, "arna bukan kita yg membuat tapi secara alami ! natural # untuk petani dg kodisi air melimpah sebaiknya menggunakan GS ! green "ater system #, yg jarang air*sulit kita suruh main menggunakan RS ! red "ater system #, di "arna "arna itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan %cr bisa sampai -,, jika petani sudah agak trampil kita sarankan untuk ke tingkatan sampai RS ! red "ater system #, karena sistem ini ikan paling nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen. /ika selama ini para pembudidaya pembudidaya lele sangat kha"atir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. (amun dalam Red ater System ini kotoran0kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bagi bakteri bakteri &actoba &actobacil cillus lus dan bakter bakterii Sakarom Sakaromises ises yang yang akan akan diserap diserap sebaga sebagaii pakan pakan utamanya. 'gar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka maka pentin penting g untuk untuk menempa menempatka tkan n 'rang 'rang diping dipinggir0 gir0pin pinggi ggirr dindin dinding g kolam kolam bagian bagian dasar dasar sebanyak Kg*m1 yang ber%ungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri &actobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele. Kolam Red ater System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 1-ekor*m1 ekor*m1 !tanpa aerasi aerasi## dan 2-- ekor*m1 ekor*m1 !dengan !dengan bantuan bantuan aerasi aerasi## tanpa tanpa perlu perlu ganti ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi 'nda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot0menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam. Proses Pembuatan Red ater System untuk Kolam &ele Sangkuriang .)ahan0)ahan 3 . 'ir 'ir )ers )ersih ih 4 5 lit liter er.. 6. 7akult akult 4 8 boto botol. l. 1. Ragi Ragi 9ape 4 6 butir butir 8. :olasses :olasses !9etes !9etes 9ebu 9ebu * Gula /a"a /a"a * Gula :erah# :erah# 4 liter. liter. 2. 'ir Kelapa Kelapa :urni :urni !dari butir butir buah kelapa kelapa yang yang sudah sudah tua# ;. Deda Dedak k
Simpan campuran tersebut kedalam jerigen beserta bahan0bahan selama ;0 hari agar terjadi proses %ermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah "arna menjadi coklat dan berbau alkohol. 1. =ara 'plikasi )ahan Pada Kolam $kan &ele Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logam berat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi 7akult, :olasses, Ragi, Dedak halus dan 'ir Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak 3 setiap m1 !meter kubik# kolam, di teteskan -- ml bahan %ermentasi tersebut atau setara dengan *6 gelas '>ua. Sisa bahan %ermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari0hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan %ermentasi itu setiap hari dengan jarak "aktu 68 jam hingga sampai saat panen. &etakkan 'rang dipinggir0pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak Kg*m1 yang ber%ungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri &actobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele. 'kibat penetesan bahan %ermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan0lahan menjadi ber"arna :erah, 'nda jangan panik dengan air menjadi ber"arna :erah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makanan bakteri &actobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh 'rang yang anda letakkan di dasar kolam.
Disarankan untuk memasang 6 titik selang aerasi udara, tujuan pemberian aerasi ini adalah untuk mengaduk bakteri &actobacillus dan bakteri Sakaromises yang berada di dasar kolam agar dapat terus berada merata di semua area kolam. 8. Pemberian Pakan $kan &ele Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dicampur dulu dengan larutan probiotik yang kita buat tersebut dan di angin0anginkan sebelum ditebar ke kolam. Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.
2
Management Pakan Yang Baik Pemberian pakan dapat anda sesuaikan dari berat total yang dimulai dari a"al bibit ikan yang anda budidayakan. Dosis 2? 0 ,2? dari berat total 0 Umur 1 0 2 hari 2? sehari 8@ 0 umur 20 62 hari 8? sehari 1@ 0 umur 62 0 12 hari 1? sehari 1@ 0 umur 12 0 82 hari 1? sehari 6@ 0 umur 820;- hari 6,2? sehari 6@ 0 umur ;- 0 panen ,2? sehari 6@
Budidaya Lele padat tebar menggunakan sistem Bioflock .Seperti halnya manusia semakin berkembangnya zaman dan gaya hidup. Semakin berkembang juga penyakit yang diderita masyarakat. Setelah ditelusuri ternyata semua itu berasal dari makanan. Begitu pula ikan lele, asal mula penyakit yaitu berasal dari bakteri, virus, dan mikro lain yang berkembang akibat lingkungan tempat hidupnya mendukung berkembangnya patogen penyakit. Hal tersebut terjadi karena sisa pakan yang kita berikan dan kotoran yang dihasilkan merupakan media hidup yang baik untuk pertumbuhan patogen penyakit ikan. Dan akan berbeda-beda di setiap wilayah tergantung jenis patogen penyakit apa yang mendukung. Menurut buku !robiotik" #ditor dari !ro$.Dr. Soeharsono, Ms%, hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran unsur &arbon '(), *itrogen '*) dan !os$or '!) dalam tubuh ikan atau udang yang merupakan %erminan dari pakan ikan atau udang, rata-rata +, / dan +0, namun jumlahnya sangat sedikit dalam tubuh, karena ternyata pakan yang dimakan oleh ikan hanya 1-1, artinya tersisa 21-31 dalam kolam atau sedimen dan itu jumlah yang sangat besar. Sisa 21-31 inilah yang biasa menjadi sumber penyakit mun%ul, kualitas air menurun dan berakibat dengan pertumbuhan ikan lele yang kurang maksimal. 4rtinya saat kita mampu mengolah sisa 21 tersebut maka kita mampu memberikan lingkungan yang terbaik untuk ikan lele. 4da banyak tehnik pengelolaan sisa kotoran dan pakan bisa menggunakan sistem sirkulasi, sistem penyedotan, sistem probiotik dan yang akan kami gunakan yaitu sistem B56786&.
Apa itu BIOFLOCK ??? Bio9ok merupakan agregat diatom, makroalga, pelet sisa, eksoskeleton organisme mati, bakteri, protista dan invertebrata juga mengandung bakteri, $ungi, protozoa dan lain-lain yang berdiameter 1,+- mm. Bahan-bahan organik itu merupakan pakan alami ikan dan udang yang mengandung nutrisi baik, yang mampu disandingkan dengan pakan alami, sehingga pertumbuhan akan baik bahkan jumlah pakan yang diberikan bisa diturunkan. Menurut :eori Bio9okulasi Bio9ok adalah tehnik pengolahan limbah %air untuk makroagregat yang dihasilkan dalam sistem lumpur akti$. 8umpur akti$ bisa juga diibaratkan sebagai sup mikroba yang terbentuk dari pemberian aerasi terus menerus pada biomassa tersuspensi dan mikroorganisme penguraian dalam limbah %air. 3
Bagaimana terbentuknya BIOFLOK didalam air?? !roses ini dimulai dari proses nitri;kasi yang reaksinya adalah amonia plus oksigen menjadi ion nitrit dan akhirnya nitrat dan air, pada reaksi ini terdapat %ampur tangan bakteri oksidasi amonia dan bakteri oksidasi nitrit, artinya semua proses ini memerlukan oksigen yang %ukup tinggi yaitu < ppm pada siang hari dan 0 ppm pada malam hari. Mikroorganisme seperti bakteri dengan kemampuann lisis bahan organi% meman$aatkan detritus sebagai makanan. Sel bakteri mensekresi lendir metabolit , biopolymer 'polisakarida , peptida, dan lipid) atau senyawa kombinasi dan terakumulasi di sekitar dinding sel serta detritus. &esalingtertarikan antar dinding sel bakteri menyebabkan mun%ulnya 9og bakteri. Penggunaan BIOFLOG dalam budidaya ikan lele &ita ketahui dengan si$at na$su makan yang tinggi dan usus pendek dari ikan lele menyebabkan ikan lele mudah lapar namun %epat menyebabkan akumulasi kotoran menumpuk. :ehnik Bio9ok pada intinya mereduksi bahan-bahan organik dan senyawa bera%un yang terakumulasi dalam air pemeliharaan ikan. Dengan sistem sel$-puri;kasi didapat hasil akhir meningkatkan e=siensi peman$aatan pakan dan peningkatan kualitas air. Hasilnya adalah > +. !akan ikan lele akan lebih e=sien 'Sedang di%oba di randi $arm total pakan yang diberikan) . !ertumbuhan ikan lele akan rampag artinya selama kegiatan budidaya tidak ada kegiatan penyortiran. . &e%epatan pertumbuhan ikan yang lebih optimal dengan masa waktu panen yang lebih singkat. <. !adat tebar per meter yang lebih tinggi kisaran ?11 benih-+111 benih@m. ?. 5kan sehat dan gesit serta mengurangi penyakit pada ikan. Persyaratan kolam Biofock a. Membutuhkan probiotik pembentuk 9og. Aandi 7arm menggunakan bakteri Ba%illus sp seperti Ba%illus Substilis, Ba%illus %ereus. !robiotik bisa dibeli dipasaran dengan harga yang murah dan bisa diperbanyak dengan molase supaya lebih hemat. b. Membutuhkan oksigen yang tinggi didalam kolam kisaran < ppm-0 ppm. Aandi 7arm menggunakan pompa %elup dengan ketinggian pompa ,? meter dengan kekuatas < watt. %. !enambahan bahan baku stater yang mengandung karbon seperti molase, tepung tapioka, tepung terigu, bekatul atau gula. d. &ondisi lingkungan air kolam dibuat selalu mengaduk dengan bantuan semburan air atau aerator. (ara Budidaya lele sistem bio9ok ini menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang ingin membudidayakan lele namun terkendala pada keterbatasan lahan dan air, karena budidaya dengan sistem bio9ok bisa diterapkan dengan menggunakan tong-tong maupun kolam-kolam terpal, karena disini kita bukan berbi%ara mengenai media yang digunakan melainkan berbi%ara mengenai sistem yang diterapkan. Berikut ini akan saya uraikan mengenai %ara budidaya lele sistem bio9ok. 8angkah pertama adalah sahabat harus mengetahui dan paham terlebih dahulu apa itu B56786&, karena ini akan menjadi dasar pertimbangan sahabat sebelum 4
memulai budidaya sistem bio9ok tersebut. Silahkan sahabat ba%a artikel mengenai aplikasibio9ok pada ikan lele, semoga artikel tersebut bisa membantu dan menambah pengetahuan sahabat mengenai sistem terkait. 8angkah kedua mempersiapkan media sistem bio9ok, media yang digunakan berupa kolam terpal yang berbentuk bundar dengan kearangka besi yang mengelilinginya. 8ebih jelasnya sahabat bisa memba%a artikel sebelumnya mengenai %ara membuat kolam bio9ok yang telah saya postkan sebelumnya. 8angkah ketiga mempersiapkan alat dan bahan yang khusus dan umum yang digunakan dalam budidaya ikan lele pada umumnya. Bahan dan alat yang perlu sahabat persiapkan diantaranya>
A!AP P"#$IAPA% BA!A% &A% ALA B'&I&A(A Ba)an* +, !robiotik, bahan ini ber$ungsi sebagai bibit bakteri yang akan menguraikan limbah organik sisa pakan, bangkai plankton yang sudah mati menjadi protein. -, Molase@tetes tebu@gula pasir@gula batu@gula aren, bahan ini ber$ungsi sebagai sumber %arbon '*), karena sistem biolok akan terbentuk jika (@* rasio lebih dari +. ., Bibit ikan lele, usahakan men%arai bibit yang unggul dan bekualitas. 4kan menjadi lebih baik jika bibit yang digunakan bibit hasil pembibitan sendiri, jadi lebih aman dari bibit penyakit. /, !akan ikan, pakan ikan yang baik memiliki kandungan protein diatas . &olam dengan sistem bio9ok tidak menganjurkan penggunaan bahan pakan seperti keong, beki%ot, ayam tiren, ikan run%ah dan sejenisnya. ika pembentukan 9ok sudah jadi, maka pemberian pakan bisa menggunakan pakan dengan konsentrasi protein lebih rendah atau pakan yang tidak terlalu mahal, karena kolam sudah dipenuhi dengan protein organik alami yang diuraikan oleh bakteri heterotro;k. 0, 4ir, air merupakan hal yang utama karena menjadi bahan dasar budidaya, usahakan menggunakan air yang tidak ter%emar dan bersih, jangan menggunakan air yang mengandung bahan kimia berbahaya karena akan berdampak buruk pada kesehatan pengkonsumsi ikan lele. Alat1alat* +, 4erator, alat ini menjadi alat yang harus sahabat siapkan sebelum menerapkan sistem bio9ok ini pada budidaya ikan lele sahabat. 4lat ini ber$ungsi menyuplai 6Cigen sekaligus mengaduk 9ok agar terus mengambang, karena salah satu keberhasilan untuk menjadikan bahan limbah organik menjadi 9ok protein harus dengan mengaduk terus-menerus < jam pada konsentrasi oCigen yang %ukup yakni minimal berkisar +,3 mg@l diatas permukaan air dan ,+ mg@l dibawah permukaan kolam. &arena bakteri pembentuk plok protein tidak akan berkembang pada kondisi oCigen yang minim. -, !ompa air, meskipun kolam sistem bio9ok ini merupakan sistem yang bisa digunakan tanpa mengganti air, tapi sebagai antisipasi tidak ada salahnya jika sahabat meran%angnya untuk penambahan ketika air sidikit pekat. &arena dengan penambahan dan pengurangan air se%ara berkala tentu ini akan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan tidak adanya pergantian sama sekali. 5
., Bak sortir, serok ke%il dan besar, dan berbagai ma%am peralatan yang dibutuhkan dalam berbudidaya bisa sahabat siapkan. A!AP OP#A$I B'&I&A(A +, !engisian air, pengisisan air dilakukan ketika semua peralatan dan media kolam bio9ok sudah di;nising, %ek terlebih dahulu apa yang masih kurang jangan sampai ada yang merugikan pada saat oprasi budidaya sudah berjalan, soalnya akan mengulur-ngulur waktu sahabat, yang seharusnya lan%ar malah jadi molor karena tidak dilakukan penge%ekan. 5si air dengan ketinggian 1-<1 %m, hal ini dilakukan agar bibit lele tidak stres dan mati karena belum mampu menahan tekanan air dan kelelahan menggapai makanan yang terlalu jauh. :idak hanya itu, dengan pengisisan yang tidak terlalu banyak memungkitkan 9ok akan terbentuk dengan %epat, dengan seiring berjalanya waktu dan ikan mulai tumbuh besar, maka air harus terus ditambah sampai batas ketinggian maksimal yang idealnya berkisar antara +11-+1 %m. :ambahkan probiotik, sebagai bibit bakteri pengurai zat organik menjadi 9ok protein dengan konsentrasi ?-+1ml@ meter kubik. Sahabat bisa mendapatkan probiotik ditoko-toko penjualan pakan ikan. :ambahkan molase@tetes tebu@gula pasir@gula batu dan aren kedalam kolam dengan kensentrasi ?1-+11 ml@meter kubik. Molase ber$ungsi sebagai bahan perangsang tumbuh kembangnya bakteri-bakteri pengurai supaya dapat berkembang se%ara e$ekti$. 8akukan pengadukan se%ara terus menerus < jam, dengan menghidupkan aerator. Biarkan sampai beberapa hari sampai air benar-benar matang dan sudah terdapat 9ok protein didalamnya. &isaran waktu pembentukan 9ok tidak bisa dipastikannamun terdapat %iri-%iri yang menandakan air kolam siap ditebar benih diantaranya> 4ir yang sudah matang akan terlihat berwarna kuning hijau ke%oklatan, kuning tidak kuning hijau juga tidak hijau berwarna samar tapi domonan ke%oklatan. -, 4ir terlihat seperti keruh, tapi jika diambil sample pada gelas yang bening akan kelihatan jernih dan jika didiamkan beberapa menit akan terlihat ada endapan berwarna hijau samar kuning dan tidak pekat jika dipegang. ., ika kolam diaduk pada dasarnya akan keluar kabluk, seperti debu yang melayang-layang diair. Penebaran Bibit +. !enebaran bibit, tahap ini dilakukan setelah air kolam sudah matang dan 9ok sudah terbentuk, usahakan melakukan penge%ekan !H kesaman terlebuh dahulu dan pastikan !H netral. 8akukan juga penebaran pada malam hari atau pagi hari sekitar jam ? pagi. Menurut penuturan dari salah satu anggota BB5 8ampung Selatan, usahakan bibit ikan yang ditebar memiliki ukuran lebih dari 2 %m untuk menjaga supaya jumlah ikan lele tetap dan untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi, beliau mengatakan bahwa ikan yang ukurannya dan umurnya lebih besar lebih tahan terhadap kondisi suhu lingkungan.
6
. !emberian pakan, lakukan pemberian pakan dengan konsentrasi lebih banyak pada malam hari karena si$at lele yang *okturnal atau akti$ pada malam hari, mak pemberian pada malam hari akan lebih e$esien. (ampukan juga probiotik pada pelet atau pakan ikan dengan konsentrasi < ml@kg. ika memungkinkan sahabat bisa mempermentasikan pakan ikan yang sudah ter%ampur dengan probiotik tersebut pada tempat yang minim oCigen yang akan membentuk warna pakan menjadi keputihan. Menurut penuturan para pembudidaya sistem bio9ok propesional hal tersebut memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan lele. :idak hanya itu, sahabat harus mengatur pemberian pakan se%ara teratur agar didapat hasil yang maksimal dengan pakan yang serendah-rendahnya. . !engolahan air, memang benar penerapan sistem bi9ok ini tidak membutuhkan ganti air sampai panen tiba, tetapi tidak ada salahnya jika sahabat melakukan penambahan air dikarenakan seiring bertambahnya usia maka tubuh lele pun akan semakin bertambah dan sahabat perlu juga menambahkan probiotik seminggu sekali dengan konsentersi ?-+1 ml@meter kubik, hal ini untuk menjaga kesetabilan bakteri pengurai supaya terus berkembang. <. !emeliharaan, pemeliharaan ini merupakan waktu dimana sahabat akan banyak menemui berma%am-ma%am kendala dan rintangan yang %ukup menguras pikiran dan tenaga sahabat, tapi tidak usah terlalu dipikirkan, jika sahabat melakukan penanganan dan pengoprasian dengan perosedur yang telah dianjurkan, maka kendala-kendala itu akan mudah untuk diatasi. Berikut langkah-langkah pemeliharaan> a. adwalkan se%ara teratur waktu dan ukuran pemberian pakan, misalkan jika ikan lele diberikan pakan sehari kali pukul 11>1/, +?>11 dan +>11 dengan ukuran ? dari berat badannya, maka pemberian harus dilakukan se%ara teratur dan tepat waktu. b. :ambahkan air hari sekali sampai batas ideal +11-+1 %m. ika kolam dikurangi sebanyak 1 8 maka harus ditambah sebanyak <1 8 atau kali lipat dari pengurangannya. %. 8akukan pengambilan sampling ikan lele +1 hari sekali untuk menentukan ukuran pakan yang ideal untuk diberikannya berkisar antara -0 dari berat badan si lele. d. :ambahkan molase@tetes tebu@gula pasir@gula batu seminggu sekali dengan konsentrasi ?1-+11 ml@meter kubik, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan (@* rasio agar tetap berada diatas +. Sahabat bisa menggantinya dengan tepung terigu atau tepung tapioka jika molase berupa tetes tebu tidak tersedia. e. !erthankan suhu pada 3 (, suhu ini sangat berpengaruh tehadap 9ok pada kolam terutama pada musim pn%aroba, dikondisi ini suhu sering kali berubah-ubah oleh karena sahabat dianjurkan untuk mengatapi kolam 7
$.
sahabat dengan ;berglass, tujuannya ketika musim penghujan suhu dan keasaman !H tidak mengalami penurunan maupun peningkatan se%ara derastis begitupun sebaliknya pada saat musim kemarau. 8akukan pengontrolan serutin mungkin dan segera ambil tidakan jika ikan lele yang sahabat pelihara mengalami perbedaan seperti, na$su makan berkurang, gerakan ikan lamban dan sebagainya. ika hal tersebut terjadi, %ek apakah air terlalu pekat atau tidak. &ika terlalu pekat, maka lakukan pengurangan air hingga ?1 dan tambah dengan air bersih sampai ketinggian semula.
A!AP PA%"% 8ele Siap !anen !anen, sehari sebelum melakukan panen sahabat harus memuasakan lele sahabat. Hal ini bertujuan supaya ketika dipanen, lele sahabat tidak memuntahkan kembali pakan atau buang kotoran pada saat pengiriman. !indahkan air kolam kekolam yang belum terisi air supaya lele mudah dipanen. &enapa air dipindahkanE &enapa tidak dibuangE Hal ini bertujuan supaya sahabat tidak perlu mematangkan air kembali seperti tahap awal dan lebih bisa menge;siensikan waktu. sahabat bisa kembali menggunakan air tersebut dengan konsentrasi ?1 air bersih dan ?1 air bekas panen tersebut. $""LA! PA%"% Setelah panen sahabat perlu melakukan pen%u%ian pada kolam yang telah dipanen tersebut, bersihkan 9ok-9ok yang mengumpul disela-sela media kolam sampai bersih, sahabat bisa mengunakan sabun sebagai pembersihnya. Biarkan sekama sehari sampai air benar-benar habis mengering, kemudian sahabat bisa kembali mengisi dengan air sisa panen maupun menggunakan air bersih. Ditahap ini sahabat sudah sampai penghujung dan akan kembali lagi menuju tahap awal oprasi budidaya. Mungkin itu penguraian mengenai %ara budidaya lele sistem bio9ok yang bisa saya sampaikan, semoga in$ormasi ini bisa berman$aat bagi sahabat-sahabat semua yang memba%a. Semangat, salam sukses untuk para pejuang.
8